BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya
pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses
infeksi akut pada bronkus (biasa disebut
bronchopneumonia) (infeksi.com, 2007). Pneumonia yang
dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi
sampai usia lanjut. Pencandu alkohol, pasien pascaoperasi, orang-orang dengan penyakit gangguan
pernapasan, sedang terinfeksi virus atau menurun
kekebalan tubuhnya, adalah yang paling berisiko.
Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum
adalah Streptococcus pneumonia sudah ada di
kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh
menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri
segera memperbanyak diri dan menyebabkan kerusakan
(infeksi.com, 2007).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2005
memperkirakan kematian balita akibat pneumonia
1
B. Permasalahan
1.Pernyataan Masalah
Pneumonia merupakan 'predator ' balita nomor
satu di negara berkembang. Rendahnya status gizi
balita dan kurangnya pengetahuan orang tua dapat
memperburuk keadaan pneumonia. Dari bulan januari
sampai maret sebanyak 137 balita yang terserang
pnemonia, ini merupakan peringkat pertama di
provinsi Banjamasin sedangkan peringkat kedua(118
C. Tujuan peneliti
1. Tujuan umum
Mengetahui gambaran status gizi balita (0-5
tahun) dengan pneumonia di Puskesmas Pekauman
Banjarmasin.
2.
Tujuan khusus
Mengidentifikasi gambaran status gizi baik,
sedang, kurang dan buruk pada balita (0-5 tahun)
dengan pneumonia di Puskesmas Pekauman Banjarmasin.
D. Manfaat Penelitian
1.Manfaat Profesi Keperawatan / Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan memperkuat
teori keperawatan khususnya berhubungan dengan
pneumunia.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
absorpsi,
pengeluaran
penyimpanan,
zat-zat
mempertahankan
yang
tidak
kehidupan,
metabolisme
digunakan
pertumbuhan
dan
dan
untuk
fungsi
variabel
tertentu,
atau
perwujudan
dari
gizi
adalah
keadaan
gizi
berdasarkan
menurut
umur
dan
berat
badan
yang
pola
tidur
yang
tepat,
olahraga
yang
diperluas
kedalam
suatu
teori
umum
secara
khusus
diperkirakan
Penyakit
mempunyai
diketahui
bahwa
sebagian
besar
penyakit
status
gizi
secara
langsung
dapat
dan
biopisik,
masing-masing
penilaian
Antropometri
Pengertian :
Secara
umum
antropometri
artinya
ukuran
antropometri
berbagai
macam
gizi
berhubungan
pengukuran
dimensi
atau
dengan
tubuh
dan
ketidak
secara
umum
seimbangan
digunakan
asupan
untuk
protein
dan
fisik
dan
proporsi
jaringan
tubuh
Klinis
Pengertian :
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat
penting
metode
yang
untuk
ini
didasarkan
terjadi
cukupan
zat
menilai
yang
gizi.
status
atas
ini
masyarakat
perubahan-perubahan
dihubungkan
Hal
gizi
dengan
dapat
ketidak
dilihat
pada
organ-organ
yang
dekat
dengan
permukaan
Biokimia
Pengertian :
Penelitian
adalah
status
pemeriksaan
gizi
specimen
dengan
yang
Biokimia
diuji
secara
tubuh.
lain
Jaringan
darah,
tubuh
urine,
yang
digunakan
tinia
dan
juga
Biofisik
Pengertian :
Penentuan status gizi secara biofisik adalah
metode
penentuan
status
gizi
dengan
mehat
Jenis-jenis Pertumbuhan
Pada dasarnya jenis pertumbuhan dapat dibagi
dua yaitu : Pertumbuhan yang bersifat linier dan
pertumbuhan
massa
jaringan.
Dari
sudut
pandang
dihubungkan
pengukuran.
pada
saat
sekarang
atau
saat
10
a.
Pertumbuhan linier
Bentuk dari ukuran linier adalah ukuran yang
berhubungan dengan panjang. Contoh ukuran linier
adalah panjang badan, lingkar dada dan lingkar
kepala
ukuran
menunjukkan
linier
keadaan
yang
gizi
rendah
yang
biasanya
kurang
akibat
dan
ukuran
massa
jaringan
adalah
menunjukkan
keadaan
gizi
kurang
akibat
11
4.
Antropometri Gizi
Antropometri
gizi
adalah
b/d
berbagai
macam
syarat
yang
mendasari
penggunaan
dapat
digunakan,
antropometri adalah :
a.
Alatnya
seperti
alat
mudah
dacin,
pengukur
pita
di
lingkar
panjang
bayi
dan
atau
mikrotoa
yang
dapat
dan
dibuat
sendiri dirumah.
b.
Pengukuran
dapat
dilakukan
berulang-ulang
Pengukuran
bukan
hanya
dilakukan
dengan
Biaya
relatif
murah,
karena
alat
mudah
Hasil
mudah disimpulkan,
karena mempunyai
Secara
semua
negara
ilmiah diakui
menggunakan
kebenarannya, hampir
antropometri
sebagai
12
metode
untuk
mengukur
khususnya
untuk
gizi.
ini
Hal
status
penapisan
gizi
masyarakat,
(screening)
dikarenakan
diakui
status
kebenarannya
secara ilmiah.
5.
Jenis Parameter
Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia
antara lain :
a.
Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan
status
gizi,
menyebabkan
kesalahan
penentuan
interpretasi
status
umur
gizi
akan
menjadi
Puslitbang
umur
digunakan
Gizi
adalah
Bogor
penuh
(1980),
(Completed
Umur
13
Contoh :
Umur
Berat Badan
Berat
badan
merupakan
ukuran
antropometri
bayi
normal
atau
BB
LR.
Dikatakan
status
klinis,
adanya
untuk
melihat
gizi,
seperti
tumor.
digunakan
laju
kecuali
dehidrasi,
Disamping
sebagai
pertumbuhan
dasar
terdapat
asires,
itu
pula
perhitungan
fisik
kelainan
edema
BB
dan
dapat
dosis
obat
untuk makanan.
Berat
badan
menggambarkan
jumlah
dari
lemah
tubuh
cenderung
meningkat
dan
terjadi
penambahan
cairan
dalam
tubuh.
14
khususnya
terjadi
pada
orang
kekurangan
gizi.
c.
Tinggi Badan
Tinggi
penting
Badan
merupakan
parameter
yang
samping
itu
tinggi
badan
merupakan
ukuran
tinggi badan
untuk anak
Balita
mikrotoa
(microtoise)
yang
mempunyai
Indeks Antropometri
Beberapa
digunakan
yaitu
Indeks
Berat
antropometri
Badan
menurut
yang
sering
Umur
(BB/U),
15
a.
adalah
memberikan
sangat
salah
gambaran
massa
sensitive
mendadak.
satu
parameter
tubuh.
terhadap
Misalnya
infeksi
menurutnya
jumlah
makanan
karena
napsu
yang
yang
Massa
tubuh
perubahan
yang
terserang
makan
penyakit,
atau
dikonsumsi.
menurunnya
BB
adalah
keadaan
normal,
dimana
keadaan
pertambahan
yang
umur.
abnormal.
Sebaliknya
Terdapat
dalam
kemungkinan
dari
keadaan
normal.
Berdasarkan
sebagai
zat
gizi
labil,
status
gizi
maka
salah
satu
mengikat
BB
seseorang
nutritional status).
U.
caa
pengukuran
karakteristik
Lebih
saat
BB
dan
menggambarkan
ini
(Current
16
b.
menurut
merupakan
antropometri
yang
normal
TB
tumbuh
seiring
dengan
BB,
relatif
kurang
masalah
kekurangan
gizi
Pengaruh
defisiensi
zat
sensitif
dalam
gizi
terhadap
waktu
pendek.
terhadap
TB
akan
tinggi
badan.
perkembangan
berat
pertumbuhan
tinggi
tertentu.
Dalam
badan
Jelliffe
badan
pada
keadaan
akan
searah
dengan
tahun
normal,
dengan
kecepatan
1966
telah
gizi
saat
ini
(sekarang).
Indeks
BB/TB
17
7.
bermacam-macam
indeks
antropometri.
TB/U
dan
BB/TB
untuk
membedakan
apakah
kronis
atau
akut
mengandung
arti
terjadi
sekarang.
Pada
keadaan
kurang
gizi
kronis,
tahun
1978,
WHO
lebih
menganjurkan
keadaan
kurang
gizi
akut
waktu
18
Membrane
adalah
nilai
tengah
dari
suatu
50.
Nilai
mebran
ini
dinyatakan
sama
Status Gizi
BB / U
Gizi lebih
> 120 %
Gizi Baik
80 % - 120 %
Gizi Sedang
70 %
Gizi Kurang
60 %
Gizi Buruk
< 60 %
19
20
21
adalah
paru
yang
suatu
inflamasi
disebabkan
dari
oleh
agen
terisi
oleh
eksudat.(
Asih,
Niluh
Gede
parenkim
paru,
distal
dari
brokhiolus
dkk.
2001
).
Dari
beberapa
pengertian
penyakit
radang
tepatnya
terjadi
pada
tepatnya
terjadi
pada
paru-paru
parenkhim
parenkhim
atau
tepatnya
paru-paru
hingga
atau
sampai
factor,
seperti
bakteri,
virus,
22
2. Etiologi
Menurut Nursalam, 2005 Berdasarkan etiologis
dari
pneumonia
disebabkan
oleh
bakteri,
virus,
Secara
klinis
biasa,
berbagai
etiologi
mengenai
penyebab
diperlukan,
sehingga
pembagian
lebih
nasional
pneumonia
etiologi
dibandingkan
dengan
sangat
dianggap
pembagian
anatomis.
Berdasarkan
penyebabnya,
pneumonia
bisa
sumber
utama
jamur,
berbagai
bakteri,
senyawa
virus,
kimia
mikroplasma,
maupun
partikel.
yang
siapa
dipicu
saja,
dari
oleh
bayi
bakteri
sampai
biasa
usia
23
tubuhnya,
adalah
yang
Sebenarnya
bakteri
penyebab
paling
umum
adalah
paling
beresiko.
pneumonia
Streptococcus
yang
pneumoniae
mal
nutrisi,
bakteri
segera
memperbanyak
dari
kejadian
disebabkan
banyak
saja
pneumonia
oleh
virus.
virus
yang
Saat
ini
berhasil
saluran
pernafasan
bagian
atas
Untunglah
sebagian
besar
pneumonia
akan
kematian,
Virus
berkembangbiak
yang
walau
menginfeksi
tidak
terlihat
24
c. Pneumonia mikoplasma
Pneumonia
tanda-tanda
pneumonia
yang
jenis
fisiknya
pada
diduga
ini
berbeda
bila
dibandingkan
umumnya.
disebabkan
Karena
oleh
gejala
itu,
virus
dan
dengan
pneumonia
yang
belum
tipikal(Atypical
pneumonia).
Pneumonia
bebas
yang
menyebabkan
penyakit
pada
virus
maupun
bakteri,
meski
memiliki
karakteristik keduanya.
Pneumonia
yang
dihasilkan
biasanya
segala
pada
jenis
anak
pria
usia,
remaja
Tetapi
dan
paling
usia
muda.
menurut
mengklasifikasikan
Slamet
pneumonia
Suyono,
menjadi
dkk.
2
2001
bagian,
25
yaitu :
a. Bakterial.
Steptococcus
Influenzae,
L.
pneumoniae,
pneumophillia,
H.
Klebsiella,
pneumonia
ini
tidak
mempertimbangkan
karena
namun
kuman
kurang
bermanfaat
sacara
pneumonia
belum
penyebab
3. Patofisiologi
Menurut
Asih,
Niluh
Gede
Yasmin
(2004)
yang
diintubasi,
kolonisasi
trachea
dan
terinfeksi.
mengakibatkan
Tidak
pneumonia.
semua
kolonisasi
Mikroorganisme
akan
dapat
26
individu
atau
yang
berbicara,
terinfeksi
batuk,
mikroorganisme
bersin
dilepaskan
dapat
juga
terinspirasi
dengan
flora
normal
orofaring
dapat
menjadi
patogenik.
d. staphylococcus
dan
bakteri
gram-negatif
dapat
individu
paru
yang
dikeluarkan
sehat,
atau
pathogen
tertahan
yang
di
pipi
alveolar.
pathogen
yang
Pada
masuk
individu
kedalam
tubuh
yang
rentan,
memperbanyak
mempunyai
efek
samping
merusak.
Reaksi
27
antigen-antibody
dan
endotoksin
yang
dilepaskan
dan
membrane
alveolokapilar.
Inflamasi
terisi
oleh
debris
infeksius
dan
Jika
staphylococcus
pneumonia
atau
bakteri
disebabkan
oleh
gram-negatif
dapat
pneumococcus.
organisme
S.
Pada
pneumonia
pneumoniae
merangsang
alveolar,
yang
perubahan-perubahan
selanjutnya
lain
lihat
mengarah
pada
pada
gambar).
biasanya
bersifat
ringan
dan
self-limited
dengan
memberikan
suatu
lingkungan
yang
epitel
bersilia,
yang
normalnya
mencegah
28
pleuritik,
batuk
produktif,
demam,mengigil,
dengan
hemoptisis,
dan
berbusa
atau
sputum
saat
perkusi,
krakles
dan
tidak
adabunyi
penyakit
prnyakit
demam
tanda-tanda
dan
pneumonia
pneumonia
termasuk
kesulitan
menderita
yang
berhubungan
batuk,
bernafas.
pneumonia
dapat
sakit
Sedangkan
diketahui
penyakit
pneumonia
ini
berupa
nafas
29
Pada
anak
usia
dibawah
bulan
tidak
dikenal
yang
berwarna
sering
merah
produktif
karat,
merah
dan
purulen,
muda
atau
sputum
kehijauan
mungkin
timbul
tanda-tanda
sianosis,
hemoptisis,
cidera
toksin
reaksi
batu
darah
langsung
peradangan
dapat
pada
yang
terjadi
kapiler
atau
menyababkan
akibat
akibat
kerusakan
(Asih,
penunjang
Niluh
Gede
pada
klien
Yasmin,
pneumonia
2004)
dapat
tertera
disini
saja,
tetapi
sacara
umum
30
a. Ronsen
dada
untuk
memastikan
konsolidasi
dan
analisa
gas
darah
(AGD)
untuk
untuk
mendapat
spesimen
cairan
medis
dengan
oksigen
Digunakan
antibiotic
pneumonia
bakteri
sensitivitas.
diperlukan
Jika
mencakup
dan
secara
terapi
IV
berdasarkan
terjadi
torasentesis
memperbaiki
untuk
mengobati
kultur
efusi
atau
pernafasan.
dan
uji
pleura,
mungkin
drainase
selang
menurut
Asih,
Niluh
Gede
Yasmin
31
penyebabnya.
Meski
di
identifikasi
organisme
klien
mengharuskan
pemberian
antibiotic
untuk
mengisolasi
organisme
penyebab
suportif,
kecuaijika
terdapat
infeksi
bakteri sekunder.
akut
pengobatan
mungkin
mekanik
jika
juga
merupakan
pneumonia.
diindikasikan
diindikasikan
komponen
Bronkhoskopi
untuk
untuk
masalah
gagal
rencana
terapeutik
sekresi
yang
32
C. Kerangka Konseptual
Pneumonia
Bakteri virus
microplasma
Ket :
: Tidak Diteliti
: Diteliti
Status Gizi
- Gizi buruk
- Gizi kurang
- Gizi sedang
- Gizi baik
- Gizi lebih
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
Desain
suatu
penelitian
tahap
berhubungan
merupakan
keputusan
dengan
yang
hasil
dibuat
bagaimana
suatu
akhir
oleh
dari
peneliti
penelitian
bisa
sebagai
petunjuk
perencanaan
pelaksanaan
rencana
Survey
dinamika
bangun
yaitu
atau
yang
digunakan
suatu
observasi
adalah
penelitian
yang
sekaligus
pada
status
karakter
atau
variabel
subjek
pada
penelitian
diamati
(Notoatmojo, 2002).
33
pada
waktu
yang
sama
34
memaparkan
tahun)
Dengan
Gambaran
Pneumnia
Status
Di
Gizi
balita
Puskesmas
(0-5
Pekauman
Banjarmasin.
B. Kerangka Kerja
Sampel
Populasi
Di observasi tentang
status gizi menurut
BB/U
Di identifikasi
gambaran tentang
status gizi.
Penyajian hasil
adalah
menyangkut
keseluruhan
masalah
yang
subyek
variabel
diteliti.
Variabel
35
2. Sampel
Sampel
adalah
keseluruhan
obyek
yang
akan
N
1 N (d ) 2
Ket :
= Jumlah sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat signifikansi (p)
Bila,
N = 137 orang
d = 0,1 (10%)
137
137
58
2
1 137(0.1)
2.37
Jadi,
n = 58 orang
3. Sampling
Pengambilan
sampel
ini
adalah
dengan
dengan
yang
dikehendaki
penelitii
36
dikenal
penelitian
sebelumnya
menentukan
(Nursalam,2003)
sampling
dengan
Dalam
kriteria
inklusi
peneliti
terjangkau
yang
dari
akan
adalah
suatu
karakteristik
populasi
diteliti
umum
target
(Nursalam
dan
dan
Siti
Pariani, 2001 ).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
a. Ibu
yang
mempunyai
balita
dengan
pneumonia
di
enklusi
adalah
menghilangkan
atau
gangguan
penyakit,
hambatan
etis,
subyek
37
a. Ibu
dengan
balita
yang
mempunyai
penyakit
Bronkopneumonia.
b. Ibu
dengan
balita
mempunyai
pneumonia
namun
penelitian
dilaksanakan
di
wilayah
kerja
Puskesmas Pekauman
E. Variabel Penelitian
Variabel pada peneliti ini adalah Gambaran Status
Gizi balita (0-5 tahun) Dengan Pneumonia.
F. Definisi Operasional
38
No
1.
Variabel
Gambaran
Status
Gizi
balita
(0-5
tahun)
Dengan
Pneumonia
Definisi
Keadaan
kesehatan
status
gizi lebih
baik,
sedang,
kurang dan
status
gizi buruk
yang
diukur
dengan
BB
menurut
umur
pada
balita (05
tahun)
Dengan
Pneumonia
Parameter
Menurut
tabel
NCHS.
Alat Ukur
Skala
Skor
KMS
Ordinal - Gizi
Lembar
buruk
observasi
= 1
dan
- Gizi
timbangan
kurang
= 2
- Gizi
sedang
= 3
- Gizi
baik
= 4
- Gizi
lebih
= 5
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
2. Data Sekunder
39
dan
studi
kepustakaan.
variabel
yang
diteliti
untuk
Data
penelitian
tentang
dengan
diolah
dengan
menge-lompokkannya
frekuansi.
Kemudian
cara
dalam
data
mengatur,
mengurutkan
bentuk
distribusi
dikumpulkan
dengan
= 5
Gizi baik
= 4
Gizi sedang
= 3
Gizi kurang
= 2
Gizi buruk
= 1
BAB IV
40
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas
pekauman
Banjarmasin Selatan
berada
di
wilayah
jiwa, sedangkan
luas
1975
3358
3912
Kel.
Selatan
6347
10312 11688
7270
22000
Mantuil
3032
5422
4812
10234
4
Jumlah
13958
48390
Sumber : Data Puskesmas Pekauman Banjarmasin
40
41
Tabel 4.2
Distribusi Penduduk Per Kelompok Umur
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Kelurahan 0-4
5-6
7-15
16-21 60 ke
th
th
th
th
atas
Pekauman
755
358
1775
960
655
Kel.Barat 624
337
1255
715
353
Kel.
Selatan
2318
1055
6252
2847
732
Mantuil
554
278
955
472
245
Jumlah
4251
2028
10237
4994
1985
b. Pendidikan
Sebagian besar tingkat pendidikan penduduk
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
adalah
SD
tabel 4.3.
SLTP,
halini
dapat
dilihat
pada
42
Distribusi
Di Wilayah
Kelurahan
Pekauaman
Kel Barat
Kel
Selatan
Tabel 4.3
Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kerja Pusesmas Pekauman Banjarmasin
Tdk
Tamat
Tamat
Jumlah
Tamat
SD/SLTP SLTA
SD
keatas
401
1292
808
2501
275
1138
702
2115
758
3425
1412
5595
Mantuil
560
1480
862
2902
Jumlah
1994
7335
3784
Sumber : Data Puskesmas Pekauman Banjarmasin
diwilayah
kerja
Puskesmas
Pekauman Banjarmasin dilaksanakan melalui unitunit operasional yaitu 4 buah Puskesmas Pembantu
1 buah Mobil Pusling, 1 buah sepeda motor Yamaha
dan 1 buah sepeda motor Honda astrea dan Sarana
telekomunikasi
buah
telepon
serta
pelayanan
43
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
No.
1.
Jenis Tenaga
Dokter Umum
Jumlah
3
2.
Dokter Gigi
3.
Perawat Kesehatan
4.
Bidan Puskesmas
5.
6.
Sanitarian
7.
Perawat Gigi
8.
Pelaksana Gizi
9.
Analisis Kesehatan
10.
Pelaksana Farmasi
11.
Pekarya Kesehatan
12.
Tata Usaha
13.
Pelaksana Fisioterapi
1
Jumlah
29
Sumber : Data Puskesmas Pekauman Banjarmasin
44
Orang
Tua
Responden
(ibu)
Berdasarkan Umur
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur Ibu Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekauman Banjarmasin
No
Umur
Reponden Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
20 Tahun
21-30 Tahun
31.40 ahun
41.50 Ahun
>50 Tahun
3
22
31
2
-
5,1%
37,9%
53,4%
3,4%
Jumlah
58
Sumber : Data primer yang diolah
Dari
bahwa
umur
data
di
atas
terbanyak
dapat
adalah
100%
disimpulkan
antara
31-40
terendah
adalah
>50
tahun
yaitu
responden (O%).
nol
45
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Ibu Balita Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
No
Tingkat
Responden Persentase
Pedidikan
1.
2.
3.
4.
SD
SLTP
SLTA
Perguruan
Tinggi
5. Tidak
Sekolah
Jumlah
12
10
23
7
20,6%
17,2%
39,6%
12,0%
10,3%
58
100%
Dari
kesimpulan
Balita
data
diatas
bahwa
tingkat
terbanyak
adalah
dapat
diambil
pendidikan
SLTA
sebanyak
Ibu
23
46
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
No Jenis Pekerjaan Responden Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
PNS
Swasta
Tani
Ibu Rumah Tangga
Pedagang
2
10
6
28
12
3,4%
17,2%
10,3%
48,2%
20,6%
Jumlah
58
Sumber : Data primer yang diolah
100%
pekerjaan
Ibu
responden
Ibu
Rumah
(48,2%),
balita
Tangga
yang
yaitu
sedangkan
terbanyak
sebanyak
nilai
28
terendah
d. Karakteristik
Orang
Tua
Responden
(ibu)
47
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Penghasilan Ibu Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
No
Jenis
Responden Persntase
Penghasilan
1. Rp.350.000,00
2. Rp. 500.000,00
s/d Rp.
750.000,00
3. Rp. 750.000,00
s/d Rp.
1.000.000,00
4. Rp. 1.000.000,00
s/d Rp.
1.500.000,00
5. Tidak
Berpenghasilan
Jumlah
2
17
3,4%
29,3%
15,5%
3,4%
28
48,2%
58
100%
Data
banyak
Ibu
diatas
Balita
dapat
yang
disimpulkan
tidak
bahwa
memiliki
nilain
terendah
adalah
48
Tabel 4.9
Distribusi Frekuinsi Responden
Berdasarkan Jenis Penghasilan Kepala
Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekauman Banjarmasin
No
Jenis
Penghasilan
Responden
Persntase
1.
2.
Rp.350.000,00
Rp. 500.000,00
s/d Rp.
750.000,00
Rp. 750.000,00
s/d Rp.
1.000.000,00
Rp. 1.000.000,00
s/d Rp.
1.500.000,00
Rp. 2.000.000,00
2
15
3,4%
25,8%
31
53,4%
10
17,2%
58
100%
3.
4.
5.
Jumlah
Data
banyak
diatas
Ibu
Balita
dapat
disimpulkan
yang
tidak
bahwa
memiliki
nilai
terendah
adalah
Rp.
49
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Umur Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
No
1.
2.
3.
4.
5.
Umur Balita
0-12 bulan
13-24 bulan
25-36 bulan
37-48 bulan
49-60 bulan
Jumlah
Responden
Persentase
22
17
11
1
7
37,9%
29,3%
18,9%
1,7%
12,0%
58
100%
Dari
umur
balita
yaitu
22
data
diatas
terbanyak
responden
dapat
adalah
disimpulkan
antara
(37,9%),
bahwa
0-12
bulan
sedangkan
yang
50
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
No
Jenis
Kelamin
Responden Persentase
1.
2.
Laki-laki
Perempuan
38
20
65,5%
34,4%
Jumlah
58
100%
data
adalah
diatas
bahwa
Laki-laki
yaitu
jenis
38
kelamin
responden
(65,5%).
51
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekauman Banjarmasin
Bulan Juli Tahun 2008
No
Berat
Responden Persentase
Badan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
4-6 kg
3
5,17%
7-8 kg
16
27,58%
9-10 kg
22
37,93%
11-12 kg
8
13,79%
13-14 kg
3
5,17%
15-16 kg
5
8,62%
17-18 kg
1
1,72%
Jumlah
58
100%
Sumber : Data primer yang diolah
52
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Status Gizi Balita
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman
Banjarmasin
No
1.
2.
3.
4.
5.
Status
Gizi
Responden Persentase
Lebih
Baik
Sedang
Kurang
Buruk
33
21
4
-
56,8%
36,2%
6,8%
-
Jumlah
58
100%
Sumber : Data primer yang diolah
terbanyak
sebanyak
33
adalah
status
gizi
baik
yaitu
responden
(56,8%)
dan
status
gizi
B. Pembahasan
53
Pada
bagian
ini
akan
dibahas
permasalahan
tabel
4.12
mengenai
status
gizi
yaitu
sebanyak
21
responden
(36,2%),
status
gizi
normal
melalui
proses
digesti
absorpsi,
digunakan
untuk
mempertahankan
kehidupan,
gambaran
status
gizi
balita
yang
baik
sehingga
umur,
dapat
gizi
dikatakan
baik
bisa
apabila
menyebabkan
BB
sesuia
pneumonia
54
salah
satu
faktor
penyebabnya
adalah
lingkungan,
besar
sehat
positif
yang
bisa
terkena
umumnya
pneumonia.
terdiri
dari
Perilaku
Imunisasi,
kemudian
model
agens-penjamu-lingkungan
penyakit.
sampai
beberapa
dekade
terakhir.
dengan
pernyataan
model
lingkungan(Patricia
A.
penghasilan
keluarga
kepala
berkategorikan
gizi
Potter.
baik
agens-penjamu-
2005).
balita
adalah
Pada
umumnya
pneumonia
yang
Rp.750.000,00-Rp.
tingkat
status
ekonomi
gizi
juga
balita
berpengaruh
pneumonia,
besar
khususnya
55
dapat
memberikan
perhatian
ekstra
terhadap
21
didapatkan
responden
sedang,hal
ini
mengatakan
bahwa
tergantung
pada
ditentukan
hidangan,
sesuai
data
(36,2%)
dari
keadaan
tingkat
juga
oleh
kemungkinan
dari
gizi
teori
kesehatan
58
responden
balita
Soegang
gizi
Tingkat
kualitas
serta
terjadi
2004,
masyarakat
konsumsi.
yang
yang
konsumsi
kuantitas
cakupan
kualitas
tubuh,
sehingga
balita
berstatus
gizi
sedang.
gizi
kurang
didapatkan
sebanyak
56
buku
yang
mengatakan
bahwa
berpengaruh
pada
berjudul
(penilaian
krisis
ekonomi
kemiskinan,
kurang
status
gizi)
langsung
juga
pendidikan
dan
berpengaruh
kurang
maka
terhadap
daya
bahan-bahan
tahan
yang
tubuh,
jika
diperlukan
oleh
kemungkinan
besar
penyebab
kematian
balita
BAB
57
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa gambaran status gizi
balita pneumonia di Puskesmas Pekauman Banjarmasin
adalah sebagai berikut :
Jumlah sampel balita pneumonia semuanya sebanyak
58 responden, dari sampel tersebut didapat balita
pneumonia yang berStatus gizi baik sebanyak 33
responden (56,8%), status gizi sedang pada balita
pneumonia sebanyak 21 responden (36,2%), status gizi
kurang pada balita pneumonia sebanyak 4 responden
(6,8%) dan status gizi buruk dan lebih pada balita
pneumonia sebanyak 0 responden (0%).
B. Saran
Dengan mengetahui gambaran status gizi menurut
berat badan banding umur pada balita pneumonia di
wilayah Puskesmas Pekauman Banjarmasin, diharapkan:
58