Anda di halaman 1dari 112

MAKALAH GIZI REPRODUKSI

Disusun oleh:
Nurhaya Sarah Syafa Namira (211092032)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK


PRODI DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG SEMESTER I
TAHUN AKADEMIK 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang masih
memberikan napas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Makalah dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Gizi
Reproduksi.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca dan berbagai pihak guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang. Akhirnya kami sampaikan
terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini dan penyusun berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya pembaca pada umumnya.

Pontianak, 14 Januari 2022

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
tentang perihal makannan beserta dengan kesehatan optimal. Ilmu gizi memiliki ruang
lingkup yang luas dan dikaji secara mendalam yang berkaitan dengan peternakan,
ilmu pangan, mikrobiologi, dan kedokteran.
Konsep dasar imu gizi meliputi tentang pengertian gizi, sejarah perkembangan
gizi, pengelompokan gizi dalam memenuhi kebutuhan, dan masalah – masalah pada
gizi. Dalam konsep dasar ilmu gizi, zat-zat gizi meliputi apa yang terkandung dalam
bahan makanan tersebut. Zat-zat gizi dapat berupa zat mikro dan zat makro beserta
status gizi buruk, baik, atau bahkan lebih.
Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi
yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi
biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga,
pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu
zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “Al Gizzai” yang berarti “makanan”.
Gizi atau disebut juga nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu gizi adalah ilmu praktek, maksudnya
ialah, bahwa memahami saja tidak cukup. Di samping mengerti dan paham, juga
harus dipraktekkan sehari-hari.
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi. Ilmu pengetahuan tentang gizi membahas sifat-sifat yang terkandung dalam
makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan
zat gizi.
Zat-zat gizi adalah senyawa kimia yang terkandung dalam makanan yang pada
gilirannya diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh manusia.
Terdapat sejumlah besar zat gizi yang sebagian diantaranya, bersifat esensial yang
artinya tak dapat disintesis sendiri oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari
makanan-makanan kita. Zat-zat gizi esensial tersebut meliputi vitamin, mineral, asam
amino, asam lemak, dan sejumlah karbohidrat sebagai energi. Sedangkan golongan
zat-zat gizi yang tidak esensial adalah zat-zat gizi yang dapat disintesis di dalam
tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu walaupun semuanya ini dapat juga
bersumber dari diet.

B. Sejarah Perkembangan Gizi


Hubungan antara makanan dan kesehatan sudah dimulai dikenal sejakbeberapa
abad yang lampau.Pada zaman Babilonia di bawah pemerintah Raja
Nebukadnezar,konon menurut cerita disuatu waktu sang raja bermaksud mendidik
calon ksatria yang akan dijadikan pengawalnya.Dipilihlah empat orang pemuda dan
mereka setiap hari disuguhianeka daging dan anggur kerajaan. Namun, karena merasa
malu dan segan terhadap para ksatria lain,keempat pemuda tersebut bermufakat untuk

2
menolak hidangan tersebut, akan tetapi sebagai gantinya mereka makan secara teratur
memakan makanan yang bersumber dari berbagai jenis kacang dan air. Ternyata pada
saat akhir latihan keempat pemuda itu jauh lebih tangkas dan perkasa dibanding
ksatria lainnya. Disini terlihat bahwa meskipun ketekunan berlatih memegang peran
penting,namun menjadi lebih jelas pula bahwa makanan yang baik akan memberi
kekuatan jasmani yang sempurna.
Sejarah perkembangan ilmu gizi, dimulai sejak zaman purba, kemudian pada
abad pertengahan, yang saat itu terjadi perkembangan munculnya ilmu pengetahuan
pada abad ke-19 dan abad ke-20. Para peneliti menggambarkan manusia purba
sebagai pemburu untuk mencari makanannya dikenal istilah todhunter.Bagi manusia
purba,kegunaan dan tujuan makanan untuk mempertahankan hidup.
Pada abad sebelum Masehi, Hippocrates (460-377 SM ), telah membuat
hipotesis, bahwa kegunaan dan tujuan makanan adalah untuk pemeliharaan kesehatan
dan penyembuhan penyakit. Seterusnya pada perkembangan selanjutnya menjadi
dasar perkembangan ilmu yang kemudian dikenal dengan “terapi diit”.
Pada awal abad ke-16 berkembang hipotesis mengenai hubungan antara
makanan dan panjang usia. Sebagai contoh Cornaro, hidup lebih dari 100 tahun(1366-
1464). Kemudian Francis Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa diet makan yang
diatur dengan baik dapat memperpanjang usia. Pada awal abad ke-17 dan ke-18,
terjadi penemuan-penemuan hubungan antara makanan dan kesehatan yang semakin
jelas. Setelah itu berbagai penelitian dilakukan untuk membuktikan makanan dan
kesehatan.
Pada abad ke-18 ditemukan berbagai hasil penelitian. Diantaranya hasil
penelitian Antione Laurent Lavoiser (1743-1794) mengenai hubungan dengan proses
pernapasan, yakni masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida melaui paru-
paru, setelah terjadi proses pengolahan makanan dalam tubuh.Lavoisier bekerja sama
dengan ahli fisika Laplace, melakukan penelitian kuantitatif mengenai pernapasan
melalui percobaan binatang, menggunakan kelinci.

C. Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan


a. Nutrisi untuk Ibu Hamil : status diet dan nutrisi ibu hamil berdampak pada
perjalanan kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan.
b. Nutrisi untuk Bayi : nutrisi harus adekuat dan bervariasi sesuai status kepola
aktivitas dan laju pertumbuhan. Karakteristik yang memengaruhi tipe dan metode

3
pemberian makanan bayi meliputi laju pencernaan, kontrol otot, fungsi ginjal,
organ pencernaan, fungsi pencernaan, sistem imun, dan pertumbuhan gizi (Dudek,
2001).
c. Nutrisi untuk Anak : karakteristik masa anak-anak adalah laju pertumbuhan
menurun secara drastis pada usia 1 tahun dan berlanjut tidak teratur selama masa
anak-anak; manurasi menggigit, mengunyah, dan menelan berlanjut selama
periode prasekolah, mobilitas tinggi pada perkembangan koordinasi, peningkatan
autonomi, peningkatan sosialisasi, peningkatan masa otot, dan intensitas tulang,
peningkatan keterampilan bahasa. Antara usia 3-5 tahun sikap makanan dan
makan berkembang karena tumbuh gigi permanen (Dudek, 2001).
d. Nutrisi untuk Remaja: meliputi periode maturasi yang cepat pada fisik, emosi,
sosial, dan seksual. Pertumbuhan remaja putri pada usia 10-11 tahun puncaknya
pada usia 12 tahun dan selesai usia 15 tahun. Pertumbuhan remaja putra pada usia
12-13 tahun, puncaknya usia 14 tahun dan selesai pada usia 19 tahun.
e. Nutrisi untuk Dewasa dan Lansia : kebiasaan makan yang baik dari awal
kehidupan akan meningkatkan pemulihan kesehatan pada masa dewasa.
Perubahan yang diprediksi pada fisiologi dan fungsi, pendapatan, kesehatan, dan
kesejahteraan psikososial dikaitkan dengan penuaan. Meskipun waktu laju dan
kejadiannya, bervariasi antara perubahan komposisi tubuh dan kebutuhan energi,
perubahan oral dan gastrointestinal, perubahan metabolik, perubahan ginjal,
penurunan sensorik, perubahan ekonomi, perubahan kesehatan, ketergantungan
pada obat, dan perubahan sosial.
Berdasarkan fungsi atau kegunaan pokok pengelompokan zat gizi dibagi
menjadi :
a. Membangun, memelihara dan memperbaiki jaringan yang rusak. Pengertian
membangun,termasuk memelihara dan memperbaiki jaringan yang rusak.
Sejak janin berada dalam kandungan, kemudian lahir dan tumbuh menjadi
besar, ia memerlukan berbagai zat yang bertugas membangun jaringan-
jaringan otot,tulang, pembuluh darah, dan sebagainya. Setelah dewasa jaringan
ini harus dipelihara, yang rusak harus diperbaiki,yang tua atau mati harus
diganti. Adapun zat pembangun tubuh tersebut adalah protein (zat putih telur),
garam-garam (mineral), dan air.
b. Tenaga untuk menggerakkan semua bagian tubuh yang bergerak dan bekerja
seperti jantung, paru dan lain-lain serta semua gerakan yang kita lakukan

4
seperti berjalan,berlari,menguyah, dan sebagainya. Demikian juga pembakaran
dalam tubuh yang menghasilkan tenaga zat makanan masuk ke dalam sel. Di
dalam sel zat makanan itu akan beraksi oksigen yang dihisap dari paru.
Terjadilah reaksi yang menghasilkan tenaga. Hasilnya, disamping tenaga yang
kita pakai, juga sisa-sisanya berupa CO2,keringat,urine,tinja,dan lain-lain yang
kita keluarkan melalui alat pengeluaran. Zat makanan yang menghasilkan
tenaga disebut zat tenaga. Zat gizi yang disebut zat tenaga ialah hidrat
karbon,lemak,dan protein. Di sini protein mempunyai tugas ganda, disamping
sebagai zat pembangun, juga sebagai zat tenaga. Tetapi yang paling utama
dalam tugas membangkitkan tenaga adalah hidrat arang. Nomor dua lemak,
dan bila keduazat makanan itu habis atau memerlukan bantuan karena
kekurangan, barulah protein dibakar. Jadi, sebagai pembantu zat tenaga,
protein merupakan cadangan saja.
c. Pengatur, Mengatur pekerjaan fisiologi atau kelakuan tubuh yang disebut
faali tubuh, seperti halnya darah yang keluar karena luka, harus berhenti dan
membeku.Panas tubuh harus tetap sekitar 37oC meskipun berada di tempat
dingin maupaun panas. Darah yang keluar dari tubuh karena luka, harus
membeku sendiri. Ini adalah kelakuan tubuh yang bekerja secara otomatis.
Kelakuan tubuh itu, diatur oleh zat pengatur yakni protein, mineral, vitamin,
dan air.

D. Istilah-Istilah dalam Ilmu Gizi


Beberapa istilah-istilah dalam ilmu gizi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan
energi.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.

5
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-
unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.

E. Pedoman Gizi Seimbang

Setiap orang dalam menjalani kehidupan yang seimbang memerlukan adanya


kebutuhan yang seimbang pula. Untuk hidup dan meningkatkan kualitas hidup yang
baik, seseorang memerlukan lima kelompok zat gizi seperti, karbohidrat, protein,
lemak, mineral,dan vitamin dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan serta tidak
kekurangan,.
Selain kebutuhan gizi tersebut, manusia juga memerlukan adanya air dan serat
untuk memperlancar proses metabolisme yang ada di dalam tubuh. Namun dalam
pemberian zat gizi yang baik harus memperhatikan kemampuan tubuh masing-masing
individu untuk menerima makanan.
Apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam, maka akan
timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan
untuk hidup sehat dan produktif.
Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi
seimbang dan yang berbentuk kerucut. Bahan makanan tersebut dipopulerkan dalam
istilah triguna makanan. Pertama zat gizi yaitu padi - padian dan umbi-umbian serat
tepung-tepung. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
Ketiga sumber zat pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil
olahan.

6
Pict : https://bismillahsgz.wordpress.com/2013/11/20/gambar-gambar-menu-gizi-seimbang/
Ada 13 pesan penting dasar gizi seimbang yang perlu diperhatikan yaitu makanlah
aneka ragam makanan, makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi, batasi
konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi, gunakan
garam beryodium, makanlah makanan sumber zat besi, berikan ASI saja pada bayi
diumur empat bulan, biasakan makanan pagi, minumlah air bersih, lakukan kegiatan
fisik dan olahraga secara teratur, hindari minuman beralkohol, makanlah makanan
yang aman bagi kesehatan, dan bacalah label pada makanan yang dikemas.

1. Makan aneka ragam makanan


Makanan beraneka ragam yang dimaksud adalah makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah
dan porsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita,
anak, remaja, ibu hamil, atau menyusui, orang dewasa, dan lansia).
2. Makan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi
Energi dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan
protein. Energi untuk metabolisme dasar (menghasilkan panas, tubuh dan untuk
kerja organ tubuh), untuk aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolahrga).
3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
Karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) sebaiknya dikonsumsi
dengan memperhatikan azaz tempat waktu, tepat indikasi, dan tempat jumlah.
Makanan manis (gula) di makan pada siang hari ketika kita akan atau sedang
melakukan aktivitas, dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok makan gula per
hari.
4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi

7
Konsumsi lemak atau minyak (jenuh dari hewan) secara berlebihan dapat
beresiko kegemukan atau disiplidemia bagi yang mempunyai kecendungan kearah
itu. Dislipedemia atau kenaikan kadar lemak (kolestrol atau trigliserida) dalam
darah merupakan faktor resiko terjadinya sakit jantung coroner dan stroke.
Konsumsi minyak atau lemak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori.
Unsur gizi ini juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial serta membantu
penyerapan vitamin larut lemak (A,D,E,K).
5. Gunakan garam beryodium
Penggunakan garam beryodium mencegah Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY). Penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena
garam mengandung natrium yang bias meningatkan tekanan darah. Sebaiknya
konsumsi garam tidak melebihi 6 gram atau 1 sendok per hari.

6. Makan makanan sumber zat besi


Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging yang banyak
mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk
mencegah kekurangan gizi.
7. Berikan ASI kepada bayi sampai berumur 6 bulan
Untuk mendapatkan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan
jumlah dan mutu gizi menunya selama hamil dan menyusui. Makanan
pendamping ASI (PASI) hanya diberikan setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan.
Pemberiannya bertahap menurut umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan
kecerdasaan.
8. Biasakan makan pagi
Makan pagi dengan menu beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi
untuk mempertahankan kebugaran tubuh dan meningkatkan porduktifitas kerja.
Pada anak-anak, sarapan akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi
belajar dapat ditingkatkan.
9. Minum air bersih, aman dan cukup jumlahnya
Air minum harus minum harus bersih dan bebas kuman. Minum air bersih 2
liter per hari, metabolisme tubuh bisa berjalan lancar mengingat air sebagai
pelarut unsur gizi dalam proses metabolisme.
10. Beraktivitas fisik dan olahraga teratur

8
Kegiatan ini membantu mempertahankan berat badan normal. Juga
meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran arah, dan mencegah
osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum-minuman beralkohol
Alkohol, rokok, dan obat terlarang harus dihindari, karena membawa resiko
terjadinya berbagai penyakit degenerative, vaskuler, dan kanker.
12. Makan-makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang aman dan baik bagi kesehatan adalah makanan yang tidak
tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan
kimia berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta
cita rasanya tidak rusak.

13. Baca label pada makanan kemasan


Label makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluarsa, kandungan gizi,
dan bahan adiktif yang digunakan. Konsumen hendaknya berhati-hati dan
memperhatikan label agar terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi dan
makanan yang berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya
makanan tersebut.

F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Menu Seimbang


Banyak faktor yang mempengaruhi penyusunan menu diantaranya yaitu, jenis
kelamin, aktifitas, kebudayaan, ekonomi, pendidikan dan tingkat perkembangan.
Seseorang yang tahu akan menu dan makanan yang tidak sehat otomatis
enggan memakan menu tersebut. Hal ini mungkin sedikit berbeda dengan orang yang
kurang faham mengenai gizi yang baik untuk dimakan. Berikut merupakan beberapa
faktor – faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan menu seimbang :
1. Ketersediaan bahan makanan
Bahan makanan suatu daerah dapat ditentukan dari kondisi
geografisnya. Misalkan daerah pesisir yang memiliki banyak ikan untuk
dikonsumsi. Kemudian, adakalanya di daerah terpencil hanya tersedia
jagung dan singkong ( kurangnya produksi beras ). Hal itu tidak menjadi
masalah jika masyrakat sekitar dapat menguasai ilmu gizi, karena bahan

9
lain yang mengandung zat gizi yang lengkap seperti telur atau ikan,
sayuran dan lain sebagainya dapat mencukupi untuk penyusunan gizi
seimbang.
2. Pengetahuan ilmu gizi keluarga
Penguasaan ilmu gizi keluarga sangatlah penting didalam menyusun
menu gizi seimbang. Jika suatu keluarga tidak dapat mengetahui ilmu gizi
seimbang, hal tersebut dapat menyebabkan kekeliruan dalam menyusun
menu sehari - harinya.
3. Kondisi anggota keluarga
Kondisi disetiap keluarga itu berbeda – beda. Ada yang di dalam
anggota keluarganya miliki seorang bayi, anak - anak, wanita remaja, dan
lainnya. Masing – masing dari anggota keluarga akan membutuhkan
asupan gizi yang berbeda.
4. Keuangan
Keuangan merupakan salah satu faktor yang penting untuk dapat
menyusun gizi yang seimbang. Namun, jika keuangan suatu keluarga
terbatas dan keluarga tersebut dapat menguasai ilmu gizi, maka
penyusunan gizi seimbang secara sederhana pun dapat diatasi.

5. Jenis kelamin
Jenis kelamin antara wanita dan laki – laki juga akan membedakan
dalam hal penyusunan. Biasanya lelaki lebih memilih yang banyak
karbohidrat untuk mengenyangkan dirinya dari pada yang enak tapi
sedikit. Pada umumnya, laki – laki akan beraktifitas lebih banyak dari
wanita. Akibatnya,kalori yang dikeluarkan lebih banyak sehingga pola
penyusunannya juga harus seimbang untuk mengimbangi jumlah makanan
yang dimakan dengan kalori yang dikeluarkan. Untuk wanita biasanya
memilih penyusunan menu yang tidak banyak lemak untuk menghindari
kegemukan.

G. Menyusun Menu Seimbang


Dalam memberikan makanan yang baik terhadap individu harus diperhatikan
beberapa aspek yaitu kemampuan tubuh itu sendiri dalam mencerna zat gizi, umur
seseorang ,aktifitas yang dilakukan, dan kondisi-kondisi tertentu seperti ketika sakit,

10
hamil, dan menyusui, langkah yang dapat digunakan untuk merencanakan menu
seimbang yaitu setiap pagi, siang dan malam dan makan selingan hendaknya
disediakan bermacam-macam makanan untuk mendapatkan variasi menu yang
beranekaragam.
Karena setiap makananan mempunyai kelebihan dan kekurangan nilai gizi
seperti banyak mengandung vitamin C tetapi rendah vitamin A. Dengan mengonsumsi
makanan sehari-hari yang beraneka ragam, kekurangan zat gizi pada jenis makanan
lain, sehingga akan tetap mendapatkan masukan zat gizi yang seimbang. Menyusun
hidangan dapat dilakukan dengan mengikuti porsi standar bagi semua kelompok
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati , sayur, dan buah. Porsi standar makanan
pokok adalah 100 gram daging(mentah) atau 50 gram ikan(mentah), sedangkan nabati
menggunakan porsi standar tempe 50 gram (2 potong) atau 100 gram tahu,atau 50
gram oncom.Porsi standar sayuran adalah satu mangkok sayur dengan isi sayuran
hijau daun atau sayuran yang lain(Soediaoetama,2004).
Besarnya porsi yang digunakan untuk setiap golongan bahan makanan dapat dipilih
menurut energy yang dibutuhkan. Kemudian energy setiap orang berbeda-beda
tergantung dari usia, jenis kelamin, aktivitas fisik yang dilakukan, dan kondisi
penyakit yang di derita,Kebutuhan energy dapat dilihat pada datar angka kecukupan
gizi yang dianjurkan .Pola menu sehari menurut kandungan energy.

Langkah-langkah merencanakan menu untuk kesehatan reproduksi dapat diuraikan


sebagai berikut :
 Inventarisasi sebanyak mungkin jenis hidangan/masakan untuk makan pagi, siang,
malam dan selingan untuk memperoleh variasi menu yang lebih banyak. Tetapkan
siklus menu misalnya menu untuk lima hari, seminggu atau sepuluh hari.
 Apabila diperlukan maka variasi menu dapat ditukar tiap enam bulan sekali. Sebagai
gambaran penyusunan menu untuk kesehatan reproduksi melingkupi pola menu dan
contoh menu.

Faktor –faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu keluarga


Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menyuruh menu diantaranya adalah:
1. Kebutuhan Gizi

11
Kebutuhan gizi setiap anggota keluarga harus terpenuhi sehingga dalam ini
harus diketahui dahulu kebutuhan gizinya.
2. Agama dan Budaya
Agama dan Budaya akan mempengaruhi pemilihan jenis bahan makanan yang
akan digunakan.
3. Variasi Bahan dan cara pengolahan
Jenis bahan makanan, cara mengolah, dan cara menyajikan harus bervariasi
sehingga tidak menyebabkan jenuh,dan hal ini harus disesuaikan dengan
peralatan penyimpanan, pengolahan , dan penyajian yang terjadi.
4. Sosial Ekonomi
Pemilihan bahan makanan dan cara pengolahan disesuaikan dengan
kemampuan ekonomi.

5. Iklim
Pemilihan bahan makanan yang akan digunakan disesuaikan dengan iklim,
karena ada beberapa jenis bahan makanan yang hanya dapat dijumpai pada
musim-musim tertentu, terutama sayur dan buah.

H. Memilih Bahan Makan


Pemilihan bahan makanan untuk kesehatan reproduksi merupakan kegiatan
penting setelah penyusunan menu. Rantai pengandaan bahan makanan yang begitu
panjang pada umumnya banyak memberi pengaruh pada keutuhan, kesegaran, dan
kandungan-kandungan zat gizi dari bahan makanan. Pilihlah bahan makanan sesuai
dengan kondisi umur, misalnya bahan makanan untuk ibu hamil, menyusui, dan lain-
lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan makanan:
1. Warna
Beberapa bahan makanan memberi warna tertentu apabila terjadi penurunan
kualitas minsalnya daging sapi yang seharusnya berwarna merah segar menjadi
kebiru-biruan, karena kandungan zat gizinya sudah rusak, demikian juga ikan laut
yang sudah lama akan berubah warnanya, mulai dari insang yang seharusnya
merah menjadi pucat, matanya yang bening menjadi buram, kulitnya yang segar

12
menjadi kebiru-biruan dan terkelupas serta lembek. Perubahan warna juga terjadi
pada sayuran yang seharusnya hijau segar menjadi kekuning-kuningan atau yang
seharusnya kuning menjadi kusam. Selain warna pada bahan makanan yang
berubah, perlu diwaspadai juga, makanan yang diberi zat pewarna, apakah
pewarna yang digunakan tersebut betul-betul pewarna yang untuk makanan.
Dengan demikian makanan tersebut harus dihindari atau tidak dikonsumsi karena
dapat menimbulkan gangguan kesehatan, untuk itu pilihlah makanan yang segar
dengan kualitas yang baik.
2. Bau
Bahan makanan yang berkualitas baik akan memberi aroma yang enak, segar, dan
tidak berbau busuk, karena makanan yang sudah mengeluarkan bau kurang segar
atau berbau busuk, kandungan zat gizinya sudah rusak, selai itu juga dapat
menimbulkan keracunan karena sudah terkontaminasi oleh baikteri. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat makanan yang tidak layak lagi
dikonsumsi, maka sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih makanan, jangan
tertarik karena harga yang murah, tetapi yang penting diperhatiakan adalah
kualitasnya.

I. Mengolah Menu Seimbang


Setelah memilih bahan makanan, maka kegiatan penting selanjutnya adalah
mengolah bahan makanan tersebut untuk di konsumsi. Bahan makanan yang diolah di
dapur keluarga akan menjadi hidangan yang bercita rasa lezat daqn menimbulkan
nafsu makan. Dengan memasak bahan makanan tersebut makanan menjadi mudah
dicerna untuk selanjutnya memudahkan penyerapan zat-zat makanan untuk
dipergunakan oleh tubuh .perlu diperhatikan dalam pengolahan bahan makanan ,
antara lain: beberapa vitamin mudah larut dalam air pencuci sehingga terbuang, dan
beberapa bagian lagi dapat rusak oleh pemanasan dan sinar matahari. Penanganan
bahan makanan sebelum dimasak yaitu membuang bagian yang tidak dapat dimakan
seperti bonggol jagung, kulit, biji-bijji tertentu, setelah itu dicuci , selanjutnya
dipotong –potong.
Pada umumnya bagian yang tidak dapat dimakan hanya sedikit mengandung
zat gizi, sehingga tidak terlalu merugikan.Cara memasak dapat menjadi penyebab
distribusi makanan tidak merata, misalnya bahan makanan yang sangat diperlukan
bagi pertumbuhan anak sering dimasak terlalu pedas sehingga tidak dapat

13
dikonsumsi.Sebaiknya jatah untuk anak-anak dipisahkan terlebih dahulu sebelum
ditambahkan cabe atau bumbu-bumbu pedas.
Zat gizi yang diperlukan oleh anak-anak dan anggota keluarga yang masih
muda, pada umumnya lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa dinyatakan dalam
satuan berat badan, tetapi kalau dinyatakan dalam kwantum absolut, anak-anak yang
lebih kecil tentu membutuhkan kwantum zat makanan yang diperlukan oleh orang
dewasa. Dengan demikian pengolahan makanan pada akhir nya harus dapat menjamin
bahwa zat gizi yang terkandung tidak banyak yang terbuang dan mempermudah
penyerapan zat gizi tersebut dalam tubuh.
 Teknik Pengolahan Makanan
1) Pemanggangan
Pemanggangan adalah proses pemasakan dengan panas dapat menggunakan
oven atau bara api dengan menggunakan.

2) Perebusan
Merebus terlampau lama adalah cara terburuk karena menyebabkan bahan
akan terekspos dengan panas kritis dan leaching zat-zat makanan kedalam air
tersebut (air tersebut mungkin tidak dimakan oleh manusia)
3) Penggorengan
Selama penggorengan bahan pangan dapat terjadi perubahan-perubahan
fisiko-kimiawi baik pada bahan pangan yang digoreng , maupun pada minyak
itu sendiri.
4) Fermentasi/peragian
Dengan proses peragian , maka keadaan pangan jadi tidak sesuai bagi
pertumbuhan organisme perusak, sehingga pangan menjadi lebih awet.
5) Pengawetan dengan zat kimia
Pengawetan bahan makanan dengan zat kimia merupakan tehnik yang relatif
sederhana dan murah. Cara ini terutama bermanfaat bagi wilayah yang tidak
mudah menyediakan sarana penyimpanan pada suhu rendah .sebaliknya
kekhawatiran akan keamanan zat kimia yang bisa digunakan dalam
pengawetan mendorong sejumlah negara untuk mebatasi atau melarang
penggunaannya dalam pangan.

14
6) Pengeringan
Pengeringan memberiakan manfaat lain yang penting selain melindungi
pangan yang mudah rusak, pengurangan air menurunkan bobot dan
memperkecil volume pangan sehingga mengurangi biaya pengangkutan dan
penyimpanan.
7) Pengawetan dengan panas
Pengawetan dengan panas merupakan hal yang baisa, bahkan paling banyak
dilakukan baik di rumah tangga maupun di industry, dengan maksud untuk
mengubah organismeberbahaya namun dengan kerusakan mutu yang
minimum.
8) Pembekuan
Pembekuan adalah cara terbaik yang sekarang umum digunakan untuk
pengawetan pangan dalam jangka panjang.

J. Menyajikan Makanan
Penyusunan hidangan diatas meja makan suatu masyarakat awam ditentukan
oleh kebiasaan turun temurun dan menurut kebutuhan kepuasan psikis. Masakan yang
telah dimasak dihidangkan untuk para anggota keluarga.
Cara menghidangkan harus menarik sehingga yang menyantap merasa senang
dan dengan demikian meningkatkan selera dan gairah untuk makan. Makanan yang
dihidangkan diharapkan dapat merangsang dan menarik sebanyak mungkin
pancaindra agar menyenangkan dan meningkatkan nafsu makan.

Pembagian makanan diantara anggota keluarga ada yang dijatahkan tetapi ada
pula yang memilik secara bebas makanan yang disukainya sendiri. Masyarakat awam
yang tidak mempunyai cukup pengetahuan gizi, akan memilih makanan yang paling
menarik pancaindra dan tidak mengadakan pilihan berdasarkan zat gizi makanan.

Bagi masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi
lebih banyak mempergunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai
gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan
kebutuhan kepuasan psikis. Namun pada umumnya akan terjadi kompromi antara
kebutuhan psikis dan kebutuhan fisiologis tubuh, sehingga terdapat komposisi
hidangan yang memenuhi kedua kebutuhan kepuasan tersebut. Hidangan menjadi
lezat di samping nilai gizi yang tinggi.

15
Tips Menyajikan Makanan Sehat

Anda harus seksama dalam memperhatikan makanan agar tidak ada kuman dan
bakteri, atau bahkan bahan kimia dan sisa pestisida yang masuk ke makanan. Jika ini
terjadi tentu saja akan sangat membahayakan kesehatan Anda dan keluarga. Berikut
adalah tips menyajikan makanan dengan sehat dan higienis.

1. Selalu cuci tangan terlebih dahulu sebelum mulai mengolah dan mempersiapkan
masakan.
2. Pilih bahan makanan yang masih segar, terutama buah, sayur dan aneka daging.
3. Cuci bersih semua bahan makanan sebelum diolah.
4. Pastikan peralatan masak juga sudah bersih, seperti pisau, talenan, berbagai macam
piring, mangkuk, wajan, panci, semuanya. Gunakanlah sabun cuci piring anti bakteri
sebagai penghilang bakteri yang mampu memastikan semua peralatan masak dan
makan keluarga bersih bebas kuman dan bakteri.
5. Masaklah menu makanan yang sehat, yang tidak mengandung banyak minyak, lemak
dan garam.
6. Gunakan rempah-rempah untuk menambah cita rasa sekaligus memberi manfaat baik
bagi kesehatan keluarga melalui makanan yang dimasak.
7. Sajikan makanan yang sudah selesai di tempatnya masing-masing. Pastikan setiap
wadah untuk menyajikan makanan sudah dicuci bersih agar tak ada bakteri dan
kuman yang menempel yang bisa tertelan masuk bersama masakan lezat yang anda
masak tadi.
8. Santap makanan selagi hangat. Jika sudah dingin, ada kemungkinan bakteri bisa
berkembang di dalamnya yang tentu saja tak baik bagi kesehatan.
9. Jangan lupa sediakan air putih dan buah-buahan sebagai pelengkap makan sehat di
rumah.
10. Selesai makan, segera cuci piring dengan sabun cuci piring anti bakteri agar bakteri
tidak menempel dan berkembang biak di peralatan makan Anda

K. Manfaat zat gizi bagi wanita sepanjang daur kehidupan


Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas SDM
di masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisinya saat
masa janin dalam kandungan. Akan tetapi perlu diingat bahwa keadaan kesehatan dan
status gizi ibu hamil ditentukan juga jauh sebelumnya, yaitu pada saat remaja atau
16
usia sekolah. Demikian seterusnya status gizi remaja atau usia sekolah ditentukan juga
pada kondisi kesehatan dan gizi pada saat lahir dan balita.
United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya
dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti
siklus kehidupan. Faktor penyebab masalah gizi menunjukkan secara sistimatis
determinan yang berpengaruh pada masalah gizi yang dapat terjadi pada masyarakat.
Sehingga upaya perbaikan gizi akan lebih efektif dengan selalu mengkaji faktor
penyebab tersebut.
Kehidupan manusia dimulai sejak di dalam kandungan ibu. Sehingga calon
ibu perlu memounyai kondisi yang baik. Kesehatan dan gizi ibu hamil merupakan
kondisi yang sangat diperlukan bagi sang bayi untuk menjadi sehat. Jika tidak,
maka dari awal kehidupan kehidupan manusia akan bermasalah pada kehidupan
selanjutnya.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah keadaan bayi lahir dengan berat badan
<2500 gram. Keadaan gizi ibu yang kurang baik sebelum hamil dan pada waktu hamil
cenderung melahirkan BBLR, bahkan kemungkinan bayi meninggal dunia.
Sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun merupakan masa emas yang
merupakan masa kritis untuk tumbuh kembang fisik, mental dan sosial. Pada masa ini
tumbuh kembang otak paling pesat (80%) yang akan menentukan kualitas SDM pada
masa dewasa. Sehingga potensi anak dengan IQ yang rendah sangat memungkinkan.
Anak yang dilahirkan dengan berat badan rendah berpotensi menjadi anak dengan gizi
kurang bahkan menjadi buruk. Lebih lanjut lagi gizi buruk pada anak balita
berdampak pada penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.
Setiap anak gizi buruk mempunyai risiko kehilangan IQ 10-13 poin. Lebih
jauh lagi dampak yang diakibatkan adalah meningkatnya kejadian kesakitan bahkan
kematian. Mereka yang masih dapat bertahan hidup akibat kekurangan gizi yang
bersifat permanen kualitas hidup selanjutnya mempunyai tingkat yang sangat rendah
dan tidak dapat diperbaiki meskipun pada usia berikutnya kebutuhan gizinya sudah
terpenuhi. Istilah “generasi hilang” terutama disebabkan pada awal kehidupannya sulit
memperoleh pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.
Gambaran kurang gizi lainnya yang juga menjadi masalah gizi utama adalah Kurang
zat gizi mikro, seperti kurang vitamin A, kurang zat besi, dan kurang yodium terutama
di beberapa daerah endemis. Lebih dari 100 juta penduduk berisiko untuk kurang zat
gizi mikro ini.

17
Kurang zat besi pada wanita hamil meningkatkan risiko kematian wanita
pada saat melahirkan, dan meningkatkan risiko kematian risiko bayi yang dilahirkan
kurang zat besi. Bayi yang kurang besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan
sel-sel otak yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak. Kurang vitamin A
selain berdampak pada risiko kebutaan juga risiko kematian balita karena infeksi.
Kurang vitamin A ikut berperan pada tingginya angka kematian balita di Indonesia
dan berpotensi terhadap rendahnya produktivitas kerja.
Kekurangan Yodium dapat menyebabkan kerusakan mental. Pada ibu yang
kekurangan yodium menyebabkan bayi lahir mati, cacat fisik atau kerusakan berat
pada otak. Penduduk yang tinggal di daerah rawan kurang yodium berpotensi
kehilangan IQ sebesar 50 poin IQ per orang. Diperkirakan 10% penduduk usia
dewasa di perkotaan atau 10 juta orang mengalami gizi lebih. Hal ini perlu disikapi
mengingat kelebihan gizi dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabet,
jantung koroner, hypertensi, osteoporosis dan kanker.

L. Karbohidrat dan efek bagi kesehatan


1. Sumber Karbohidrat
Karbohidrat umumnya terdapat dalam makanan pokok manusia. Misalnya,
makanan pokok orang Indonesia adalah nasi, jagung, dan sagu. Ketiga jenis makanan
tersebut banyak mengandung karbohidrat. Umbi-umbian tercatat memiliki banyak
sekali sumber karbohidrat. Umbi-umbian, seperti talas, singkong, gadung, dan sukun,
dipercaya dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif selain nasi
Dr Tan Shot Yen memaparkan alpukat juga bisa dijadikan sumber karbohidrat
alternatif. Selain karbohidrat, alpukat mengandung lemak tak jenuh, potassium, dan
zat antioksidan yang tinggi. Pada kasus rawan pangan, diversifikasi panganan
karbohidrat sangat penting dilakukan. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah
ketergantungan sumber karbohidrat tunggal, seperti nasi dan jagung.
Selain itu, diversifikasi pangan bertujuan untuk memaksimalkan sumber-sumber
karbohidrat yang Tuhan berikan kepada manusia. Diversifikasi pangan juga dilakukan
untuk memaksimalkan potensi lokal terkait ketersediaan sumber karbohidrat.
Diversifkasi pangan juga dapat berimplikasi terhadap jalur distribusi pangan yang
selama ini mengandalkan beras sebagai bahan pangan paling penting pada jalur
distribusi.Dengan adanya diversifikasi pangan, khususnya karbohidrat, jalur distribusi

18
tersebut diharapkan dapat dipotong sehingga dapat membentuk harga jual yang pas.
Pada akhirnya, daya beli masyarakat akan meningkat.
2. Manfaat Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai fungsi utama sebagai sumber energi tubuh. Karbohidrat
berperan sebagai bahan bakar utama mesin metabolisme tubuh. Glukosa berperan
penting dalam proses metabolisme sehingga dapat dihasilkan energi. Energi tersebut
pada akhirnya digunakan untuk aktivitas makhluk hidup. 1 gram karbohidrat
memiliki kandungan energi sebesar 4 kalori.
Selain itu, karbohidrat berperan penting dalam menjaga cadangan makanan
makhluk hidup. Cadangan tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber
makanannya. Kentang menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi-umbian.
Cadangan makanan pada kentang tersebut dapat dimanfaatkan manusia untuk
kebutuhan energi mereka.
Karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai pembentuk makhluk hidup. Dinding sel
merupakan salah satu bagian paling penting dari sel. Dinding sel berfungsi sebagai
pelindung sel. Komponen pembentuk dinding sel tersebut adalah selulosa yang
merupakan salah satu bentuk karbohidrat. Selain itu, karbohidrat dapat ditemui di
kerangka-kerangka luar serangga.
Manfaat karbohidrat yang baik adalah karbohidrat yang biasanya tinggi serat dan
tetap seperti keadaan alaminya. Dengan ini, Anda akan mendapatkan perasaan yang
lebih lengkap dan akan merasa lebih bersemangat lagi. Beberapa contoh di antaranya
adalah apel, seledri.

M. Lemak dan efek bagi kesehatan


Kita biasanya akan merasa risih jika tubuh kita dihiasi lemak. Karena itu kita
akan segera sigap mencari cara untuk mengenyahkan lemak -khususnya di bagian
perut- dengan cara apa pun yang ditawarkan. Entah dengan minum teh diet,
akupunktur, atau berolahraga. Memiliki massa tubuh yang ramping (otot-otot) akan
membantu metabolisme yang tinggi, menjaga tulang tetap kuat, mencegah cidera, dan
mengusir penyakit, termasuk osteoporosis, diabetes, artritis, sakit punggung, dan
tekanan darah tinggi. Yang lebih penting lagi, tubuh yang ramping jelas lebih enak
dilihat
Namun perlu Anda ketahui, menjaga lemak tubuh tetap dalam kadar yang
normal juga diperlukan. Lemak tubuh pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi

19
tubuh dapat berjalan normal dan sehat. Ada beberapa alasan lain mengapa kita harus
tetap memelihara kadar lemak tubuh yang sehat.

1.Guna lemak dalam tubuh


Guna lemak dalam tubuh ialah :
a. Memberi tenaga
b. Melarutkan vitamin
Sebagai sumber tenaga,lemak dapat menghasilkan kalori paling tinggi
dibandingkat zat tenaga lainya. 1 gram lemak dpat menghasilkan 9 kkl (kcl) (Catatan
: Buku-buku lama menyebut istilah kkl hanyalahdengan kata kalori atau disingkat k
saja).Lemak dapat memberikan pengaruh perasaaan kenyang. Lemak dapat lama
tinggal diperut besar orang orang yang banyak makan lemak tidak mudah m erasa
lapar bahkan kadang-kadang hilang nafsu makanya. Vitamin A,D,E dan K hanya
bisa digunakan bila ada cukup lemak yang melarutkan
2. Guna lain dari lemak
Umunya lemak selalu disimpan sebagai cadangan dalam tubuh dibawah kulit.
Lemak digunakan sebagai :
 Cadangan tenaga,bantalan alat-alat tubuh seperti,biji mata dan sebagainya.
 Isolasi,sehingga panas tubuh tidak banyak keluar,itulah sebabnya mengapa
orang gemuk selalu merasa panas
 Mempertahankan tubuh dari ganguan luar seperti pukulan,bahayanya zat
kimia dan sebaginya.

3. Bahaya kelebihan lemak


Orang yang kegemukan (obesitas) disebabkan terlalu banyak timbunan lemak
dalam tubuhnya cendrung menderita penyakit ginjal,jantung,diabetes,tekanan darah
tinggi dan lain-lain. Orang yang beratnya melebihi 10% dari berat
idealnya,digolongkan orang gemu. Rumus berat ideal adalah misalnya tinggi
seseorang 170 cm,maka berat idealnya adalah 63 kg. Kegemukan dapat terjadi
karena makan makanan yang mengandung hidrat arang dan lemak terlalu banyak.
Hal ini disebabkan karena kelebihan hidrat arang ahirnya akan disimpan dalam
tubuh,juga sebagai lemak yaitu sebagai cadangan. Oleh karena itu untuk
menurunkan berat badan perlu dikurangi makan yang berlemak dan hidrat. Olah raga

20
juga sering disebut dapat mengurangi berat badan. Tetapi sering setelah olah raga
makana justru lebih banyak,sehingga tujuan mengurangi berat badan menjadi gagal.

N. Protein dan efek bagi kesehatan


Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain
dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur
dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein adalah kompenen dasar sel
dan dibutuhkan untuk pertumbuhan pergantian dan perbaikan sel.

1. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein.


a. Akibat kekurangan protein.
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan Kwasiorkor pada
anak-anak dibawah lima tahun (balita). Kekurangan protein sering ditemukan
secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang
dinamakan Marasmus.
1. Kwasiorkor.
Istilah kwashiorkor pertamakali diperkenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada
tahun 1933, ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dimana dalam
bahasa Ghana kwashiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila
anak kedua sedang ditungu kelahirannya.
Kwashiorkor lebh banyak terdapat pada usia dua hingga tiga tahun yang sering
terjadi pada anak yang terlambatmenyapih, sehingga komposisi gizi makanan tidak
seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadipada konsumsi
energi yang cukup atau lebih.
Gejalanya :
– pertumbuhan terhambat.
– Otot-otot berkurang dan lemah.
– Edema.
– Muka bulat seperti bulan (moonface)
– Gangguan psikimotor.

21
Ciri khas dari kwashiorkor yaitu terjadinya edema di perut, kaki dan tangan. Kehadiran
kwashiorkor erat kaitannya dengan albumin serum. Pada kwashiorkor gambaran klinik
anak sangat berbeda. Berat badan tidak terlalu rendah, bahkan dapat tertutup oleh
adanya udema, sehingga penurunan berat badan relatif tidak terlalu jauh, tetapi bila
pengobatan odema menghilang, maka berat badan yang rendah akan mulai
menampakkan diri. Biasanya berat badan tersebut tidak sampai dibawah 60 % dari
berat badan standar bagi umur yang sesuai.
Ciri-ciri :
– Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
– Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis
permukaan yang jelas.
– Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan
hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan
dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
– Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
– Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.

2. Marasmus.
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak. Marasmus
umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi
makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus
berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar
diperbaiki.
Marasmus adalah penyakit kelaparan dan terdapat banyak di antara kelompok sosial
ekonomi rendah di sebagian besar negara sedang berkembang dan lebih banyak dari
kwashiorkor.
Gejalanya :
– Pertumbuhan terhambat.
– Lemak dibawah kulit berkurang.
– Otot-otot berkurang dan melemah.
– Erat badan lebih banyak terpengaruh dari pada ukuran kerangka, seperti : panjang,
lingkar kepala dan lingkar dada.
– Muka seperti orang tua (oldman’s face).

22
Pada penderita marasmus biasanya tidak ada pembesaran hati (hepatomegalia) dan
kadar lemak serta kholesterol didalam darah menurun. Suhu badan juga lebih rendah
dari suhu anak sehat, dan anak tergeletak in-aktif, tidak ada perhatian bagi keadaan
sekitarnya..
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
proteinnya biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein
tinggi yang sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan.
Kelebihan dapat menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam
amino memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan
kelebihan .
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak
darah, kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim
atau formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg
BB. Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan
gizi AKG) untuk protein.

3. Upaya Penanggulangan.
Untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat dilakukan upaya
penanggulangan sebagai berikut :
– pemantauan status gizi (PSG) masyarakat.
– Pemberian makanan tambahan (PMT).
– Pemantauan garam beryodium.
– Pemberian kapsul vit. A
– Pemberian tablet Fe.
– Pengumpulan data KADARZI.

b. Akibat Kelebihan Protein.


Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi proteinnya
biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Diet protein tinggi yang
sering dianjurkan untuk menurunkan berat badan kurang beralasan. Kelebihan dapat
menimbulkan masalah lain, terutama pada bayi. Kelebihan asam amino memberatkan
ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah, dan demam. Ini dilihat pada bayi yang diberi susu skim atau

23
formula dengan konsentrasi tinggi, sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg BB.
Batas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali angaka kecukupan gizi
AKG) untuk protein.

c. Klasifikasi Protein

1. Klasifikasi protein dapat pula dilakukan berdassarkan fungsi


fisiologiknya ,berhubunga dengan daya dukung bagi pertumbuhan badan bagi
pemeliharaan jaringan.

a. Protein sempurna : Protein sempurna terdiri atas atau mengandung delapan


asam amino utama dalam jumlah yang cukup. Protein jenis ini dapat
membangun dan memelihara jaringan tubuh dengan sempurna. Bila protein
sempurna dapat diperoleh setiap hari,makan perkembangan dan pemeliharaan
tubuh akan dapat dijamin berkembang dengan baik. Protein sempurna
dihasilkan dari hewan yang dikenal sebagai protein hewani,seperti
daging,telur,susu kerang dan lainya.
b. Protein setengah sempurna : Protein setengah sempurna hanya mengandung
sebagian dari asam-asam amnino utama atau mengandung semua asam amino
utama tetapi beberapa diantara lainya terlalu sedikit jumlahnya. Bila orang
hanya menerima jenis protei ini,jaringan tubuh dapat dipelihara akan tetapi
tidak dapat dibuat jaringan baru. Umumnya protein jenis ini hanya dihasilkan
dari tumbuh tumbuhan,terutama kacang-kacangan termasuk
jagung,beras,ketela,dll. Protein yang dihasilkan dari tubuh tibihan ini disebut
protein nabati.
c. Protein tidak sempurna : protein tidak sempurna ialah protein yang disususn
oeleh asam-asam amino sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipergunakan
oleh tubuh, misalnya protein pada serat,kuku,tulang,dsb. Karena terdapat
berbagai perbedaa antara protein tersebut maka sebaiknya kita memperoleh
lengkap protein sempurna dan setengah sempurna dalam perbandingan yang
cukup.

8. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.


9. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.

24
O. Vitamin dan efek bagi kesehatan
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang terdapat di dalam makanan dalam
jumlah sedikit dan dibutuhkan jumlah yang besar untuk fungsi metabolisme yang
normal. Vitamin dapat larut di dalam air dan lemak. Vitamin yang larut dalam lemak
adalah Vitamin A, D, E, dan K dan yang larut di dalam air adalah vitamin B dan C
(Dorland, 2006). Kebutuhan vitamin sepanjang daur kehidupan :

1. Pada ibu hamil

a. Vitamin A
Dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat
menimbulkan cacat bawaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A dosis
tinggi, tidak di haruskan dan harus sesuai dengan usia kehamilan. Isotretinoin
(asam 13-cic-retinoat) yaitu suatu analog vitamin A telah dibuktikan
menyebabkan pola kelainan yang khas yaitu embriopati
isotretinoin/embriopati vitamin A dengan ciri-ciri antara lain : celah langit-
langit, hidrofali, cacat tuba neuralis dan cacat jantung.
b. Vitamin B6 dan B12
Vitamin B6 penting untuk asam amino, serta dihubungkan dengan
kemampuan anak untuk bernafas dengan spontan (Apgar score) dan berguna
untuk mengurangi keluhan mual pada ibu hamil.
Vitamin B12 berperan pada pembentukan eritrosit. Sumber dari protein
hewani (daging dan produk olahannya). Kekurangan B12 akan mengakibatkan
anemia pernisioasa yang disertai dengan rasa letih yang sangat. Gejala umum
dari anemia ini : rasa letih yang sangat, depresi, mengantuk,diare,mudah
tersinggung dan pucat.
c. Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalisium
pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru
lahir, asteomalasia pada ibu, dan hipolasia enamel gigi bayi. Sumber vitamin
D adalah sinar matahari.
Manfaat vitamin D selama kehamilan dapat menghentikan penurunan masa
tulang pada wanita dan dapat meningkatkan masa tulang bayi yang akan lahir.
d. Vitamin B1

25
Vitamin B1 berfungsi untuk mengubah karbohidrat yang telah masuk ke dlam
tubuh menjadi energi. Untuk itulah fungsi ini juga bermanfaat untuk ibu hamil
yaitu saat vitamin B1 masuk kedalam tubuh, maka akan menghasilkan energi
baru bagi si bayi sehingga memungkinkan untuk perkembangan otak, otot,
sistem syaraf dan perkembangan organ lainnya di dalam tubuh. Sehingga bayi
anda akan tumbuh optimal setelah lahir. Kekurangan vitamin B1 dapat
menyebabkan kesulitan berjalan pada ibu ataupun bayi yang lahir, hilangnya
fungsi otot atau kelumpuhan kaki bagian bawah, peningkatan denyut jantung
dan sesak nafas saat beraktifitas. Makanan sumber vitamin B1 dapat
ditemukan pada roti, gandum, daging ikan, kacang polong, buah, sayur dan
susu.
e. Vitamin B2
Vitamin B2 atau Riboflavin berguna mempertahankan kulit yang sehat, baik
pengelihatan dan tingkat kebutuhan energi. Vitamin ini terutama ditemuka
dalam prouk susu, telur, daging, ikan, unggas, brokoli, alpukat, jamur, kacang
polong kering, millet, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau (bayam,
asparagus dan sereal). Vitamin ini sangat penting untuk kehamilan, yang sehat
karena memastikan perkembangan organ reproduksi dan jaringan tubuh.
f. Vitamin B3 atau Niasin
Vitamin ini tidak hanya mempromosikan saraf dan pencernaan, tetapi juga
membantu untuk menjaga kesehatan kulit. Ditemukan dalam makanan tinggi
protein, kacang-kacangan, sereal, ikan, daging dan susu.
g. Vitamin B6 atau Piridoksin
Membantu wanita hamil mengatasi morning sickness, mual dan muntah.
Vitamin ini membantu untuk membentuk RBC (sel darah merah), membantu
perkembangan otak bayi selama kehamilan dan juga membantu untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
h. Vitamin B9 atau Asam Folat
Vitamin B9 membantu mencegah NTD (Neural Tube Defects) seperti spina
bifida. Defisiensi folat dapat menyebabkan kelainan pada ibu naupun bayi. Ini
juga akan membantu untuk mendukung plasenta. Kekurangan folat dapat
menyebabkan anemia dengan gejala seperti sakit kepala, sesak napas,
kelelahan, jantung berdebar dan sulit berkonsentrasi.
i. Vitamin C

26
Vitamin C membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Juga berguna untuk
membantu tubuh dalam menyerap zat besi. Selain itu, antioksidan yang
melindungi jaringan tubuh dari kerusakan. Sekitar 80 sampai 85 mg vitamin C
dibutuhkan oleh ibu hamil. Kekurangan vitamin C bisa menyebabkan penyakit
Barlow pada bayi baru lahir.
j. Vitamin E
Vitamin E akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, pelebaran
pembuluh darah, dan lain-lain. Sangat berguna untuk pengobatan penyakit
kuning neonatal, IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) dan toksemia
kehamilan.
k. Vitamin K
Vitamin K berguna untuk mengobati masalah pembekuan darah. Ini akan
membantu mencegah perdarahan neonatal pada bayi baru lahir.
1. Pada Ibu Menyusui
a. Vitamin A
Vitamin A yang tercukupi bisa membantu mengurangi infeksi pasca
melahirkan untuk ibu dan juga bayi, vitamin A untuk ibu menyusui berguna
untuk mencegah defisiensi vitamin A untuk bayi dan vitamin A
mempromosikan kesehatan yang baik untuk ibu dan bayi. Dampak kekurangan
vitamin A bagi ibu menyusui menyebabkan masalah kesehtan bayi, bayi yang
kekurangan vitamin A dari ASI ternyata memiliki resiko tingkat kematian
yang tinggi, akibat kurang nutrisi dan penyakit infeksi.
b. Vitamin C
Ibu menyusui harus selalu sehat karena akan berdampak terhadap daya tahan
tubuh. Agar tubuh tidak gampang sakit, Ibu menyusui perlu minum vitamin C
yang tak hanya menjaga daya tahan tubuh tetapi juga akan membuat tubuh
senantiasa segar sepanjang hari. Vitamin C banyak terkandung pada jeruk. Ibu
menyusui yang mudah terserang flu ataupun demam,biasanya karena jarang
mengonsumsi vitamin C. Ini juga akan berdampak pada bayi yang masih
menyusu. Untuk itu, Vitamin C sangatlah penting untuk dikonsumsi agar bayi
lebih sehat.
c. Asam Folat
Asam folat sangat baik untuk Ibu menyusui.Berbagai buah dan sayur yang
mengandung asam folat antara lain, wortel, kembang kol, kacang hijau, hati

27
sapi, jagung, alpukat, jeruk dan masih banyak lagi. Bayi juga sangat penting
mengonsumsi nutrisi yang memiliki kandungan asam folat melalui ASI agar
lebih optimal.
d. Vitamin E
Vitamin E juga sangat dibutuhkan oleh ibu yang menyusui. Ibu menyusui
dapat memperoleh kandungan vitamin E dari bayam, sawi, brokoli, kacang
almond, kacang hijau, talas serta paprika merah. Vitamin E memiliki
kandungan antioksidan yang sangat baik untuk menangkal radikal bebas baik
bagi ibu menyusui maupun pada sang buah hati.
2. Pada bayi
a. Vitamin A
Untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit dan pertumbuhan
optimal anak. Vitamin A juga bisa anda dapatkan dari makanan lain seperti
sayuran hijau tua, sayuran berwarna kekuningan, buah-buahan, susu, hati dan
telur ayam.
b. Vitamin D
Membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan, dan membuat tulang dan
gigi yang sehat. Bagi bayi yang hanya diberi asupan ASI, mungkin disarankan
untuk diberi asupan tambahan berupa vitamin D. Pasalnya, kandungan vitamin
D pada ASI rendah.
c. Vitamin E
Melindungi sel dari kerusakan, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh,
dapat membantu dalam pembentukan sistem kekebalan tubuh bayi. Dapat
ditemukan pada sereal dan gandum.
d. Vitamin K
Membantu dalam proses pembekuan darah.
e. Vitamin C
Untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh
dan penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi
yang kuat. Bisa ditemukan pada omat, strawberry, dan mangga dan buah yang
kaya vitamin C.
f. Vitamin B1
membantu tubuh mengubah makanan menjadi energi.
g. Vitamin B6

28
Menjaga kesehatan otak dan sistem kekebalan tubuh yang sehat.
h. Vitamin B12
Mempertahankan sel-sel saraf dan darah agar tetap sehat, serta membuat DNA
yang merupakan materi genetik di setiap sel.
3. Pada Anak
a. Vitamin A
Vitamin A memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan
tulang, organ reproduksi, fungsi sel, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin A
dapat berasal dari buah-buahan, sayuran, hati, dan susu.
b. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari tiamin (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), B6, B12, dan
folat. Vitamin B membantu tubuh untuk membentuk energi dari makanan
yang dikonsumsi, membentuk sel darah merah, berperan penting dalam
metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung dan sistem saraf. Vitamin B
dapat ditemukan pada ikan, unggas, daging sapi, telur, produk susu, sayuran
berdaun hijau, kacang-kacangan, dan kacang polong. Asam folat juga
merupakan termasuk dlama vitamin B. Asam folat membantu tubuh untuk
proses pembentukan sel-sel baru. Pada wanita hamil asam folat sangat penting
untuk mencegah terjadinya cacat lahir terutama pada otak atau tulang
belakang. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, buah-
buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, roti, dan sereal.
c. Vitamin C
Vitamin C memiliki fungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
membantu tubuh menyerap zat besi, menjaga kesehatan kulit, tulang, dan
jaringan ikat. Vitamin C berasal dari jeruk, paprika merah dan hijau, tomat,
brokoli, dan sayuran.
d. Vitamin D
Vitamin D merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menyerap
kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit tulang seperti
osteoporosis. Vitamin D juga memiliki peran dalam saraf, otot, dan sistem
kekebalan tubuh. Vitamin D dapat ditemukan melalui kulit, makanan, dan
suplemen. Tubuh akan secara alami membentuk vitamin D ketika terkena
paparan matahari. Makanan yang memiliki kandungan kaya akan vitamin D
adalah kuning telur, ikan laut, dan hati, susu, dan sereal.

29
e. Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan dan berfungsi untuk membantu sistem
kekebalan tubuh dan proses metabolisme. Makanan yang merupakan sumber
dari vitamin E adalah minyak nabati, margarine, kacang-kacangan, biji-bijian,
dan sayuran berdaun hijau.
f. Vitamin K
Vitamin K membantu tubuh dengan membentuk protein untuk menjaga
kesehatan tulang dan jaringan. Protein yang terbentuk juga dimanfaatkan
untuk proses pembekuan darah. Makanan yang merupakan sumber dari
vitamin K adalah sayuran hijau dan buah yang berwarna gelap. Bakteri dalam
usus juga dapat menghasilkan vitamin K.
4. Pada Remaja
a. Vitamin A
Bermanfaat untuk mencegah masalah kesehatan mata, meningkatkan sistem
imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel serta
menjaga kesehatan kulit.Banyak terdapat di sayuran & buah yang berwarna
oranye seperti wortel, ubi, labu, apricot, peach, jeruk, pepaya, dan mangga.
Terdapat juga di dalam susu, telur, dan hati. Untuk makanan biasanya terdapat
dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya)
b. Vitamin C
Dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan
sel. Juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi & gusi, serta pembuluh
darah. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi & kalsium, membantu
dalam proses penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak.Vitamin C
dalam jumlah banyak dapat ditemukan di buah berry, kiwi, tomat, paprika
hijau, brokoli, bayam, serta dalam jus buah jambu biji, anggur, dan jeruk.
c. Vitamin D

Diperlukan untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan


kalsium oleh tubuh. Vitamin D merupakan vitamin yang unik karena dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang
terdapat vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan, dan susu yang sudah
difortifikasi.

d. Vitamin E

30
Vitamin E merupakan anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan.
Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah.Vitamin E dapat
ditemukan dalam berbagai makanan, seperti minyak nabati, kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau, alpukat, dan gandum.
e. Vitamin B1
Vitamin B1 dibutuhkan tubuh untuk merubah karbohidrat menjadi energi,
diperlukan juga oleh jantung, otot, dan sistem syaraf supaya dapat berfungsi
dengan baik.Sumber vitamin B1 terdiri dari daging, ikan, kacang-kacangan,
makanan yang terbuat dari kedelai dan gandum. Vitamin B1 juga dapat
ditemukan dalam makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, pasta, dan
sereal.
f. Vitamin B2
Sama seperti vitamin B1, maka vitamin B2 juga berfungsi untuk merubah
karbohidrat menjadi energi. Selain itu vitamin B2 juga bermanfaat dalam
proses pembentukan sel darah merah & kesehatan mata.Sumber terbaik untuk
mendapatkan vitamin B2 adalah daging, telur, kacang polong & lentils,
kacang-kacangan, produk olahan susu, sayuran berdaun hijau, brokoli,
asparagus. Sumber lainnya adalah makanan yang sudah difortifikasi.
g. Vitamin B3
Membantu mengubah makanan menjadi energi, menjaga kesehatan kulit &
fungsi syaraf.Terdapat dalam daging merah, unggas, ikan, kacang serta
makanan yang sudah difortifikasi.
h. Vitamin B6

Berperan untuk menjalankan fungsi normal otak & syaraf. Bermanfaat juga
untuk memecah protein & pembuatan sel darah merah.Banyak terdapat pada
kentang, pisang, buncis, kacang-kacangan & biji-bijian, daging merah, ikan,
telur, bayam & makanan yang sudah difortifikasi.

i. Vitamin B9
Membantu proses pembentukan sel darah merah & DNA.Sayuran kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau, asparagus, berbagai macam jenis jeruk, dan
unggas. Sumber lain adalah makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, mie,
dan sereal.
j. Vitamin B12

31
Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah & menjaga fungsi
syaraf.Terdapat pada ikan, daging merah, unggas, susu, keju & telur. Terdapat
juga dalam makanan yang sudah difortifikasi.

5. Pada Orang Dewasa


a. Vitamin B12 (cobalamin)
Vitamin ini penting dalam produksi sel darah merah, memproses vitamin B9,
mengubah makanan menjadi energi serta menjaga sistem saraf tubuh agar
tetap sehat. Vitamin B12 bisa ditemukan pada salmon, daging, susu, keju, dan
telur. Dosis yang disarankan untuk orang dewasa adalah 0,0015 mg per hari.
b. Vitamin B2 (riboflavin)
Manfaat vitamin B2 lainnya adalah menjaga sistem saraf agar tetap sehat serta
membantu mencerna karbohidrat, protein, dan lemak dalam makanan. Vitamin
B2 bisa didapatkan pada ikan, telur, susu, sayur mayur atau nasi. Namun,
jauhkan makanan tersebut dari paparan sinar matahari karena bisa merusak
vitamin B2 yang terkandung di dalamnya.Dosis konsumsi vitamin B2 harian
yang disarankan adalah 1,1 mg untuk wanita dan 1,3 mg untuk pria.
c. Vitamin B1 (thiamine)
Selain menjaga sistem saraf Anda tetap sehat, vitamin ini diperlukan dalam
mengubah makanan yang Anda konsumsi menjadi energi. Mengonsumsi
makanan kaya vitamin B1 seperti telur, susu, roti dari biji-bijian utuh, daging
sapi, buah-buahan segar dan kering, serta sayuran seperti kacang polong. Tiap
harinya tubuh Anda membutuhkan asupan vitamin B1 sebanyak 1 mg untuk
pria atau 0,8 mg untuk wanita.
d. Vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat adalah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk menghasilkan zat yang disebut kolagen. Kolagen sangat penting untuk
menjaga kesehatan serta perbaikan pada tulang rawan, gigi, tulang, dan kulit.
Selain dari suplemen, vitamin C juga bisa didapat dari sebagian besar buah-
buahan dan sayuran, seperti kiwi, jeruk, tomat, stroberi, lemon, nanas, pepaya,
brokoli, cabai, kentang, dan paprika.
e. Vitamin K
Vitamin K digunakan oleh tubuh untuk mempercepat proses pembekuan
darah,

32
vitamin K bertugas untuk mencegah tulang mengalami beberapa gangguan
seperti osteoporosis dan patah tulang. Vitamin K dapat ditemukan pada selada,
bayam, kembang kol, brokoli, kacang polong dan lain-lain.
6. Pada Lansia
a. Vitamin C
Di dalam tubuh, vitamin C disimpan dalam bentuk kolagen, yang dibutuhkan
untuk menyembuhkan luka, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta
memperlambat proses penuaan dan keriput pada kulit. Vitamin C yang
dibutuhkan dalam satu hari oleh kelompok usia lanjut yaitu 75 mg dan dapat
ditemukan di berbagai buah-buahan seperti buah berjenis citrus.
b. Vitamin D
Vitamin yang sering kali disebut dengan vitamin matahari ini, berfungsi untuk
membantu penyerapan kalsium dan memperlambat hilangnya kalsium pada
tulang. Sumber utama dari vitamin D adalah sinar matahari, tepatnya sinar
ultraviolet B. Walaupun Anda bisa mendapatkan vitamin D dari sinar
matahari, makanan yang mengandung vitamin D juga perlu dikonsumsi untuk
membantu menjaga jumlahnya dalam tubuh. Vitamin D banyak dikandung
dalam susu dan produk susu, daging sapi, hati sapi, dan minyak ikan.
Seseorang yang sudah berusia lanjut sebaiknya mengonsumsi suplemen
vitamin D yang mengandung 10 mg vitamin D dalam sehari.
c. Vitamin E
Sebagai antioksidan, merangsang reaksi kekebalan tubuh, memelihara
membrane, menjaga kesehatan organ reproduksi, meremajakan arteri,
menunda katarak, menghindarkan kanker, memperlambat penuaan pada otak.
Vitamin E terdapat pada minyak sayur, margarine, telur, biji-bijian, kacang-
kacangan, asparagus, kecambah, advokat, brokoli, tomat, dan sayur berdaun
hijau.
d. Vitamin B1
Membantu absorpsi saluran cerna, berperan dalam transformasi energi,
konduksi membrane, dan saraf. Vitamin B1 pada biji-bijian dan makanan yang
telah diperkaya seperti roti, nasi, pasta dan sereal.
e. Vitamin B6
Penting dalam pembentukan myelin saraf, yang berfungsi sebagai pengatur
sintesis pengantar saraf. Zat gizi tersebut berada dalam otak, dimensia

33
dimungkinkan karena kekurangan vitamin B6. Vitamin B6 terdapat pada
daging ayam, ikan, hati, sereal, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
f. Asam Folat
Beberapa fungsinya antara lain, memproduksi sel darah merah, dapat
menurunkan risiko terserang kanker kolon. Sumber asam folat adalah sayuran
hijau, kacang-kacangan, jeruk, kuning telur dan hati.

P. Mineral Dan Efek Bagi Kesehatan


Mineral atau pelikan ialah unsur-unsur zat yang berasal dari dalam tanah.
Zat ini umuna berupa suatu persenyawaan yang disebut dengan garam.
Misalnya garam dapur terdiri atas usur natrium dan klorida ditulis NaCl.
Mineral disebut juga zat abu. Pegertiannya ialah bila manusia dibakar sampai
menjadi abu, maka abu itulah mineral.
Kira-kira 4& dari tubuh manusia terdiri atas unsur mineral yakni; kalsium,
fosfor, natrium , magnesium, besi, mangan, tembaga, yodium, seng d. Unsur
yang terbanyak terdapat daam tubuh manusia iaah unsur kasium dan fosfor,
yaitu kira-kira 2,3%-3,4% dari berat badan atau antara 57,5%-85% dari
seluruh unsur mineral dalam tubuh.ha ini dapat dimengerti sebab kasium dan
fosfor merupakan bagian terbesar dari tuang sedangkan kira-kira 1%
merupakan gabungan belerang, kor, natrium dan magnesium.
Umumnya, menu di Indonesia cukup mengandung kalium, belerang,
magnesium dan mangan. Yang sering menimbulkan problem ialah unsur
kalium, fosfor, besi, yodium, tembaga, natrium dan klor.
Kegunaan unsur-unsur mineral. Unsur-unsur mineral dalam tubuh
gunannya ialah:
1. Membangun jaringan tubuh.
2. Mengatur tekanan osmosse dalam tubuh.
3. Memberikan elektroit untuk oto-otot dan saraf.
4. Membuat berbagai enzim.

Natrium, kalium, magnesium, belerang, fosfor dan klor merupakan bagian


yang penting dari setiap protoplasma sel-sel darah, hormon dan otot.
Unsur-unsur mineral ini daam tubuh terpisah daam bentuk ion-ion.
Sebagian menjadi ion positif (pembentuk basa), seperti natrium. Kalium,

34
magnesium dan besi. Sebagian lagi menjadi ion-ion negatif (pembentuk asam)
antara lain belerang, fosfor dan klor. Tekanan, sifat dan jumlah cairan dalam
tubuh ditentukan oleh keseimbangan unsur-unsur tersebut.
1. Kasium atau zat Kapur (Ca)
Hasi peneitian para pekar menunjukkan bahwa tubuh manusia berkandung
sekitar 22 gram kasium per kilogram berat badannnya. Tanpa emak.
Daripadanya (jumah itu) sekitar 99% Ca terdapat daam tuang dan gigi.
Tersedianya kalsium daam tubuh adalah penting sehubungan dengan
peranan-peranannya yaitu :
(1) Pembentukan tuang dan gigi;
(2) Pada berbagai proses fisioogik dan biokimiawi di daam tubuh (pada
pembukuan darah, eksitibilitas saraf otot, karekatan selular, transmisi
impul-impul syaraf, memilihara dan meningkatkan fungsi membran
sel, mengaktifkan reaksi enzim dan pengeluaran hormon).
Sehubung dengan peranan-peranannya itu maka fungsi zat kapur (Ca)
dalam tubuh dapat diringkaskan sebagai berikut :
(1) Bersama fosfor membentuk matriks tulang, pembentukan ini
dipengaruhi pua oeh vitamin D2;
(2) membantu proses penggumpaan darah;
(3) mempengaruhi penerima rangsangan pada otot dan syaraf.
Tersedianya Ca di dalam tubuh yaitu berasal dari beberapa bahan
makanan yang dikonsumsi yang menjadi sumbernya, seperti susu,
kuning telur, keju, mentega, udang, sayur-sayuran tertentu seperti
brokoli, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Selanjutnya unsur Ca ini
disimpan dalam jaringan spons tulang. Adapun dalam penggunaannya
diatur oeh keenjar anak gondok atau perathormon.
Mengenai kebutuhan tubuh akan kalsium/zat kapur adalah sekitar
0,8 gram sehari (bagi orang dewasa norma), jumah inisesuai dengan
hasi-hasil vuthonse, Mitchell, Steg-Gerda, yang antara ain
menyimpulkan bahwa kebutuhan akan kalsium bagi orang dewasa
adalah antara 7 sampai 7,5 mg perkiogram berat badan atau ± 0,5
sampai 0,7 gram seharinya.
Kekurangan unsur kalsium dalam persediaan di dalam tubuh dapat
menumbulkan :

35
(1) karies dentis atau kerusakan pada gigi;
(2) Pertumbuhan tulang menjadi tidak sempurna dan dapat
menimbulkan rakhitis;
(3) Apabila bagian tubuh terluka maka darah akan sukar membeku,
pengeluaran darah akibatnya bertambah;
(4) Terjadi kekejangan pada otot.
Perlu ditambahkan bahwa kebutuhan akan kalsium bagi anak-
anak, ibu yang sedang menyusui, dan ibu yang sedang hamil adalah
lebih tinggi dari yang telah dikemukakan di atas.
2. Fosfor (P)
Unsur P (fosfor) yang terkandung dalam tubuh seorang dewasa
diperkirakan sekitar 12 gram per kiogram jaringan tanpa lemak, sekitar
85% daripada dijumpai daam kerangka tulang. Di dalam plasma unsur ini
diperkirakan sekitar 3,5mg/100 m plasma. Dengan memperhitungkan butir
darah merah dapat diperkirakan bahwa tota fosfor dalam darah adalah
sekirar 30 sampai 45 mg/100 ml darah.
Sebagai sumber fosfor yaitu susu, mentega, telur, dan kacang-
kacangan. Kebutuhan akan fosfor bagi orang dewasa diperkirakan sekitar
0,8 sampai 1,5 gram per hari. Jumah tersebut biasanya meningkat sejalan
dengan pertambahan usia pertumbuhan dan pada ibu-ibu hamil.
Fungsi fosfor daam ketersediaanya di daam tubuh yaitu :
(1) Mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat;
(2) Membentuk fosfatida, yaitu bagian penting dari plasma;
(3) Pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat turunan;
(4) Pembentukan matrik tulang (bersama-sama dengan Ca);
(5) Membantu proses pengerutan otot.
Kekurang unsur P dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan-gangguan
yang reatif sama seperti pada kekurangan unsur Ca (kalsium).
3. Magnesium (Mg)
Dalam keadaan normal dalam tubuh, unsur magnesium bisa
diperkirakan tersedia dalam tubuh yaitu sekitar 0,5 gram per kilogram
jaringan bebas lemak, kira-kira 60% daripadanya berada dalam jaringan
tulang. Diperkirakan sepertiga dari tersedianya unsur ini di dalam tubuh
bergabung/bercampur dengan unsur fosfot,sedang sisanya dalam keadaan

36
bebas melekat dalam permukaan susunan mineral. Unsur yang melekat
pada permukaan tulang biasanya mudah bertukar dengan sejulah keci Mg
yang terarut dalam cairan ekstraseluler.
Pentingnya unsur Mg di dalam tubuh dapat diperhatikan dari pranan dan
fungsinya sebagai berikut :
1. Konsentrasi Mg adalah ebih tinggi daripada unsur-unsu minera lainnya
yang tersedia diantara sel-sel jaringan lemak, akan tetapi dengan unsur
Ca ain keadaannya. Konsentrasi Ca lebih tinggi daripada Mg.
Pemecahan caringan dan destruksi se ditemukan selau berkaitan
dengan terjadinya kehilangan tersedianya Mg di dalam tubuh.
2. Unsur Mg pada umumnya dimanfaatkan untuk respirrasi seluler,
terutama dalam fosforilasi oksidatif pada pembentukan adenosin
trifosfat (ATP) yaitu suatu molekul yang tersusun dari adenin, gula
ribosa, dan tiga gugusan fosfat.
3. Unsur Mg senyatanya diperukan bagi semua sistem perubahan fosfat.
Daam beberapa perubahan fosfat itu (termasuk adenosin trifosfat
(ATP) dan adenosin difosfat atau ADP) maka Mg digantikan oleh Mn
sebagai perangsang aktifitas enzim.
4. Unsur Mg ternyata diperlukan pula bagi macam-macam reaksi
metabolisme lemak dan protein. Perubahan CoA menjadi asetat dan
asam khoik membentuk CoA asetil dan CoA kholik serta sintesis DNA
dan RNA.
Mineral magnesiumdiperoleh dari sumber alami yaitu dari
hampir semua bahan makana, terutama dari sayuran hijau prosentase
yang kandungan magnesium porfirin dan khlorofilnya cukup tinggi.
Defisiensi magnesium daam tubuh dapat terjadi sebagai akibat
gangguan absorpsi, menimbulkan diare berat, muntah-muntah yang
terus-terusan, yang tentunya dapat berakibat pada keadaan lemas dan
lesu karena energibanyak dikeluarkan.
4. Besi (Fe)
Unsur zat tersedia dalam tubuh bersumber dari sayur-sayuran, daging,
dan ikan yang dikonsumsi setiap harinya. Namun demikian mineral
besinya tidaklah mudah diserap ke dalam darah, penyerapan ini
dipengaruhi oleh HCL dalam lambung. Besi dalam makanan yang

37
dikonsumsi berada dalam bentuk ikatan ferri (secara umum dalam bahan
pangan nabati) dan ferro ( secara umum dalam bahn pangan hewani).
Besi yang berbentuk ferri dengan peranan dari getah lambung (HCL)
direduksi menjadi bentuk ferro yang lebih mudah diserap oeh selmukosa
usus. Besi yang berbentuk ferro di dalam sel mukosa dioksida menjadi
ferri, dengan demikian terjadi penyatuan diantara ferri dan ferro, yang
selanjutnya bergabung dengan opoferitin membentuk protein yang
terkandung besi, yaitu feritin, yang seanjutnya mengalami beberapa proses
lain dapat masuk ke dalam plasma darah.
Fungsi dari zat ferman sitokrom yang penting dalam pernafasan yaitu:
(1). Sebagai komponen dalam fermen sitokromyang penting dalam
pernafasan;
(2). Sebagai komponen dalam khemogobin yang penting dalam mengikat
oksigen dalam sel darah merah;
Defisiensi atau kekurangan unsur Fe akan dapat menimbukan anemia atau
kekuranga se darah merah.
Didalam tubuh orang dewasa, jumlah selurug zat tubuh dapat
diperkirakan 3,5 gram. Dari jumlah itu sekitar 70% dijumpai dalam
hemogobin dan 25% merupakan besi cadangan yang terdiri dari feritindan
hemosiderin, dijumpai daam hati, imfa dan sumsum tulang.
5. Natrium (Na) dan Khlor (Cl)
Tubuh manusia mengandung sekitar 1,8 gram Na per kilogram berat
badan yang bebas lemak. Sebagian besar darinya dijumpai dalam cairan
ekstraseluler. Kandungan Na daam plasma yaitu 300-355 Mg/100ml.
Dikarenakan Na merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler,
pengendalian osmoaritas dan cairan ubuh adalah sangat tergantung pada
ion Na dan rasio Na terhadap ion lainya.
Ion Cl merupakan anion utama daa cairan ekstraseluler, dijumpai daam
bentuk gabungan/perpaduan dalam Na di berbagai bagian, yang walaupun
dalam jumlahnya sedikit terikat pada protein dan zat lainnya.
Fungsi dari Na dan Cl di dalam tubuh dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Na dan Cl diperlukan untuk pembentukan HCL yang sangat penting
bagi penyerapan Fe dalam lambung;
2. Membantu iritabiitas dari se-sel otot;

38
3. Na dalam bentuk natrium karbonatmerupakan senyawa penyangga atau
senyawa pwnahan.
Defisiensi unsur Na dan Cl di dalam tubuh dapat menimbulkan :
1) Turunnya nilai osmotik cairan ekstraseluler;
2) Suhu tubuh dapat meningkat sehubung dengan terganggunnya sistem
regulasi;
3) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kehilangan Na juga
menyebabkan pula terjadinya kehilangan Cl, yaitu muntah-muntah,
diare, berkeringat, merupakan faktor penyebab kehilangan Na yang
berlebih.
6. Kalium (K)
Tubuh manusia mengandung sekitar 2,6 mg K per kilogrambarat badan
tanpa/bebas lemak, terutama bagian yang banyakberkandung unsur K-nya
yaitu sel-sel syaraf dan otot. Didalam jumlah yang kecil dijumpai dalam
cairan ekstraseluer. Didalam cairan ekstraseluler unsur K sama dengannya
dengan Unsur Na, yaitu merupakan kation penting yang berperan dalam
keseimbangan pH dan osmolasitas.
Fungsi dari unsur K di didaam tubuh adlah sebagai berikut:
1) Merupakan unsur anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler;
2) Penting dalam trasmisi impul-impul syaraf;
3) Penting untuk kontraksi otot;
4) Penting pertumbuhan tubuh.
Defisiensi kalium (K) dapat disebabkan bukan kerana bahan makanan
yang kurang berkandungan K (keadaan demikian jarang sekali), melainkan
disebabkan karena ekskresi yang berlebihan melalui ginjal, karena
muntah-muntah yang keseringan, karena diare yang berat. Akibat
kekurangan kalium dan cairan pengobatan yang kurang hati-hati.
1) Otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi malahan dapat menimbulkan
kelumpuhan.
2) Hiperkalemia yang lebih serius dari hipokalemia, jika dalam
pengobatan kekurangan K tidak berhati-hatiyang memungkinkan
terlalu banyaknya K masuk ke dalam pembuluh darah.
7. Tembaga (Cu)

39
Mineral Cu yang terkandung dalam tubuh manusia diperkirakan sekitar
1,5 sampai 2,5 mg per kilogram berat badan tanpa atau bebas lemak,
tersebutdi seluruh jaringan tubuh dan dalam hati, otak, jaringan dan ginjal.
jumlah kandungannya adalah lebih besar kalau dibandingkan dengan
kandungan organ-organ tubuh lainnnya. Dalam darah Cu terdapat dalam
jumlah sekitar yang sama terkandung dalam plasma dan eritrosit, dalam
plasma terkandung ± 110 mcg/100ml dan dalam eritrosit terkandung ± 115
mcg/100ml.
Tembaga diketemukan pada kebanyakan bahan makanan, pada
umumnaya bersamam-sama dengan unsur-unsur lainnya. Khususmengenai
unsur Cu yang diberikan bahan makanan adalah sekitar 2 sampai 4 mg
sehari sedangkan yang dibutuhkan setiap harinya adalah lebih rendah. Jadi
jarang tidak tercukupi dari komposisi bahan makanan. Namun demikian
jika orang-orang menderita kesulitan bahan pangan atau jarang
mendapatkan bahan pangan atau bahan makanannya bermutu rendah yang
terjangkau dengan daya belinya yang serba minim, maka ada kemungkinan
orang tersebut akan menderita kekurangan Cu dan menimbulkan anemia.

8. Yodium (I)
Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg yodium yang tersebar dalam
semua jaringan tubuh, kandungannya yang tinggi yaitu sekitar
sepertiganya terdapat dalam kelenjar tiroid, dan yang reatif lebih tinggi
dari itu ialah pada ovari, otot dan darah.
Yodium diserab dalam bentuk yodida, yang didalam kelenjar tiroid
dioksidasi dengan cepat menjadi yodium, terikat pada molekul tirosin dari
tiroglobulin. Selanjutnya tiroglobulin dihidrolisis menghasilkan tiroksin
dan asam amino beryodium, tiroksin terikat oleh protein. Asam amino
beryudium selanjutnya selanjutnya segera dipecah dan menghasilkan asam
amino dalam poses deaminasi,dekarboksilasi dan oksidasi.
Fungsi yosium dalam tubuh ialah :
1). Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada keenjar
gondok (tiroid).
2). Tiroksin termasuk yodium merupakan pengendali transduksi energi
seluer.

40
Defisiensi/kekurangan yodium dapat dapat menimbulkan penyakit
gondok (goiter). Penanganan timbulnya penyakit ini, terutama dalam
melakukan pencegahannya dengan yodisasi garam merupakan salah satu
alternatif yang paing baik.

Q. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit


Air merupakan komponen utama yang paling penting banyak terdapat
didalam tubuh manusia. Sekitar 60% dari total berat badan orang dewasa
terdiri dari air. Namun bergantung pada kandungan lemak dan otot yang
terdapat didalam tubuh, nilai persentasi ini dapat bervariasi antara 50-70% dari
total berat badan orang dewasa. Oleh karena itu, maka tubuh yang terlatih dan
terbiasa berolahraga seperti tubuh seorang altet biasanya akan mengandung
lebih banyak air jika dibandingan dengan tubuh non atlet. Didalam tubuh, sel-
sel yang mempunyai konsentrasi air paling tinggi antara lain adalah sel-sel
otot dan organ-organ pada rongga badan, seperti paru-paru atau jantung,
sedangkan sel-sel yang mempunyai konsentrasi air paling rendah adalah sel-sel
jaringan seperti tulang atau gigi.
Konsumsi cairan yang ideal untuk memenuhi kebutuhan harian bagi tubuh
manusia adalah mengonsumsi 1 m air untuk setiap 1 kkal konsumsi energi
tubuh atau dapat juga diketahui berdasarkan estimasi total jumlah air yang
keluar dari dalam tubuh. Secara rata-rata tubuh orang dewasa akan kehilangan
2,5 L cairan perhari. Sekitar 1,5 L cairan tubuh keluar dari urine, 500 ml
melalui keluarnya keringat, 400 ml keluar dalam bentuk uap air melalui proses
respirasi (pernapasan) dan 100 ml keluar bersama dengan feces. Sehingga
berdasarkan estimasi ini, konsumsi antara 8-10 gelas biasanya dijadikan
sebagai pedoman dalam pemenuhan kebutuhan cairan perhari. Cairan dan
elektrolit sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah
satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit
melibatkan komposisis dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh
adalah cairan tubuh yang berbentuk cair (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuara
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk
ke dalam tubuh melaui makana, minuman, dan ciran intravenadan

41
didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit
berarti adanya distribusi normal dari air tubuh total dan elektrolit kedalam
seluruh tubuh.
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua)
parameter penting, yaitu: volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan
ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan
mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan
ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan
untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam
tersebut.
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel
Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan
darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan
volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah
arteri dengan memperbanyak volume plasma. Pengontrolan volume cairan
ekstrasel penting untuk pengaturan tekanan darah jangka panjang.
Pengaturan volume cairan ekstrasel dapat dilakukan dengan cara sbb :
a. Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake &
output) air untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih
tetap, maka harus ada keseimbangan antara air yang ke luar dan yang
masuk ke dalam tubuh. Hal ini terjadi karena adanya pertukaran cairan
antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya. Water
turnover dibagi dalam:
1) Internal fluid exchange
Pertukaran cairan antar pelbagai kompartmen, seperti proses filtrasi
dan reabsorpsi di kapiler ginjal.
2) Eksternal fluid exchange
Pertukaran antara tubuh dengan lingkungan luar.
b. Memperhatikan keseimbangan garam seperti halnya keseimbangan
air, keseimbangan garam juga perlu dipertahankan sehingga
asupan garam sama dengan keluarannya. Permasalahannyaadalah
seseorang hampir tidak pernah memperhatikan jumlah garam yang ia
konsumsi sehingga sesuai dengan kebutuhannya. Tetapi, seseorang

42
mengkonsumsi garam sesuai dengan seleranya dan cenderung lebih
dari kebutuhan.Kelebihan garam yang dikonsumsi harus diekskresikan
dalam urin untuk mempertahankan keseimbangan garam.
Ginjal mengontrol jumlah garam yang diekskresi dengan cara:
1. Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan
pengaturan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) / Glomerulus Filtration
Rate(GFR).
2. Mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal
Jumlah Na+ yang direabsorbsi juga bergatung pada sistem yang
berperan mengontrol tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-
Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus
distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi air
sehingga meningkatkan volume plasma dan menyebabkan
peningkatan tekanan darah arteri . Selain sistem renin-angiotensin-
aldosteron, Atrial Natriuretic Peptide(ANP) atau hormon
atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini
disekresi oleh sel atrium jantung jika mengalami distensi akibat
peningkatan volume plasma. Penurunan reabsorbsi natrium dan air
di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin sehingga
mengembalikan volume darah kembali normal.

2. Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel


Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat
terlarut) dalam suatu larutan. Semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi
konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi air dalam larutan
tersebut. Air akan berpindah dengan cara osmosis dari area yang
konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area
yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).
Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui:
a. Perubahan osmolaritas di nefron
Di sepanjang tubulus yang membentuk nefron ginjal, terjadi
perubahan osmolaritas yang pada akhirnya akan membentuk urin yang
sesuai dengan keadaan cairan tubuh secara keseluruhan di duktus

43
koligen. Glomerulus menghasilkan cairan yang isosmotik di tubulus
proksimal (± 300 mOsm). Dinding tubulus ansa Henle pars desending
sangat permeable terhadap air, sehingga di bagian ini terjadi reabsorbsi
cairan ke kapiler peritubular atau vasa recta. Hal ini menyebabkan
cairan di dalam lumen tubulus menjadi hiperosmotik.
b. Mekanisme haus dan peranan vasopresin (anti diuretic hormone/
ADH)
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (> 280 mOsm) akan
merangsang osmoreseptor di hypothalamus. Rangsangan ini akan
dihantarkan ke neuron hypothalamus yang menyintesis vasopressin.
Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam darah dan
akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen. Ikatan
vasopressin dengan resptornya di duktus koligen memicu terbentuknya
aquaporin, yaitu kanal air di membrane bagian apeks duktus koligen.
Pembentukan aquaporin ini memungkinkan erjadinya reabsorbsi cairan
ke vasa recta. Hal ini menyebabkan urin yang terbentuk di duktus
koligen menjadi sedikit dan hiperosmotik atau pekat, sehingga cairan di
dalam tubuh tetap dapat dipertahankan.
Komposisi Cairan Dalam tubuh
Telah disampaikan pada pendahuluan di atas bahwa cairan dalam
tubuh meliputi lebih kurang 60% total berat badan laki-laki dewasa.
Prosentase cairan tubuh ini bervariasi antara individu sesuai dengan jenis
kelamin dan umur individu tersebut. Pada wanita dewasa, cairan tubuh
meliputi 50% dati total berat badan. Pada bayi dan anak-anak, prosentase ini
relative lebih besar dibandingkan orang dewasa dan lansia.
Cairan tubuh menempati kompartmen intrasel dan ekstrasel. Dua
pertiga bagian (67%) dari cairan tubuh berada di dalam sel (cairan
intrasel/CIS) dan sepertiganya (33%) berada di luar sel (cairan ekstrasel/
CES). CES dibagi cairan intravaskuler atau plasma darah yang meliputi 20%
CES atau 15% dari total berat badan, dan cairan intersisial yang mencapai
80% CES atau 5% dari total berat badan. Selain kedua kompartmen
tersebut,ada kompartmen lain yang ditempati cairan tubuh, yaitu cairan
transel. Namun, volumenya diabaikan karena kecil, yaitu cairan sendi, cairan
otak, cairan perikard, liur pencernaan, dll. Ion Na+dan Cl-terutama terdapat

44
pada cairan ekstrasel, sedangkan ion K+di cairan intrasel. Anion protein tidak
tampak dalam cairan intersisial karena jumlahnya paling sedikit dibandingkan
dengan intrasel dan plasma.
Perbedaan komposisi cairan tubuh berbagai kompartmen terjadi karena
adanya barier yang memisahkan mereka. Membran sel memisahkan cairan
intrasel dengan cairan intersisial, sedangkan dinding kapiler memisahkan
cairan intersisial dengan plasma. Dalam keadaan normal, terjadi keseimbangan
susunan dan volume cairan dan elektrolit antar kompartmen. Bila terjadi
perubahan konsentrasi atau tekanan di salahsatu kompartmen, maka akan
terjadi perpindahan cairan atau ion antar kompartmen sehingga terjadi
keseimbangan kembali.
Fungsi Cairan Tubuh
Dalam metabolisme yang terjadi dalam tubuh, air mempunyai fungsi
utama yaitu sebagai pembawa zat-zat nutrisi seperti karbohidrat, vitamin, dan
mineral serta juga akan berfungsi sebagai pembawa oksigen kedalam sel-sel
tubuh. Selain itu, air didalam tubuh juga akan berfungsi untuk mengeluarkan
produk samping hasil metabilisme seperti karbondioksida(CO) dan juga
senyawa nitrat. Selain berperan dalam proses metabolisme, air yang terdapat
dalam tubuh juga akan memiliki berbagai fungsi penting antara lain sebagai
pelembab jaringan-jaringan tubuh seperti mata, mulut dan hidung, pelumas
dalam cairan sendi 02 Sports Science Brief tubuh, katalisator reaksi biologik
sel, pelindung organ dan cairan tubuh serta juga akan membantu dalam
menjaga tekanan darah dan konsentrasi zat terlarut. Selain itu agar fungsu-
fungsi tubuh dapat berjalan dengan normal, air didalam tubuh juga akan
berfungsi sebagai pengatur panas untuk menjaga agar suhu tubuh tetap berada
pada kondisi ideal yaitu ± 37º C.
Persentasi total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan bergantung
beberapa hal antara lain :
Bayi baru lahir :75%
Dewasa :
a. Pria (20-40 tahun) :60%
b. Wanita (20-40 tahun) :50%
Usia lanjut :45-50%

45
Pada orang dewasa kira-kira 40% berat badannya atau 2/3 dari TBW nya
berada dalam sel (cairan intra selular/ICF), sisanya atau1/3 dari TBW atau
20% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam
15% cairan interstitial, 5% cairan intra vaskuler dan 1-2 % transeluler.

R. Zat gizi pendukung fertilitas


Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti,apsopsi,transportasi,pemyimpanan,metabolism
dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan.
Fertilitas atau kesuburan seseorang sangaatlah penting dan banyak factor-faktor yang
mempengaruhi fertilitas yaitu :
1. Genetika
2. Keturunan
3. Usia dan
4. Status gizinya.

Menurut Neil (2001),untuk menambah kesuburan sebainya pilihlah makanan yang


baik untuk kesuburan itu sendiri yaitu :

1. Sumber nabati:kacang-kacangan,gandum,beras merah,biji-bijian,buah dan


sayuran.
2. Sumber hewani:daging,telur,ikan dan susu.

46
Dari sumber hewani dan nabati diatas yaitu daging dan aternatifnya
(ikan,telur,kacang-kacangan),buah dan sayur-sayuran baik yang mentah maupun yang
dimasak.telur mengandung sumber protein yang baik untuk proses yang
pembuahan.Kacang-kacangan dan biji-bijian dari sumber nabati juga sangat bergizi
contohnya:kacang polong.untuk sumber hewani ikan dikomsumsi semunggu
sekali,untuk daging yang bervariasi,sayuran, dan buah-buahan merupakan sumber
vitamin dan mineral yang sangat baik. Cara pengelolahan makanan tersebut dikukus
atau direbus. Pengaturan gizi ini dilakukan sejak wanita berusia 19 tahun sampai 26
tahun.

Untuk meningkatkan kesuburan pasangan yang terpenting dilakuakan adalah


mengkosumsi takaran yang bergizi dan seimbang sebaikanya pasangan menghindari
makanan yang terlalu diolah atau mengandung bahan-bahan tiruan, contohnya ; keju
olahan, daging olahan, makanan beku, makanan kaleng atau sirup. Untuk saturan
hindari saturan kaleng, kudapan asing, kacang dan minyak terhidroorgenasi, hindari
roti putih, jangan terlalu sering meminum susu skimkaleng dan jangan mengkosumsi
makanan yang sudah tidak segar lagi. Pola makanan orang Indonesia yang menyukai
sayur-sayuran sebenarnya sudah merupakan terapi yang baik untuk meningkatkan
kesuburan.berikut ini aneka zat gizi yang dapat mendukung terjadinya pembuahan ;

1. Karbohidrat

Sebagai zat pembangkit energi, karbohidrat diperlukan oleh pria dan wanita. Mereka
yang bugar tidak akan lemas saat melakan akivitas apapun termasujk aktivitas
seksual. Mereka yang bugar juga mempunyai dorongan seksual tersendiri libido yang
lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Namun karbohidrat yang tidak terpakai
dapat tertimbun menjadi lemak. Oleh sebab itu, asupan karbohidrat juga perlu
diperhataikan agar tidak terjadi kegemukan. Pasalnya wanitan yang kelebihan berat
badan (BB) atau kegemukan berpeluang tidak subur. Penyebabnya, sel-sel tertutup
lemak dan kadar insulin naik. Karena itu wanita gemuk harus menurunkan berat
badanya lebih besar untuk bisa hamil. Selain itu wanita hamil dengan kelebihan berat
badan lebih berpotensial mengalamai keguguran dibandingkan wanita sesusia dengan
berat badan ideal. Kegermukan juga dapat menurunkan libido pada pria dan wanita.

Agar tidak terjadi kegemukan, hindari karbohidrat sederhana yangterdapat pada gula,
sirup dan permen. Lebih baik mengkomsumsi karbohidrat kompleks ayng akan

47
dimetabolisme secara lengkap oleh tubuh sehingga tidak menumpuk menjadi lemak.
Sumber karbohidrat komplek antar lain beras merah, ubi merah, pisang, gandum atau
biji-bijian seperti jagung

2. Lemak

Lemak berfungsi sebagai fungsi energi paling padat yang menghasilkan 9


Kkal untuk setiap gramnya,yaitu 2.5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan
karbohidrat dan protein dalam jumlah sama. Untuk itu seperti halnya karbohidrat
konsumsi lemak pun harus dibatasi agar dapat menjadi berat badan ideal. Hindari
makanan yang tinggi lemak jenuh seperti lemak ayam,sapi,dan makanan yang di
goring karena berpotensi membentuk pkak pada pembuluh darah, termaksud daerah
genital. Bila ini terjadi,tentunya juga dapat mempengaruhi gairah seksual.
Namun,jangan terus mengabaikan karena lemak berfungsi sebagai peningkat atau
pembangkit gairah seksual. Khususnya lemak tak jenuh, seperti yang terdapat pada
coklat dan alpukat.

3. Protein

Protein berfungsi untuk memelihara sel-sel jaringan,salah satu bermanfaat sebagai zat
penyubur terutama pada pria adalah kelompok asam amino. Asam amino yang penting bagi
kesadaran pria adalah asam amino esensial,arginine,dan triptofan.argini dapatmencegah
kemandulan, memperkuat daya tahan hidup sperma, dan membantu membuka aliran darah
pada alat kelamin sehingga membangkitkan gairah. Asam amino terdapat pada kuning telur,
susu, daging merah, ikan, tiram, kerang-kerangan, belut, kacang kedelai, tahu,dan tempe.
Arginine terdapat pada cokelat afermut, gandum, kacangan-kacangan, biji-bijian, daun
kemangi dan siput. Sedangkan tritofan yang dapat memacu produksi serotonin dan bersifat
menenangkan saraf sehinnga dapat memacu gairah seksual, terdapat pada cokelat,kalkun dan
susu.

4. Vitamin

Vitamin adalah zat organik komplek yang dibutuhkan oleh tubuh dengan jumlah yang sangat
kecil sehinnga harus didatang dari makanan. Ada beberapa kelompok vitamin yang dipercaya
berfungsi sebagai penyubur baik pada pria maupun wanita yaitu:

a) Vitamin A

48
vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam sistem reproduksi pria dan
wanita pada pria,vitamin berperan dalam pembentukan sperma sedangkan pada
wanita berperan sebagai pembentukan sel telur,Sebagai antioksidan yang kuat,
vitamin A mampu menangkal serangan radikal bebas terhadap dinding sperma dan
sel telur. Bahan makanan vitamin A adalah hati,susu,kuning telur,dan keju
b) Vitamin B kompleks
mengandung semua vitamin B (B1,B2,Niasin,biotin,B6,B12,dan folat),sangat
berperan dalam pemulihan energy,meningkatkan sistem kekebalan tubuh,meperbaiki
sistem reproduksi,serta mengaktifkam hormone kelamin pria. Vitamin B komplek
juga mengandung asam folat yang memiliki khasiat untuk mempersiapkan
pembuahan sel telur pada wanita dan mempengaruhi pembentukan sperma,juga
mendorong nafsu seksual pada pria maupun wanita. Bahan makanan sumber vitamin
B kompleks antara lain sayuran berdaun
hijau,ikan,susu,daging,kepiting,kerang,tuna,kacang-kacangan dan telur.
c) Vitamin C

Merupakan antioksidan yang tangguh dan salah satu factor penentu kesuburan.
Vitamin C dapat membantu menjaga kesehatan sel,meningkatkan penerapan asupan
zat gizi dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Vitamin C adalah antioksidan yang
membuat membrane-membran sel menjadi stabil dan ini bermanfaat baik bagi
sperma.

S. Peran Zat Gizi Untuk Fertilitas Dan Mencegah Kemandulan


a) Pencegahan kemandulan
Bagi seorang wanita ketidaksuburan atau infertilitas disebabkan gagalnya pelepasan
dan indung telur sehingga tidak dapat menghasilkan sel telur yang matang. Dengan
demikian tidak terjadi ovulasi sehingga sel telur tidak masuk ke saluran telur yang
menyebabkan tidak dapat terjadi pembuahan kondisi ini disebut sebagai ovulation
disorder. Penyebab lainnya adalah tertutupnya tuba fallopi atau saluran telur. Atau
adanya endometriodid (kista) yaitu tumbuh nya jaringan dinding di luar rahim.
Sedangkan bagi pria ketidaksuburan sering disebabkan adanya produksi sperma pada
kantong sperma.
Cara pencegahan interfelitas atau ketidaksuburan yaitu :
1. Pola seks yang sehat
2. Pola hidup sehat

49
3. Cukup vitamin,mineral.
4. Jangan merokok
5. Jangan meminum minuman ber-alkohol

T. Hubungan Status Gizi Dengan Menarche


Menarche adalah haid yang terjadi pertama kali, merupakan ciri khas
kedewasaan wanita yang sehat dan tidak hamil. Usia menarche adalah menstruasi
pertama yang biasanya terjadi pada perempuan umur 12 sampai 13 tahun, dalam
rentang umur 10 sampai 16 tahun.

Pengaruh gizi dengan menarche:

Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan


progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid. Estrogen mengakibatkan efek
penekanan/penurunan terhadap nafsu makan. Sedangkan progesteron berpengaruh
pada uterus (rahim), yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid. Agar
menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remja wanita
mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik. Gizi
kurang selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan
menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada
gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan nurtisinya baik.

Pada remja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara
mengkonsumsi makan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid, karena
pada saat haid akan terjadi peningkatan kebutuha nutrisi. Apabila ini di abaikan maka
dampaknya akan terjadi keluhan-keluha yag menimbulkan rasa ketidaknyamanan
selama siklus haid.

U. Hubungan Status Gizi Dengan Menstruasi


Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium.panjang siklus haid/menstruasi adalah mulainya
haid berikutnya. Hari mulainya berdarah dinamakan hari pertama siklus. Panjang
siklus haid yang normal adalah kurang lebih 28 hari. Lamanya haid/menstruasi
biasanya antara 3 sampai 5 hari, ada yang 1 sampai 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
kemudian, dan ada yang sampai 7 sampai 8 hari. Pada setiap wanita biasanya lama
haid tetap.

50
Komposisi diet, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dianggap mempengaruhi
siklus mempengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi. Siklus
menstruasi dipengaruhi bukan saja oleh diet vegetarian, tapi juga diet yang bervariasi
dalam hal lemak, serat, dan nutrien lainnya.

Macam-macam diet yang mempengaruhi menstruasi :

a. Diet vegetarian
1) Orang vegetarian diberi diet yang mengandung daging, ternyata siklus
menstruasi memanjang.
2) Sebaliknya orang diet biasa beralih ke diet yang kurang daging mengalami
pemendekan siklus menstruasi.
3) Pada wanita yang mengkonsumsi diet vegetarian terjadi peningkatan frekuensi
gangguan siklus menstruasi.
b. Diet rendah lemak
1) Pada diet tinggi lemak tidak memberikan perbedaan kadar hormon dalam
plasma dan urin, kesimpulan tidak berpengaruh pada kadar hormon seks.
2) Pada diet rendah lemak akan menyebabkan 3 efek : panjang siklus menstruasi
yang meningkat, lamanya waktu menstruasi yang meningkat, fase folikuler
meningkat.
3) Bagi wanita yang bukan vegetarian bila berubah ke diet rendah lemak akan
memperpanjang siklus menstruasi sebagai akibat memanjang fase menstruasi
dan fase folikular.

Peranan nutrisi dan gizi yang seimbang bagi para remaja seharusnya lebih
memperhatikan pola gizinya tanpa harus berambisi mendapatkan tubuh yang ideal
tanpa dengan membatasi makan yang bergizi.

V. Cara Produksi Pangan

Cara produksi makanan yang baik atau kadang juga disebut cara produksi pangan
yang baik merupakan pedoman-pedoman mengenai cara memproduksi makanan yang
baik dengan memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan.

Prinsip Higiene Sanitasi Makanan terdiri dari :

1. Pemilihan bahan makanan

51
1. Bahan makanan mentah/segar harus dalam keadaan baik, segar, tidak berubah
warna, tidak berjamur.
2. Bahan Tambahan Pangan(BTP) harus memenuhi persyaratan sesuai peraturan
yang berlaku.
3. Makanan olahan pabrik, terdiri dari :

1. Makanan dikemas harus berlabel, mempunyai nomor daftar, dan belum


kadaluarsa.
2. Makanan tidak dikemas harus baru, segar, tidak basi, dan tidak
mengandung bahan berbahaya.
Penyimpanan bahan makanan

Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan


kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lain maupun bahan
berbahaya. Perhatikan penyimpanan dengan prinsip first in first out(FIFO) dan first
expired first out(FEFO). Gunakan tempat atau wadah sesuai dengan bahan makanan
dan sesuaikan suhu penyimpanan. Perhatikan pula ketebalan bahan makanan dan
kelembaban ruangan yang berkisar antara 80-90%. Bahan makanan tidak boleh
menempel langsung di lantai(jarak 15 cm), dinding(jarak 5 cm) maupun langit-
langit(jarak 60 cm).

Pengolahan makanan

Merupakan proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan


jadi/masak atau siap santap dengan memperhatikan cara pengolahan makanan yang
baik, yaitu :

a. Tempat pengolahan makanan harus memenuhi persyaratan teknis higiene


sanitasi untuk mencegah resiko pencemaran.
b. Menu disusun dengan memperhatikan pesanan, ketersediaaan bahan,
keragaman variasi makanan, dan lamanya pengolahan.
c. Bahan dipilih untuk membuang bahan yang rusak.
d. Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan harus dilakukan
sesuai tahapan.

52
e. Peralatan harus dari bahan tara pangan, tidak larut dalam suasana asam atau
basa, tidak mengeluarkan bahan berbahaya dan logam berat beracun.
f. Dahulukan memasak makanan yang tahan lama.
Penyimpanan makanan jadi/masak

Makanan jadi disimpan agar tidak rusak atau busuk/basi dan memenuhi persyaratan
bakteriologis dengan angka kuman E.coli 0/gram. Penyimpanan harus memperhatikan
prinsip first in first out(FIFO) dan first expired first out(FEFO). Wadah penyimpanan
harus terpisah untuk setiap jenis makanan dan dapat menutup sempurna. Makanan
matang harus dipisahkan dengan bahan mentah. Tidak boleh dilupakan juga suhu
penyimpanan makanan harus sesuai.

Pengangkutan makanan

Pengangkutan makanan harus memperhatikan higiene, tidak bercampur dengan bahan


berbahaya dan beracun, menggunakan kendaraan khusus pengangkut makanan, dan
wadah makanan harus tertutup.

Penyajian makanan

a. Makanan dinyatakan laik santap apabila telah dilakukan uji organoleptik dan uji
biologis. Uji laboratorium dilakukan bila ada kecurigaan penyebab keracunan.
b. Penyajian juga harus memperhatikan jarak antara tempat pengolahan
dengan tempat penyajian.
c. Wadah makanan harus terpisah dan tertutup.
d. Setiap makanan harus memiliki 1 porsi sampel/contoh yang digunakan
sebagai konfirmasi bila terjadi gangguan atau tuntutan konsumen.
Sampel disimpan pada suhu 10oC selama 1x24 jam.

W. Perubahan Pasca Panen


Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera
setelah pemanenan. Penanganan pascapanen mencakup
pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan, dan pengemasan.
Karena hasil pertanian yang sudah terpisah dari tumbuhan akan mengalami perubahan

53
secara fisik dan kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan. Penanganan
pascapanen menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga menentukan
akan dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen,
apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya. Penanganan
pascapanen berbeda dengan pengolahan pangan karena tidak mengubah struktur fisik
dan susunan kimiawi primer dari hasil pertanian secara signifikan.
Tujuan utama dari penanganan pascapanen adalah mencegah susut bobot,
memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan, mencegah kontaminasi
bahan asing dan mencegah kerusakan fisik. Sanitasi juga merupakan hal yang penting
dalam mencegah keberadaan patogen perusak bahan pertanian. Setelah dari lahan,
penanganan pascapanen umumnya dilakukan di rumah pengepakan. Wujud dari
rumah pengepakan dapat berupa gubuk sederhana yang menyediakan teduhan dan air
mengalir; hingga rumah pengepakan skala besar dengan fasilitas modern
termekanisasi yang dilengkapi sabuk konveyor, pensortiran otomatis, pendingin, dan
sebagainya. Pada proses pemanenan hasil pertanian dengan mesin, penanganan
pascapanen seperti perontokan, pembersihan, dan proses awal lainnya dapat terjadi di
mesin tersebut. Penyimpanan pada pascapanen berperan penting dalam
mempertahankan kualitas hasil pertanian. Pengaturan kelembaban dan temperatur
ruangan penyimpanan dibutuhkan untuk memperlambat penurunan kualitas bahan,
dan dapat dilakukan dengan berbagai cara, alami maupun mekanisasi.

X. Kaitan Ilmu Gizi Dengan Agronomi, Peternakan, Ilmu Pangan, Mikrobiologi,


Biokimia, Faal, Biologi Molekular dan Kedokteran
Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan,
perubahan pascapanen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan,
konsumsi makanan serta cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi,
biokimia, faal, biologi molekular dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada
masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan
gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis adalah sebagai berikut:
 Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.
54
 Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
 Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terhadap gangguannya.
 Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
 Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
 Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
 Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-
bahan kontaminan).
Konsep baru yang dikemukakan dewasa ini berkaitan dengan ruang lingkup
ilmu gizi sebagai sains adalah sebagai berikut:
 Hubungan keturunan dengan kebutuhan gizi
 Hubungan gizi dengan perkembangan otak dan perilaku
 Hubungan gizi dengan kemampuan bekerja dan produktivitas kerja
 Hubungan gizi dengan daya tahan tubuh (karena penyakit infeksi)
 Faktor-faktor gizi yang berperan dalam pencegahan dan pengobatan
terhadap penyakit degeneratif ( jantung, diabetes melitus, hati dan kanker).

Y. Sanitasi dan Keamanan Pangan

Keterlibatan manusia dalam proses pengolahan pangan sangat besar,


penerapan sanitasi pada personil yang terlibat didalamnya perlu mendapat perhatian
khusus. Winarno (1997) dalam buku purnawijaya menyatakan bahwa tubuh manusia
berperan seperti kuda Troya bagi milyaran mikroorganisme. Dengan demikian,
manusia juga berpotensi untuk menjadi salah satu mata rantai dalam penyebaran
penyakit, terutama yang disebabkan oleh mikroorganisme, melalui makanan. Dalam
hal ini pemahaman mengenai higiene, terutama higiene perorangan yang terlibat
dalam pengolahan makanan, sangat penting. Dalam Depkes RI (2013) disebutkan
Higiene adalah usaha kesehatan preventif yang menitik beratkan kegiatannya kepada
usaha kesehatan individu.

Sedangkan dalam Ensiklopedia Indonesia (1982) disebutkan bahwa pengertian


higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai
usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan. Higiene juga
mencakup upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap tubuh. 11
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Kegiatan penyehatan makanan minuman di rumah

55
sakit menekankan terwujudnya kebersihan dan keamanan makanan dalam alur
perjalanan makanan sebelum dikonsumsi oleh manusia. Karena itu alur tersebut perlu
dipahami agar diperoleh gambaran yang jelas dimana titik rawan dalam jalur yang
dapat menimbulkan resiko bahaya. Langkah penting dalam mewujutkan higiene dan
sanitasi makanan, adalah mencapai dan mempertahankan hasil produksi yang sesuai
dengan suhu hidangan (panas dan dingin); penyajian dan penanganan yang layak
terhadap makanan yang dipersiapkan lebih awal; memasak dengan suhu dan waktu
yang tepat; dilakukan oleh pengolah makanan yang sehat mulai penerimaan hingga
distribusi; memantau setiap waktu suhu makanan sebelum dibagikan; pemantauan
secara teratur bahan makanan mentah dan bumbu-bumbu sebelum dimasak; panaskan
kembali sisa makanan menurut suhu yang tepat (74 ); menghindari kontaminasi silang
antara bahan makanan mentah; makanan mask melalui orang (tangan), alat makan dan
alat dapur; bersihkan semua permukaan alat/ tempat setelah digunakan untuk
makanan.

1. Memilih Makanan yang Sehat


Makanan sehat dan seimbang merupakan salah satu elemen paling
penting untuk menjaga kesehatan. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat
dan seimbang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti
kegemukan dan malnutrisi.
Umumnya, ciri makanan yang sehat adalah makanan yang tidak
mengandung bahan pengawet, pewarna, penguat rasa, dan makanan diolah
dengan cara yang tepat. Selain itu, makanan yang sehat juga harus
mengandung gizi yang seimbang untuk setiap anggota keluarga karena
kebutuhan gizi setiap orang berbeda-beda, bergantung pada umur dan aktivitas
yang dilakukan setiap orang.
Di masa kini, gaya hidup yang modern membuat kita sulit
mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh. Makanan cepat saji sangat
praktis, tetapi banyak mengandung kolesterol jahat kini banyak dikonsumsi.
Terlebih makanan tersebut dinilai terasa lebih enak dibandingkan dengan jenis
makanan sehat. Padahal, hal ini tidak baik karena makanan tidak sehat bisa
memicu resiko terkena penyakit diabetes, meningkatkan risiko terkena kanker
kolorektal, kanker prostat, hingga terkena memicu penyakit jantung. Akan

56
lebih baik bila Realfoodfam banyak mengonsumsi makanan tinggi antioksidan
yang baik untuk kesehatan tubuh.
Di tengah kesibukan kita sehari-hari, menyiapkan makanan gizi
seimbang mungkin cukup merepotkan. Lalu, bagaimana sebaiknya kita
memilih makanan sehat untuk keluarga? Berikut tips bagaimana memilih
makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
1. Perhatikan Nilai Gizi Setiap Bahan Makanan\
Saat berbelanja produk makanan, baik makanan berat
maupun makanan ringan, Realfoodfam sebaiknya membaca
informasi nilai gizi yang tertera di kemasan produk. Jika
membeli bahan makanan segar ataupun makanan yang tidak
mencantumkan informasi nilai gizi, Sebaiknya juga
memperhatikan kandungan kalori, lemak,
dan vitamin dalam setiap produk makanan yang dibeli.
Mengetahui kandungan gizi pada makanan sangat penting
untuk merencanakan menu makanan gizi seimbang.
2. Variasikan Cara Mengolah Makanan
Dengan mengonsumsi jenis makanan yang bervariasi,
tubuh akan menerima dan mencerna gizi dengan lebih baik.
Selain itu, Realfoodfam dan keluarga juga tidak akan
merasa bosan karena menu makanan yang hanya itu-itu
saja.
Jika salah satu anggota keluarga merupakan picky
eater alias sering memilih-milih makanan, memberikan
variasi makanan adalah pilihan yang tepat. Realfoodfam
juga dapat mencoba mengolah makanan dengan cara yang
berbeda. Namun, sebaiknya Realfoodfam membatasi
gorengan karena lemak jenuh dapat berpotensi
menyebabkan penyakit kolesterol hingga obesitas.
3. Jangan Lupa Konsumsi Makanan Berserat
Serat merupakan salah satu kandungan gizi yang paling
dibutuhkan oleh tubuh. Serat berfungsi untuk membantu
proses pencernaan makanan yang telah dikonsumsi.

57
Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan sembelit
dan gangguan pencernaan.
Serat dapat ditemukan dalam berbagai jenis sayuran,
terutama sayuran hijau, dan buah-buahan. Agar tidak bosan,
pilihlah jenis sayuran atau buah baru setiap minggunya.
4. Konsumsi Makanan Instan dan Cepat Saji Secara Hati-
hati
Kita masih dapat mengonsumsi makanan instan atau
cepat saji, namun dikonsumsi secara berhati-hati dengan
diimbangi makanan segar. Makanan cepat saji sebaiknya
tidak sering dikonsumsi agar tidak membahayakan
kesehatan. Realfoodfam bisa mengkonsumsinya pada waktu
tertentu saja.
5. Lakukan Perencanaan Menu Makanan Mingguan
Dengan merencanakan menu makanan, kita akan
terhindar dari lapar mata saat berbelanja bahan makanan.
Perencanaan menu akan membuatmu fokus pada bahan
makanan yang benar-benar perlu dibeli dan sesuai
kebutuhan gizi anggota keluarga. Sebelum memesan
makanan, pastikan kita mengetahui kandungan gizi dari
makanan instan atau cepat saji yang akan dikonsumsi.
Pastikan nilai gizinya sesuai dengan kebutuhan gizi harian.

A. Makronutrien
Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Kelompok yang disebut juga dengan makronutrien ini terdiri atas karbohidrat, lemak,
dan protein. Ketiganya menyediakan energi agar dapat beraktivitas dan menjalankan
fungsinya.
Makronutrien diukur dalam satuan gram, misalnya sekian gram karbohidrat,
lemak, atau protein. Karbohidrat dan protein sebanyak 1 gram masing-masing

58
menyediakan energi sebesar 4 kkal (kalori), sedangkan 1 gram lemak
menyumbangkan 9 kkal.
2. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi menyediakan energi bagi tubuh. Namun, zat gizi ini juga
berperan dalam proses pembentukan energi dan cadangannya. Dengan menyimpan
cadangan, tubuh tidak perlu mengambil energi dari pembakaran lemak atau protein.
Idealnya, sekitar 45 – 65% dari total asupan kalori Anda berasal dari karbohidrat.
Jika asupan kalori Anda sebesar 2.000 kkal, artinya karbohidrat menyumbangkan
sekitar 900 – 1.300 kkal. Jumlah ini setara dengan 225 – 325 gram karbohidrat dari
makanan.
3. Lemak
Setelah karbohidrat habis, tubuh akan membakar lemak untuk memperoleh
energi. Lemak ini juga melindungi organ-organ vital, menjadi insulator (penghantar
panas) yang mempertahankan panas tubuh, serta melarutkan dan membawa vitamin
larut lemak.
Lemak idealnya menyumbangkan sekitar 20 – 35% dari total asupan kalori Anda.
Pada orang dengan asupan kalori 2.000 kkal per hari, jumlah ini setara dengan 400 –
700 kkal. Jumlah ini setara dengan 44,4 – 77,8 gram lemak dari makanan.
4. Protein
Protein merupakan zat gizi makro yang menyusun berbagai jaringan tubuh.
Anda juga membutuhkan zat gizi ini untuk menjalankan metabolisme tubuh,
menghasilkan hormon dan enzim, serta menjaga keseimbangan asam dan basa di
dalam tubuh.
Kebutuhan protein harian berbeda-beda menurut usia, jenis kelamin, dan
tingkat aktivitas fisik. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan untuk
masyarakat Indonesia berkisar antara 56 – 59 gram untuk perempuan dan 62 – 66
gram untuk laki-laki.
5. Makromineral
Beberapa jenis mineral yang termasuk ke dalam kelompok makro mineral adalah:
a.) Fosfor
Fosfor merupakan satu dari empat jenis makro mineral. Dalam tubuh, zat ini
memiliki fungsi penting sebagai komponen pembentuk enzim dan sel. Selain itu,
mineral ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan
mengoptimalkan metabolisme tubuh. Idealnya, tubuh membutuhkan asupan fosfor

59
tidak kurang dari 700 mg per hari.eberapa makanan yang menjadi sumber fosfor di
antaranya daging ayam, ikan, dan sapi.
b.) Kalsium

Kalsium merupakan mineral yang memiliki banyak peranan penting dalam


kesehatan tubuh. Selain menjaga kepadatan tulang, kalsium juga berperan dalam
pembekuan darah saat luka, mengaktifkan berbagai enzim penting dalam tubuh, dan
bahkan dapat mencegah preeklampsia. Beberapa contoh makanan yang kaya akan
kalsium adalah susu, yoghurt, keju, dan makanan laut. Umumnya, tubuh
membutuhkan asupan kalsium sebanyak 1200 mg per hari. Kebutuhan ini bisa
berbeda-beda sesuai usia atau kondisi kesehatan seseorang.

c.) Magnesium

Mineral lain yang juga termasuk ke dalam jenis makro mineral adalah
magnesium. Magnesium diperlukan dalam pengaturan tekanan darah, gula darah, dan
kontraksi otot. Mineral ini juga berperan dalam menghantarkan sinyal pada saraf,
mengaktifkan beberapa enzim dalam tubuh, serta menjaga keseimbangan elektrolit.
Magnesium banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan, seperti sayuran hijau,
alpukat, kacang-kacangan, dan cokelat hitam. Dalam sehari, tubuh memerlukan 320-
420 mg asupan magnesium.

d.) Natrium

Mineral yang satu ini sangat populer di khalayak karena banyak terkandung
dalam garam dan bahan penguat rasa. Walau sering dikaitkan dengan penyakit
hipertensi dan dijadikan “musuh” bagi penderitanya, tubuh sebenarnya tetap
membutuhkan asupan natrium untuk membantu menjaga keseimbangan kadar air
dalam tubuh. Asupan natrium yang ideal dalam sehari adalah tidak lebih dari 1500 mg
atau sekitar setengah sendok teh garam dapur. Jika kamu merasa kesulitan
mengurangi garam dalam masakanmu, kamu bisa mencoba mengurangi konsumsi
makanan instan seperti makanan kaleng atau saus-saus yang tinggi akan sodium.

B. Mikronutrien
1. Glukosa

60
Karbohidrat merupakan senyawa (zat) organik seperti lemak, protein, dan
vitamin. Senyawa organik ini terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Berdasarkan struktur kimianya, karbohidrat terbagi menjadi
monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
merupakan gula yang paling sederhana, sedangkan polisakarida adalah yang
bentuk kimianya paling kompleks.
Glukosa termasuk dalam golongan monosakarida, yakni jenis karbohidrat
yang paling sederhana dan tidak bisa diuraikan atau dipecah lagi menjadi bagian
yang lebih kecil. Itulah sebabnya glukosa sering disebut sebagai gula sederhana.
Glukosa adalah hasil utama dari fotosintesis, yakni pembuatan makanan yang
terjadi pada tumbuhan. Dengan bantuan sinar matahari, proses ini mengubah air,
klorofil (zat hijau pada daun), dan karbon dioksida menjadi oksigen dan gula.
Oksigen akan dihembuskan ke udara bebas, sedangkan glukosa diedarkan ke
seluruh jaringan tumbuhan.
2. Asam Linoleat
Jenis asam lemak esensial lainnya yang lebih jarang terdengar adalah omega-
6. Meski begitu, asam lemak esensial ini memiliki fungsi yang tidak kalah penting
bagi kesehatan, yaitu:

 Mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung.


 Menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
 Mengurangi risiko terjadinya kanker.
 Membantu menjaga kadar gula darah dengan cara meningkatkan sensitivitas sel-sel
tubuh terhadap hormon insulin.

Sumber alami omega-6 adalah minyak bunga matahari, biji bunga


matahari, minyak jagung, minyak zaitun, minyak safflower, dan biji labu.
Omega-6 pernah dikhawatirkan memiliki dampak buruk bagi kesehatan karena
salah satu asam lemak utama dalam kelompok ini, yaitu asam linolenat, sangat
mudah diubah oleh tubuh menjadi asam arakidonat. Asam arakidonat ini dapat
membentuk molekul yang menimbulkan peradangan. Namun, penelitian lebih
lanjut menunjukkan bahwa hanya sedikit asam linolenat yang diubah oleh tubuh
menjadi asam arakidonat.

61
Omega-6 tetap diperlukan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan jantung dan
organ lain. Rasio konsumsi omega-6 dan omega-3 yang disarankan adalah 4:1.
Bila proporsi asupan omega-3 Anda jauh lebih kecil daripada omega-6, maka
Anda perlu meningkatkan konsumsi omega-3, bukannya malah mengurangi
konsumsi omega-6.
3. Asam Amino
Asam amino adalah bagian terkecil dari struktur protein. Protein dari makanan
merupakan kumpulan dari beberapa bagian terkecil ini. Jadi, bentuk protein
terkecil ini akan diserap oleh tubuh, sehingga bisa memberikan manfaat terhadap
kesehatan secara keseluruhan. Pada dasarnya, protein harus dipecah hingga
menjadi asam amino agar tubuh dapat menyerapnya dan menjalankan fungsi
masing-masing organ pada tubuh. Awalnya, proses pengolahan sudah dimulai
sejak makanan dimasak. Memasak membantu melembutkan jaringan ikat pada
sumber protein, seperti daging.
Hal ini memudahkan makanan dikunyah selama pencernaan di tubuh. Pada
saat Anda makan, protein akan dihancurkan oleh gigi dan masuk ke dalam
lambung. Lalu, lambung akan mengeluarkan asam lambung yang diikuti oleh
produksi enzim pencernaan bernama pepsin. Pepsin berperan memecah protein
menjadi lebih sederhana. Namun, fase ini hanya memecah beberapa ikatan peptida
dalam protein. Selanjutnya, makanan dari lambung yang sudah berbentuk chyme
akan dialirkan keluar dari lambung menuju usus 12 jari.
Jika sudah berada di usus 12 jari, chyme merangsang pankreas untuk
menghasilkan enzim seperti tripsin, carboxypeptidase, dan chymotrypsin. Ketiga
enzim ini membantu menghancurkan protein lebih sederhana hingga berbentuk
asam amino.
Setelah itu, sel-sel usus akan menyerap bentuk protein ini yang kemudian
dibawa ke hati melalui aliran darah vena porta. Dari sini, struktur protein terkecil
ini disalurkan ke seluruh sel tubuh yang membutuhkannya.
Jenis asam amino
Dikenal sebagai bentuk protein terkecil, asam amino ternyata dibagi menjadi
tiga jenis. Di bawah ini tiga jenisnya yang perlu Anda ketahui.
a.) Asam amino esensial
Asam amino esensial merupakan bentuk protein yang tak bisa dihasilkan
oleh tubuh secara alami. Itu sebabnya, Anda perlu mendapatkannya dari makanan.

62
Jenis protein yang dibutuhkan tubuh ini dibagi lagi menjadi beberapa varian,
yakni:
 histidin,
 isoleusin,
 leusin,
 lisin,
 metionin,
 fenilalanin,
 treonin,
 triptofan, dan
 valin.
b.) Asam amino non-esensial
Sementara itu, asam amino non-esensial merupakan bagian protein yang
dapat diproduksi tubuh bila Anda tidak mendapatkannya dari makanan. Beberapa
contohnya meliputi:
 alanine,
 arginin,
 asparagine,
 asam aspartat,
 sistein,
 asam glutamat,
 glutamin,
 glisin,
 proline, dan
 tirosin.
c.) Asam amino conditional
Dibandingkan dengan dua jenis lainnya, jenis protein ini hanya dibutuhkan
ketika sakit, terluka, atau mengalami stres.
Beberapa jenis struktur protein yang satu ini meliputi:
 arginin,
 sistein,
 glutamin,
 tirosin,
 glisin,

63
 ornithine,
 prolin, dan
 serine.
Walaupun dibagi menjadi beberapa jenis, Anda tidak perlu memilah milih
dan mengonsumsi protein berdasarkan jenisnya satu persatu.
4. Vitamin
Vitamin yaitu zat organik yang tubuh butuhkan untuk tumbuh,
berkembang, dan menjalankan fungsinya dengan baik. Anda dapat memenuhi
kebutuhan zat gizi mikro ini dengan mengacu tabel Angka Kecukupan Gizi yang
diterbitkan oleh Kemenkes RI.
Berikut berbagai jenis vitamin yang Anda perlukan serta kegunaannya
secara umum.
 Vitamin A: menjaga kesehatan mata, tulang, gigi, jaringan lunak, dan kulit.
 Vitamin B kompleks: membantu pembentukan energi, mendukung pertumbuhan, dan
menjaga kesehatan jaringan.
 Vitamin C: antioksidan yang menjaga kesehatan jaringan, gigi, gusi, dan kulit.
 Vitamin D: memelihara kesehatan tulang dan gigi serta menjaga
kadar kalsium dan kalium normal dalam darah.
 Vitamin E: menjadi antioksidan dan membantu pembentukan sel darah merah.
 Vitamin K: membantu proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang.

5. Mikromineral
Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit, bukan berarti jenis
mineral ini tidak penting. Mikro mineral juga memiliki macam-macam peranan
dalam fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa jenis mikro mineral dan fungsinya:
a.) Yodium

Yodium merupakan bagian penting dari hormon tiroid yang berperan dalam
mengatur seluruh proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan yodium dapat
menyebabkan gejala hipotiroid, seperti kenaikan berat badan dan munculnya
gondok. Umumnya, tubuh memerlukan sekitar 150 mcg asupan yodium per hari.
Yodium banyak ditemukan dalam makanan laut, seperti ikan, udang, dan rumput
laut. Namun, menggunakan garam dapur beryodium pada masakan rumah
sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan mineral ini.

64
b.) Mangan

Mangan memainkan peranan penting dalam tubuh, yaitu regenerasi sel darah
merah, pembentukan tulang, dan melancarkan siklus reproduksi. Mineral ini
banyak ditemukan dalam udang, gandum, serta beberapa jenis biji-bijian.
Idealnya, tubuh orang dewasa memerlukan sekitar 2 mg asupan mangan per hari.

c.) Selenium

Selenium diperlukan tubuh untuk metabolisme hormon tiroid, pembentukan


DNA, serta mencegah kerusakan sel-sel dalam tubuh. Selenium banyak terdapat
dalam daging ayam, ikan, telur ikan, kacang-kacangan, jamur, misalnya jamur
shitake, dan biji-bijian. Sesuai dengan jenisnya yang merupakan mikro mineral,
tubuh hanya membutuhkan asupan selenium sekitar 55 mcg per hari.

d.) Kromium

Kromium juga termasuk ke dalam jenis mikro mineral. Tubuh membutuhkan


asupan mineral ini untuk membantu menjaga dan mengatur kadar glukosa dalam
darah, serta untuk mengaktifkan hormon insulin. Bukan cuma itu, kromium juga
berperan dalam mengoptimalkan metabolisme tubuh. Mikro mineral yang satu ini
banyak didapatkan dalam daging, sayuran, dan produk olahan susu. Idealnya,
tubuh membutuhkan asupan kromonium sekitar 25-35 mcg per hari. Meski
tergolong sangat sedikit, kekurangan asupan kromium dapat berpengaruh dalam
metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

C. Prinsip Gizi Bagi Bayi


Makanan terbaik bayi bayi adalah Air Susu Ibu ( ASI ). Namun, dengan
bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat- zat gizi
yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/pendamping ASI.
Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan
sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100 –
110 Kkal energi tiap kg BB/hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67
Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150 – 160 cc susu tiap kg BB. Tetapi tidak semua bayi
memerlukan jumlah energi tersebut.
Kebutuhan gizi pada bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan dewasa. Bayi
memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan makanan yang

65
berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5 %
dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam susu
matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan
natrium yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Vitamin bervariasi sesuai
dengan diet ibu. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang bergizi
yang disebut makanan pendamping ASI ( MP-ASI ). MP-ASI diberikan 2 – 3x /hari sebelum
anak berusia 24 bulan. Sementara ASI tetap harus diberikan teratur dan sering. Kebutuhan
akan kalori yang diperlukan bayi adalah 4 – 5 % dari susu matur. Mayoritas protein mudah
dicerna. Lemak yang diperlukan kira-kira 58% dari kalori total dalam susu matur.
Karbohidrat berasal dari ASI yang mengandung amilase yang dapat meningkatkan
pencernaan zat pati pada masa bayi awal ketika amilase pancreas rendah. Mineral utama
dalam ASI yaitu kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium. Vitamin yang ada didalam tubuh
bayi menyesuaikan dengan diet yang dilakukan oleh ibu. Kadar kolestrol diyakini membantu
bayi mengembangkan sistem enzim yang dapat mengontrol kadar kolestrol setelah dewasa.

D. Macam-Macam Makan Bagi Bayi


a. Nutrisi Untuk Bayi 0 – 6 Bulan
Nutrisi utama untuk bayi umur 0 – 6 bulan yaitu ASI eksklusif. ASI eksklusif menurut
WHO ( World Health Organization ) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan baik
susu formula, air putih, air jeruk , ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6
bulan, sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia belum
mampu mencerna makanan selain ASI. Oleh karena itu pemberian ASI secara eksklusif
dianjurkan untuk jangka 6 bulan. Setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan, ia harus
diperkenalkan dengan makanan padat.
Satu bentuk rangsangan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan otak
bayi adalah dengan menerapkan pola asah (menunjukkan kebutuhan akan
stimulasi/rangsanganyang akan merangsang kecerdasan otak secara optimal), asih
(menunjukkan kebutuhan bayi untuk perkembangan emosi dan spiritualnya) dan asuh
(menunjukkan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan otaknya) dalam perawatannya sehari-hari.
Dalam pemberian ASI juga perlu ditunjang dengan pemenuhan zat-zat gizi yang tepat. ASI
merupakan sumber makanan utama dan paling sempurna bagi bayi usia 0 – 6 bulan. Untuk itu
harus diterapkan pola makan yang sehat agar zat gizi yang dibutuhkan dapat dipenuhi melalui
ASI.

66
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium
laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1.) Kolostrum, yaitu ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah
bayi lahir
2.) ASI transisi, yaitu ASI yang dihasilakan mulai hari ke empat sampai hari ke sepuluh
3.) ASI mature, yaitu ASI yang dihasilkan mulai hari ke supuluh samapai dengan
seterusnya.

Tabel 3.5 Komposisi Kandungan ASI

Kandungan Kolostrum Transisi ASI mature

Energi (kg kla) 57,0 63,0 65,0

Laktosa (gr/ 100 ml) 6,5 6,7 7,0

Lemak (gr / 100 ml) 2.9 3,6 3,8

Protein (gr / 100 ml) 1,195 0,965 1,324

Mineral (gr / 100 ml) 0,3 0.3 0,2

Immunoglobulin :
Ig A (mg / 100 ml) 335,9 - 119,6
Ig G (mg / 100 ml) 5,9 - 2.9
Ig M (mg / 100 ml) 17,1 - 2,9

Lisosin (mg/ 100 ml) 14,2 – 16,4 - 24,3 – 27,5

Laktoferin 420 – 520 - 250 -


270

a. Makanan Bayi Umur 6-12 Bulan

Dalam usia bayi mampu berkomunikasi meski dalam bentuk sangat sederhana. Berkat
pemenuhan zat gizi yang diperolehnya dari ASI sejalan dengan peningkatan proses tumbuh
kembang yang sedang dijalani.

67
Kini ASI saja tidak cukup untuk memenuhi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuhnya,
maka mulai usia ini perlu diperkenalkan beberapa jenis makanan padat yang disebut
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI).

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan tambahan yang diberikan


kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan.

Jenis MP-ASI yang dapat diberikan pada umur 6-12 bulan :

1.) Makanan Lumat


Merupakan makanan yang dihancurkan/ disaring tampak kurang merata dan bentuknya lebih
kasar dari makanan lumat halus. Contohnya : bubur susu, bubur sumsum, pisang
saring/dikerok, papaya saring, tomat saring, nasi tim saring, dan lain lain.
2.) Makanan Lunak
Merupakan makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak berair. Contohnya : Bubur
nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri, dan lain-lain.
3.) Makanan Padat
Merupakan makanan lunak yang tidak nampak berair dan biasanya disebut makanan
keluarga. Contohnya : Lontong, nasi tim, kentang rebus, biscuit, dan lain-lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MP-ASI :


1. Perhatikan kebersihan alat makan
2. Membuat makanan secukupnya
3. Berikan makanan dengan sebaik-baiknya
4. Buat variasi makanan
5. Ajak makanan bersama anggota keluarga lain
6. Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makanan
7. Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
Contoh pola jadwal pemberian makanan menjelang anak usia satu tahun :
Pukul 06.00 : susu
Pukul 08.00 : bubur saring atau nasi tim
Pukul 10.00 : susu atau makanan selingan.
Pukul 12.00 : bubur saring atau nasi tim
Pukul 14.00 : susu
Pukul 16.00 : makanan selingan

68
Pukul 18.00 : bubur saring atau nasi tim
Pukul 20.00 : susu

b. Makanan untuk Perkembangan Anak Usia 12-18 Bulan


Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh
kembang masih terus berlanjut. Zat gizi yang dibutuhkan anak usia 12-18 bulan ini porsi
makanan yang dikonsumsi sekarang ini yang bertambah, sesuai dengan pertambahan berat
tubuhnya dan peningkatan proses tumbuh kembang yang terjadi.
Tubuh anak tetap membutuhkan semua zat gizi utama yaitu karbohidrat, lemak, protein,
serat, vitamin dan mineral. Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15%
kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan
asupan energi sebanyak 100 kkal. Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur
utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak
dan margarine. Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan
kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan
sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makanan dan variasi makanan. Agar
kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga
golongan bahan makanan, yatu : sumber tenaga, sumber pembangun dan sumber pengatur.
Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang
diperlukannya secara utuh selama 1 hari.

Waktu yang disarankan untuk meberikan maknan pada usia ini :


Pagi Waktu Sarapan
Pukul 10.00, sebagai selingan, tambahkan susu
Pukul 12.00 pada waktu makan siang.
Pukul 16.00, sebagai selingan .
Pukul 18.00 pada waktu makan malam, tambahkan susu. Jangan lupa kumur-kumur dan
gosok gigi.

E. Cara Pengelolaan Makanan Bayi


a. Pemberian Makan Bayi Umur 6-9 Bulan
1. Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain

69
2. Pemberian ASI diteruskan
3. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh karena itu bayi mulai
diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 kali/hari.
4. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit
dengn sumber lemak, yaitu santan, minyak kelapa/margarine.

b. Pemberian Makan Bayi Umur 9-12 Bulan.


1. Pada umur 10 bulan bayi mulai dikenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap.
Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, mendekati makanan
kelurga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali/hari. Pilih makanan selingan yang bernilai gizi
tinggi, seperti bubur kacang hijau, buah.
3. Bayi perlu diperkenalkn dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkan ke
dalam makanan lebik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-berganti.
c. Pemberian Makanan Bayi Umur 12-24 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan
2. Pemberian MP-ASI/makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali/hari dengan porsi
separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu tetap berikan makanan selingan
2 kali/hari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan padanan bahan makanan,
misalnya : nasi diganti tahu, tempe, kacang hijau, telur, ikan. Bayam diganti kangkung,
wortel, tomat. Bubur susu diganti bubur kacang hijau, bubur sumsum, biscuit.
4. Meyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
ASI sedikit demi sedikit

Definisi Pemberian Makanan Bayi

Pemberian ASI Ekesklusif Bayi hanya diberikan ASI tanpa makan atau
minuman lain termasuk air putih, kecuali
( exclusive breastfeeding)
obat, vitamin dan mineral dan ASI yang di
peras

Pemberiian ASI predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi


sedikit minuman, atau minuman cair lain,

70
(predominant breastfeeding) misalnya teh

Pemberian ASI penuh Bayi mendapat salah satu ASI eksluksif atau
ASI perdominan
( full breasfeeding )

Pemerian susu botol Cara pemberian makanan bayi dengan susu


apa saja, termasuk juga dengan ASI yang
(bottle feeding)
diperas dengan botol

Pemberian ASI paersial Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu


buatan/formula atau sereal atau makanan
(artificial fending )
lain

Pemerian makanan pendampig ASI Memberikan bayi makanan lain disamping


( MPASI) tepat waktu (timely ASI ketika waktunya tepat waktunya tepat
complementary feeding) yaitu mulai 6 bulan

Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai menyusui Dalam waktu 30-60 menit setelah


melahirkan

Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama

Makanan pendamping ASI (MPASI) Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan
(umur yang tepat bervariasi, atau bila
menunjukan kesiapan neurologis dan
neuromuskuler )

Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur lebih


dari 6 bulan

Teruskan pemberian ASI Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makanan

71
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat
berhasil dengan baik adalah sebagai berikut.

a. Kerjasama ibu dan anak


Dimuai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan
sendiri. Makan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas mudah
marah merupakan suatu kecendrungan untuk menimbulkan kesulitan pada anak.
b. Memulai pemberian makan sedini mungkin
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme
yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi
resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbiliruminemia dan azotemia.
c. Mengatur sendiri
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan
makan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang
diperlukan.
d. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
e. Menentukan jadwal pemberian makan bayi.
f. Umur.
g. Berat badan.
h. Diagnosis dari penyakit dan stadium ( keadaan ).
i. Keadaan mulut sebagi alat penerima makan.
j. Kebiasan makan (kesukan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan
toleransi dari pada anak terhadap makanan yang diberikan).

G. Pengaruh Status Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan.
Gizi memiliki keterkaitan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Bila ada
terkena difisiensi gizi maka kemungkinan besar anak mudah terkena infeksi. Gizi
berpengaruh terhadap nafsu makan, kehilangan bahan melalui diare dan muntah dan, serta
metabolisme makan pada anak. Infeksi menghambat reaksi imunologis yang normal dengan
menghabiskan sumber- sumber energi tubuh.

Makan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan,
karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau

72
kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan
menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda,
hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai niali 5% perubahan buku diatas
kurve 100% adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda
samapai hijau tua.

H.     Prinsip Gizi Bagi Balita


Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini
otak balita ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara
lebih lancar.
Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta
bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat irreversible (tidak dapat pulih).
Ada usia balita juga membutuhkan gizi seimbang yaitu makanan yang mengandung
zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh sesuai umur. Makanan seimbang pada usia ini perlu
diterapkan karena akan mempengaruhi kualitas pada usia dewasa sampai lanjut.
Setelah anak berumur satu tahun menunya harus bervariasi untuk mencegah
kebosanan dan diberi susu, serealia (seperti bubur beras, roti), daging, sup, sayuran dan buah-
buahan. Makanan padat yang diberikan tidak perlu di blender lagi melainkan yang kasar
supaya anak yang sudah mempunyai gigi dapat belajar mengunyah.
Kecukupan gizi:
Golongan umum: 1-3 tahun → BB 12 kg, TB 89 cm, Energi 1220 Kkal, Protein 23
gram
4-6 tahun → BB 18 kg, TB 108 cm, Energi 1720 Kkal, Protein 32 gram
Anak dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang menunjukan
pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram
berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling sering menderita
akibat kekurangan gizi. Bila mengalami gizi buruk balita maka perkembangan otaknya pun
kurang dan itu akan berpengaruh kepada kehidupannya di usia sekolah dan pra sekolah.
Melaksanakan pemberian makanan yang sebaik-baiknya kepada bayi dan balita yang
bertujuan sebagai berikut:
1.      Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan, memelihara kesehatan dan
memulihkannya jika sakit, melaksanakan berbagai jenis aktivitas, pertumbuhan dan
perkembangan jasmani serta psikomotorik.

73
2.      Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan, menyukai dan menentukan makanan
yang diperlukan.

Adapun Prinsip Gizi Seimbang bagi balita :


a)      Air
Bayi yang menyusu pada ibunya masukkan air rata-rata:
Kebutuhan (ml/kg BB/hari)
I 175-200
II 150-175
III 130-140
IV 120-140
b) Energi
Menurut FAO/WHO 1971
Umur Kebutuhan Energi (Kal/kg BB/hari)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Diatas 1 tahun 112
1-3 tahun 101
4-6 tahun 91

c)      Protein
Umur Kebutuhan Protein (g/kg BB/hari)
6-11 bulan 3,5-2,0
1-3 tahun 2,5-2,0
4-6 Tahun 3,0

d)     Lemak

74
Pada masa bayi dan balita lemak masih dianggap tidak perlu dalam jumlah banyak kecuali
asam lemak essensial (asam lenoleat dan arakidonat). Lemak yang mengandung asam lemak
essensial bila kurang dari 0,1 % akan mengakibatkan gangguan seperti kulit bersisik, rambut
mudah rontok dan hambatan pertumbuhan. Maka dianjurkan sekurang-kurangnya 1% kalori
yang berasal dari asam lenoleat.
e)      Karbohidrat
Rekuiremen karbohidrat belum diketahui dengan pasti. Bayi yang menyusu pada ibunya
mendapat 40 % kalori dari laktosa. Pada usia yang tua kalori dan hidrat arang bertambah jika
bayi telah diberikan makanan lain terutama yang mengandung banyak tepung misalnya bubur
susu dan nasi tim.
f)       Vitamin dan mineral
Ca Fe Vit A Vit B1 Vit B12 Vit B6 Vit C Vit D
6-11 0,6 gr 8 gr 1200 mg 0,4 mg 0,5 mg 6 mg 25 mg 400
bln unit
1-3 th 0,5 gr 8 gr 1500 mg 0,5 mg 0,7 mg 8 mg 30 mg
4-6 th 0,5 gr 10 gr 1800 mg 0,6 mg 0,9 mg 9 mg 40 mg

1.       Gizi Seimbang Bagi Balita


Seorang anak yang sehat akan tumbuh dan berkembang dengan normal. Secara fisik,
anak sehat dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan yang teratur dan
proporsional. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam
tubuh. Sehat tampak aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam
tubuh. Meskipun kekurangan gizi bukan merupakan hal baik bagi balita, bukan berarti
apabila seorang balita diberikan asupan gizi secara berlebih (misalnya memberikan berbagai
pil vitamin) akan membuat tubuhnya menjadi kebal terhadap berbagai penyakit. Tubuh balita
justru akan mengalami kehilangan kemampuan untuk ’membentengi’ tubuh, sehingga
mempermudah masuknya penyakit.
Sejak masa kanak-kanak, otak manusia sudah mempunyai dendrit yang berfungsi
untuk mengantarkan rangsangan. Lebih banyak dendrit yang terbentuk dalam otak berarti
lebih banyak sinapsis yang berkempuan dalam belajar. Jika pada puncak pembentukan
dendrit gizi yang tersedia tidak cukup maka jumlah sinapsis yang terbentuk akan berkurang
sehingga mengakibatkan fungsi mentalnya berkurang seperti: daya ingat dan kapasitas belajar

75
kurang. Pada anak usia dua sampai tiga tahun mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang
khusus, seperti seng dan vitamin A.

2.       Tujuan Gizi Bagi Balita


a.       Memberitahukan bahwa gizi sangat penting bagi kesehatan tubuh.
b.      Memberikan pada ibu dan calon ibu untuk berhati-hati dalam pemilihan makanan untuk
sang buah hati.
c.       Memberitahukan pada masyarakat bahwa gizi merupakan suatu kebutuhan yang
mendesak bagi tubuh sehingga perlu dipenuhi agar tubuh menjadi sehat.
d.      Menjelaskan berbagai faktor fisiologis yang mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
e.       Menyebutkan kebutuhan berbagai zat gizi terhadap perkembangan berbagai organ tubuh
anak balita.
f.       Menjelaskan faktor di masyarakat yang dapat mempengaruhi keadaan gizi anak balita.
g.      Menjelaskan pengaruh faktor sosioekonomi orangtua pada keadaan gizi anak balita.
h.      Menjelaskan pengaruh faktor pendidikan orangtua pada keadaan gizi anak balita.
i.        Menyebutkan masalah perkembangan tubuh pada anak balita.

I.      Cara Mengelola Makanan Bagi Balita


Pemberian makanan pada balita, sebagaimana halnya kelompok usia lain yang lebih
tua, harus memenuhi kebutuhan balita itu, yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan
zat-zat gizi utama yang meliputi 5 komponen dasar, yakni hidrat arang, protein, lemak,
mineral dan vitamin (termasuk air dalam jumlah yang cukup). Kesemua zat gizi ini memiliki
fungsi masing-masing, serta harus terdapat secara bersamaan pada suatu waktu.
Pemberian makanan balita sebaiknya beraneka ragam, menggunakan makanan yang
telah dikenalkan sejak bayi usia enam bulan yang telah diterima oleh bayi, dan dikembangkan
lagi dengan bahan makanan sesuai makanan keluarga.
Pemberntukan pola makanan perlu diterapkan sesuai pola makanan keluarga. Peranan
orang tua sangat dibutuhkan untuk membentuk perilaku makan yang sehat. Seorang ibu
dalam hal ini harus mengetahui, mau dan mampu menerapkan makan yang seimbang atau
sehat dalam keluarga karena anak akan meniru perilaku makan dari orang tua dan orang-
orang disekelilingnya dalam keluarga.
Makanan selingan tidak kalah pentingnya dengan apa yang diberikan pada jam
diantara makanan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak cukup

76
menerima porsi makan karena anak susah makan. Namun pemberian yang berlebihan pada
makanan selingan pun tidak baik karena akan mengganggu nafsu makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral, seperti arem-arem nasi isi daging sayuran,
tahu isi daging sayuran, roti isi ragout ayam sayuran, pizza dan lain-lain.
Fungsi makanan selingan adalah :
1.      Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan makanan
selingan.
2.      Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya (pagi, siang,
dan malam).
3.      Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktifitas anak pada usia balita.
Ciri-ciri gizi buruk :
1.      Kurus, rambut kemerahan.
2.      Perut kadang-kadang buncit.
3.      Wajah konfase (cekung) untuk monkey fase (keriput).
4.      Cengeng.
5.      Kurang respons.

J. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan


1. Kurangnya pengetahuan ibu dan keterampilan yang mempengaruhi gizi di bidang
memasak, konsumsi anak, keragaman bahan makanan.
2. Anggapan terhadap jenis makanan tertentu yang bisa mempengaruhi gizi, misalnya
anggapan terhadap anak kecil yang suka makan ikan bisa menyebabkan cacingan.
3. Pantangan terhadap makanan tertentu yang telah menjadi kebiasaan yang mempengaruhi
gizi, misal pantangan terhadap anak yang suka makan daging yang biasanya yang terjadi di
daerah pedesaan.
4. Kesukaan yang berlebiha: Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu
yang mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan. Misal
kesukaan yang berlebihan terhadap coklat.
5.   Jarak kelahiran yang terlalu cepat.
6. Tingkat penghasilan keluarga yang mempengaruhi status gizi kurang pada balita yang
dihubungkan dengan jumlah anggota keluarga.
7. Penyakit yang diderita pada anak yang menyebabkan terganggunya status gizi balita.

77
K. Pengaruh Status Gizi Terhadap Balita
Kesehatan seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap didalam tubuh.
Kurangnya gizi yang diserap oleh tubuh mengakibatkan mudah tersrang penyakit, karena gizi
memberi pengaruh yang besar terhadap kekebalan tubuh.
Beberapa penyakit yang timbul akibat kurangnya gizi antar lain diare, disentri,
gondok, busung lapar. Defisiensi Kurang Kalori Protein (KKP), Defisiensi Vit. A, Defisiensi
Yodium, Anemia, Marasmus, Kwashiorkor dan beberapa penyakit lainnya.
Pengaruh status Gizi Dapat Dilihat Dari Segi:
1.      Tingkat Pendidikan Orang Tua
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih memahami makanan dan
memiliki makanan yang baik untuk anak balita.
2.      Sosial Budaya
Ada sebagian masyarakat yang mempunyai adat istiadat tertentu terutama tentang pemberian
makanan yang boleh dan tidak boleh. Misalnya, tidak boleh makan telur jika ada luka, karena
akan menyebabkan terjadinya pembusukan pada luka dan lain sebagainya. Seharusnya telur
merupakan sumber gizi yang tnggi kadar protein dan baik untuk penyembuhan luka.
3.      Serat Makanan
Serat baik untuk kesehatan pencernaan. Anak-anak yang diberi makanan yang berserat akan
baik untuk untuk kesehatan dan pertumbuhannya.
4.      Kemudahan Cerna
Nutrient dalam bahan makanan yang lazim tersedia biasanya mudah dicerna. Persentase
nutrien yang dapat diasimilasi dalam sebagian besar bahan makanan yang dikonsumsi sehari-
hari cukup tinggi, misalnya untuk karbohidrat 97% dan lemak 95%. Walaupun demikian
beberapa faktor dapat dipengaruhi proses kemudahan cerna tersebut, diantaranya cara
menyimpan, mengolah dan memasak bahan makanan, serta terdapatnya bahan senyawa lain
secara bersamaan.
5.      Rasa Kenyang
Selain terhadap kepuasan dan terpenuhnya rasa kenyang, pemberian makanan harus dapat
pula memenuhi persyaratan segi kesehatan. Beberapa jenis makanan mempunyai nilai rasa
kenyang yang tinggi, berarti cepat memberikan rasa kenyang, seperti susu, telur, makanan
yang berlemak. Sedangkan roti, kentang, daging tanpa lemak, ikan, sayur buah mempunyai
nilai rendah.

78
6.      Sumber Makanan
Tersedianya makanan sangat mempengaruhi status gizi seseorang. Semakin sulit atau jauh
mendapat makanan yang mengandung gizi akan semakin sulit juga bagi seseorang untuk
mendapatkan makanan yang mengandung cukup gizi atau gizi yang baik.

L. Menu Seimbang Bagi Balita


1.      Karbohidrat
Seperti nasi, roti, sereal, kentang atau mie.
2.      Buah dan Sayur
Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel. Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi
yang berbeda.
3.      Susu dan Produk Olahan Susu
Susu pertumbuhan, produk olahan susu seperti susu dan yoghurt. Pastikan balita ibu
mendapatkan asupan kalsium yang cukup dan konsumsi susunya.
4.      Protein
Seperti ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan.
5.      Lemak dan Gula
Seperti yang terdapat dalam minyak, santan, dan mentega, roti, dan kue juga mengandung
Omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak.

M. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil dengan Konstipasi


Konstipasi adalah kondisi pencernaan dimana frekuensi buang air besar kurang dari 3
kali seminggu. Banyak ibu hamil yang mengalami permasalahan kehamilan di tiap masa
kehamilan yang sering muncul pada ibu hamil adalah sulit buang air besar (konstipasi).
Konstipasi ini terjadi karena adanya tekanan pada pembuluh darah di bagian bawah tubuh
akibat membesarnya rahim seiring bertambahnya usia kehamilan.

Tanda dan Gejala

Konstipasi memiliki berbagai gejala seperti sulit buang air besar, kembung, atau
bentuk kotoran keras dan kecil-kecil. Permasalahan yang dihadapi ibu hamil ini karena
peningkatan dari hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus
kurang efisien. Pada trimester ke-3 dimana perut sudah membesar, konstipasi ditambah oleh
penekanan rahim yang membesar di daerah perut.

79
Penyebab

Penyebab konstipasi yang lain adalah timbulnya hormon kehamilan yang memang
dapat memicu sembelit dan konsumsi suplemen zat besi / kalsium yang tidak diserap dengan
baik oleh tubuh. Konstipasi pada kehamilan ini kalau dibiarkan dapat memicu penekanan urat
darah di daerah dubur yang dikenal dengan istilah wasir. Wasir bisa sangat menyakitkan dan
timbul resiko pecah dan berdarah. Bila ibu mengalami masalah sulit air besar, segera
konsultasikan dengan dokter kandungan ibu agar masalah kehamilan ini mendapat
penanganan dengan segera.

Diet dan Solusi Ibu Hamil dengan Konstipasi

Berhubung konstipasi ini sangat mengganggu ibu hamil di masa kehamilan selama 40
minggu, sebaiknya ibu memperhatikan pola hidup sehat. Untuk mengurangi terjadinya
konstipasi di masa kehamilan, ibu dapat memperbanyak minum cairan agar proses mencerna
di usus menjadi lebih baik. Ibu juga dapat memperbanyak makanan yang berserat tinggi.
Dokter kandungan biasanya menyarankan kepada ibu hamil untuk tetap melakukan olahraga
ringan selama kehamilan agar kondisi tubuh menjadi lebih sehat dan sistem pencernaan
menjadi lebih lancar. Oleh karena itu diperlukan diet yang pas yaitu :

1. Jalan cepat selama 30 menit perhari dapat membuat usus besar anda menegang sehingga
nada tidak merasa kembung.
2. Minum setidaknya 10 gelas air putih per hari, karena selama kehamilan, jumlah air yang
terserap dari pencernaan ke dalam darah meningkat.
3. Mintalah resep suplemen kalsium, setidaknya 200mg per tablet dengan dosis 5 -6 kali per
hari dan multivitamin yang mengandung ekstra zat besi, folat, dan vitamin B kepada
dokter kandungan anda.
4. Jika memungkinkan, konsumsilah folat sejak 3 – 6 bulan sebelum anda hamil.
5. Memperbanyak konsumsi serat.
6. Pilih roti gandum utuh daripada roti putih biasa.
7. Tambahkan buah dan sayur dengan kulitnya pada menu anda.
8. Pecahkan jadwal makan anda menjadi 5 -6 kali makan porsi kecil kaya sehat.
9. Dalam beberapa pencahar diperlukan untuk kasus konstipasi yang berkelanjutan. Dokter
kandungan anda akan memberikan resep pencahar yang aman untuk menurunkan
ketegangan di dinding usus serta melembutkan kotoran agar dapat keluar dengan mulus.
10. Lakukan olahraga ringan teratur seperti berjalan (joging).

80
11. Hindari sikap menunda buang air besar di masa kehamilan karena hal ini justru memicu
tubuh untuk beradaptasi kembali dan ibu hamil menjadi lebih sulit untuk buang air besar.

Konstipasi juga sering disebabkan secara sekunder seperti akibat kebiasaan defekasi tidak
teratur, penggunaan laksatif kronik, faktor psikogenik, kurang aktifitas, asupan cairan dan
serat tidak adequat, gangguan metabolik dan endokrin, dan abnormalitas usus. Oleh karena
itu diperlukan diet dengan syarat yaitu cukup kalori dan protein, tinggi vitamin terutama
tiamin, vitamin B Komplek dan mineral untuk memelihara otot saluran cerna, banyak cairan
2 – 2,5 L untuk memperlancar defekasi. Nilai gizi diet ini yaitu 2296 kalori, 83 g protein, 60
g lemak, dan 363 karbohidrat.

Bahan makanan yang dianjurkan adalah beras tumbuk, beras ketan, havermut, bulgur,
singkong, jagung, ubi, katul, wijen, kacang-kacangan, sayuran dalam bentuk mentah terutama
yang menimbulkan gas (kol, sawi), buah yang dimakan dengan kulitnya (jambu biji, apel, pir,
anggur, dan bumbu-bumbu yang merangsang.

N. Prinsip Diet pada ibu Hamil Diabetes Melitus

1. Penyakit Diabetes Melitus Tanpa Komplikasi

Diabetes melitus adalah suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa
darah karena kekurangan insulin secara absolut atau ormone. Pada saat melaksanakan diet
seorang ibu disarankan untuk melakukan latihan jasmani dan mengubah kebiasaannya atau
perilakunya terhadap makanan. Penyakit DM dibagi menjadi 4 yaitu :

 tipe 1 (kerusakan pankreas sehingga insulin hanya sedikit yang terbentuk)


 tipe 2 (kerusakan pada reseptor insulin)
 tipe 3 (gestasional diabetes yang dialami pada waktu hamil)
 tipe lain

Tujuan

Memperbaiki kebiasaan dari ibu mengenai pola makan dan mengontrol ormonep yang lebih
baik dengan cara :

81
1. mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap normal yaitu dengan cara menjaga
keseimbangan antara asupan makanan, insulin, obat penurun glukosa darah, serta
diimbangi dengan aktifitas fisik.
2. Menjaga agar kadar lipid dalam keadaan normal.
3. Mempertahankan dan memelihara berat badan dalam posisi normal.
4. Mencegah terjadinya komplikasi akut (hipoglikemia).
5. Mempertahankan dan meningkatkan gizi ibu hamil.

Syarat Diet

1. Energi yang dimiliki oleh ibu cukup untuk mencapai dan mempertahankan gula darah
normal.
2. Kebutuhan protein normal yang dibutuhkan yaitu 10 – 15 % dari ormon total.
3. Kebutuhan lemak diupayakan sedang yaitu 20 – 25 % dari kebutuhan ormon total dalam
bentuk kurang dari 10 % kebutuhan total berasal dari lemak jenuh, 10 % dari lemak tidak
jenuh ganda, sedangkan sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal. Asupan kolesterol sangat
dibatasi yaitu kurang dari 300 mg / hari.
4. Kebutuhan karbohidrat dibuat 60 – 70 %.
5. Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan apabila kadar
glukosa darahnya sudah terkendali orm menggunakan gula hanya 5 % saja dari energi
total.
6. Penggunaan gula alternatif dalam jumlah terbatas, yaitu pemakain gula pemanis selian
sakarosa. Gula alternatif yang mempunyai nilai gizi yaitu fruktosa, sorbitol, manitol, dan
silitol, sedangkan yang tidak bergizi yaitu aspartame dan sakarin.
7. Asupan serat dianjurkan 25 g per/hari dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat
di dalam sayuran dan buah.
8. Cukup vitamin dan mineral.
9. Untuk ibu dengan tekanan darah normal maka boleh mengkonsumsi natrium dalam
bentuk garam dapur yaitu 3000 mg /hari

Bahan Makanan yang dianjurkan

1. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu, tempe, tahu, dan
kacang-kacangan.

82
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu makanan yang sudah tercerna seperti
dipanggang, dikukus, disetup, direbus, dan dibakar.

Bahan makanan yang tidak dianjurkan

1. Mengandung banyak gula sederhana (gula pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah-buahan
yang diawetkan, susu kental manis, minuman botol ringan, eskrim, kue manis, dodol,
cake, dan tart cheese)
2. Mengandung banyak lemak (cake, makanan siap saji dan gorengan)
3. Mengandung banyak natrium (ikan asin, telur asin, dan makanan yang diawetkan)

2. Diet Penyakit DM dengan Nefropati

DM jika tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi pada
berbagai organ tubuh diantaranya ginjal yaitu nefropati diabetes.

Tujuan Diet

1. Untuk mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah


2. Mencegah menurunnya fungsi ginjal
3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

Syarat Diet

1. ormon adequate yaitu 25 – 30 kkal/kg BB ideal


2. protein rendah yaitu 10 % dari kebutuhan ormon total atau 0,8 g/kg BB
3. karbohidrat sedang yaitu 55 – 60 % dari ormon total yang lebih disarankan dengan
karborhidrat kompleks
4. lemak normal yaitu 20 – 25 % dari kebutuhan ormon total dan diutamakan asam lemak
tidak jenuh ganda (asuhan asam lemak jenuh hendaknya kurang dari 10 % dan kolesterol
kurang dari 300 mg)
5. natrium 1000 – 3000 (tergantung pada adanya edema, tekanan darah, ekskresi kalsium)
6. kalsium dibatasi hingga 40 – 70 mEq (1600 – 2800 mg) atau 40 mg/kg BB bila ada
hiperkalsemia (GFR kurang dari 10 mL/menit) atau bila jumlah urine kurang dari 1000
mL/hari
7. fosfor tinggi 8 – 12 mg/kg BB, kalsium tinggi 1200 – 1800 mg

83
8. vitamin tinggi

3. Diabetes Melitus Gestasional

Adalah penyakit diabetes yang terjadi pada ibu hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada
prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air
kecil (polyuri), selalu merasa haus (ploydipsi) dan sering merasa lapar (polyphagi).
Sedangkan diabetes melitus pada kehamilan juga dapat dibagi menjadi 2 macam :

a. Diabetes melitus yang memang sudah diketahui sebelumnya pada penderita yang
menjadi hamil (diabetes melitus hamil = DMH=Diametes Melitus Pragestasional).
Sebagian termasuk Diabetes Melitus tipe 1 (Insulin Dependent Diabetes
Melitus/IDDM).
b. Sebelumnya tidak mengidap DM, baru menderita DM pada masa kehamilan

Setelah kehamilan berakhir, dilakukan tes toleransi glukosa oral (TTGO) untuk membedakan
kedua kelompok tersebut. Pada kehamilan normal kadar glukosa darah ibu lebih rendah
secara bermakna. Hal ini disebabkan oleh :

a. Pengambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat


b. Produksi glukosa dari hati menurun
c. Produksi alanin (salah satu precursor glukoneogenesis) menurun
d. Aktifitas ekskresi ginjal meningkat
e. Efek-efek ormon gestasional (kortisol, human plasental lactogen, dll)
f. Perubahan ormonepu lemak dan asam amino

Pada kehamilan normal terjadi banyak perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan fetus
secara optimal.

1. Sasaran terapi, adalah mengontrol kadar glukosa darah agar tetap stabil
2. Tujuan terapi, untuk mencegah kelainan janin yang disebabkan oleh hiperglikemik
yang terjadi pada 4-8 minggu pertama kehamilan dan untuk mengurangi angka
kesakitan serta kematian ibu dan janin terkait diabetes
3. Faktor predis posisi DM gestasional, yaitu keguguran berulang IUFD tanpa sebab,
cacat bawaan pada bayi, makrosomia preeklamasi, polihidramnion, umur ibu hamil

84
lebih dari 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga, DM gestasional pada kehamilan
sebelumnya, dan infeksi saluran kemih berulang pada kehamilan
4. Diet ibu dengan diabetes gestasional
1) jumlah kalori dan komposisi makanan : pada umumnya U/DMG 35 Kal/KG BB
ideal, kecuali penderita gemuk perlu dipertimbangkan kalori yang sedikit rendah
2) BB ideal (Broca) = (TB – 100) – 10%
3) kalori basal 25 kal/kg berat ideal
4) kalori untuk kegiatan jasmani 10 – 30%
5) penambahan kalori untuk kehamilan 300 kal
6) kebutuhan protein ibu hamil 1 – 1,5 gr/kg BB

O. Prinsip Diet pada Ibu Hamil Anemia


Anemia dalam kehamilan adalah penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl
selama masa kehamilan pada trimester I dan III dan kurang dari 10 g/dl selama masa
postpartum dan trimester II. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim
disebut hidremia atau hipervolemia. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak
membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan postpartum. Bila anemia terjadi sejak awal kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya persalinan prematur. Penyebab anemia antara lain :

a. Makanan yang kurang bergizi


b. Gangguan pencernaan dan malabsorbsi
c. Kurangnya zat besi dalam makanan
d. Kebutuhan zat besi yang meningkat
e. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu haid dan lain-lain
f. Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru,cacing usus, malaria dan lain-lain

Klasifikasi Anemia Kehamilan

1. anemia defisiensi besi sebanyak 62,3 %


adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Pengobatannya
adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi bagi wanita hamil, tidak hamil
dan dalam zat besi yang dianjurkan. Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi
besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat
lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil

85
muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan (trimester I dan trimester
II). Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
 Hb 11 gr% : tidak anemia
 Hb 9 – 10 gr% : anemia ringan
 Hb 7 – 8 gr% : anemia sedang
 Hb <7 gr% : anemia berat
2. Anemia megaloblastik sebanyak 29%
Disebabkan karena defisiensi asam folat (pterylglutamic acid) dan defisiensi vitamin
B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.
3. Anemia hipoplastik dan aplastik sebanyak 8%
Disebabkan sumsum tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
4. Anemia hemolitik sebanyak 0,7%
Disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat daripada
pembuatannya

Tanda dan Gejala

1. Lemah
2. Pucat
3. mudah pingsan
4. sementara tensi masih dalam batas normal (perlu dicurigai anemia defisiensi)
5. mengalami malnutrisi
6. cepat lelah
7. sering pusing
8. mata berkunang-kunang
9. malaise
10. lidah luka
11. nafsu makan turun/anoreksia
12. konsentrasi hilang
13. nafas pendek (pada anemia parah)
14. keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda

Akibat Anemia Kehamilan

86
a. Hamil muda trimester I : abortus, missed abortus, dan kelainan congetinal.
b. Trimester II persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan
janin dalam rahim, asphixiaintrauterin sampai kematian, berat badan lahir rendah
(BBLR), gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah, dekompensatio kordis
kematian ibu
c. Saat inpartu : gangguan his primes dan sekunder, janin lahir dengan anemia,
persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah, gangguan perjalanan persalinan
perlu tindakan operatif
d. Pascapartus : ormon uteri menyebabkan perdarahan, retensio ormone (plasenta
adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta), perlukaan suakr
sembuh, mudah terjadi febris peurperalis, gangguan involusi uteri, kematian ibu tinggi
(perdarahan, infeksi peurperalis, gestosis).

Prinsip Diet untuk Ibu dengan Anemia

Diet yang dianjurkan adalah diet yang mengandung besi heme sebagai hemoglobin
dan mioglobin, banyak ditemukan dalam daging, unggas dan ikan, ataupun diet yang
mengandung besi non-heme, garam besi ferro atau ferri, seperti yang ditemukan dalam
sumber-sumber non hewani seperti makanan nabati, suplemen dan fortikan. Diet yang
mengandung pemacu pemacu penyerapan zat besi seperti asam askorbat, dan hindari diet
yang mengandung penghambat penyerapan zat besi seperti phitat, polyphenol. selain itu
juga harus kaya dengan protein yang cukup (bahan pangan hewani : daging, ikan, telur,
kacang-kacangan) dan sayuran berwarna hijau yang mengandung mineral dan vitamin.

Wanita hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb kurang dari 10%.
Pengawasan terhadap ibu hamil harus sudah mulai dilaksanakan pada trimester I dan III,
karena pengenceran mencapai puncaknya.

P. Prinsip Diet Pada Ibu Hamil dengan Obesitas


Obesitas adalah kelebihan berat badan. Pada wanita hamil kelebihan berat badan yang
normalnya tidak lebih dari 12,5 kg untuk rata-rata orang indonesia. Kegemukan terbagi atas 2
jenis, overweight yakni kondisi yang menunjukkan berat badan berlebih. Wanita dikatakan
obesitas bila memiliki komposisi lemak tubuh lebih dari 25% dari berat badan, sedangkan
laki-laki dikatakan overweight bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20% berat badan.
Sedangkan obesitas adalah kelebihan berat badan yang mencapai 120% di atas berat badan

87
ideal (BBI). Pada dasarnya obesitas yang dialami oleh seseorang dipengaruhi oleh beberapa
hal yaitu :

a. genetik
b. disfungsi salah satu bagian otak
c. pola makan yang berlebihan
d. kurang gerak/kurang olahraga
e. emosi
f. faktor lingkungan

Diet Ibu Hamil dengan Obesitas

Faktor-faktor yang mengharuskan seorang ibu hamil untuk melakukan diet, salah satunya
adalah kelebihan berat badan. Saat hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak konsumsi
protein, kalori (untuk energi) sebanyak 300 kalori perhari, vitamin dan mineral seperti asam
folat dan zat besi untuk perkembangan bayi. Beberapa prinsip makan yang baik selama
kehamilan dengan melakukan cara dan diet makan yang sehat, diantaranya :

a. Selalu sarapan, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi saat
sarapan. Menghindari sarapan akan menimbulkan keinginan untuk makan lebih banyak
pada waktu makan berikutnya tiba. Selain itu, melewatkan sarapan juga menyebabkan
keluhan berupa kepala pening, mual, dan lain-lain.
b. Susun daftar makanan, ini dilakukan dengan tujuan agar tidak mengonsumsi makanan
secara berlebihan dan mengatur asupan kalori harian.
c. Pilih makanan berserat serta rendah kandungan lemak dan gula, pada ibu hamil konsumsi
gula yang berlebihan cenderung menimbulkan perasaan mudah lapar. Sediakan berbagai
buah atau sayuran untuk dijadikan sebagai makanan selingan, konsumsi ikan, unggas,
daging tanpa lemak, keju, susu krim, brokoli, wortel, dan labu.
d. Usahakan untuk mengolah makanan, hal ini bisa dilakukan dengan cara dibakar,
dipanggang, atau dikukus.
e. Jadikan buah sebagai cemilan, ini sangat bermanfaat karena buah kaya akan vitamin
yang sangat bermanfaat bagi perkembangan janin dan juga ibu sendiri.
f. Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari, apabila sudah memenuhi kebutuhan
gizi seperti biasanya tetapi masih merasa lapar berarti yang diperlukan adalah minum
yang sebanyak-banyaknya.
g. Jangan percaya mitos orang hamil perlu makanan 2 kali lipat dari biasanya

88
h. Makanlah makanan dengan nutrisi tertinggi dengan kandungan kalori terendah yaitu
kalori dikurangi sebanyak 500 – 1000 dibawah kebutuhan normal.
i. Kurangi asupan hidrat arang.
j. Konsumsi makanan yang cukup mineral dan vitamin, serta tinggi serta sehingga
membuat kenyang.

Q. PRINSIP GIZI BAGI IBU MENYUSUI


1. Pengertian seimbang Gizi Ibu Menyusui
Yang dimaksud dengan gizi seimbang sehat ibu menyusui, ialah makanan yang
mengandung nilai gizi sehat sesuai PUGS bagi ibu menyusui. seperti halnya kondisi ibu
menyusui, berkaitan gizi sehat yang harus dikonsumsi, sama dengan ibu saat hamil. Konotasi
gizi sehat yang terpenting adalah agar konsumsi gizi sehat dapat menghasilkan produksi air
susu ibu yang sehat dan cukup. Dalam mengatur nutrisi tidak terlalu ketat dibanding saat
hamil. Hal ini disebabkan karena nutri atau gizi sehat seimbang tidak lagi secara langsung
yang dimakan ibu untuk kepentingan janin yang dikandungnya. Makanan dari tubuh ibu yang
langsung untuk bayi adalah ASI. Lainnya dibuat oleh ibu untuk bayi diluar kandungannya,
sehingga bila ada kurang gizi atau salah makan (malnutrisi) yang menimpa itu tidak langsung
berdampak pada bayi.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:
1) Aspek psikologi
Menyusui merupakan naluri seorang ibu kepada bayinya. Keberhasilannya
dipengaruhi oleh niat yang kuat dan rasa kasih sayang yang besar. Rasa percaya
diri untuk mampu menyusui secara ekslusif dan dapat memenuhi kebutuhan ASI
bagi bayinya akan berpengaruh positif bagi keberhasilan menyusui.
2) Inisiasi ASI
Inisiasi ASI atau awal pemberian ASI adalah kapan pertama kali bayi disusui.
Makin cepat datangnya permintaan melalui isapan pertama bayi setelah dilahirkan
akan makin cepat pula ASI keluar.

89
3) Status Gizi dan tinggi badan ibu
Status gizi ibu setelah melahirkan yang dinilai dengan indeks masa tubuh atau
IMT (berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dikali tinggi badan dalam meter)
berhubungan positif dengan kandungan lemak dan energi ASI.
4) Kontrasepsi
Dari beberapa kontrasepsi yang menggunakan hormon, ada yang dapat
menurunkan produksi ASI. Disamping itu, menyusui secara ekslusif mempunyai
efek kontrasepsi. Selama memberikan ASI ekslusif dan belum haid, ibu tidak akan
hamil (sampai 6 bulan keberhasilan 98%)
5) Rawat gabung
Yang dimaksud adalah cara merawat bayi baru lahir dengan menempatkan bayi
dan ibu dalam satu kamar, bayi diletakkan didekat ibu sehingga mudah diraih.
6) Posisi menyusui
Keberhasilan menyusui juga dipengaruhi benar tidaknya menyusu kepada ibunya.
Berikut gambar posisi menyusui yang bisa dilakukan oleh ibu:

7) Makan dan minum


Beberapa bahan makanan dan minuman dipercaya dapat meningkatkan produksi
ASI, seperti lebih banyak mengonsumsi sayur daun katup, daun pepaya dsb.

90
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan-pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

R. PENGARUH STATUS GIZI BAGI IBU MENYUSUI


Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan
jumlah penghasilan susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 500
Kal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Pengaruh status gizi juga akan mempengaruhi dan menberikan dampak kepada ibu
dan bayinya. Antara lain:

1) jika ibu menyusui kekurangan gizi menimbulkan gangguan kesehatan pada


ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang
anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
2) Bila konsumsi zat kapur (Ca) ibunya berkurang, Ca akan diambil dari
cadangan Ca jaringan ibunya sehingga memberikan osteoporosis dan
kerusakan gigi-gelgi caries dentis. Ibu yang telah hamil berkali-kali dan
kurang konsumsi Ca-nya akan lebih mudah menderita kerusakan gigi
caries dentis tersebut.
S. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI IBU MENYUSUI
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi perhari.

2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein sehari.

3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.

4. Aktivitas.

T. DAMPAK KEKURANGAN GIZI IBU MENYUSUI


Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah
terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun
tulang. Tindakan yang harus diperhatikan jika seorang ibu sibuk dalam bekerja:

1. ibu dapat menyusi bayinya sekenyang mungkin pada malam hari.

91
2. ibu dapat menyusui bayinya sebelum berangkat kerja.

3. ibu dapat meluangkan waktu istirahat kerjanya untuk dapat kembali menyusui
bayinya\

1.produksi ASI pada ibu overweight/obesitas dan gizi kurang

Status gizi ibu kurang ketika menyusui tidak berpengaruh besar terhadap mutu ASI,
kecuali pada volumenya, meskipun kadar vitamin dan mineralnya lebih rendah
(Hambreus dan Sjolin dalam Adiningsih, 2006). Kondisi ini dimungkinkan karena
produksi ASI bukan proses yang terjadi sesaat tetapi merupakan proses yang sudah
dimulai sejak kehamilan, sehingga gizi pada masa kehamilan pun turut berpengaruh.
Kekurangan gizi pada masa menyusui tidaklah terlalu mengkhawatirkan jika gizi pada
waktu hamil tercukupi.

Wanita dengan masalah gizi kurang tetap mampu memproduksi ASI secara normal,
namun jika gizi kurang ini berlangsung berkepanjangan dapat memengaruhi beberapa
zat gizi yang terdapat pada ASI. Asupan energi ibu menyusui yang kurang dari 1500
kalori/hari dapat menurunkan produksi ASI sebesar 15 %, penurunan total akan
menurun seiring memburuknya status gizi ibu.

Ibu yang mengalami obesitas atau overweight sebelum masa kehamilan diharapkan
mengalami penambahan berat badan yang terlalu besar agar berat badan melahirkan
tidak meningkat tajam. Hasil studi yang pernah ada menunjukkan ibu menyusui
dengan obesitas rata-rata memiliki periode menyusui lebih pendek. Kebanyakan ibu
menyusui dengan berat badan berlebih, cenderung menyukai tindakan diet dan
menghentikan pemberian ASI agar berat badannya tidak terus bertambah karena
beranggapan bahwa ibu menyusui akan merasa lapar terus sehingga makanannya akan
bertambah.

Asupan kalori ibu menyusui yang kurang dari 1500-1700 kalori dapat mengurangi
15% volume ASI. Menurut bardosono (2006), ibu menyusui dengan kelebihan berat
badan selain melakukan diet, dapat pula melakukan olahraga untuk membakar
penumpukan lemak dalam tubuhnya dan boleh mengurangi asupan kalorinya tetapi
tidak boleh lebih rendah dari 1800 kalori/hari.

92
U. KEBUTUHAN ZAT GIZI IBU MENYUSUI
Meskipun dalam paparan sebelumnya disampaikan bahwa kekurangan gizi yang tidak
berkepanjangan dan nonkronis pada ibu menyusui tidak berpengaruh banyak terhadap
kuantitas dan kualitas ASI, namun untuk dapat memberikan dan menghasilkan ASI
dalam jumlah dan kualitas yang maksimal tetap harus diperhatikan kebutuhan gizi ibu
selama menyusui. berikut ini kebutuhan gizi ibu yang sedang menyusui dibandingan
dengan kebutuhan wanita dewasa yang tidak menyusui.

TABEL KEBUTUHAN GIZI MENYUSUI

Zat gizi Wanita Ibu menyusui


dewasa tidak
0-6 bulan 7-12 bulan
menyusui

Energi (kalori) 2200 +700 +500

Protein (gr) 48 +16 +12

Vitamin A 500 +350 +300


(RE)

Vitamin C 60 +25 +10


(mg)

Besi (gr) 26 +2 +2

Yodium 150 +50 +20

Kalsium (mg) 500 +400 +400

Sumber: Widya Karya Pangan dan Gizi, dalam Almatsier S, 2003

Apabila diterjemahkan dalam porsi makanan, perbandingan kebutuhan gizi ibu dapat
dilihat pada tabel berikut

TABEL PERBANDINGAN MAKANAN PADA WANITA TIDAK HAMIL,


HAMIL, DAN MENYUSUI

93
Kelompok Jumlah porsi
Makanan
Tidak hamil Hamil Menyusui

Protein
 Hewani 1 2 2
(60 gr)
 Nabati 1 2 2

Susu dan 2 4 4-5


olahannya

Roti dan biji- 4 4 4


bijian

Buah dan
sayuran 1 1 1
 Buah
kaya 1 1 1

vitamin
2 2 2
C
 Sayur
hijau
tua
 Sayur,
buah
lain
Sumber: Arisman,2004

Beberapa zat gizi yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui untuk menjamin
kesehatan dan bayinya. Dengan ASI yang cukup, bayi menjadi lebih tahan terhadap
infeksi bibit penyakit.
1) energi
kebutuhan energi ibu terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-20% protein, dan 20-
30% lemak. Kebutuhan energi ibu meningkat 500-700 kalori, dengan demikin bila
ibu biasa makan 3 kali sehari bisa menjadi 4 kali atau tetap 3 kali dengan porsi

94
yang ditambah. Meningkatnya kebutuhan kalori ini karena diasumsikan tiap 100
cc ASI mampu memasok 67-77 kalori, sedangkan ibu harus mengeluarkan 750 cc
ASI pada 6 bulan pertama dan 600 cc ASI pada bulan berikutnya. Perhitungan ini
menguatkan pendapat bahwa memberikan ASI akan membuat berat badan ibu
kembali normal dan menepis isu bahwa menyusui dapat menyebabkan kegemukan
(arisman,2004).
2) Protein
Menurut arisman (2004) setiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gr protein, sehingga
selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein sebanyak 20 gr per hari.
Meningkatnya kebutuhan protein ini, untuk membentuk protein susu, sintesis
hormon prolaktin dan hormon yang mengeluarkan ASI (oksitosin).
Sumber protein ini dapat diperoleh dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur,
susu, dan juga tahu, tempe, serta kacang-kacangan. Jika kebutuhan protein tidak
terpenuhi dari makanan maka protein diambil dari protein ibu yang berada di otot.
Hal ini mengakibatkan ibu menjadi kurus dan setelah menyusui akan merasa
lapar.
3) lemak
lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam pembentukan ASI karena asam lemak
tak jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak dan pembentukan retina.
Asam lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh dari minyak jagung, minyak biji
kapas serta ikan salmon dan ikan laut lainnya yang kaya dengan omega 6.
4) vitamin dan mineral
vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Kebutuhan vitamin
dan mineral ibu menyusui dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEL KEBUTUHAN VITAMIN DAN MINERAL IBU


MENYUSUI

Vitamin dan Wanita Menyusui


mineral dewasa (kerja
6 bulan I 6 bulan II
sedang)

95
Vitamin A 500 +350 +300
(RE)

Thiamin (mg) 1 +0,3 +0,3

Riboflavin 1 +0,4 +0,3


(mg)

Niasin (mg) 10 +3 +4

Vitamin C 60 +25 +10


(mg)

Besi (mg) 26 +2 +2

Kalsium (mg) 500 +400 +400

Asam folat 160 +50 +40


(mg)

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, dalam Almatsier S, 2003)

Vitamin yang perlu mendapatkan perhatian khusus diantaranya vitamin A,D,C,


dan vitamin B. Kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dengan mengonsumsi hati,
sayuran hijau tua ataupun sayuran berwarna kuning. Vitamin D diperlukan dari
sinar matahari, sehingga disarankan ibu rajin berjemur bersama bayinya dipagi
hari. Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan mengonsumsi buah-buahan.
Vitamin B dibutuhkan bayi sebagai regulator terjadinya metabolisme tubuh dan
menghasilkan energi bagi pertumbuhannya. Kebutuhan vitamin B bayi dapat
dipenuhi melalui ASI. Oleh karena itu, ibu perlu mengonsumsi sayuran hijau tua
dan daging yang cukup mengandung vitamin B.
Mineral yang kebutuhannya perlu diperhatikan adalah zat besi, kalsium, dan asam
folat. Zat besi pada ASI lebih baik diserap dibandingkan zat besi yang berasal dari
susu formula. Ibu menyusui diharapkan mengonsumsi makanan sumber zat besi,
seperti hati, telur, dan sayuran hijau tua (soetjiningsih, 1997).
Penambahan kalsium pada ibu menyusui sebanyak 400 ml per hari. Kekurangan
kalsium pada ibu menyusui dapat mengakibatkan kehilangan kalsium pada tulang

96
ibu, sekresi kalsium pada ASI rendah, dan gangguan pembentukan tulang pada
bayi (soetjiningsih,1997)
5) kebutuhan air
kebutuhan air selama proses menyusui bertambah sekitar 200 cc per hari, terlebih
pada ibu yang sibuk dan gemuk. Biasakan minum 8-10 gelas per hari dengan
tambahan minum susu formula khusus untuk menyusui minimal 2 gelas. Sangat
dianjurkan bagi ibu menyusui untuk minum air yang hangat dan cukup gula
sebelum menyusui.

Ibu menyusui harus makan makanan yang cukup bagi bayinya, ibu menyusui harus:

1. Mengonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.


2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral, dan vitamin
yang cukup.
3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui).
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca melahirkan.
5. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.

Ibu menyusui memerlukan zat gizi lebih banyak dari pada ibu yang tidak menyusui.
banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan dengan umur bayi dan kebutuhan gizi ibu,
seperti tabel berikut ini:

PERBANDINGAN KEBUTUHAN ZAT GIZI WANITA TIDAK HAMIL, HAMIL


DAN MENYUSUI

Makanan Normal Hamil Menyusui

Kalori (kal) 2500 2500 2500

Protein (gr) 60 85 100

Kalsium (gr) 0,8 1,5 2

97
Feerum (Fe) 12 15 15
(mg)

Vitamin A (IU) 5000 6000 8000

Vitamin B (mg) 1,5 1,8 2,3

Vitamin C (mg) 70 100 150

Vitamin D (SI) 2,2 2,5 3

Riboflavin 15 18 23

Asam nikotin - 600 700

KEBUTUHAN MAKANAN IBU MENYUSUI DALAM SEHARI

Bahan makanan Bayi umur 0-6 Bayi umur 7-12 Bayi umur 13-24
bulan bulan bulan

Nasi/pengganti 5 piring 4,5 piring 4 piring

Ikan/pengganti 2,5 potong 2 potong 3 potong

Tempe/pengganti 5 potong 4 potong 5 potong

Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk 3 mangkuk

Buah 2 potong 2 potong 2 potong

Susu/pengganti 1 gelas 1 gelas 1 gelas

Air 8 gelas 8 gelas 8 gelas

98
Untuk mendukung produksi ASI yang cukup dan agar bayi dan ibu memiliki status gizi yang
baik maka ibu menyusui perlu makan dengan gizi seimbang. Bahan makanan yang
dianjurkan :

1) Sumber karbohidrat
Pilih bahan makanan yang mengandung tinggi karbohidrat kompleks dan zat gizi lain.
Nasi sebagai makanan pokok dapat ditambah dengan jagung kuning, umbi merah,
labu kuning yang juga mengandung karoten.
2) Sumber protein
Ikan terutama yang dapat dimakan dengan tulang dan durinya, selain mengandung
protein juga mengandung kalsium dan mineral yang diperlukan untuk pembentukan
tulang dan mineral-mineral lain. Ayam, daging, dan hati ayam atau sapi merupakan
sumber protein yang juga mengandung zat besi dan mineral lain. Susu non fat, tempe,
tahu dan kacang-kacangan juga merupakan sumber kalsium dan mineral lain. Ibu
memerlukan tambahan 20 gr diatas kebutuhan normal ketika menyusui. jumlah ini
hanya 16% dari tambahan 500 Kkal yang dianjurkan.
3) Sumber lemak
Pilih sumber lemak tak jenuh agar mudah dicerna seperti minyak kedelai, minyak
kacang, minyak biji bunga matahari, minyak kelapa sawit dll.
4) Sumber vitamin dan mineral,Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih
tinggi dari pada selama hamil. Ibu menyusui dianjurkan memakan Sayuran yang
berwarna hijau tua dan kuning seperti daun pepaya, daun singkong, daun katup,
bayam, sawi hijau, wortel, labu kuning, pepaya, jambu biji, mangga, jeruk, alpukat,
dll.
5) Cairan
Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
6) Kebutuhan kalori
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 Kkal/ 100 ml,
dan kira-kira 85k kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
ibu menggunakan kira-kira 640 Kkal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kkal/ hari

99
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (dudek,2001)

Ibu menyusui juga dianjurkan minum dengan jumlah yang cukup, paling sedikit usahakan
sebanyak 8 gelas sehari. Bisa berupa air putih, susu dll. Selama masa nifas juga dianjurkan
untuk minum 1 kapsul vitamin A 200.00 SI.

V. MANFAAT GIZI SEIMBANG PADA IBU MENYUSUI


Gizi seimbang yang dikonsumsi ibu menyusui akan menghasilkan ASI yang berkualitas
dan cukup untuk bayi yang disusui. Disamping itu, berguna juga agar ibu menjadi sehat
secara optimal, tidak mudah terserang infeksi atau penyakit lain yang disebabkan daya
tahan tubuh rendah, oleh karena asupan gizi kurang atau salah makan (malnutrisi). Ibu
yang sehat sangat dibutuhkan untuk menjaga bayinya yang memerlukan asuhan sehat.
Asuhan ibu sendiri memerlukan energi cukup bagi ibu, karena umumnya mengasuh bayi
cukup memerlukan energi dan kesegaran tubuh, sehubungan dengan aktifitas bayi seperti
lapar, haus, gelisah merengek pada setia waktu dan bahkan mungkin lewat tenagh malam,
saat ibu harus istirahat, maka ibu pun harus bangun untuk mengasuh bayinya, dengan
penuh kasih sayang.

a. Kebutuhan gizi bagi ibu menyusui


1) Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada waktu
hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori di atas
kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila menyusui
bayi kembar. Sekalipun tubuh menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan
tersebut tidak akan mencukupi seluruh kebutuhan kalori.
2) Protein
Wanita hamil membutuhkan protein 30-40 % lebih banyak dari kebutuhan normal.
Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui,setiap hari harus mengkonsumsi 65 g
protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62g selama 6 bulan kedua. Beberapa

100
penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar
dari angka- angka tadi.

Apabila sang ibu kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun
berkurang, cadangan protein dalam tubuh juga akan berkurang. Bahan makanan
sebagai sumber protein  kualitas tinggi adalah ikan dan seafood,unggas,daging
sapi,hati dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang .susu dan produk
olahannya seperti keju dan yogurt kaya protein.

3) DHA
Asam lemak doksahexsaenoat ( DHA ) amat penting bagi perkembangan daya lihat
dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam
air susu,daging,hati,padi-padian,kacang polong,dan kentang adalah suber-sumber
vitamin B6 yang baik.
4) Karbohidrat
Karbohidrat kompleks adalah salah satu sumber vitamin B dan mineral terbaik untuk
pertumbuhan bayi. Dengan demikian selama menyusui anda harus mengkonsumsi 
makanan yang banyak mengandung karbonhidrat kompleks.
5) Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan
cepat, hampir 90% air susu ibu terdiri dari dari air. Minumlah delapan gelas per hari,
atau lebih jika udara panas,banyak berkeringat dan demam.
6) Sayur- sayuran & Buah-buahan.
Selama menyusui kebutuhan sayuran dan buah-buahan meningkat, untuk menjamin
adanya vitamin yang esensial lain dalam air susu.Jumlah kebutuhan adalah 3 porsi
sehari,baik sayuran berwarna hijau maupun sayuran dan buah- buahan berwarna
kuning.
7) Kalsium
Kalsium banyak membantu pertumbuhan tulang dan gigi,serta meningkatkan fungsi
otot dan syaraf. Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat asupan harinya
harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas mengkonsumsi 1000mg
kalsium perhari.bila asupan kalsium dari makan tidak mencukupi,secara alami ASI
akan mengambil kalsium dari tulang. Akibatnya akan beresiko besar mengalami
fraktur ( patah tulang).
5.1 pedoman diet untuk menyusui

101
a. makan teratur dengan menu sehat untuk ibu menyusui. bila ibu lapar bayi juga
akan lapar.
b. Hindari makanan siap saji, karena terlalu banyak mengandung banyak garam, dan
kurang zat gizi, dan kurang berserat.
c. Hindari makanan terlalu banyak gula (manis), karena gula adalah zat gizi kosong,
artinya zat tenaga saja.
d. Makanlah makanan alami, karena kandungannya tidak banyak yang rusak, namun
harus dijaga kebersihannya.
e. Seringlah berkonsultasi pada tenaga kesehatan untuk kepentingan asupan gizi
seimbang, baik bidan, perawat atau dokter.

W. MENU SEIMBANG BAGI IBU MENYUSUI


Makanan ibu menyusui pada dasarnya tidak berbeda dengan makanan keluarga
tetapi kebutuhan zat gizinya lebih tinggi dibandingkan pada waktu hamil atau tidak
hamil.

Penyediaan makanan seimbang untuk ibu menyusui dapat dilakukan dengan


langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pengkajian data kasus, kaji data : subjektif dan objektif
b. Menghitung kebutuhan energi dan zat gizi
c. Menyusun menu seimbang

Dalam menyusun menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam


menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan
(kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak
terlalu merangsang pencernaan

1) Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui

Prinsip :

Sama dengan makanan ibu hamil, hanya jumlahnya lebih banyak dan mutu
lebih baik

Syarat :

102
1. Susunan menu harus seimbang.
CONTOH MENU SET HIDANGAN IBU MENYUSUI

Waktu Hidangan Bahan Berat Penukar Energi


makanan (g) (g) (Kkal)

Siang Nasi Nasi merah 150 1,5

Pepes teri basah Teri basah 35 1

Ulukutek oncom Oncom 40 1

Minyak 5 1
goreng

Sayur bening Daun katup 100 1


katup
Jagung 25 0,25
manis

Buah Pisang 50 1

566

Selingan Lepat jagung manis Jagung 62,5 0,5


sore manis

Kacang 10 0,5
tolo

Kelapa 15 1
parut

161

2. Dianjurkan minum 8-12 gelas/hari serta tabel anjuran makanan sehari ibu
menyusui.

103
TABEL ANJURAN PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI IBU
MENYUSUI MENURUT KECUKUPAN GIZI

No. bahan
makanan
Jumlah pagi Selingan siang Selingan malam Selingan
atau
porsi pagi sore malam
penukarnya
(p)

1 Nasi 6 1,5 1,5 1,5 1,5 2

2 Sayur 3,5 1,2 - 0,25 - 1 -


5

3 Buah 5 1 1 1 - 1 1

4 Tempe 3,5 1 - 1 1,5 1 -

5 Daging/ 3 1 - 1 - 1
ikan

6 Minyak 6 1 1 1 1 2 -

7 Gula 2 1,5 1 - - - 1,5

8 Susu 1 - - - - - 1

Total sehari (Kkal) 2400 598 256 566 213 660 134

Sumber: Dedeh,dkk (2010:44)


3. Menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak
menggunakan alkohol, guna kelancaran pencernaan ibu.
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna.

2) Bahan makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui:


1. Jumlah dan mutunya lebih banyak daripada saat hamil / keadaan biasa (tinggi
kalori tinggi protein)
2. Bahan makanan sumber kalori : beras, roti, mie, kentang, bihun, dsb
3. Bahan makanan sumber protein : daging, telur, hati, ayam, ikan, tahu, tempe,
kacang-kacangan dsb.

104
4. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan
produksi ASI yaitu sayuran yang berwarna hijau/kuning, buah-buahan yang
dagingnya berwarna merah/kuning, misalnya : bayam daun singkong, daun
katuk, lamtoro gung tanpa kulit, pepaya, pisang, jeruk, jambu air, mangga dsb.
5. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan sumber zat besi dalam jumlah
yang cukup setiap harinya misalnya: bayam, daun pepaya, kangkung, kacang
merah, kacang hijau dan kacang tanah.
6. Mengkonsumsi aneka ragam bahan makanan yang mengandung zat
kapur/kalsium misalnya daun singkong, daun katuk, bayam, daun pepaya,
singkong, keju, ikan teri dan susu.
7. Perlu lebih banyak minum air putih untuk membantu memperbanyak produksi
ASI
3) Bahan makanan yang dibatasi :
1. Bahan makanan yang berbau merangsang : petai, bawang, jengkol.
2. Bahan makanan yang merangsang, misalnya cabe, merica, jahe, karena bisa
menyebabkan bayi mencret.
3. Bahan makanan yang manis dan berlemak, karena bisa menyebabkan ibu
menjadi gemuk.
4) Jenis makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui

Menurut bardosono (2006), ibu menyusui tidak ada pantangan dalam mengonsumsi makanan,
yang penting harus seimbang. Sekalipun tidak ada pantangan, tetapi beberapa bahan makanan
yang harus dibatasi dalam mengonsumsinya, antara lain:

a. Buah durian dan nangka


Mengonsumsi buah-buahan tidak dilarang bagi ibu menyusui. Konsumsi buah-
buahan yang rasanya sangat manis (durian dan nangka) banyak mengandung
kalori tinggi sehingga kadar gula akan disimpan dan sisa kalori disimpan menjadi
cadangan lemak perlu dibatasi. Akibat panjangnya proses pencernaannya akan
menggangu sirkulasi jantung dan darah bayi. Selain itu, durian dan nangka
mengandung alkohol, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan bayi rewel,
hiperaktif, atau sebaliknya menjadi lesu.
b. Kopi
Kopi boleh saja dikonsumsi, tetapi perlu dibatasi hingga tidak lebih dari 2 cangkir
dalam sehari. Jika lebih dari itu dikhawatirkan zat kafein ikut terminum oleh bayi

105
melalui ASI. Kafein dapat menyebabkan metabolisme bayi meningkat, akibatnya
jantung bayi berdenyut lebih cepat, ginjal bekerja lebih keras, dan air kencing
lebih banyak.
c. Teh
Minum teh bagi ibu menyusui tidak bermasalah, meskipun dalah teh mengandung
tannin yang berefek penurunan pada penyerapan zat gizi bayi, namun dianggap
tidak terlalu membahayakan.
d. Tape
Hamper sama dengan durian dan nangka makanan ini dikhawatirkan kandungan
alkohol dan kalorinya.
e. Food Allergen (makanan yang menyebabkan alergi)
Makanan yang menyebabkan alergi, biasanya makanan yang mengandung protein
tinggi seperti seafood (cumi-cumi, udang, dll). Jika setelah mengonsumsi
makanan ini, ASI yang diberikan kepada bayi menyebabkan kulit bayi merah dan
gatal maka ibu harus menghentikan dahulu mengonsumsi makanan tersebut.
f. Makanan yang pedas
Makanan yang pedas tidak bermasalah bagi ibu menyusui karena rasa pedas tidak
lagi keluar bersama ASI. Tetapi bila mengakibatkan bayi rewel karena mulas dan
mencret sebaiknya dihindari.
g. Makanan kaleng
Makanan dan minuman kaleng sebaiknya dihindari karena proses pengawetan
dapat menyebabkan kandungan zat gizi seperti protein berubah. Zat protein yang
sudah berubah ini memungkinkan bayi mengalami alergi.
h. Obat-obatan
Minum obat-obat yang dapat menimbulkan ketergantungan dapat membahayakan
bayi. Selain itu obat yang mengandung zat penenang dapat menyebabkan bayi
lesu dan mengantuk. Dengan demikian ibu perlu hati-hati dalam mengonsumsi
obat dan menjelaskan statusnya yang sedang menyusui apabila berobat ke dokter.
i. Penggunaan suplemen,Menurut Robert and William (1993), penggunaan
suplemen tidak diperlukan apabila ibu tidak makan alam jumlah yang cukup
dengan komposisi seimbang. Suplemen biasanya hanya dapat memenuhi
kebutuhan vitamin dan mineral, sedangkan kebutuhan gizi utama lainnya tetap
tidak akan terpenuhi.

106
X. PENDIDIKAN GIZI BAGI IBU MENYUSUI
1. Buatlah setiap gigitan berarti

Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi
kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara.

Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga.

Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur
dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi.

Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan
kebutuhan nutrisi selama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek.

Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air
susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah.

Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis
dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami.

Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan


mengurangi nilai gizi air susu.

8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan
bermanfaat untuk kesehatan keluarga.
9. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut
akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.

107
BAB III

PENUTUP

108
A. Kesimpulan
Gizi atau disebut juga nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal
makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Ilmu pengetahuan tentang gizi
membahas sifat-sifat yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta
akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi.
Sejarah perkembangan ilmu gizi, dimulai sejak zaman purba, kemudian pada
abad pertengahan, yang saat itu terjadi perkembangan munculnya ilmu pengetahuan
pada abad ke-19 dan abad ke-20. Para peneliti menggambarkan manusia purba
sebagai pemburu untuk mencari makanannya dikenal istilah todhunter. Bagi manusia
purba, kegunaan dan tujuan makanan untuk mempertahankan hidup.
Dalam pengelompokan zat gizi berbeda-beda menurut kebutuhan dari segi zat
gizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa.
B. Saran
Asupan gizi pada ibu hamil maupun menyusi merupakan aspek yang sangat
penting dari asuhan dan harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, khususnya bidan
dalam pelayanannya agar tercipta kesejahteraan ibu selama masa kehamilan,
persalinan, nifas sampai tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, sebagai orang yang
berkecimpung dalam dunia kesehatan tentu kita harus memberikan kontribusi dengan
melakukan asuhan komperhensif agar terciptanya generasi sehat sebagai penerus
bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Proverawati, Atika dan Siti Asfuah. 2009. Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika: Yogyakarta

109
Sibagariang, Eva Ellya. 2010. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. CV. Trans Info Media:
Jakarta

Agria, Intan dkk. 2012. Gizi Reproduksi. Fitramaya: Yogyakarta

https://www.kebidanan.org/konsep-dasar-ilmu-gizi

110

Anda mungkin juga menyukai