Anda di halaman 1dari 7

Gizi & Kesehatan

Pertemuan ke-2
Gizi

v Kata ’gizi’ berasal dari bahasa Arab ’ghidza’ yang berarti makanan. Menurut dialek Mesir, ghidza
dibaca ghizi. dalam bahasa inggris gizi diterjemahkan sebagai nutrition menjadi nutrisi dalam
bahasa Indonesia.

v gizi merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membantu proses pertumbuhan,
mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang ada di tubuh tubuh, mengatur proses dalam
tubuh, dan menyediakan energi guna untuk fungsi tubuh, atau dapat juga diartikan sebagai
komponen untuk pembangun tubuh manusia -Ida Purnomowati, Diana H & Cahyo

v gizi merupakan substansi yang diperoleh dari berbagai makanan dan digunakan untuk membantu
proses pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan pada jaringan tubuh -Nirmala Devi

berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa gizi merupakan berbagai zat yang bersumber
dari makanan yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Ruang lingkup Ilmu Gizi

Pengertian ilmu gizi menurut WHO:


ilmu gizi adalah sebagai ilmu yang mempelajari proses-proses yang terjadi pada hidup organisme hidup.
Proses tersebut dapat mencakup pengambilan dan pengolahan antara zat padat dan cair yang berasal
dari makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, serta berfungsinya organ-
organ tubuh dan menghasilkan energi.

v Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen
(penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan
makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).
v Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, biologi
molekular dan kedokteran.
v konsep gizi dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu penyediaan energi, membangun dan
memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses dalam tubuh.
Perkembangan Ilmu Gizi

v filosof Junani bernama Hippocrates (460-377 SM), yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam
salah satu tulisannya berspekulasi tentang peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan
penyembuhan penyakit” yang menjadi dasar perkembangan ilmu dietetika yang belakangan dikenal
dengan “Terapi Diit’
v Memasuki abad ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan kesehatan yang dapat dicapai
dengan pengaturan makanan tetapi kemudian berkembang juga tentang hubungan antara makanan
dan panjang umur.
v Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai penemuan tentang sesuatu yang dimakan
(makanan) yang berhubungan dengan kesehatan semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat
kebetulan maupun yang dirancang yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan waktu itu untuk
melakukan berbagai percobaan.
v Pada Abad ke-18 berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-ilmu yang mendasari ilmu gizi.
Satu diantaranya yang terpenting adalah penemuan adanya hubungan antara proses pernapasan yaitu
proses masuknya O2 ke dalam tubuh dan keluarnya CO2, dengan proses pengolahan makanan dalam
tubuh oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794).
v Lavoisier bersama seorang ahli fisika Laplace merintis untuk pertama kalinya penelitian kuantitatif
mengenai pernapasan dengan percobaan binatang (kelinci). Oleh karena itu Lavoisier selain sebagai
Bapak Ilmu Kimia, dikalangan ilmuwan gizi dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia.
Perkembangan Ilmu Gizi

Ilmu Gizi di Indonesia dirintis sejak tahun 1950 oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo
(1904 – 2003). Istilah Gizi dan Ilmu Gizi dikenal di Indonesia sekitar awal tahun 1950-an, sebagai
terjemahan kata “Nutrition” dan “Nutrition Science“. Atas petunjuk tersebut Prof. Poerwo Soedarmo
memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah
dipakai dikalangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Dalam Undang-Undang, istilah GIZI resmi dipakai dalam:


1). Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Pasal 1 No. 13 & 14 tentang Bab III Mutu
Pangan dan Gizi; Pasal 27 : 1-4) dan
2). Undang-Undang No. 36 Tahun 1999 tentang Kesehatan, Bab VIII tentang Gizi dan Pasal 141.
Konsep Pangan dan Gizi

v Konsep pangan berkaitan dengan komoditas maupun sistem ekonomi pangan yang terdiri atas proses
produksi termasuk industri pengolahan, penyediaan, distribusi maupun konsumsi.

v konsep gizi dikaitkan dengan kesehatan tubuh, yaitu penyediaan energi, membangun dan memelihara
jaringan tubuh serta mengatur proses-proses dalam tubuh.

klasifikasi bahan pangan


v Secara umum pangan diklasifikasikan menjadi dua yaitu pangan hewani dan pangan nabati. Pangan
hewani meliputi daging, ikan, kerang, telur, susu dan hasil susu. Pangan nabati meliputi; serelia,
kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, buah-buahan dan pangan lainnya (madu, gula dll.)
v Secara khusus di Indonesia dikenal penggolongan makanan sesuai dengan pola makan masyarakat.
Penggolongan tersebut meliputi pangan pokok (beras, jagung, ubi, singkong, sagu), lauk pauk
( daging, ikan, telur, tahu, tempe), sayuran, buah dan susu. Hal ini di kenal dengan konsep empat
sehat lima sempurna.
Pengelompokan Gizi

Untuk mendukung aktivitas keseharian, setidaknya kita mengetahui makanan jenis apa saya yang
memuat kecukupan gizi tersebut, antara lain Air, lemak, protein, dan karbohidrat juga harus terpenuhi
dengan cukup agar organ-organ tubuh bisa bekerja sebagaimana mestinya. Kecukupan vitamin dan
mineral pun harus diperhatikan supaya kesehatan selalu terjaga.

v Makronutrien
Makronutrien berarti nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh. Jenis gizi ini dibagi lagi
menjadi makronutrien yang menyumbang energi dan yang tidak. Dalam makronutrien energi meliputi
karbohidrat, protein, dan lemak.

v Mikronutrien
Mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, dan terdiri atas berbagai
mineral serta vitamin.

Anda mungkin juga menyukai