Anda di halaman 1dari 34

GIZI DAN DIET

YELSA DESWINA
20334129
A. PENGENALAN ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU GIZI

• Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala


sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan
optimal/ tubuh.
• Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
• Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan
energi.
• Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan
makanan.
• Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan
atau unsurunsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh
tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
• Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
• Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi.
• Kata "Gizi" berasal dari bahasa Arab Ghizda, yang berarti "Makanan".
Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia.
• Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan
makanan. Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang
yaitu :
• Secara klasik : Gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara, jaringan tubuh,
mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
• Sekarang : Selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi
ekonomi Seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar, produktivitas kerja.
KONSEP DASAR ILMU GIZI BAGI PERAWAT
A. DEFENISI

• Secara Bahasa
• Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata gizi berasal dari bahasa Arab,
ghizda yang berarti makanan. Ilmu gizi juga berkaitan dengan tubuh
manusia.
• Secara Istilah
• Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yg diperlukan
tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan
serta mengatur prosesproses kehidupan.
Pengertian dari ilmu gizi (nutrition science) adalah “ Ilmu yg
mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya
dengan kesehatan optimal”. Sedangkan yang disebut sebagai makanan
adalah “Bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh
tubuh, yang berguna bila dimasukkan dalam tubuh”.
B.SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU GIZI

Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai
profesor ilmu gizi di Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman
purba, makanan penting untuk kelangsungan hidup. Sedangkan pada
zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan
bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya
manusia butuh makan.
Beberapa penelitian yang menegaskan bahwa ilmu gizi sudah ada sejak
dulu, antara lain :
• Penelitian tentang Pernafasan dan Kalorimetri – Pertama dipelajari
oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses
pernafasan, oksidasi dan kalorimetri. Kemudian berkembang hingga
awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan sifat-
sifat bahan makanan pokok.
• Penemuan Mineral – Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada
tahun 1808 ditemukan kalsium. Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi
sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke (1990), menemukan cairan tubuh
perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian Loeb tentang
pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan
hidup.
• Penemuan Vitamin – Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905
muncul penelitian-penelitian dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh.
Dengan hasil: ditemukan suatu zat aktif dalam makanan yang tidak tergolong zat
gizi utama dan berperan dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada
tahun 1912, Funk mengusulkan memberi nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun
1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui sebagai zat esensial.
• Penelitian Tingkat Molekular dan Selular – Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan
diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta peranan kompleks dan
vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun 1960,
penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi,
peranan biologik spesifik, penetapan kebutuhan zat gizi manusia dan pengolahan
makanan terhadap kandungan zat gizi.
• Keadaan Sekarang – Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan
terhadap kebutuhan gizi; pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku,
kemampuan bekerja dan produktivitas serta daya tahan terhadap penyakit infeksi.
Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara mengolah makanan bergizi,
fortifikasi bahan pangan dengan zat-zat gizi esensial, pemanfaatan sifat struktural
bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan food
labeling dan batas keracunan).
C. FUNGSI ZAT GIZI

• Sebagai sumber energi


• Untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan
• Sebagai pengatur atau regulasi dalam tubuh
• Protein membentuk anti bodi
D. STATUS GIZI

Defenisi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan
indikator baik-buruknya penyediaan makanan sehari-hari.
Faktor yang mempengaruhi status gizi
• Faktor lingkungan
• Faktor ekonomi
• Faktor sosial budaya
• Faktor biologis/keturunan
• Religi
Cara – cara perbaikan gizi
• Kebutuhan energi dan zat gizi ditentukan menurut umur, berat
badan, jenis kelamin, dan aktivitas.
• Susunan menu seimbang yang berasal dari beraneka ragam
bahan makanan, vitamin, dan mineral sesuai dengan kebutuhan
• Menu disesuaikan dengan pola makan
• Peningkatan kadar Hb dilakukan dengan pemberian makanan sumber
zat besi yang
• berasal dari bahan makanan hewani karena lebih banyak diserap oleh
tubuh dari pada sumber makanan nabati
• Selain meningkatkan konsumsi makanan kaya zat besi, juga perlu
menambah
KEBUTUHAN GIZI DALAM DAUR KEHIDUPAN
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL

Tujuan penataan gizi pada wanita hamil adalah untuk menyiapkan :


cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral, dan
cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin, serta plasenta.
Makanan pada kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh
bukan lemak. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan
berat baku selama hamil.
KEBUTUHAN IBU MENYUSUI

• Kebutuhan Nutrisi ibu menyusui meliputi Kebutuhan Energi , untuk


memproduksi air susu ibu baru (ASI), ibu menyusui perlu tambahan
energi yang bersumber dari 1) makanan sebesar 330 kkal pada enam
bulan pertama dan 400 Kkal pada enam bulan kedua. 2) 100-150 Kkal
dari lemak cadangan tubuh ibu sendiri. Karena lemak tubuh dipakai
maka BB ibu post partum turun 0,5 sampai dengan 1 kg/ bulan
GIZI BAYI USIA 0-6 BULAN

• Dalam usia bayi 0-6 bulan, makanan yang paling tepat untuk bayi adalah air susu
ibu atau ASI, karena memang komposisi zat gizi yang ada pada ASI paling tepat
untuk bayi pada usia ini. ASI eklusif menurut World Health Organization (WHO),
(2016) adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air
putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lain. Sebelum mencapai usia 6 bulan
sistem pencernaan bayi belum mampu berfungsi dengan sempurna, sehingga ia
belum mampu mencerna makanan selain ASI.
KEBUTUHAN BAYI USIA 9-12 BULAN

• Bayi usia 9 bulan merupakan usia peralihan kedua dalam pengaturan


makanan bayi. Makanan bayi yang tadinya bertumpu pada ASI
sebagai pemberi zat gizi utama, setelah usia 9 bulan akan beralih ke
makanan sapihan sebagai pemberi zat gizi utama, sedangkan ASI
hanya berperan sebagai pelengkap. Pada usia 9 bulan kebutuhan
kalori bayi adalah 350 kal (dari 500 ml ASI).
KEBUTUHAN GIZI ANAK

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, secara umum dibagi menjadi
3 kebutuhan dasar yaitu :,
• Kebutuhan fisik biomedis (ASUH), Meliputi : Pangan / gizi yang merupakan
kebutuhan terpenting, perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian
ASI, penimbangan bayi / anak secara teratur, papan / pemukiman yang layak,
Higiene perorangan, sanitasi lingkungan, kesegaran jasmani, rekreasi.
• Kebutuhan emosi / kasih sayang (ASIH) terdiri dari : Hubungan yang erat, mesra
dan selaras antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk
menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.
• Kebutuhan akan stimulasi (ASAH) : stimulasi merupakan cikal bakal dalam proses
belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak.
GIZI PADA ANAK USIA SEKOLAH

• Pola makan anak usia Taman Kanak-kanak (4-6 tahun)


Anak sudah mempunyai sifat konsumen aktif, yaitu mereka sudah sudah bisa
memilih makanan yang disukainya. Perlu ditanamkan kebiasaan makan
dengan gizi yang baik pada usia dini dan di sekolah diarahkan pula oleh
gurunya dengan praktik mengkonsumsi makanan yang sehat secara rutin.
Program makan bersama di sekolah sangat baik dilaksanakan karena ini
merupakan modal dasar bagi pengertian anak supaya mereka mau diarahkan
pada pola makan dengan gizi yang baik.
• Pada usia 7-9 tahun anak pandai menentukan makanan yang
disukai karena sudah kenal lingkungan.
Banyak anak menyukai makanan jajanan yang dapat mengurangi nafsu
makan anak. Perlu pengawasan supaya tidak salah memilih makanan
karena pengaruh lingkungan.
• Pada anak usia 10-12 tahun kebutuhan sudah dibagi dalam
jenis kelaminnya.
Anak laki-laki lebih banyak aktivitas fisik sehingga memerlukan energi
yang banyak dibandingkan anak perempuan. Anak perempuan sudah
mengalami masa haid sehingga lebih banyak banyak protein, zat besi
dari usia sebelumnya. Perlu diperhatikan pula adalah pentingnya
sarapan pagi supaya konsentrasi belajar tidak terganggu.
Terdapat upaya yang merupakan satu kesatuan sebagai strategi dasar
pemeliharaan gizi anak, yaitu :
• Pemeliharaan gizi pada masa prenatal
• Pengawasan tumbuh kembang anak sejak lahir
• Pencegahan dan penanggulangan dini penyakit infeksi melalui
imunisasi dan pemeliharaan sanitasi
• Pengaturan makanan yang tepat dan benar
• Pengaturan jarak kehamilan
KEBUTUHAN GIZI REMAJA

• Adolescent (remaja) adalah usia 10-19 tahun. Pada fase ini merupakan masa
transisi artinya bukan lagi anak-anak tetapi juga belum masuk kategori dewasa .
Remaja merupakan 20 % populasi dunia dan 80 % populasi di negara berkembang ,
merupakan periode yang banyak gejolak dan merupakan waktu kritis dalam
pertumbuhan fisik, psikologis, dan perilaku.
KEBUTUHAN GIZI DEWASA

• Kebutuhan kalori mulai berkurang pada usia 25 tahun, tergantung


pada aktivitas fisik, jenis kelamin, dan massa tubuh. Zat besi
dibutuhkan oleh usia subur selama masa reproduksi, untuk
menggantikan kehilangan zat besi selama menstruasi, kehamilan,
kelahiran dan menyusui, kalsium juga berperan penting untuk
pertulangan, mengingat kehilangan kalsium dalam massa tulang
berkurang pada masa usia lanjut.
KEBUTUHAN GIZI LANJUT USIA

hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-


orang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot
dan aktivitas. Kalori (energi) diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan
protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal
dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat. Kebutuhan kalori untuk
lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal. Bila
jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan
berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, bila terlalu sedikit, maka
cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
KESIMPULAN

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat


dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi yang seimbang
dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang masih dalam masa
pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang balita yang berlangsung secara
cepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat
dan seimbang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai