Anda di halaman 1dari 4

RESUME RESUSITASI JANTUNG PARU

P3K DAN CEDERA OLAHRAGA

Dosen Pengampu:Ns. Rika Novariza, S.Kep,M.Kep

Disusun Oeh:

Yelsa Deswina

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Resusitasi Jantung Paru

Video 1

Tahapan melakukan tindakan penyelamatan melalui RJP disingkat


menjadi C-A-B yang merupakan singkatan dari compression,
airways, dan breathing. Compression atau kompresi adalah tahap
menekan dada, selanjutnya airways adalah membuka jalur pernapasan,
dan breathing adalah memberi bantuan napas.

Di bawah ini adalah sedikit penjelasan mengenai tahapan CAB atau


kompresi, pembebasan jalur pernapasan, dan bantuan napas dari mulut
ke mulut. Namun sebelum melakukan tahapan pertolongan RJP,
pastikan area tempat korban berada aman untuk dilakukan pertolongan,
misalnya jika berada di jalan, orang yang hendak ditolong bisa
dipindahkan ke tepi jalan untuk menghindari lalu lintas. Periksa juga
apakah si korban sadar atau tidak sadar (pingsan), kondisi tidak
sadarlah yang memerlukan penanganan lebih lanjut.  

Kompresi
Tindakan ini dilakukan apabila tidak ditemukan denyut nadi atau detak
jantung pada orang yang tidak sadarkan diri. Melakukan pertolongan
pertama dengan teknik RJP dimulai dengan melakukan kompresi dada.
Cukup dengan meletakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah
dada korban kemudian tangan yang lainnya ditaruh di atas tangan yang
pertama. Kemudian eratkan jari-jari kedua tangan dan lakukan
penekanan dada sedalam 5-6 cm, kemudian lepaskan. Ulangi
pemberian tekanan di dada sebanyak 100-120 kali tekanan tiap menit
hingga pertolongan medis datang atau hingga korban menunjukkan
respons.

Membuka jalur napas

Tindakan RJP yang kedua adalah upaya membuka jalur pernapasan


korban. Hal ini biasanya dilakukan setelah menekan dada korban.
Caranya dengan mendongakkan kepala korban, lalu kedua tangan
diletakkan di dahinya. Setelah itu, angkat dagu orang tersebut dengan
lembut untuk membuka dan mengamankan saluran pernapasannya.

Memberi bantuan napas


Tahap selanjutnya dari RJP adalah memberikan napas bantuan dari
mulut ke mulut. Hal ini bisa dilakukan dengan menjepit hidung korban,
lalu posisikan mulut kita tepat di mulut korban. Tiupkan napas kita ke
dalam mulutnya dan periksa apakah dada korban sudah mengembang
dan mengempis seperti orang bernapas pada umumnya. Pada setiap 30
kali kompresi dada, iringi dengan dua kali bantuan napas. Teknik
pernapasan dari mulut ke mulut sebaiknya hanya dilakukan oleh mereka
yang telah mendapatkan pelatihan khusus.

Apabila Anda bukan tenaga kesehatan dan belum terlatih, lakukan


kompresi dada dengan tangan saja (Hands Only CPR) tanpa pemberian
bantuan napas. Kompresi dada terus dilakukan hingga perangkat gawat
darurat yang disebut AED (Automated External Defibrillator) tiba dan
siap digunakan. Kompresi dada juga dapat dihentikan untuk dialihkan
kepada paramedis bila sudah tiba. Selain itu, bila korban mulai
menunjukkan respons dan bergerak spontan, kompresi dada dapat
dihentikan.

https://youtu.be/1Lfd6JQZqhE

Prosedur bantuan hidup dasar pada pasien henti napas dan jantung
Video 2

1. Pastika 3A
 Aman penolong
 Aman pasien
 Aman lingkungan
2. Cek kesadaran pasien dengan menepuk bahu dan memanggil
pasien
3. Cek rangsangan nyeri dengan menekan ujung kuku dan menekan
bagian sternum
4. Apabila tidak ada respon segera minta bantuan
5. Cek nadi karotis selama <10 detik
6. Jika nadi tidak teraba segera lakukan RJP. Jika nadi (+) namun
nafas (-) berikan nafas bantuan 10-12/menit selamat 2 menit
7. Lakukan kompresi sebanyak 30 kali dan ventilasi selama 2 kali
8. Cek nadi kembali
9. Apabila nadi masih belum teraba lakukan kali RJP
10. Apabila nadi sudah teraba tapi nafas belum ada lakukan kali
bantuan nafas
11. Apabila nadi dan nafas sudah ada lakukan recovery position
selama 2 menit
12. Kemudian cek kembali nadi dan nafas

https://youtu.be/ZfAQA1s9n8o

Anda mungkin juga menyukai