BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian BBL
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan (Yeyeh
6) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit
cukup
2
sempurna
10) Genetalia;
baik
2012:8-9).
c. Penilaian BBL
pada dirinya sendiri dan harus menjawab segera dalam waktu singkat.
Bila semua jawaban di atas "Ya", berarti bayi baik dan tidak
3
Bayi Normal. Bila salah satu atau lebih jawaban "tidak", bayi
2. Asfiksia
a. Pengertian Asfiksia
keadaan bayi dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan
pada saat bayi baru lahir atau beberapa saat sesudah lahir.
suatu keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernapas
secara sepontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak
b. Etiologi Asfiksia
(g) Pospartum
dan janin.
terjadi
dada).
6) Denyut jantung tidak ada atau lambat (kurang dari 100 kali per
menit).
dan gejala yang muncul pada asfiksia berat adalah sebagai berikut:
sesudah persalinan.
Pada asfiksia sedang, tanda dan gejala yang muncul adalah sebagai
berikut:
proses persalinan.
Pada asfiksia ringan, Tanda dan gejala yang sering muncul adalah
sebagai berikut:
wheezing positif.
8
Tabel 2.1 rangsangan taktil yang tidak boleh di lakukan atau yang harus
dihindari yaitu sebagai berikut:
Tanda 0 1 2
resusitasi
memerlukan resusitasi
dengan cara:
11
d) Kepala bayi ditutup dengan baik atau topi kepala yang terbuat
dari plastik
5) Apabila nilai apgar pada menit ke lima sudah baik (7-10) lakukan
perawatan selanjutnya:
d) Memandikan bayi
d) Memandikan bayi
8) Menjelaskan pentingnya:
biasanya aktif dan segera sesudah tali pusat dijepit bayi menangis yang
wajar.
1) Asfiksia
5) Cacat bawaan.
6) Hipoksia intrapartum.
kemudian mulut.
dalam inkubator.
meningkat.
3. Kejang
a. Pengertian
bersinggungannya ion (+) dan ion (-) didalam sel otak). Kejang
itu juga infeksi diluar susunan syaraf ousat seperti tonsillitis, faringitis,
demam adalah:
(shigellosis, salmonellosis)
infeksi.
c. Indikasi
Kejang dapat terjadi pada semua usia. Namun lebih sering terjadi
karena epilepsi.
Kejang motorik dapat berupa kejang fokal atau umum dan tonik klonik,
termasuk gerakan yang kuat dari kepala dan mata ke salah satu sisi,
16
pada suatu area. Kejang tonik dicirikan oleh peningkatan tonus atau
e. Klasifikasi
kurang dari 15 menit dan tidak berulang pada hari yang sama,
salah satu bagian tubuh), berlangsung >15 menit, dan atau berulang
jarang sekali terjadi komplikasi yang berat, yang paling penting adalah
semua pakaian yang ketat dibuka. Dan bisa juga diberika satu
benda yang bisa digigit seperti kain, sendok balut kain yang
b. Pengobatan penunjang
keampuhannya.
panas
f. Pengobatan akut
b) Turunkan panas
d) Suportif
300).
masalah pada saat lahir berupa gangguan maturitas paru, berat lahir besar
kehamilan. Masalah yang paling sulit terjadi pada bayi lahir dari ibu
Diangnosa
ruang resusitasi:
1) Asfiksia
2) Trauma lahir
3) Malformasi kongenital
a. Penatalaksanaan penderita DM
berturut-turut.
b. Pencegahan
Pencegahan komplikasi yang berat pada janin maupun bayi pada massa
dengan insulin
oral
(IDAI,2011)
22
BBL
1. Frekuensi jantung
2. Tonus Otot
BB tidak normal 3. Pernafasan BB normal >2500
< 2500 gram 4. Refleks gram
5. Warna Kulit
1. Berikan ASI
1. Perawatan
peras melalui
BBL
NGT
2. Menjaga
2. Minum ASI 8 Tanda gejala: kestabilan
kali dalam 24
1. Tidak bernafas/nafas megap- suhu bayi
jam setiap 3
megap 3. Berikan ASI
jam sekali
2. Pernafasan tidak teratur secara on
3. Dilanjutkan
3. Tangisan lemah/merintih demand
dengan
pemberian 4. Kulit biru
ASI melalui 5. Tonus otot lemah
sendok/menyu 6. Denyut jantung tidak ada/lambat
su pada
ibunya
Etiologi
Sumber :Sudarti & Fauziah (2013:64), Marmi & Rahardjo (2010:269), Maryanti,
Asfiksia
Masukan ke Inkubator
B. Manajemen Kebidanan
(Wahyuningsih, 2008:76).
bersama klien.
individu.
selanjutnya.
(Mufdilah, 2012:111)
kondisi ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai (Mufdilah, 2012:122).
tentang klien atau orang yang meminta asuhan. Memilih informasi data
dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama
disebut sumber data primer, sumber data alternative atau sumber data
yang benar atas data-data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
diagnosa kebidanan.
Contoh kasus:
Data : By.Ny A G1P0A0 lahir di rumah sakit, spontan satu jam yang
lalu, tidak menangis, tidak dapat bernafas secara spontan dan gerak
tubuh bayi
bayi,
napas,
Potensial
benar-benar terjdi.
29
Menyeluruh
atau antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak
oleh bidan maupun wanita itu agar efektif, karena pada akhirnya
wanita itulah yang akan melaksankan rencana itu atau tidak. Oleh
Penatalaksanaan
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
1. Kewenangan Bidan
a) Pasal 9
berencana.
32
b) Pasal 11
9 diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak
pra sekolah.
merujuk.
perujukan.
pra sekolah.
keterangan kematian.
33
dengan 1 bulan.
a. Pengetahuan Dasar
uterus.
attachement”.
bulan.
infeksi, ikterus.
34
hematoma.
b. Keterampilan Dasar
berlebihan.
medik.
35
hypotermi, hypoglikemia.
dilakukan.
c. Ketrampilan Tambahan
kegawat daruratan.
jiwa.
bersalin dan nifas, wanita pada masa interval dan wanita menoupose
(Mufdilah,2012.104)
setelah persalinan
salep mata
12. Meminta ijin pada ibu keluarga dan sesuai dengan sadar.
1. Tujuan :
Mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambil
2. Pernyataan Standar :
Bidan mengenal dengan tepat bayi baru lahir dengan afiksia, serta melakukan
bantuan medis yang diperlukan merujuk bayi baru lahir dengan tepat, dan
3. Hasil :
4. Prasyarat :
bayi mereka.
aman bagi bayi baru lahir, seperti air bersih, sabun dan handuk bersih,
sabun dan handuk bersih, dua handuk / kain hangat yang bersih (satu untuk
f. Tersedia alat resusitasi dalam keadaan baik termasuk ambubag bersih dalam
efektif.
5. Proses :
Bidan harus :
a. Selalu cuci tangan dan gunakan tangan bersih / DTT sebelum menangani
bayi baru lahir. Ikuti praktek pencegahan infeksi yang baik pada saat
b. Ikuti langkah pada standar 13 untuk perawatan segera bayi baru lahir.
39
c. Selalu waspada untuk melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap
d. Sagera setelah bayi lahir, nilai keadaan bayi, letakkan di perut ibu dan
segera keringkan bayi dengan handuk bersih yang hangat. Setelah bayi
kering, selimuti bayi termasuk bagian kepalanya dengan handuk baru yang
e. Nilai bayi dengan cepat untuk memastikan bahwa bayi bernafas / menangis
sebelum menit pertama nilai APGAR, jika bayi tidak menangis dengan
keras, bernafas dengan lemah atau bernafas cepat dangkal, pucat atau biru
tetap diselimuti ! Hal ini penting sekali untuk hipotermi pada bayi
baru lahir.
2) Hisap mulut dan kemudian hidung bayi dengan lembut dengan karet
perawatan bagi bayi baru lahir yang normal bayi tetap tidak bernafas
Ventilasi bayi selama 1 menit, lalu hentikan, nilai dengan cepat apakah
bayi bernafas spontan dan tidak ada pelekukan dada atau dengkuran,
h. Kompresi dada :
lemah atau kurang dari 30 kali / menit dan detak jantung kurang
rusuk bayi masih peka dan mudah patah, jantung dan paru – paru
tepat dibawah garis puting bayi di tengah dada ). Dengan jari – jari
i. Setelah bayi bernafas dengan normal, periksa sushu, jika dibawah 365 0C,
standar 13.
j. Perhatikan warna kulit bayi, pernafasan, dan nadi bayi selama 2 jam. Ukur
m. Ajarkan pada ibu, suami / keluarganya tentang bahaya dan tanda – tanda
nya pada bayi baru lahir. Anjurkan ibu, suami / keluarganya agar
memperhatikan bayinya dengan baik – baik. Jika ada tanda – tanda sakit
atau kejang, bayi harus segera dirujuk ke rumah sakit atau menghubungi
bidan secepatnya.
6. Riset membuktikan :
hebat.
c. Bayi tidak perlu diperlakukan secara kasar atau ditepuk telapak kakinya
Tindakan :
a. Menepuk bokong.
d. Mendilatasi sfingterani.
8. Akibat :
f. Hipotermi.
c. Circulation / sirkulasi : Jika tidak ada / nadi dibawah 60, lakukan pijatan
10. Ingat
c. Nilai pernafasan setiap bayi baru lahir segera setelah pengeringan dan
f. Buka jalan nafas, betulkan letak kepala bayi dan lakukan penghisapan pada