Anda di halaman 1dari 5

RESUME RJP DAN AED

NAMA : Beti Prihandini

NIM : 20317017

NERS NON REGULER

Resusitasi Jantung Paru DAN AED


Apa itu prosedur resusitasi jantung paru?

Resusitasi jantung paru (RJP) adalah prosedur penyelamatan nyawa p


ada kondisi gawat darurat yang terjadi akibat terhentinya pernapasa
n dan detak jantung. Dengan dilakukannya RJP, maka diharapkan alir
an udara dan darah di tubuh kembali berjalan dan kematian dapat di
hindari. Dalam istilah medis asing, prosedur ini dinamakan sebagai c
ardiopulmonary resucitation (CPR).
Mengapa prosedur resusitasi jantung paru perlu dilakukan?
Prosedur RJP dilakukan pada kondisi ketika pernapasan dan detak jan
tung terhenti seperti pada kondisi serangan jantung atau tenggelam.
Pada kondisi tersebut, RJP diperlukan untuk tetap mempertahankan j
alannya sirkulasi aliran darah, terutama ke daerah otak dan organ vit
al lain sembari menunggu bantuan medis tiba.
Apa yang harus dipersiapkan sebelum melakukan prosedur r
esusitasi jantung paru?
Pertama, Anda harus mengetahui kemampuan diri sendiri dalam mel
akukan RJP. Apabila bukan merupakan tenaga terlatih, tidak pernah
mendapatkan pelatihan RJP sebelumnya, pernah mendapatkan pelati
han tetapi sudah lupa, maka Anda disarankan untuk memberikan RJP
dengan metode pijat jantung (100-120 kali per menit) tanpa member
ikan bantuan napas.Namun, apabila merupakan tenaga terlatih dan s
iap untuk melakukan RJP kapan saja, maka Anda disarankan untuk m
elakukan evaluasi RJP lengkap, yaitu pijat jantung, dan bantuan pern
apasan. Sebelum melakukan prosedur RJP, berikut ini adalah bebera
pa hal yang harus Anda lakukan dan periksa:

 Apakah lingkungan sekitar aman? Bila tidak, amankan keadaan


terlebih dahulu.
 Bagaimana kesadaran penderita yang akan ditolong?
 Apabila penderita tidak sadar, tepuk atau goyangkan bahu dan
tanyakan dengan suara yang cukup keras “Apakah Anda baik-ba
ik saja?”
 Bila penderita tidak merespons dan tidak ada orang di sekitar A
nda, segera cari akses komunikasi untuk menghubungi nomor g
awat darurat sebelum melakukan RJP kemudian ambil automat
ed external defibrillator (AED), jika ada.
 Bila penderita tidak merespons dan ada dua orang lain di sekita
r Anda, segera bagi tugas, masing-masing untuk menghubungi
nomor gawat darurat dan mengambil AED.
 Pasang AED untuk memeriksa irama jantung. Lakukan pemberia
n kejut listrik sesuai instruksi yang terdapat pada AED, dan setel
ah itu lakukan RJP.

Apa yang harus dilakukan selama prosedur resusitasi jant


ung paru?
Untuk melakukan RJP, selalu ingat C-A-B yang berarti compression, ai
rway, dan breathing. yang diuraikan di bawah ini:
Compression (untuk mengembalikan sirkulasi darah):
1. Posisikan pasien untuk tidur terlentang pada permukaan yang d
atar dan solid.
2. Berlututlah dengan memposisikan lutut di antara leher dan bah
u penderita.
3. Letakkan telapak tangan bagian bawah (tumit) di tengah dada d
i antara puting susu kemudian letakkan tangan lainnya di atas t
angan yang berada di tengah dada.
4. Usahakan untuk selalu memposisikan siku selurus mungkin, de
ngan posisi bahu sejajar tangan.
5. Gunakan berat tubuh Anda untuk melakukan kompresi dada at
au pijat jantung dengan kedalaman kurang lebih lima sentimete
r dengan kecepatan 100-120 kali per menit.
6. Bila Anda bukan tenaga yang terlatih, tidak pernah mendapatka
n pelatihan RJP sebelumnya, atau pernah mendapatkan pelatih
an tetapi sudah lupa, maka lakukan kompresi dada hingga bant
uan medis tiba.
7. Namun apabila Anda tenaga yang terlatih dan siap melakukan R
JP, lanjutkan ke tahap airway dan breathing.

Airway (untuk membebaskan jalan napas):


1. Setelah melakukan kompresi dada sebanyak 30 hitungan, buka
jalan napas penderita dengan metode head-tilt dan chin-lift.
2. Letakkan telapak tangan pada dahi penderita dan secara perlah
an tengadahkan kepala penderita.
3. Gunakan tangan yang lain untuk menarik dagu penderita sehing
ga jalan napas terbuka.

Breathing (pemberian bantuan napas):


1. Breathing atau pemberian bantuan napas dapat dilakukan deng
an metode mulut ke mulut atau mulut ke hidung, bila mulut tid
ak dapat dibuka atau mengalami cedera berat.
2. Setelah jalan napas terbuka, pencet cuping hidung penderita da
n tutup mulut penderita dengan mulut Anda untuk memberika
n dua kali bantuan napas.
3. Pastikan selama meniupkan napas, dada penderita terangkat.

Catatan: Satu siklus RJP adalah 30 kali kompresi dada diikuti dua kali
bantuan napas.
Apa yang harus dilakukan setelah melakukan satu siklus r
esusitasi jantung paru?
Anda disarankan untuk tetap melakukan dan menambahkan siklus RJ
P hingga penderita kembali sadar, atau bantuan medis telah datang.
Hasil apa yang didapatkan dari resusitasi jantung paru?
Dengan melakukan RJP secara tepat pada penderita yang tidak sadar,
Anda telah membantu untuk mengembalikan sirkulasi dan oksigenasi
ke tubuh penderita. Tanpa oksigen, seseorang dapat mengalami keru
sakan otak permanen atau bahkan kematian dalam waktu kurang dar
i delapan menit.
Apa saja risiko dari prosedur resusitasi jantung paru?
Dengan melakukan kompresi dada, penderita dapat mengalami bebe
rapa efek samping seperti cedera dada, dada terasa sakit, patah tula
ng rusuk, atau paru-paru menjadi kolaps

Anda mungkin juga menyukai