henti jantung akibat suatu hal, misalnya tenggelam atau serangan jantung.
Dengan mengembalikan fungsi napas dan jantung, CPR dapat menyelamatkan
nyawa seseorang.
CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP
(resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan
kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.
Terhentinya aliran darah atau pernapasan bisa memicu kerusakan otak yang dapat
mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan 8–10 menit.
Dengan pemberian CPR, aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap
tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan bantuan
medis lebih lanjut.
3. Evaluasi pernapasan
Pastikan korban masih bernapas secara normal dengan melihat apakah dadanya
bergerak naik-turun. Selanjutnya, dekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban
untuk mendengar suara napas dan merasakan embusan napasnya di pipi Anda.
4. Periksa nadi
Pastikan jantung korban tetap berdetak dengan memeriksa denyut nadi di
pergelangan tangannya atau memeriksa denyut nadi di bagian sisi lehernya.
Baringkan tubuh korban di atas permukaan yang keras dan datar, lalu
posisikan diri Anda berlutut di samping leher dan bahu korban.
Letakkan satu telapak tangan Anda di bagian tengah dada pasien, tepatnya di
antara payudara.
Posisikan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Pastikan
posisi siku Anda lurus dan bahu berada tepat di atas tangan Anda.
Tekan dada korban setidaknya 100–120 kali per menit, dengan kecepatan 1–
2 tekanan per detik.
Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas. Jangan hanya
mengandalkan kekuatan lengan agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat.
Cek apakah terlihat tanda-tanda pasien bernapas atau menunjukkan respons. Jika
belum, Anda bisa melanjutkan proses kompresi dada hingga tenaga medis datang
atau mulai mencoba membuka jalur napas korban untuk memberikan napas buatan.
Tidak ada salahnya membekali diri dengan pengetahuan mengenai cara melakukan
CPR, karena bisa saja suatu saat Anda dihadapkan pada situasi di mana
keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Pada kondisi di mana seseorang mengalami henti napas dan henti jantung, Anda
dapat melakukan CPR hingga dokter atau tenaga medis tiba di lokasi.