Bantuan hidup dasar atau basic life support adalah serangkaian pertolongan pertama dimana
dilakukan untuk membantu siapapun yang sedang mengalami kondisi henti napas dan henti
jantung. Bantuan ini sendiri tidak hanya dilakukan oleh petugas medis tetapi dapat dilakukan
oleh setiap warga umum. Karena perannya yang penting itulah maka setiap orang hendaknya
harus mempelajari dengan baik bagaimanakah langkah-langkah dalam melakukannya.
Jika menemui orang yang tidak sadarkan diri dan tidak bernapas karena tersedak, tenggelam,
kecelakaan, syok, keracunan, atau mengalami serangan jantung, Anda bisa melakukan
bantuan hidup dasar berupa cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru
(RJP).
Berikut adalah langkah-langkah melakukan bantuan hidup dasar berupa CPR atau RJP:
Pastikan Anda dan korban berada dalam posisi yang aman. Jangan sampai membahayakan
diri sendiri atau orang lain saat hendak menolong menggunakan bantuan hidup dasar.
Periksa respons atau kesadaran korban dengan mencoba membangunkannya. Anda bisa
menepuk atau meremas pundak korban, menggoyangkan tubuhnya, atau memanggil korban
dengan suara keras, seperti “Pak, Bu…”.
3. Hubungi ambulans
Jika korban tidak sadar atau tidak memberikan respon dalam waktu 5 detik, segera hubungi
ambulans atau minta orang di sekitar Anda untuk menelepon ambulans.
4. Baringkan korban
Baringkan korban dalam posisi telentang di atas permukaan yang datar atau rata. Jika korban
kemungkinan mengalami cedera tulang belakang, baringkan korban dengan hati-hati tanpa
menggerakkan kepala atau lehernya.
Periksa mulut dan tenggorokan korban. Singkirkan sumbatan yang terlihat jelas di mulut atau
hidungnya, seperti muntah, darah, makanan, atau gigi.
Setelah itu, dongakkan atau tengadahkan kepala korban pelan-pelan dan angkat dagunya
untuk membuka jalan napas dan memeriksa apakah dia bernapas. Jika korban tidak bernapas
setelah 10 detik, mulailah melakukan CPR.
6. Melakukan CPR
CPR sebagai bantuan dasar hidup perlu dilakukan dalam beberapa langkah. Berikut adalah
cara untuk melakukannya:
Jika nadi dan pernapasan pasien sudah kembali, maka kita bisa memposisikan pasien dengan
posisi miring tetap.