Anda di halaman 1dari 4

A.

Syok Anafilaktik

Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat
mengancam nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini berkembang dengan cepat dan
membutuhkan penanganan medis segera ketika terjadi. Syok anafilaktik terjadi dalam hitungan
detik atau menit setelah penderita terpapar oleh penyebab alergi (alergen).

Penyebab Syok Anafilaktik

Alergen adalah zat apa pun yang dapat menjadi penyebab terjadinya reaksi alergi dalam tubuh
penderita.

CPR

CPR merupakan singkatan dari Cardiopulmonary Resuscitation. CPR adalah prosedur


pertolongan yang bisa dilakukan bila seseorang berhenti bernapas atau jantung berhenti
berdetak. Tujuannya untuk memberikan sirkulasi darah yang kaya oksigen ke otak agar fungsi
dasar otaknya bisa bertahan sampai ada tindakan medis lebih lanjut.

Pertolongan CPR yang dimaksud meliputi :

pernafasan buatan dengan cara memaksakan oksigen masuk ke dalam paru-paru

penekanan di area dada untuk membuat darah tetap bersikulasi di dalam tubuh menuju otak

Ada beberapa penyebab mengapa seseorang berhenti bernafas atau jantung berhenti.
Contohnya adalah perdarahan hebat, serangan jantung, tenggelam, terkena serangan stroke
atau overdosis obat.

Sahabat harus memperhatikan bahwa waktu sangatlah penting pada korban yang tidak bisa
bernafas. Tanpa oksigen, otak akan mengalami kerusakan permanen hanya dalam waktu empat
menit. Selanjutnya jika dibiarkan demikian, kematian bisa terjadi sekitar 4 sampai 6 menit
setelahnya.
Sehingga CPR harus terus menerus diberikan tanpa henti, sampai korban bisa bernafas kembali.
CPR juga harus terus dilakukan hingga detak jantung pulih seperti normal atau sampai
pertolongan medis datang.

CPR sendiri tidak dimaksudkan untuk membuat detak jantung kembali pulih dengan detak yang
normal. Hal ini biasanya dilakukan dengan instrumen defibrillator.

mengenal CPR

Periksa nafas dan buka jalur udara pada CPR

CPR merupakan dasar dari proses pertolongan pertama pada korban henti nafas atau jantung.
Nantinya, akan dilanjutkan pada beberapa tahap berikutnya seperti penggunaan alat-alat
penopang kehidupan. Dalam banyak kasus, CPR berhasil memulihkan korban secara sempurna.

Mungkin pada Sahabat muncul pertanyaan, kapan saat yang tepat untuk memanggil
pertolongan medis ketika korban sudah tidak lagi terlihat bernafas?

Bila ada orang lain yang bisa melakukan CPR, segera panggil bantuan medis

Bila Sahabat sedang berada seorang diri, segera pastikan apakah korban memerlukan
pertolongan. Bila ya, maka segera panggil bantuan medis, dan baru kemudian Sahabat bisa
melakukan CPR.

Langkah-langkah CPR

Berikut ini adalah hal-hal yang dapat Sahabat lakukan sebagai pertolongan pertama CPR.

Yang perlu diingat adalah Sahabat harus melakukannya di tempat yang aman. Karena, seringkali
dalam keadaan darurat dan terburu-buru, pemilihan lokasi pertolongan pertama tidak
memperhatikan lingkungan sekitar dan cenderung asal. Padahal jika pertolongan ini dilakukan
di pinggir jalan raya yang tidak aman, justru menimbulkan bahaya terjadi kecelakaan, baik
untuk Sahabat maupun untuk pasien.

Kemudian, untuk melakukan CPR, Sahabat bisa melakukannya dengan langkah-langkah sebagai
berikut.

Perhatikan dan periksa apakah korban memberikan respon. Coba Sahabat tepuk bahu korban
dan tanyakan keadaan korban dengan suara keras. Pertanyaan yang diberikan diharapkan
singkat dan informatif, contohnya “Apakah kamu oke?” atau “Kamu baik-baik saja?”

Segera panggil pertolongan darurat medis bila tidak ada respon.

Dengan hati-hati dan perlahan, posisikan korban dalam keadaan telentang di tempat datar. Bila
korban diduga mengalami patah tulang, Sahabat harus membaringkannya dengan bantuan
orang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari patah tulang bertambah parah.

Sahabat bisa melakukan kompresi dada, dengan cara sebagai berikut.

letakkan telapak tangan di atas dada, antara tulang iga dan pusar.

letakkan tangan yang lain di atasnya.

posisikan tubuh Sahabat persis di atas korban

berikan 30 kali kompresi dada. Kompresi harus dilakukan dengan cepat dan kuat. Tekan sampai
sekitar 5 cm ke dalam dada kemudian lepaskan. Hitung 30 kompresi dengan cepat, dan amat
dianjurkan bahwa Sahabat menghitung secara lisan dengan suara yang keras. Ini dimaksudkan
agar tidak ada kesalahan berhitung.

Buatkan jalan nafas, dengan dua jari, Sahabat membuka mulut korban. Kemudian, Sahabat
angkat (dengan cara mengganjal) bagian leher agar kepala korban menjadi tengadah.

Lihat, dengar dan amati apakah korban bernafas. Letakkan telinga Sahabat di dekat bagian
mulut, agar dapat diketahui apakah pernafasannya ada atau tidak sambal memperhatikan baik-
baik gerakan di dada bila ada.

Bila korban tidak bernafas atau mengalami kesulitan bernafas, harap Sahabat lakukan hal-hal
berikut.

Letakkan mulut Sahabat di mulut korban dengan erat


Pencet hidung korban

Pastikan kepala korban tertengadah dan tahan dalam posisi itu, agar rahang tetap terbuka

Berikan dua kali hembusan nafas kuat-kuat sekitar satu detik, sampai dadanya terangkat.

Ulangi terus sampai korban kembali bernafas atau jika pertolongan medis sudah datang.

Bila korban kembali bernafas, Sahabat dapat memposisikan tubuh korban agar rilek, namun
tetap perhatikan ritme pernafasan korban.

Harap Sahabat perhatikan bahwa pernafasan buatan tidak boleh diberikan pada korban yang
masih bernafas normal, tersedak atau bergerak. Mengapa demikian? Hal ini bisa
mengakibatkan jantung berhenti berdetak dan justru berakibat fatal.

Loading video

Teknik CPR atau sering dikenal “Pernafasan buatan” ini sangat efektif dalam membantu
menyelamatkan orang dengan henti jantung.

Sahabat bisa belajar melakukan teknik ini melalui pelatihan CPR atau first aid seperti yang
diselenggarakan oleh SIAGA maupun SafekidsIndo .

Anda mungkin juga menyukai