JENAZAH
Oleh :
Seksi P2PM Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
LATAR BELAKANG
01 Hingga saat ini kasus HIV AIDS di Indonesia masih terus meningkat
Tujuan Khusus :
02 - Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas
dalam perawatan jenazah
- Memotivasi masyarakat agar peduli kepada siapapun
yang meninggal karena sebab apapun
- Mensosialisasikan kewaspadaan standar kepada
masyarakat agar terhindar dari resiko infeksi
MANFAAT
Cara Penularan :
- Ada kontak dengan cairan
tubuh jenazah
Proses Penularan :
Terpercik ke kulit yang tidak utuh seperti luka dan
radang kulit
Terpercik ke selaput lendir (mukosa) seperti rongga
hidung dan mulut
Berpindah melalui perantara seperti serangga dan
binatang rumah
Mencemari lingkungan kemudian menulari manusia.
CONTOH MIKROORGANISME
PADA CAIRAN TUBUH JENAZAH
CAIRAN MIKROORG CARA PENYAKIT
TUBUH ANISME PENULARAN
DEFINISI
Persiapan:
Air bersih yang mengalir dari air kran bila tidak ada,
cukup dengan air gayung yang dialirkan dengan
bantuan orang lain.
b. Memakai masker
Tujuan agar aman.
2. Cara pemakaian alat pelindung diri (APD)
c. Memakai kacamata khusus (goggle)
- Tujuan agar aman.
- Kacamata pelindung khusus (goggle) yang disarankan adalah dapat menutup
dengan baik seluruh bagian mata.
DEKONTAMINASI
01
adalah proses untuk membersihkan cairan dan kotoran yang mengkontaminasi
tubuh dengan mempergunakan bahan antiseptik.
Bahan antiseptik yang biasa digunakan :
• Klorheksidin, contoh : Savlon, hibiscrub
• Povidon Iodium
• Alkohol 70 %
DEKONTAMINASI
01 Cara dekontaminasi peralatan bekas pakai
Tujuan untuk mencegah penyebaran infeksi melalui alat seperti:
Bak/meja pemandian, Perabot rumah tangga (ember, gayung), lantai dan linen.
Cara dekontaminasinya :
Bila tumpahan cairan atau darah banyak maka serap terlebih dahulu den-
gan kertas koran atau tisu kemudian dikelola lebih lanjut sebagai bahan
infeksius di tempat tertentu.
Bekas tumpahan diberi cairan deterjen kemudian didekontaminasi dengan
cairan disinfektan kemudian serap lagi dengan kertas atau tisu.
Bilas dengan air bersih kemudian lap dengan kertas atau tisu.
Disinfektan yang sering digunakan:
Klorin atau hipoklorit.
Untuk keperluan pembersihan lantai atau perabot rumah tangga cukup
dengan
konsentrasi 0,5% yang dibuat dengan mencampur larutan klorin dengan air
dalam perbandingan 1:9.
Fenol atau karbol.
adalah cairan disinfektan yang sering dipakai dan banyak dipasarkan den-
gan
merek seperti Lysol dan Densol. Larutan ini kurang aman untuk kulit dan
mukosa (selaput lendir).
4. Pencegahan pencemaran lingkungan
PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS
02 Sampah yang bersifat infeksius dari jenazah berupa perban, kasa, dan plas-
ter.
Sampah tersebut dimasukkan ke dalam satu wadah agar tidak berceceran.
Wadah dapat berupa kardus atau kantong plastik untuk kemudian dibakar
Cara membakarnya harus secara sempurna hingga semua menjadi abu.
Sarung tangan
Sapu Tangan Sepatu pelindung Gaun pelindung
rumah tangga
A lat
Penutup kepala
Pelindung
Kaca mata renang
Diri
3. Persiapan Pembuatan Larutan Klorin
PERSIAPAN
• Satu botol cairan klorin (sebanyak 1liter) dituang ke dalam ember, kemudian
SEBELUM 9 liter air dituang ke dalam ember berisi klorin tadi lalu diaduk sampai
MEMANDIKAN tercampur rata. Contoh larutan klorin 0,5 % adalah mencampur Bayklin 1 liter
dengan air bersih 9 liter.
JENAZAH • Jumlah yang diperlukan (sebanyak dua ember dan satu baskom) / kurang
lebih 50 liter. Satu ember larutan klorin untuk disinfektan peralatan peman-
dian
jenazah, satu ember larutan klorin untuk merendam pakaian jenazah dan satu
baskom larutan klorin untuk merendam kapas
.
01 02 03
Cucilah tangan dengan sabun Masukkan peralatan pelindung APD yang dapat digunakan
dan air mengalir petugas yang sekali pakai (disposabl) kembali dicuci bersih melalui
ke dalam plastik sampah infeksius. proses dekontaminasi yang
telah
disarankan
05 04
Lantai tempat pemandian dipel dengan Bakarlah peralatan sekali pakai yang
larutan deterjen dan dapat dilanjutkan sudah digunakan.
dengan menggunakan klorin 0,5%.
Pesan Untuk
Pada saat memandikan jenazah tidak boleh di pangku tanpa APD
Jika di wajah tidak terdapat luka diperbolehkan mencium
jenazah dengan memperhatikan aspek kewaspadaan standar
Keluarga begitu juga sebaliknya.
3. PENGUBURAN JENAZAH
Hal yang perlu diperhatikan pada proses penguburan jenazah adalah tidak membiarkan
Jika pada jenazah dengan kondisi khusus seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
plastik pembungkus hendaknya dilepaskan dari jenazah lalu diperlakukan sebagai sampah
infeksius.
Pasca pemguburan petugas dianjurkan cuci rambut dengan shampo dan mandi dengan sabun
antiseptik
* Kesimpulan
Petugas yang sudah terlatih .
Petugas yang sehat / tidak hamil .
Petugas harus memakai U.P lengkap .
Perawatan Jenazah semua harus dianggap menular
Petugas harus meningkatkan kewaspadaan .
Bekerja dengan baik adalah Ibadah
Bekerja dengan hati, bukan materi
Jauhi penyakitnya, Bukan
Orangnya