Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH PERKEMBANGAN GIZI DAN

PERANNYA PADA TUMBUH KEMBANG ANAK

MAKALAH
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
Kesehatan dan Gizi Anak

Disusun Oleh:
EKA SELPI OKTARIANI
NIM.23862070002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU
TAHUN 2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Sejarah Perkembangan Gizi dan Perannya pada Tumbuh Kembang

Anak” guna memenuhi salah satu syarat perkuliahan Kesehatan dan Gizi Anak.

Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan

makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi

penulis.

Lubuklinggau, Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Gizi...........................................................................................3
B. Sejarah Perkembangan Gizi di Dunia .......................................................4
C. Peran Gizi pada Tumbuh Kembang Anak ................................................6

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu gizi merupakan suatu evolusi dari kehidupan purba.

Pencarian makanan pada masa purba, perkembangan ilmu pengetahuan pada

abad pertengahan merupakan titik tolak para ahli berpendapat demikian.

Pengertian gizi berubah seiring dengan bejalannya waktu, dari zaman

purba sampai sekarang. Dahulu manusia purba mencari makanana hanya untuk

bertahan hidup. Kemudian terus berkembang sampai gizi berhubungan dengan

hal penyembuhan yaitu sebagai obat, dan terus mengalami perkembangan

sampai gizi menjadi sebuah ilmu.

Di Indonesia saat ini, perkembangan ilmu gizi juga semakin pesat.

Berbagai tokoh-tokoh yang berpartisipasi dalam pengembangan gizi di

Indonesia bermunculan. Peran mereka sangat penting dalam menyadarkan

masyarakat Indonesia akan pentingnya gizi pada tubuh.

Kehidupan, tak luput dari yang namanya masalah. Hingga saat ini,

permasalahn gizi merupakan salah satu permasalahn yang menjadi sorotan

utama, dan perlu mendapatkan perhatian sungguh-sungguh untuk diatasi.

Berbagai permasalahan gizi, seperti gizi buruk pada balita, kekurangan berbagai

jenis vitamin yang dampaknya menimbulkan berbagai penyakit, serta masih

banyak lagi permasalahn-permasalahn yang menyangkut gizi. Oleh karena itu,

untuk mengetahui lebih jauh tentang sejarah perkemabngan ilmu gizi yang

1
terjadi di Indonesia serta permasalahn—permasalahan gizi yang dihadapai saat

ini, maka disusunlah makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengerian gizi?

2. Apa sejarah perkembangan gizi?

3. Apa peran gizi pada tumbuh kembang anak?

C. Tujuan

1. Untuk mengertahui apa pengerian gizi.

2. Untuk mengetahui apa sejarah perkembangan gizi.

3. Untuk mengetahui apa peran gizi pada tumbuh kembang anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gizi

Kata gizi berasal dari bahasa Arab “gizzah”, dalam bahasa latin “nutrire”

artinya makanan atau zat makanan sehat. Sedangkan Ilmu gizi adalah ilmu

tentang makanan, zat-zat gizi, dan substansi yang terkandung didalamnya,

peran dan keseimbangannya, untuk kesehatan dan masalah kesehatan. Definisi

ilmu gizi adalah proses tubuh memanfaatkan makanan yang dimulai dari

mengunyah, menelan, mencerna, menyerap, mendistribusi, menggunakan dan

membuang yang tidak terpakai

Gambar : makanan bergizi

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur

3
zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam

pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang

mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi

kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi

makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan

sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

B. Sejarah Perkembangan Gizi di Dunia

Gambar: sejarah perkemabangan ilmu gizi

Abad sebelum masehi filosof Junani bernama Hippocrates (460-377

SM), yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam salah satu tulisannya

4
berspekulasi tentang peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan

penyembuhan penyakit” yang menjadi dasar perkembangan ilmu

dietetika yang belakangan dikenal dengan “Terapi Diit’

Memasuki abad ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan

kesehatan yang dapat dicapai dengan pengaturan makanan tetapi kemudian

berkembang juga tentang hubungan antara makanan dan panjang umur.

Misalnya Cornaro, yang hidup lebih dari 100 tahun (1366-1464) dan Francis

Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa “makan yang diatur dengan baik dapat

memperpanjang umur”. Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai

penemuan tentang sesuatu yang dimakan (makanan) yang berhubungan

dengan kesehatan semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat kebetulan

maupun yang dirancang yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan

waktu itu untuk melakukan berbagai percobaan.

Pada Abad ke-18 berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-

ilmu yang mendasari ilmu gizi. Satu diantaranya yang terpenting adalah

penemuan adanya hubungan antara proses pernapasan yaitu proses masuknya

O2 ke dalam tubuh dan keluarnya CO2, dengan proses pengolahan makanan

dalam tubuh oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794).

Lavoisier bersama seorang ahli fisika Laplace merintis untuk pertama

kalinya penelitian kuantitatif mengenai pernapasan dengan percobaan binatang

(kelinci). Oleh karena itu Lavoisier selain sebagai Bapak Ilmu Kimia,

dikalangan ilmuwan gizi dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia.

5
Pada Abad ke 19 hingga memasuki Abad ke 20, tokoh-tokoh dunia

berhasil menemukan berbagai penemuan yang mendasari munculnya ilmu gizi,

misalnya pada tahun Tahun 1687 = Penetapan standar makanan. Dimana

penetapan ini mengatur tentang makanan yang baik untuk tubuh dan yang tidak

baik untuk tubuh.

Pada abad ke 20 Mc Collum, Charles G King = melanjutkan penelitian

vitamin kemudian terus berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION.

Adalah Suatu cabang ilmu pengetahuan kesehatan (kedokteran) yang berdiri

sendiri yaitu Ilmu Gizi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat

6nergy66 yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat

yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi, ( Soekirman, 2000),

Dalam perkembangan selanjutnya permasalahan gizi mulai

bermunculan secara kompleks yang tidak dapat ditanggulangi oleh para ahli

gizi dan sarjana gizi saja, sehingga muncul Ilmu gizi yang menurut komite

Thomas dan Earl (1994) adalah “The NUTRITION SCIENCES are the most

interdisciplinary of all sciences”. Yang arti bebasnya menyatakan bahwa ilmu

gizi merupakan ilmu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

C. Peran Gizi pada Tumbuh Kembang Anak

Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal, maka peranan

gizi sangat perlukan dan diperhatikan sedini mungkin. Dengan terpenuhinya

kebutuhan gizi seperti karbohidrat sebagi sumber energi (tenaga), protein

sebagai zat pembangun dan vitamin atau mineral sebagai zat pengatur, akan

membantu mencegah terjadinya penyakit yang dapat menghambat

6
pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang tepat akan memacu

pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan makanan yang baik adalah

makanan yang disesuaikan dengan tingkat usia dan jenis aktivitasnya. Anak usia

0-60 bulan yang disebut dengan istilah balita, pada masa ini anak mengalami

pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan tergolong pada periode emas

sekaligus periode kritis. Bayi dan anak pada masa ini mereka membutuhkan

makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi sehingga tumbuh kembang anak

tidak terganggu

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak

adalah faktor gizi. Kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan terlambatnya

pertumbuhan sehingga anak rentang terinfeksi, serta pada akhirnya dapat

menghambat perkembangan anak. Oleh karena itu anak perlu memperoleh gizi

dari makanan sehari-hari dalam jumlah yang tepat dan berkualitas baik. Status

gizi buruk pada balita dapat mempengaruhi akan adanya penghambat fisik,

mental maupun kemampuan berfikir yang pada akhirnya akan menurunkan

kemampuan balita dalam aktivitasnya

Di dalam penjelasan diatas menjelaskan bahwa gizi terbaik yang

diberikan kepada bayi hingga usia 6 bulan itu terdapat pada pemberian ASI ibu.

Kemudian setelah memasuki usia 6 tahun keatas bayi sudah bisa diberikan susu

formula sebagai asupan pembantu dengan memperhatikan ketentuan yang

sesuai dengan upaya pemberian asupan gizi yang sesuai dengan usia anak, agar

dalam proses tumbuh kembang anak tidak terhambat. Pertumbuhan di masa

kanak-kanak praremaja diantara anak laki-laki dan perempuan tampak sama-

7
sama melintasi lintasan yang sama. Tetapi setelah masa pubertas diantara anak

laki-laki dan perempuan terlihat berbeda, terutama pada perempuang yang telah

mengalami menarche ataupun menstruasi. Kalsium adalah komponen utama

tulang, menyediakan dukungan struktur untuk tubuh manusia. Selama tahun

pertama kehidupan kalsium disimpan di tulang saat tumbuh. Kalsium makanan

berasal dari susu, asupan kalsium yang buruk menyebabkan osteoporosis

terutama pada perempuan.

Kurang gizi pada anak usia dibawah 5 tahun antara lain stunting, wasting,

dan underweight. Stunting pada anak adalah bentuk kekurangan gizi yang

paling umum di Indonesia. wasting adalah bentuk kekurangan gizi yang sangat

serius yang dapat meningkatkan resiko kematian dan kesakitan. Underweight

merupakan indikator kekurangan gizi anak yang tidak membedakan antara

kekurangan gizi jangka pendek (wasting) atau kronis stunting. Jenis makanan

pendamping yang diperkenalkan harus memadai untuk memenuhi kebutuhan

gizi anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Praktik pemberian makan bayi

dan anak yang buruk berkaitan dengan kejadian stunting pada anak di Indonesia

(Beal, Tumilowicz, Sutrisna, Izwardy, & Neufeld, 2018). Sesuai dengan

ketentuan WHO dan UNICEF Global, Kementerian Kesehatan

merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan

pertama setelah anak lahir, kemudian diiringi dengan pemberian makanan

pendamping ASI yang aman dan bergizi serta dilanjutkan menyusui sampai

setidaknya anak berusia dua tahun. Waktu dan durasi pemberian ASI pada anak

di Indonesia sangat bervariasi.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian gizi, berubah seiring dengan berjalannya waktu. Pada masa

purba gizi hanya diartikan sebagai makanan yang dapat mengenyangkan,

kemudian berkembang hingga gizi dikaitkan dengan hal penyembuhan yaitu

sebagai obat-obatan dan berkembang terus sampai gizi menjadi sebuah ilmu.

Begitupun di Indonesia, gizi berkembang seiring bertambahnya umur Indonesia.

Berbagai ahli gizi bermunculan untuk memecahkan berbagai persoalan yang

muncul menyangkut gizi di Indonesia, dengan harapan, semoga kebutuhan akan

gizi di Indonesia sudah memenuhi criteria gizi yang seimbang.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya

penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas

dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung

jawabkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2011. Sejarah Perkembangan dan Ruang Lingkup Ilmu Gizi.


http://arali2008.wordpress.com/2010/10/19/sejarah-perkembangan-ilmu-
gizi/ Diakses tanggal 1 Maret 2011.

Anonimb. 2011. Gizi. http://gizigizi.blogspot.com/ . Diakses tanggal 1 Maret 2011.


Anonimc. 2011. Hari Gizi Nasinoal. http://koran-jakarta.com/berita-
kategorisub.php?berkatsubkorjak=25. Diakses tanggal 1 Maret 2011.

Anonimd. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi.


http://catatankuliahnya.wordpress.com/2008/10/24/sejarah-dan-
perkembangan-ilmu-gizi/ . Diakses tanggal 1 Maret 2011.

Anonime.2011. Permasalahan Gizi di Indonesia.


http://yherlanti.wordpress.com/2010/09/14/blogquest-2-permasalahan-
gizi-di-indonesia/ . Diakses tanggal 1 Maret 2011.

Anonimf. 2011. Masalah Gizi Ganda


http://kesehatan.kompas.com/read/2009/10/05/21442790/Indonesia.Hada
pi.Masalah.Gizi.Ganda.

Anda mungkin juga menyukai