Anda di halaman 1dari 145

BAB I

DASAR-DASAR ILMU GIZI

A. Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi


Ilmu gizi merupakan ilmu yang relative baru. Adalah Mary Swartz Rose
(1926) yang merupkan professor ilmu gizi pertama di universitas Colombia, New
York, USA. Berikut perkembangan ilmu gizi menurut waktu dan ahlinya. Zaman
purba manusia sudah mengenal pentingnya makanan tapi saat itu masih ada hal-
hal yang bersifat tabu, magis , dan nilai-nilai menyembuhkan. 400 SM Hippocrates
menyimpulkan bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia. Awal
abad ke-16 ditemukan ilmu pertama konsep faal. Pada tahun 1743-1794 Antonie
Lavoisier (Bapak ilmu gizi) : pertama mempelajari penggunaan energy makanan.
Awal abad ke-19 Magendie, berhasil membedakan karbohidrat, lemak dan
protein. Pada tahun 1840 Reagnult & Reiset : CO2 yang dikeluarkan dan O2 yang
dikonsumsi berneda menurut jenis makanan. Pada tahun 1803-1873 karbohidrat,
lemak, dan protein dioksidasi dalam tubuh dan menghasilkan panas/energy serta
menghitung nilai energy urin dan feses ditentukan dari berbagi susunan makanan
sebagai dasar penelitian kalorimetri. Tahun 1847 Mayer dan Helmholz
menemukan hokum konservasi energy bagi organisme hidup maupun benda mati.
Rubner: menghubungkan produksi panas dalam keadaan basal dengan luar
permukaan tubuh & menghitung nilai energy, karbohidrat, protein, dan lemak
bahan makanan. Akhir abad ke-19 atwater dan Rose : membangun alat kalorimetri
I untuk menyelidiki pertukaran energy pada manusia.
Perkembangan gizi sebagai salah satu cabang ilmu, seperti dikemukakan
oleh Todhunter (1967) dikutip oleh soekirman, bertitik tolak dari fungsi makanan
bagi kehidupan. Secara formal, gizi sebagai ilmu mungkin berkembangnya dari
tulisan Hippocrates (460-360 SM) yang menyatakan bahwa “….. to the human
body it makes a great difference whether the bread be fine or coarse; with or
without the hull, whether mixed with much or little water, strongly wrought or
scarcely at all, baked or raw…… whoever pays no attention to these things, or,
paying, attention, does not comprehend them, how can he understand the
diseases which befall man?”. Di tulisan lain, ia juga menyatakan : ‘let your food be
your medicine, and your only medicine be your food’.
Aristotles (384-322 SM) menjelaskan proses fisiologi zat gizi dan dampak
negative konsumsi zat gizi yang berlebihan. Dalam salah satu tulisannya, aristotles
menyatakan “food is broken up mechanically in the mount, undergoes a frist
‘concoction’ in the stomach (pepsis), than the fluid portion is of use in nutrition and
absorbed by the blood vessel of the stomach and intestine while the solid and
indigestible portions are excreted in the faeces”. Selanjutnya, aristotles
menyatakan “when nourishment is abundant flesh is formed, whereas exess is
convertend into fattoo much fat is harmful”.
Gelan (129-199 SM) menyatakan “nutrition is a metabolic process occurring
in the tissues – food must be prepared or altered by the action of saliva and further
changed in the stomach”. Selanjutnya Galen menegaskan bahwa “any disturbance
in the integrated process or absorption, distribution, metabolism, assimilation and
lead to emaciation or obesity”. Ia juga menyatakan bahwa “swift exercise such as
running as a means of reducing obesity”. Jauh sebelum dipublikasi-nya hasil
penelitian yang digunakan oleh Lavoisier, galen telah membandingkan “the
production of heat from food whit the process of combustion as occurs outside the
body”.
Langkah kemajuan perkembangan ilmu gizi terus berlanjut terutama
setelah “Bapak kimia organik” Justus von liebig (1803-1873) mempublikasikan
bukunya “Animal chemistry or organic chemistry in its application to physiology
and pathology” pada tahi1834. Dalam buku tersebut, salah satu kesimpulan
penting yaitu “the heat involved in the combustion of food in the body explains the
constant temprature of the body, that combustion can take place rapidly of slowly,
at high of low temperature, and that the amount of heat liberated is constant”.
Liebig selanjutnya membagi makanan menjadi 2 kelompok yaitu “nitrogenous dan
non-nitrigenous”. Kelompok makanan ‘nitrogenous’ dirubah menjadi darah dan
otot, sedangkan kelompok makanan ‘non-nitrogenous’ menghasilkan panas yang
disebutnya sebagai “respiratory foodstuffs”. Penelitian liebig di munich ini
diteruskan oleh Carl voit bersama muridnya Wilbur O atwater dari Wesleyan
University, Middletown, Connecticut. Carl voit (1831-1908) merupakan ilmuwan
gizi yang menghitung jumlah energy dan komposisi makanan manusia norml
(reference man) yang terdiri 50-65% karbohidrat, 20-30% lemak dan 10-20%
protein, yang masih kita gunakan sekarang.
Wilber O. Atwater (1844-1907) merupakan perintis perkembangan ilmu gizi
di Amerika. Atwater banyak belajar dari Voit mengenai metabolisme
nitrogen,’balance techinique’ dan ‘direct calorimetry’. Bilangan Atwater 4-9-4
(produksi energy untuk karbohidrat, lemak dan protein) sudah dikenal lama oleh
para ahli dibidang gizi. Sebagai ilmuwan, Atwater dikenal sebagai perintis penyusu
daftar komposisi buah makanan (food composition table) dan perintis penyuluhan
gizi masyarakat dengan “food guide” pada tahun 1894. Pertanyaan penting yang
selalu diajukan dan melandasi pemikiran tentang penelitian gizi di eranya adalah:
“what nutrients are required for normal growth, development and continuing health,
and in what amouts?”. Peneliti-peneliti di bidang gizi terus berlanjut dengan
ditemukannya vitamin dan mineral yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Seperti di laporkan oleh soekirman, doawal abad 20 disebutkan setidak-
tidaknya empat tokoh di bidang gizi dari erbagai disiplin ilmu yanf membuka jalan
penyusunan konsep gizi. Tokoh-tokoh itu adalah Hopking, FG )1861-1947)
dengan penelitian kuantitatif pada tikus, Eijkman, C (1858-1935) perintis
penemuan vitamin, Mendel (1872-1935), dan Osborn (1889-1929) yang keduanya
meletakkan dasar analisis kuantitatif ;rotein dan vitamin.
Perkembangan ilmu gizi di abad ke 20 maju sangat pesat, mulai dari
penelitian di laboratorium sampai ke penelitian mengenai kebijakan gizi yang
selalu menyangkut hajat hidup masyarakat luas yang berkaitan dengan hak azasi
manusia. Para ilmuan gizi menyebut abad ke 20 sebagai “the golden age of
nutritional sciences”. Karena pada bad ke 20 ini terakumulasi peneman-penemuan
tentang penyebab terjadinya gangguan penyakit berkaitan gizi dan
berkembangnya kebijakan-program gizi serta implementasinya hamper diseluruh
dunia. Salah satu perkembangan baru di dalam ilmu gizi adalah peranan diet dan
hormon dalam meregulasi ekspresi ‘Igenetic endowment’ yang lebih dikenal
dengan ‘genom nuntrition’. Artinya, dimasa mendatang dimungkinkan untuk
memberikan ‘dietary guidance’ secara individual dengan memanfaatkan
pengetahuan tentang ‘karakteristik genetic dan gaya hidup seseorang’ (a person’s
genetic endowment and lifestyle).
Perdebatan mengenai gizi (nutrition) sebagai salah satu cabang ilmu selalu
menarik untuk dicermati. Kata ‘nutrition’ baru digunakan sebagai istilah ilmu
pengetahuan pada tahun 1889. Menurut Todhunter, dikutip dari soekirman,
definisi tertua “nutrition” ditulis oleh lusk, 1931, “nutrition may be defined as the
sum of processes concerned in the growth, maintenance and repair of the living
body as a whole or its constituent parts”. Batasan itu disempurnakan oleh Mary
Swartz pada tahun 1935 “nutrition deals with the scientific laws governing the
requirement of human being for maintenance, growth, activity, reproduction and
lactation”. Todhunter pada tahun 1967 memperjelas “nutrition deals with: (a) the
scientific laws governing the requirement of human beigns for maintenance,
growth, activity, reproduction and lactation; (b) all that makes man a healthy,
functioning, creative human being through well chosen diet”. Dengan
menambahkan butir kedua, Todhunter selanjutnya menegaskan pentingnya ilmu
gizi serta manfaatnya bagi kehidupan dan penghidupan manusia.
Di Indonesia, istilah ‘gizi’, seperti dilaporkan oleh soekirman, yang
merupakan terjemahan ‘nutrition’ untuk pertama kalinya diginakan sebagai ‘istilah
ilmiah’ oleh Soedjono D. poesponegoro pada tahun 1952 dalam pidato
pengukihannya sebagai guru besar fakultas kedokteran Universitas Indonesia.
Istilah “ilmu gizi” sebagai terjemahan ‘nutrition science’ secara resmi dipakai pada
rahun 1955 bersamaan dngan masuknya ‘ilmu gizi’ dalam kurikulum fakultas
kedokteran Universitas Indonesia. Pada tahun 1958, Poorwo Soedarmo
dikukuhkan sebagai guru besar ‘ilmu gizi’, dan merupakan furu besar ilmu gizi
pertama di Indonesia. Beliau saat ini dikenal sebagai “Bapak gizi indonesia”.
Dengan demikian, sangat disayangkan bila ada individu baik dari perguruan tinggi
maupun praktisi yang masih menggunakan istilag ‘nutrisi’ dan mereka sebenarnya
menyadari bahwa kata ‘gizi’ sudah menjadi terjemahan resmi dari kata ‘nutrition’.
Nyata sekali bahwa mereka belum mempunyai rasa hormat dan kebanggan akan
hasil karya anak bangsa sendiri.
B. Beberapa Pengertian
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah
unsur yang terdapat dalam makanan dan dapat mempengaruhi kesehatan.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ serta menghasilkan energy.
Namun ada pendapat lain, gizi adalah zat-zat yang diperlukan tubuh yang
berasal dari makanan.
a. Makanan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan kedalam tubuh.
b. Keadaan gizi
Keadaan dari akibat keseimbangan antara konsumsi dan penyerapam zat
gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut, atau keadaan fisiologi akibat
tersediannya zat gizi dalam seluler tubuh.
c. Status gizi (Nutrition Status)
Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau
perwujudan dari nutriture dalam bemtuk variable tertentu. Gibson (1990)
menyatakan status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir
xari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan
utulisasinya.
d. Malnutrition (Gizi salah, mal nutrisi)
Keadaan patologi akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun
absolut satu atau lebih zat gizi.
 Under Nutrition : kekuranga komsumsi pangan secara relatif
atau absolut untuk periode tertentu.
 Specific Deficiency : kekrangan zat gizi tertentu, misalnya
kekurangan vitamin A, Fe, dll.
 Over Nutrition : kelebihan konsumsi pangan untuk periode
tertentu
 Imbalance : karena disporsisi zat gizi.
e. Kurang energy protein (KEP)
Kekurangan energy protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energy dan protein dalam makanan
sehari-hari dana tau gangguan penyakit tertentu
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan INICEF dan
telah digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan
penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung,
tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan sorkirman
dalam materi Aksi Pangan dan Gizi Nasional (Depkes, 2000), penyebab kurang
gizi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi
yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan
makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat
makanan yang baik tetapi karna sering sakit diare atau demam dapat
menderita kurang gizi. Demikian pada anak yang makannya yang tidak
cukup baik maka daya tahan tubuh melemah dan midah terserang penyakit.
Kenyataannya baik makanan maupun penyakitnsecara bersama-sama
merupakan penyebab kurang gizi.
b. Kedua, yaitu penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga,
pola pengasuhan anak, serta pelanyanan kesehatan dan kesehatan
lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang
cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga
untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik secara fisik, mental,
dan social. Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah
tersedianya air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
terjangkau oleh seluruh keluarga.

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan,


pengetahuan dan keterampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan,
pengetahuan dan keterampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat
ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan anak dan keluarga
makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahan pangan keluarga
juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan, dan daya beli
keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.

3. Fungsi makana bagi tubuh


Makanan merupakan salah satu naluri yang dipetoleh manusia sejah lahir.
Tidak ada yang mengajari untuk makan. Dalam memilih makanan orang
mempunyai selera dan faktor lain sesuai pergaulan dan kebiasaan sehari-hari.
Secara khusus makanan yang mempunyai fungsi “BIOLOGIS”. Makanan terdiri
dari berbagai unsur (protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral dan air) di
dalam tubuh mempunyai 3 fungsi utama : sebagai zat pembangun, sebagai
sumber tenaga dan sebagai zat pengatur. Ketiga fungsi zat makanan tersebu
harus ada dalam tubuh. Karena itu kita harung mengonsumsi zat gizi protein,
lemak, hidrat arang, vitamin, mineral setiap hari dalam komposisi yang
seimbang sesuai dengan kebutuhan. Manusia membutuhkan bahan-bahan
untuk bergerak, membangun, mengatur dang melindungi. Bahan-bahan itu
merupakan zat-zat makanan yang berasal dari makanan sehari-hari. Zat-zat
makanan disbut juga zat-zat gizi terdiri dari hidrat arang, protein, vitamin,
lemak, mineral dan air.
Makan yang dikonsumsi pertama-tama berfungsi sebagai sumber energy.
Zat makan yang dapat digunakan untuk energy adalah karbohidrat, lemak dan
protein. Energy yangterkandung dalam gizi dapat diukur memnggunakan alat
Bomb Calorimeter disebut energy pembakar. Karbohidrat dapat dihidrolisasi
menjadi glukosa yang merupakan energy utama bagi tubuh. Protein dan lemak
juga dapat memprodiksi glukosa melalui proses gluconeogenesis.
Berdasarkan kebutuhan tubuh akan zat makanan, maka kita dapat
membagi makanan pada tiga golongan besar, yaitu : makanan sumber zat
tenaga untuk bergerak, terdapat pada nasi, kentang, gandum, tepung-
tepungan dan umbu-umbian. Sedangkan zat pembangun terdapat pada ikan,
daging, telur, ayam, kacang-kacangan, tahu dan tempe. Adapun sumber zat
pengatur terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Dengan memanfaatkan
ketiga golongan bahan makanan tersebut maka dapat terpenuhi kebutuhan
hidup kita akan zat-zat makanan hingga tubuh dapat melakukan kegiatan hidup
dengan baik. Kebutuhan makanan tiap orang berbeda satu sama lain,
tergantung jenis kelamin, aktivitas, tinggi dan berat badan serta usia. Misalnya
wwanita tinggi 155 cm dan berat badan 53 kg berarti beratnya standar sedang.
Kaluai ia berusia 35 tahun, maka kebutuhan kalorinya sekitar 2000 kalori.
Namun yang perlu ditekankan di sini, hendaklah dalam memenuhi kebutuhan
tubuh kita terhadap makanan sebainnya secukupnya saja, tidak berlebihan.
Jika kita mengamati pola makan Rasulullah shallallahu alaihi wa salam.
Maka kita akan dapati beliua bahwa sangat memperhatikan beberapa aspek,
diantaranya aspek faidah, kenikmatan dan penjagaan terhadap kesehatan,
seperti yang ditetapkan oleh ilmuan kedokteran baik dulu maupun sekarang,
bahwa mengonsumsi makanan secara berlebihan akan mengakibatkan
berbagai penyakit, dan beliau tudaj pernah makan.
Bahan makanan umumnya mengandung zat gizi yang dibutuhkan tubuh
seperti protei, lemak, vitamin, mineral dan air. Aleh karenanya makanan yang
paling cocok adalah makanan yang nerimbang (balanced diet), yang
jumlahnya sesuai kebutuhan tubuh seseorang yang berdasarkan pada ukuran
tubuh, usia dan jenis aktivitas atau pekerjaan setiaphari. Dalam makanan ada
5 komponen zar gizi:
1) Hidrat arang
2) Protein
3) Lemak
4) Vitamin
5) Mineral

1) Energi dan Karbohidrat


Energi sangat diperlukan tubuh agar tubuh dapat melakukan berbagai
aktivitas kehidupan. Nutrient-nutrient yang ada dalam tubuh akan
digunakan terutama untuk mencukupi kebutuhan energi. Dibanding dengan
kebutuhan nutrient lain, kebutuhan energi relatif tinggi. Kalori dalam
makanan diperoleh dari nutrient lenak, protein dan karbohidrat. Setiap 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori, protein 4 kalori, dan karbohidart 4 kalori.
Energi ditujukan untuk mengetahui kebutuhan, yaitu:
1) Metabolisme basal,
2) Pemeliharaan sel dan jaringan,
3) Pertumbuhan
4) Penyembuhan
Pergerakan atas kegiatan tubuh secara keseluruhan (Almatsier 2003).
Kecukupan energi adalah sejumlah energi dari makanan untuk
mengimbangi energi yang digunakan bagi peroranrangan dengan ukuran
komposisi tubuh serta kegiatan jasmani yang dapat menjamin kesehatan
dalam jangka panjang, serta tetap terpeliharanya segala kegiatan yang
dilakukan. kekurangan energi kan menurunkan kapasitas kerja. Hal ini
biasanya terjadi sebagai proses kronis dengan akibat penurunan berat
badan.
Bahan makanan penghasil utama energi adalah bahan makanan
pokok. Disini zat gizi utama yang menghasilkan energi itu adalah
karbohidrat khususnya tepung (amylum), Pada serealia sebagai bahan
makanan pokok, jumlah protein yang dikonsumsinya mencapai kwantum
yang cukup signifikan, karena bahan makanan pokok biasanya dikonsumsi
dalam jumlah yang cukup besar. Kita ketahui bahwa protein juga
menghasilkan energi sama dengan karbohidrat setiap gramnya. Maka pada
bahan makanan pokok serealia, energi yang dihasilkan berasal dari
karbohidrat maupun protein.
Energi dalam jumlah besar terutama diperlukan untuk kerja otot skelet
yang melakukan kerja luar. Kita lihat bahwa para pekerja kasar memerlukan
bahan makanan pokok ini dalam jumlah besar untuk sanggup melakukan
pekerjaan- pekerjaan berat. Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan
energi tubuh, selain itu karbohidrat juga punya fungsi lain yaitu karbohidrat
diperlukan bagi kelangsungan proses metabolisme lemak. Diketahui juga
karbohidrat mengadakan aksi penghematan terhadap protein. Bila
pemasukan karbohidrat dibatasi, akan membakar terlalu banyak asam
amino dan lemak untuk menghasilkan energi.
Pangan sumber karbohidrat misalnya: serealia, biji-bijian, gula, buah-
buahan, umumnya mengandung paling sedikit 0% atau separuh kebutuhan
energi keseluruhan. Pangan tersebut merupakan makanan pokok karena
umumya díkonsumsi hampir seluruh anggota masyarakat serta harga relatif
murah. Kelebihan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen
sebagai energi siap pakai pada saat tubuh mengalami kekurangan. Fungsi
lain adalah mengatur peristaltik usus terutama usus besar. Karbohidrat
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna. Bila energi tidak
cukup tersedia maka akan mengakibatkan terjadinya peningkatan
katabolisme lemak, akibatnya terjadi penumpukan badan - badan keton,
dan terjadi keasaman pada adarah (asidosis). Dalam hal ini karbohidrat
berfungsi sebagai fat sparer Karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi
otak dan susunan syaraf otak dan susunan syaraf hanya dapat
mempergunakan glukosa sebagai energi, sehingga ketersediaan glukosa
yang konstan harus tetap terjaga bagi kesehatan jaringan tubuh/ organ
tersebut. Demikian juga kekurangan glukosa dan oksigen akan
menyebabkan kerusakan otak/kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
Sumber karbohidrat yang sulit dicerna, termasuk didalamya serat kasar,
sebaiknya dikurangi seminimal mungkin. Bagian campuran yang terdiri dari
pati sebaiknya diubah dengan berbagai cara, baik melalui perlakuan panas,
mekanis, ataupun penggunaan enzim, sehingga bila ditambah dengan air
sudah siap makan
2) Protein
Salah satu fungsi protein bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh. Protein sebagai zat pembangun yaitu
merupakan bahan pembangun jaringan baru. Tubuh yang menerima cukup
makanan bergizi akan mempunyai simpanan simpanan protein untuk
dipergunakan dalam keadaan darurat. Tetapi bila keadaan tidak menerima
menu seimbang/mencukupi kebutuhan tubuh terus berlanjut, maka gejala -
gejala kurang protein akan timbul. Sebagai pembangun tubuh (body
building) protein berfungsi:
a) Bagian utama dari sel inti(nucleus) dan protoplasma
b) Bagian padat dari jaringan tubuh misalnya otot,glandula, sel-sel darah.
c) Penunjang organik dari matrix tulang, gigi, rambut dan kuku.
d) Bagian dari Enzim
e) Bagian dari hormone
f) Bagian dari cairan yang di sekresikan kelenjar kecuati empedu,
keringat, dan urine.
g) Bagian dari antibodi (zat kekebalan tubuh). Berart protein penting
peranannya dalam menjaga kekebalan tubuh dari infeksi.
Protein sebagai pengatur turut memelihara dan mengatur proses-proses
yang berlangsung dalam tubuh. Hormon yang mengatur proses
pencernaan dalam tubuh terdiri protein mineral, dan vitamin yang
bergabung dengan protein membentuk enzim-enzim yang berperanan
besar untuk kelangsungan proses pencernaan dalam tubuh.
Protein sebagai bahan bakar karena komposisi protein mengandung
unsur karbon maka protein dapat berfungsi sebagai bahan bakar sumber
energi. Bila tubuh tidak menerima karbohidrat dan lemak dalam jumlah
yang cukup memenuhi kebutuhan tubuh, maka untuk menyediakan energi
bagi kelangsungan aktivitas tubuh, protein akan dibakar sebagai sumber
energi. Dalam keadaan ini, keperluan tubuh akan energi akan diutamakan
sehingga sebagian protein tidak dapat digunakan untun membentuk
jaringan.
Protein untuk usia pra sekolah (TK) sebaiknya yang bermutu tinggi,
yaitu protein yang memiliki mutu cerna (digestibility) dan daya manfaat
(Utilizable) tinggi, umumnya adalah protein hewani.
Tabel 1
Tabel Angka Kecukupan Protein Per Orang Per Hari
GOLONGAN BERAT BADAN TINGGI BADAN PROTEIN
UMUR (Kg) (cm) (gr)
Wanita
10-12 tahun 35 140 54
13-15 tahu 46 153 62
16-19 tahun 50 154 51
20-45 tahun 54 156 48
46-59 tahun 54 154 48
>60 tahun 54 154 48
Hamil 12
Sumber : LIPI, 1998

3) Lemak/Minyak
Lemak berperan sebagai sumber dan cadangan energi, sumber
asam lemak esensial,pelarut vitamin A. D. E, dan K penyebab makanan
mempunyal kelunakan dan kekerasan (textur) khusus, penyebab lamanya
waktu pengosongan lambung, dan sebagai lapisan lemak tubuh dibawaj
kulit. Asam lemak yang menyusun lemak tersiri asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap Tubuh kita tidak
m.ampu ataupun hanya mempunyai kemampuan yang sangat terbatas
untuk mensintesis asam lemak yang ikatan rangkapnya dua atau lebih.
Karena itu asam lemak itu harus didapatkan dari makanan, maka disebut
asam lemak sesensial
Ada tiga macam asam lemak esensial yaitu asam linoleat, asam
linolenat dan asam arakhidonat. Lemak nabati pada umumnya banyak
mengandung asam lemak esensial daripada lemak hewani. Minyak kelapa,
yang banyak dipakai di Indonesia, termasuk lemak nabati yang kandungan
asam lemak esensialnya rendah. Minyak jagung, minyak kacang, minyak
kedele dan minyak biji kapas mengandung asam lemak esensial yang
cukup tinggi. Anjuran konsumsi lemak selain sebagai sumber energi, peran
dalam penyerapan zat gizi yang larut lemak, dan peran lain terutama
mencegah peninggian kolesterol darah maka kencenderungan kecukupan
asam lemak esensial adalah sekitar 10% dari total konsumsi energi.
Dengan demikian anjuran konsurnsi lemak total sekitar 25% tatao energi.
Konsumsi lemak rata-rata di Indonesia saat ini adalah sekitar 20% dari total
energi.
Pada akhir-akhir ini banyak didiskusikan peranan asam lemak
eikosapentanoat (EPA) dan docosa heksanoat (DHA). yang juga disebut
asam lemak omega-3 rantai panjang dalam mencegah artherosklerosis
serta agregasi keping-keping darah disamping bukti-bukti mutakhir
mengungkapkan pentingnya asam lemak omega-3 ini untuk pembentukan
otak. Proporsi DHA dalan fosfolipid otak manusia adalah paling tinggi.
Manusia memounyai keterbatasan dalam mengubah asam linolenat
menjadi EPA dan DHA. Karena itu, beberapa pakay berpendapat
docosaheksaenoat dikatagorikan asam lemak esensial. Dan ikan
merupakan sumber asam lemak jenis omega-3 (muhilal.dkk.1996).
4) Peranan Vitamin
Vitamin adalah mikronutrisi yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit. vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D,
Edan K, sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah vitamin b dan
vitamin c.
Vitamin B terdiri dari: vitamin B1 (tiamin), vitamin (riboflavin), vitamin
B6 (piridoksin), asam pantotenat, niasin biotin, asam folat, dan vitamin B12
(kobalamin). Kebutuhan setiap individu/hari yang dianjurkan (jumlah rata-
rata yang diperlukan setiap harinya untuk tetap sehat), telah ditetapkan
untuk masing-masing vitamin. Seseorang yang terlalu banyak atau terlalu
sedikit mengkonsumsi vitamin tertentu bisa mengalami kelainan gizi.
Jika diminum lebih dari 10 kali dari dosis yang dianjurkan setiap
harinya, vitamin A dan D bersifat racun, tetapi vitamin E dan K (filokuinon)
tidak.
Niasin, vitamin B6 dan vitamin cjika diminum dalam dosis tinggi akan
bersifat racun, tetapi tidak demikian halnya dengan vitamin lainnya yang
larut dalam air Hanya 2 macam vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A
dan E) yang disimpan dalam tubuh sampai jumlah besar. vitamin d dan k
disimpan dalam jumlah kecil. Tergantung kepada kebutuhan, vitamin C
disimpan dalam jumlah yang paling sedikit. Vitamin B12 disimpan dalam
jumlah yang paling besar dan dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk
menghabiskan persediaan 2-3 mgr vitamin ini.
Vitamin B dan C merupakan vitamin larut dalam air vitamin B1
(vitamin semangat) berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk
pembentukan energi (sebagai koenzim), kekurangan vitamin B1 akan
menyebabkan penyakit beri beri, kurang nafsu makan, cepat merasa lelah,
kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 berperan dalam
metabolisme karbohidrat, asam amino dan asam lemak Kekurangan
vitamin B2 dapat menimbulkan rasa lelah ketidakmampuan untuk bekerja
dan perubahan bibir pada dan perubahan bibir pada bagian yang kulitnya
keras. Kekurangan vitamin B2 yang berlanjut dapat menurunkan ketajaman
penglihatan dan mata lebih cepat merasa lelah. Kekurangan vitamin B12
dan asam folat dapat menyebabkan timbulnya anemia (kekurangan darah),
kerena kedua macam vitamin tersebut tersangkut dalam proses sintesis
sel-sel darah merah. Sebagaian anemia gizi pada wanita hamil disebabkan
kerena kekurangan asam folat.
Vitamin C berperan dalam permbentukan substansi antarsel
berbagai macam jaringan, serta meningkatkan daya tahan tubuh,
meningkatkan aktifitas "pagositas" sel-sel darah putih, dan meningkatkan
penyerapan zat besi dalam usus kecil serta transportasi zat besi dari darah
kedalam sumsum tulang (ferritin),hati dan limpa.
Vitamin A berguna untuk pertumbuhan, proses penglihatan, reproduksi dan
pemeliharaan sel-sel epitel. Selain vitamin A dari bahan pangan hewani,
tubuh dapat juga menggunakan provitamin A (karoten) dari bahan pangan
nabati yang terlebih dahulu akan diubah dalam tubuh menjadi vitamin A.
Karoten yang berasal dari sayuran dan buah-buahan diperkirakan
sepertiganya dapat diserap oleh usus,dan setengah dari jumlah yang
diserap tersebut dapat dikonvrsikan menjadi vitamin A.
Vitamin D berperan dalam penyerapan dan metabolisme kalsium
(Ca) dan fosfor (P), serta dalam pembentukan tulang dan gigi. Tubuh
manusia mampu membuat vitamin D dari 7-dehidrokolesterol yang terdapat
pada kulit dengan bantuan matahari (sinar ultraviolet). Kekurangan vitamin
D dapat berakibat terganggunya proses pembentukan tulang dan penyakit
yang ditimbulkannya yang dikenal dengan rakhitis.
Vitamin E berperan sebagai antioksida untuk berbagal senyawa yang
larut dalam lamak, misalnya vitamin A dan asam lemak tidak jenuh.
Kerusakan saluran darah dan perubahan permeabilitas saluran kapilere
pada kasue kekurangan vitamin E, mungkin berhubungan dengan
peranannya sebagai antioksidan .Pada hewan betina,defisiensi vitamin E
dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Kenyataan ini telah
diinterprestasikan secara salah, bahwa vitamin E berkasiat untuk
menyuburkan atau kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya
sterilitas.
Vitamin K berperan dalam sistem pembekuan darah, oleh kerena itu
kekurangan vitamin K dapat menyebabkan darah sulit untuk menggumpal.
Sebagaian dari vitamin K yang diperlukan tubuh, dihasilkan oleh mikroflora
yang terdapat dalam usus.
1. Vitamin A (retinol)
Sumber Utama vitamin A adalah minyak hati ikan, hati sapi, kuning telur,
mentega, krim. Sedangkan karoten, yang dapat diubah menjadi vit. A
dalam usus adalah sayuran berdaun hijau, buah berwarna kuning,
minyak palem merah. Manfaat vitamin A penglihatan normal, kesehatan
kulit dan jaringan permukaan, perlindungan terhadap infeksi. Akibat
kekurangan;rabun senja: penebalan kulit di sekeliling folikel rambut :
pengeringan bagian putih mata & komea, yang akhimya menyebabkan
penonjolan, pembentukan ulkus dan pecahnya kornea disertai
pengeluaran isi mata, kebutaan, bintik di bagian putih mata, resiko
terjadinya infeksi dan kematian Akibat kelebihan: sakit kepala,
pengelupasan kulit, pembesaran hati dan limfa, penebalan tulang dan
nyeri sendi. Kebutuhan Sehari dewasa: 900 mikrogram.
2. Vitamin D
Sumber Utama
 Sebagai vit.D2(elgokalsiferol): ragi, susu GIZI 18 REPRODUKSI
 Sebagai vit.D3 (kolekalsiferol): minyak hati ikan, kuning telur,
susu, terbentuk di kulit jika terpapar oleh sinar matahari (sinar
ultraviolet)
Manfaat Utama: penyerapan kalsium dan fosfat dari usus dan
mineralisasi, pertumbuhan dan perbaikan tulang. Akibat kekurangan:
pertumbuhan dan perbaikan tulang yang abnormal, rakitis pada anak-
anak, osteomalasia pada dewasa, dan kejang otot. Kebutuhan Sehari
dewasa: 10 mikrogram
3. Vitamin E
Sumber utama viamin E adalah minyak sayur, benih gandum, sayuran
berdaun, kuning telur. margarin, tanaman polong. Manfaat vitamin E
utama adalah antioksidan. Akibat kekurangan akan menimbulkan
pecahnya sel darah merah, kerusakan saraf. Akibat kelebihan:
meningkatnya kebutuhan akan vit.K. Kebutuhan sehari dewasa: 10
mikrogram
4. Vitamin K
Sumber utama vitamin Kadalah sayuran berdaun, babi, hati. minyak
sayur, dihasilkan oleh bakteri dalam usus. Manfaat Utama pembentukan
faktor pembekuan darah dan pembentukan bekuan darah yang normal.
Akibat kekurangan perdarahan. Kebutuhan Sehari dewasa : 65
mikrogram
5. Vitamin B (tianin)
Sumber Utama : ragi kering, gandum, daging (terutama babi dan hati),
kacang-kacangan, tanaman polong, kentang. Manfaat Utama:
metabolisme karbohidrat. Akibat kekurangan beriberi pada anak dan
dewasa, disertai kegagalan jantung dan fungsi saraf dan otak yg
abnormal. Kebutuhan Seharidewasa: 1,2 miligram.
6. Vitamin B2 (riboflavin)
Sumber Utama: susu, keju, hati, daging, telur, gandum Manfaat Utama:
metabolisme karbohidrat dan kesehatan membran mukosa. Akibat
kekurangan: Bibir dan sudi mulut pecah & bersisik, dermatitis.
Kebutuhan Seharidewasa; 1,5 miligram
7. Niasin (Aasam Nikotinat)
Sumber Utama: ragi kering, hati, daging. ikan, tanaman polong,
gandum. Manfaat Utarna: reaksi kimia di dalam cal dan metabolisme
karbohidrat. Akibat kekurangan Pellagra (dermatosis, peradangan pada
lidah, fungsi usus dan otak yang abnormal). Kebutuhan Sehari dewasa:
16 miligram
8. Vitamin B6 (Pridoksin)
Sumber Utama : Ragi kering, hati, daging, gandum, ikan tanaman
polong Manfaat Utama: metabolisme asarn amino dan asam lemak,
fungsi sistem saraf, dan kesehatan kulit Akibat kekurangan: kejang pada
bayi, anemia, kelainan saraf dan kulit. Kebutuhan Sehari dewasa : 2
miligram (9). Biotin Sumber Utama hati, ginjal, kuning telur, ragi, bunga
kol, kacang-kacangan, Utama:metabolisme karbohidrat & asam lemak.
Akibat kekurangan:peradangan pada kulit &bibir. Kebutuhan
Seharidewasa; 60 mikrogram.
9. Biotin
Sumber Utama : hati, ginjal, kuning telur, ragi, bunga kol, kacang-
kacangan, tanaman polong, manfaat utama: metabolisme karbohidrat &
asam lemak. Akibat kekurangan: peradangan pada kulit dan bibir.
Kebutuhan sehari dewasa: 60 mikrogram.
10. Vitamin B12 (kobalamin)
Sumber Utama: hati, daging (terutama sapi, babi), telur susu dan produk
olahan susu. Manfaat Utama:
 Pematangan sel darah merah
 Fungsi saraf
 Sintesa dna
Akibat kekurangan : anemia pernisiosa & anemia lainnya (pada
vegetarian yang menderita cacing pita ikan), beberapa kelainan psikis,
gangguan penglihatan. Kebutuhan sehari dewasa: 2 mikrogram.
11. Asam folat
Sumber utama sayuran berdaun hijau yang masih segar, buah-buahan,
hati, ragi kering. Manfaat utama: pematangan sel darah merah dan DNA
dan RNA. Akibat kekurangan: berkurangnya jumlah semua jenis sel
darah (pansitopenia), sel darah merah yang berukuran besar(terutama
pada wanita hamil, bayi dan penderita malabsorpsi). Kebutuhan sehari
dewasa: 200 mikrogram.
12. Asam pantotenat
Sumber utama : hati , ragi, sayuran. Manfaat utama: metabolisme
karbohidrat dan lemak. Akibat kekurangan: penyakit saraf, kaki
terbakar. Kebutuhan sehari dewasa: 6 miligram
13. Vitamin C
Sumber utama : jeruk, tomat, kentang, kubis, cabe hijau. Manfaat
utama: antioksidan, akibat kekuranagan : scurvy (perdarahan, gigi
rontok, peradangan gusi. kebutuhan sehari dewasa: 60 miligram
14. Mineral
Mineral adalah bagian yang penting dari makanan sehat. Bila seseorang
mengonsumsi berbagai pariasi makanan, maka kemungkinan untuk
mengalami kekurangan vitamin dan mineral adalah sangat kecil. Orang-
orang yang menjalani diet ketat mungkin tidak mendapatkan cukup
vitamin atau mineral tertentu. Contohnya seseorang pegetarian yang
sangat ketat bisa mengalami kekurangan vitamin B12, yang hanya bisa
diperoleh dari makanan yang berasal dari hewan. Sebaliknya,
mengonsumsi sebagian besar vitamin dan mineral tambahan tanpa
pengawasan medis, dapat menimbulkan efek yang berbahaya. Karena
di zat-zat tersebut di butuhkan oleh tubuh dalam jumlah relatif besar dan
juga disebut beberapa mineral natrium klorida, kalium, kalsium, fospat
dan magnesium. Dimasukan kedalam golongan makro mineral. Mineral
lainnya merupakan mikro nutrisi, karena di butuhkan oleh tubuh dalam
jumlah kecil dan juga di sebut mikro mineral. Yang termasuk kedalam
mikro mineral adalah zat besi, seng, tembaga, mangan, molif denum,
selenium, yodium dan fluorida. Kekurangan mineral, kecuali zat besi
dan yodium, jarang terjadi. Kelebihan beberapa mineral bisa
menyebabkan keracunan.
15. Natrium
Mineral natrium, kalium dan khlor terdapat hamipir diseluruh cairan dan
jaringan lunak tubuh. Mineral natrium dan khlor terdapat cairan di luar
sel, sedangkan kalium merupakan elektroid utama cairan di dalam sel.
Mineral- mineral ini sangat penting dalam mengatur tekanan osmotic,
keseimbangan asam basah dan memegang peranan penting dalam
metabolisme air percobaan pada tikus memerhatikan bahwa defesiensi
mineral natrium mempunyai pengaruh negative terhadap nafsu makan,
peningkatan berat badan, penyimpanan energi dan sentesis lemak
ataupun protein konsumsi NaCl yang berlebihan dapat membahayakan
kesehatan tubuh karena akan meningkatkan tekanan darah. Konsumsi
garam yang berlebihan menyebabkan meningkatnya retensi air di dalam
tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya edema. Defisisensi kalium
dapat menyebabkan kelemahan dan parlisis otot.
Sumber utama: garam, sapi, babi, ikan sarden, keju, zaitun hijau, roti
jagung, kripik kentang, acar kubis. Manfaat utama: keseimbangan asam
basah, fungsi saraf dan otot. Akibat kekurangan: kebingungan, koma.
Akibat kelebihan: kebingungan, koma, kebutuhan sehari dewasa: 1
gram
16. Klorida
Sumber utama. Sama dengan sumber utama natrium. manfaat utama
untuk_ menjaga keseimbangan elektrolis. Akibat kekurangan akan
menimbulkan gangguan keseimbangan asam basah. Kebutuhan sehari
orang dewasa: 1,5 gram
17. Kalium
Sumber utama; susu skin, pisang, buah plum yang di keringkan, kismis.
Manfaat utama: fungsi saraf dan otot dan keseimbangan asam basah
dan keseimbangan air. Akibat kekurangan akan menyebabkan
kelumpuhan, gangguan jantung akibat kelebihan: kelumpuhan,
gangguan jantung. Kebutuhan sehari dewasa: 2 gram
18. Kalsium
Sumber utama; susu dan produk olahan susu, daging, ikan, telur,
gandum, buncis, buah-buahan, sayuran manfaat utama: pembentukan
tulang dan gigi, pembekuan darah, fungsi saraf dan otot, irama jantung
normal. Akibat kekurangan: kejang otot. Akibat kelebihan: hilangnya
tekanan usus, kegagalan ginjang, tingkah laku abnormal (psikosa)
kebutuhan sehari dewasa: 1 gram. Kalsium tidak hanya berperan pada
pembentukan tulang dan gigi, tetapi juga mempunyai fungsi penting
pada berbagai proses psiologi dan biokimia di dalam tubuh, seperti pada
pembentukan darah, membantu regulasi aktivitas otot otot kerangka,
jantung dan jaringan-jaringan lain, transmisi impul-impul saraf,
memelihara dan meningkatkan fungsi membrane sel, mengtifkan reaksi
enzim dan sekresi hormon, kekurangan atau ke tidak sempurnaan
metabolisme kalsium dapat menyebabkan penyakit osteoporosis,
osteomalacea, ricketsia atau rachitis. Pengeluaran (ekskresi) kalsium
dalam urin di pengarihu oleh tingkat konsumsi protein , yaitu makin
banyak protein yang d konsumsi makin banyak kalsium yang di
keluarkan melalui urin. Selian sebagai komponen pembentuk tulang
bersama sama dengan kalsium, fosfor terdapat pada hampir semua
elemen penting seperti DNA dan RNA yang merupakan senyawa utama
dalam sel sebagai penentu genetika. Oksidasi karbohidrat dalam
membentukATP juga memerlukan fospor demikian juga dengan
fospolifid yang merupakan komponen pembentuk fospor.
19. Fosfat
Sumber utama fospat adalah: susu, keju, daging, ikan, unggas, kacang
kacangan dan tanaman polong. Manfaat utama: pembentukan tulang
dan gigi, keseimbangan asam basah. Komponen asam nukleat, produk
energi. Akibat kekurangan: mudah tersinggung, kelemahan, kelainan
sel darah, kelainan usus dan ginjal. Akibat kelebihan: kelebihan terjadi
pada penderita gagal ginjal, kadar posfat dalalm darah tinggi.
Kebutuhan sehari dewasa:0,9 gram.
20. Magnesium
Magnesium berperan dalam berbagai enzimiatis, antara lain enzim-
enzim yang berperan dalam metabolisme glukosa secara anaerobic,
siklus crebs, oksidasi asam lemak, hidrolis pirofosfat dan aktivasi asam
lemak ( reaksi antara asam dengan koenzim lemak A). Kekurangan
magnesium pada hewan percobaan menyebabkan perubahan pada
syaraf otot, pertumbuhan terhambat dan klasifikasi ginjal. Sumber
utama: sayuran berdaun hijau, kacang kacangan , gandum, makanan
laut. Manfaat utama: pembentukan tulang dan gigi fungsi syaraf dan
otot, pengaktivan enzim. Akibat kekurangan: fungsi syaraf abnormal.
Akibat kelebihan Tekanan darah rendah, kegagalan pernafasan,
gangguan irama jantung. Kebutuhan sehari dewasa. 0,3 gram
21. Zat besi
Zat besi merupakan komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut
oksigen di darah ke sel-sel yang membutuhkan nya untuk metabolisme
glucose, lemak dan protein menjadi energi (ATP). Besi juga merupakan
bagian meoglobin yaitu molekul yang mirip hemoglobin yang terdapat d
sel-sel otot, yang juga berfungsi mengangkut oksigen. Mioglobin yang
berkaitan dengan oksigen inilah yang membuat daging menjadi
berwarna merah. Di samping sebagai komponen hemoglobin dan
meoglobin, bisa juga merupakan komponen dari enzim oksidasi
xanthine oksidase, suksinat dehidrogenase, katalase dan peroksidasi.
Kekurangan zat besi menyebabkan kadar hemoglobin di dalam darah
lebih rendah dari normalnya, keadaan ini disebut anemia, 99 % dari
anemi disebabkan oleh kekurangan zat besi selain itu juga menurunkan
kekebalan tubuh sehingga sangat pekat terhadap serangan bibit
penyakit. Sumber utama: tepung kedelai, ginjal sapi, hati, buncis,
kerang-kerangan, buah peach, manfaat utama: pembentukan enzim,
yang berfungsi mengubah beberapa reaksi kimia dalam tubuh dan
pembentukan kompone utama dari sel dara merah dan sel-sel otot.
Akibat kekurangan: anemia, kesulitan menelan, kuku berbentuk sendok,
kelainan usus, berkurang nya kinerja, gangguan kemampuan belajar.
Akibat kelebihan: pengendapan zat besi, kerusakan hati (sirosis)
diabetes melitus (kencing manis), perawat kulit. Kebutuhan sehari
dewasa: 12 miligram
22. Seng
Seng (Zn) merupakan bagian dari sekitar seratus metalloenzim, katalis
dalam memulai aksi enzim. Seng juga terlibat dalam Sintesis protein dan
asam nukleat. Gejala kekurangan seng di tandai menurunnya
pertumbuhan dan perkembangan organ seksual (hypogonadis),tidak
berkembangannya indera perasa (hypoglusia) dan indera penciuman
(hyposmia) penyembuhan luka yang lambat aneroxia dan anemia besi,
sumber utama: daging, makanan laut. Manfaat utama: komponen
enzim, pembentukan sel darah merah, pembentukan tulang, akibat
kekurangan: pertumbuhan yang lambat , tetundanya kematangan
seksual, berkurangnya sensasi rasa. Kebutuhan sehari dewasa: 15
miligram
23. Tembaga
Cu merupakan bagiandari beberapa enzim, yaitu cythocrom oxsidase,
monoamine oxidase,tyrosinase dan superoxidase dismutase. Cu juga
terlibat dalam metabolisme energi, perkembangan tulang,
perkembangan jaringan konektif, perkembangan sistem saraf pusat dan
pembentukan tulang, perkembangan jaringan konektif , perkembangan
sistem saraf pusat dan pembentukan darah. Pada manusia defisiensi
Cu , jarang terjadi. Sumber utama: daging, tiram, kacang-kacangan,
tanamanan polong yang dikeringkan, gandum. Manfaat utama:
komponen enzim, pembentukan sel darah merah, dan pembentukan
tulang. Akibat kekurangan: anemia pada anak anak yang menderita
malnutrisi. Akibat kelebihan: pengendapan tembaga dalam otak,
kerusakanhati, kebutuhan sehari dewasa: 2 miligram
24. Mangan
Sumber utama: gandum, buah0buahan yang di keringkan. Manfaat
utama: komponen enzim. Akibat kekurangan: penurunan berat badan,
iritasi kulit, mual dan muntah, perubahan warna rambut,pertumbuhan
rambut yang lambat. Akibat kelebihan:kerusakan saraf. Kebutuhan
sehari dewasa: 3,5 miligram
25. Selenium
Fungsi fisiologi selenium berhubungan dengan fungsi vitamin E,
memelihara struktur dan fungsi otot, antioksidan, antikarisnogen,dan
juga merupakan bagian dari beberapa enzim. Mangan (mn) merupakan
antifator beberapa sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme
protein, metabolisme energi dan pembentukanmukopolisakarida.
Sumber utama: daging dan hasil hewan lainnya, konsentrasi tanah yang
terdapat dalam tumbuhan. Manfaat utama: penting untuk sintesa suatu
dalam tumbuhan. Manfaat utama: penting untuk sintesa suatu enzim
antioksidan. Akibat kekurangan: nyeri, rontok, peradangan kulit,
mungkin terjadi kelainan. Kebutuhan sehari dewasa: 60 mikrogram
26. Yodium
Iodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
sangat relative sedikit, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting
yaitu untuk pembentukan hormon tyroid (tiroksidan dan trio dotiron).
Hormon ini sangat penting untuk pertumbuhan normal, kekurangan
iodium di manifestasikan dengan membesarnya kelenjar gondok.
Defesiensi yang berlanjut dapat menyebabkan kekerdilan dan
keterbelakangan mental . sumber utama: makanan laut, garm
beryodium,produk olahan susu, air minum, manfaat utama:
pembentukan hormon tiroid, yangberfungsi mengatur mekanisme
pengontrolah energi. Akibat kekurangan: pembesaran kelenjar tiroid
(goiter), kretinisme, tuli bisu, pertumbuhanjanin dan perkembangan otak
yang abnormal. Akibat kelebihan: kadang menyebabkan tingginya kadar
hormon tiroid, kebutuhan sehari dewasa: 150 mikrogram
27. Fluor
Sumber utama: teh, kopi, air yang mengandung fluor. Manfaat utama:
pembentukan tulang dan gigi. Akibat kekurangan: meningkatnya resiko
terjadinya kativasi gigi, mungkin terjadi penipisan tulang. Akita
kelebihan: fluorosis ( penumpukan kelebihan dari fluor), gigi berbintik
dan berlubang pertumbuhan tulang di luar tulang belakang, kebutuhan
sehari dewasa: 2,5 miligram
5) Peran air dalam tubuh
Air merupakan suatu zat gizi yang sangat penting, namun perannya
berbeda dengan zat-zat gisi yang lain. Air tidak di cerna terlebih dahulu
sebelum diabsorbsi dari usus halus. Air tidak mensuplei energi untuk
pertumbuhan untuk pemeliharaan atau untuk kerja fisik tubuh, tetapi
sebgaia zat yang mempunyai sifta-sifat kimia dan fisik yang unik maka air
merupakan suatu media untuk terjadinya reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Selain itu juga berperan dalam reaksi-reaksi biologis dan memegang
peranan penting dalam mengatur temperatur tubuh, merupakan alat
transportasi sebagai komponen utama darah, air akan mengangkut
berbagai nutrient kejaringan-jaringan dan membawa senyawa senyawa
metabolic beracun ke ginjal untuk dibuang keluar tubuh. Air berfungsi
sebagai pelumas , komponen utama air mata, saliva dan mukus. Keadaan
ini akan mempengaruhi kualitas kerja dan kecelakaan di tempat kerja. Air
dan natrium diperlukan sebagai penganti cairan yang hilang pada waktu
bekerja , terutamam bagi pekerja yang bekerja di tempat tempat bersuhu
tinggi atau pekerja berat. Kebutuhan cairan bagi pekerja kurang lebih 2-3
liter sehari
4. gizi dalam siklus kehidupan
United natoins (januari, 2000) memfokus usaha perbaikan gizi dalam
kaitannya upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan
mengikuti siklus kehidupan. Pada bagan 1 dapat dilihat kelompok penduduk
yang perlu perhatian pada upaya perbaikan gizi. Pada bagan 1 ini di
perlihatkan juga faktor yang mempengaruhi memburuknya keadaan gizi yaitu
pelayanan kesehatan yang tidak memadai, penyakit infeksi pola asuh,
konsumsi makanan yang kurang dan lain lain yang pada akhirnya berdampak
pada kematian.
Zat gizi adalah ikatan kimiayang diperlukan tubuh untuk malakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi membangun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan. Zat-zat gisi yang berasal dari
makanan diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan zat
gizi seseorang berbeda beda tergantung dari ukuran tubuh, usia dan jenis
aktivitasnya. Skema peran gisi berdasarkan siklus kehidupan seperti gambar
di bawah ini Makan merupakan salah satu naluri yang diperoleh manusia sejak
lahir, tidak ada manusia yang mengatur untuk makan. Dalam memilih makanan
orang mempunyai selera dan faktor lain sesuai pergaulan dan kebiasaan
sehari-hari. Secara khusus makanan mempunyai fungsi “BIOLOGIS”
makanan yang terdiri dari berbagai unsur ( protein, lemak, hidrat arang,
vitamin, mineral dan air). Di dalam tubuh mempunyai 3 fungsi utama: sebagai
zat pembangun, sebagai sumber tenaga. Dan sebagai zat pengatur. Ketiga
fungsi makanan tersebut harus ada dalam tubuh. Karena itu kita harus
mengonsumsi zat gizi protein, lemak, hidrat arang, vitamin, dan mineral setiap
hari dalam komposisi yan seimbang sesuai demgan kebutuhan.
Makanan yang mencukupi zat gizi adalah yang berisi semua zat gizi yaitu
mkanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Walaupun tubuh manusia memerlukan kesemua golongan zat gizi namun
tubuh tersebut memerlukan beberapa diantaranya dalam jumlah yang berbeda
beda pada berbagai tahap perkembangannya yaitu dari sejak bayi, masa anak
anak, masa remaja dan masa dewasa.
Tak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gisi, yang
mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh berkembang dan
produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengonsumsi aneka ragam
makanan: kecuali bayi umur0-4 bulan, yang cukup mengonsumsi air susu ibu
(ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat
Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-
unsur gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam
pelajaran ilmu gizi.
5. Gizi dalam siklus kehidupan
Biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat
tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas
kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan
dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan
yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dan zat pengaturan. Makanan
sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung
lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga
menunjang aktivitas sehari-hari.
Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan
nabati adalah kacang–kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari
hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju.
Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumbet zat pengatur
adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
sebagai vitamin dan mineral dan mineral, yang berperan untuk melancarkan
bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
BAB II

GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

A. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang
wanita Tanda-tanda kehamilan menurut Dainur (1994):
1. Haid yang biasanya teratur pada bulan berikutnya berhenti.
2. Payudara mulai membesar dan mengeras
3. Pagi hari sering muntah-muntah, kadang-kadang pusing dan mudah letih .
4. Perut makin lama membesar dan pada hamil 6 bulan puncak rahim sekitar
setingi pusat.
5. Sifat-sifat ibu berubah-ubah, misalnya ibu lebih suka makan yang asam-asam,
rujak, mudah tersinggung dan sebagainya adalah normal.

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Dimasa ini ibu harus
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk untuk menyambut kelahiran bayinya.
Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang
mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah gizi ibu (Depkes RI, 2001). Para
ahli sepakat bahwa perawatan gizi pra-kehamilan juga amat penting. Artinya ,
setidaknya tiga bulan sebelum anda berencana hamil, anda harus mempersiapkan
diri melalui makanan bergizi dan kesehatan badan, dan mulai mengubah
kebiasaan makan anda yang kurang sehat demi kesehatan bayi anda nantinya.
Sehingga pada saat anda hamil, badan anda sudah terkondisikan dengan sangat
baik untuk pertumbuhan janin. Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa
dimana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat
menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu, gizi
seimbang penting untuk pertumbuhan janin.Susunlah menu makanan anda
secara seimbang dan bervariasi selama kehamilan anda. Pastikan anda
mengkonsumsi makanan segar untuk memaksimalkan asupan vitamin dan obat
suplemen bukanlah pengganti gizi makanan seimbang.
Ketika seorang wanita dinyatakan hamil, perubahan fisiologis tubuh turut
berubah, sehingga kebutuhan gizinya juga berubah. Perubahan paling nyata
adalah bertambahnya berat badan. Selama 9 bulan, berat badan wanita hamil
umumnya bertambah sekitar 6-12 kg. Selama tiga bulan pertama, pertambahan
berat badan sangat lambat yakni sekitar 1,5 kg. Pada trimester kedua dan ketiga
pertambahan berat badan ibu hamil akan mencapai 4 ons per minggu sehingga
pada akhir kehamilan beratnya bertambah 12 kg. Berat badan selama hamil
adalah cerminan output dari produk kehamilan dan perubahan dalam tubuh ibu itu
sendiri. Seperti bertumbuhnya fetus (janin), plasenta, dan cairan amnion. Berat
totalnya bisa mencapai 5 kg. Sisanya sekitar 7 kg berisi deposit lemak yang
mencapai pada tubuh ibu, pertambahan volume darah ibu serta pertambahan
ukuran payudara dan rahim.

B. Kebutuhan Gizi Masa Hamil


Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas
sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat
ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Dengan demikian jika
keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya
akan baik juga dan keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjalin. Sebaliknya
jika keadan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik (anemia) maka akan
dapat berakibat janin lahir mati (prenetal daeth) dan bayi lahir dengan berat badan
lahir dengan berat kurang dari normal (low birth weight) yang dikenal dengan
istilah berat badan lahir rendah.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan
komposisi dan tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan
saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada
dasarnya semua tumbuh tidak sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua
zat gizi memerlukan tambahan, namun seringkali menjadi kekurangan adalah
energi protein dan beberapa mineral seperti Zat Besi dan Kalsium. Kebutuhan
energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama
masa kurang dari 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang
lebih 300 kalori setiap hari selama hamil (Nasution, 1988).
Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan
lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan
energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang terikat dalam makanan
menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang
harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000
Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian
dibagi dengan angka 250 (perkiraan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga
diperoleh angka 300 kkal. Kebutuhan energi pada trimester I meningkatkan secara
minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus
meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II
diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah,
pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester
III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO
menganjurkan jumblah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350
Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I
sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia
berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan
angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk
penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik
selama hamil.
Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga
meningkat, bahkan mencapai 68%dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus
tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yan tertimbun dala,
jaringan ibu, plasenta,serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI tahun 1998 menganjurkan penambahan protein 12g/hari
selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat
mencapai 75-100g (sekitar 12% dari jumlah total kalori) : atau sekitar 1,3
g/kgBB/hari (di bawah 15 tahun). Bahan pangan yang dijadikan sumber protein
sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3
bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak,ikan,telur
susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya
rendah) cukup 1/3 bagian. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan
meningkatkan kebutuhan Fe atau Zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-
kira 300 mg dan jumlah yang diperkukan ibu untuk mencegah anemia akibat
meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan seorang ibu hamil
menyimpan zat besi kurang lebih 1.000 mg termasuk untuk keperluan janin,
plasenta dan hemoglobin ibu sendiri. Berdasarkan Widya Karya Pangan dan Gizi
Tahun 1998, seorang ibu hamil perlu kebutuhan sebelum hamil atau pada kondisi
normal rata-rata 26 mg per hari (umur 20-45 tahun).
Saat hamil seorang wanita memerlukan asupan gizi lebih banyak.
Mengingat selain kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi
yang cukup untuk sang janin Masa kehamilan menjadi saat tubuh tetap sehat dan
buah hati berkembang normal, wanita hamil harus memiliki pola hidup yang sehat.
Seperti makan makanan yang bergizi, cukup olahraga, istirahat, serta menghindari
alkohol dan tidak merokok. Tentu dengan harapan janin dapat berkembang
dengan normal dan terlahir dengan selamat dan sehat. Selain untuk mencukupi
kebutuhan tubuh, ibu hamil juga harus mencukupi berbagai nutrisi dengan janin.
Karenanya wanita hamil memerlukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang lebih
tinggi dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil. Kekurangan gizi selama
kehamilan dapat menyebabkan anemia gizi, bayi lahir cacat. Masalah yang
dijumpai pada masa kehamilan salah adalah anemia gizi besi. Dan KEK. Anemi
merupakan suatu keadaan dimana kadar hemogloblin (Hb) di dalam darah lebih
rendah dari pada nilai normal menurut kelompok orang tertentu. Sebagian besar
penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan besi yang berasal dari
makanan yang dimakan setiap hari dan diperlukan untuk pembentukan
hemoglobin sehingga disebut” anamia kekurangan kekurangan besi. Anemia Gizi
(ABG) terutama banyak diderita oleh wanita hamil,wanita menyusui dan wanita
usia subur pada umumnya, karena fungsi kodrati (haid, hamil, melahirkan dan
menyusui). Kareana itu menyebabkan kebutuahan Fe atau zat besi pada masa
hamil relatif lebih tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain. Kelompok lain
yang rawan AGB adalah anak balita, anak usia sekolah dan buruh serta tenaga
kerja berpenghasilan rendah (Depkes RI, 1995).
Defisiensi Fe di Indonesia merupakan problema defisiensi nasional, dan
perlu ditanggulangi secara serius dengan liputan nasional pula. Upaya prevensi
belum diprogram secara menyeluruh, baru diberikan suplemer preparat ferro
kepada kepada para ibu hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi,
selagi hamil dapat memperburuk keadaan anemia gizi besi, pola makan yang tidak
memenuhi gizi seimbang dan sedikit bahan makanan sumber Fe seperti daging,
ikan, hati atau pangan hewani lainnya merupakan salah satu faktor. Penyebab
anemia. Karena pangan hewani merupakan sumber zat besi yang tinggi
absorbsinya. Untuk itu pandangan yang salah mengenai makanan pantangan
ketika ibu hamil harus dihapus untuk mengurangi resiko anemia zat besi pada ibu
hamil (Wirakusumah,1998).
Oleh sebab itu, pemeliharan gizi semasa hamil sangat penting. Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan gizi ibu yang sedang hamil adalah
sebagai berikut:
1. Pengawasan dan pemantauan pertumbuhan janin
2. Pencegahan dini terhadap defisiensi gizi. Berbagai defisiensi gizi sering terjadi
semasa kehamilan. Anemia gizi karena kekurangan zat besi (Fe) merupakan
jenis defisiensi yang paling banyak terjadi.
3. Pengaturan makanan semasa hamil.
Ada beberapa keadaan yang mengharuskan pengaturan makanan dengan
baik semasa hamil yaitu:
a. Kebutuhan gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan saja untuk keperluan
pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme meningkat oleh terjadinya
perubahan keseimbangan hormonal.
b. Pada awalnya kehamilan sering nafsu makan tidak begitu baik karena
timbulnya rasa mual dan pusing.
c. Ibu juga harus memberikan cadangan beberapa jenis zat besi dalam jumlah
yang cukup dalam tubuh bayinya pada waktu bayi itu lahir
d. Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan makanan membawa dampak
yang tidak menguntungkan bukan hanya bagi bayi yang akan lahir (Sjahmien
Moehji, 2003).
Pola makan adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam memilih
makanan dan memakannya sebagia tanggapan terhadap pengaruh fisiologi,
psikologi budaya dan sosial. Sedangkan makanan adalah bahan yang dimakan
untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan, kerja dan perbaikan
jaringan tubuh. Pada wanita kebutuhan zat gizi akan mengalami penambahan
kebutuhan kebutuhan dan dipengaruhi juga oleh status gizi sebelum ia hamil.
Penambahan kebutuhan ini terjadi karena pertumbuhan zat gizi dari wanita yang
hamil.
Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel
tubuh proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Pedoman pola
menu seimbang yang dikembangkan sejak tahun 1950 dan telah mengakar
dikalangan masyarakat luas adalah pedoman menu 4 sehat 5 sempurna.
Pedoman ini pada tahun 1995 telah dikembangkan menjadi pedoman umum gizi
simbang yang memuat 13 pesan dasar gizi seimbang.
Dalam pedoman umum gizi seimbang (PUGS) susunan makanan yang
dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai
dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan tiap hari. Tiap makanan dapat
saling melengkapi dalam zat-zat gizi yang dikandungnya yaitu didasarkan pada
tiga fungsi utama zat-zat gizi yaitu sebagai:
1. Sumber energi atau tenaga
2. Sumber zat pembanguan dan
3. Sumber zat pengatur
Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya sususan makanan sehari terdiri dari
campuran ketiga kelompok dipilih satu atau lebih jenis kelompok bahan makan
sebagai berikut:
1. Sumber energi atau tenaga: Padi-padian, tepung, umbi-umbian, sagu, pisang
2. Sumber zat pengatur : sayur-sayuran dan buah-buahan
3. Sumber zat dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan oncom.

Gizi dalam masa kehamilan sangat penting. Bukan saja karena makanan yang
diperolah mempengaruhi hasil kehamilan tetapi juga pada kebersihan menyusui.
Wanita hamil membutuhkan gizi lebih banyak dari pada wanita tidak hamil. Selama
kehamilan, terjadi penyesuain metabolisme dan tubuh terutama dalam hal
mekanisme dan penggunaan energi. Wanita hamil harus betul-betul mendapat
perhatian sususnan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang
berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan turunnya kadar hemoglobin (anemia), abortus, pendarahan pasca
persalinan, sepsi spuerperalis. Zat zat yang diperlukan protein, karbohidrat, zat
lemak, mineral atau bermacam macam garam terutama kalsium, fosfor dan zat
besi, vitamin dan air di peroleh dari komsumsi makanan setiap hari. Komsumsi
makanan adalah jumlah makanan tungal/beragam yang di makan oleh seseorang
atau kelompok orang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan
sosiologis. Tujuan komsumsi makanan ditinjau dari aspek gizi adalah untuk
memperoleh sejumlah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai tingkat
komsumsi makan diperlukan suatu baku angka kecupan gizi yang dianjurkan
(AKG).

Makanan ibu hamil, pada kehamilan tri wulan I biasanya nafsu makan ibu kurang
dan sering timbul rasa mual dan ingin muntah. Namun makanan ibu hamil harus
tetap di berikan seperti biasa. Berikan makanan dengan porsi kecil tetapi sering
dan yang segar-segar misalnya, susu, telur, buah-buahan seperti sari buah-
buahan, jeruk, sup dan lain-lain atau makanan ringan lainnya seperti biscuit atau
selera ibu masing-masing. Pada kehamilan Tri Wulan II nafsu makan ibu biasanya
sudah mengikat, kebutuhan akan zat seperti : nasi, roti, singkong, mie dan lain-
lain lebih banyak dibandingkan kebutuhan saat tidak hamil, demikian juga
kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah-
buahan bewarna. Untuk memenuhi kebutuhan zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur, di perlukan tambahan komsumsi makanan sehari-hari berupa:

1. Nasi ½ piring
2. Ikan ½ potong
3. Tempe 1 potong
4. Sayuran 1 ½ mangkok
5. Susu 1 gelas
6. Air 2 gelas

Kehamilan Tri Wulan III, pada saat ini janin mengalami perubahan yang
sangat pesat. Umumnya nafsu makan ibu sangat baik dan serinng merasa lapar.
Jangan makan berlebihan sehingga berat badan naik terlalu banyak. Bahan
makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang, seperti makanan
yang manis-manis dan gorengan dikurangi, bahan makanan sumber zat
pembangun dan penyalur perlu di berikan lebih banyak dibandingkan pada
kehamilan Tri Wuan II karena selain untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat
juga diperlukan ibu untuk persiapan persalinan. Pada masa ini lambung menjadi
terdesak,dan ibu merasa kepenuhan karena itu di berikan makanan dalam porsi
kecil,asal saja sering agar zat gizi ini yang di perlukan ibu terpenuhi.

Tabel 2

Kebutuhan Makan Ibu Hamil/Hari

Wanita dewasa Ibu hamil


Bahan
makanan tidak hamil Tri wulan I Tri wulan II Tri wulan III

Nasi 3 ½ Piring 3 ½ Piring 3 ½ Piring 3 ½ Piring


Ikan 1 ½ Piring 1 ½ Piring 1 ½ Piring 1 ½ Piring
Tempe 3 Piring 3 Piring 3 Piring 3 Piring
Sayuran 1 ½ Mangkok 1 ½ Mangkok 1 ½ Mangkok 1 ½ Mangkok
Buah 2 Potong 2 Potong 2 Potong 2 Potong
Gula 5 Sendok makan 5 Sendok makan 5 Sendok makan 5 Sendok makan
Susu - 1 Gelas 1 Gelas 1 Gelas
Air 4 Gelas 4 Gelas 4 Gelas 4 Gelas
Sumber : Depkes 1999

Berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting untuk perkembangan
janin. Pastikan zat gizi ini selalu anda komsumsi selama kehamilan:

Asam Folat : Zat ini ada di dalam serealin, kacang-kacangan, sayuran hijau,
jamur, kuning telur, jeruk, pisang dan lain-lain

1. Kalsium,sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi,Zat ini dapat


dijumpai di dalam susu dan produksi susu (keju,yogurt),ikan yang bisa di
makan tulangnya (seperti ikan teri,sarden),biji-bijian(biji bunga
matahari,wijen)produk kedelai (tempe,Tahu) sayuran hijau dan buah-buahan
kering.
2. Zat besi,sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah anda
meningkat 25%,dan juga penting untuk bayi anda membangun persendian
darahnya,.Dapat dijumpai di hati ,daun merah,sayur hijau,wijen,buah-buahan
kering,kuning telur,selearia,dan sarden.Penyerapan zat besi dapat terbantu
dengan komsumsi vitamin C.
C. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil harus memadai bertambah sesuai dengan umur
kehamilan.Berat badan yang betambah dengan normal, menghasilkan anak yang
normal.Demikian juga sebaiknya.Kenaikan berat badan bukan satu-satunya
ukuran,karena kenaikan berat badan ibu hamil berisikan beberapa
unsur.Sebagian memuat unsur anak,sebagian lagi memuat unsur ibu
(Nadusel,1995).
Table 3
Unsur unsur yang berkembang saat usia kehamilan cukup bulan
Unsur Berat(kg)

1. Bayi 3-3,5
2. Ari-ari 0,5
3. Air ketuban 1
4. Pembesaran ketuban 1,25
5. Pembesaran payu dara 1,5
6. Penambahab darah ibu 2
7 .Cadangan makanan ibu 2-4
Sumber : Huliana, 2001

Munkin saja kenaikan berat badan ibu sudah cukup,tetapi kenaikan itu lebih
banyak menambah berat badan ibu di banding untuk menambah berat anak.
Dengan demikian,kenaikan berat badan ibu yang besar belum tentu menghasilkan
anak yang besar,begitu juga sebaliknya. Penambahan berat badan ibu memang
harus dinilai. Penambahan berat badan ibu hamil sudah lebih dari 12,5kg,tetapi
anak yang di kandungnya kecil makan berat badan masih perlu ditambah
(Nadesul,1995).

Di Indonesia, berat badab ideal calon ibu saat mulai kehamilan(star hamil)
adalah antara 45-65kg. Jika kurang dari 45kg sebaiknya berat badan di naikkan
lebih dahulu hingga mencapai 45kg sebelum hamil. Sebaliknya, jika berat badan
di turnkan sampai dibawah 65kg sebelum hamil (Siregar 2005).

Kondisi fisik dan kenaikan berat badan normal bagi wanita hamil pada
setiap trimester,sebagai berikut:

a) Trimester I (0-12 minggu)


Umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin
muntah. Pada kondisi ini,ibu harus tetap berusha untuk makan agar janin dapat
tumbuh dengan baik.Kenaikan normal antara 0,7-1,4kg.
b) Trimester II (Sampai dengan usia 28 minggu)
Nafsu makan sudah pulih kembali,kebutuhan makan harus di
perbanyak.Kenaikan berat badan normal anara 6,7-7,4kg.
c) Trimester III (Sampai dengan usia 40 minggu)
Nafsu makan sangat baik,tetapi jangan berlebihan.Kenaikan berat badan
normal antara 12,7-13,4kg.

Berat badan ibu saaat hami dan kenaikan berat badan selama hamil kurang
(underweight) atau lebih (overweight) dari normal akan membuat kehamilan akan
lebih beresiko (low risk) Berat badan ibu yang kurang akan beresiko melhirkan
bayi dengan berat badan kurang atau Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Bayi
denga BBLR tentu akan terganggu perkembangan dan kecerdasannya, selain
kesehatan fisiknya yang juga akan kurang bagus.Sedangkan berat badan ibu
berlebih atau sangat cepat juga beresiko mengalami pendarahan atu bisa jadi
merupakan indikasi awal terjadinya keracunan kehamilan (pre-eklamsia) atau
diabetes.Mula-mula everweight, lalu tensi naik,bengkak kaki,ginja bermasalah
akhirnya keracunana kehamilan .Bayi juga akn beresiko terhambatnya
pertumbuhan janin,pengiriman makanan ke janin akan berkurang karena adanya
penyempitan pembuluh darah. Bila penyempitan pembulu darah menghebat,akan
berakibat fatal bagi janin. Berat badan ibu yang berlebihan juga bisa
mempengaruhi proses persalinan.

Jadi berat badan ideal akan mempermudah berjalannya kelahiran tanpa


kompliksi.Kalaupun ada,hanya sedikit(low risk),nifas juga akan segera usai.Berat
badan yang ideal selama hamil akan segera mengembalikan bentuk tubuh ke
semula stelah melahirkan (Siregar 2005)

D. Dampak Gizi Kurang Pada Ibu Hamil


Status gizi ibu selama dan sebelum hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang di kandung.Bila status gizi ibu normal pada masa
selama dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bati yang sehat ,
cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang di
lahirkan tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.
Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat
bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat apabila
tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Namun sampai saat
ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang
seperti Kurang Energi Kronis(KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 1996). Hasil
SKRT1995 menunjukan bahwa 41% ibu hamil menderita anemia mempunyai
kecendurungan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR).
Ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan
yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan di bandingkan dengan ibu
hamil normal. Akibatnya mereka mempunyi resiko lebih besar ntuk melahirkan
bayi dengan BBLR ,kematian sat persalinan, pendarahn, pasca persalinan, yang
sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depke RI, 1996).
Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan
lingkungaan yang baru,sehingga dapat berakibat pada terhambatnya
pertumbuhan dan perkembagan ,Bahkan dapat menganggu kelangsungan
hidupnya .
Selain itu juga akan mengakibatkan resiko kesakitan dan kematian bayi
karena rentan terhdap infeksi saluran pernafasan bagian bawah , gangguan
belajar, masalah perilaku dan lain sebagainya(Depkes RI, 1998).
Bila ibu mengalami kekuranga gizi selama hamil akan menimbulkan masalah , baik
pada ibu maupun janin, seperti di uraian berikut ini.
1. Terhadap ibu, Gizinkurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi paada ibu antara lain : Anemia, pendarahan ,berat badan ibu tidak
bertambah secara normal ,dan terkena penyakit infeksi .
2. Terhadap Persalinan ,pengaruh gizi kurang terhadap proeses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), pendarahan setalah persalinan ,serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap janin , Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran ,Abortus bayi lahir mati
,Kematian neonatal, cacat bawaaan, anemia pada bayi ,asfiksia intra partum
(mati dalam kandungan), Lahir dengan berat badan lahir rendah(BBLR)
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatahui status gizi ibu
hamil antara lain memantau pertambahan berat bdab seama hami, mengukur
lingkar lengan atas( LILA) , dan mengukur kadar Hb . Pertambahan berat badan
selama hamil sekitar 10-12 kg ,dimana pada trimester I pertamabahan kurang dari
1kg,trimester II sekitar 3kg, dan trimester III sekitar 6kg. Pertambahan berat badan
ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin. Pengukuran LILA
dimaksud untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis
(KEK),sedangkan pengukuran Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita
anemia gizi.
Gizi yang baik di perlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak
mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat
normal. Dengan kondisi kesehatan yag baik, system reproduksi normal, tidak
menderita sakit, tidak ada gangguan gizi pada msa pra hamil maupun saat hamil,
ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi
kehamilan yang sebaliknya . Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa
hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang
tinggi, terlebih lagi bila ibu menderit anemia.
E. Anemia Pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil dapat di definisikan sebagai kondisi dengan kadar
Hb berada dibawah normal.Di Indonesia Anemia umunya di sebaban oelh
kekurangan Zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Zat Besi .
Anemia definisi besi merupakan sala satu gangguan yang paling sering terjadi
selama kehamiln. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi, sehingga hanya
memberi sedikit besi kepada janin yang di butuhkan untuk metabolisme besi yang
normal . Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin
ibu turun sampai dibawah 11gr/dl selama trimester III.
Anemi merupakan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin( Hb ) di dalam
darah lebih rendah dari pada nilai normal menurut kelompok orang tertentu.
Sebagian besar penyebab anemia diindonesia adalah kekurangan besi yang
berasal dari makanan yang dimakan setiap hari dan di perlukan untuk
pembentukan hemoglobin sehingga disebut “anemia kurang besi” . (Depkes RI
2000).
Kekuranga zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada
pertumbuhan janin atau sel tubuh maupun sel otak .Anemia zat gizi dpat
mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus,cacat bawaan,
BBLR, anemia pada bayi yang di lahirkan ,hal ini menyebabkan mordibitas dan
mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Pada ibu hamil
penderita anemia berat dapat meningkatkan resiko mordibitas maupun mortalitas
ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan premature juga lebih besar.
Anemia Gizi Berat(AGB) terutama banyak diterima oleh wanita hamil,wanita
menyusui dan wanita usia subur pada umumnya,karena fungsi kodrati
(haid,hamil,melahirkan dan menyusui). Karena itu menyebabkan kebutuhan Fe
atau zat besi pada masa hamil relatif lebih tinggi ketimbang kelompok lain.
Kelompok lain yang rawan AGB adalah anak balita,anak usia sekolah dan buruh
serta tenaga kerja berpenghasilan rendah (Depkes RI, 1995).
Definisi Fe di Indonesia merupakan problema definisi nasional, dan perlu di
tanggulangi secara serius dengan liputan nasional pula. Upaya refrensi belum di
programkan secara menyeluru, baru di berikan suplemer preparat ferro kepada
para ibu jhamil yang memeriksa diri ke puskesmas, RS atau dokter.
Banyak berpantangan makanan tertentu dengan pola makan yang tidak
abik selagi hamil dapat memperburuk keadaaan anemia gizi besi, pola makan
yang tidak memenuhi gizi seimbang dan sedikit bahan makanan sumber Fe seperti
daging,ikan,hati atau pangan hewani lainnya merupakan sala satu faktor
penyebab anemia. Karena pangan hewani merupakan sumber zat besi yang tinggi
absorsinya. Untuk itu pandanga sala satu mengenai makanan pantangan ketika
ibu hamil harus di hapus untuk mengurangi resiko anemia zat besi pada ibu hamil.
Dalam rangka menanggulangi masalah anemia tersebut telah di lakukan
upaya Program Perbaikan Program yang telah dilakukan oleh pemerintah meliputi:
1. Peningkatan seplementasi tablet besi pada ibu hamil dengan memperbaiki
sistem distribusi dan monitoringnya secara terintegrasi dengan program
lainnya seperti UPGK pelayanan ibu hamil dll.
2. Suplementasi tablet besi kepada anak sekolah remaja putrid dan wanita
pekerja yang tinggal di daerah miskin sedangkan di daerah ini suplementasi
berstabdarkan kepada kemandirian yang di dukung dengan kegiatan
kampanye peningkatan komsumsi tablet besi.
3. Peningkatan KIE untuk meningkatkan komsumsi tablet besi dan bahan
makanan alamiah sumber zat besi.
Oleh karena itu upaya Program Perbaikan Program yang telah dilakukan
oleh pemerintah di evaluasi,di kaji, dan di analisis sehinggah nai
pemda,khususnya TIM PANGAN dan GIZI dapat dijadikan sebagai bahan
masukan untuk perencanaa program perbaikan gizi dimasa yang akan datang.
Pada ibu hamil anemia juga di sebabkan oleh suatu keadaan dimana jumlah
eritosif yang beradar atau kosentrasi hemoglobin menurun. Sebagai
akibatnya,ada penurunan transportasi oksigen dan paru ke jaringan perifer.
Selama kehamilan,anemia lazim terjadi dan biasanya di sebabkan oleh defisensi
besi,sekunder terhadap kehilangan darah sebelumnya atau masalah besi yang
tidak adekuat. (Taber, 1994)
Pertambahan volume darah sekitar 50% untuk memenuhi kebutuhan
pertambahan sirkulasi darah khususnya untuk placenta jaringan,kebutuhan ibu
dan juga anak. Jumlah sel darah merah juga meningkat,tetapi kenaikan sel darah
merah tidak seimbang dengan kenaikan volume darah. Sebagai akibatnya terjadi
anemia. Penurunan ini mulai terjadi pada umur kehamilan 3-5 bulan dan mencapai
batas terendah pada bulan ke 5-8 kemudian naik dan kembali normal pada minggu
ke 6 setelah melahirkan.
Bahwa kekurangan besi dapat menurunkan kekebalan individu,sehingga
sangat penting peka terhadap serangan bibit penyakit. Berkurangnya anemia
kurang besi melalui beberapa tingkatan dimana masing-masing tingkatan
berkaitan dengan ketidak normalan indikator rematologis tertentu.
Tingkatan pertama ”anemia besi laten” dimana banyakanya cadangan besi
(iron stores) berkurang dibawah normal namun besi dibawah sel darah merah dan
jaringan masih tetap normal. Tingkatan kedua “anemia kurang besi dini”, dimana
penurunan besi cadangan terus berlangsung sampai habis atau hamper habis,
tetapi besi dalam sel darah merah dan dalam jantung belum berkurang. Tingkatan
ketiga “anemia kurang besi lanjut”, merupakan perkembangan lanjutan dari
anemia kurang besi dini, dimana besi dalam sel darah merah sudah mengalami
penurunan, namun besi dalam jaringan belum berkurang. Tingkatan keempat
“kurang besi jaringan”, terjadi setelah besi dalam jaringan juga berkurang. Dengan
demikian pada tingkatan ini semua kompartemen besi dalam tubuh telah
terganggu.
1. Penyebab anemia gizi besi
Penyebab langsung, banyak berpantang makanan tertentu selagi hamil dapat
memperburuk keadaan Anemia gizi bezi, biasanya ibu hamil engan makan
daging, ikan, hati atau pangan hewani lainya dengan alasan tidak rasional.
Kekurangan besi dalam tubuh tersebut di sebabkan karena: kekurangan
konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani,
kekurangan besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan,
masa tumbuh kembang serta pada penyakit infeksi (malaria dan penyakit
kronis lainnya misalnya TBC), kehilangan besi yang berlebihan pada
perdarahan termaksud haid yang berlebihan, sering melahirkan dan pada
investasi cacing, ketidak seimbangan antara kebutuhan tubuh akan besi di
bandingkan penyerapan dari makanan (Depkes RI, 1996).
Klasifikasi anemia dalam kehamilan digolongkan sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi gizi besi
Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipopromik serta
keadan tersebut paling banyak di jumpai.
b. Anemia megaloblastic
Anemia ini biasanya berbentuk makrosistik/perniosa. Penyebabnya adalah
kekurangan asam folat, jarang terjadi.
c. Anemia hipoplastik
Anemia hipoplastik disebabkan aleh hipofungsi sum-sum tulang dalam
membentuk sel-sel darah merah baru.
d. Anemia hipolitik
Anemia hipolitik disebabkan oleh penghacuran atau pemecahanan sel
darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.

Tabel 4
Penggolongan status anemia ibu hamil
Kadar haemoglobin Status anemia
11 Gr% Tidak anemia
9-10 Gr% Anemia ringan
7-8 Gr% Anemia sedang
< 7 Gr% Anemia berat
Sumber : WHO

2. Kabutuhan Fe ibu hamil


Fe merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu
sebanyak 3-5 gr didalam tubuh manusia dewasa.
Makanan sumber Fe yang baik antara lain daging, ayam, ikan, telur, sereali,
tumbuh, kancang-kacangan, sayur hijau, dan pisang ambon.
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi Fe yaitu :
a. Bentuk Fe
Besi-Hem yang merupakan bagian dari haemoglobin dan mioglobin yang
terdapat dalam daging hewan dapat diserap 2x lipat dari pada besi non hem
yang berasal dari makanan nabati.
b. Asam organic
Vitamin C dan asam sitrat sangat membantu penyerapan besi-nonhem
dengan merubah bentuk feri menjadi fero
c. Asam fitat, asam oksalat dan tannin
d. Tingkatan keasaman lambung
e. Kebutuhan tubuh

Kebutuhan zat besi menurut Triwulan adalah sebagai berikut:

a. Pada
b. Pada
c. Pada
3. Cara pencegahan anemia
a. Selalu
b. Istirahat
c. Makanan
d. Pada
4. Masalah kurang energy kronik (KEK)
BAB III

GIZI MASA NIFAS

A. Masa nifas
Nifas adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat
kandungan sampai kepada keadaan sebelum hamil. Dalam Bahasa latin, waktu
tertentu setelah melahirkan anak disebut puerperium, yaitu dari kata puer yang
artinya bayi dan partus yang artinya melahirkan jadi puerperium adalah masa
setelah melahirkan bayi. Pada ibu nifas terjadi perubahan fisiologi reproduksi dan
sehabis melahirkan tentu memproduksi air susu dan untuk itu diperlukan gizi
yang cukup untuk penyembuhan dan masa nifas itu sendiri.
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir
ketita alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk, 2002)
1. Pembagian masa nifas
Nifas dibagi dalam 3 periode:
a. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan. Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh
bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis
yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi
2. Perubahan fisiologis pada masa nifas
a. Perubahan system reproduksi
1) Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involus) sehingga
akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
2) Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat uterus 1000 gr.
3) Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari dibawa pusat
dengan berata uterus 750 gr
4) Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengahan pusat
simpisis dengan berat uterus 500 gr
5) Dua minggu pos partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas simpisis
dengan berat uterus 350 gr.
6) Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil dengan berat
uterus 50 gr
b. Perubahan lochia
Lochia adalah cairan secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Macam-macam lochia :
1) Lochia rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dam meconium,
selama 2 hari post partum
2) Lochia sanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lender, hari
3-7 post partum.
3) Lochia serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pasa hari
7-14 post partum.
4) Lochia alba : cairan putih setelah 2 minggu
5) Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau
busuk.
6) Lochiastatis : lochia tidak lancer keluarnya.
c. Perubahan serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah
persalinan, ostium eksterna dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan,
setelah 6 minggu persalinan serviks menutu. Vulva dan vagina mengalami
penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses
melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama setelah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu vulva dan vagina kembali kekeadaan tidak hamil dan rugae dalam
vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia
menjadi lebih menonjol.
Segera setelah melahirkan. Perineum akan menjadi kendur karena
sebelumnya terenggang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju.
Pada post natal hari ke 5, perineum sudah mendapatkan kembali
sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada keadaan
sebelum melahirkan.
d. Perubahan Payudara
Perubahan pada payudara meliputi :
1) Penurunan kadar progesterone secara tepat dengan peningkatan
hormon prolactin setelah persalinan.
2) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi Asi terjadi pada hari ke-
2 atau hari ke-3 setelah persalinan.
3) Payudara menjadi besar dank eras sebagai tanda mulainnya proses
laktasi.
e. Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam peratam kemungkinan
terdapat spasine sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini
mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama
persalinan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu
12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar
hormone estrogen yang bersifat menahan air akan menglami penurunan
yang mencolok keadaan ini menyebabkan diuresis. Ureter yang
berdilatasi akan kembali normal dalam 6 minggu.
f. Sistem Gastrointestinal
Kerapkali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
normal. Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan,namun
asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari,gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika
sebelum melahirkan di berikan enema. Rasa sakit didaerah perineum
dapat menghalangi keinginan ke belakang.
g. Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar
estrogen,volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil.Jumlah sel
darah merah dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.Meskipun
kadar estrogen mengalami penurunan sangat besar selama masa
nifas,namun kadarnya masih tetap lebih tinggi dari pada normal.Plasma
darah tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya
koagulasi meningkat.Pembekuan darah harus di cegah dengan
penanganan yang cermat dan penekanan pada ambulasi kini.
h. Sistem endokrin
Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3 jam post
partum.Progesteron turun pada hari ke 3 post partum.Kadar prolaktin dalam
darah berangsung-angsung hilang.
i. Sistem muskulosklebal
Ambulasi pada umumnya di mulai 4-8 jam post partum.Ambulasi dini
sangat membntu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses
involusi.
j. Sistem Integumen
Penurunan melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan
berkurangnya hyperpigmentasi kulit. Perubahan pembuluh darah yang
tampak pada kulit karena kehamilan dan akan menghilang pada saat
estrogen menurun.
3. Perawatan Pasca Persalinan
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8
jam psca persalinan. Kemudian boleh miring-miring kekanan dan kekiri untuk
mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 di
perbolehkan duduk,hari ke3 jalan-jalan,dan hari ke 4 atau 5 sudah di
perbolehkan pulang. Mobilisasi di atas mempunyai variasi,bergantung pada
komplikasi persalinan,nifas dan sembuhnya luka-luka.
Hendaknya kencing dapat di lakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang
wanita mengalami sulit kencing,karena sfingtr uretra di tekan oleh kepala janin
dan spasme oleh iritasi m.sphincerani selama persalinan. Bilang kandungan
kemih penuh dan wanita sulit kencing,sebaiknya di lakukan kateterisasi. Buang
air besar harus di lakukan 3-4 hari paska persalinan. Bila masih sulit buang air
besar dan terjaddi obstipasi apalagi berak keras dapat di berikan obat laksans
per oral atau per rektal. Jika masihh belum bisa dilakukan klisma.
Perawatan mamma telah di mulai sejak wanita hamil supaya putting susu
lemas,tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila
bayi meninggal,laktasi harus di hentikan dengan cara:
a. Pembalutan mamma sampai tertekan.
b. Pemberian obat estrogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan
parlodel.
Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk
kesehatan bayinya. Untuk menghadapi masa laktasi(menyusukan) sejak dari
kehamilan telah terjadi Perubahan-perubahan pada kelenjer mamma yaitu:
a. Proliferasi jaringan pada kelenjer-kelenjer,alveoli dan jaringan lemak
bertambah.
b. Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut
colostrum,berwarna kuning putih susu.
c. Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam,dimana vena-vena
berdilatasi sehingga tampak jelas.
d. Setelah persalinan, pengaruh supresiastrogen dan progesterone hilang.
Maka timbul pengaruh hormone laktogenik (LH) atau prolaktin yang akan
merangsang air susu. Disampin itu, pengaruh oksitosin menyebabkan
mioepitel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu keluar.Produksi
akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan.
4. Adaptasi Psikologis Pada Masa Nifas
a. Periode masa nifa smerupakan wakt untuk terjadi stress, terutama ibu
primipara.
b. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi
menjadi orang tua.
c. Respond an support dari keluarga dan teman dekat.
d. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan yang lalu.
e. Harapan / keinginan dan aspirasi ibu saat hamil dan melahirkan. Periode
ini diekspresikan oleh reva rubin yang terjadi 3 tahap yaitu :
1) Talking In Period
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dn sangat
tergantung, focus perhatian pada tubuhnya, ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami, kebutuhan tidur
meningkat, nafsu makan meningkat.
2) Taking Hold Period
Berlangsung 3-4 hari post partum, ibu lebih berkonsentrasi pada
kemampuannya menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap
perawatan bayi. Pada mas ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga
membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi
kritikan yang dialami ibu.
3) Letting Go Period
Dialami setelah tiba dirumah secara penuh merupakan pengaturan
bersama keluarga, ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu
menyadari atau mersa kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari
kesehatan sebagai ibu.
5. Gizi Pada Masa Nifas
Makanan yang dikonsumsi pada masa nifas harus bermutu, bergizi dan
cukup kalori. Sebaiknya makan yang mengandung sumber tenaga (energi),
sumber pembangun (protein), sumber pengatur dan pelindung (mineral,
vitamin, dan air). Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti kedaan sebelumm
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Abdul Bari. S, dkk,
2002). Untuk mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil
diperlukan kandungan gizi yang diperlukan ibu dalam sehari adalah 2800 kalori
dan protein 64 gr. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui
akan meningkat 25%. Karena berguna untuk proses kesembuhan karena
sehabis melahirkan dan memproduksi air susu yang cukup untuk menyehatkan
bayi. Semua itu akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa.
Makanan yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktivitas, metabolism,
cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri
yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Menu
Makanan seimbang yang harus dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alcohol, nikotin
serta bahan pengawet atau pewarna, Makanan yng dikonsumsi itu harus
mengandung.
a. Sumber Tenaga (energi)
Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan
protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai
cadangan untuk memenuhi kebutuhan energy). Zat gizi sebagai sumber
karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi.
Sedangkan zat lemak dapar diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju)
dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa, dan margarine)
b. Sumber Pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan ddan pergantian sel-sel yang rusak
atau mati. Protein dari makanan harus diubah menajdi asam amino
ssebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa kehati melalui
pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat dapat diperoeh dari
protein hewan ( ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur,
susu, dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang
hijau, kedelai, tahu dan tempe). Sumber protein terlengkap terdapat pada
susu, telur, dan keju. Ketiga makanan tersebut juga mengandung zat kapur,
zat besi, vitamin B.
c. Sumber Pengatur dan Pelindung ( mineral, vitamin, air)
Unsur tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
dan pengatur kelncaran metabolism dalam tubuh. Ibu menyusui minum air
sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk minum air setelah
menyusui). Sumber zat pengatur dan pelindung biasa diperoleh dari semua
jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis- jenis mineral penting :
1) Zat Kapur, untuk pembentukan tulang sumbernya susu, keju, kacang-
kacangan dan sayuran bewarna hijau.
2) Fosfor, dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak,
sumbernya: susu, keju, dan daging.
3) Zat Besi, tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui
karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta
menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen
mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati,
daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
4) Yodium, sangat enting untuk mencegah timbulnya kelemhaan mental
dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut dan
garam beryodium.
5) Kalsium ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi
anak, sumbernya: susu dan keju.

Kebutuhan Vitamin

a) Vitamin A, digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi, dan


tulang. Perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber: kuning telur, hati, mentega,
sayuran bewarna hijau dan buah bewarna kuning (wortel, tomat,
nangka) selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan berupa
kapsul vitamin A (200.03 IU).
b) Vitamin B1 (Thiamin), dibutuhkan agar kerja syaraf dan jantung
normal, membantu metabollisme krbohidrat secara tepat oleh tubuh,
nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan,
meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi
kelelahan. Sumber : hati, kuning telur, susu, kacang-kacangan,
tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
c) Vitamin B2 (Riboflavin), dibutkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu
makan, pencernaan, system urat syaraf, jaringan Kulit dan mata,
Sumber: hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan
sayuran bewarna hijau.
d) Vitamin B3 (Niacin), disebut juga Nicotine Acid, dibutuhkan dalam
proses pencernaan, kesehatan kulit, kelainan syaraf dan
pertumbuhan, Sumber: susu, kuning telur, daging, kaldu daging,
hati, daging ayam, kacang-kacangan beras merah, jamur dan tomat.
e) Vitamin B6 (Pyridoksin), dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, serta kesehatan gigi dan gusi, Sumber : gandum, jagung, hati
dan damaging.
f) Vitamin B12 (Cyanocobalamin), dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumber : telur, daging,
hati,keju, ikan laut dan kerang laut.
g) Folic Acid. Vitamin ini dibutuhkan untuk pertumbuhan pembentukan
sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber: hati, daging, ikan,
jeroan, dan sayuran hijau.
h) Vitamin C, untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua
jaringan ikat ( untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi
dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan
pada pembuluh darah. Sumber; jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu
biji, manga, papaya, dan sayuran.
i) Vitamin D, dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan, tulang
dan gigi, serta penyerapan kalsium dan fosfor. Sumber : minyak ikan,
susu, margarine, dan penyinaaran kulit dengan sinar matahari pagi
( sebelum pukul 09.00).
j) Vitamin K, dibutuhkan untuk mencegah pendarahan agar proses
pembekuan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur,
hati, brokoli, asparagus, dan bayam.

Kebutuhan energi ibu nifas /menyusui pada 6 bulan pertama kira-kira 700
kkal/ hari dan 6 bulan kedua 500m kkal/ harinSedangkan ibu menyusui
bayi yang berumur 2 tahun rata-rata sebesar 400 kkal/ hari.
Perbandingan Angka Kecukupan Zat Gizi Wanita

Dewasa, Hamil Dan Nifas

WANITA
NO ZAT GIZI IBU HAMIL IBU NIFAS
DEWASA
1. Energi (Kkal) 2200 285 700
2. Protein (g) 48 12 16
3. Vitamin A (RE) 500 200 350
4. Vitamin D (mg) 5 5 5
5. Vitamin E (mg) 8 2 4
6. Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5
7. Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3
8. Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4
9. Niasin (mg) 9 0,1 3
10. Vitamin B12 (mg) 1,0 0,3 0,3
11. Asam Folat (mg) 150 150 50
12. Phyridoksin (mg) 1,6 0,6 0,5
13. Vitamin C (mg) 60 10 25
14. Kalsium (mg) 500 400 400
15. Fosfor (mg) 450 200 300
16. Besi (mg) 26 20 2
17. Seng (mg) 15 5 10
18. Yodium (mg) 150 25 50
19. Selenium (mg) 55 15 25
Sumber: De [Kes Ri 2006]

Kebutuhan makanan bagi ibu nifas lebih banyak kegunaan makanan tersebut agar
supaya luka-luka bekas persalinan lekas sembuh dan bermanfaat sebagai cadangan
untuk laktasi, untuk itu sebaiknya :

a. Ibu harus teratur makan 3 kali sehari


b. Hidangan harus tersusun dri bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan
pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan serta diusahakn minum susu satu
gelas setiap hari.
c. Pergunakan aneka makanan yang ada
d. Pilihlah, belilah, berbagai macam bahan makanan yang segar.
Contoh Menu Makanan buat ibu nifas:

Pagi Siang Sore/ Malam


 Susu Manis  Nasi  Nasi
 Nasi  Ayam goreng  Telur Dadar
 Tempe goring  Tahu goreng  Tahu Bacem
 Ikan Asin  Sayur Lodeh  Tumis kacang
 Gudangan jam  Papaya jam 16.00 panjang
10.00  Kolak pisang  Pepaya
 Bubur kacang hijau
 Jeruk
BAB IV

GIZI IBU MENYUSUI

Seorang ibu menyusui membutuhkan 300-500 kalori tambahan setiap hari untuk
dapat menyusui bayinya dengan sukses. 300 kalori yang dibutuhkan oleh si bayi datang
dari lemak yang ditimbun selama kehamilan. Artinya, seorang ibu menyusui tidak perlu
makan berlebihan, tetapi cukup menjaga agar konsumsi gizinya seimbang, dan asalkan
si ibu selalu menuruti rasa laparmya. Proses menyusui itu sendiri membantu ibu
mengurangi berat badan dan menjadi langsing kembali. Tetapi, berdiet atau menahan
lapar akan mengurangi produksi susu si ibu.

Pada kenyataannya, tidak ada makanan atau minuman khusus yang dapat
memproduksi ASI secara ajaib, meskipun banyak masyarakat percaya bahwa
makanan/minuman tertentu akan menambah ASI. Namun, telah terbukti secara ilmiah
bahwa ekstrak ragi (brewerll's yeast) yang mengandung vitamin B kompleks alami
membantu meningkatkan kesehatan ibu menyusui, dan karenanya membantu produksi
ASI. Sedikit unsur kimia mangan alami yang didapat dalam beras-berasan, gandum-
gannduman, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran juga membantu proses menyusui.

Ibu menyusui biasanya cepat merasa haus. Karenanya ibu menyusui harus minum
sebanyak mungkin: air, susu sapi, susu kedelai, jus buah segar, atau sup. Hindarilah
minuman ingan, teh, atau kopi, seperti halnya ketika hamil. Namun demikian, tidak ada
bukti ilmiah bahwa seorang ibu yang meminum susu akan membantu produksi ASI.

Saat menyusui, minuman keras sebisa mungkin dihindari. Selain itu, merokok
selama menyusui dapat membahayakan bayi dan mengurangi produksi susu
Perbandingan Jenis dan Jumlah makanan yang dikonsumsi saat tidak hamil, saat hamil
dan saat menyusui adalah sbb:

Saat tidak Saat 5 bulan


Jenis makanan Menyusui
hamil kehamilan
Susu (sapi atau kedelai) 600 ml 1200 ml 1200 ml
Protein hewani : daging matang,ikan 1 porsi 1-2 porsi 3 porsi
atau unggas atau protein nabati : ( atau lebih
biji-bijian,kacang-kacangan,produk
susu,produk kedelai)
telur 1 butir 1 butir 1butir
Buah dan sayuran yang kaya vit A ( 1 porsi 1porsi 1 porsi
sayur hijau atau kuning) brokoli,
kalian, kangkung, caisim, labu,
wortel, tomat
BAB V

GIZI SEIMBANG MASA BALITA

A. Masa Balita
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini di tandai
dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. oisertai
dengan perubahan yang memerlukan zat-zat gizi yang jumlahnya lebih banyak
dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk kelompok lawan gizi, mereka
mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan makanan yang dibutuhkan.
(sediaoetama 2000) Masalah gizi balita yang harus dihadapi Indonesia pada saat
ini adalah Masalah gizi kurana dan Masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang
disebabkan oleh kemiskanan, kurangnya persed iaan pangan, sanitasi lingkungan
yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi dan
kesehatan, sedang Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada
masyarakat disertai dengan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan.
(almasteir, 2002)
Pada masa ini di tandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat. Disertai dengan peruoaa yang memerlukan zat-zat gizi yang
jumlahnya lebih banyak dengan kwalitas tinggi. Akan tetapi, balita termasuk
kelompok lawan gizi, mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan
makanan yang dibutuhkan. (sediaoetama 2000) Masalah gizi balita yang harus
dihadapi Indonesia pada saat ini adalah Masalah gizi kurana dan Masalah gizi
lebih. Masalah gizi kurang disebabkan oleh kemiskanan, kurangnya persediaan
pangan, sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi dan kesehatan, sedang Masalah gizi lebih disebabkan
oleh kemajuan ekonomi pada masyarakat diser dengan kurangnya pengetahuan
gizi dan kesehatan. (almasteir 2002)
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Akibat
kekurangan gizi akan menyebabkan beberan efek serius sepeti kegagalan
pertumbuhan fisik seria tidal optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akabat
lain adalab terjadinya penurunan produktifitas, menurunnya daya tahan tubuh
terhadap penyaki yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian.
(Soekirman, 2000)
Gizi yang baik sangat diperlukan untuk proses tumbuh kembang bagi anak-
anak yang normal ditinjau dari segi umur anak balita yaitu anak yang berumur
dibawahlima tahun merupakan anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang
adalah merupakan golongan yang paling rawan terhadap kekurangan kalori
protein.( Back, 2000)
B. Kebutuhan Gizi Balita
Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi
energi dan protein. Kebutuhan energi sehar anak untuk tahun pertama kurang
lebih 100 -120 kkal / kg berat badan.untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,
kebutuhan energi turun kurang lebih 10 kkal/kg berat badan. Energi dalam tubuh
diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam
tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat
pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum,
mengganti sel-sel yang rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan
tubuh, serta sebagai sumer energi. Lemak merupakan sumber kalori
berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak juga mempunyai 3 fungsi, diantaranya
sebagai sumber lemak esensial, sebagai zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat
memberi rasa sedap dalam makanan. Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan
adalah 60-70 % dari total energi. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras,
jagung, singkong, tepung-tepungan, gula dan serat makanan. Serat makanan
sangat penting untuk menjaga kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral
pada masa balita sangat diperlukan untuk mengatur keseimbangan keria tubuh
dan kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh
lebih kecil dari pada protein, lemak dan karbohidrat.
Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak
berkurang, seperti membatasi makanan yang kurang menguntungkan, misalnya
coklat, permen, kue-kue manis, karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu
makan berkurang. Menghindari makanan yang merangsang seperti yang pedas
dan terlalu panas, menciptakan suasana makan yang tentram dan
menyenangkan, memilih makanan dengan nilai gizi tinggi, memperhatikan
kebersihan perorangan dan lingkungan, tidak memasa anak untuk makan serta
tidak menghidangkan porsi makanan terlalu banyak.
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yang pertama adalah
balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang pal- ing disukai anak balita di usia ini
biasanya adalah makanan yang manis-manis, seperti coklat, permen, es krim, dll.
Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung gula dibatasi,
agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). pada usia ini, biasanya anak
sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan vitamin A, zat besi,
kalori dan protein. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan gangguan fungsi
pada mata, sedangkan kekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan kecerdasan anak.
Kedua adalah anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak- anak masih rentan
terhadap gangguan penyakit gizi dan infeksi Sehingga pemberian makanan yang
bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di
sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai diajarkan
kepada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang baik-baik pada
anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu yang dilihat dan
didengar dari orang tua serta lingkungan sekitarnya. Sehingga akhirmya anak
dapat memilih menyukai makanan yang bergizi.
C. Gizi Anak Usia 0-12 bulan
Bayi memerlukan zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sejak
masa janin berusia 4 bulan, lahir sampai berumur satu tahun(periode kritis).
Perkembangan otaknya akan optimal apabila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik
dalam segi mutu ataupun jumlah.
Untuk bayi 0-6 bulan tidak perlu makanan lain, kecuali ASI (ASI eklusif). Pada
masa itu saluran pencernaan bayi masih peka, sehingga hanya ASI yang mampu
dicema dan diserap Usus Hal Yang perlu diperhatikan, adalah sbb:
a. Makanan bayi harus dapat memenuhi tujuan pemberian makanan yaitu :
- Untuk tumbuh kembang
- Untuk memenuhi kebutuhan psikologis
- Keperluan edukatif/pendidikan untuk melatih kebiasaan makan yang baik
b. Pengenalan makanan pendamping ASI dilaksanakan secara bertahap dan
berangsur-angsur. Berikan makanan bayi sedikit demi sedikit dari bentuk encer
berangsur kebentuk yang lebih kental
c. Makanan baru diperkenalkan satu persatu agar diterima dengan baik
d. Urutan pemberian makanan pelengkap : Buah-buahan, tepung-tepungan,
sayuran, daging. Sumber protein hewani misalnya kuning telur diberikan
terakhir (umur 6 bulan)
e. Perhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan (alat makan dan minum)
f. Libatkan peran ayah dan anggota keluarga lainnya.
D. Makanan Lumat/Lembik
a. Bayi berumur 6-9 bulan mulai dapat diperkenalkan dengan makanan lembik
yaitu berupa Tim saring.bubur tepung dan lambat laun pindah ke makanan
lembik seperti tim saring.
b. Tim saring dapat dibuat sendiri yang terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut:
Makanan pokok( beras ) 20 gr, lauk hewani daging ayam) 25 gr, lauk nabati
(tahu tempe) 20 gr, sayuran (wortel bayam) 25 gr, air 3-4 gelas.
c. ASI terus diberikan sesuka bayi.
E. Makanan Lunak
1) Bayi umur 9-12 builan diberi makanan lunak berupa bubur nasi lengkap atau
tim lengkap tanpa disaring lagi. Bayi jangan diberi makanan yang terlalu
banyak mengandung minyak nargarin atau mentega karena lemak yang
dikandungnya akan memperberat kerja pencernaannya.
2) Nasi Tim merupakan makanan bayi lengkap gizi, sebagaimana makanan
perintis untuk nasi remas lengkap atau hidangan makanan pokok beserta lauk
pauk untuk orang dewasa.
3) ASI terus diberikan sesuka bayi.
F. Cara Menilai Respon Bayi Terhadap Makanan
a. Respon jangka pendek
1) Disukai atau tidak. Anak tampak puas dan senang
2) Toleransi. Cocok untuk saluran cerna bila tidak menimbulkan gangguan
saluran cema, muntah, kembung, diare.
3) Efek samping. Makanan tidak cocok apabila menimbulkan gejala alergi,
asma, eksim, urtikaria
b. Respon jangka panjang
1) Secara keadaan fisik anak aktif, lincah, riang, cerdas, tidak pucat, tidak
lemah.
2) Secara antropometri. Bertambah usia bertambah ukuranberat badan, tinggi
badan dan lingkar kepala

Cara menilai kenaikan berat badan secara sederhana

Usia Kenaikan berat badan


3 bulan pertama 1kg/bulan
4-6 bulan ½ kg perbulan
7-12 bulan BBL + (usia bulan) x 500 gr
12 bulan 3 x BBL
2 tahun 4 x BBL

Jadwal pengaturan makanan dalam sehari-hari

Umur (bulan) Jenis makanan Frekuensi Sehari jam


0-4 ASI Sesuka bayi
4-6 ASI Sesuka bayi
Buag 2x 10.00 dan 15.00

Bubur Susu 2x 08.00 dan 18.00

6-9 ASI Sesuka bayi


Buah 2x 10.00 dan 15.00

Bubur susu 1x 08.00

Tim saring 2x 13.00-18.00


9-12 ASI Sesuka bayi
Buah 2x 10.00 dan 15.00

Tim 2x 13.00 dan 18.00

Bubur susu 1x 08.00

G. Air Susu Ibu (ASI)


Setelah bayi lahir berikan segera air susu ibu (ASI) ). Air susu ibu (ASI)
sangat ideal untuk bayi yang masih tergantung pada air susu ibu untuk
mempertahankan kehidupannya. Menyusu adalah proses alamiah, menyusui
akan menjamin bayi tetap sehat. Sebaiknya pada ibu untuk menyusui bayinya
khususnya menyusui secara eksklusif. Yang dimaksud ASI eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sepert susu formula, jeruk
madu, air, teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
papaya bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim sampai dengan usia 6 bulan.
Belajar untuk memberikan ASI setelah proses melahirkan yang cukup
berat. Namun bila anda mampu bertahan dan mengikuti beberapa tips
sederhana, mungkin anda akan dapat yang sangat melelahkan akan merupakan
sebuah perjuangan merasakan manfaatnya. Merupakan hal yang sangat alami
dan mengagumkan melihat seorang ibu menyusui anaknya, sebuah nermulaan
yang merupakan pemberian terbaik bagi si bayi.
Pemberian ASI eksklusif ini diberikan sampai usia anak 6 bulan. Setelah bayi
berusia 6 bulan ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat.
Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih
dari 2 tahun. Pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu
pemeberian ASI eksklusif serta meningkatkan kesehatan bayi. Memberikan ASI
secara eksklusif berarti keuntungan untuk ibu, bayi, keluarga dan negara.
Manfaat pemberian ASI secara eksklusif adalah sebagai berikut:
1. ASI mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh
3. ASI meningkatkan kecerdasan
4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang. (Roesli, 2000)
Tidak diragukan lagi bahwa ASI memang merupakan makanan terbaik untuk
bayi. ASI mampu memenuhi kebutuhan bayi hingga berusia enam bulan.
(Arisman, 2004). Kelenjar susu tersusun atas dua macam jaringan, yaitu jaringan
kelenjar dan penopang. Jaringan kelenjar berisi banyak sekali kantong alveo- lus
yang dikelilingi oleh jaringan epitel otot yang bersifat kontraktif. Bagian dalam
alveolus dilapisi oleh selapis epitel. Susu dibentuk pada epitel kelenjar ini.
Persiapan untuk berproduksi berlangsung selama kehamilan sehingga
membesar sampai dua hingga tiga kali ukuran normal. (Arisman, 2004)
Laktasi dipengaruhi oleh dua macam refleks, yaitu the milk production reflex
dan the let down reflex. The milk production reflex merupakan refleks yang timbul
akibat rangsangan pada puting susu sehingga terjadi sekresi hormon prolaktin.
Hormon ini menyebabkan sel-sel dalam alveoli membentuk susu. Sedangkan let
down reflex adalah refleks yang menekan air susu ke bagian depan payudara
karena hormon oksitosin menyebabkan sel-sel otot di sekeliling alveoli
berkontraksi (Arisman, 2004)
Jumlah produksi ASI bergantung pada besarnya cadangan lemak yang
tertimbun selama hamil dan menyusui. Rata-rata volume ASI wanita sekitar 700-
800. (Arisman, 2004). Air susu sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah
bayi lahir, agar bayi terbiasa dengan air susu ibunya. Sebaliknya jika bayi tidak
langsung disusui ibunya maka refleks bayi untuk mencari puting ibu akan
berkurang sehingga bayi tidak dapat menyusu dena sempurna. (Roesli, 2000)
Hubungan batin ibu dan bayi yang ditimbulkan oleh kontak kulit paling sensitif
pada 12 jam pertama. Makin dini dan makin lama kontak bayi dengan ibu, makin
banyaklah produksi ASI. (Suradi, 1992). ASI jauh lebih baik dari susu formula
manapun didunia ini. Perbandingan antara ASI dan susu sapi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Perbandingan ASI dan susu sapi

No pembanding ASI Susu Sapi


1 Pencemaran bakteri Tidak ada Mungkin ada
2 Zat Anti infeksi Banyak Tidak ada
3 Protein
Kasein 40 80
Whey 60 20
4 Asam Amino
Taurin Cukup untuk pertumbuhan Tidak ada
otak
5 Lemak o Ikatanpanjang o Katan pendek dan
untuk pertumbuhan sedang
otak
o Cukup untuk o Tidak cukup

Kolesterol pertumbuhan otak


o Ada
Lipase

o Tidak ada
1. Laktosa/ gula (%) 7 (cukup) 3-4 tidak cukup
Garam Tepat untuk pertumbuhan Terlalu banyak
2. Mineral
Kalsium 350 ( tepat) 1440 ( terlalu banyak)

fosfat 150 (tepat) 900 ( terlalu banyak)

3. Zat besi Jumlahnya sedikit diserap Jumlahnya sedikit diserap


baik tidak baik
4. vitamin cukup Tidak cukup
5. Air cukup Diperlukan lebih banyak
Sumber : Roesli,2000

H. Kolostrum
ASI yang pertama kali keluar berwarna kekuningan dan kental disebut kolostrum.
Walaupun jumlahnya sangat sedikit akan tetapi kolostrum kaya akan gizi dan
sangat baik untuk bavi. Kolostrum mengandung karoten dan vitamin A yang
sangat tinggi. Tetapi sayang karena kekurangtahuan atau karena kepercayaan
yang salah, banyak ibu yang baru melahirkan tidak memberikan kolostrumnya
kepada bayinya. (Winarno, 1990), Kolostrum berbeda dengan air susu ibu yang
berwarna putih itu dalam hal kandungan:
a. Lebih banyak protein.
b. Lebih banyak immunoglobinA dan laktoferrin dan juga sel- sel darah putih
yang berperan penting dalam mencegah timbulnya infeksi penyakit.
c. Kurang dalam hal lemak dan laktosa.
d. Lebih banyak vitamin A.
e. Lebih banyak natrium dan seng. (Suhardjo, 1996).

Table 6 : Kandungan Gizi Kolostrum dan ASI

Zat Gizi Kolostrum (100 g) Air Susu Ibu (100 g)


Energi (kal) 58 77
Protein (g) 2.7 1.1

Lemak (g) 2.9 4.0

Karbohidrat (g) 5.3 9.5

Kalsium (mg) 31 33

Fosfor (mg) 14 14

Besi (mg) 0.09 0.1

Vitamin A (SI) 296 240

Thiamin (mg) 0.015 0.01

Riboflavin (mg) 0.029 0.04

Niasin (mg) 0.075 0.2

Asam Askorbat (mg) 4.4 5

Sumber : stare dan mc Williams,dalam winarno,1990.


I. ASI Eksklusif
Asi eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi yang berupa ASI saja, tanpa
diberi cairan lain baik dalam bentuk apapun kecuali sirup obat. ASI eksklusif
diberikan minimal dalam jangka waktu enam bulan (Depkes, 1997). ASI saja dapat
mencukuni kebutuhan bayi pada enam bulan pertama kehidupannva Makanan
dan minuman lain justru dapat membahayakan kesehatannya. (Roesli, 2001)
Manfaat pemberian ASI eksklusif tidak hanya dirasakan ole bayi, tetapi juga
oleh ibu, majikan, lingkungan bahkan negara ASI adalah sumber gizi terbaik dan
paling ideal dengan komposisi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan bayi
pada masa pertumbuhan. ASI mengandung berbagai zat kekebalan sehingga
akan jarang sakit. ASI juga akan mengurangi diare, sakit telinga dan infeksi
saluran pemafasan. ASI mengandung asam lemak yang diperlukan untuk
pertumbuhan otak sehingga bayi yang mendapatkan ASI eksklusif potensial lebih
pandai. ASI sebagai makanan tunggal untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan
sampai usia enam bulan. Makanan lain yang diberikan terlalu dini justru dapat
meningkatkan penyakit infeksi pada bayi yang secara langsung berpengaruh
terhadap status gizi bayi. (Suhardjo 1996)Guna menjamin anak akan protein yang
bermutu tinggi, sehingga anak terhindar dari bahaya kwashiorkor, Jellieffe (7)
menganjurkan penggunaan 3 (tiga) sumber protein secara maksimal yaitu:
a. Anak diberi ASI selama mungkin sepanjang ASI masih keluar.
b. Anak diberi campuran protein nabati dari biji-bijian (serelia) dan kacang-
kacangan (leguminosa)
c. Berikan bahan makanan sumber protein hewani setempat yang mudah didapat
dan murah harganya.
Cara ini dikenal dengan nama "Tiga Lapisan Jembatan Pro- tein" yang
berfungsi sebagai jembatan dalam peralihan makanan anak dari ASI ke makanan
biasa.
Hendaknya para orang tua memperhatikan kebutuhan gizi yang seimbang
pada setiap asupan makanan yang diberikan kepada anak usia 24 bulan
Tabel 7 kecukupan gizi rata-rata untuk bayi dan balita
Golongan umur
Uraian
0-6 bln 6-12bln 12-36 bln
Energi (Kcal) 560 800 1.250
Protein (Gram) 12 15 23
Vitamin A (RE, ug) 250 350 350
Thaiman (mg) 0,3 0,4 0,5
Ribolflavin (mg) 0,3 0,4 0,6
Niasin (mg) 2,5 3,8 5,4
Vitamin B (mg) 0,1 0,1 0,5
Asam folat (mg) 22 32 40
Vitamin C (mg) 30 335 40
Kalsium (mg) 300 400 500
Fosfor (mg) 200 50 250
Seng (mg)) 3 5 8
Besi (mg) 3 5 10
Yodium (mg) 50 70 70

Antara usia 6 24 bulan, anak tumbuh dengan cepat kebutuhan energi, vitamin
dan mineralnya meningkat. Saat ini yang dipakai adalah konsep makanan sehat
seimbang seperti yang dituangkan dalam piramida makanan. Porsi terbesar
makanan adalah yang tertera di paling bawah piramida makanan, yaitu beras dan
sereal sedangkan makanan yang kebutuhannya sangat sedikit adalah yang di
puncak piramida yaitu lemak dan gula.
Prinsip pengaturan makanan bagi anak usia di bawah lima tahun, termasuk di
dalmnya usia 24 bulan adalah pemanfaatan ASI secara tepat, pemberian
makanan pendamping ASI sebagai makanan sapihan serta makanan setelah usia
1 tahun. Langkah- langkah dalam pengaturan makanan dan pemeliharaan gizi
anak usia 24 bulan adalah
a. Cukupilah kebutuhan akan bahan makana pemberi kalori.
b. Susukanlah anak selama mungkin sepanjang ASI masih 50keluar
c. Gunakanlah gabungan bahan makanan sumber protein nabati terutama
kacang-kacangan atau hasilnya (tempe tabu dsb).
d. Gunakan sumber protein hewani setempat yang mudah didapat dan murah
Penelitian membuktikan peningkatan konsumsi zat asam kaya akan omega-3
memiliki banyak manfaat kesehatan. Para bayi yang mendapat asupan makanan
yang mengandung esensi zat penting ini menunjukkan peningkatan pada fase
awal perkembangannya.Dan riset baru sekarang menunjukkan hal yang sama
terhadap para ibu yang selama kehamilannya banvak mengkonsumsi makanan
kaya akan zat asam lemak esensial ini.
Bayi sebaiknya di berikan ASI eklusif hingga usia 6 bulan. Karena bagi bayi
usia tersebut tidak ada makanan lain yang sebaik ASI. Namun jika kondisi tertentu,
seperti produksi ASI tidak mecukupi kebutuhan nutrisi bayi atau alasan medis yang
lain, maka pada usia 4 bulan bayi sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI.
Menginjak usia 6 bulan ke atas, ASI sebagai sumber nutrisi sudah tidak mencukupi
lagi kebutuhan gizi yang terus berkembang, sehingga anak perlu diberikan
makanan pendamping ASI.
Bayi dilahirkan dengan kemampuan refleks makan, seperti mengisap, menelan
dan akhirnya mengunyah.. Pemberian makanan pendamping ASI harus
disesuaikan dengan perkembangan sistem alat pencernaan bayi, mulai dari
makanan bertekstur cair, kental, semi padat hingga akhirnya makanan padat.
Secara umum kesiapan bayi menerima makanan pendamping ditandai dengan
hal-hal berikut:
a. Bayi mulai memasukan tangan ke mulut dan mengunyahnya.
b. Bayi merespon dan membuka mulutnya saat disuapi makanan.Hilangnya
refleks menjulurkan lidah
c. Bayi lebih tertarik pada makanan dibandingkan botol susuatau ketika
disodorkan puting susu.
d. Bayi rewel atau gelisah padahal sudah diberi asi atau susu formula sebanyak
4-5 kali sehari.
e. Bayi sudah bisa duduk sambil disangga dan sudah mampu menegakkan
kepalanya
J. Makakanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Yang dimaksud dengan makanan pendamping ASI (MPASI) adalah
makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bavi berusia 4-6 bulan
sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pemdamping ASI, ASI harus
tetap diberikan kepada bayi paling tidak sampai berusia 24 bulan. Peranan
makanan pemdamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI
melainkan hanya melengkapi ASI.
Makanan pendamping ASI merupakan makanan tambahan bagi bayi.
Makanan ini harus menjadi pelengkap dan dapat memenuhi kebutuhan bayi. Hal
ini menunjukkan bahwa makanan pendamping ASI berguna untuk menutupi
kekurangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI. Dengan demikian cukup jelas
bahwa peranan makanan tambahan bukan sebagai pengganti ASI tapi untuk
melengkapi atau mendampingi ASI.
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah
energi dan zat-zat gizi yang kebutuhan dperlukan bayi karena ASI tidak dapat
memenuhi bayi secara terus- menerus. Pengetahuan masyarakat yang rendah
tentang makanan bayi dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi bagi bayi.
Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara
bertahap baik dari tekstur maupun jumlah prosinya. Kekentalan makanan dan
jumlah harus disesuaikan dengan ketrampilan dan kesiapan bayi di dalam
menerima makanan. Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi diberi makanan cari
dan lebut, setelah bayi bisa menggerakan lidah dan proses mengunyah, bayi
sudah bisa diberi makanan semi padat. Sedangkan makanan padat diberikan
ketika bayi sudah mulai tumbuh gigi geligi. Porsi makana juga berangsur mulai dari
satu sendok hingga berangsur-angsur bertambah.
Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan,
misalnya pisang. papaya, avokad. Perhatikan responnya, apakah bayi
mentoleransi atau tidak. Bayi biasanua lebih menyukai makanan manis dan bayi
biasanya akan memuntahkan jika tidak suka. Jangan dipaksakan jika bayi
menolak, berikan jenis makanan pengganti lain dengan rasa berbeda sebagai
gantinya. Ketrampilan menelan bayi tergantung pada rangsangan yang tepat pada
saraf pengecapannya. Karenanya berikan makanan manis seperti sari buah-
buahan pada ujung lidah. Dan sayuran pada bagian tengah. Kenalkan sayuran
terlebih dahulu dibandingkan buah. Citarasa sayuran cenderung langu dan kurang
diminati bayi, agar terbiasa makan sayuran, kenalkan sayuran terlebih dahulu
dibandingkan buah.
Pada usia 6-9 bulan tekstur makanan sebaiknya makanan cair, lembut atau
saring, seperti bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran saring/dihaluskan.
Menginjak usia 10-12 bulan, bayi mulai beralih ke makanan kental dan padat
namun tetap bertekstur lunak, seperti aneka nasi tim. Usia 12-24 bulan bayi sudah
mulai dikenalkan makanan keluarga atau makanan padat namun tetap
memperhatikan rasa. Hindari makanan-makanan yang dapat menggangu organ
pencemaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau
berlemak. Pada masa ini kenalkan finger snack atau makanan yang bisa dipegang
seperti cookies, nugget atau potongan sayuran rebus atau buan. Ini penting untuk
melatih ketrampilan di dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan
giginya..Organ pencernaan bayi belum sesempurna orang dewasa, makanan
tertentu bisa menyebabkan ganguan pencemaan, seperti sembelit, muntah atau
perut kembung. Makanan yang dihindari seperti tape, kol dan kembang kol
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan
pendamping ASI kanan yang mengandung gas, durian, nangka, cempedak
adalah:
a. Makanan bayi (termasuk ASI) harus mengandung semua zat gizi yang
diberikan oleh bayi.
b. Makanan tambahan harus diberikan kepada bayi yang telah berumur 4-6 bulan
sebanyak 4-6 kali/hari.
c. Anak kecil memerlukan lebih dari satu kali makan dalam sehari sebagai
komplemen terhadap ASI. Karena kapasitas perutnya masih kecil, volume
makanan yang diberikan jangan terlalu besar, sehingga anak kecil harus
diberikan makan lebih sering dalam sehari dibandingkan dengan orang
dewasa.
d. Bila sulit untuk menambah minyak, lemak atau gula ke dalam makanan, maka
bayi hanya akan memperoleh cukup zat gizi bila ia makan 4-6 kali perhari. Bayi
dapat diberi makan 3 kali sehari dan diberi makanan bergizi tinggi diantaranya
(selingan) sebagai makanan kecil.
e. Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan orang
dewasa.
f. Makanan campuran ganda (multi mix) yang terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk dan sumber vitamin lebih cocok bagi bayi, baik ditinjau dari nilai gizinya
maupun sifat fisik makanan tersebut.
g. Berikan makanan tambahan setelah bayi menyusui.
h. Pada permulaan, makanan tambahan harus diberikan dalam keadaan halus.
i. Gunakan sendok atau cangkir untuk memberi makan.
j. Pada waktu berumur dua tahun, bayi dapat mengkonsumsi makanan setengah
porsi orang dewasa.
k. Selama masa penyapihan, bayi sering kali menderita infeksi seperti batuk,
campak (cacar air) atau diare, apabila makanannya mencukupi, gejalanya
tidak akan sehebat bayi yang kurang gizi.
Makanan pemdamping ASI sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tingai
b. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vi- tamin dan mineral
dalam jumlah yang cukup.
c. Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dengan baik
d. Harganya relatif murah.
e. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.
f. Bersifat padat gizi.
g. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicema dalam jumlah yang
sedikit.
Tabel 8 Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI Menurut Umur, Jenis Makanan, dan
Frekuensi Pemberian

Umur bayi Jenis makanan Frekuensi


0 – 4 / 6 bulan kira- -ASI 10-12 kali sehari kapan
kira 6 bulan -Buah lunak/saei buah dimita 1-2 kali sehari
-Bubur:bubur tepun beras
merah,bubur kacang hijau
Kira-kira 7 bulan -ASI Kapan diminta 4-6 kali
-Buah-buahan
-Hati ayam atau kacang-
kacangan
-Beras merah atau ubi
-Sayuran
-Minyak/santan/avokad
-Air tajin
Kira-kira 9 bulan -ASI Kapan diminta 4-6 kali
-Buah-buahan
Bubur/roti
-Daging/kacang-
kacangan/ayam/ikan
-Beras
merah/kentang/labu/jagung
-Kacang tanah
-Minyak/santan/avokad
12 bulam atau lebih -ASI Kapan diminta 4-6 kali
-Makanan pada
umumnya,termasuktelur dengan
kuning telurnya dan jeruk
K. Variasi Bubur Bayi
Bubur susu cocok untuk bayi usia 6 bulan ke atas, tekstumya vang lembut
mudah dicerna dan diserap alat pencernaan bayi. Penambahan tepung seperti
tepung beras atau tepung maizena bisa dilakukan. Tujuan penambahan tepung
adalah meningkatkan nilai gizi dari bubur, susu sebagai sumber protein dan
tepung sebagai sumber karbohidrat pemberi energi bayi. Sebenarnya variasi
makanan bayi tidak hanya bubur susu. Yang perlu diperhatikan adalah dalam
pemilihan susu, jika menggunakan susu olahan berikan susu formula yang
sesual dengan usia bayi.
L. Jadwal Pemberian Makanan Pada Bayi
Pola makan bayi sebenarnya tidak ada acuan pastinya, karena waktu makan
bayi dan istirahat bayi belum teratur seperti orang dewasa, karenanya gunakan
pola makan sehari sebagai berikut
a. Berikan ASI sekehendak atau semaunya bayi.
b. Jika menggunakan susu forrmula pengganti ASI, berikan 5 kali sehari dengan
takaran 180-210 ml untuk bayi usia 4-5 bulan. Untuk, bayi usia 5-6 bulan,
berikan 5 kali sehari dengan takaran susu 210 ml-240 ml setiap kali minum.
Tambahkan satu kali bubur susu dan satu kali bubur buah atau pure sayuran.
M. Kebutuhan gizi bayi
Usia bavi 0-6 bulan dengan berat 6,0 kg dan tinggi 60 cm. angka kecukupan gizi
yang dianjurkan perharinva adalah:
- Energi 550 kkal
- Protein 10 g
- Vitamin A 375 RE
- Vitamin D 5 mcg
- Vitamin E 4 mg
- Vitamin C 40 mg
- Vitamin B12 0/4 mcg
- Kalsium 200 mg
- Besi 0.5 mg
- Seng 1.3 mg
Adapun hal-hal yang sering terjadi dalam masa pertumbuhan ini adalah
rawannya terhadap masalah gizi misalmua rawan terhadap penyakit dan susah
makan. Oleh karena itu dibutuhkan strategi dan upaya-upaya agar anak mau
makan.
Tips Memberikan Makanan Untuk Batita
a. Berikan makanan 5-6 kali sehari. Pada masa ini lambuk anak belum mampu
mengakomodasi porsi makan 3 kali sehari. Mereka perlu makan lebih sering,
sekitar 5-6 kali sehari (3 kali makan "berat" ditambah cemilan sehat).
b. Berikan porsi kecil. Batita dikenal sebagai anak yang mempunyai nafsu
makan yang naik-turun. Kadang doyan makan, kadang hanya makan sedikit,
namun tetap bisa tumbuh dengan sehat
c. Jangan berikan susu dan jus sampai berlebihan. Minuman bisa
mempengaruhi napsu makan batita. Agar batita tumbuh dengan baik, ia
membutuhkan 2-3 cangkir susu (atau 23 porsi susu dan produk susu olahan)
per hari. Batasi pemberian jus menjadi maksimal 120 ml per hari, terlalu
banyak jus akan membuat anak kehilangan napsu makan dan atau diare.
d. Tumbuhkan keterampilan makan. Saat batita mula mengetahui cara makan
sendiri, mereka biasanya menjaal terlalu bersemangat ingin makan tanpa
bantuan.
e. Kurangi makanan/minuman lemak secara bertahap. Walaupun batita
membutuhkan kalori lebih sedikit dari mas bayinya, jangan batasi kadar
lemak dalam makananya sampai ia berusia 2 tahun. Setelah anak menginjak
usia 2 tahun,cocara bertahap menguragi kadar lemak di makanannya, dan
meningkatkan asupan sereal, sayuran dan buah-buahan
f. Berikan makanan kaya zat besi. Berikan batita Anda makanan kava zat besi
seperti daging, unggas, ikan, dan sereal yang diperkaya zat besi
g. Jadikan waktu makan sebagai saat yang menyenangkan.
o Jangan paksa batita untuk makan.
o Dudukkan batita pada posisi yang nyaman
o Kurangi kegiatan serta sumber suara atau visual yang bisa
menganggu perhatiannya.
o Bantu batita dengan memberikan suasana yang menyenangkan
N. Upaya Mengatasi Anak Susah Makan
Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi anak sulit makan ( faktor organis,
faktor psikologis, atau faktor pengaturan makanan) Jika penyebabnya faktor
organis, yang harus dilakukan adalah dengan menyembuhkan penyakitnya
melalui dokter. Jika penyebabnya faktor psikologis, berikut beberapa hal yang
dapat dilakukan:
a. Makanan dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis sehingga
dapat menggugah selera makan anak dan disajikan semenarik mungkin.
b. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan, orangtua harus sabar
saat memberi makan anak
c. Upayakan suasana makan menyenangkan, sebaiknya waktu makan
disesuaikan denga waktu makan keluarga karena anak punya semangat
untuk menghabiskan makanannya dengan makan bersama keluarga
(orangtua)
d. Pembicaraan yang kurang menyenangkan terhadap suatu jenis makanan
sebaiknya dihindari dan ditanamkan pada anak memilih bahan /jenis
makanan yang baik.
Jika penyebabnya adalah faktor pengaturan makanan, maka dapat dilakukan
beberapa hal berikut:
a. Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat anak
benar-benar lapar dan haus
b. Makanan selingan dapat diberikan asalkan makanan tersebut tidak membuat
anak menjadi kenyang agar anak tetan m makan nasi.
c. Untuk membeli makanan jajanan sebagai makanan selingan sebaiknya
didampingi oleh orang tuanya sehingga anak dapat memilih makanan jajanan
yang baik dari segi kandungan gizi maupun kebersihannya.
d. Kuantitas dan kualitas makanan yang diberikan harus diatur disesuaikan
dengan kebutuhan/kecukupan gizinya sehingga anak tidak menderita gizi
kurang atau gizi lebih.
e. Bentuk dan jenis makanan yang diberikan harus disesuaikan dengan tahap
pertumbuhan dan perkembangan anak.
O. Makanan Selingan
Makanan selingan tidak kalah pentingnya yang diberikan pada jam di
antara Makan pokoknya. Makanan selingan dapat membantu jika anak tidak
cukup menerima porsi makan karena anak susah makan. Pemberian yang
berlebihan pada makanan selingan pun tidak baik karena mengganggu nafsu
makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi
lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, seperti arem-
arem isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran, pizza, dll
Fungsi makanan selingan adalah:
a. Memperkenalkan aneka jenis bahan makanan yang terdapat dalam bahan
makanan selingan.
b. Melengkapi zat-zat gizi yang mungkin kurang dalam makanan utamanya
(pagi, siang dan malam).
c. Mengisi kekurangan kalori akibat banyaknya aktivitas anak pada usia batita
dan balita.
P. Makanan anak Umur 2 -5 tahun
Banyak ormg tua yang menyadari bahwa anak seharusnya
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Masalah yang kita hadapi adalah begitu
sibuknya kita orangtua dengan aktifitas hidup kita. sehingga tidak tahu
bagaimana atau dimana memulainya. Sekali kebiasaan mengkonsumsi makanan
tak sehat mulai tertanam nantinya sulit sekali diubah. Begitu anak gelisah, capek,
atau bosan, tangannya langsung mengambil camilan, dan biasanya banyak
orang tua yang menyerah, karena mereka lebih mementingkan agar anak betah
berlama-lama di mobil atau saat berbelanja. Kemudian pertirmbangan nutrisi pun
jadi tak dipikirkan.
Camilan penting bagi anak, karena anak tidalk bisa makan banyak-banyak
sekaligus, mereka perlu ngemil lebih sering. Namun apapun camilannya dalam
sehari, seharusnya kita hanya memberikan 20% dari total kalorinya. Pakar gizi
menganjurkan balita boleh ngemil 3 kali dalm sehari, anak-anak pra sekolah
sampai usia delapan tahun dua kali, anak usia sembilan tahun lebih, satu kali.
Tetapi yang lebih penting dari berapa banyak camilan anak di sela-sela jam
makan adalah apa yang dikunyah.
Anak usia 3-4 tahun mulai fase negatifistik yaitu menolak makan karena
menunjukkan keakuan-nya. Makanan selalu ditolak, maka ibu harus me-
nyajikanmakanan semenarik mungkin. Kadang bisa jadi anak tidak lapar karena
sudah terlalu banyak makan makanan selingan. Anak usia 3-4 atau sekitar 4
tahun, sering sekali susah untuk makan karena mereka lebih asyik untuk
bermain,berikut beberapa alasan mengapa anak susah untuk makan:
a. Kurangnya pengertian ibu
b. Proteksi dan perhatian berlebihan
c. Jadwal tidak sesuai dengan kebutuhan anak
d. Ketegangan ibu
e. Kurangnya kasih sayang
f. Ambivalen ibu dan anak
Kesukaran dari anak sendiri :
a. Penyakit
b. Iseng
c. Memilih-milih
d. Takut terhadap makanan
e. Anak lelah
f. Anak tidak lapar
g. Bosan dengan makanan
Dalam mengatasi masalah ini harus dapat meme-nuhi ketiga fungsi pemberian
makan, sehingga kebutuhan fisiologis psikologis, hubungan ibu dan anak, sosial
dan edukasi dapat terpenuhi. Cara mengatasinya adalah:
a. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
b. Porsi disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecil tapi sering
c. Jadwal disesuaikan
d. Tungguanak lapar
e. Beri kasih saying
f. Berikan makan pada saat anak tidak lelah
g. Berikan bersama dengan makanan kesukaannya
h. Ajak makan dengan keluarga
i. Berikan makan sambil bermain
j. Biarkan anak belajar makan sendiri
k. Tempatkan makanan pada wadah yang menarik
l. Beri pujian bila anak menghabiskan porsinya
m. Berikan sugesti bahwa makanan yang diberikan enak
n. Variasikan makanan
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang harus mengandung:
o Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang havermut
o Bahan makanan sumber zat pembangunan:
o Protein hewani: telur., ikan, daging, susu, keju
o Protein nabati :tempe,tahu.
o Bahan makanan sumber zat pengatur :
o Sayuran :bayam ,buncis,wortel,tomat
o Buah :pisang ,papaya,jeruk,apel
Untuk membuat menu yang bergizi lengkap dan seimbang perlu disusun dari
ketiga golongan bahan makanan diatas ,dan dapat ditambahkan jenis makanan
yang dapat memperkaya rasa menu misalnya ; minyak, mentega , gula.jumlah
kalori ini disesuaikan dengan usia atau berat, berikut tabel kecukupan energy
sehari berdasarkan usia.
(Umur tahun) Kecukupan energy
(kkal / kg BB)
Pria Wanita
0-1 110-120 110-120
1-3 100 100
4-6 90 90
6-9 80-90 60-80
10-14 50-70 40-55
Q. Cara Menilai Respon Bayi Terhadap Makanan
Respon jangka pendek
o disukai atau tidak. Anak tampak puas dan senang
o Toleransi .Cocok untuk saluran cerna bila tidak menimbulkan gangguan
saluran cerna , muntah, kembung , diare.
o Efek samping.makanan tidak cocok apabila menimbulkan gejala ,asma ,
eksim , urtikaria
o Respon jangka panjang
o Secara keadaan fisik anak aktif ,lincah ,riang,cerdas,tidak pucat ,tidak
lemah.
o Secara antropometri.Bertambah usia bertambah ukuran berat
badan,tinggi badan dan lingkar kepala

Cara menilai kenaikan berat badan secara sederhana


Usia Kenaikan berat badan
3 bulan pertama 1 kg/bulan
4-6 bulan ½ kg perbulan
7-12 bulan BBL + (usia (bln)x 500 gr
12 bulan 3 x BBL
2 tahun 4 x BBL

Jadwal pengaturan makanan sehari-hari


Umur Jenis Frekuensi Jam
(bulan) Makanan sehari
0-4 Sesuka bayi
4-6 Asi Sesuka bayi 10.00 dan 15.00
Buah 2x 08.00 dan 18.00
Bubur susu 2x
6-9 Asi Sesuka bayi 10.00 dan 15.00
Buah 2x 08.00
Bubur susu 1x 13.00-18.00
Tim saring 2x
9-12 Asi Sesuka bayi 10.00 dan 15.00
Buah 2x 13.00 dan 18.00
Tim 2x 08.00
Bubur susu 1x

Alternatif Menu Untuk Anak Usia 24 Bulan


Contoh menu untuk anak usia 24 bulan
 Makan pagi(07.00) :
-28 gram nasi
-1/2 gelas takar sup kacang merah dan wortel
-10 gr tempe
-1 buah pisang
-1 gelas susu(200 ml)
 Selingan (10.00) :1/4 gelas takar bubur kacang hijau
 Makan siang (12.00):
-28 gr nasi
-1/4 gelas takar sayur bayam + jagung +wortel +bakso
-20 gr prekedel ikan
-1/2 potong pudding buah
-60 ml juice jeruk
 Selingan (16.00):1/2 iris pancake pisang
 Makan Malam (18.00):
-28 gr nasi TIM ayam (20 gr)
-5 Potong kecil manga
-1 gelas susu (200 ml)

Kecukupan gizi anak 4-6 tahun perhari dalam bahan makanan

Berat URT
Jenis
(gr) (ukuran rumah tangga)
Beras 150 1 2/3 gelas nasi
Daging 50 1 ptg sedang
Telur 50 1 butir
Tempe 50 2 ptg sedang
Kacang hijau 10 1 sd makan
Buah 200 2 buah pisang
Sayur 200 2 gelas
Gula pasir 25 2 ½ sd mkn
Mimyak 10 1 sd makan
Susu bubuk 25 4 sd makan
Nilai Gizi
=Energi 1750 kkal
=Protein 32 gram
=Lemak 49 rgram
=Karbohidrat 293 gram
Pada usia 4 -6 tahun anak lebih bersifat konsumen aktif .Mereka telah
dapat memilih makanan yang disukai. Libatkan mereka untuk memilih makanan
yang disukai Libatkan mereka untuk memilih menu yang akan dikomsumsi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memenuhi kecukupan gizi anak
a. Berikan makananan yang dapat dikunyah dan ditean dengan baik oleh anak.
b. Biasakan mengomsusmsi makanan yang bersal dari biji-bijian kering yang
mengandung banyak zat besi (terutama untuk anak usia 1-3 tahun)
c. Berikan beraneka ragam sayuran dan buah-buahan untuk memenuhi
kebutuhanya akan vitamin dan mineral.
d. Sajikan makanan dalam bentuk yang menarik perhatian anak
e. Perhatikan peralatan makan dan minum yang digunakan anak
f. Jangan memaksa anak untuk menghabiskan makanan yang dihidangkan
g. Sediakan selalu makanan yang sehat dan bergizi seimbang dirumah
h. Biasakan sarapan pagi untuk mencegah hipoglikemi (lapar dan lemas kurang
bersemangat)
i. Ajari anak untuk dapat memeilih dan mengkomsusmsi makanan yang bergizi
seimbang sejak didi,sehingga menjadi kebiasaan sampai dewasa
BAB VI
GIZI USIA SEKOLAH
A. Pengertian Anak Sekolah
Pada masa ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan
berbagai hal didalamnya .Untuk masa belajar pada tahun pertama dalam
kehidupan individu,Freud menyebutnya sebagai masa oral (mulut),karena mulut
dipandang sebagai sumber kenikmatan dan merupakan alat untuk melakukan
eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan sehingga anak
belajar menguasai ruang,mulai dari yang paling dekat sampai ruang yang
jauh.Pada tahun kedua umurnya terjadi pembiasaan terhadap
kebersihan.Melalalui latihan kerbersiahan ,anak belajar mengendalikan Implus-
implus dorongan –dorongan yang dating dari dalam dirinya
B. Kebutuhan Gizi Anak Sekolah
a. Energi
Kebutuhan energy bagi anak ditentukan oleh metabolisme
basal,umut,aktifitas fisik,suhu lingkungan dan kesehatanya.Zat-zat gizi yang
mengandung energy disebut makronutrien dan terdiri dari protein,lemak dan
karbohidrat mengandung 4 kilokalori ,sedangkan tiap gram lemak
mengandung 9 kilokalori
b. Protein
Kebutuhan kalori bagi tiap kilogram berat badanya adalah tinggi pada bayi
oleh karena pertumbuhanya yang cepat sekali .Untuk kemudian berkurang
untuk bertambahnya umur ,Jumlah protein dikatakan ade kuat jika
mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup,mudah
dicerna dan diserap oleh tuuh.Maka protein yang diberikan harus sebagian
berupa protein yang berkualitas tinggi seperti protein hewani. Susu sapi
merupakan sumber protein yang baik,daging,ikan dan telur mengandung
protein berkualitas tinggi.Tambahan protein dapat diperoleh dari kacang-
kacangan seperti kacang hijau,kedelai seperti produk-produknya seperti
tahu,tempe,dan juga sereal yakni roti.
c. Mineral dan vitamin
Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting bagi
pertumbuhan dan kesehatan .Susu sapi merupakan sumber yang baik dari
beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor yang berguna
sebagai pemebentukan tulang dan gigi.Susu sapi mengandung vitamin A dan
Vitamin B kompleks.Tapi susu sapi tidak mengandung zat besi dan
flour,sehingga kebutuhan zat tersebut harus disuplai oleh bahan makanan
lain seperti daging ,sayur mayor dan buah.
d. Cairan
Jumlah cairan yang harus masukdalam tubuh merupakan yang penting
terutama bagi anak sekolah yang mudah dehidarsi.Pada umumnya anak
sehat memerlukan 1000-1500 ml tiap hari.Dalam keadaan sakit seperti infeksi
dengan suhu badan yang tinggi,diare,muntah,masuknya harus dinaikan untuk
menghindari keadaan yang buruk.
Pada awal usian 6 tahun anak mulai masuk sekolah,dengan demikian
anaj-anak ini mulai masuk kedalam duania baru,dimana dia mulai banyak
berhubungan dan dia bersosialiasi dengan suasana dan lingkungan baru dalam
kehidupanya.Serta memiliki banyak aktifitas.Hal ini banyak mempengaruhi
kebiasaan makannya .Pengalaman baru ,kegembiraan disekolah,rasa takut jika
terlambat tiba disekolah, menyebabkan anak-anak sering menyimpang
kebiasaan makan yang sudah diberikan.Keadaan ini harus diatasi dengan baik
sehingga cukup diberikan waktu untuk anak beristirahat setelah pulang
sekolah,cukup waktu untuk makan pagi.
C. Faktor-faktor yang memperburuk keadaan Gizi anak
a. Anak memilih-milih makanan
Anak-anak dalam usia ini umum sudah dapat memilih dan menentukan
makanan apa yang mereka sukai dan mana yang terbaik dan mana yang
tidak.Akan tetapi anak-anak ini memilih makanan yang salah lebih-lebih
orang tuanya tidak memebrikan petunjuk pada anak.
b. Kebiasaan jajan
Anak-anak yang memilih makanan yang salah seperti makanan instant dan
bnyak mengandung pewarna serta bahan pengawet akan memperburuk
keadaan gizi anak.Karena makanan tersebut dapat mengganggu kesehatan
anak
c. Terlalu lelah bermain disekolah, sehingga sampai dirumah tidak ingin makan
lagi.
Gizi merupakan salah satu mempengaruhi kualitas sumber daya manusia .Akibat
kekurangan gizi akan menyebabkan kekurangan efek serius seperti gangguan
pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Akibat
lainya adalah terjadi penurunan produktifitas, menurunya daya tahan tubuh
terhadap penyakit yang akan meningkat resiko kesakitan dan kematian.
D. Peranan Gizi
Peranan gizi bagi anak sekolah terdiri dari beberapa aspek yaitu:
1. Aspek gizi dalam pertunbuhan fisik
Tumbuh kembang sel jaringan tubuh melalui 3 tahapan :
a) Tahap pembelahan sel yang umumnya berlangsung dengan cepat dan
tahap ini disebut tahap hyperplasia.
b) Tahap tumbuhnya sel-sel sehingga mencapai ukuran tertentu disebut
tahap hipertropi
c) Tahap maturity adalah sejaringan yang telah mencapai ukuran normal,
selanjutnya akan memasuki tahapan pematangan sehingga masing-
masing sel itu dapat melakasanakan fungsinya.
2. Aspek gizi dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan
Hubungan antara tumbuh kembang otak,tingkat kecerdasan dan keadaan gizi
anak pada usia awal kehidupanya, banyak menarik perhatian para ahli gizi
dan kesehatan .Otak merupakan jaringan tubuh yang sangat sempurna
secara struktur dan fungsinya, akan tetapi daya tahan otak dan kebugaranya
sangat dipengaruhi oleh kecukupan pasukan zat gizi yang diperlukan untuk
terlaksananya berbgai fungsi otak.
3. Aspek gizi dalam produktifitas kerja
Untuk menghasilkan energy, manusia harus menyerap energy dari luar yaitu
makanan. Dengan demikian apa bila energy yang diperoleh dari makanan
tidak cukup, maka orang akan bekerja dibawah kapasitas seharusnya.
4. Aspek gizi dan daya tahan tubuh terhadap infeksi
Penyakit infeksi yang menyerang anak menyebabakan gizi anak menjadi
buruk.Memburuknya keadaan gizi anak akibat infeksi dan beberapa hal
antara lain:
a. Turunya nafsu makan anak akibat rasa tidak nyaman yang dialami
sehingga masukan gizi berkurang. Padahal anak memerlukan zat gizi
yang lebih banyak,terutama untuk menggainikan jaringan yang rusak
akibat bibit penyakit.
b. Penyakit infeksi sering dibarengi dengan diare dan muntah yang
menyebabkan penderita kehilangan cairan dan zat gizi seperti berbagai
mineral dan sebagainya. Adanya diare menyebabakan penyerapan zat
gizi dari makanan juga terganggu, sehingga secara keseluruhan
mendorong terjadinya gizi buruk.
c. Naiknya metabolism basal akibat demam menyebabkan termobiliasinya
cadangan energy dalam tubuh. Penghancuran jaringan tubuh oleh bibit
penyakit juga akan semakin banyak dan untuk menggantinya diperlukan
masukan protein yang lebih banyak
Makanan bukan saja diperlukan dalam pertumbuhan dan kesehatan
melainkan juga bagi perkembangan fisik dan mental. Makanan yang
diberikan sehari-hari harus mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan
dan menunjang pertumbuhan yang optimal sehingga dapat mencegah
penyakit-penyakit defisiensi,mencegah keracunan dan membantu mencegah
timbulnya penyakit yang dapat menggnggu kelangsungan hidup anak.
E. Penyebab kekurangan gizi
1. Penyebab langsung yaitu makanan anak dan infeksi yang mungkin di derita
anak. Penyebabnya gizi anak tidak hanya disebabkan oleh makanan yang
kurang tetapi juga karena penyakit. Anak yang mendapat makanan lebih baik
tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang
gizi.Dengan demikian anak-anak yang maknya tidak cukup baik maka daya
tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
2. Penyebab tak langsung yaitu ketahanan pangan dikeluarga, pola
pengasuhan anak ,serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Ketahanan pangan adalah kemampuan anggota keluarga untuk memenuhi
kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang baik dan cukup
mutunya.
Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan
waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan
kembang secara optimal baik fisik,mental maupun social. Pelayanan kesehatan
dan sanitasi lingungan adalah terciptanya air bersih dan saranan pelayanan
kesehatan dasar yang terjangkau oleh keluarganya.
Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan pengetahuan
dan keterampilan keluarga.Makin tinggi ketahanan pangan keluarga, makin baik
pula pengasuhan anak dan keluarga makin banyak bermanfaat pelayanan yang
ada.
Penatalaksanaan mengatasi kekurangan gizi pada anak sekolah
1. Memberi bekal sekolah.
Apabila anak diberi bekal, maka hendaknya diperhatikan bahwa
bekalmakanan yang diberikan kepadanya dapat memberi unsur zat gizi yang
kurang terdapat dalam makanan waktu pagi.
2. Makanan disekolah
School feeding merupakan tindakan umum yang bisa di laksanakan untuk
memperbaiki gizi sekolah.
3. Menyediakan makanan ringan yang bergizi dirumah dan disekolah, diberikan
pendidikan gizi oleh guru. Makanan ringan sangat disenangi oleh anak masa
sekolah seperti roti dan minuman
F. Makanan bagi anak sekolah
Dalam usia 7-9 tahun pertumbuhan berjalan terus dengan mantap walaipun tidak
secepat pada waktu bayi titik jadwal makan harus disesuaikan dengan waktu
yang mereka berada disekolah. Sebaiknya mereka dibekali roti atau makanan
lain untuk dimakan waktu istirahat. Anak masa sekolah membutuhkan porsi
makan besar oleh sebab kebutuhannya lebih banyak mengingat bertambahnya
berat badan dan aktifitas.
Makanan yang disajikan sehari-hari terdiri dari :
- Sayuran : dihidangkan 3-5x perhari. Sekali dihidangkan bisa
Dikombinasikan dengan sayuran mentah :
- Buah-buahan
- Roti, sereal, atau psta 6-11x sehari
- Mengandung protein: dihidangkan 2-3x seharidengan komposisi
2X28,345gr daging masak atau ikan, telur, dan kacang-kacangan.
Penyajian menu dapat dilakukan minimal 3x sehari yakni menu pagi, siang,
dan sore.
- Menu pagi: Bubur beras atau roti disemir dengan mentega atau
margarine, telur, daging atau ikandan satu gelas susu.
- Menu siang: nasi, daging, ayam, telur, tahu, tempe, sayur seperti tomat,
wortel, bayem,. Buah seperti pisang, jeruk, pepaya, apel dan satu gelas
susu.
- Menu malam: Nasi atau roti disemir dengan mentega atau margarine.
Daging, ayam, ikan, tahu tempe. Buah atau pudding atau segelas susu.
Penyajian Menu:
Menu Pagi :
1. Roti berlapis kehu dan sayur
2. Minum : Segelas susu dan air putih
3. Buah : Pisang
Menu Siang :
1. Nasi Putih
2. Tumis Campur : buncis, brokoli, wortel, baso.
3. Lauk : ikan goring
4. Minum : segelas susu dan air putih
5. Buah : apel, jeruk
Snack
1. Agar-agar
2. Wafer
3. Minum segelas jus melon
BAB VII

GIZI SEIMBANG MASA

REMAJA

Populasi remaja merupakan kelompok penduduk yang cukup besar. Penduduk


indonesia cukup didominasi oleh remaja. Jumlah penduduk indonesia usia 10-19tahum
sebesar 22,2% dari total punduduk (BPS, 1999). Studi analisis kecenderukangn
kesehatan menegstimasikan bahwa tahun 2005 indoneisa akan menjadi negara dengan
proporti populasi kurang dari 15 tahun terbesar. Denagn kemajuan pembangunan,
masalah penduduk indonesia sekarang tidak lagi sepenuhnya terpusat pada jumlah
penduduk melainkan pada kualitas penduduknya. Remaja merupakan aset bangsa untuk
terciptanya generasi mendatang yang lebih baik.

Pengertian dari demaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan
dewasa. Masa ini biasanya diawali pada usia 14 tahun pada laki-laki, dan 10 tahun pada
perempuan (satumed,2003). Pada masa ini remaja mengalami banyak diantaranya
perubahan fisik, penyangkut pertumbuhan dan kematangan organ produksi, perubahan
intelektual, perubahan bersosialisasi, dan perubahan kematangan kepribadian termasuk
emosi. Pada berubahan organ produksi remaja laki-laki tanda kepriaan ditandai dengan
terjadinya mimpi basah, ereksi, orgasme, dan ejakulasi. Pada perempuan diawali dengan
datangnya menstruasi yang pertama kali yang biasa disebut manarche, umumnya terjadi
antara usia 10-16 tahun, sedangkan perubahan fisisk antara lain : betuk tubuh mulai
tampak jelas lekuk-lekuknya, kulit menjadi lebih halus, payudara membesar, suara lebih
nyaring, juga munculnya bulu-bulu dibagian tubuh. Masyarakat indonesia mendefinikan
remaja dengan batas usia yaitu 10-24 tahun dan belum menikah dengan pertimbangan
karena usia 10 tahun yaitu usia dimana remaja putri perubahan dalam bentuk tubuhnya,
tetapi perubahan bisa berbeda-beda pada setiap remaja putri (Pardede,2002).

Masa remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan hidup seorang
manusia seteah ia mampu bertahan hidup (survive), dimana secara fisik ia akan
mengalami perubahan fisik yang spesifik dan secara psikologik akan mulai mencari
identitas diri. Dalam proses pencarian identitas dan diri ini, remaja masih harus
dihadapkan pada kondisi lingkungan yang juga membutuhkan penyesuaian kejiwaan.
Masa remaja merpakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa.
Pada masa ini terjadi berbagai macam perubahan dan perkembangan yang cepat baik
fisik maupun psikososial. (Kurniawan, 2002) perubahan fisik karena pertumbuhan yang
terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara
asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa
masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Masalah gizi pada remaja akan berdampak
negatif pada tingkat kesehatan masyarakat,misalnya penurunan konsentrasi belajar,
resiko menahirkanbayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. (Permaisih, 2003)

A. Karakteristik Remaja
Siswa atau anak sekolah mempunyai karakteristik mulai mencoba
mengembangkan kemandirian dan menentukan batasan-batasan atau norma.
Disinilah variasi individu mulai mudah lebih dikenali seperti pertumbuhan dan
perkembangan pola aktivitas, kebutuhan zat gizi, perkembangan kepribadian serta
asupan makannya. Laju pertumbuhan pada anak wanita dan pria hampir sama
cepatnya mulai pada usia 9 tahun, selanjutnya, antara 10-12 tahun, pertumbuhan
anak perempuan mengalami percepatan lebih dahulu karena tubuhnya
membutuhkan persiapan menjelang usia reproduksi , sementara pria baru
menyusul dua tahun kemudian. Puncak pertambahan berat dan tinggi badan
wanita tercapai pada usia masing-masing 12,9 dan 12,1 tahun, sementara pria
pada 14,3 dan 14,1 tahun (Arisman ,2004)
B. Pola Makan Masa Remaja
Pengalaman baru, kegembiraan sekolah, rasa takut kalau terlambat sekolah,
menyebabkan anak sering menyimpang dari kebiasaan makan yang sudah
menyimpanng dari kebiasaan watu makan yang sudah diberikan pada mereka.
(Moehji, 2002) ini akan menimbulkan masalah gizi. Anak sudah lebih aktif memilih
makanan yang disukai. Kebutuhan energi karena mereka lebih banyak aktivitas
fisik, misalnya olahraga, bermain, atau membantu orang tua. Golongan anak
sekolah biasanya mempunyai banyak prthatian dan aktivitas diluar rumah
sehingga sering melupakan waktu makan. Makan pagi perlu diperhatikan, untuk
emncegah hipoklikemidan supaya anak lebih mudah mencerna pelajaran.
Golongan anak sekolah mempunyai daya tahan yang cukup terhadap berbagai
penyakit.
Siswa SMP digolongkan dalam anak remaja. Pola makan anak remaja serupa
dengan pola makan orang dewasa. Selera makan yang begitu besar selama masa
remaja harus dipenuhi dengan makan yang bergizi baik dan seimbang. Diet yang
terdiri atas beraneka ragam jenis makanan akan memastikan kecukupan gizi anak
remaja. Anak remaja yang tumbuh baik dalam lingkungan rumahnya sendiri
memilih makan annya dengan bijaksana. Selanjutnya diaakan mempunyai
kebiasaan makan makan yang baik (Djaeni,1996)
Masa remaja menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat yang disebut
“adoleseene growth spurt”, sehingga memerlukan zat gizi relative besar
jumlahnya. Bila konsumsi zat gizi tidak ditingkatkan mungkin terjadi defisiensi
ralatif terutama defidiensi vitamin-vitamin. Defisiensi sumber energi dapat
menyebabkan tubuh langsing, bahkan sampai kurus. (Djaeni,1996)
C. Kebutuhan Energi Remaja
Kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi yang berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran seseorang bila seseorang
mempunyai ukuran dan koposisi tubuh dengan tingkay aktivitas yang sesuai
dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan
aktivitas fisik yang dibutuhkan secara social dan ekonomi (Almatsier, 2002)
Kebutuhan anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Anak laki-laki
lebih banyak melakukan aktivitas fisik sehingga membutuhkan energi yang lebih
banyak. Sedangkan aktivitas perempuan biasanya sudah mulai haid sehingga
memerlukan proteun dan zat besi lebih banyak (RSCM, 2002)
Pada masa remaja kebutuhan atau kecukupan zat-zat gizi (Recomended
Dietary Alloeance) cukup tinggi, sehingga faktor gizi sangat berperan dan
menentukam “posture” dan “performance” seseorang pada usia dewasa. Masalah
gizi yang ditemukan pda masa remaja adalah usia dewasa. Masalah gizi yang
ditemukan pada masa remaja adalah kurang gizi(underweight), obesitas
(overweight), anemia, dan gondok ( Husain,1977 )
Berdasarkan zat gizi yang ada didalam makanan maka makanan dikelompokkan
menjadi 3 kelompok atau lebih dikenal dengan nama “Tri Guna Makanan, yaitu :
a. Sumber zat tenaga sebagai “mpdal”melakukan berbagai aktivitas. Makanan
yang mengandung sumberzat tenaga adalah yang mengandung karbohidrat.
b. Sumber zat pembangunan untuk pembentukan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan. Bahan makanan yang mengandung sumber zat pembangun
adalah yang mengandung protein, baik yang berasal dari hewani maupun
nabati
c. Sumber zat pengatur untuk mengatur penggunaan zat-zat gizi didalam tubuh.
Bahan makanan yang mengandung sumber zat pengatur yang
mengangandung vitamin dan mineral (Seri Ayah Bunda,2000)
Kekurangan energi akan menjadikan tubuh mengalami keseimbangan negatif.
Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya (idela). Bila terjadi
pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada orang
dewasa menyebabkan penurunsn berat badan dan kerusakan jaringan tubuh
(Almatsier,2002)
Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Ini berakibat terjadi
berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan bisa disebabkan oleh
kebanyakan makan, dalam hal karbohidrat, lemak maupun pritein, tetapi juga
karena kurang bergerak. (Almatsier, 2002)
D. Status Gizi Remaja
Status gizi dapay ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun
secara antropometri. Kekurangan kadar homoglobim atau anemi dengan
pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang
paling mudah dan murah. Indeks Masa Tbuh (IMT) direkomendasikan sebagai
indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. (Permaisih, 2003)
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang
membedakan batas ambag laki laki dan perempuan. Batas ambang normal laki-
laki adalah 20,1-25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7-23,8 untuk kepentingan
pemantauan dan tingkat defisiensi energi ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut
FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan
perempuan . ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-
laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada
perempuan untuk kategori gemuk tngkat berat. (Suparasia,2002)
Untuk kepentingan indonesia, batas ambang dimodifikasi berdasarkan
pengalaman klinis dan hasil penelitian dibeberapa Negara berkembang. Akhirnya
diambil kesimpulan ambang batas IMT untuk indonesia. (Suparasia,2002)
Tabel 9. Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia
Kategori keterangan IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Gemuk
Kekurangan berat badan tingkat berat >27,0
(sumber: Depkes, 1994. Pedoman Praktis Pemantauan Status Gizi orang dewasa, Jakarta. Hlm 4)
BAB VIII
GIZI MANARCHE
A. Masalah Remaja Putri
Masa remaja adalah periode yang paling rawan dalam perkembangan
hidup seorang manusia seteah ia mampu bertahan hidup (survive), dimana
secara fisik ia akan mengalami perubahan fisik yang spesifik dan secara
psikologik akan mulai mencari identitas diri. Dalam proses pencarian identitas
dan diri ini, remaja masih harus dihadapkan pada kondisi lingkungan yang juga
membutuhkan penyesuaian kejiwaan.
Pada remaja putri banyak hal yang dapat memengaruhi manarche antara
lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan sel dan
asupan gizi dikonsumsi saat menjelang datangnya menarche.
Sebuah hormon yang disebut hormon pelepasan gonodatropin
(Gonadotropin-releasing Hormone atau GnRH) akan dihasilkan oleh sebuah
kelenjar dibagian otak. GnRH akan merangsang kelenjar lainnya, yaitu kelenjar
pituitaria untuk melepaskan dua jenis hormon lain yaitu Lureinizing Hormon (LH)
dan hormon perangsang folikel (Follicle-Stimulating Hormon atau FSH). Pada
perempuan FSH dan Lh akan mempengaruhi indung telur (ovarium) untuk mulai
membuat hormon estrogen bersama-sama akan telibat dalam siklus menstruasi
dan sekaligus mempersiapkan rahim agar siap untuk mengandung atau hamil
(Bibiana Dyah S, 2007).
Makanan yang bergizi dan berlemak tinggi dan berasal dari hewani akan
mengakibatkan pertumbuhan berat badan pada perempuan remaja. Kadar
estrogen akan meningkat akibat kolesterol tinggi. Bukan hanya lemak dari
komposisi tubuh saja tetapi sebaliknya dipengaruhi oleh faktor asupan makan
dan faktor tidak adanya penyakit yang melemahkan (Yanti Kadarusman, 2003).
Suatu hal yang dapat mempengaruhi pembentukan hormon salahsatunya adalah
asupan gizi, dengan asupan gizi yang baik dapat mempercepat pembentukan
hormon-hormon yang mempengaruhi datangngnya manarche. Sehingga dengan
perbaikan gizi atau asupan gizi yang baik dapat menyembablan umur haid
pertama menjadi lebih dini (Depkes RI,1995).
Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah kurangnya asupan gizi
yang mengakibatkan menderita kurang gizi yaitu terlalu kurus (Kurang Energi
Kronik) dan dapat terkena anemia karena kekurangan zat besi. Disamping itu
masalah yang sering muncul adalah kelebihan asupan gizi yang dapat
menyebabkan obesitas. Hal-hal tersebut sangat mempengaruhi keadaan tubug
dan sistem produksi hormon yang berkaitan erat dengan terjadinya menarche
(Depkes RI).
Pada masa remaja mengalami banyak perubahan antaranya perubahan
fisik, menyangkut pertumbuhan dan kematangan organ produksi, perubahan
bersosialisasi, dan perubahan kematanyan kepribadian termasuk emosi. Pada
perubahan organ produksi pada remaja laki-laki tanda kepriaan ditandai dengan
terjadinya mimpi basah, ereksi, orgasmus, dan ejakulasi. Dan pada perempuan
diawali dengan menarche, umumnya terjadi antara umur 10-16 tahun,
sedangkan perubahan fisiknya antara lain: bentuk tubuh mulai tampak jelas
lekuk-lekuknya, kulit menjadi lebih halus, payudara membesar, suara menjadi
lebih nyaring , juga munculnya bulu-bulu halus dibeberaoa bagian tubuh (Bibiana
Dyah S, 2007)
Masa remaja merupakan masa transisi antara anak-anak ke masa
dewasa, selama masa remaja akan terjadi kecepatan pertumbuhan atau pacu
tumbuh (growt spurt), dan mulai munculnya seks sekunder pada laki-laki maupun
perempuan mulai terjadi vertilitas dan terjadi perubahan psikososial (Suryawan,
2004). Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan
psikososial dan seksual semua remaja akan melewati tahapan berikut, yaitu
masa remaja awal (early adolsence) umur 11-13 tahun, masa pertengahan
(middle adolsence) umur 14-16 tahun dan masa remaja lanjut (late adolsence)
umur 17-20 tahun (Soetjiningsih, 2004).
B. Pubertas
Pubertas adalah dimana system reproduksi mengalami kematangan.
Pubertas ditandai dengan periode preeminary selama satu tahun atau lebih yang
disebut prepubertas, ketika karakteristik seks sekunder mulai muncul. Pada saat
ini kelenjar endokrin terutama kelejar pituitary dan gonad mulai memproduksi
hormon-hormonnya dalam jumlah besar, bahan kimia yang sangat kuat ini
disebarkan ke setiap bagian tubuh melalui aliran darah, sehingga menyebapkan
perubahan dalam bentuk tubuh, kecepatan pertumbuhan, perkembangan organ-
organ tubuh (Hamilton, 1995).
Maturasi pubertas normal merupakan hasil dari integritas aksis
neuroendokrin-Gonad yang menjadi aktif mulai trimester tiga kehamilan dan tidak
aktif lagi setelah umur satu tahun kehidupan. Peningkatan sensitifitas
hypotalamus dihubungkan dengan feed black negatif dari seks steroid. Jadi
selama masa anak-anak amplitud dari gonadotropin releasing hormone (GnRH)
berkurang dari aktifitas gonad menjadi minimal. Sebelum mulainya pubertas atau
masa remaja sekolah GnHR meningkat lagi terjadi stimulasi terhadap sekresi
follicle-stimulating hormone (FSH) dan luitenizing hormone (LH) (Suryawan,
2004).
Secara umun terjadi komposisi tubuh pada masa pubertas yaitu
diantaranya adalah selama pubertas jaringan lemak meningkat pada remaja
perempuan dan berkurangnya pada remaja laki-laki, pada remaja perempuan
lean body mass mengalami penurunan dari 80% berat badan pada anak
pubertas, menjadi 75% pada masa maturitas. Selama pubertas terdapat
peningkatan pada ukuran lebar pelvis darpada ukuran anteroposterior, demikian
pula bagian depan pelvis menjadi lebih besar dan lebih kuat (Soetjiningsih,
2004).
C. Menstruasi Pertama (Menarche)
Menarche yaitu menstruasi yang biasanya terjadi pada usia 12-13 tahun
(Prince, 2006). Cepat atau lambatnya kematangan seksual meliputi menstruasi,
dan kematangan fisik ini ditentukan oleh kondisi fisik individual, juga dipengaruhi
oleh faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim, cara hidup yang melindungi anak.
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang anak gadis bisa
memperlambat tibanya menstruasi (Kartono, 1992). Menurut hasil penelitian Said
(2004) didapat hubungan antara faktor status kesehatan dengan kejadian usia
menarche, selain itu faktor pendidikan orang tua mempengaruhi usia menarche
secara bermakna.
Menstruasi adalah darah yang keluar dari vagina wanita sewaktu ia sehat
bukan disebapkan oleh melahirkan anak atau karena terluka. Menstruasi
menunjukkan bahwa seorang gadis yang sehat dan berfungsi sebagai mana
mestinya, sedangkan menstruasi dini adalah menstruasi yang datangnya lebih
awal dibawah usia 10 tahun (Surtiretna, 1997).
Sebagaimana puncak kedewasaan perempuan mulai mengalami
perdarahan rahim pertama yang disebut menarche. Pada masa tersebut seorang
perempuan memerlukan perhatian orang tua, karena sejak masa menstruasi
pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan
jenisnya (Manuaba, 1998).
Usia menarche adalah menstruasi pertama yang biasanya terjadi pada
perempuan umur 12-13 tahun dalam rentang umur 10-16 tahun. Dalam keadaan
normal menarche diawali dengan periode pematangan yang dapat memakan
waktu 2 tahun (Yanto Kadarusman, 2003). Menarche merupakan tanda
diawalinya masa puber pada perempuan.
Perkembangan seksual sekunder dipengaruhi oleh factor endogen dan
eksogen antara lain status gizi, lingkungan, media masa, sosial ekonomi dan
derjat kesehatan secara keseluruhan. Factor yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan seksual sekunder untuk hormon yang dihasilakan oleh kelenjar
hypothalamus, pituitary, da ovarium (Puryanti, 2002). Hormone yang
berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah estrogen dan progesterone.
Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesteron berpengaruh
pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid (Krummel,
1996 cit Path 2004).
Terdapat antara jumlah tertentu lemak tubuh dengan mulai dan
berlangsungnya menstruasi. Teori ini menekankan bahwa menarche terjadi pada
berat badan tertentu dari pada usia tertentu pada seorang wanita. Menstruasi
yang datang lebih dini biasanya disebapkan oleh beberapa factor lain,
diantaranya adalah berat badan yang berlebihan, aktifitas fisik dan genetik.
Selain itu dipengaruhi oleh rangsangan kuat seperti film, buku-buku bacaan, dan
majalah orang dewasa yang dapat mempercepat menstruasi lebih dini (Kartono,
1992).
Makanan yang bergizi tinggi dan berlemak tinggi dan berasal dari hewani
akan mengakibatkan pertumbuhan berat badan pada remaja perempuan.
Dengan begitu, kadar ekstrogen meningkat akibat kolesterol tinggi. Bukan hanya
lemak dan komposisi tubuh saja tetapi sebaliknya dipengaruhi oleh faktor asupan
makan dan factor tidak adanya penyakit yang melemahkan (Yanto Kadarusman,
2003).
Kekurangan nutrisi pada seseoarang akan berdampak pada penurunan
fungsi reproduksi. Pada wanita anoreksia kadar hormon steroid mengalami
perubahan yaitu meningkatnya kadar testosterone serum dan penurunan sekresi
17 –keto steroid dalam urine, diantaranya androsteron dan epiandrosteron,
dampaknya terjadi perubahan siklus ovulasi.
Berhubungan dengan fungsi menstruasi, secara khusus jumlah wanita
yang anovulasi akan meningkat bila berat badannya meningkat. Pada penelitian
ternyata wanita gemuk mempunyai resiko tinggi terhadap ovulasi, infertile, dan
fungsi ovulasi terganggu, sehingga menjadi tidak subur. Keadaan ini apabila
peningkatan berat badan terlalu cepat, pada umunya peningkatan berat badan
disebapkan karena asupan gizi yang berlebihan. Kodisi kegemukan berkaitan
dengan proses perubahan androgen menjadi estrogen. Hypotalamus
merangsang pningkatan sekresi hormone LH serta terjadi hypoandrogenisme
kadar testosterone yang rendah. Wanita kegemukan dengan siklus menstruasi
normal kadar testosteronnya lebih rendah daripada wanita gemuk yang
mengalami amenorhe.
Berdasarkan uraian diatas dapat menerangkan bahwa diet mempengaruhi
siklus menstruasi, hal ini berhubungan dengan kadar hormon steroid yang
merupakan factor utama dalam pengaturan siklus tersebut. Telah terbukti bahwa
gizi maupun gizi kurang dapat mengurangi fertilitas. Menstruasi adalah
pengeluaran darah secara periodik, cairan jaringan dan lapisan endometrium
dan uterus dengan jumlah darah berfariasi. Jumlah darah selama menstruasi
rata-rata 60 ml (Jones, 2001).
D. Fisiologi menstruasi
Pusat pengendalian hormone dari system reproduksi adalah hipotalamus.
Hipotalamus mempunyai hormone gonadotropik, hormone releasing, hormone
GNRH yang mensekresi dua hormone yaitu follicle stimulating hormone releasing
hormone (FSH-RH) dan luteinizing hormone releasing hormone (LH-RH). Kedua
hormone tersebut merangsang hipofisis interior untuk mensekresi follicle
stimulating hormone dan luteinizing hormone yang menyebapkan terjadinya
produksi esterogen dan progesterone yang selanjutnya akan memberikan umpan
balik yang mengandung kadar hormone gonadotropik kepada hipotalamus. Satu
siklus menstruasi adalah siklus ovarium, siklus endometrium, dan siklus sekresi.
Jarak siklus berjarak antara 15-45 hari dan rata-rata 28 hari. Lamanya menstruasi
sekitar 2-8 hari dan rata-rata 4-6 hari. Darah menstruasi tidak bisa membeku
dengan jumlah sekitar 60-8- ml setiap siklus menstruasi (Prawirohardjo, 1999).
E. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi
berulang pada uterus dan organ-organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan
berakhir pada saat menopause. Siklus tersebut bervariasi dari 18 sampai 40 hari,
rata-rata 48 hari (Hamilton, 1995).
Selama haid, hipotalamus mengirim sejumlah factor pencetus FSH dalam
darah kemudian meningkat dan merangsang sejumlah folikel tumbuh dan
membentuk estrogen, sehingga jumlah hormone dalam darah meningkat.
Estrogen merangsang dinding uterus agar menebal. Di akhir haid hampir seluruh
dinding runtuh, bercampur dengan darah dan keluar (liewellyn, 2005). Menurut
Hamilton (1995), siklus menstruasi dibagi menjadi empat fase yang ditandai
dengan perubahan pada endometrium uterus, fase tersebut yaitu menstruasi, fase
proliferasi, fase sekresi atau luteal, dan fase premenstruasi atau iskemik.
Fase menstruasi yaitu korpus luteum berfungsi sampai kira-kira hari ke-23
atau hari ke-24 pada siklus 28 hari, dan kemudian mulai bergeser, akibatnya
terjadi penurunan progesterone dan estrogen yang tajam sehingga
menghilangkan perangsangan pada endometrium, perubahan iskemik terjadi
pada arteriola dan diikuti oleh menstruasi (Hamilton, 1995). Fase proliferasi,
stadium ini berlangsung selama kira-kira 5 hari, kadar estrogen yang meningkat
dari folikel yang berkembang akan merangsang stroma endometrium untuk mulai
tumbuh dan menebal, kelenjar-kelenjar mulai menjadi hipertrofi dan berproliferasi,
dan pembuluh darah menjadi banyak sekali. Fase sekresi (luteal) yaitu fase
setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesterone yang meningkat dan terus
diproduksi estrogen oleh korpus luteum, dan endometrium menebal (Prince,
2006). Fase premenstrual yaitu korpus luteum menurun, kadar progesterone dan
estrogen menurun, arteri pada endometrium berkontraksi, dan dinding uterus
menjadi menyusut dan mati karena iskemia (Hamilton, 1995).
Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai
umur 18 tahun (Manuaba, 1998). Titik kritis ukuran antropometri pencetus
menstruasi dini (menarche) adalah berat badan 40 kg dan tinggi bada 148 cm
(Simamora, 2001). Menurut swenne (2005), terdapat hubungan antara masa
lemak tubuh dengan kejadian usia menstruasi dini, begitupula dengan hubungan
Antara BMI dengan usia menstruasi.
F. Gizi seimbang masa menarche
Untuk pertumbuhan normal, tubuh memerlukan nutrisi yang memadai,
kecukupan energi, protein, lemak, dan suplai semua nutrient esensial yang
menjadi basis pertumbuhan (Suandi, 2004). Kebiasaan makan yang diperoleh
sesame remaja akan berdampak pada kesehatan dalam fasekehidupan
selanjutnya, setelah dewasa dan berusia lanjut (Arisman, 2004).
Agar menarche tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja
wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya
baik. Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin maupun air digunakan oleh tubuh sesuai dengan
kebutuhan (Krummel, 1996 dalam Path 2004).
Asupan gizi yang dibutuhkan pada remaja :
1. Asupan energy
Asupan energi untuk remaja putri usia 10-12 tahun adalah 2050 kkal,
sedangkan usia 13-15 tahun adalah 2350 kkal (Depkes RI, 2005). Energi
dibutuhkan untuk dapat mempertahan kan hidup, menunjang pertumbuhan
dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan
protein yang ada di dalam makanan (Almatsier, 2001).
Kandungan energi yang paling tinggi diperoleh dari bahan makanan yang
mengandung karbohidrat, karbohidrat ini merupakan sumber energi yang
utama, bagi hamper seluruh penduduk dunia. Khususnya bagi penduduk
negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dihasilakan
oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 kalori, bila dibandingkan dengan protein dan
lemak, karbohidrat merupakan sumber energi yang murah. Kejar tumbuh pada
remaja sangat sensitif terhadap energi dan perubahan yang terjadi pada
energi. Asupan energi yang rendah menyebapkan retradasi pertumbuhan,
berat badanrenda dan semistarvasi (Suandi, 2004).
Ketidak seimbangan antara asupan dan keuaran energi mengakibatkan
pertambahan berat badan (Arisman, 2004), hal ini pun akan semakin
diperberat apabila tidak diimbangi dengan aktivtas dan olahraga (Purwati, dkk
1999).
Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan asupan
energi pada fase luteal dibandikan fase folikuler. Peningkatan -500 kkal/hari.
Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek peningkatan dan
penurunan terhadap nafsu makan (Krumel, 1996 dalam Path 2004). Identifikasi
jenis nutrisi yang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum
didapatkan data yang pasti.
Kategori asupan energi dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG)
dibagi menjadi 3 yaitu :
Tabel 10. Kategori asupan energi

kategori Cut of point


Baik >80 %
Sedang >70-80 %
kurang 60-90
Sumber : Roejito (1998)
2. Asupan lemak
Lemak memegang peran penting sebagai komponen structural dan
fungsional membrane sel dan perkusor senyawa yang meliputi berbagai segi
dari metabolisme. Lemak juga sebagai sumber asam lemak esensial yang
diperlukan oleh pertumbuhan, sebagai sember suplai energi yang berkadar
tinggi, dan sebagai pengangkut vitamin yang larut dalam lemak (Suandi, 2004).
Perbandingan komposisi energi dari lemak yang dianjurkan adalah 20-30%,
hal tersebut sudah dapat menggambarkan pola makan yang baik karena
jumlah ini sudah dapat memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan
untuk membantu penyerapan vitamin larut lamak (Hardiansyah, 2004).
Apabila dalam tubuh lemak melebihi dari yang diperlukan untuk fungsi
tubuh yang normal maka akan terjadi penimbunan lemak, sehingga
mengakibatkan berat badan lebih dari normal dan hormone yang dibentuk oleh
lemak akan memacu menstruasi datang lebih dini (Soetjiningsih, 1998).
Asupan tinggi lemak berpengaruh terhadap kadar hormone steroid,
dibuktikan dengan diet rendah lemak akan memperpanjang siklus menstruasi,
lamanya menstruasi, serta memperpanjang fase folikuler (Path, 2004).
3. Asupan protein

Protein diperlukan untuk sebagian besar metabolik, terutama pertumbuhan,


perkembangan, dan maintenance merawat jaringan tubuh (Suandi, 2004).
Protein sebagai pemasok energy, dapat diberikan dalam jumlah sedang, tetapi
sebaiknya 20-25% dari jumlah total kalori (Arisman, 2002).

Kebutuhan pencak protein seimbang dengan asupan energi, kebutuhan


protein berhubungan lebih erat ke model pertumbuhan dibandingkan usia
kronologis. Kebutuhan protein sehari yang direkomendasikan pada remaja
berkisar antara 44-59 gram (Suwandi, 2004). (Path, 2004) menjelaskan bahwa
asupan protein dibandingkan dengan angka kecukupan gizi dibagi menjadi 3,
yaitu :
Tabel 11. Kategori asupan protein
Kategori Cut of point
Baik >80%
Sedang >70-80%
Kurang 60-69%
Sumber : Roejito (1998)

Asupan protein hewani yang kurang akan mempengaruhi penurunan


frekuensi puncak LH dan akan mengalami pemendekan fase folikuler rata-rata
3,8 hari. Hal ini telah diteliti pada 9 orang vegetarian yang diberi diet
mengandung protein hewani (daging) ternyata fase folikuler memanjang dan
FSH meningkat (Path, 2004).
4. Asupan karbohidrat
Sumber terbesar energi tubuh adalah karbohidrat yang menjadi bagian dari
berbagai bermacam-macam struktur komponen primer diet serat. Karbohidrat
desimpan sebagai glikogen atau diubah menjadi lemak tubuh (Suandi, 2004).
Tidak ada ketentuan tentang karbohidrat sehari untuk manusia, namun untuk
memelihara kesehatan komposisi energi dari karbohidrat yang dianjurkan
adalah sebesar 60% (Hardiansyah, 2004).
Sebagian karbohidrat dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai
glukosa untuk keperluan energi segera sebagian disimpan sebagai glikogen
dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk
kemudian disimpan sebagai cadangan energi dalam jaringan lemak (Almatsier,
2004). Karbohidrat juga merupakan sumber peningkatan asupan kalori selama
fase luteal pada siklus menstruasi (Krummel, 1996 dalam Path 2004).
BAB IX

GIZI LANSIA

A. Batasan lansia
Lansia adalah mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas, status
kesehatan lansia tidak boleh terlupakan karena terpengaruh terhadap penilaian
akan zat gizi. Ada lansia yang tergolong sehat dan adapula yang mengidap
penyakit kronis. Kebutuhan gizi pada lansia mengalami perubahan akibat
meningkatnya mordibitas dan penyakit degenerative seperti tekanan darah tinggi,
serangan jantung, serta penyakit kronis lainnya. Selain itu pengaruh lingkungan
dan sosial ekonomi juga mengakibatkan konsumsi menjadi tidak seimbang.
Ketidak seimbangan gizi yaitu ketidak seimbangan antara konsumsi dan
kebutuhan, menyebabkan lansia kurang gizi atau menjadi kegemukan. Pada
lansia yang kurang gizi masalahnya adalah kemampuan indra rasa lidah yang
menurun, juga menurunnya kemampuan tubuh mencerna makanan. Pengaruh
lingkungan ikut menyebabkan konsumsi makanan mejadi rendah sehingga tidak
mencukupi kebutuhan. Sebaliknya pada golongan lansia yang kegemukan
disebabkan konsumsi yang relative tetap sedangkan kebutuhan menurun.
Penurunan kebutuhan ini disebabkan metabolism dan aktifitas yang menurun
pula. Untuk menetralisir keadaan tubuh pada lansia tentu di perlukan upaya
mengidealkan berat badan serta kondisi kesehatan dan nurtrisi yang baik
merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan agar tetap sehat di usia
baya.
Di tengah masyarakat muncul anggapan bahwa menjadi tua identik dengan
sakit-sakitan. Tingkat ketergantungan tinggi tidak produktif, serta pension dari
segala kegiatan. Memang secara alamiah memasuki usia 40-an orang mulai
mengalami perubahan fungsional pada tubuhnya. Perubahan dapat
dikelompokkan menjadi 5 yakni kemunduran fungsi fisikoneorologi yang
menyangkut penglihatan dan pendengaran, kemunduran fungsi neurofisiologis
yang meliputi perantaran saraf otot dan refleks kardiofaskuler, serta kemunduran
kepribadian .
Pada awal kehidupan manusia perubahan dari satu tahap ketahap lain
bersifat evolusional yang berarti menuju tahap kemampuan baik emosional
maupun fungsional. Organ-organ tubuh sebaliknya pada kehidupan lanjut usia
justru terjadi kemunduran sesuai dengan hukum alam. Perubahan atau
kemunduran tersebut di kenal dengan istilah menua atau penuaan. Ada beberapa
teori proses penuaan yang dikembangkan namun teori radikal bebas lebih banyak
terkait dalam pengendalian proses penuaan. Radikal bebas bergabung dengan
apa saja disekitarnya dengan menyebabkan kerusakan sel. Proses itulah yang
menyebabkan perubahan fisiologis dan biologis serta menimbulkan resiko
kemunculan berbagai penyakit. 2 hal penting yang terjadi secara biologis dan bisa
mempercepat proses penuaan adalah laju peningkaan reaksi radikal bebas dan
sistem penawaran racun yang berubah seiring dengan pertumbuhan manusia.
B. Kebutuhan gizi lansia
Pada dasarnya kebutuhan gizi orang lanjut usia hampir sama dengan
kebutuhan gizi orang dewasa, tetapi sedikit berbeda dalam hal kuantitas atau
jumlahnya. Pola makan orang lanjut usia mengikuti pola makan tertentu untuk
menjaga kesehatannya, yaitu 50 % karbohidrat, 20% protein, dan 20%-30%
lemak. Dianjurkan pula makan sesuai dengan pedoman gizi seimbang
sebagaimana yang telah kita kenal selama ini, yaitunasi atau sumber karbohidrat
lainnya, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Unsur gizi yang perlu memperoleh
perhatian khusus
Indra pengecap dan pembau sudah kurang sensitive atau kurang peka yang
menyebabkan selera makanan menurun.
Menurunnya akifitas fisiologi tubuhnya konsumsi pangan yang kurang
seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami memang sudah
menurun di bandingkan usia dewasa. Kebutuhan gisi lansia umumnya lebih
rendah karena adanya penurunan metabolisme besar dan kemunduran lain
seperti di uraikan di atas.
C. Kebutuhan energi
Energy merupakan salah satu hasil metabolisme karbodihidrat , protein dan
lemak serta berfungsi dalam proses metabolisme pertumbuhan, pengaturan suhu
dan kegiatan fisik. Energy yang digunakan tubuh manusia pada hakikatnya di
dapat dari energi potensial yang tersimpan dalam bahan makanan. Hasil-hasil
penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolime berasal pada orang-orang
yang berusia lanjut menurun sekitar 15-20%. Hal ini terutama disebabkan masa
otot di samping itu aktifitas kerja olahraga yang di lakukan oleh lanjut usia
umumnya menurun.
Energi dalam bahan makanan biasanya diukur dengan satuan kekal,
adajuga yang menggunakan satuan kilo joule sumber energy yang terdapat dalam
bahan makanan berasal dari karbodihidrat,lemak dan protein. Satu gram
karbodihidrat menghasilkan 4 kalori, 1 gram protein meghasilkan 4 kalori, dan 1
gram lemak menghasilkan 9 kalori, selain itu 1 gram alcohol menghasilkan 7 kalori.
Kelebihan energy di simpan dalam bentuk likogen sebagai cadangan energy
jangka pendek dan dalam bentuk lemak sebagai cadangan energy jangka panjang
apabila penimbunan jaringan lemak tubuh sangat berlebihan maka status gizi
seorang di kategorikan sebagai obesitas
D. Kebutuhan protein lansia
Protein terdiri dari asam-asam amino, terdapat berbagai macam fungsi
protein didalam tubuh seperti kekebalan tubuh, pengganti jaringan yang rusak, dan
untuk pertumbuhan protein merupakan zat gizi yang mengandung nitrogen. Kira-
kira 16% nitrogen terkandung dalam protein. Dikenal dua jenis protein yaitu,
protein hewani dan protein nabati. Bahan makanan sumber protein nabati adalah
kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan oncom serta biji-
bijian. Sumber protein hewani antara lain daging, ikan, telur, susu dan aneka hasil
olahannya
Kebutuhan protein bagi orang dewasa rata-rata ditetapkan sebesar o,8 g
/kilo gram berat badan per hari, dengan syarat nilai gizi proteinnya serta dengan
telur. Umumnya bagi protein yang nilai gizinya lebih rendah dari telur, diperlukan
jumlah yang lebih banyak, untuk lebih aman secara umum kebutuhan protein, bagi
orang dewasa per hari 1 gram/kilo. Sedangkan untuk lansia sebaiknya komsumsi
proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi orang dewasa. Fungsi dari
protein adalah menyumbangkan asam amino dan N untuk mengganti jaringan
yang hilang. Kebutuhan untuk umur 51 tahun atau lebih 0,8 gram berat badan per
hari dengan catatan mutu proteinnya tinggi atau kisaran amannya adalah 0,9-1,2
gram. Untuk protein dengan mutu sangat tinggi seperti telur dan susu maka
kebutuhannya adalah 0,57 gram, untuk laki-laki 0,52 gram.
Pada orang yang berusia lanjut massa ototnya berkurang sehingga total
protein tubuhnya juga berkurang tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan protein
tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi di banding orang dewasa. Hal ini
disebabkan pada orang tua efisiensi penggunaan senyawa nitrogen oleh tubuh
telah berkurang disebabkan pencernaan dan penyerangannya kurang efisien.
E. Kebutuhan lemak
Selain mensuplai energy lemak berfungsi sebagai cadangan energy tubuh,
pelindung organ tubuh, dan menyediakan asam lemak esensial yang berfungsi
sebagai anti peradangan bagi kelancaran aliran darah dan fungsi sendi. Bahan
makanan yang kaya lemak antara lain lemak atau ragi pada bahan makanan
hewani, minyak, alpukat, biji berminyak (biji wijen kemiri), santan, coklat, kacang
tanah. Konsumsi lemak yang di anjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori.
Asam linoleat sebagai asam lemak esensial sangat di perlukan untuk kulit
rambut yang sehat. Konsumsi lemak pada lansia tidak boleh lebih dari 35% dari
total energy yang diperlukan. Resiko aterosklerosis pada lansia meningkat,
sehingga perlu membatasi konsumsi kolesterol, lemak jenuh (hewani) dan
meningkatkan konsumsi lemak nabati (vegetable oil seperti minyak kelapa dan
minyak saitun). Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih 40% dari konsumsi
energi) dapat menimbulkan penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh
darah kearah jantung) juga, dianjurkan 20% dari konsumsi lemak tersebut adalah
asam lemak tidak jenuh (pufa=poly unsaturated faty acid). Minyak nabati
merupakan sumber asam lemak tidak jenuh yang baik sedangkan lemak hewan
banyak mengandung asam lemak jenuh.
F. Kebutuhan karbohidrat
Salah satu masalah yang banyak di derita para lansia adalah sembelit atau
konstipasi (susah buang air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada
usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembuhkan kesulitan tersebut.
Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, bauh-buahan segar dan biji-
bijian utuh. Lansia tidak di anjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat (yang di
jual secara komersial), karena di kuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak, yang
dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga tidak
dapat di serap oleh tubuh.
G. Kebutuhan vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umunya para lansia kurang
mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6, Niasan, Asam Folat, Vitamin C, D dan E.
umumnya kekurangan ini terutama disebabkan di batasinya konsumsi makanan
khususnya buah-buahan dan sayuran. Sedangkan masalah kekurangan mineral
yang paling bannyak diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang
menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat besi yang dapat
menyebabkan anemia.
Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolime zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya
dikonsumsi secara teratur sebagai sumber mineral, sumber vitamin dan serat.
Berfungsi sebagai KO-enzim bagi proses-proses metabolik, di butuhkan
dalam jumlah cukup untuk kesehatan mental, fisik dan emosi. Perlu di perhatikan
adalah kemampuan untuk menyerap dan menggunakan vitamin menurun pada
lansia. Kebutuhan vitamin di dasarkan pada jumlah energy, protein dan nutrisi lain
yang di konsumsi, diserap dan di metabolisir.
H. Kebutuhan vitamin
Beberapa jenis vitamin yang menunjang kebugaran di usia lanjut dan
mempunyai dampak anti penuaan adalah betakaroten (provitamin A), B6
(piridoksin), B12 (sianokobalalamin), Asam folat, C, D, dan E (alfatokoferol).
Betakaroten berfungsi melawan radikal bebas penyebab proses penuaan.
Manfaatnya yang telah teruji adalah menghambat pertumbuhan sel kanker,
mencegah menyumbatan arteri yang menyebabkan serangan jantung,
menurunkan resiko terserang struk, merangsang fungsi kekebalan tubu, dan
mencegah katarak.
1. Vitamin B
Jika pola makanan lansia berubah, maka vitamin dan riboflavin dan niasin
dapat berkurang intakenya, yang mengakibatkan penurunan kadar vitamin
tersebut dalam darah. RDA untuk tiamin 1,2 mg bagi lansia laki-laki dan 1 mg
untuk lansia wanita. Jika kekurangan ribodlavin megakibatkan gugup dan
gangguan sistem peredaran darah RDA untuk riboflavin 1,3 mg untuk laki-laki
dan 1,2 n untuk wanita. Sedangkan RDA nisin adalah 15 mg untuk laki-laki dan
13 m untuk wanita
2. Folat
Konfersi folat menjadi asam folinat (bentuk aktifnya) berkurang karena
penurunan vitamin c pada lansia. Folat berfungsi pada sintesis DNA dan
replikasi sel. Defisien folat menyebabkan dementia (lemah, apatis) dan
megaloblacticred blood cells. RDA folat 400 mg bahan makanan sumber
seperti hati, ragi, saur berwarna hijau, kacang polong.
Vitamin B6 dlam tubuh memiliki fungsi sebagai koensim beberapa reaksi kimia,
terutama metabolism protein manfatnya bagi usia lanjut adalah memperkuat
fungsi kekebalan tubuh, menyehatan pembuluh-pembuluh darah , serta
memperbaiki fungsi otak. Vitamin B12 merupakan unsur penting untuk
meningkatkan kemampuan daya ingat.
3. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan zat gizi esensial untuk pembelahan sel dan sintesis
deaxyribo nucleic acid (DNA). Vitamin B12 dapat kekurangan pada lansia
akibat penurunan penyerapan dan konsumsi obat-obatan (terutama obat
penurun tekanan darah). Akibatnya adalah dementia dan bingung. RDA
vitamin B12 3 mikrogram. Defisiensi, umumnya jarang terjadi kecuali orang
yang tidak makan bahan makanan hewani.
4. Vitamin C
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan akan sintesis kalogen. Tampaknya
kebutuhan vitamin C meningkat pada lansia (resistensi jaringan menurun,
mencegah infeksi dan masalah- masalah lain). Penyebab kekurangan antara
lain pola makan dan konsumsi obat-obatan pernafasan dapat menghambat
metabolisme vitamin C. RDA vitamin C 60 mq. Sumber vitamin C seperti buah
dan sayuran segar. Vitamin C sangat bermanfaat untuk menghambat berbagai
penyakit pada usia tua. Fungsinya antara lain meningkatkan kekebalan tubuh,
melindungi dari serangan kanker, melindungi arteri, meremajakan dan
memproduksi sel darah putih, mencegah katarak, memperbaiki kualitas
sperma, dan mencegahpenyakitgusi
5. Vitamin A
Selain berperan dalam pemeliharaan fungsi penglihatan, vitamin A juga
berperan pada sintesis glikoprotein, pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Kandungan vit A dalam plasma lansia umumnya meningkat. Karena vitamin A
dapat disimpan dalam waktu yang lama, maka masih sulit dipastikan apakah
intake vitamin A menyebabkan status vitamin A dalam plasma tersebut naik.
Kekurangan vitamin A menyebabkan gugup, penyakit pemafasan dan
peredaran darah, penurunan elastisitas kulit dan penglihatan makin terasa
RDA vitamin A 800 RE atau 4000 UI, 1 RE setara dengan 1 mikrogram retinol
(vitamin A alkohol) atau 6 mikrogram beta-karoten. Bahan makanan sumber
vitamin A adalah unggas, daging, hati, telur, ikan, susu dan hasil olahannya.
Buah-buahan berwarna merah kekuningan dan sayuran hijau merupakan
sumber provitamin A atau karotenoid.
6. Vitamin D
Vitamin D disintesis dari prekursornya dengan bantuan sinar ultraviolet
matahari, kecuali pada kasus-kasus tertentu. RDA vitamin D 5 mikrogram
sebagai kolekalsiferol (D3) atau 200 UI. Dalam ginjal dirubah menjadi bentuk
aktifnya yaitu 25- hidroksi atau 1,25 hidroksi kole kalsiferol. Penurunan fungsi
ginjal pada lansia dapat menurunkan kemampuan ini.
7. Vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan dalam sistem biologis,
yaitu dapat menurunkan radikal bebas dan kerusakan membran sel/jaringan.
RDA vitamin E adalah 8 mg sebagai alfa tokoferol atau 12 UI untuk wanita dan
10 mg atau 15 UI untuk laki-laki. Jika banyak mengkonsumsi minyak dengan
PUFA tinggi, maka kebutuhannya meningkat. Meskipun suplementasi vitamin
E populer, tapi belum ada kesimpulan pasti tentang pengaruhnya terhadap
penurunan penyakit jantung, penurunan sterilitas atau meningkatkan aktivitas
seksual atau atletik. Kekurangan vitamin E jarang terjadi pada manusia.
Sumber vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan.
8. Vitamin K
Vitamin K dihubungkan dengan kesehatan tulang, karena itu asupan adekuat
vitamin K perlu dicapai. Bahan makanan sumber vitamin Kutamanya sayur
berwarna hijau tua
I. Kebutuhan mineral lansia
Mineral sangat penting bagi lansia, karena kalium, natrium dan klorida adalah
penting pada keseimbangan elektrolit tubuh. Obat-obatan yang dikonsumsi dapat
menurunkan kadar kalium tubuh. Jika lansia yang normalnya aktif, menjadi terlihat
lemah, maka perlu perhatian terhadap keseimbangan elektrolitnya.
1. Kalsium
RDA kalsium 800 mg/hari untuk laku-laki dan wanita di atas 50 tahun. Jumlah
kalsium yang dibutuhkan berhubungan dengan konsumsi posfat dan status
vitamin D. Rasio Ca: P harus berkisar 1 :2 sampai 1: 1. Studi menunjukkan
bahwa osteoporosis tidak akan berjalan dengan cepat pada lansia yang
mengkonsumsi kalsium tinggi yaitu sampai 1 g/hari.
2. Magnesium
RDA untuk magnesium adalah 300 mg untuk wanita dan 350 mq untuk laki-
laki. Tidak ada bukti yang menunjukkan kebutuhan Mg meningkat pada lansia.
Kehilangan cairan tubuh yang banyak, malabsorpsi dan penyakit hati dapat
menyebabkan defisiensi. Tetapi karena umumnya magnesium banyak terdapat
dalam bahan pangan, kekurangan magnesium jarang terjadi.
3. Posfor
RDA untuk P adalah 800 mg untuk wanita dan pria. Kekurangan jarang terjadi
karena P banyak terdapat dalam bahan pangan.
4. Kalium
RDA yang direkomendasikan adalah 2.3 gram K per hari. Kekurangan kalium
dapat disebabkan oleh banyak kehilangan cairan tubuh, luka, trauma dan
terapi diuretic
5. Zat besi/Fe
Kekurangan besi banyak terjadi pada lansia karena penyerapan yang
berkurang kemampuannya dan jumlah konsumsi yang berkurang. Akibatnya
adalah kelelahan, perubahan tingkah laku dan anemia. RDA untuk wanita dan
pria diatas 50 tahun adalah 10 mg/hari
6. Seng
Diperlukan untuk penyembuhan luka dan perbaikan jaringan tubuh. RDA
adalah 15 mg. Senga banyak terdapat dalam bahan makanan, tetapi
penurunan kemampuan penyerapan seng pada lansia menyebabkan lansia
dapat kekurangan seng.
J. Kebutuhan akan serat
Salah satu masalah yang banyak diderita para lansia adalah sembelit atau
konstipasi (susah buang air besar) dan terbentuknya benjolan-benjolan pada
usus. Serat makanan telah terbukti dapat menyembukan kesulitan tersebut.
Sumber serat yang baik bagi lansia adalah sayuran, buah-buahan segar dan buji-
bijian utuh. Lansia tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen serat (yang
dijual secara komersial), karena dikuatirkan konsumsi seratnya terlalu banyak,
yang dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain terserap oleh serat sehingga
tidak dapat diserap tubuh. Dianjurkan agar para lansia mengurangi konsumsi gula-
gula sederhana (gula pasir, sirup) dan menggantinya dengan karbohidrat
kompleks. Karbohidrat yang berasal dari biji-bijian dan kacang-kacangan utuh
selain berfungsi sebagai sumber energi, juga sebagai sumber serat.
Banyak lansia yang mengalami diare jika mengkonsumsi susu. Hal ini disebabkan
dalam ususnya tidak terkandung enzim pencerna (laktosa), sehingga laktosa
dicerna oleh mikroba usus besar dan menimbulkan diare. Produk-produk susu
yang sudah difermentasi, misalnya yoghurt dan keju tidak dapat menimbulkan
diare, karena sebagian besar laktosanya telah digunakan mikroba dalam proses
fermentasi. Disamping sebagai sumber karbohidrat (laktosa) susu juga sangat
penting sebagai sumber protein, vitamin dan mineral.
K. Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh
untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringt dan urine), membantu
pencemaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal).
Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan
ini berlaku pula pada lansia (minum lebih dari 6-8 gelas per hari).
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari
hendaknya :
1. Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan
persyaratan kebutuhan lansia.
2. Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya.
3. Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan
pangan, terutama pangan hewani).
4. Membatasi konsumsi gula, dan minuman yang banyak mengandung gula.
5. Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman
alcohol.
6. Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah- buahan, sayuran dan
serealia) untuk menghindari sembekit atau konstipasi.
7. Minuman yang cukup.

Menu makanan lansia dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep "Empat
Sehat Lima Sempuma" atau konsep "Gizi Seimbang"

Sebagai contoh menu berdasarkan "empat sehat lima sempurna" terdiri dari:

 Kelompok makanan pangan pokok (utama), yaitu nasi (1 porsi = 200 gram).
 Kelompok lauk pauk, misalnya daging (1 potong 50 gram) atau tahu (1
potong 25 gram).
 Kelompok sayuran, misalnya sayur bayam (1 mangkok 100 gram ).
 Kelompok buah-buahan, misalnya pepaya (1 potong 100 gram), dan
 Susu ( 1 gelas 100 gram).
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh
untuk mengganti yang hilang (dalam bentuk keringt dan urine), membantu
pencernaan makanan dan membersihkan ginjal (membantu fungsi kerja ginjal).
Orang dewasa dianjurkan minum sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari. Ketentuan
ini berlaku pula pada lansia (minum lebih dari 6-8 gelas per hari). Susunan
makanan sehari-hari untuk lansia hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang
dari kebiasaan makan, serta disesuaikan dengan keadaan pisikologisnya Menu
makanan lansia dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep "empat sehat
lima sempurna" atau konsep "gizi seimbang. Untuk menjaga menjaga agar menu
seharitidak monoton, tetapi bervariasi. Variasi dalam menu seharisangat
diperlukan karena sangat menghindari rasa bosan dan baik bagi kelengkapan zat
gizi (komplementasi zat gizi.
Contoh Menu Lansia dalam 1 Hari PAGI
Nasi Megono:
 Bayam
 Kangkung
 Kacang panjang
 Wortel
Telur rebus
Air putih
Pisang
SELINGAN jam 10.00
Jus wortel
Dadar sayuran :
 Jamur
 Bayam
 Telur
 Wortel
SIANG
 Nasi
 Ikan gurame bakar
sayur asam :

 Labu siam
 Jagung manis
 Kacang panjang
 Kacang tanah
Melon
Air putih
SELINGAN jam 16.00
Susu
Dadar pisang
MALAM
Nasi
Perkedel tempe :
 Ikan
 Tempe

Sup sayuran

Papaya

Air putih

Perkedel tempe
Bahan:
1 buah tempe
1 butir telur
Bumbu :
1 sdt ketumbar
2 siung bawang putih
1 sdt garam
Cara membuat :
1. Kukus tempe sampai lunak, haluskan
2. Haluskan bumbu, campur tempe, bumbu dam setengah butur telur
3. Bentuk adonan menjadi bulat pipih, dicelupkan dam telur yg sdh di campur
garam
4. Goring dalam minyak panas sampai kuning kecoklatan, angkat dan tiringkan
dalam kertas merang.
Sup Sayur
Bahan:
 Buncis
 Brokoli
 Jamur merang
 Wortel
 Daun bawang

Bumbu :

 2 siung bawang putih(memarkan)


 1 buah tomat
 Lada,garam secukupnya
 750 ml air
 2 sdt minyak goreng
 4 ceker ayam
 Jahe

Cara memasak :

1) Didihkan air,masukkan ceker dan jahe,masak hingga ceker matang,sisihkan


2) Panaskan minyak dan tumis bawang putih hingga harum,tuangkan kaldu
3) Masukkan wortel,buncis hingga agak lunak
4) Masukkan daun bawang,jamur dan brokoli.
Bumbu : tomat,lada,garam,masak hingga bumbu meresap dan matang
5) Angkat tuang ke mangkok dan sup siap dihidangkan.
BAB X

PENILAIAN STATUS GIZI

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbang dalam bentuk variabel
tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu contoh gondok
endemik merupakan keadaan tidak seimbangnya pemasukkan dan pengeluaran yodium
dalam tubuh. Macam-macam penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi
4 penilaian yaitu antropometri,klinis,biokimia,dan biofisik.

A. Penilaian status gizi secara Antropometri


Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Di tinjau dari
sudut pandang gizi,maka antropometri gizi berhungan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat
ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat
pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak,otot,dan
jumlah air dalam tubuh.
Di masyarakat cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan
adalah antropometri gizi. Dewasa ini dalam program gizi masyrakat,pemantauan
status gizi anak balita menggunakan metode antropometri sebagai cara untuk
menilai status gizi. Disamping itu pula dalam kegiatan penapisan status gizi
masyarakat selalu menggunakan metode tersebut. Dilihat dari penggunaan
antropometri yang sangat luas maka salah satu keahlian yang harus dimiliki
seorang gizi mampu mengukur status gizi masyarakat dengan cara antropometri.
Dalam bab ini akan diuraikan lebih mendalam mengenai konsep
pertumbuhan,ukuran antropometri gizi dan komposisi tubuh,peralatan
antropometri,indeks antropometri,kontrol kualitas data antropometri dan evaluasi
indeks antropometri,kelemahan dan keunggulan penggunaan antropometri dalam
penilaian status gizi.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan konsep pertumbuhan dan
perkembangan. Kedua istilah ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan lebih menekankan pada fisik dan perkembangan lebih menekankan
pada mental dan kejiwaan seseorang. Pada anak sehat biasanya kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan beriringan secara paralel harus dimiliki oleh
seorang Gizi adalah mampu mengukur status gizi masyarakat dengan cara
antropometri. Dalam bab ini akan diuraikan pertumbuhan,ukuran antropometri gizi
dan komposisi tubuh,peralatan antropometri.indeks antropmetri.kontrol kualitas
data antropometri dan evaluasi indeks antropometri,kelemahan dan keunggulan
penggunaan antropometridalam penilaian sta- tus gizi. dengar pubert denga yang
lebih mendalam mengenai konsep b.Perken Perk Dalam bahasan kema akan
diuraikan konsep pertumbuhan dan perkembangan. Kedua istilah ini mempunyai
pengertian yang berbeda. Pertumbuhan lebih menekankan pada físik dan
perkembangan lebih menekankan pada mental dan kejiwaan seseorang. Pada
anak yang sehat biasanya kecepatan pertumbuhan dan perkembangan beriringan
secara paralel.
B. Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan.
1. Pengertian
Makna pengertian pertumbuhan dan perkembangan mencakup dua peristiwa
yang statusnya berbeda,tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.Di bwah ini
akan dibahas berbagai pengertian kedua istilah tersebut.
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth)berkaitan dengan perubahan dalam
besarjumlah,ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu,yang
(gram,pound,kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik(retensi kalsium trogen tubuh).Menurut Jelliffe
D.B.(1989)pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari
tubuh,organ dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. Bukti
menunjukkan bahwa kecepatan dari pertumbuhan berbeda dari setiap
tahapan kehidupan karena dipengaruhi oleh kompleksitas dan ukuran dari
organ serta rasio otot dengan lemak tubuh.Kecepatan pertumbuhan pada
saat pubertas sangat cepat dalam hal tinggi badan yang ditandai dengan
perubahan otot,lemak dan perkembangan organ vang diikuti oleh
kematangan hormon seks.
b. Perkembangan
Perkembangan(development) adalah bertambahnya kemarmpuan
(skill)dalam struktur dan fungsi tubuhyang lebih kompleks dalam pola yang
teratur yang dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.Adapula
yang mendefenisikan bahwa perkembangan adalah penampilan
kemampuan (skill)yang diakibataka oleh kematangan sistim saraf
pusat,khususnya diotak Mengukur perkembangan tidak dapat dengan
menggunakan antropometri,tetapi seperti telah disebutkan diatas bahwa
pada anak yang sehat perkembangan searah (paralel)dengan
pertumbuhannya Perkernbangan menyangkut adanya proses diferensiasi
dari sl-sel tubuh.jaringan tubuh.organ-orgn dan sisitim organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsi didalamnya termasuk pula perkembangan emosi,intlektual, dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan lebih menekanakan pada aspek
fisik,sedangakan perkembangan pada aspek pematangan fungsi
organ,terutama kematangan sisitim saraf pusat Pertumbuhan yang optimal
sangat dipengaruhi oleh potensi biologisnya. Tingkat pencapaian fungsi
biologis seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling
berkaitan yaitu:faktor genetik,lingkungan"bio-fisiko- psikososial",dan
prilaku.Proses itu sangat kompleks dan unik,dan hasil akhirnya berbeda-
beda dan memberikan ciri pada setiap anak.
C. Parameter Antropometri
1. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
di gunakan pada bayi baru lahir ineonatus). Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa baui. normal atau BBLR. Dikatakan BBLR apabila berat bayi lahir
di bawah 2500 gram atau di bawah 2,5 kilogram. Pada masa bayi, balita, berat
badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status
gizi, kecuali terdapat kelainan klinis seperti dehidrasi, asites, edema dan
adanya tumor. Disamping itu pula berat badan dapat digunakan sebagai dasr
perhitungan dosis obat dan makanan.
Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak air dan mineral pada
tulang. Pada remaja, lemak tubuh cendenung meningkat, dan protein otot
menurun.Pada orang edema dan asites terjadi penarmbahan cairan dalam
tubuh. Adanya tumor dapat menumkanjaringan lemak dan otot, khususnya
terjadi pada orang kurang gizi.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan, antara
lain:
a. Parameter yang paling baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat
karena perubahan perubahan konsumsi makanandan kesehatan.
b. Memberikan gambaran status gizi sekarang dan kalau dilakukan secara
periodik memberikan gambaran yang baik tentang pertumbuhan.
c. Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan luas
di Indonesia sehingga tidak merupakan hal baru yang memerlukan
penjelasan secara meluas.
d. Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh keterampilan
pengukur
e. KMS (kartu menuju sehat) yang di gunakan sebagai alat yang baik untuk
pendidikan dan memonitor kesehatan anak menggunakan juga berat badan
sebagai dasar penelitian
f. Karena masalah umur merupakan faktor penting untuk penilalan status gizi,
berat badan terhadap tnggi badan sudah dibuktikan di mana mana sebagai
indeks yang tidak tergantung pada umur
Alat pengukur dapat diperoleh di daerah pedesaan dengan ketelitian yang
tinggi dengan menggunakan dacin yang juga sudah di kenal oleh masyarakat.
Penentuan berat badan di lakukan dengan cara menimbang. Alat yang
digunakan di lapangan sebaiknyamemenuhi beberapa persyaratan:
a. Mudah di gunakan dan dibawa dari suatu tempat ke tempat yang lain
b. Mudah diperoleh dan relatif murah harganya
c. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0.1 kg
d. Skala mudah dibaca e.Cukup aman untuk menimbang anak balita
e. cukup aman untuk menimbang anak balita.
2. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu
dan keadaan sekarang.jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu
tinggi badan menupakan ukuran kedua yang penting karena dengan
menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (Quac stick), faktor umur
dapat dikesampingkan.
Pengukuran tinggi badan untuk anak balita yang sudah dapat berdiri dilakukan
dengan alat pengukur tinggi mikrotoa (microtoise) yang mempunyai ketelitian
0,1 cm.
Cara Mengukur :
a. Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus datar
setinggi tepat 2 meter. Angka 0 (nol) pada lantai yang datar rata.
b. Lepaskan sepatu atau sandal.
c. Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurma dalam baris berbaris,
kaki lurus, t umit, pantat, punggung, dan kepala bagian belakang harus
menempel pada dinding dan muka menghadap lurus dengan pandangan
ke depan
d. Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas,siku-siku harus
lurus menempel pada dinding.
e. Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam qulungan
mikrotoa. Angka tersebut menunjukkan tinggi anals yang diukur
f. Untuk bayi atau anak yang belum dapat berdiri, digunakan alat pengukur
panjang bayi (alat tersebut dapat dilihat nada Pedoman Ringkas Cara
Pengukuran Antrophometri dan Penentuian Keadaan Gizi yang dikeluarkan
oleh Puslitbang Gizi, 1980.
g. Cara mengukur:
h. Alat pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar
i. Bayi ditidurkan lurus didalam alat pengukur,kepala diletakkan hati-hati
sampai menyinggung bagian atas alat pengukur
j. Bagian alat pengukur sebelah bawah kaki digeser sehingga tepat
menyinggung telapak kaki bayi.dan skala pada sisi alat pengukur dapat
dibaca.
3. Lingkar Lengan Atas
Menurut Depkkes RI (1994) pengukuran LLA pada wanita usia subur (WUS)
adalah salah satu cara deteksi dini yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh
masyarakat awam, untuk mengetahui kelompok beresiko Kekurangan Energi
Kronis (KEK). Wanita usia subur adalah wanita usia 15-45 tahun. Uraian di
bawah ini akan pengertian tujuan, ambang batas, pelaksanaan serta tindak
lanjut pengukuran LLA. Sumber rujukan yang digunakan adalah Pedoman
Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas LLA) pada Wanita Usia Subur
yang dikeluarkan oleh Depkes 1994.
Penqukuran LLA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko kekurangan
Energi Protein (KEP) wanita usia subur (WUS). Penqukuran LLA tidak dapat
ddigunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Pengukuran LLA diqunakan karena pengukurannya sangat mudah dan dapat
dilakukan oleh siapa saja. Beberapa tujuan pengukuran LLA adalah mencakup
masalah WUS baik ibu hamil maupun calon ibu, masyarakat umum dan peran
petugas lintas sektoral. Adapun tujuan tersebut adalah:
a. Mengetahui resiko KEK WUS, baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk
menapis wanita yang mempunyai ressiko melahirkan bayi berat lahir
rendah (BBLR).
b. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan
dalam pencegahan dan penanggulangan KEK
c. Mengembangkan gagasan baru di kalangan masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
d. Meningkatkan peran petugaas lintas sektoral dalam upaya perbaikkan gizi
WUS yang menderita KEK
e. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang
menderita KEK.
Ambang batas LLA WUS dengan resiko KEK di Indonesis adalah 23,5 cm.
Apabila ukuran LLA kurang 23,5 cm atau di bagian merah pita LLA, artinya
wanita tersebut mempunyai resiko KEK, dan diperkirakan akan melaahirkan
berat bayi lahir rendah (BBLR), BBLR mempunyai resiko kematian, gizi kurang.
gangguan peertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
Cara Mengukur LLA Pengukuran LLA dilakukan melalui urutan-urutan yang
telah ditetapkan. Ada 7 urutan pengukuran LLA, yaitu:
a. Tetapkan posisi bahu dan siku
b. Letakkan pita antara bahu dan siku
c. Tentukan tiitik tengah lengan
d. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan
e. Pita jangan terlalu ketat
f. Pita jangan terlalu longgar
g. Cara pembacaan skala yang benar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran LI A adalah pengukuran
dilakukan di bagian tengah antaea bahu dan siku lengan kiri (kecuali orang
kidal kitaukur lengan kanan) Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju
dan otot lengan dalam keadaaan tidak tegang atau kencang. Alat pengukur
dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat sehingga
permukaannya sudah tidak rata.
4. Lingkar Kepala
a. Pengertian
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak
secara praktis, yang biasanya untuk memriksa keadaan pathologi dari
besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Contoh yang sering
digunakan adalah kepala besar (Hidrosefalus) dan kepala kecil
(Mikrosefalus).
Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dasn tulang
tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama,
akan tetapi besar lingkar kepala tidak meenggambarkan keadaan
kesehatan dan gizi. Bagaimanapun juga ukuran otak dan lapisan tulang
kepala dan tengkorak dapoat bervariasi sesuai dengan keadaan gizi.
Dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti
dan menbentukan KEP pada anak. Lingkar kepala dapat juga digunakan
sebagai informasi tambahan dalam pengukuran umur.
b. Alat dan Teknik Pengukuran
Alat yang digunakan dibuat dari serat kaca (fiberglass) dengan lebar kurang
dari 1 cm, fleeeksibel, tidak mudah patah. Pengukuran sebaiknya dibuat
mendekati 1 desimal. Caranya dengan melingkarkan pita pada kepala.
Masalah yang dijumpai adalah mengenai Standard of Ref- erence. Tulang
tengkorak atau lingkar kepala sedikit banyak dipengaruhi oleh suku bangsa
dan genetic. Juga dipengaruhi oleh kebudayaan, seperti orang Amerika
Utara, dimana kepala anak agak besar karena menderita penyakit tulang.
5. Lingkar dada
Biasanya dilakukan pada anak yang berumur 2 sampai 3 tahun, karena
resiko lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur
ini, tulang tengkorak tumbuh secara lambat dan pertumbughan dada lebih
cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar kepala dan dada adalah
kurang dari satu, hal ini dikarenakan akibat kegagalan perkembangan dan
pertumbuhan,atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat
digunakan sebagai indicator dalam menentukan KEP pada anak balita.
Alat dan Teknik Pengukuran
Alat yang digunakan adalah pita kecil, tidak mudah patah biasanya terbuat
dari serat kaca (fiberglass). Pengukuran dilakukan pada garis putting susu.
Masalah yang sering dijumpai adalah mengenai akurasi pengukuran
(pembacaan), karena pernapasan anak yang tidak teratur. Pengukuran
sebaiknya mendekati 1 desimal
6. Indeks Antropometri
Dalam pengukuran indeks antropometri sering terjadi kerancuan, hal ini akan
mempengaruhi interpretasi status gizi ang keliru. Masih banyak diantara pakar
yang berkecimpung di bidang gizi belum mengerti makna dari beberapa indeks
antropometri. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu Berat
Badan menurut Umur (BB /U), Tingoi Badan menurut Umur (TB/U) dan Berat
Badan menurut Tingai Badan (BB/ TB). Perbedaan penggunaan indeks
tersebut akan memberikan gambaran prevalensi status gizi yang berbeda.
Sering muncul pertanyaan, kapan kita menggunakan indeks tersebut dan
mana yang lebih sensifit?. Oleh karena itu di bawah ini akan diuraikan tentang
berbagai indeks antropometri.
a. Berat Badan menurut Umur (BB/U)
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran
perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah
makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri
yang sangat stabil.
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka
berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam
keadaan yang abnor- mal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat
badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan nor-
mal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan
menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi.
Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB U lebih
menggambarkan status gizi seseorang saat ini (current nutritional status).
1) Kelebihan Indeks BB U
Indeks BB/U mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
a) Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat massa
tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap umum.
b) Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis Berat badan dapat
berfluktuasi
c) berat badan dapat berfluktuasi
d) Sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil.
e) Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)
2) Kelemahan Indeks BB/U
Disamping mempunyai kelebihan, indeks BB/U juga mempunyai
beberapa kekurangan, antara lain:
a) Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru baik
terdapat edema maupun asites.
b) Di daerah pedesaan yang masih terperinci dan tradisional, umur
sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang
belum baik
c) Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah
usia lima tahun.
d) Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh
pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan.
e) Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah
sosial budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau
menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan
dan sebagainya.
b. Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan mengambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan


normal, tinggi badan tumbuh seiring degnan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi
badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekuarangan
gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh desifiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan
nampak dalam waktu yang relatif lama.

Berdasarkan karakeristik tersebut di atas, maka indeks ini menggambarkan status


qizi masa lalu, Beaton dan Bengoa (1973) enyatakan bahwa indeks TB /U di samping
memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status
sosial-ekonomi.

1).Keuntungan Indeks TB U, antara lain:

a) Baik untuk menilai status gizi masa lampau.

b) Ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.

2). Kelemahan Indeks TB/U


Adapun kelemahan indeks TB/U adalah:

a) Tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin turun.

b) Pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak,


sehingga diperlukan dua orang untuk melakukannya.

c) Ketepatan umur sulit di dapat.

c. Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan
normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan
dengan kecepatan tertentu. Jelliffe pada tahun 1966 telah memperkenalkan indeks ini
untuk mengidentifikasi status gizi saat kini (sekarang). Indeks BB/TB adalah merupakan
indeks yang independen terhadap umur.

Berdasarkan sifat-sifat tersebut, indeks BB/TB mempunyai beberapa keuntungan


dan kelemahan, seperti yagn diuraikan di bawah ini.

1). Keuntungan indeks BB/TB Adapun keuntungan indeks ini adalah:

a) Tidak memerlukan data umur.

b) Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal dan kurus).

2) Kelemahan indeks BB/TB

Kelemahan indeks ini adalah:

a) Tidak dapat memberikan gambaran, apakah anak tersebut pendek,


cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya,
karena faktor umur tidak dipertimbangkan.

b) Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan


pengukuran panjang/ tinggi badan pada kelompok Balita.

c) Membutuhkan dua macam alat ukur.

d) Pengukuran relatif lebih lama.


e) Membutuhkan dua orang untuk melakukannya.

f) Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama


bila dilkaukan oleh kelompok profesional.

d. Indeks Massa Tumbuh (IMT)

Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun ke
atas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit
tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan
keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah
dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal.

Di Indonesia khususnya, cara pemantauan dan batasan berat badan normal orang
dewasa belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan badan
normalberdasarkan rumus:

Berat badan normal cara perhitungan berat 10% (Tinggi badan 100) inggi
badan - 100) atau 0,9 x (tinggi badan- 100)

dengan batasan:

Nilai minimum: 0,8 x (Tinggi badan 100) dan Nilai maksimum: 1.1 x (Tinggi badan
-100)

Berat badan yang berada di bawah batas minimum dinyatakan sebagai under
weight atau "kekurusan", dan berat badan yang berada di atas batas maksimum
dinyatakan sebagai "Over weight" atau kegemukan. Oang-orang yang berada di bawah
ukuran berat normal mempunyai resiko terhadap penyakit infeksi, sementara yang
berada di atas ukuran normal mempunyai risiko terhadap penyakit infeksi, sementara
yang berada di atas ukuran normal mempunyai risiko tinggi terhadap penyakit
degeneratif.

Laporan FAO/V/HO/UNU tahun 1985 menyatakan bahwa batasan berat badan


normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Body Mass Index (BMI). Di Indonesia
istilah Body Mass Index diterjemahkan menjadi Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT
merupakan alat yang sederhana untuk memantau statuf gizi orang dewasa khususnya
yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka mempertahankan
berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih
panjang.

Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur di atas 18 tahun
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan.
Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya
seperti adanya edema, asistes dan hepatomegaly.

Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT= ------------------------------------------------------------------------------------------
--------- Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang


membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Batas ambang normal laki-
laki adalah 20,1 - 25,0 dan untuk perempuan adalah 18,7 23,8. Untuk kepentingan
pemantauan dan tingkat defisiensi energi ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO
WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan.
Ketentuan yang digunakan adalah ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk
tingkat berat.

Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan


pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Akhirnya diambil
kesimpulan ambang batas IMT untuk Indonesia adalah seperti Tabel 3-3.

Tabel 12. Kategori ambag batas IMT untuk indonesia


kategori keterangan IMT
Kekurangan berat badan
tingkat berat <17,0
Kurang berat badan
Kursus tingkat ringan 17,0 – 18,5
normal >18,5 – 25,0
Kelebihan berat badan
tingkat ringan >25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan
gemuk tingkat berat >27,0
Sumber: Depkes, 1994

Dalam hal ini Eva termasuk kategori kekurangan berat badan atau Kurang Energi
Kronis (KEK) ringan. Oleh karena itu, Eva harus menaikkan berat baannya sehingga
mencapai 40 kg sampai dengan 54 kg.

e. Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul

Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan


metabolisma termasuk daya tahan terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam
lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah kulit atau pada kaki dan
tangan. Perubahan metabolisme ini memberikan gambaran tentang pemeriksaan
penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh, Untuk melihat hal
tersebut, ukuran yang telah umum digunakan adalah rasio pinggang dan pinggul.

Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh tenaga yang
terlatih dan posisi pengukuran harus tepat. Perbedaan posisi pengukuran akan
memberikan hasil yang berbeda. Seidell, dkk (1997 ) memberikan petunjuk bahwa rasio
lingkaran pinggang dan pinggul untuk perempuan adalah 0,77 dan 0,90 untuk laki-laki.

Pada studi prospektif menunjukkan bahwa rasio pinggang dan pinggul


berhubungan erat dengan penyakit kardiovaskuler Rata-rata rasio pinggang dan pingul
penderita penyakit kardiovaskuler dengan orang sehat adalah 0,938 dan 0.925

7. Penilan Status Gizi Secara Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi
masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada
organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical
surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu
tanda (sign) dan gejala (Symp- tom) atau riwayat penyakit.

8. Penilaian Status Gizi Secara Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji
secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh
yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubun seperti
hati dan otot. Metode ini diqunakan untuk suala peringatan bahwa kemungkinan akan
terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik
maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan
gizi yang spesifik.

9. Penilaian Status Gizi Cecara Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari
jaringan.. Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

10. Penilaian gizi secara tidak langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: Survei
Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

a. Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.. Pengumpulan data
konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi
pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan
dan kekurangan zat gizi.

b. Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan
beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan
dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan..
Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung
pengukuran status gizi masyarakat.

c. Faktor Ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi


sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah,
irigasi dll. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui
penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program
intervensi gizi.
BAB XI
PENDIDIKAN GIZI DI MASYARAKAT
A. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian utama,karena mempunyai
dapak yang lebih banyak terhadap kualitas generasi yang akan datang.namun
dalam penangananya sangat sulit karena mencakup masalah sangat
kompleks.kompleksnya masalah tersebut menyebabkan upaya untuk menurunkan
angka kematian ibu belum sesuai yang di harapkan.
Di Indonesia permasalahan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup
anak saat ini antara lain berkaitan dengan angka kematian bayi yang masih
tinggi,yaitu 50/1000 kelahiran hidup.data surveillance yang di lakukan oleh depkes
tahun 1996 menunjukan bahkan penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan
akut(ispa) masih menduduki penyebab utama kematian bayi dan balita.hasil
survey tahun 1996 menemukan kasus diare di Indonesia sebanyak 155 per 10000
penduduk,sedangkan jumlah penderita ISPA pada balita 126 per 10000
penduduk.angka kematian bayi yang tinggi ini erat kaitanya dengan masalah gizi
yang di hadapi anak masalah gizi yang ada di masyarakat pada dasarnya di
pengaruhi oleh faktor prilaku dan pengetahuan.oleh sebab itu upaya untuk
menurunkan angka kematian ibu dan anak salah satu cara yang di temouh dengan
meningkatkan status gizi melalui pendidikan gizi pada masyarakat
Bab ini membahas materi tentang konsep penyuluhan di
masyarakat.secara rinci dalam makalah ini di bahas materi tentang: pengertian
penyuluhan,metode penyuluhan,alat peraga yang di gunakan dalam
penyuluhan,dan materi penyuluhan makalah ini di harapkan sebagai bahan
bacaan mahasiswa akademik kebidanan Yogyakarta.setelah mengikuti pelajaran
ini,mahasiswa di harapkan:
1. Menjelaskan pengertian penyuluhan.
2. Menyebutkan jenis –jenis metode penyuluhan
3. Menentukan materi penyuluhan
4. Melalukan penyuluhan di masyarakat
5. Menentukan alat peraga yang di gunakan dalam penyuluhan
B. PENGERTIAN PENYULUHAN
Penyuluhan kesehatan masyarakat yang di maksudkan departemen kesehatan
ialah pendidikan mastyarakat,biasa disebutkan juga KIE yaitu
Komunikasi,Informasi dan Edukasi.Karena itu pengertian penyuluhan kesehatan
masyarakat sama dengan pengertian Health Education yaitu gabungan dari
berbagai kesempatan dan kegiatan yang berdasarkan prinsip-prinsip belajar,untuk
mencapai suatu keadaan dimana individu,kelompok ataupun masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat,tahu bagaimana caranya,dan melaksanakan apa
yang bias dilaksanakan baik secara sendiri-sendiri,maupun secara
kelompok,mencari pertolongan bila perlu.
1. Tujuan dari Penyuluhan Kesehatan adalah
a. Agar individu,kelompo,dan masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan prilaku hidup sehat,seperti selalu menggunakan garam
beryodium dalam memasak setiap hari,minum air masak,menimbang
anak setiap bulan,tidak meludah di sembararang tempat,dan
sebagainya.
b. Agar individu,kelompok,dan masyarakat secara keseluruhan berperan
aktif dalam upaya-upaya kesehatan,seperti ikut aktif dalam perencanaan
dan penyelenggaraan posyandu,dana sehat,dan sebagainya.
2. Kelebihan dan Kekurangan Penyuluhan
a. Kekurangan
Biasanya penyuluhan dilakukan dengan cara ceramah yang merupakan
proses komunikasi satu arah.Karena itu sasaran atau pendengar tidak bisa
menceritakan pendapat dan pengalamannya.Penyuluhan menjadi seperti
guru yang memberitahu segala sesuatunya pada peserta.Karena tidak
dilibatkan,seringkali peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan
pembicara.
b. Kelebihan
Cara ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih muda
mempersipkan informasi-informasi apa saja yang akan
disampaikan.Uuntuk mengatasi kelemahan di atas,dalam melakukan
penyuluhan,kader bisa memberikan kesempatan kepada sasaran untuk
bertanya dan mengemukakan pendapat.
3. Topik Penyuluhan di M asyarakat
a. Penyuluhan tentang cara membina pertubuhan anak yang baik.
b. Penyuluhan pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) untuk bayi berusia 0-6
bulan.
c. Penyuluhan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk bayi
berusia sampai 2 tahun
d. Penyuluhan tentang merawat kesehatan gigi dan mulut
e. Penyuluhan gizi dan pemberian vitamin A untuk balita
f. Penyuluhan tentang manfaat imunisasi bagi balita
g. Penyuluhan tentang perkembangan anak dan latihan (Bimbingan) apa
yang perlu diberikan sesuai dengan usia anak,misalnya: latihan
berjalan,berbicara,mandi sendiri dan sebagainya.
h. Penyuluhan tentang cara merewat ibu hamil/menyusui (pemeriksaan
teratur,perawatan gigi,imunisasi TIAP-TIAP,istrahat dan sebagainya)
i. Penyuluhan tentang gigi dan pemberian tablet tambah darah (pil besi)
j. Penyuluhan tentang persalinan yang aman
k. Penyuluhan tentang keluarga berencana setelah melahirkan.
4. Hal-hal yang dipersiapkan dalam penyuluhan:
a. Isi Penyuluhan
Dalam menyusun informasi penyuluhan sebaiknya memuat hal-hal berikut
sebagai isi penyuluhan:
1) Pesan-pesan pokok
Informasi yang diharapkan sasaran mau melaksanakannya.
a) Manfaat
Penjelasan mengenai manfaat apabila sasaran melaksanakan
pesan-pesan itu
b) Akibat
Penjelasan mengenai apa akibatnya bila hal itu tidak dilaksanakan.
Bagaimana Caranya agar Penyuluhan Menarik ?
Agar penyuluhan dapat menarik dan berjalan baik maka harus:
memperhatikan:
1) Informasi dan saran-saran diberikan berdasarkan keadaan atau
permasalahan yang ada di masyarakat.
2) Saran-saran yang disampaikan,jelas dan cukup praktis sehingga bisa
dilaksanakan langsung oleh ibu-ibu, misalnya: jenis-jenis makanan bergizi
yang mudah dan murah diperoleh ibu-ibu di desa tersebut.
3) Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya penjelasan tentang
bahasa-bahasa kesehatan, misalnya: Imunisasi, alat kontrasepsi, tablet
tambah darah (pil besi), kurang darah (anemia), kurang gizi, dan
sebagainya.Petugas kesehatan termasuk Bidan bersikap ramah dalam
memberikan informasi dan saran-saran, tidak disertai kecaman atau
omelan terhadap ibu atau seseorang yang bermasalah.
4) Peserta diberi kesempatan untuk bertanya bukan mendengarkan saja.
b. Metode penyuluhan
Beberapa metode yang cocok untuk diterapkan waktu penyuluhan :

Metode Sifat
Ceramah Metode ini kurang melibatkan peserta
(tidak partisipatif ) karena dengan
ceramah penyuluhan akan
menyampaikan materi yang bersifaf
satu arah sehingga peserta lebih
banyak menjadi pendengar saja.
Diskusi Kelompok Metode ini mendorong peserta
berpartisipasi secara aktif karena
peserta merupakan kelompok-
keompok
Kecil untuk melaksanakan
pembahasan suatu materi bersama-
sama.
Simulasi Metode ini melibatkan semua peserta
dalam sebuah permainan yang
menggambarkan proses yang
sesungguhnya terjadi di masyarakat.
Misalnya : seorang berperan sebagai
kader Posyandu, sedangkan peserta
lain berperan sebagai masyarakat,
kemudian melakukan sesuatu seolah-
olah berada dalam keadaan yang
sesungguhnya di desa. Hasil simulasi
kemudian didiskusikan.
Peragaan/Demonstrasi Metode ini biasanya dugunakan untuk
memberikan contoh dalam melakukan
sesuatu yang bersifat teknis. Misalnya:
cara mengisi Kartu Menuju Sehat
(KMS) dan cara membuat Larutan Gula
Garam (LGG) untuk anak yang
mencret. Setelah itu, peserta
melakukan praktek (mencoba) apa
yang telah diperagakan.
Praktek Biasanya, demonstrasi dianggap tidak
cukup untuk memperkenalkan sesuatu
yang bersifat teknis (keterampilan)
sehingga kemudian dilakukan
praktek.Misalnya : ibu-ibu
mempraktekan cara mengisi KMS dan
membuat LGG dibimbing oleh kader
posyandu.
Kunjungan Lapangan Metode ini digunakan untuk melihat
langsung suatu keadaan dan
kemudian membahas keadaan itu
bersama-sam, langsung di lokasi
kejadian.
c. Tehnik Penyuluhan
1. Penyuluhan Perorangan dengan Tatap Muka
 Gunakan alat peraga
- KMS (Kartu Menuju Sehat)
- Contoh-contoh bahan makanan
- Kalau ada, Lembar Balik MKS (Menuju Keluarga Sehat)
- Lainnya, misalnya : Kapsul Vitamin A
2. Penyuluhan Kelompok
 Gunakan alat peraga
- KMS
- Contoh-contoh bahan makanan
- Kalau ada, Lembar Balik “MKS”
- Lainnya, misalnya : Kapsul Vitamin A
 Penjelasan oleh, dilanjutkan dengan tanya jawab
3. Penyuluhan disertai Peragaan (Demo)
 Petugas pada saat mengadakan penyuluhan di sertai peragaan
(demo)
misalnya:
 Demo masak- memasak,mencoba resep makanan
 Memilih bahan makanan yang murah bergizi
 Mempersiapkan bahan makanan
4. Materi Penyuluhan
1) Untuk Semua Balita
Ibu Balita Diberi Penyuluhan
a) Pentingnya menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui
pertumbuhan balita. Balita BMG harus dirujuk ke tenaga
kesehatan.
b) Pentingnya ASI saja (ASI Eksklusif) sampai anak umur 6 bulan
c) Pentingnya pemberian makanan pendamping ASI bagi anak
berumur di atas 6 bulan
d) Pentingnya ibu memberikan ASI sampai anak berumur 2 tahun
e) Pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit pada
balita (lihat kolom imunisasi anak pada KMS-nya)
f) Pentingnya pemberian Vitamin A untuk pencegahan kebutuhan
dan daya tahan tubuh anak. Setiap bulan Februari dan Agustus,
bayi 6-12 bulan dan anak balita 1-5 tahun diberi 1 kapsul Vitamin
A.
g) Pentingnya latihan/stimulasi perkembangan anak balita di
rumah.
h) Tentang bahaya mencret (diare) bagi balita, ASI terus dibrikan
seperti biasa, walaupun anak sedang mencret.
i) Tentang bahaya infeksi saluran pernafasan akut balita batuk
pilek dengan nafas sesak atau sukar bernafas harus dirujuk ke
tenaga kesehatan.
j) Tentang demam pada balita sering merupakan tanda-tanda
malaria, campak, demam berdarah dapat membahayakan jiwa
anak, anak demam rujuk ke tenaga kesehatan.
k) Tentang pentingnya memelihara gigi dan mulut.
2) Untuk Semua Ibu Hamil
Semua Ibu Hamil Diberi Penyuluhan
a) Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan perlu istrahat
cukup.
b) Untuk memperoleh suntikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) dua
kali selama hamil.
c) Tiap hari makan 1-2 piring lebih banyak dari sebelum hamil,
makan lebih banyak sayur dan buah.
d) Mengenai KB
e) Mengenai bahaya anemia (kurang darah) Ibu diberi 1 bungkus
pil tambah darah berisi 30 pil. Setiap hari minum 1 pil.
f) Mengenai Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) setiap
ibu hamil didaerah gondok, diberi hanya 1 kapsul yodium selama
hamil.
g) Mengenai pentingnya kolostrum
h) Mengenai pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut.

INGAT :
ANJURAN AGAR IBU MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA
SEBANYAK 5 KALI KEPADA PETUGAS KESEHATAN, BIDAN
DI DESA.
3) Untuk Semua Ibu Menyusui
Semua Ibu Menyusui Diberi Penyuluhan Mengenai :
a) ASI yang segera diberikan setelah bayinya lahir (ASI Kolostrum)
b) Bayi 0-6 bulan cukup diberi ASI saja (ASI Eksklusif)
c) ASI diberikan setiap bayi menangis. Baik siang maupun malam.
Semakin sering semakin baik!
d) ASI diberikan sampai anak umur 2 tahun
e) Minum paling sedikit 8 gelas setiap hari
f) Jika ASI tidak keluar atau keluarnya sedikit, Ibu dianjurkan
memeriksakan diri ke dokter peskesmas.
g) Ibu menyusui di daerah gondok diberi 1 kapsul yodium sekali
saja
h) Beri 1 kapsul Vitamin A sekali saja, bila pada saat nifas, ibu
belum memperolehnya.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2002. Prinsip Ilmu Gizi Dasar . Gramedia, Jakarta.

Berg, Alan. 1986, Peranan Gizi Dalam Pembangunan, CV Rajawali, Jakarta.

Budiyanto, M. Agus Krisno, 2002. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. UMM Press, Malang.

Dikmar Muh A1980. Anemia Difecienci Kehamilan. Jakarta : Cermin Dunia Kedikteran.

Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat . 1992. Pedoman Pelayanan


Kesehatan Prenatal di Wilayah Kerja Puskesmas, Jakarta.

Depkes RI. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. 1996. Pedoman


Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Enargi Kronis. Jakarta.

Depkes RI. 1997. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Husaini, MA dkk.1989. Study Nutrition Anemia Anassesment of Information Complication


For Mulating National Policy and Program. Jakarta : Slemba Medika.

Harper. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian. UI Press, Jakarta.

Jumirah, dkk. 1999. Anemia Ibu Hamil dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Serta
Dampaknya pada Berat Bayi Lahir di Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan.
Laporan Penelitian . Medan.
Kardjati, S. 1999. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan Obor Indonesian.
Jakarta.

Nasution, A. H.,dkk.1988. Gizi untuk Kebutuhan Fisiologis Khusus . Terjemahan. PT


Gramedia. Jakarta

Pudiadi . 1997 . Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Manik, R. 2000. Pengaruh Sosio Demografi, Riwayat Persalinan dan Status Gizi I bu
terhadap Kejadian BBLR, Study Kasus di RSIA Sri Ratu Medan. Skripsi Mahasiswa FKM
USU. Medan

Sarimawar, D., dkk. 1991. Faktor Resiko yang Mempengaruhi Anemia Kehamilan.
Buletin Penelitian Kesehatan. Jakarta.

Sediaoetama . 1987 . Ilmu Gizi . Dian Rakyat, Jakarta.

Sediaoetama, Ahmad Djaeni , 2000. Ilmu Gizi . Dian Rakyat, Jakarta.

Suhardjo, 1992. Gizi Pangan dan Pertanian . Bharatara Karya Aksara, Jakarta.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya . Depdiknas, Jakarta.

Saraswati, E. 1998. Resiko Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia untuk
Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian Gizi dan Makanan
jilid 21.

Jumirah, dkk. 1999. Anemia Ibu Hamil dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Serta
Dampaknya pada Berat Bayi Lahir di Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan.
Laporan Penelitian. Medan

Anda mungkin juga menyukai