Teknik Aseptis & Isolasi

Mikroorganisme
Firda Amaliah (P23131116052)
Noni Pratiwi (P23131116061)
Tiara Pratiwi (P23131116071)
Teknik Aseptis
Teknik yang digunakan dalam Tujuannya untuk
pencegahan kontaminasi mencegah masuknya
selama membuat dan mikroorganisme hidup
mensterilkan medium kultur dan bahan partikulat
(Kusnadi, 2003)
ke dalam produk
selama persiapan,
proses dan uji sediaan
Suatu metode atau teknik di
steril.
dalam memindahkan atau
mentransfer kultur bakteria dari
satu tempat ke tempat lain
secara aseptis agar tidak terjadi
kontaminasi oleh mikroba lain ke
dalam kultur
Syarat Kondisi Aseptis

Wadah
Bahan awal yang steril
yang steril

Teknik yang
sesuai dengan
prosedur Lingkungan
Alat-alat
yang
yang steril
terkontrol
Prosedur Bekerja secara Aseptis
Prosedur Bekerja secara Aseptis
Prosedur Bekerja Secara Aseptis

Keterangan gambar :
A. Sterilisasi test tube dengan memanaskan dalam api.
B. Pada saat memegang test tube, lepaskan tutup seperti
yang ditunjukkan melalui gambar.
C. Melewatkan mulut tabung pada api sebelum
memasukkan biakan
 Isolasi Mikroorganisme

Proses pengambilan MO dari lingkungannya ditumbuhkan

dalam suatu media di laboratorium
Dapat dilakukan dengan menumbuhkannya di dalam suatu
media
Faktor yang diperlukan dalam
melakukan isolasi mikroorganisme

1.Mikroba apa yang akan diisolasi

2.Medium apa yang sesuai
Teknik Isolasi Mikroorganisme

1. Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate)

2. Penuangan (Pour-plate)
3. Kultur Yang Diperkaya (Enrichment Culture)
4. Pengenceran Berseri (Serial-dilution)
5. Isolasi Sel Tunggal
1. Teknik Penggoresan (Streak-plate) & Penyebaran (Spread-plate)

digunakan untuk memperoleh

kultur murni mikroba yang
tidak berhasil ditumbuhkan
pada media cair dan hanya
dapat tumbuh pada media
padat

Tujuan:
1. Untuk mengisolasi /memisahkan pertumbuhan bakteri satu dengan yang lainnya
( yang ditanam spesimen).
2. Untuk memperbanyak bakteri ( yang ditanam culture bakter atau koloni bakteri.
Metode Penggoresan

1. Goresan Sinambung

umumnya digunakan bukan

untuk mendapatkan koloni
tunggal, melainkan untuk
peremajaan ke cawan atau
medium baru.

Pada bakteri dan khamir

Metode Penggoresan

2. Goresan Satu Titik

digunakan pada
mikroorganisme yg dapat
tumbuh menyebar karena
membentuk hifa-hifa

Pada kapang
Metode Penggoresan

3. Goresan T

Goresan ini dilakukan untuk

mengkultur mikroba
Metode Penggoresan

4. Goresan Gradien

Goresan ini dilakukan

untuk mengisolasi mikroba
dalam bentuk koloni
tunggal
Teknik Penyebaran (Spread-plate)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni

1. Tuang media pada petridish

2. Ambil suspensi cairan sebanyak 0,1 ml
dengan pipet ukur kemudian teteskan
diatas permukaan agar yang telah
memadat
3. Batang L atau batang (sdh dibakar
diatas bunsen beberapa saat,
kemudian didinginkan dan ditunggu
beberapa detik)
4. Kemudian disebarkan dengan
menggosokannya pada permukaan
agar supaya tetesan suspensi merata,
penyebaran akan lebih efektif bila
cawan ikut diputar.
Kelemahan : hanya sejumlah
kecil/contoh yang dpt disebarkan
pd media
 2. Teknik Penuangan (Pour-plate)

Metode Penuangan Pengamatan dapat dilakukan secara

kualitatif (morfologi) & kuantitatif (jumlah sel mikroba)

1. Cairkan media (45 derajat C)

2. Buat suspensi (biakan E. Coli + Aq steril di homogenkan)
3. Teteskan suspensi pd petridish sebanyak 1 ml
4. Tuang media dan aduk dgn membentuk angka 8
5. Tunggu media mengeras inkubasi
 Perbedaan
Spread plate dan
Pour Plate
3. Kultur Yang Diperkaya
Untuk mengisolasi bakteri yang mempunyai sifat fisiologis
yang khusus (jumlah kecil & tumbuh lambat)
Prinsip : menggunakan komposisi media dan kondisi inkubasi
tertentu, sehingga yang tumbuh hanya bakteri tertentu

1 2 3 4

Media cair dgn substrat khusus

Contoh : bakteri tanah : conidendrin

(+) (-)

Verifikasi
4. Teknik Pengenceran Berseri (Serial-dilution)
Untuk memperkecil atau mengurangi jumlah yang tersuspensi
dalam cairan
Contoh : S. lactis dalam susu asam
Dengan tingkat pengenceran tinggi, sampel hanya mengandung
1 galur mikroba

1. Sampel dimasukkan dalam

tabung pertama dgn
perbandingan ssampel dgn
volume aquades 1 : 9
kocok
2. Diambil 1 ml dari tabung
pertama dan tambahkan lagi
aq dgn perbandingan yg
sama hingga tabung terakhir
5. Teknik Isolasi Sel Tunggal
a. Metode Mikromanipulator

Menggunakan alat mikromanipulator yang digabung dengan mikroskop untuk

mengambil suatu sel mikroba tunggal dari sampel

Dengan Mikromanipulator, operator dapat mengontrol gerakan mikropipet

(tabung kapiler) di bawah lensa obyek, sehingga dapat diambil sel tunggal &
dipindahkan ke dalam tabung dan selanjutnya dipindahkan ke media yang sesuai

Lebih cepat, namun kelemahannya :

- alat mahal
- operator harus trampil
Micromanipulator
b. Metode Kapiler untuk mendapatkan sel tunggal mikroba

Beberapa tetes media yang mengandung mikroba,

ditempatkan pada penutup gelas obyek steril
menggunakan pipet kapiler steril.
Dengan menggunakan mikroskop, cari tetesan
yang mengandung hanya 1 mikroba. Tetesan tsb
dipindahkan dengan pipet kapiler steril ke media
segar
Filtrasi

Sentrifugasi

Pengendapan
 Filtrasi

Filtrasi sederhana

Pemisahan bahan secara mekanis

berdasarkan ukuran partikelnya yang
berbeda-beda untuk memisahkan
bahan padat dari cairan atau gas

Filtrasi dg tekanan
1. Proses filtrasi sederhana (tanpa tekanan)

Kertas saring dipotong

melingkar, kemudian lipat dua
buka dan letakkan dalam corong
sehingga melekat pada corong
tuangkan campuran heterogen
yang akan dipisahakan, sedikit
demi sedikit.
Hasil filtrasi adalah zat padat
yang disebut residen dan zat
cairnya disebut dengan filtrat.
1. Proses filtrasi dengan tekanan

Umumnya dengan cara

divakumkan (disedot dengan
pompa vakum). Proses
pemisahan dengan teknik ini
sangat tepat dilakukan, jika
jumlah partikel padatnya lebih
besar dibandingkan dengan
cairannya.
Pengendapan

Metode pemisahan senyawa kimia

dengan cara mengendapkan suatu
zat dalam campurannya
Sentrifugasi

Memisahkan suspensi yang jumlahnya

sedikit dengan menggunakan gaya
sentrifugal