1. Pengertian
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan
nitrogen (amine). Molekul tiamin terdiri atas cincin pirimidin yang terikat
dengan cincin tiasol.
Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin B₁ cukup stabil. Di dalam keadaan larut, vitamin B₁
hanya tahan panas bila dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali B₁ mudah
rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung
pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin
tahan suhu beku . Tiamin secara komersial didapat sebagai tiamin hidro klorida
yang berleboh stabil dan aktif secara biologik. Nama lain untuk tiamin adalah
aneurin atau faktor aneuritik (Almatsier,2010).
3. Metabolisme
ATPase
Absorpsi : duodenum bagian atas
Fosfolirasi
4. Fungsi
5. Sumber
Sumber utama tiamin adalah serealia (padi-padian). Selain itu tiamin juga
terdapat pada kacang-kacangan, daging dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
termasuk sumber tiamin yang baik. Tiamin dalam serealia utuh terdapat di
dalam sekan (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh kaya
akan tiamin.
6. Akibat Kekurangan
1. Pengertian
ribitil. FAD dibentuk bila FMN pada rantai sampingnya dikaitkan dengan
adenin monofosfat. Enzim-enzim flavoprotein yang mengandung FMN dan
FAD terikat pada bermacam apoenzim dan terlibat dalam reaksi oksidasi-
reduksi berbagai jalur metabolisme yang berpengaruh terhadap respirasi sel.
Di dalam
Pembebasan riboflavin menjadi FAD dan FMN
lambung
Riboflavin bebas
Fosfolirasi
FMN
4. Fungsi
Riboflavin mengikat asam fosfat dan menjadi bagian dari dua jenis koenzim
FMN dan FAD. Kedua jenis koenzim ini berperan dalam reaksi oksidasi-
reduksi dalam sel sebagai pembawa hidrogen dalam sistem transpor elektron
dalam mitrokondria. Keduanya juga merupakan koenzim dehidrogenase yang
mengkatalisi langkah pertama dalam oksidasi berbagai tahap metabolisme
glukosa dan asam lemak. FMN digunakan ungtuk mengubah piridoksin
(vitamin B6) menjadi koenzim fungsionalnya, sedangkan FAD berperan dalam
perubahan triptofan menjadi niasin (Almatsier,2010).
5. Sumber
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di
dalam susu, keju, hati, daging dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia
tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningkatkan konsumsi
riboflavin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah makanan adlah
bahwa riboflavin larut dalam air dan rusak bila kena cahaya (Almatsier,2010).
6. Akibat Kekurangan
1. Pengertian
Niasin merupakan bagian dari koenzim NAD dan NADP. Koenzim tersebut
yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada metabolisme karbohidrat,
protein, asam lemak dan pernapasan sel. Angka Kecukupan Gizi (AKG, 2013)
menetapkan kecukupan niasin pada laki-laki sejumlah 14-15 mg/hari sedangkan
untuk perempuan sejumlah 12 mg per hari (Toto Sudargo, 2018).
Niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alaminya
nikotinamida. Niasin merupakan bagian dari koenzim NAD dan NADP.
Koenzim tersebut yang diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada
metabolisme karbohidrat, protein, asam lemak dan pernapasan sel.
Niasin atau asam nikotinat merupakan kristal putih yang lebih stabil dari
tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, asam, cahaya, alkali
dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemasakan normal,
kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Niasin mudah diubah
menjadi bentuk aktif nikotinamida (Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Hidrolisis
4. Fungsi
5. Sumber
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah.
Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah
tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan
triptofan (Almatsier,2010).
6. Akibat Kekurangan
1. Pengertian
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil
dalam keadaan larut dari pada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan
panas kering. Dalam larutan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah
(Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoA yang oleh enzim
fosfatase dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein dan asam
pantotenat yang kemudian diabsorpsi. KoA disintesis kembali di dalam sel-sel
hati. Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil
matabolisme koenzim A. Nilai darah normal adalah >100 μg/dl dan Ekskresi
akan dikeluarkan melalui urin sebanyak 1-15 mg/hari (Almatsier,2010).
Absorpsi
4. Fungsi
1. Pengertian
Piridoksin merupakan kristal putih tidak berbau, larut air dan alkohol.
Piridoksin tahan panas dalam keadaan asam, tidak begitu stabil dalam larutan
alkali dan tidak tahan cahaya. Kehilangan pada suhu beku sebanyak 36 hingga
55% (Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Enzim fosfatase
Hidrolisis
Di usus Halus
Enzim Oksidase
Fosfolirasi
Di Hati,Ginjal, Sel
Absorpsi
4. Fungsi
5. Sumber
6. Akibat Kekurangan
Vitamin B7 (Biotin)
1. Pengertian
Biotin dalam bentuk koenzim dibutuhkan untuk sintesis dan oksidasi asam
lemak. Pembentukan DNA dan RNA juga membutuhkan biotin. Biotin
merupakan vitamin yang tahan panas, larut air dan alkohol. AKG (2013)
menetapkan kecukupan biotin untuk laki-laki dan perempuan adalah 25-30 mcg
(Toto Sudargo, 2018).
Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi
(Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Hidrolisis
Biositin
4. Fungsi
5. Sumber
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat
disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai dan buah-buahan tertentu ( pisang, jeruk,
semangka). Ketersediaan biologik biotin sebagian ditentukan oleh pengikat
dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi
bila dimasak akan dilepas. Avidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya
(Almatsier,2010).
6. Akibat Kekurangan
Kekurangan biotin dapat terjadi pada manusia jika terlalu sering memakan
telur mentah lebih dari 24 telur per hari. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam
telur mentah terdapat avidin yang jika membentuk kompleks dengan biotin
menyebabkan susah untuk diserap usus. Gejala yang timbul apabila kekurangan
biotin adalah rasa lelah, kurang nafsu makan, kulit kering dan kesemutan (Toto
Sudargo, 2018).
1. Pengertian
Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara
kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai
koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam
metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat.
AKG (2013) menetapkan kecukupan asam folat adalah 400 mcg. Kebutuhan
asam folat meningkat pada ibu hamil, menyusui, anemia hemolitik dan leukimia
(Toto Sudargo, 2018).
Rumus kimia vitamin B9 = C19H19N7O6
Bentuk aktif folat terdiri atas cincin pteridin terkait dengan p-asam amino
benzoat yang bersama membentuk asam pteroat dan asam glutamat.
Berbagai bentuk asam folat ini sangat berbeda dalam ketahannya terhadap
panas dan asam. Asam folat atau folasin dan asam pteroil glutamat adalah
kristal kuning yang digolongkan dalam kelompok senyawa pterin (berasal dari
kata yunani yang berarti sayap, karena bahan ini terdapat dalam pigmen Sayap
kupu-kupu.
Sebagai asam bebas, asam folat tidak larut dalam air dingin, namun
sebagai garam natrium dapat lebih larut. Folat terdapat dalam 150 bentuk
berbeda. Sebagian besar terdapat didalam makanan dalam bentuk tereduksi
yang sifat nya labil dan mudah direduksi. Sebanyak 50 hingga 95 % folat bisa
hilang karena pemasakan dan pengolahan. Asam folat banyak hilang bila
sayuran disimpan pada suhu kamar (Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Enzim Hidrolase
Hidrolisis Di Usus Halus
Monoglutamat
5-metil-tetrahidrofolat
C
Penyimpanan di hati
4. Fungsi
5. Sumber
Asam folat banyak terdapat di sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak,
serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan dan jeruk. Makanan yang tidak
banyak mengandung asam folat dalah susu, telur dan umbi-umbian (Toto
Sudargo, 2018).
6. Akibat Kekurangan
1. Pengertian
Vitamin B12 terdiri atas cincin mirip porfirin seperti hem yang mengandung
kobalt serta terkait pada ribosa dan asam fosfat. Bentuk sintetik siano-
kobalamin terdapat dalam jumlah sedikit dalam makanan dan jaringan tubuh.
Bentuk utama vitamin B12 dalam makanan adalah 5-deoksiadenosilkobalamin,
metilkobalamin dan hidroksokobalamin. AKG (2013) menetapkan kecukupan
kobalamin adalah 2,4 mcg (Toto Sudargo, 2018).
Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali,
cahaya dan bahan-bahan pengoksidasi dan perduksi. Pada pemasakan, kurang
lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk
paling stabil dan karena itu diproduksi secara komersial dan fermentasi bakteri.
(Almatsier,2010).
3. Metabolisme
Dalam keadaan normal sebanyak kurang lebih 70% vitamin B12 yang
dikonsumsi dapat diabsorpsi. Angka ini menurun hingga 10% pada konsumsi
melebihi lima kali AKG. Dalam lambung kobalamin dibebaskan dari ikatannya
dengan protein oleh cairan lambung dan pepsin, kemudian segera diikat oleh
protein-protein khusus (faktor R/rapid electrophoretic mobility) dalam lambung.
Vitamin B12 dilepas dari faktor R di dalam duodenum yang bersuasana alkali,
oleh enzim-enzim protease pankreas terutama tripsin untuk segera diikat oleh
faktor intrinsik (IF). Kompleks vitamin B12-IF ini kemudian diikat oleh resptor
khusus pada membran mikrovili ileum usus halus dan diabsorpsi. Di dalam sel
mukosa usus halus Vitamin B12 dilepas dan dipindahkan ke protein lain
(transkobalamin II atau TC-2) untuk kemudian dibawa ke hati. Sebanyak 1,2-
1,3 μg sehari diekskresi melalui urin (Almatsier,2010).
Kobalamin yg terikat dgn protein
Enzim Pepsin
Pembebasan ikatan
Di lambung
Enzim tripsin
Di ileum
Absorpsi
Transportasi ke hati
4. Fungsi
Vitamin B12 di perlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif dan
dalam fungsi normal metabolisme sel terutama sel – sel salurancerna ,sumsum
tulang dan jaringan saraf .Viatamin ini merupakan kofaktor dua jenis enzim
pada manusia yaitu Metioninsintase dan metilmalonil KoA mutase
(Almatsier,2010).
5. Sumber
Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau
ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang
memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati, ginjal,
disusul oleh susu, telur, ikan, keju dan daging (Almatsier,2010).
6. Akibat Kekurangan