Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN UMUM DASAR

SEMA/BPK
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHTAN KEMENKES JAYAPURA
PUD (SEMA/BPK PKJ)
2018

“SAMPAIKANLAH PIKIRAN MU JIKA ITU BENAR !!!”

DISUSUN OLEH

KETUA SEMA/BPK PKJ


2018-2019

Sebuah Pedoman dan Rancangan Dasar yang Kelak Akan


Kita Pertanggungjawabkan

1 SEMA/BPKPKJ2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, yang dengan kebesaran dan keagunganNya telah memberikan
begitu banyak anugrah ilmu, rezeki yang berlimpah, kasih dan sayangNya kepada seluruh
alam, sehingga tak satupun mahkluk didunia ini yang tercipta tanpa makna. Saudaraku, ada
banyak ilmu yang pantas dipelajari atau sekedar dikenal di alam ini, ada yang benar-benar
bermanfaat untuk kesejahteraan umat manusia atau alam semesta, ada pula yang hanya
omong kosong belaka bahkan mendatangkan keburukan bagi manusia atau alam sekitarnya.
Ilmu yang bermanfaat akan terus hidup dan berkembang mengikuti masa dan kebutuhan,
ilmu yang usang akan digantikan ilmu baru yang sesuai dengan perkembangan zaman
berdasarkan penelitian, pengembangan dan pengalaman orangorang yang menerapkan.
Tulisan ini merupakan kumpulan tulisan, arsip dan pengalaman penulis ketika
bergelut pada organisasi kemahasiswaan di lingkungan Politeknik Kesehatan Makassar. Ada
beberapa hal yang cukup menjadi perhatian penulis berkaitan dengan masalah organisasi
mahasiswa, diantaranya : ► Sering terjadi kesalahan atau ketidakfahaman yang terulang
pada pengurus organisasi yang baru saja melakukan pergantian kepengurusan, dikarenakan
tidak adanya sistem rekruitmen anggota ataupun re-organisasi yang baik. ► Anggota sering
mengharapkan sesuatu yang sangat tidak realistis atau berlebihan, yang justru dapat
merugikan anggota atau organisasi itu sendiri, sebab menyimpang dari visi dan misi yang
sudah ditetapkan. ► Mahasiswa sering terjebak dalam opini atau pendapat yang
menyesatkan/tanpa bukti sehingga bisa meresahkan dan merugikan dirinya sendiri maupun
organisasi. ► Berfikir praktis tanpa dasar atau landasan ilmu juga pengalaman yang benar,
sehingga tidak punya pondasi yang bisa menjadi pegangan yang kokoh apabila diterpa
cobaan/ujian.
Beberapa hal dalam tulisan, mungkin tidak sesuai dengan zaman dimana pembaca
berada saat ini, namun contoh-contoh yang disertakan pada lampiran mudah-mudahan bisa
menjadi referensi yang bermanfaat buat pembaca, terlebih buat penulis sendiri.
Kusumbangkan karya ini buat negeriku tercinta “Indonesia” dan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jayapura. Kita tidak hanya berupa raga hampa tanpa arti yang berjalan tanpa henti,
berbakti tanpa pamrih karena Ilahi Rabbi, demi ibu pertiwi dan anak negeri.
Salam Satu Jiwa,Satu Hati, Satu Rasa.

Penulis/Penyusun
Ketua SEMA/BPK

PADLY HANDRIA
PO.71.20.1.16.052

2 SEMA/BPKPKJ2019
PENDAHULUAN

Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan upaya untuk mencerdaskan kehidupan


bangsa. Pada pasal 31 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajaran yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan amanat UUD 1945
tersebut, telah ditetapkan UU no.2 tahun 1989 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional dan
penjabarannya, antara lain melalui PP no.60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Aturan-
aturan diatas adalah sebagai landasan konstitusional agar tujuan dan arah penyelenggaraan
pendidikan tinggi di Indonesia semakin jelas dan mempunyai kepastian hukum. Khusus
mengenai kualitas manusia Indonesia, dikemukakan pada UU no.2 tahun 1989 pasal 4
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu: Manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Hmm… sebuah konsep yang sangat idealis, namun
bukan pekerjaan yang gampang untuk mewujudkannya, apalagi tanpa contoh kongkrit dari
orang-orang senior kita yang pantas dijadikan suri tauladan. Baru bisa berteori tentang sebuah
citacita namun tidak bisa mengurai langkah-langkah nyata untuk menggapai cita dan cinta.
“Jangan salah cinta disini meliputi cinta pada Yang Maha Kuasa, cinta pada sesama mahkluk
hidup dan seluruh alam semesta”.

Rencananya untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang demikian luas


cakupannya, maka pada jenjang pendidikan tinggi perlu diupayakan secara terpadu, terarah,
dan berkesinambungan, berbagai ragam kegiatan bidang akademik dan kemahasiswaan. Agar
diperoleh kesatuan bahasa dan arah dalam penentuan tindakan/kegiatan, sasaran, strategi,
program dan kegiatan kemahasiswaan didalam dan diluar kampus Perguruan tingi, maka
diperlukan Pola Pemberdayaan Mahasiswa sebagai pedoman dan rujukan bagi semua fihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan pengembangan kemahasiswaan di perguruan tinggi.

VISI

“Terwujudnya SEMA/BPK (Senat Mahasiswa/Badan Pengawas Keuangan) Politeknik


Kesehatan Kemenkes Jayapura yang bertanggung jawab, berprestasi, dan berintegrasi dengan
mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dari wacana hinga aksi”

3 SEMA/BPKPKJ2019
MISI

1. Membangun Internal SEMA/BPK berlandaskan kekeluargaan dan bernafaskan


profesionalisme
2. Mengawasi jalannya kegiatan BEM, HMJ, UKM Intra Kampus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jayapura
3. Menerima masukan dan saran Mahasiswa Intra Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura guna kemajuan organisasi mahasiswa

Singkatnya visi itu adalah tujuan (cita-cita) yang ingin dicapai dan misi itu adalah upaya atau
langkah-langkah strategis kita yang disusun untuk mencapai visi yang kita tetapkan, jadi
kongkritnya visi dulu ditetapkan, baru misi yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut.

4 SEMA/BPKPKJ2019
WAWASAN KEMAHASISWAAN

Bagaimana cara kita melihat atau memandang mahasiswa, akan sangat menentukan
pemahaman kita tentang kondisi dan masalah kemahasiswaan, penetapan sasaran, strategi,
program dan kegiatan pemberdayaan mahasiswa dilingkungan perguruan tinggi.
(Ini kata-kata orang bijak yang nulis buku pola pemberdayaan mahasiswa, juga paragrap
dibawahnya). Mahasiswa sebagai insan yang memiliki berbagai dimensi, yaitu : sebagai
bagian dari sivitas akademika, bagian dari generasi muda bangsa yang terdidik untuk
menggunakan penalaran, pelaku sejarah yang ikut berperan serta dan menentukan sejarah
perkembangan bangsa Indonesia, disamping sebagai warga negara Indonesia yang hak dan
kewajibannya sama dengan warga negara Indonesia lainnya.

Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera
lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat madani berdasarkan Pancasila, peranan
pendidikan tinggi amat penting dan strategis :

a. Pendidikan tinggi, melalui kegiatan penelitian dan keilmuan lainnya, dapat menghasilkan
berbagai pemikiran dan konsepsi untuk memajukan harkat dan martabat manusia, serta
budaya bangsanya. Melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
budaya, pendidikan dapat menghasilkan rekayasa teknologi dan karya seni yang bermutu
sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
b. Lulusan pendidikan tinggi yaitu akademisi dan tenaga profesional merupakan sumber daya
manusia yang berkualitas yang diharapkan mampu melahirkan manajer yang handal,
berwawasan luas dan berkepribadian untuk memimpin masyarakat, bangsa dan negara.
Mereka itu diharapkan akan mampu memperbaiki sosial ekonomi bangsa guna
mempersiapkan diri dalam persaingan yang semakin tajam antar bangsa-bangsa di dunia.
Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis,
maka perlu diberi peluang seluasluasnya untuk mengaktualisasikan dirinya secara utuh,
yaitu:

1) Sebagai sivitas akademika di perguruan tinggi, mahasiswa memiliki kebebasan


akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,
serta sekaligus merupakan mitra para dosen dalam proses belajar mengajar yang
dialogis. Sedangkan dalam proses pengembangan diri mahasiswa, para
pembimbing kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap campur tangan yang

5 SEMA/BPKPKJ2019
sesedikit mungkin, demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan
diperguruan tinggi senantiasa berpegang pada prinsip dari, oleh dan untuk
mahasiswa.
2) Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa
peka terhadap masalah yang berkembang ditengah-tengah masyarakat dan diberi
peluang untuk ikut serta dalam menanggulangi berbagai masalah masyarakat.
3) Sebagai warga negara yang telah dewasa, mahasiswa memiliki hak dan kewaiban
yang sama dengan warga negara yang lain.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, maka pengembangan kemahasiswaan


merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggungjawab berbagai fihak yang
terkait.

Gimana?
Nggak Bingung kan?

Semoga anda faham dengan uraian-uraian yang di cantumkan pada paragrap diatas. Bila
terlalu men-jlimet (kata orang jawa) dilupa-in aja, tapi kalau cukup mudah untuk difahami,
tolong diingat kemudian disampaikan ke orang lain dengan persepsi yang sama. Kata orang
bijak yang saya kenal, bila orang berbicara atau menuliskan kata-kata yang sulit dipahami
atau dicerna oleh orang lain, baik oleh orang yang setara pendidikannya atau tidak dengan si-
pembicara atau penulis, maka orang tersebut belum layak disebut “orang pintar” yang cukup
cerdas bersosialisasi, memahami mahkluk-mahkluk yang berada disekitarnya ... (semoga tidak
pusing).

Pengertian
1. Mahasiswa
Dalam PP no. 17 tahun 2010 dijelaskan tentang mahasiswa sebagai berikut:
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
tertentu. Dalam pelaksanaan tugas pengembangan kemahasiswaan sehari-hari
diperguruan tinggi, ruang lingkup tugas pembimbing kemahasiswaan dibatasi pada
jenjang D3 (S0) dan S.
2. Politeknik

6 SEMA/BPKPKJ2019
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.
3. Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada perguruan tinggi dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Sivitas Akademika
Sivitas akademika adalah komunitas dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi
5. Pembimbing Kemahasiswaan
Pembimbing kemahasiswaan adalah dosen, tenaga kependidikan atau pejabat lain
yang memiliki tugas, fungsi dan tanggungjawab dalam bidang pengembangan
kemahasiswaan diperguruan tinggi karena tugas atau jabatannya.
6. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kemahasiswaan yang dirancang diluar
kegiatan akademik yang bertujuan melengkapi (bukan sekedar tambahan kegiatan
akademik dalam mencapai tujuan nasional)
7. Strategi

Strategi adalah cara atau upaya memanfaatkan potensi secara tepat dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional melalui kegiatan kemahasiswaan
ekstrakulikuler.

7 SEMA/BPKPKJ2019
PEMBERDAYAAN MAHASISWA

Pemberdayaan Mahasiswa adalah upaya pendidikan yang bertujuan untuk


meningkatkan kualitas diri dilaksanakan dengan penuh kesadaran, berencana, teratur, terarah,
dan bertanggungjawab, yang mampu memberikan pembekalan untuk persiapan masa depan,
tanpa mengganggu atau mengurangi kegiatan kurikuler.Terdapat berbagai rujukan yang
hendak dijadikan titik tolak dalam menetapkan sasaran pengembangan kemahasiswaan,
yaitu :
1. Tujuan Pendidikan Nasional (dirumuskan pada pasal 3. UU No.20 tahun 2003)
2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan
3. Kepentingan masyarakat
4. Aspirasi, harapan, minat, bakat dan kegemaran serta prilaku pribadi sivitas
akademika berdasarkan budaya bangsa dan nilai-nilai religi agama yang
dianut.

Sasaran
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka sasaran umum pemberdayaan mahasiswa di Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi:
A. Sasaran Umum
a. Jiwa Pancasila : Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan yang luas, terbuka dan mampu
bermusyawarah serta memiliki tanggung jawab yang tinggi.
b. Kepemimpinan : Pengembangan diri melalui organisasi, kegiatan komunikasi,
latihan manajemen yang terarah.
c. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan : Pengembangan diri melalui
kegiatan-kegiatan yang kreatif serta inovatif, juga produktif untuk pengamalan dan
pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi bagi pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara.
d. Ketahanan fisik dan mental : Diperlukan kesehatan, ketahanan fisik dan mental
untuk menghadapi tantangan hidup, berkepribadian mantap, memiliki
tanggungjawab serta disiplin yang tinggi untuk mendukung ketahanan perguruan
tinggi dan ketahanan nasional.

8 SEMA/BPKPKJ2019
B. Sasaran Khusus
1. Sikap Ilmiah
 Hasrat ingin tau, belajar tak kenal batas usia dan waktu
 Daya analisis yang tajam
 Kejujuran
 Rasa tanggung jawab yang tinggi
 Keterbukaan terhadap hal baru, pendapat yang berbeda namun tetap kritis
 Sikap bebas dari prasangka
 Orientasi masa depan
 Sikap menghargai nilai, norma atau kaidah budaya dan agama serta tradisi
keilmuan.
2. Sikap keahlian atau profesional
 Keinginan untuk mencapai pengetahuan yang lebih tinggi
 Kemandirian dan kemahiran sesuai minat ilmu, bakat, kemampuan serta arah
profesinya.
 Etika profesi yang tinggi
 Kesejawatan yang tinggi

9 SEMA/BPKPKJ2019
GAMBARAN UMUM
KEMA SEMA/BPK PKJ

Organisasi kemahasiswaan merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam
proses pendidikan di perguruan tinggi. Keberadaan organisasi mahasiswa merupakan wahana
dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan, peningkatan
kecendekiawan, integritas kepribadian, menanamkan sikap ilmiah, dan pemahaman tentang
arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama serta menumbuhkan rasa persatuan dan
kesatuan (Kepmen Dikbud nomor:155/U/1998).

Dalam rangka pencapaian maksud dan tujuan organisasi kemahasiswaan tersebut


maka dikembangkan beberapa kegiatan kemahasiswaan yang meliputi: penalaran dan
keilmuan, minat dan kegemaran, kewirausahaan seperti koperasi kesejahteraan mahasiswa,
kerohanian, bakti sosial bagi masyarakat. Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi
diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan
peranan dan keleluasaan besar bagi mahasiswa namun tidak menjadi perpajangan tangan
(underbow) dari kekuatan partai politik dan netral terhadap suku, ras, agama dan aliran
kepercayaan (Kepemendikbud 1998:2).

Awal pembentukan SEMA/BPK PKJ karena adanya perbedaan yang perlu disatukan
dengan suatu pandangan yang sama sehingga pada tahun 2019 di bentuk Organisasi ini sesuai
dengan AD\ART dari BEM periode kepengurusan tahun 2018 sampai 2019. Badan
perwakilan Mahasiswa merupakan wadah yang akan mempersatukan mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura karena secara Geografis, Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jayapura terdiri dari 6 Jurusani, 10 Prodi Domisili. Terbagi atas 6 Jurusan yakni Jurusan
Keperwatan, Jurusan Gizi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Jurusan Kebidanan, Jurusan
Teknologi Laboratorium Medik, Jurusan Farmasi. Masing-masing Jurusan mempunyai wadah
organisasi tersendiri yang disebut Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) untuk
mempersatukan semua wadah organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura sehingga
di bentuklah SEMA/BPK.

Seiring perjalanannya, perkembangan organisasi kemahasiswaan di intra kampus


berdasarkan aturan mainnya SEMA/BPK sebagai badan legislatif dan BEM sebagai
Eksekutif, karena ORMAWA Intra Kampus Politeknik Kesehtan Kemenkes Jayapura perlu

10 SEMA/BPKPKJ2019
adanya pengawasan dari Perencanaan hingga Terselesainya suatu kegiatan ORMAWA,
pengawasan Keuangan setiap ORMAWA Intra Kampus Poltekkes Kemenkes Jayapura, maka
pada tahun 2019 melalui Musorma 2 Badan Eksekutif Mahasiswa dibentuklah SEMA/BPK
yang berfungsi sebagai Legislatif atau Pengawas, Perumusan Undang-Undangan dan
Perencanaan Tatatertib. SEMA/BPK sesuai dengan namanya maka anggota-anggota-nya
adalah yang dipilih oleh SEMA/BPK kepengurusan Selanjutnya. Berperan merancang dan
melakukan pengawasan terhadap Organisasi Mahasiswa Intra kampus.

11 SEMA/BPKPKJ2019
Ketua SEMA/BPK PKJ
1.PADLY HANDRIA

STRUKTUR ORGANISASI dan JOBDESCRIPTION


Struktur Organisasi
SEMA/BPK
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

Strukrur Kepengurusan :
SEMA/BPK PKJ
Ketua Umum : Padly Handria PO.71.20.1.16.052 082199399696
Wakil Ketua : Dian I. Rusman PO.71.20.1.16.021 082398027518

Komisi 1 ( Pengawasan Lembaga Eksekutif )


Komisi II ( Advokasi dan kesejahteraan Mahasiswa )
Komisi III ( Informasi, Komunikasi, dan Hubungan antara Lembaga )
Komisi IV ( Kebijakan dan Perundang-undangan )

KESEKRETARIATAN : ( Rapat, Keuangan,Kearsipan)


Sekretaris Jenderal

12 SEMA/BPKPKJ2019
Komisi I : Matius Irianto Pasele
Komisi II : Yakobus Almung
Komisi III : Suriyatno Putra
Komisi IV : M. Baharul Muhis

KESEKRETARIATAN
Sekretaris Jenderal : Nurul Nirwana Basar

JOBDESCRIPTION

SEMA/BPK PKJ
Ketua Umum
Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas dan kinerja Badan Perwakilan Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Makassar selama satu periode kepengurusan.

Wakil Ketua
Bertanggung jawab penuh membantu Ketua SEMA/BPK PKJ selama satu periode
kepengurusan serta berwenang dalam membantu menjalankan roda organisasi SEMA/BPK
KEMA-PKJ.

Komisi I (Pengawasan Lembaga Kemahasiswaan)


“Gambaran Kegiatan yang menjadi tanggung jawab”
1. Membuat Rancangan standar baku pengawasan terhadap lembaga lainya (BEM, HMJ
dan UKM).
2. Rapat koordinasi rutin dengan lembaga lainya (BEM, HMJ dan UKM).
Rapat koordinasi ini dilakukan secara rutin pada saat awal semester dengan tujuan
untuk sinkronisasi program kerja yang telah dilakukan oleh lembaga lainya (BEM,
HMJ dan UKM) selama satu semester.
3. Rapat koordinasi insidental dengan BEM PKJ

13 SEMA/BPKPKJ2019
Rapat koordinasi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan apabila BPM menganggap
perlu adanya koordinasi atau adanya hal-hal yang mau disampaikan berkaitan dengan
kegiatan yang sedang dilakukan oleh BEM PKJ.
4. Rapat evaluasi program kerja BEM PKJ
Rapat evaluasi ini bisa dilakukan secara insidental yakni setelah BEM PKJ
melaksanakan suatu acara atau kegiatan atau juga bisa dilakukan secara berkala
menurut rentang waktu tertentu misalnya 2 bulan sekali.
5. Polling mengenai kinerja BEM PKJ
Polling ini dimaksudkan untuk mengetahui pandangan mahasiswa mengenai
efektifitas kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan oleh BEM PKJ dan program-
program apa saja yang perlu dilakukan ke depan guna menciptakan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura yang lebih baik. Hasil polling ini kemudian
diserahkan kepada BEM PKJ sebagai bahan masukan perbaikan kinerja ke depan.
6. Rapat internal Komisi I.
Rapat ini dilakukan untuk meningkatkan soliditas anggota Komisi I selain itu dalam
rapat ini juga dibahas mengenai efektifitas kerja yang telah dilakukan sebelumnya dan
hal-hal apa saja yang perlu dilakukan berikutnya.
7. Pengajuan Sidang Pleno pembahasan dan pengesahan standar baku pengawasan
terhadap lembaga lainya (BEM, HMJ dan UKM).
8. Komisi I hanya berwenang membuat rancangan standar baku pengawasan terhadap
lembaga lainya (BEM, HMJ dan UKM) sedangkan untuk pengesahannya harus
melalui sidang pleno SEMA/BPK PKJ.

Komisi II (Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa)


“Gambaran Kegiatan yang menjadi tanggung jawab”
1. Penyediaan kotak saran dan pengaduan mahasiswa di seluruh gedung Jurusan.
Mengingat banyaknya permasalahan dan aspirasi yang ada di mahasiswa maka perlu
adanya penambahan sarana komunikasi yaitu kotak saran dan pengaduan mahasiswa
sebagai media penghubung antara mahasiswa dengan SEMA/BPK PKJ.
2. Polling Mahasiswa.
Polling ini berkaitan dengan masalah-masalah yang berkembang di mahasiswa yang
tidak berhubungan dengan BEM PKJ misalnya masalah perbaikan sarana dan
prasarana kampus.
3. Hearing dengan dekanat dan pihak terkait.
14 SEMA/BPKPKJ2019
Hearing ini dilakukan dapat dilakukan dengan berbagai pihak di lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, baik dengan pihak dekanat maupun dengan
lembaga Kemahasiswaan lainnya.
4. Pembahasan hasil hearing.
Pembahasan ini bertujuan untuk menindaklanjuti hasil hearing yang telah disepakati
untuk pelaksanaan pada tingkat teknis.
5. Rapat internal Komisi II.
Rapat ini dilakukan untuk meningkatkan soliditas antar anggota Komisi II, selain itu
juga untuk mengevaluasi efektifitas kerja yang telah dilakukan dan menentukan
langkah-langkah yang akan diambil ke depan.
6. Pengumpulan data dan publikasi informasi beasiswa untuk mahasiswa.
Pengumpulan dan publikasi ini dilakukan berkaitan dengan fungsi Komisi II dalam
bidang kesejahteraan mahasiswa.

Komisi III (Informasi, Komunikasi dan Hubungan Antarlembaga)


“Gambaran Kegiatan yang menjadi tanggung jawab”
1. Situs dan email SEMA/BPK PKJ
Pemanfaatan dunia cybernetika dalam mengembangkan sistem jaringan informasi
yang dapat diakses secara langsung dan cepat oleh seluruh mahasiswa baik sivitas
akdemika Politeknik Kesehatan Makassar maupun masyarakat umum sekaligus
sebagai media informasi SEMA/BPK PKJ.
2. Mading SEMA/BPK PKJ
Tujuannya adalah sebagai media informasi dengan daya jangkau internal
dilingkungan Politeknik Kesehatan Makassar sehingga dapat memberi gambaran yang
riil mengenai kegiatan-kegiatan SEMA/BPK PKJ.
3. Buletin SEMA/BPK PKJ
Fungsi utamanya adalah sebagai sarana pelengkap penyebaran informasi dalam
bentuk visual mengenai SEMA/BPK PKJ kepada seluruh sivitas akademika
Politeknik Kesehatan Makassar
4. Studi banding dan up grading SEMA/BPK PKJ ke lembaga yang sebgai lembaga
legislatif lainnya baik internal maupun eksternal.
Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka menjalin silaturahmi antar lembaga legislatif
mahasiswa sekaligus sebagai upaya dalam rangka peningkatan keilmuan seluruh
anggota SEMA/BPK.
15 SEMA/BPKPKJ2019
5. Penertiban pamflet di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.
Penertiban ini dilakukan dengan cara membuat suatu konsensus atau peraturan
bersama yang harus ditaati baik oleh lembaga Kemahasiswaan maupun pihak dekanat
yang bersifat mengatur dan mengikat.
6. Rapat internal Komisi III
Rapat ini dilakukan untuk meningkatkan soliditas antar anggota Komisi III, selain itu
juga untuk mengevaluasi efektifitas kerja yang telah dilakukan dan menentukan
langkah-langkah yang akan diambil ke depan.

Komisi IV (Kebijakan dan Perundang-undangan)


“Gambaran Kegiatan yang menjadi tanggung jawab”
1. Rancangan Tata tertib SEMA/BPK PKJ.
Tata tertib ini dibuat sebagai peraturan yang bersifat mengatur dan mengikat seluruh
anggota SEMA/BPK dengan tujuan menciptakan profesionalisme kerja lembaga
legislatif.
2. Rancangan kode etik SEMA/BPK PKJ.
Pembuatan kode etik ini dimaksudkan sebagai pelengkap dari tata tertib SEMA/BPK
PKJ.
3. Surat Keputusan mengenai staffing anggota dan Kesekretariatan SEMA/BPK PKJ.
Tujuan dari dikeluarkannya surat keputusan staffing anggota dan kesekretariatan
SEMA/BPK PKJ untuk memberikan payung hukum sebagai landasan dalam
melaksanakan tugas kelegislatifan.
4. Pengajuan Sidang Pleno pembahasan dan pengesahan tata tertib dan kode etik
SEMA/BPK PKJ. Komisi IV hanya berwenang membuat rancangan tata tertib dan
kode etik SEMA/BPK PKJ, selanjutnya rancangan tersebut dibahas secara bersama-
sama dalam sidang pleno SEMA/BPK PKJ untuk mendapatkan pengesahan.
5. Rancangan peraturan pemilihan umum Presiden BEM PKJ.
Komisi IV bertugas dalam membuat rancangan peraturan pemilihan umum Presiden
BEM PKJ mengingat belum adanya peraturan baku mengenai pemilu Presiden BEM
PKJ.
6. Pengajuan Sidang Pleno pengesahan peraturan pemilihan umum Presiden BEM PKJ.

16 SEMA/BPKPKJ2019
Setelah rancangan Pemilu Presiden BEM PKJ dibuat oleh komisi IV, maka rancangan
tersebut kemudian diajukan dalam sidang pleno BPM PKJ untuk mendapatkan
pengesahan.
7. Rapat internal Komisi IV.
Rapat ini dilakukan untuk meningkatkan soliditas antar anggota Komisi IV, selain itu
juga untuk mengevaluasi efektifitas kerja yang telah dilakukan dan menentukan
langkah-langkah yang akan diambil ke depan.
8. Pengajuan Pleno pembahasan dan pengesahan Standar Baku Kelayakan Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dll.
Mengingat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dll mempunyai hubungan subordinatif
dengan BEM PKJ, maka penyusunan rancangan standar baku kelayakan Unit kegiatan
mahasiswa dilakukan oleh BEM PKJ, setelah itu BEM PKJ menyerahkan rancangan
itu untuk dibahas dan disahkan oleh BPM PKJ

KESEKRETARIATAN & SEKJEN


 RAPAT
1. Penetapan notulensi per Komisi
2. Standarisasi format notulensi
3. Penyediaan Buku notulensi per Komisi dan rapat-rapat lainnya
4. Persiapan Pemilu
5. Laporan kerja per 2 bulan
6. Pembuatan berita acara rapat

 KEARSIPAN

1. Penyediaan buku komunikasi


2. Surat-menyurat
3. Dokumentasi rapat dan keputusan
4. Penyediaan Kotak Surat
5. Inventarisasi Barang
6. Laporan Kerja per 2 Bulan

 KEUANGAN
1. Pengadaan Buku keuangan

17 SEMA/BPKPKJ2019
2. Laporan kerja per 2 bulan
3. Laporan keuangan setahun

SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, DAN WEWENANG, SERTA ALAT


KELENGKAPAN

Lembaga Legeslatif Mahasiswa ( Selanjutnya akan disebut SEMA/BPK) merupakan lembaga


yang terdiri dari mahasiswa – mahasiswa yang duduk di lembaga tersebut dengan
mengedepankan azaz demokrasi perwakilan.

Dalam konteks demokrasi kampus, lembaga ini berkedudukan sebagai lembaga mahasiswa
yang memiliki fungsi antara lain :

 Fungsi Legislasi
Legislasi merupakan tugas utama dari anggota SEMA/BPK karena dengan fungsi
inilah anggota SEMA/BPK mampu menyalurkan aspirasinya banyak peraturan-
peraturan yang di ciptakan dalam satu periode kerja merupakan salah satu parameter
keberhasilan dari SEMA/BPK.

 Fungsi Pengawasan
SEMA/BPK mempunyai kewajiban untuk mengawasi kinerja dari lembaga eksekutif.
Hal ini bertujuan agar lembaga eksekutif bekerja secara optimal dan sesuai dengan
amanat mahasiswa yang memilih.

18 SEMA/BPKPKJ2019
 Fungsi Anggaran
SEMA/BPK mengevaluasi kinerja dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) dan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) sehingga
pengolaan dana keuangan dan pemberian anggaran dilakukan berdasarkan kinerja dari
ormawa tersebut.

 Fungsi Advokasi
Fungsi advokasi ini dilakukan untuk menyampaikan keluhan, masukan, saran dan
kritik mahasiswa kepada pihak pengelola kampus agar aspirasi serta permasalahan
yang ada dapat terselesaikan.

 TUGAS DAN WEWENANG

a. Membentuk peraturan kemahasiswaan yang dibahas bersama Ketua BEM yang


bertujuan untuk mendapat kesepakatan bersama
b. Membahas bersama ketua BEM dengan memperhatikan pimpinan kelembagaan
terkait dalam hal memberikan persetujuan atas rancangan anggaran kemahasiswaan
yang diajukan oleh Ketua BEM;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksana peraturan kemahasiswaan;
d. Memberikan persetujun atas sikap dan pandangan politis dari ketua BEM;
e. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengolaan dan tanggung
jawab keuangan intra ormawa
f. Menyerap, Menghimpun, Menampung, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa;

 Hak SEMA/BPK
a. Hak Interplasi
Hak yang mempertanyakan kebijakan-kebijakan lembaga eksekutif
b. Hak Budget
Hak untuk mengusulkan anggaran
c. Hak Angket
Hak untuk menghimpun pendapat dalam menyikapi sebuah kebijakan
d. Hak Insiatif

19 SEMA/BPKPKJ2019
Hak dalam mengajukan rancangan peraturan kemahasiswaan

HAK & KEWAJIBAN ANGGOTA SEMA/BPK


POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

HAK
Setiap anggota SEMA/BPK berkedudukan sebagai wakil mahasiswa dalam Lembaga
SEMA/BPK. Untuk itu, setiap anggota SEMA/BPK memiliki hak yang terdiri dari :
1. Hak Bertanya, ialah hak untuk mempertanyakan suatu kebijakan
2. Hak Bicara, ialah hak untuk menyampaikan pendapat
3. Hak Suara, ialah hak untuk menetapkan sebuah pilihan
4. Hak Budget, ialah hak untuk mengusulkan anggaran
5. Hak Inisiatif, ialah hak untuk mengajukan rancangan peraturan kemahasiswaan

KEWAJIBAN
1. Menjalankan tugas sebagai wakil mahasiswa
2. Menghadiri setiap sidang maupun rapat-rapat yang telah ditetapkan
3. Melakukan advokasi kepada mahasiswa yang membutuhkan
4. Menyerap aspirasi mahasiswa yang kemudian dibawa ke dalam sidang maupun
rapat – rapat SEMA/BPK

20 SEMA/BPKPKJ2019
PENJELASAN KEGIATAN – KEGIATAN SEMA/BPK

1. Sidang umum
Rangkaian kegiatan SEMA/BPK yang bersifat berkala (biasanya dilaksanakan 2 bulan
sekali). Sidang umum berfungsi untuk membentuk praturan kemahasiswaan,
menindaklanjuti aspirasi mahasiswa, serta membahas hal – hal yang dianggap perlu.
Sidang umum dihadiri oleh seluruh anggota SEMA/BPK dan pimpinan-pimpinan
lembaga-lembaga eksekutif (BEM,HMJ).

2. Sidang Istimewa
Kegiatan SEMA/BPK bersifat luar biasa dan berfungsi dalam hal-hal antara lain :
Pelantikan BEM,UKM,HMJ dan Penetapan sanksi kelembagaan.

3. Rapat-rapat
a. Rapat Kerja, rapat yang dilakukan guna menjalankan fungsi SEMA/BPK.
(rapat kerja dengan pimpinan kampus mengenai pelaksana jajak pendapat
mahasiswa)

21 SEMA/BPKPKJ2019
b. Rapat Dengar Pendapat, rapat yang bertujuan untuk melakukan dengar
pendapat dengan pihak-pihak yang bersifatnya bertujuan untuk mendukung
kerja SEMA/BPK
c. Rapat Paripurna, rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota SEMA/BPK yang
bertujuan untuk menetapkan sebuah keputusan

22 SEMA/BPKPKJ2019

Anda mungkin juga menyukai