Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS PROTEIN

What is PROTEIN?

 Protein berasal dari bahasa yunani


“Proteios” yang berarti pertama.

 Protein tersusun dari asam-asam amino


yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida.

 Protein memiliki molekul yang besar,


karena itu sering dimasukkan ke dalam
makromolekul yang kompleks.
Why are they called Proteins?

Protein comes from the


Greek word proteios,
meaning "primary" or
"holding the first place."

A Dutch chemist
Gerard Johann Mulder,
coined the word protein
in 1838.
Proteins
 Most structurally & functionally diverse group of
biomolecules
 Function:
involved in almost everything
Metabolism
Support
Transport
Regulation
Motion
Metabolism
 Enzymes
 Biological catalysts – speed up chemical reactions
▪ Digestive enzymes aid in hydrolysis
 Lipase
 Amylase
 Lactase
 Protease
▪ Molecular Biology
 Polymerase
 Ligase
▪ Industry
 Dairy, baby food, rubber, beer, photography, contact lense
cleaner
Support
 Structural proteins
 Keratin – hair and nails
 Collagen – supports ligaments, tendons, and skin
 Silk – cocoons and spider webs
Pembentukan protein

ASAM AMINO

DIPEPTIDA

POLIPEPTIDA

PROTEIN
Struktur AA

Carboxyl Group
Sumber
Protein
Produk pangan dengan protein
nabati yang paling banyak ditemui
di pasaran antara lain produk soy
bar, cookie dari kacang-kacangan,
minuman berbasis kedelai, biskuit
gandum, dan sebagainya.
Produk susu dan
turunannya juga
merupakan produk-
produk kimia yang
berbasis protein.
E.g.: yogurt, keju, kefir
Analisis Protein KUALITATIF
Analisis Protein KUANTITATIF

1. Metode Kjeldahl
2. Metode Lowry
3. Metode Titrasi formol
4. Metode Spektrofotometri Visible (Biuret)
5. Metode Spektrofotometri UV
Penentuan Kadar Protein Total dengan
Metode Kjeldahl
 Prinsip: Oksidasi bahan-bahan berkarbon dan
konversi nitrogen menjadi amonia.

Amonia bereaksi dengan kelebihan asam


membentuk amonium sulfat.
Kemudian larutan dibasakan dan amonia
diuapkan dan diserap dalam larutan asam borat.

 Nitrogen dalam larutan ditentukan dengan titrasi.


Alat dan Bahan
 Labu destruksi (labu  Katalis campuran
Kjeldahl)  H2 SO4 pekat
 Desikator  Larutan asam borat 4%
 Gelas ukur  Na tiosulfat
 Pemanas listrik  Larutan HCl 0,02 N
 Buret 25 ml/50 ml
 Erlenmeyer
Cara Kerja

1. Destruksi
2. Destilasi
3. Titrasi
Prosedur

1. Destruksi  Pada tahapan ini sampel


dipanaskan dalam asam sulfat
pekat sehingga terjadi destruksi
menjadi unsur-unsurnya.

 Elemen karbon, hidrogen


teroksidasi menjadi CO, CO2 dan
H2O. Sedangkan nitrogennya (N)
akan berubah menjadi (NH4)2SO4.

 Katalisator: K2SO4 atau


CuSO4,Selenium.
2. Destilasi
• Ammonium sulfat dipecah
menjadi ammonia (NH3)
dengan penambahan NaOH
sampai menjadi alkali, lalu
dipanaskan.
• Ditambahkan logam zink (Zn).
• Ammonia yang dibebaskan
selanjutnya akan ditangkap
oleh asam borat 4 % dalam
jumlah yang berlebihan.
• Indikator: BCG + MR atau PP.
3. Titrasi
• Apabila penampung destilat digunakan
asam khlorida  dititrasi dengan NaOH
standar (0,1 N).
• Akhir titrasi  warna larutan menjadi
merah muda dan tidak hilang selama 30
detik dengan indikator PP.

• Apabila penampung destilasi digunakan


asam borat  titrasi menggunakan
asam khlorida 0,1 N dengan indikator
(BCG + MR).
• Akhir titrasi ditandai dengan perubahan
warna larutan dari biru menjadi merah
muda.
Kadar protein dihitung sbg

Anda mungkin juga menyukai