VITAMIN DAN MINERAL SERTA ANALISISNYA

KELOMPOK 2
ZAHIYA AFIFAH FIKRI 19160083
ALBIYA RAHMAD 20160029
MAHIRA AZRIYASDINI 20160035
REZA WARDANA 20160004
HIZZATUL NADILA 20160024
 DEFENISI VITAMIN

Vitamin merupakan salah satu zat senyawa kompleks yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berfungsi
sebagai pembantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Defisiensi vitamin dapat memperbesar peluang
terkena penyakit pada tubuh serta memungkinkan fungsi-fungsi tubuh tidak berfungsi secara maksimal.

Vitamin memang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia, oleh karena itu, tubuh perlu asupan
dari makanan dan buah-buahan untuk mendapatkan vitamin tersebut.
 SUMBER VITAMIN DAN MINERAL

● Kandungan gizi utama dalam buah dan sayuran adalah vitamin dan mineral. Vitamin
yang terdapat dalam buah dan sayuran adalah pro vitamin A, vitamin C, K, E, dan
berbagai kelompok vitamin B kompleks. Buah dan sayur juga kaya akan berbagai jenis
mineral, diantaranya kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), zat besi (Fe), magnesium
(Mg), mangan (Mn), seng (Zn), selenium (Se), dan boron (Bo).
 PENGGOLONGAN VITAMIN

LARUT AIR : VITAMIN B& C ( B1,B2,

LARUT LEMAK : A, D,E ,K
B6, NIASIN),
1. VITAMIN YG LARUT DALAM AIR
A. VITAMIN B1 (THIAMIN/ANEURIN)
BERPERAN SEBAGAI KOENZIM UTK KARBOKSILASE DLM
MEMISAHKAN KARBONDIOKSIDA DARI ASAM PIRUVAT, SISANYA
MENJADI KARBONDIOKSIDA DAN AIR
FUNGSI THIAMIN :
* METABOLISME KARBOHIDRAT
* MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN AIR DALAM TUBUH
* MEMPENGARUHI PENYERAPAN ZAT LEMAK DALAM USUS
B. VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
FUNGSI :
* PEMINDAHAN RANGSANG SINAR KE SARAF MATA
* BERPERAN DALAM BERBAGAI ENZIM DALAM PROSES
OKSIDASI DI DALAM SEL.
C. NIASIN / ASAM NIKOTINAT
FUNGSI :
* BERGUNA DALAM PROSES PERTUMBUHAN DAN PERBANYAKAN SEL
* PENTING DALAM PEROMBAKAN KARBOHIDRAT

D. VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN/ADERMIN)
TERDAPAT DALAM SISTEM ENZIMATIK & BERPERAN DALAM METABOLISME ASAM
AMINO
FUNGSI : - BERGUNA DALAM PEMBUATAN SEL
- BERGUNA DLM PROSES PERTUMBUHAN & FUNGSI SARAF
E. ASAM PANTOTENAT
FUNGSI :
* BAHAN PELENGKAP KOENZIM A UTK PROSES OKSIDASI
* BAGIAN KOENZIM UNTUK PEMBUATAN ZAT LIPID (STEROL)
* SEBAGAI KOENZIM DALAM PROSES KIMIAWI LAIN
F. ASAM FOLAT
FUNGSI : MELANGSUNGKAN PROSES METABOLIK DAN
PEMBENTUKAN SEL-SEL DARAH MERAH YANG BARU

G. VITAMIN B12 (KOBALAMIN, SIANOKOBALAMIN)

FUNGSI :
* SEBAGAI KOENZIM PADA METABOLISME ASAM AMINO
* MERANGSANG PEMBENTUKAN ERITROSIT
* BERPERAN DALAM SINTESIS ASAM NUKLEAT
H. BIOTIN
FUNGSI : MENCEGAH TIMBULNYA PELLAGRA DAN GANGGUAN
PADA KULIT
I. VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
FUNGSI :
* AKTIVATOR DALAM METABOLISME PROTEIN DAN LEMAK
* ANTIOKSIDAN
* MEMPENGARUHI KERJA GINJAL
* PENTING DALAM PEMBENTUKAN TROMBOSIT
 Analisis vit c
1.Metode lodimetri
Dasar metode ini adalah sifat mereduksi
asam askorbat. Metode iodimetri (titrasi
langsung dengan larutan baku ioodium
0,1 N) dapat digunakan terhadapa asam
askorbat murni atau larutannya.
Prinsip
odium sebagai oksidator mengoksidasi
vitamin C, kelebihan odium akan segera
terdeteksi dengan indicator amilum yang dalam
suasana basa berwarna biru muda.
2.Metode Kolorimetri
Asam askorbat dengan 4-metoksi-2-
nitroanilin yang telah didiazotasi
membentuk senyawa yang
berwarna biru.
3.Metode Spektofotometri
Asam askorbat dalam larutan air netral
menunjukkan absorbansi maksimum pada
264 nm dengan nilai E!?= 579. Panjang
gelombang maksimum in akan bergeser
oleh adanya asam mineral.
4.Metode Spektrofluorometri
Suatu metode spektrofluorometri untuk
menentukan kadar vitamin C yang
mendasar pada reaksi yang dikatalisis oleh
hemoglobin telah dikembangkan.
Metode spektrofluorometri lain untuk
analisis kuantitatif vitamin adalah
berdasarkan pada reaksi antara asam
askorbat (AA) dengan metilen biru (MB)
VITAMIN YANG LARUT LEMAK :

A. VITAMIN A (ASEROFTOL)
FUNGSI : * PERTUMBUHAN SEL-SEL EPITEL
* PROSES OKSIDASI DALAM TUBUH
* MENGATUR RANGSANG SINAR PADA SARAF MATA

Analisis Vitamin A
 penguji vitamin A dalambahan pangan terdiri dari3tahap yaitu: tahap
sponifikasi,tahap ekstraksi, tahappemekatan atau penguapanpelarut organik dan
tahappengukuran menggunakaninstrumen,metode penetapan kadarvitamin A ada
spektrofotometri, kromatografi,Kolorimetri
B. VITAMIN D
- EMPAT JENIS VITAMIN D :
1. VITAMIN D1 (ERGOSTENIN)
2. VITAMIN D2 (KALSIFEROL)
3. VITAMIN D3
4. VITAMIN D4
- FUNGSI :
* MENGATUR KADAR Ca DAN P DALAM
DARAH
* MEMPERBESAR DAN MEMPENGARUHI
PENYERAPAN Ca
DAN P DARI USUS
* MEMPENGARUHI KERJA KELENJAR
ENDOKRIN
Analisis Vitamin D
1. Uji Vitamin D dengan Peranasan
menggunakan Hidrogen Peroksida
Prinsip: Umumnya vitamin D stabil
terhadap pemanasan, asam dan oksigen
Vitamin D secara lambat didestruksi bila
lingkungannya alkalis, terutama bila
terdapat udara dan cahaya. Pemanasan
dengan hidrogen peroksida tidak merusak
vitamin D tetapi vitamin A akan rusak
2.Analisa vitamin D dengam antimoni triklorida
Vit D, + D; dengan antimoni-
trikhlorida dim khloroform akan
berwarna orange-kuning yang
segera mencapai intensitas serapan
maximum pada 500 nm
Tachystero/ memiliki sifat serupa,
namun sterol lain serta vit. A tidak
memiliki sifat seperti itu
VITAMIN E (TOKOFEROL)

- EMPAT JENIS VITAMIN E :

1. VITAMIN E1 (ALFA-TOKOFEROL)
2. VITAMIN E2 (BETA-TOKOFEROL)
3. VITAMIN E3 (GAMMA-TOKOFEROL)
4. VITAMIN E4 (DELTA-TOKOFEROL)

- FUNGSI :
* MENCEGAH KEGUGURAN ATAU PERDARAHAN PADA IBU
HAMIL
* DIPERLUKAN PADA SAAT SEL SEDANG MEMBELAH
* ANTIOKSIDAN

- DEFISIENSI/KEKURANGAN VIT. E :
* KEMANDULAN (STERILITAS) DAN/ATAU KEGUGURAN
* KERUSAKAN SARAF MOTORIK
* KEMUNDURAN FUNGSI HIPOFISA DAN KEL. GONDOK
 Analisis VIT E
1.Kromatografi KCKT
Prinsip:
• Untuk produk makanan umum: sampel disaponifikasi 3.Metode Kolorimetri
dengan reflux,diestrak dengan heksan dan diinjeksi Dalam AAC (1995), penetapan kadar
kedalam fase normal kolom HPLC yang disambungkan vitamin E dalam
pada detektor fluoresesnsi makanan baik dalam bentuk kering
Untuk margarin dan minyak nabati : sampel dilarutkan mauun basah
dalam heksan, MgS04 ditambahkan untuk mengganti dilakukan secara kolorimetri.
air keudia difilter dan diuji dengan HPLC Alfa0tokoferol diekstraksi
Untuk minyak : dilarutkan dalam heksan dan diinjeksi dari sampel dengan pelarut organik.
secara langsung ke dalam kolom HPLC Residu lemak
disabunkan, alfa-tokoferol diisolasi
dengan kromatografi
2.Metode Serimetri lapis tipis, dan ditetapkan kadarnya
Metode in berdasarkan atas sifat mereduksi tokoferol secara kolometri
setelah tokoferol asetat dihidrolisis dengan asam.
Tokoferol tidak stabil dalam larutan basa
VITAMIN K (ANTI HEMORRARGHIA)
- FUNGSI : PEMBENTUKKAN PROTROMBIN DALAM PROSES
KOAGULASI (PEMBEKUAN) DARAH
- VITAMIN K DIBENTUK DALAM KOLON DENGAN BANTUAN BAKTERI
E.COLI
- HANYA DAPAT DISERAP BILA BERSAMA-SAMA DENGAN EMPEDU
- KADAR PROTROMBIN YG RENDAH (KARENA DEFISIENSI VIT. K)
KADANG-KADANG MENIMBULKAN PERDARAHAN HEBAT PADA
IBU MELAHIRKAN
- SUMBER VIT. K : SAYURAN HIJAU, KUNING TELUR, MINYAK
KEDELAI DAN HATI.
Analisa Vitamin K
Metoda analisis kuantitatif berdasar pada interaksi
2.4-dinitro-fenilhidrazin dengan 2-metil-1.4- naftoquinon dg
adanya ammonia alkoholis yang membentuk warna biru s/d
biru-hijau Metoda lainnya didasarkan pada reduksi kata-litik
larutan quinon dalam butil alkohol dengan indikator
fenolsainamin.Hasil hidroquinon kemudian ditambah larutan
Na-2,6-dikhloro-benzercon-indofenol dalam
Butil alkohol berlebihan, yang bebas
udara.Menurunnya intersitas warna proporsional dengan
quinon awal yang ada.
 CONTOH ANALISIS VITAMIN

INFORMASI KOMPOSISI VITAMIN MAKANAN

DIPERLUKAN UNTUK MENENTUKAN NILAI
KECUKUPAN NILAI GIZI

- Analisa vitamin c: ektraksi dingin dengan asam

metafosforat/ asam asetat
- Analisa Vit. `B1 dan B2 : pemanasan dalam asam=
perlakuan enzim
- Analisa vitamin A, D, E : pelarut organik,
saponifikasi, dan reekstraksi dengan pelarut organik
 MINERAL

“mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai

nutrisi esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan
fungsi yang diperlukan untuk hidup. Mineral berasal
dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk
hidup.”
1. KALSIUM (Ca)
- 99% Ca TERDAPAT DALAM TULANG DAN GIGI
- FUNGSI : * BERSAMA PHOSFOR MEMBENTUK MATRIKS TULANG,
DIPENGARUHI OLEH VITAMIN D2
* MEMBANTU PROSES PEMBEKUAN DARAH
* MEMPENGARUHI PENERIMAAN RANGSANG PADA
OTOT DAN SARAF

2. PHOSFOR (P)
- DI DALAM PLASMA UNSUR INI DIPERKIRAKAN SEKITAR 3,5
MG/100 ML PLASMA
- FUNGSI : * MEMPENGARUHI ANABOLISME & KATABOLISME ZAT
* MEMBENTUK FOSFATIDA, BAG PENTING PLASMA
* PEMBELAHAN INTI SEL
* MEMBENTUK MATRIKS TULANG
* MEMBANTU PROSES PENGERUTAN OTOT
4. BESI (Fe)
- PENYERAPANNYA DIPENGARUHI OLEH HCl DALAM LAMBUNG
- BESI ADA DLM BENTUK FERRI (NABATI) DAN FERRO (HEWANI)
- BESI DALAM BENTUK FERRI DIREDUKSI OLEH HCl MENJADI
BENTUK FERRO YG MUDAH DISERAP (VITAMIN C DAPAT
MEMBANTU PROSES INI)
- FUNGSI : * SBG KOMPONEN DLM FERMEN SITOKROM YG
PENTING DALAM PERNAFASAN
* SBG KOMPONEN DLM HEMOGLOBIN YG PENTING DLM
MENGIKAT OKSIGEN DALAM DARAH
- DEFISIENSI BESI AKAN MENIMBULKAN ANEMIA
NATRIUM (Na) DAN KLHOR (Cl)
- KANDUNGAN Na DLM PLASMA : 330 – 355 mg/100ml
- Na MERUPAKAN KATION UTAMA CAIRAN EKSTRASELULER
- ION Cl MERUPAKAN ANION UTAMA CAIRAN EKSTRASELULER
- Cl DALAM DARAH & ERITROSIT (Cl SHIFT) MERUPAKAN
MEKANISME HOMEOSTATIK UTAMA DALAM MENGENDALIKAN
pH DARAH
- FUNGSI Na DAN Cl :
* BERPERAN DALAM PEMBENTUKAN HCl (PENTING DLM
PENYERAPAN Fe DI LAMBUNG)
* MEMBANTU IRITABILITAS SEL-SEL OTOT
- DEFISIENSI Na DAN Cl :
* TURUNNYA NILAI OSMOTIK CES
6. KALIUM (K)
FUNGSI :
* PENTING DALAM TRANSMISI IMPULS-IMPULS SARAF
* PENTING UNTUK KONTRAKSI OTOT
* PENTING UNTUK PERTUMBUHAN TUBUH
7. YODIUM (I)
- FUNGSI YODIUM :
* KOMPONEN PENTING DLM PEMBENTUKAN TIROKSIN
* SEBAGAI PENGENDALI TRANSDUKSI ENERGI SELULER

SENG (Zn)
- DEFISIENSI Zn :
* DERMATITIS DAN KERATINISASI JAR. EPITEL
* MENURUNNYA PRODUKSI TESTOTERON, GONADOTROPIN

9. MANGAN (Mn)
- FUNGSI : * BERPERAN DALAM OKSIDASI FOSFORILASI
* DAPAT MENGGANTIKAN Mg SBG FAKTOR PEMBANTU
BAGI FOSFORILASI TERTENTU
metode analisis mineral
 APLIKASI ANALISIS MINERAL

- TITRASI EDTA : COCOK UNTUK MENGUKUR KESADAHAN AIR DAN MINERAL

-VOLHARD METHOD : SILVER NITRAT BERLEBIH KEMUDIAN DITITRASI

MENGGUNAKAN LAR. STANDAR POTTASIUM DENGAN ION FERRI SEBAGAI
INDIKATOR ( METODE TITRASI GRAVIMETRI COCOK UNTUK BAHAN MAKANAN
YANG TINGGI KLORIDA)