Anda di halaman 1dari 15

Analisis Vitamin Larut Air

Dosen
Dosen :: Febry
Febry Hidayat
Hidayat S.Farm.,
S.Farm., Apt
Apt

Disusun Oleh :
Puput Warih Saputri (201451155)
Pendahuluan
• Vitamin yang larut dalam air disebut juga prakoenzim
(procoenzim). Vitamin-vitamin ini dapat bergerak bebas dalam
badan , darah, dan limfa. Karena sifat kelarutannya, vitamin
yang larut air mudah rusak dalam pengolahan dan mudah
hilang atau terlarut bersama air selama pencucian bahan.
Pengertian
 Vitamin larut adalah vitamin yang tidak disimpan dalam tubuh
dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab
itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk
mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal.
Sifat Vitamin

 Larut air
 >>> dibuang lewat urine
 Defisiensi sering terjadi
 Harus selalu ada dalam makanan sehari-hari
 Umumnya tidak mempunyai
prekursor/provitamin
 Diabsorpsi via vena porta
 Dibutuhkan organisme sederhana dan kompleks
 Bersifat toksik pada dosis tinggi (>10 KGA)
Vitamin Larut Air
• Vitamin C
• Vitamin Thiamine (B1)
• Vitamin Riboflavin (B2)
• Vitamin Niasin (B3)
• Vitamin Asam Pantotenat (B5)
• Vitamin Piridoksin (B6)
• Vitamin Biotin (B7)
• Vitamin Asam Folat (B9)
• Vitamin Kobalamin (B12)
Metode Analisis Vitamin
1. HPLC (metode referensi)
2. Immunoassay (ELISA, RIA, FIA)
3. Colorimetric dan Spektrofotometri tes
4. Flurometric Assay
5. Amperometri Assay
Vitamin C
• Sumber-sumber dari vitamin C diantaranya adalah jeruk, melon,
buah berry, brokoli, dan kubis.
• Vitamin C bekerja sebagai antioksidan serta membentuk kolagen,
serat, struktur protein di dalam tubuh.
• Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi,
dan membantu tubuh menyerap zat besi.
Analisis Vitamin C
• Metode Oksidimetri I
• Metode Oksidimetri II
• Metode Kolorimetri
• Total Asam Askorbat I dan II
Lanjutan …
• Dasar :
Vitamin C dalam tabel dapat di tetapkan dengan titrasi
iodometri, menggunakan indicator kanji.
• Pereaksi & Alat :
- Larutan iodium 0,1 N
- Indikator kanji
- Erlenmayer 250ml
- Buret
Cara Kerja
• Ditimbang contoh 1/5 x bobot standar, kedalam erlenmayer 250 ml. Kemudian
dilarutkan dengan 40 ml air, lalu ditambahkan beberapa tetes indikator kanji.
Ditritrasi dengan larutan iodium 0,1 N setara dengan 8,806mg vitamin c
• Perhitungan :
V x N x 8,806
Kadar vitamin C= x 100%
100 x 0,1
• Keterangan :
V : Volume Penitar
N : Normalitas Iodium
100 : 1/5 kandungan vitamin C dalam 1 tablet (500mg)
Metode Zat Warna
Dye method 2,6-DBP
 Kadar vitamin C ditetapkan berdasarkan titrasi dengan 2,6-diklorofenol indofenol dimana
terjadi reaksi reduksi 2,6- diklorofenol indofenol dengan adanya vitamin C dalam larutan
asam (Hashmi 1986).

 Larutan 2,6-diklorofenol indofenol dalam suasana netral atau basa akan berwarna biru
sedang dalam suasana asam akan berwarna merah muda.

 Apabila 2,6-diklorofenol indofenol direduksi oleh asam askorbat maka akan menjadi tidak
berwarna, dan bila semua asam askorbat sudah mereduksi 2,6-diklorofenol indofenol maka
kelebihan larutan 2,6-diklorofenol indofenol sedikit saja sudah akan terlihat dengan
terjadinya pewarnaan. Untuk perhitungan maka perlu dilakukan standarisasi larutan dengan
vitamin C standar (Sudarmadji 1989)
Vitamin B1 (Thiamin)
• Berbentuk kristal putih bersifat higroskopis
• Berbau ragi, titik leleh 246-250 C
• BM 337.26
• Mudah larut dalam air
• Membantu sel tubuh mengubah karbohidrat
menjadi energi
• Berperan penting bagi organ jantung, otot
dan sistem saraf agar berfungsi dengan baik
Fluorometer

kolorimetri
Penentuan Thiamin
(Vit. B1) Gravimetri

Mikrobiologis
Penentuan thiamin dengan fluorometer
PRINSIP :
• Oksidasi thiamin menjadi thiokrom (turunan thiamin
yang dapat berpendar dengan sinar UV)
• Bila senyawa yang dapat berfluoresen lain dapat
dipisahkan, maka tingkat fluoresensi thiamin akan
proporsional dng kadarnya
REAGENSIA :
• Kalium ferrisianida 1% baru

Anda mungkin juga menyukai