EFEKTIVITAS
VITAMIN
Vitamin
Vitamin adalah zat senyawa kompleks yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berfungsi untuk
membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.
Vitamin juga berfungsi dalam berbagai macam
fungsi tubuh lainnya seperti regenerasi kulit, system
susunan syaraf, penglihatan, dan lain sebagainya.
PENGGOLONGAN VITAMIN
VITAMIN LARUT
DALAM LEMAK
VITAMIN
VITAMIN LARUT
DALAM AIR
LARUT DALAM AIR:
• Vitamin B
• Vitamin C
Prosedur :
• Masukkan 10 tetes zat yang diuji (misalnya minyak ikan) ke dalam tabung
reaksi
• Tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5% kocoklah campuran kira-kira 1 menit
• Panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak ada gelembung-
gelembung gas keluar. Usahakan jangan sampai mendidih
• Dinginkan tabung di bawah air keran
• Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price
• Amati perubahan warna yang terjadi
2. Uji Efektivitas Vitamin D dengan Antimoni Triklorida
Prosedur :
● Dimasukkan 2 ml larutan yang diuji dalam tabung spectrometer dan
ditambah 4 ml larutan jenuh Antimoni-trikhlorida dalam chloroform
bebas air
● Ditunggu 10-15 menit dan serapannya dibaca pada 500 nm
● Kadar vitamin D dapat dihitung dengan persamaan kurva standar
3. Uji Efektivitas Vitamin D dengan Pereaksi Gliserol Dikhlorohidin
3. Metode Kolorimetri
Penetapan kadar vitamin E dalam makanan baik dalam
bentuk kering maupun basah dilakukan secara kolorimetri.
Alfa-tokoferol diekstraksi dari sampel dengan pelarut
organic.
Vitamin K
Vitamin K digolongkan sebagai senyawa kimia yaitu
quinone
Sumber yang mengandung vitamin K seperti susu, kuning
telur, sayuran segar.
Untuk analisis vitamin K dalam susu formula, prsedur
Rose-Gottlieb telah dimodifikasi dengan mengganti
perlakuan ammonia/etanol yang diasamkan.
Vitamin K dari sayuran, buah-buahan, serelia, daging dan
ikan telah diekstraksi dengan menggerus sampel dalam
mortar hingga diperoleh granul halus sebelum di ekstraksi
dengan aseton.
Metode Uji Efektivitas Vitamin K
Metoda efektivitas kuantitatif berdasar padainteraksi 2,4-
dinitro-fenilhidrazin dengan 2-metil-1,4-naftoquinon
dengan adnya ammonia alkoholis yang membentuk warna
biru sampai dengan biru kehijauan.
Metoda lainnya didasarkan pada reduksi katalitik larutan
quinon dalam butyl alcohol dengan indicator pp.
Vitamin C
Vitamin C biasa disebut asam karbonat merupakan salah
satu jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini paling
tidak bisa stabil (mudah teroksidasi). Serta vitamin C
rusak karena reaksi enzim askorbat-oksidase, labil pada
suhu tinggi dan stabil pada pH asam namun tidak pada pH
netral dan alkali.
Metode Uji Efektivitas Vitamin C
1. Metode Instrumen
- Spektrofotometri
Asam askorbat dalam larutan air netral menunjukkan
absorbansi maksimum pada 264 nm. Panjang geombang
maksimum ini akan bergeser oleh adanya asam mineral.
- Spektrofluorometri
Suatu metode yang digunakan untuk uji efektivitas kadar
vitamin C dengan analisis kuantitatif vitamin adalah
berdasarkan pada reaksi antara asam askorbat (AA) dengan
metilen biru (MB)
Metode Uji Efektivitas Vitamin C
2. Metode Non Instrumen
- Iodimetri
Dasar metode ini adalah sifat mereduksi asam askorbat.
Metode iodimetri (titrasi langsung dengan larutan baku
iodium 0,1N) dapat digunakan terhadap asam askorbat
murni atau larutannya.
Vitamin B
• Vitamin B merupakan vitamin yang larut dalam air dan
memiliki peran penting dalam metabolism sel
• Ada beberapa jenis vitamin B yang sangat umum kita
ketahui seperti vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2
(Riboflavin), vItamin B6 dan vitamin B12.
1. Vitamin B1 (Thamin)
• Berbentuk kristal putih bersifat higroskopis
• Berbau ragi
• Mudah larut dalam air
• Berperan penting bagi organ jantung, otot dan
system saraf agar berfungsi dngan baik
Metode Uji Efektivitas Vitamin B1 (Thiamin)
1. Kromatografi
● Kromatografi dengan deteksi UV-Vis dan fluoresensi
merupakan metode yang paling umum digunakan untuk
analisis vitamin B1
● Tiamin tidak bersifat fluoresen, akan tetapi vitamin ini
dan ester fosfatnya dapat direaksikan dengan kalium
heksasionoferat untuk menghasilkan senyawa tiokrom
yang bersesuaian
● Penggunaan tiokrom sebagai produk oksidasi tiamin yang
spesifik dan sangat berfluoresensi telah digunakan secara
rutin
Metode analisis vitamin B1 dengan fluoremetri
melibatkan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Hidrolisis asam
Hidrolisis enzimatis
Pembersihan ekstrak
Pembentukan tiokrom
2. Metode Argentometri
Pada penetapan ini suasananya harus asam sebab jika suasananya basa akan
terjadi reaksi antara perak nitrat dengan basa membentuk Ag(OH) yang pada
tahap selanjutnya akan membentuk endapan Ag2O, akibatnya perak nitrat tidak
hanya bereaksi dengan sampel tetapi juga bereaksi dengan basa.
3. Metode Gravimetri
Tiamin dalam tablet vitamin B1 dalam injeksi dapat ditetapkan secara
gravimetric dengan cara mengendapkan larutan tiamin menggunakan asam
silikowolframat.
Prinsip:
Thiamin + Garam Reinecke -> endapan -> dikeringkan -> ditimbang
(hanya dapat dilakukan jika sampel mengandung thiamine >50 jika kurang lebih
baik menggunakan fluorometer atau kolorimeter)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
• Bentuk kristal jarum orange-kuning
• Kurang larut dalam air (11 mm/100 ml)
• Dalam bentuk kristal bersifat stabil sedangkan
dalam bentuk larutan mudah rusak
• Riboflavin bersifat stabil terhadap panas
Metode Uji Efetivitas Vitamin B2
Metode Spektrofluorometri
• Metode ini mengukur riboflavin total setelah hidrolisis asam FMN dan FAD
menjadi riboflavin bebas
• Hidrolisis disempurnakan dengan autoklav menggunakan HCl 0,1 N selama
30 menit
• Protein dipisahkan dengan mengatur pH 4,5 dan menyaring atau
mensentrifusnya untuk menjernihkan esktrak
• pH selanjutnya ditingkatkan secara bertahap sampai pH 6,8 untuk mengecek
bahwa tidak ada pengendapan lanjut yang terjadi
• Prosedur AOAC mencatat bahwa penambahan natrium hidrosulf lebih dari 20
mg tiap tabung dapat mengurangi bahan-bahan berfluoresensi yag
mengganggu yang dapat menimbulkan ketidakakuratan hasil uji
• Riboflavin dapat diperoleh dengan penyerapan
menggunakan fuller`s earth dAri ekstrak hati segar atau
ekstrak lain yang mengandung lactoflavin
• Adsorpsi umumnya selesai dalam 10 menit
• Selanjutnya dilakukan elusi dengan larutan dietilamina
10-15% atau lart NaOH 0,2%
• Kadar vitamin B2 dapat dianalisis secara fluorimetrik
3. Vitamin B6 (Piridoksin)
• Piridoksin berupa bubuk tak berwarna dan berasa pahit
• Pirikdoksin mudah larut dalam air, alcohol, dan aseton
• Bersifat stabil dalam asam, basa, dan panas, namun
terpengaruh oleh cahaya
• Piridoksin memiliki gugus fungsional fenolat, sehingga
dapat membentuk reaksi warna yang dapat dimanfaatkan
dalam tekhnik analisis
Metode Uji Efektivitas Vitamin B6
1. Fluorometri
• Metode Fluorometri melibatkan hidrolisis asam terhadap sampel
• Metode fluorometri telah digunakan untuk menganalisis vitamin B6 pada kedelai
• Ekstraksi sampel melibatkan: sampel diautoktav dengan adanya asam sulfat, dibufer
sampai pH 4,5 lalu didigesti dengan Claradiastae, diencerkan dan kemudian disaring