Anda di halaman 1dari 34

KLIRENS OBAT

Bayu Eko Prasetyo


Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Medan
2014

Definisi Klirens
Merupakan suatu ukuran eliminasi obat
dari tubuh tanpa mempermasalahkan
mekanisme prosesnya.
Volume cairan (yg mengandung obat)
yg dibersihkan dari obat per satuan
waktu.
cth: klirens penisilin 20 ml/min pada
seseorang dgn Vd 12 l, maka 20 ml dari
12 l dibersihkan dari obat tiap menit.

Laju eliminasi obat dibagi


konsentrasi obat dlm plasma pd
waktu tsb.
Klirens = laju eksresi/ konsentrasi
plasma
= g/min / g ml
= ml/min

Klirens (Cl)
ClT (total, sistemik) = ClH + ClR +
Cl lain-lain

Cl

= saliva, ASI, respirasi,


keringat, empedu, dll
lain-lain

diabaikan

Cl = K.Vd
K = tetapan laju eliminasi
Vd = Volume distribusi
Contoh:
Tentukan klirens suatu obat yg mempuyai
waktu paruh eliminasi 3 jam dan Vd 100
ml/kg ?
Jawab:
K = 0,693 / 3 = 0,231 jam-1
Cl = 0,231 jam-1 x 100 ml/kg
= 23,1 ml/ kg jam

MEKANISME KLIRENS GINJAL


Proses ekskresi obat lewat ginjal
MELIPUTI:
Filtrasi glomerulus
Sekresi aktif tubular
Reabsorpsi tubular

Filtrasi Glomerulus
Untuk molekul obat dg BM < 500
obat terikat protein tdk dapat
difiltrasi di glomerulus
Laju filtrasi glomerulus (GFR) diukur
dengan menggunakan suatu obat
yang dieleminasi hanya dengan
filtrasi (tdk di sekresi atau reabsorpsi)
Contoh: inulin dan kreatinin dgn
GFR=125-130 ml/min

Sekresi aktif tubular


Sekresi aktif tubular: memerlukan energi
(proses transpor aktif)
Dikenal dua sistem transport aktif di ginjal:
(1)asam lemah dan (2) basa lemah
Mengukur sekresi aktif biasanya dilakukan
pembandingan dengan obat yang sudah
diketahui proses dan laju klierenya melalui
ginjal: seperti: p-amunihipurat (PAH) dan
iodopiraset (Diodras), obat ini difiltrasi
diglumerulus dan disekresi aktif oleh sel
tubular.
PAH dan Diodras disekresi sangat cepat
oleh krn itu klieren obat ini mencerminkan
aliran plasma ginjal efektif (425 s/d 650
ml/menit)

Reabsorpsi tubulus distal


Obat dapat direabsorpsi kembali di
tubular baik secara aktif maupun pasif.
Reabsorpsi obat-obat asam atau basa
lemah dipengaruhi oleh pH cairan
tubulus ginjal (pH urin) dan pKa obat
pKa suatu obat adalah tetap, tetapi pH
urin berubah dari 4,5 sampai 8
Jika
suatu
obat
direabsorpsi
sempurna(mis glukosa), maka nilai
klirens akan mendekati 0.

obat yg meningkatkan aliran urin


seperti etanil, golongan metil xantin
(cafein) akan menurunkan reabsopsi
dan meningkatkan eksresinya.

Secara fisilogis, klirens ginjal dapat


diukur:

Cp = konsentrasi dalam plasma

Ratio klirens ginjal


Klirens ginjal suatu obat tidak diperoleh melalui
pengukuran langsung, tapi Dibandingkan
dengan standar pembanding (inulin
klirennnya hanya melalui filtrasi
glumerulus)
Cl obat/ Cl inulin < 1 obat direabsorpsi
sebagian
Cl obat/ Cl inulin = 1 obat hanya difiltrasi
Cl obat/ Clinulin > 1 obat disekresi aktif

Berdasarkan konsep klirens,


obat dibagi menjadi 3
kelompok besar

I. Obat-obat yang sebagian besar


mengalami proses metabolisme di
hati (ClH >>> ClR)
II. Obat-obat yang sedikit sekali
termetabolisme di hati (ClH <<<
ClR)
III.Obat-obat
yang
proses
eliminasinya hati & ginjal kurang
lebih sama ( ClH ClR )

Penentuan Klirens
Kliens dinytakan oleh slop kurva yg
diperoleh antara laju eksresi dlm
urine terhadap Cp.

Obat yg cepat dieksresi,


laju eksresi besar, Slop
curam, klirens besar (A).

Klirens tubuh total sama dengan jumlah


klirens ginjal dan klirens hepatik,
didasarkan pada konsep bahwa seluruh
tubuh bertindak sebagai suatu sistem
eliminasi obat.

ClT (total, sistemik)


= ClH + ClR

Jika Vd dan tetapan


diketahui, maka:
ClT = K. Vd
ClH = Km. Vd
ClR = Ke. Vd

laju

eliminasi

Contoh soal:
Suatu obat dianggap dieliminasi dengan eksresi
ginjal order kesatu dan mengalami metabolisme
hepatik. Obat mengikuti model kompartemen 1
dan diberikan dalam dosis intravena/ dosis oral
tunggal (100mg). Obat ini 90% tersedia secara
sistemik. Jumlah total obat tidak berubah yg
didapat kembali di dalam urine 60 mg. jumlah
metabolit total yg didapat kembali dari urine 30
mg. jika waktu paruh eliminasi obat ini 3,3 jam
dan Vd 1000 ml. tentukan a) klirens tubuh total
b) klirens ginjal dan c) klirens non ginjal
Jawab
a) Klirens tubuh total
Clt = K.Vd
= 0,693/ 3,3 (1000) = 210 ml/ jam

B) Klirens Ginjal
Ke/k = Du / F.Do
= Du / Mu + Du
Ke = 0,693 / 3,3 ( 60 / 30 + 60)
= 0,14 jam -1
Sehingga

Cl t = Ke Vd
= (0,14) (1000)
= 140 ml/jam

Ket: Mu = Jumlah metabolit dalam


urine (mg)
Du = jumlah obat yg tidak
berubah dalam
urine (mg)
F
= Bioavaibilitas Obat
Do = Jumlah obat pada awal
pemberian
(mg)

c. Klirens non ginjal


Clh = ClT ClR
= 210 140
= 70 ml/jam

Obat yg terikat Protein


ClR = Laju eksresi obat yg tak terikat
konsentrasi obat tak terikat
dalam plasma

FRAKSI OBAT YG
TEREKSRESI

Du = jumlah total obat yg tak berubah


u
= fraksi obat tak berubah
F
= Bioavaibilitas
Do = Jumlah obat pada awal pemberian

u =

Du

Ke
F. Do

Suatu Antibiotik diberikan dgn injeksi bolus


IV dgn dosis 500 mg. Vd 21 l dan waktu
paruh eliminasi 6 jam. Urin dikumpulkan
selama 48 jam dan 400 mg obat tak
berubah diperoleh kembali. Berapa fraksi
obat yg dieksresi dlm bentuk tak berubah
di urine ? Hitung K, Ke, ClT, ClR, dan ClH.
Penyelesaian:
Dik : Du = 400 mg
F
= 1 (injeksi bolus IV)
Do = 500 mg

u = Du / F. Do
= 400 / 500
= 0,8
( 80% dosis terabsorpsi dieksresi dlm urine
dlm bentuk tak berubah).
K = 0,693 / t1/2
= 0,693 / 6
= 0,1155 jam-1
Ke = u K
= (0,8) ( 0,115) = 0,0924 jam-1

ClT = K . Vd
= (0,1155) (21)
= 2,43 liter/jam
ClR = Ke . Vd
= (0,0924) (21)
= 1,94 liter / jam

KLIRENS TUBUH TOTAL


SETELAH INFUS
INTRAVENA
ClT = R / Cp
Dimana
Cp =
Konsentrasi obat dlm plasma
keadaan
tunak
R
= Laju infusi
(Digunakan utk model kompartmen satu
atau dua terbuka)

Hubungan Klirens, t1/2


dgn
Vd
Cl = K . Vd
dan K = 0,693/ t1/2
T

Jika kita subtitusikan nilai K, maka:

ClT = 0,693/ t1/2 . Vd


Jika Clt turun, maka t1/2 akan naik.
Contoh soal:
Seorang dewasa normal, suatu antibiotik baru disekresi secara
aktif oleh ginjal dan Vd 35 liter. Klirens obat ini 650 ml/min. berapa
t1/2 utk obat ini ?
Jawab
t1/2 = 0,693 (35000 ml)/ 650 ml/min = 37,3 min

2. Berapa t1/2 yg baru utk obat ini pada


seorang dewasa dgn kegagalan ginjal
parsial yg hanya mempunyai klirens
antibiotik 75 ml/min?
Jawab
t1/2 = 0,693 (35000 ml) / 75 ml/min
= 323,4 menit

Teofilin sgt efektif untuk pengobatan


bronkitis pada konsentrasi darah 10 20
ug/ml. Pada range terapi, teofilin mengikuti
reaksi orde pertama. Jika rata-rata t1/2
adalah 3,4 jam dan rangenya dari 1,8
sampai 6,8 jam. Vd 30 liter.
Tentukan:
A. Tentukan rata-rata, batas atas dan batas
klirens paling bawah dari teofilin ?
B. Total klirens renal teofilin adalah 0,36 L,
tentukan km dan ke, asumsikan semua
klirens
non
renal
menyebabkan
metabolisme ?

A).

ClT

= k. Vd

= Vd. (0,693/ t1/2 )


Rata-rata Clt

= (30) (0,693) / 3,4


= 6,11 L/jam

Batas atas Clt

= (30) (0,693) / 1,8


= 11,55 L/jam

Batas bawah Clt = (30) (0,693) / 6,8


= 3,06 L/jam

B. ClR = ke. Vd
= 0,36 L/ jam
ke = 0,36/ 30
= 0,012
Jam
ClNR = ClT ClR
= 6,11 0,36
= 5,75 L/jam

ClNR = km. Vd
Km
=
5,75/ 30
= 0,192
jam

Suatu dosis oral tunggal 250 mg antibiotik


diberikan pada seorang pria (umur 32 tahun).
Klirens kreatinin 122 ml/min. 78 kg). Jika diketahui
Vd sama dengan 21 % berat badan dan waktu
paruh eliminasi 2 jam. Secara normal 90% dosis
tersedia secara sistemik. Eksresi urine dari obat yg
tidak berubah sama dengan 70% dosis terabsorpsi.
A. Berapa klirens tubuh total ?
B. Berapa klirens ginjal ?
C. Mekanisme apa yg mungkin utk klirens ginjal dari
obat ini?

A. Vd = (0,21). (78,000
mL)
= 16,380 ml

b.

Clt = K. Vd
= (0,693 / 2 ) . 16,380
= 5675 ml/jam
= 94,6 ml/min
Ke = 70% tetapan
eliminasi
Ke = (0,7) (0,693/2)
= 0,243 jam-1

Cl r

= Ke. Vd
= (0,243)
(16,380)
= 3980
ml/jam
= 66,3
ml/min

C. GFR normal = klirens kreatinin = 122


ml/min
Cl r = 66,3 ml/ min
Karena Cl r obat lebih kecil daripada
klirens kreatinin, obat difiltrasi pada
glomerulus dan diabsorpsi secara parsial.

Selamat UJIan !!!

Anda mungkin juga menyukai