Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 13:

Paulina Yosella Panjaitan


Radiah S.Lubis
Ulfa Nadia
Yanti Siregar
Metode Uji Efektivitas Vitamin
• Pengertian Vitamin
Vitamin adalah senyawa organic komplek yang esensial untuk pertumbuhan dan
fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Berbagai fungsi biokimia dan yang
umumnya tidak di sintesis oleh tubuh sehingga harus di pasok dari makanan
• Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya,
termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf, dan sistem
kekebalan tubuh
Vitamin terbagi menjadi dua

• Vitamin larut dalam lemak


Vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal
agar vitamin tersebut dapat di absorbsi secara efisien. Yang merupakan vitamin
Larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K.
• Vitamin larut dalam air
Vitamin jenis ini diproses lebih mudah. Tubuh akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam
peredaran darah. Selanjutnya, mereka langsung beredar bebas dalam aliran darah.
Vitamin A
• Vitamin A adalah istilah generik untuk semua senyawa dari semua sumber
hewani
• Sumber yang mengandung vitamin A : Susu, ikan, wortel, pisang, dan lain
lain.
Pengujian Vitamin A
• pengujian vitamin A dalam bahan pangan terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap
sponifikasi, tahap ekstraksi, tahap pemekatan atau penguapan pelarut
organik dan tahap pengukuran menggunakan instrumen.
Metode penetapan kadar vitamin A
• Spektofotometri
• Kolorimetri
• Kromatografi
Vitamin D
• Disebut juga dengan vitamin anti rakhitis
• Vitamin D adalah senyawa yang stabil sehingga tidak rusak oleh
pemasakan makanan, penyimpanan atau penanganan pasca panen
• Sumber yang mengandung vitamin D minyak ikan, keju, telur dan lainnya.
Analisi vitamin D
• Vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D
secara lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila
terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak
merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.
Vitamin E
• Disebut juga vitamin antisterilitas.
• Sumber yang mengandung vitamin E: ikan, ayam, kecambah, ragi dan
sebagainya.
Analisis vitamin E
• Kromatografi
• Salimetri
• Kolorimetri
Vitamin K
• Vitamin k digolongkan sebagai senyawa kimia: quinone
• Vitamin k dari sayuran, buah buahan, serelia, daging dan ikan telah di
ekstraksi dengan menggerus samel dengan mortar sehingga di peroleh
granul halus sebelum di ekstraksi dengan aseton, maka vitamin k akan
terpartisi semuanya dilapisan atas (heksan), sementara senyawa senyawa
polar berada dilapisan aseton/air.
Analisi vitamin K
• Untuk analisa vitamin K dalam susu formula, prosedur rose Gottlieb telah
dimodifikasi dengan mengganti perlakuan amonia/etanol dengan etanol
yang sudah di asamkan.
Vitamin C
• Vitamin C atau di sebut asam karbonat adalah salah satu jenis vitamin
yang larut dalam air. Vitamin ini tidak bisa stabil (Mudah teroksidasi).
Serta vitamin C rusak karena reaksi enzim askorbat-oksidase, labil pada
suhu tinggi dan stabil pada pH asam namun tidak pada pH netral dan
alkali.
Analisa Vitamin C
• Metode instrumen
-Spektofotometri
-Spektoflourometri
• Metode non instrumen
-Iodimetri
Prinsip Vitamin C

• Yodium sebagai oksidator mengoksidasi vitamin C, kelebihan yodium


akan segera terdeteksi dengan indikator amilum yang dalam suasana basa
berwarna biru muda
Vitamin B

• Ada 8 jenis vitamin B, yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri,


yaitu 1. tiamin (vitamin B-1), 2. riboflavin (vitamin B-2), 3. niasin
(vitamin B-3), 4. asam pantotenat (vitamin B-5), 5. vitamin B-6, 6. biotin
(vitamin B-7), 7. folat (vitamin B-9), 8. vitamin B-12.
Vitamin B1 (Thiamin)
• Berbentuk kristal putih bersifat higroskopis
• Berbau ragi, titik leleh 246-250
• Mudah larut dalam air
• Membantu sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi
• Berperan penting bagi organ jantung, otot, dan sistem saraf agar berfungsi
dengan baik
Metode analisa vitamin B1(Thiamin)
• Metode spektrofluorometri
• Metode kolorimetri
• Metode alkalimetri
• Metode argentometri
• Metode gravimetri
• Kromatografi
Vitamin B2(Riboflavin)
• Bentuk kristal jarum oranye-kuning
• Kurang larut dalam air (11mg/100ml)
• Dalam bentuk kristal bersifat stabil
• Dalam bentuk larutan mudah rusak terutama dalam suasana alkalis dan
oleh cahaya nampak maupun sinar uv, analisa dilakukan diruang gelap
• Riboflavin relatif stabil terhadap panas
Analisa vitamin B2(Riboflavin)
• Metode spektrofluorometri
• Metode spektofotometri
Vitamin B6(Piridoksin)
• Piridoksin berupa bubuk tak berwarna dan berasa pahit
• Piridoksin mudah larut dalam air, alkohol, dan aseton, bersifat stabil
dalam asam, basa, dan panas namun terpengaruh oleh cahaya.
Analisa vitamin B6(Piridoksin)
• Spektafotometri
• Titrasi bebas air
• Kolorimetri
• Kromatografi
Vitamin B12
• Vitamin B12 adalah vitamin yang bermanfaat untuk pembentukan sel
darah merah yang sehat, mengoptimalkan fungsi saraf, menghasilkan
energi, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut.
Analisa vitamin B12
• Metode kromatografi
• Metode spektofotometri
Vitamin B9(Asam folat)
• Asam folat merupakan sekelompok senyawa yang bersumber pada
dedaunan hijau, memiliki karakter seperti vitamin, yang memiliki aktivitas
antianemia
• Folat merupakan nama umum, termasuk asam folat. Folat bersifat labil
terhadap oksidasi, sinar, panas, dan leaching saat makanan di olah.
Analisa Vitamin B9(Asam folat)
Dilakukan secara mikrobiologis
Vitamin H/B7(Biotin)
• Biotin di anggap sebagai vitamin B kompleks
• Bersifat stabil dalam suasana asam, alkalis, oleh cahaya dan suhu normal
• Merupakan kristal yang larut dalam air dan alkohol
• Tidak stabil pada suhu tinggi maupun oleh senyawa oksidator
Analisa vitamin H/B7(Biotin)
Menggunakan metode mikrobiologis dan bioassay
Sekian dari kelompok kami
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai