0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan31 halaman
Dokumen tersebut merangkum berbagai metode untuk menguji efektivitas berbagai jenis vitamin, termasuk vitamin A, D, E, K, C, B kompleks, dan H. Metode-metode tersebut meliputi spektrofotometri, kolorimetri, kromatografi, titrasi, dan bioassay mikrobiologis. Dokumen ini juga menjelaskan sumber dan fungsi masing-masing vitamin.
Dokumen tersebut merangkum berbagai metode untuk menguji efektivitas berbagai jenis vitamin, termasuk vitamin A, D, E, K, C, B kompleks, dan H. Metode-metode tersebut meliputi spektrofotometri, kolorimetri, kromatografi, titrasi, dan bioassay mikrobiologis. Dokumen ini juga menjelaskan sumber dan fungsi masing-masing vitamin.
Dokumen tersebut merangkum berbagai metode untuk menguji efektivitas berbagai jenis vitamin, termasuk vitamin A, D, E, K, C, B kompleks, dan H. Metode-metode tersebut meliputi spektrofotometri, kolorimetri, kromatografi, titrasi, dan bioassay mikrobiologis. Dokumen ini juga menjelaskan sumber dan fungsi masing-masing vitamin.
Radiah S.Lubis Ulfa Nadia Yanti Siregar Metode Uji Efektivitas Vitamin • Pengertian Vitamin Vitamin adalah senyawa organic komplek yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Berbagai fungsi biokimia dan yang umumnya tidak di sintesis oleh tubuh sehingga harus di pasok dari makanan • Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf, dan sistem kekebalan tubuh Vitamin terbagi menjadi dua
• Vitamin larut dalam lemak
Vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat di absorbsi secara efisien. Yang merupakan vitamin Larut dalam lemak adalah A, D, E, dan K. • Vitamin larut dalam air Vitamin jenis ini diproses lebih mudah. Tubuh akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam peredaran darah. Selanjutnya, mereka langsung beredar bebas dalam aliran darah. Vitamin A • Vitamin A adalah istilah generik untuk semua senyawa dari semua sumber hewani • Sumber yang mengandung vitamin A : Susu, ikan, wortel, pisang, dan lain lain. Pengujian Vitamin A • pengujian vitamin A dalam bahan pangan terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap sponifikasi, tahap ekstraksi, tahap pemekatan atau penguapan pelarut organik dan tahap pengukuran menggunakan instrumen. Metode penetapan kadar vitamin A • Spektofotometri • Kolorimetri • Kromatografi Vitamin D • Disebut juga dengan vitamin anti rakhitis • Vitamin D adalah senyawa yang stabil sehingga tidak rusak oleh pemasakan makanan, penyimpanan atau penanganan pasca panen • Sumber yang mengandung vitamin D minyak ikan, keju, telur dan lainnya. Analisi vitamin D • Vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D secara lambat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D tetapi vitamin A akan rusak. Vitamin E • Disebut juga vitamin antisterilitas. • Sumber yang mengandung vitamin E: ikan, ayam, kecambah, ragi dan sebagainya. Analisis vitamin E • Kromatografi • Salimetri • Kolorimetri Vitamin K • Vitamin k digolongkan sebagai senyawa kimia: quinone • Vitamin k dari sayuran, buah buahan, serelia, daging dan ikan telah di ekstraksi dengan menggerus samel dengan mortar sehingga di peroleh granul halus sebelum di ekstraksi dengan aseton, maka vitamin k akan terpartisi semuanya dilapisan atas (heksan), sementara senyawa senyawa polar berada dilapisan aseton/air. Analisi vitamin K • Untuk analisa vitamin K dalam susu formula, prosedur rose Gottlieb telah dimodifikasi dengan mengganti perlakuan amonia/etanol dengan etanol yang sudah di asamkan. Vitamin C • Vitamin C atau di sebut asam karbonat adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini tidak bisa stabil (Mudah teroksidasi). Serta vitamin C rusak karena reaksi enzim askorbat-oksidase, labil pada suhu tinggi dan stabil pada pH asam namun tidak pada pH netral dan alkali. Analisa Vitamin C • Metode instrumen -Spektofotometri -Spektoflourometri • Metode non instrumen -Iodimetri Prinsip Vitamin C
• Yodium sebagai oksidator mengoksidasi vitamin C, kelebihan yodium
akan segera terdeteksi dengan indikator amilum yang dalam suasana basa berwarna biru muda Vitamin B
• Ada 8 jenis vitamin B, yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri,
yaitu 1. tiamin (vitamin B-1), 2. riboflavin (vitamin B-2), 3. niasin (vitamin B-3), 4. asam pantotenat (vitamin B-5), 5. vitamin B-6, 6. biotin (vitamin B-7), 7. folat (vitamin B-9), 8. vitamin B-12. Vitamin B1 (Thiamin) • Berbentuk kristal putih bersifat higroskopis • Berbau ragi, titik leleh 246-250 • Mudah larut dalam air • Membantu sel tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi • Berperan penting bagi organ jantung, otot, dan sistem saraf agar berfungsi dengan baik Metode analisa vitamin B1(Thiamin) • Metode spektrofluorometri • Metode kolorimetri • Metode alkalimetri • Metode argentometri • Metode gravimetri • Kromatografi Vitamin B2(Riboflavin) • Bentuk kristal jarum oranye-kuning • Kurang larut dalam air (11mg/100ml) • Dalam bentuk kristal bersifat stabil • Dalam bentuk larutan mudah rusak terutama dalam suasana alkalis dan oleh cahaya nampak maupun sinar uv, analisa dilakukan diruang gelap • Riboflavin relatif stabil terhadap panas Analisa vitamin B2(Riboflavin) • Metode spektrofluorometri • Metode spektofotometri Vitamin B6(Piridoksin) • Piridoksin berupa bubuk tak berwarna dan berasa pahit • Piridoksin mudah larut dalam air, alkohol, dan aseton, bersifat stabil dalam asam, basa, dan panas namun terpengaruh oleh cahaya. Analisa vitamin B6(Piridoksin) • Spektafotometri • Titrasi bebas air • Kolorimetri • Kromatografi Vitamin B12 • Vitamin B12 adalah vitamin yang bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah yang sehat, mengoptimalkan fungsi saraf, menghasilkan energi, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut. Analisa vitamin B12 • Metode kromatografi • Metode spektofotometri Vitamin B9(Asam folat) • Asam folat merupakan sekelompok senyawa yang bersumber pada dedaunan hijau, memiliki karakter seperti vitamin, yang memiliki aktivitas antianemia • Folat merupakan nama umum, termasuk asam folat. Folat bersifat labil terhadap oksidasi, sinar, panas, dan leaching saat makanan di olah. Analisa Vitamin B9(Asam folat) Dilakukan secara mikrobiologis Vitamin H/B7(Biotin) • Biotin di anggap sebagai vitamin B kompleks • Bersifat stabil dalam suasana asam, alkalis, oleh cahaya dan suhu normal • Merupakan kristal yang larut dalam air dan alkohol • Tidak stabil pada suhu tinggi maupun oleh senyawa oksidator Analisa vitamin H/B7(Biotin) Menggunakan metode mikrobiologis dan bioassay Sekian dari kelompok kami Terima kasih