Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pra Siklus

Data pra siklus yang diperoleh adalah berupa catatan lapangan mengenai

pembelajaran PAK, data hasil belajar siswa, maupun data dokumen dari guru

mata pelajaran PAK yang berhubungan dengan pembelajaran PAK di kelas. Hasil

observasi dalam penelitian ini adalah melaksanakan identifikasi kemampuan awal

siswa melalui test tertulis. Hasil Observasi Awal dapat dilihat pada Tabel 4.

Berikut ini

Tabel : 4 Hasil Belajar pada Pra Siklus

No. Nama Siswa Pretest Ketuntasan


1 Beby Anggreini Br S Depari 43 Belum Tuntas
2 David Edwin Samuel Purba 33 Belum Tuntas
3 Dea Yemima G 30 Belum Tuntas
4 Dita Kristina Br Tobing 50 Belum Tuntas
5 Endamia Clarisa Eunike Br. Belum Tuntas
53
Sembiring
6 Helen Nataliski 33 Belum Tuntas
7 Hyian Sintus L Rezeky Marbun 77 Tuntas
8 Morakasih Br Hutahaean 53 Belum Tuntas
9 Moses Jonathan Alvido 40 Belum Tuntas
10 Sherli Junita Mawarni Zai 77 Tuntas
11 Sionita Sari Br Hutapea 47 Belum Tuntas
12 Steven Jonathan Pardede 50 Belum Tuntas
13 Vanesa Princes Sanjaya Surbakti 23 Belum Tuntas
14 Wiranti Arpaksad Zega 40 Belum Tuntas
15 Wirman Laia 37 Belum Tuntas
16 Yunita Rahel Manalu 47 Belum Tuntas
17 Ade Saputra Situmorang 77 Tuntas
18 Aginta Ginting 60 Belum Tuntas
19 Andes Cristian Baren Tarigan 77 Tuntas
20 Bani Ramba 53 Belum Tuntas

32
32

21 Christio Samuel Sinaga 37 Belum Tuntas


22 Irpan Pradinata Situmeang 50 Belum Tuntas
23 Juna Anggian Simarmata 50 Belum Tuntas
24 Kezia Olivia Nababan 77 Tuntas
25 Loren Marsella Sitohang 23 Belum Tuntas
26 Novita Sari Dewi Br Hutahaean 47 Belum Tuntas
27 Riswad Samuel Rajagukguk 40 Belum Tuntas
28 Sabrina Noviyanti Sianturi 57 Belum Tuntas
29 Steven Siregar 40 Belum Tuntas
30 Winario Dimas Samuel 33 Belum Tuntas
31 Yudha Binsar Pratama Marbun 40 Belum Tuntas
Rata-rata 48.19
Jumlah Siswa yang tuntas 5
Jumlah Siswa yang tidak tuntas 37
Ketuntasan 16%
Persentase siswa yang tidak tuntas 84%

Dari hasil test yang dilaksanakan berkenaan dengan kemampuan siswa

tentang PAK menunjukkan bahwa penguasaan siswa hanya mencapai rata-rata 48,

19. Dari data tersebut terlihat bahwa kemampuan siswa tertinggi hanya mencapai

77,00 dan paling rendah 23,00. Berdasarkan permasalahan yang telah peneliti

paparkan maka peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan

menerapkan pembelajaran metode bermain peran di SMP Negeri 1 Sunggal Kab.

Deli Serdang

2. Deskripsi Siklus I

2.1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-

langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Langkah ini

merupakan upaya memperbaiki kelemahan dalam kegiatan pembelajaran PAK

pokok bahasan Gereja yang memperbaharui diri yang telah berlangsung selama

ini Adapun kegiatan dalam tahapan perencanaan pada siklus I meliputi

a) Penetapan tindakan awal yang berupa penggunaan metode pembelajaran role

playing (bermain peran) materi Gereja yang memperbaharui diri .


33

1. Menyusun Perangkat pembelajaran pokok bahasan Gereja yang

memperbaharui diri Menentukan hari dan tanggal penelitian

2. Menyediakan alat/media dan sumber belajar.

3. Menyiapkan lembar kerja, serta alat evaluasi pembelajaran berupa tes tertulis

4. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati

keterampilan guru dan aktivitas siswa

5. Persiapan soal tes yang akan diberikan pada awal penelitian dan setiap siklus.

b). Tahap Tindakan dan Pengamatan/Observasi

Tindakan dan pengamatan pada pembelajaran siklus I dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 02 Februaru 2021, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini

adalah melaksanakan pembelajaran sebagaimana telah direncanakan pada tahap

perencanaan. Sebelum pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

role playing. Pembelajaran dilakukan, terlebih dahulu siswa diberi pretest. Dalam

tahap tindakan ini dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan posttes untuk

setiap akhir sub pokok bahasan/siklus. Soal-soal pretest sama dengan soal-soal

posttest.

c). Hasil Tindakan dan Pengamatan/Observasi

Pada setiap pertemuan penelitian, peneliti mencatat setiap kegiatan secara

menyeluruh mengenai proses pembelajaran di kelas dengan metode pembelajaran

role playing (bermain peran). Pada siklus I ini didapat hasil sebagai berikut :

1. Lembar Observasi

Data hasil pengamatan penelitian tindakan kelas yang berbentuk non tes,

meliputi data lembar observasi keaktifan untuk siswa dalam mengikuti


34

pembelajaran dan lembar observasi untuk guru dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan metode pembelajaran role playing (bermain peran).

a) Data Hasil Observasi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Data hasil observasi kinerja guru dalam pembelajaran PAK pokok bahasan

Gereja Memperbaharui diri dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel : 5 Lembar Observasi Guru Terhadap Pelaksanaan Metode


pembelajaran role playing (bermain peran) Siklus I

Siklus I
No. Aktivitas Belajar Siswa Banyak Siswa Kualitas
yang Aktif Keaktifan
A. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh 59,05 Cukup
siswa
1. Melakukan pengamatan atau penyelidikan 51,43
2. Membaca dengan aktif 57,14
3. Mendengarkan dengan aktif 68,57
B. Pembelajaran Metode Bermain Peran (role Playing) 54,29 Cukup
1. Menghangatkan suasana dan memotivasi 45,71
peserta didik
2. Menyiapkan pengamat 57,14
3. Aktif berperan 60,00
C. Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya 47,43 Cukup
1. Mengemukakan pendapat 48,57
2. Menjelaskan 48,57
3. Berdiskusi 54,29
4. Mempresentasi laporan 40,00
5. Memajang hasil karya 45,71
D. Siswa berpikir reflektif 37,14 Cukup
1. Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran 34,29
2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses 45,71
pembelajaran
3. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya 31,43
sendiri
Rata-rata 49,48 Cukup
Berdasarkan tabel yang dipaparkan dapat dilihat bahwa keterampilan guru

dalam mengelola pembelajaran PAK melalui penerapan Metode pembelajaran role

playing (bermain peran) dapat dikatakan cukup. Indikator keberhasilan tersebut

dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 49,48 dengan kategori

cukup. Adapun setiap indikator akan diperinci sebagai berikut:


35

Hasil belajar PAK materi Gereja Merpaharui Diri dapat dilihat pada Tabel

4 berikut ini :

Tabel 6. Hasil Belajar PAK Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan


.
1 Beby Anggreini Br S Depari 77 Tuntas
2 David Edwin Samuel Purba 77 Tuntas
3 Dea Yemima G 77 Tuntas
4 Dita Kristina Br Tobing 70 Belum Tuntas
5 Endamia Clarisa Eunike Br. Sembiring 77 Tuntas
6 Helen Nataliski 63 Belum Tuntas
7 Hyian Sintus L Rezeky Marbun 77 Tuntas
8 Morakasih Br Hutahaean 77 Tuntas
9 Moses Jonathan Alvido 77 Tuntas
10 Sherli Junita Mawarni Zai 80 Tuntas
11 Sionita Sari Br Hutapea 60 Belum Tuntas
12 Steven Jonathan Pardede 60 Belum Tuntas
13 Vanesa Princes Sanjaya Surbakti 40 Belum Tuntas
14 Wiranti Arpaksad Zega 77 Tuntas
15 Wirman Laia 50 Belum Tuntas
16 Yunita Rahel Manalu 77 Tuntas
17 Ade Saputra Situmorang 53 Belum Tuntas
18 Aginta Ginting 80 Tuntas
19 Andes Cristian Baren Tarigan 77 Tuntas
20 Bani Ramba 77 Tuntas
21 Christio Samuel Sinaga 77 Tuntas
22 Irpan Pradinata Situmeang 60 Belum Tuntas
23 Juna Anggian Simarmata 57 Belum Tuntas
24 Kezia Olivia Nababan 77 Tuntas
25 Loren Marsella Sitohang 77 Tuntas
26 Novita Sari Dewi Br Hutahaean 67 Belum Tuntas
27 Riswad Samuel Rajagukguk 77 Tuntas
28 Sabrina Noviyanti Sianturi 67 Belum Tuntas
29 Steven Siregar 70 Belum Tuntas
30 Winario Dimas Samuel Tinambunan 77 Tuntas
31 Yudha Binsar Pratama Marbun 77 Tuntas
Rata-rata 70.52
Jumlah Siswa yang tuntas 19
Jumlah Siswa yang tidak tuntas 12
Ketuntasan 61%
Persentase siswa yang tidak tuntas 39%

Dari Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap


36

materi pembelajaran hanya mencapai rata-rata 70,52, dengan ketuntasan 61 %.

Jumlah siswa yang tuntas 19 orang , dan tidak tuntas 12 orang Dari data tersebut

terlihat bahwa kemampuan siswa tertinggi hanya mencapai 80,00 dan paling

rendah 40,00. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa

terhadap materi zat tunggal serta menjelaskan tugas-tugasnya dengan dibatasi

waktu sekitar 10 menit, sehingga siswa termotivasi untuk berlomba

menyelesaikan tugas yang cepat dan tepat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

dengan tugas seperti ini siswa cukup termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan

sebaik-baiknya. Seluruh siswa cukup antusias dan tertarik untuk berlomba

menyelesaikan tugas. Bahkan prestasi mereka juga mulai bertambah, hal ini

terlihat dari hasil belajar mereka yang menunjukkan peningkatan.

Dari hasil refleksi disimpulkan bahwa untuk mencapai prestasi

pembelajaran yang tinggi maka : (1) guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada

kegiatan yang akan dilakukan (2) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa

agar siswa bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan diskusi

kelompok kurang bisa membawa siswa untuk aktif berbicara mengemukakan

pendapat, bertanya dan menjawab pertanyaan, (3) Pada waktu pertama kali

pertemuan dengan diadakan pembelajaran dengan Metode pembelajaran role

playing (bermain peran) para siswa masih bingung dan merasa canggung, apalagi

pada waktu mengerjakan soal awal. para siswa masih ada yang tidak senang

dengan teman kelompoknya (4) Sebagian siswa mengandalkan kemampuan

menjawab pertanyaan guru bukan pada kemampuan menyikapi atau memecahkan

persoalan materi yang di pelajari siswa. (5) merangkum atau menyimpulkan

pelajaran sebaiknya melibatkan siswa, bukan oleh guru sendiri, (6) guru belum
37

mengoptimalkan variasi pembelajaran dengan metode pembelajaran role playing

(bermain peran) (7) Rata-rata siswa belum berani dan percaya diri dalam

menjawab maupun menanggapi hasil diskusi dan presentasi di depan kelas. (8)

Motivasi belajar siswa terhadap matieri Gereja memperbaharui diri hanya dimiliki

mereka yang sebagian besar memiliki prestasi di kelas, sedangkan mereka yang

berprestasi rendah/kurang cenderung pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal

ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam proses belajar yang dialami

sebelumnya.

Berdasarkan permasalahan yang muncul pada pelaksanaan siklus 1 yang

telah diuraikan, maka hal yang perlu diperbaiki atau direvisi untuk pelaksanaan

tindakan berikutnya adalah :

a. Guru memberikan motivasi dengan lebih intensif agar siswa bersemangat

mengikuti pembelajaran dan berani mempresentasikan hasil diskusi.

b. Guru mengoptimalkan penerapan metode pembelajaran metode pembelajaran

role playing (bermain peran)

c. Guru memberikan pengarahan secara klasikal sebelum kegiatan diskusi

dilaksanakan kemudian membimbing siswa dalam kelompok secara merata

dan adil dalam kegiatan diskusi agar tidak ramai sendiri.

d. Guru perlu memberikan pengarahan kepada siswa untuk menuliskan hasil

diskusi dibuku catatan masing-masing.

e. Pada pembelajaran tindakan sebaiknya dominasi guru agak dikurangi

sehingga proses belajar mengajar lebih tampak proses belajar yang berpusat

pada siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada

bidang studi PAK


38

f. Guru bersama siswa perlu mneyimpulkan materi yang telah dipelajari untuk

mengingatkan kembali materi yang teah dipelajari siswa.

A.3. Siklus II

A.3.1. Perencanaan

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-

langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Langkah ini

merupakan upaya memperbaiki kelemahan dalam kegiatan pembelajaran pokok

bahasan segitiga yang telah berlangsung selama ini, penerapan metode

pembelajaran role playing (bermain peran) adalah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa

Adapun kegiatan dalam tahapan perencanaan pada siklus II meliputi

1. Mengkaji hasil refleksi siklus 1 pertemuan I

2. Menyusun perangkat pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus 1

3. Menyediakan alat/media dan sumber belajar.

4. Menyiapkan lembar kerja, serta alat evaluasi pembelajaran berupa tes tertulis

5. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk mengamati

keterampilan guru dan aktivitas siswa

A.3.2.. Tahap Tindakan dan Pengamatan Observasi

Tindakan dan pengamatan pada pembelajaran siklus I dilaksanakan pada

hari Jumat tanggal 06 Februari 2021. Dalam tahap tindakan ini dilakukan

pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi yang telah disiapkan dan posttes untuk setiap akhir sub pokok

bahasan/siklus.

Pada siklus II ini didapat hasil sebagai berikut :


39

a. Data Hasil Observasi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Data hasil observasi kinerja guru dalam pembelajaran IPS Materi Interaksi

Antar negara Asia dan Negara dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel : 7 Lembar Observasi Guru Terhadap Pelaksanaan metode


pembelajaran role playing (bermain peran) Siklus II

Siklus II
No. Aktivitas Belajar Siswa Banyak Siswa Kualitas
yang Aktif Keaktifan
A. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan 82,86 Baik
oleh siswa
1. Melakukan pengamatan atau penyelidikan 85,71
2. Membaca dengan aktif 80,00
3. Mendengarkan dengan aktif 82,86
B. Penerapan strategi Pembelajaran PBL dalam 79,05 Baik
Pembelajaran IPA
1. Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta 85,71
didik
2. Menyiapkan pengamat 77,14
3. Aktif berperan 74,29
C. Siswa mengkomunikasikan sendiri hasil 79,43 Baik
pemikirannya
1. Mengemukakan pendapat 74,29
2. Menjelaskan 74,29
3. Berdiskusi 80,00
4. Mempresentasi laporan 82,86
5. Memajang hasil karya 85,71
D. Siswa berpikir reflektif 79,05 Baik
1. Mengomentari dan menyimpulkan proses 74,29
pembelajaran
2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses 80,00
pembelajaran
3. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata- 82,86
katanya sendiri
80,10 Baik

Berdasarkan tabel yang dipaparkan dapat dilihat bahwa keterampilan guru

dalam mengelola pembelajaran PAK melalui penerapan metode pembelajaran role

playing (bermain peran) dapat dikatakan cukup. Indikator keberhasilan tersebut


40

dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh yaitu sebesar 80,10 dengan kategori

Sangat baik . Adapun setiap indikator akan diperinci sebagai berikut :

Pada siklus II ini, hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa mengalami

peningkatan motivasi belajar yang cukup menggembirakan dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar, siswa sudah terbiasa bertanya dan mengemukakan

pendapat apabila peneliti memberikan permasalahan. Dan tidak hanya motivasi

belajar siswa yang mengalami peningkatan, akan tetapi prestasi atau hasil belajar

mereka juga mengalami peningkatan yang begitu menggembirakan.

Tabel 8. Hasil Belajar PAK Pada Sklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan


.
1 Beby Anggreini Br S Depari 80 Tuntas
2 David Edwin Samuel Purba 53 Belum Tuntas
3 Dea Yemima G 80 Tuntas
4 Dita Kristina Br Tobing 93 Tuntas
5 Endamia Clarisa Eunike Br. Sembiring 80 Tuntas
6 Helen Nataliski 90 Tuntas
7 Hyian Sintus L Rezeky Marbun 83 Tuntas
8 Morakasih Br Hutahaean 80 Tuntas
9 Moses Jonathan Alvido 80 Tuntas
10 Sherli Junita Mawarni Zai 93 Tuntas
11 Sionita Sari Br Hutapea 77 Tuntas
12 Steven Jonathan Pardede 77 Tuntas
13 Vanesa Princes Sanjaya Surbakti 77 Tuntas
14 Wiranti Arpaksad Zega 80 Tuntas
15 Wirman Laia 63 Belum Tuntas
16 Yunita Rahel Manalu 90 Tuntas
17 Ade Saputra Situmorang 80 Tuntas
18 Aginta Ginting 87 Tuntas
19 Andes Cristian Baren Tarigan 87 Tuntas
20 Bani Ramba 75 Tuntas
21 Christio Samuel Sinaga 83 Tuntas
22 Irpan Pradinata Situmeang 77 Tuntas
23 Juna Anggian Simarmata 67 Belum Tuntas
24 Kezia Olivia Nababan 87 Tuntas
25 Loren Marsella Sitohang 80 Tuntas
26 Novita Sari Dewi Br Hutahaean 87 Tuntas
27 Riswad Samuel Rajagukguk 80 Tuntas
28 Sabrina Noviyanti Sianturi 77 Tuntas
29 Steven Siregar 80 Tuntas
30 Winario Dimas Samuel Tinambunan 80 Tuntas
41

31 Yudha Binsar Pratama Marbun 83 Tuntas


Rata-rata 80.19
Jumlah Siswa yang tuntas 28
Jumlah Siswa yang tidak tuntas 3
Ketuntasan 90%
Persentase siswa yang tidak tuntas 10%

Dari Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap materi

pembelajaran mencapai rata-rata 80,19, hasil belajar ini sudah baik,

pencapaiannya di atas KKM yaitu 75. Ketuntasan Klasikal tercapai yaitu 90 %.

Jumlah siswa yang tuntas 28 orang, dan tidak tuntas 3 orang Dari data tersebut

terlihat bahwa kemampuan siswa tertinggi mencapai 93,00 dan paling rendah

53,00. Karena hasil belajar sudah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini

diberhentikan pada siklus II Pada siklus kedua ini, hampir secara keseluruhan

permasalahan yang dihadapi siswa telah dapat diatasi dengan baik,

Paparan hasil pembelajaran dari observasi awal keterampilan guru, aktivitas

siswa, dan hasil belajar siswa , keterlaksanaan dan ketercapaian tahapan

pembelajaran metode pembelajaran role playing (bermain peran) dapat dilihat

pada tabel 9.,10, dan 11 (data terlampir, Lampiran 1)

Tabel : 9 Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II

No Aspek yang diamati Pencapaian


Siklus I Siklus II
1 Hasil Belajar Siswa 70,52 80,19
3 Hasil Ketuntasan belajar siswa 61,00 % 90,00 %
42

100
90
80
70
60
50 Ketrampilan Guru
40 Ketuntasan

30
20
10
0
Siklus I Siklus II

Gambar : 2 Grafik Rekapitulasi Data Siklus I dan Siklus II

Tabel : 10 Hasil Tes Belajar SMP Negeri 1 Sunggal

Hasil Test Siklus I Siklus II


Skor terendah 40 53
Skor tertinggi 77 93
Rata-rata 70,52 80,19

100
90
80
70
60
skor terendah
50
skor tertinggi
40 rata-rata
30
20
10
0
siklus 1 siklus 2

Gambar : 3 Grafik Hasil Belajar Sisswa


43

Tabel : 11 Daftar Distribusi Peningkatan Pre tes dan post tes

Range Nilai Frek. Test awal Frek. Test akhir Indikator keberhasilan
< 59 25 1 Kurang
60-74  2 2 Cukup
75-99  4 27 Optimal
100 - - Istimewa
Jumlah 31 31

45
40
35
30
25 pre tes
20 post test
15
10
5
0
< 59 60-72 73-91

Gambar : 4 Daftar Distribusi Hasil pre test dan post test

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Pra Siklus

Data hasil belajar pra siklus dianalisis, dan ditemukan suatu permasalahan

di dalam pembelajaran PAK yaitu hasil pembelajaran PAK masih rendah. Faktor

penyebabnya yaitu guru belum menggunakan strategi pembelajaran yang tepat,

Hal ini terlihat dari kemampuan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang

kurang merangsang untuk mempelajari materi tesebut.

Guru belum menggunakan pembelajaran secara konstektual dan terlihat

pembelajaran satu arah, memusatkan pembelajaran semuanya kepada guru dan

pertanyaan yang diajukanpun kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa

terlihat pasif, tidak begitu tertarik dengan pembelajaran yang diberikan. materi
44

yang dipelajari banyak sehingga siswa cenderung kurang aktif dan kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran serta kurangnya kerjasama siswa dalam

belajar kelompok. Selain itu lingkungan kurang mendukung, media belajar kurang

menarik sehingga siswa kurang termotivasi belajar. Hal-hal tersebut berpengaruh

terhadap proses dan hasil belajar PAK di SMP Negeri 1 Sunggal

Dari masalah diatas. Peneliti bersama guru berusaha mencari solusi demi

meningkatkan kualitas pembelajaran salah satunya dengan cara mencari strategi

yang efektif, dalam menggunakan strategi yang efektif adalah dengan

menggunakan metode pembelajaran bermain peran yaitu suatu metode yan mana

membawa siswa ke dunia guru dan dunia guru ke dalam dunia siswa, sehingga

ada hubungan antar siswa dan guru dalam kegiatan proses pembelajaran dan dapat

meningkatakan keaktifan siswa

1. Siklus I

Pada siklus I ini, selama pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan

menggunakan metode pembelajaran bermain peran , terlihat bahwasanya para siswa

mulai antusias dan merespon positif. Mulai adanya peningkatan motivasi belajar

dibandingkan pada saat pre test. Hal ini terlihat dari aktivitas bertanya siswa yang

pada saat pre test mereka masih malu-malu dan takut salah, pada siklus I ini

mereka sudah mulai berani bertanya meskipun bobot pertanyaannya mereka

masih belum mencapai seperti yang diharapkan. Pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung, para siswa tampak gembira dan senang, hal ini dapat

dilihat dari roman muka mereka yang tampak memancarkan semangat dan

antusias untuk belajar meskipun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa

dengan metode pembelajaran .


45

Hasil belajar siswa masih belum seperti yang diharapkan atau bisa

dikatakan masih rendah tetapi sudah mengalami peningkatan dari pra siklus. Ini

dapat dilihat dari lembar observasi siswa yang menunjukkan bahwa aktivitas

kerjasama siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Kegiatan kelompok ini

masih didominasi oleh para siswa yang aktif, sedangkan mereka yang pasif

cenderung mengikuti hasil yang telah dikerjakan kelompok. Hal ini dikarenakan

adanya perbedaan individual pada masing-masing siswa. Mereka yang aktif

adalah mayoritas yang memiliki prestasi di kelas, dan mereka yang pasif adalah

yang berprestasi kurang atau sedang dan mereka cenderung kurang percaya diri

pada kemampuannya.

Terdapat peningkatan motivasi, hal ini dikarenakan siswa merasa

mendapatkan penyegaran dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka

berusaha memusatkan perhatian selama pembelajaran berlangsung. Akan tetapi,

memasuki kegiatan penjelasan materi secara global, aktivitas siswa dalam

mengajukan pertanyaan masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa masih belum

terbiasa untuk mengajukan pertanyaan. Sebaliknya, mereka lebih suka menjawab

pertanyaan.

2. Siklus II

Berdasarkan analisis data yang diperoleh, terlihat bahwa prestasi belajar

siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran PAK dengan penerapan

metode pembelajaran bermain peran. Pembelajaran ini juga dapat memecahkan

masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dimungkinkan

dengan penerapan metode pembelajaran bermain peran menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan mengupayakan siswa memperoleh pengetahuan,

pengalaman, penerapan dan memperoleh informasi lebih banyak dari program


46

yang ada. penerapan metode pembelajaran bermain peran pada proses

pembelajaran PAK mendorong siswa untuk menggali kemampuannya dan

menerapkannya dalam bentuk percobaan dan penerapan dalam kehidupan sehari-

hari.

Metode pembelajaran memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan

belajar mengajar. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi

dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran

yang ditetapkan akan tercapai. Terdapat berbagai macam model pembelajaran

yang dapat dijadikan alternatif bagi guru untuk menjadikan kegiatan pembelajaran

di kelas berlangsung efektif dan optimal. Salah satunya yaitu dengan

menggunakan Metode pembelajaran bermain peran.

Peningkatan ini terjadi karena terlaksananya pembelajaran pada siklus II

lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Meningkatnya hasil belajar siswa

dari siklus I ke siklus II disebabkan karena prosedur penggunaan metode

pembelajaran bermain peran (role playing) benar-benar di evaluasi, diupayakan

dan diterapkan dengan baik, dimana siswa terlibat langsung dan antusias dalam

proses pembelajaran sehingga mampu memahami apa yang dipelajari.

Berdasarkan hasil pengamatan penerapan pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran bermain peran (role playing) pada pelajaran PAK, menunjukan

bahwa hipotesis dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA kelas 9 SMP Negeri 1 Sunggal tahun pelajaran 2020/202 dapat ditingkatkan

melalui metode bermain peran (role playing).

Hipotesis tersebut telah teruji berdasarkan analisis data yang menunjukan

peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan identifikasi


47

peningkatan hasil belajar tersebut, dapat dikemukakan bahwa penggunaan metode

pembelajaran bermain peran (role playing) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dikarenakan beberapa hal berikut: a. Metode pembelajaran bermain peran (role

playing) menerapkan sebuah kerja kelompok yang dilakukan oleh siswa. b.

Metode pembelajaran bermain peran (role playing) dapat meningkatkan aktivitas

siswa dalam pembelajaran, hal ini didorong dengan langkah-langkah metode

pembelajaran bermain peran (role playing) dimana siswa harus melakukan

interaksi dengan siswa lain dalam permainan peranan. c. Metode pembelajaran

bermain peran (role playing) menggunakan imajinasi dan penghayatan dalam

bermain peran sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran.

Dari pemaparan diatas dapat dikemukakan bahwa Metode pembelajaran bermain

peran (role playing) menerapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada siswa kelas 9 SMP Negeri 1 Sunggal

tahun pelajaran 2020/2021.

Anda mungkin juga menyukai