VITAMIN
Hauliatun Najiah
Annisa Bella Putri
Vitamin adalah senyawa organic kompleks yang essensial untuk pertumbuhan
dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup. Berbagai fungsi biokimia dan
yang umumnya tidak disintetis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk
regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh.
VITAMIN LARUT
DALAM LEMAK
VITAMIN
VITAMIN LARUT
DALAM AIR
Vitamin Larut di dalam Lemak
Akseroftol (Vit A)
Kromatografi
(KCKT) Selimetri Kolorimeteri
Kromatografi KCKT
Prinsip :
• Untuk produk makanan umum: sampel disaponifikasi
dengan reflux,diestrak dengan heksan dan diinjeksi kedalam
fase normal kolom HPLC yang disambungkan pada
detektor fluoresesnsi
• Untuk margarin dan minyak nabati : sampel dilarutkan
dalam heksan, MgSO4 ditambahkan untuk mengganti air
keudia difilter dan diuji dengan HPLC
• Untuk minyak : dilarutkan dalam heksan dan diinjeksi
secara langsung ke dalam kolom HPLC
Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
(HPLC)
Untuk produk makanan umum
1. Tambahkan 10 mL pirogallol 6% kesampel, campurkan dan aliri
dengan N2
2. Panaskan pada suhu 70°C .
3. Sonikasi selama 5 menit, didinginkan pada suhu ruang dan tambahkan
NaCl dan air
4. Ekstrak dengna heksana sebanyak 3 kali
5. Tambahkan 0,5 g MgSO4 dan homogenkan
6. Saringlh dan encerkan sampai volume dengan heksan dan injeksi 20µl
Margarin dan minyak nabati
1. Tambahkan 40 mL heksan kedalam 10 g sampel dan homogenkan
2. Tambahkan 3 g MgSO4 dan campur, biarkan 2 jam .
3. Saring dan encerkan sampai volume dengan heksan dan injeksi 20µl
Vitamin K
Vitamin k digolongkan sebagai senyawa kimia : quinone
Sumber yang mengandung vitamin K : susu, kuning telur,
sayuran segar
• Untuk analisis vitamin K dalam susu formula, prosedur Rose-
Gottlieb telah dimodifikasi dengan mengganti perlakuan
amonia/etanol dengan etanol yang diasamkan.
• Vitamin K dari sayuran,buah-buahan,serelia,daging dan ikan
telah diekstraksi dengan menggerus samel dalam mortar hingga
diperoleh granul halus sebelum di ekstraksi dengan aseton.
Setelah penambahan air dan heksan ke ekstrak aseton ,maka
vitamin K akan terpartisi semuanya di lapisan atas (heksan),
sementara senyawa-senyawa polar berada di lapisan aseton / air
Struktur Vitamin K
Analisa Vitamin K
• Metoda analisis kuantitatif berdasar pada interaksi
2,4-dinitro-fenilhidrazin dengan 2-metil-1,4-
naftoquinon dng adanya ammonia alkoholis yang
membentuk warna biru s/d biru-hijau .
• Metoda lainnya didasarkan pada reduksi kata-litik
larutan quinon dalam butil alkohol dengan indikator
fenolsafranin. Hasil hidroquinon kemudian
ditambah larutan Na-2,6-dikhloro- benzeneon-
indofenol dalam butil alkohol berlebihan, yang
bebas udara. Menurunnya intersitas warna
proporsional dengan quinon awal yang ada.
Vitamin C
Vitamin C atau yang biasa disebut Asam
karbonat adalah salah satu jenis vitamin
yang larut dalam air. Vitamin ini paling
tidak bisa stabil (mudah teroksidasi).
Serta vitamin C rusak karena reaksi enzim
askorbat-oksidase, labil pada suhu tinggi
dan stabil pada pH asam namun tidak
pada pH netal dan alkali.
• Ascorbic acid Dehydroascorbic acid
Spektofoto
metri Iodimetri
2,6-
Spektrofluo dikllorofeno
rometri lindofel
(DCIP)
Metode Iodimetri
Dasar metode ini adalah sifat mereduksi
asam askorbat. Metode iodimetri (titrasi
langsung dengan larutan baku ioodium
0,1 N) dapat digunakan terhadapa asam
askorbat murni atau larutannya.
Prinsip
Yodium sebagai oksidator mengoksidasi
vitamin C, kelebihan yodium akan segera
terdeteksi dengan indicator amilum yang dalam
suasana basa berwarna biru muda.
Prosedur • Timbang 100-300 gram sampel padat
• Hancurkan dalam blender sampai diperoleh slurry
• Timbang 10-30 g slurry masukkan ke dalam labu takar 100 ml
• Tambahkan aquades sampai tanda
• Saring dengan kertas saring atau disentrifuse untuk
memisahkan filtratnya
• Ambil 5-25 ml filtrate dengan pipet
• Masukkan ke dalam erlenmeter 125 ml
• Tambahkan 2 ml larutan amilum 1% (soluble starch) dan
tambahkan 20 ml aquades
• Kemudian titrasi dengan 0,01 N standar yodium
• T.A.T ditandai dengan terbentuknya warna biru muda
Perhitungan:
• 1 ml 0,01 N yodium= 0,88 mg asam askorbat
Metode Kolorimetri
Asam askorbat dengan 4-metoksi-2-
nitroanilin yang telah didiazotasi
membentuk senyawa yang berwarna biru.
Metode Spektofotometri
I. Metode spektrofluorometri
II. Metode kolorimetri
III. Metode alkalimetri
IV. Metode argentomeri
V. Metdode gravimetri
VI. Kromatografi
Prosedur penetapan kadar vitamin B1 Kromatografi
Metode Spektofotometri
Penentuan Vitamin B2 (Riboflavin)
Metode Spektofotometri
Larutan riboflavin dalam dapar pH 4,0 menunjukkan
absorban simaksimum (λ maks) pada 444 nm dengan
E1%320. Cara ini digunakan untuk menetapkan
kemurnian ribloflavin atau untuk penetapan riboflavin
dengan kadar lebih besar dari 90%. Penetapan
riboflavin dilakukan dengan cara terindung dari cahaya.
VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN)
• Piridoksin berupa bubuk tak berwarna dan berasa pahit
• Piridoksin mudah larut dalam air, alkohol, dan aseton; bersifat stabil dalam
asam, basa, dan panas, namun terpengaruh oleh cahaya
• Dengan asam-asam mineral (misal HCl) akan membentuk garam
• Piridoksin-HCl berbentuk bubuk putih, bersifat larut dalam air dan alkohol,
serta berasa asin
• Pyridoxin dapat diestimasi dng metoda kimiawi, mikrobiologi dan bioassay.
• Pyridoxin memiliki gugus fungsional fenolat, sehingga dapat membentuk
reaksi warna yang dapat dimanfaatkan dalam tehnik analisis.
Penentuan Vitamin B6
Spektofotometri Kolorimetri