Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS STEM UNTUK

MENUMBUHKAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KREATIF SISWA

Clara Aldila*, Abdurrahman, Feriansyah Sesunan


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
*email: claraaldila@gmail.com

Abstract: The Development of Student Worksheet Based on STEM approach to Increase Students
Creative Thinking Skills. One approach to learning that can be used to practice the skills of
creative thinking is a STEM learning approach. It is effective if supported by teaching
materials in the form of the worksheets. This study uses research and development
methods. The result of the design and content test shows that the product is very decent.
Test of attractiveness, convenience, and usefulness performed by students, the
attractiveness of the results obtained with a score of 3.16, the convenience with a score
of 3.41 and the usefulness with a score of 3.44. The research design is quasi-
experimental design in the form of pre-post nonequivalent control group design. The
results of the effectiveness test known that the value of n-gain experimental class
(0.71)> control class (0.45). It can be concluded that the worksheets by STEM
approach have been effective in training students' creative thinking skills.

Keywords: Creative Thinking, Student Worksheet, STEM approach, Development

Abstrak: Pengembangan LKPD Berbasis STEM untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir


Kreatif Siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih
keterampilan berpikir kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM. Hal tersebut
efektif jika didukung dengan bahan ajar berupa LKPD Penelitian ini menggunakan
metode penelitian research and development. Telah dilakukan uji validasi yang terdiri
dari uji ahli desain serta uji ahli materi dan produk dinyatakan valid serta layak
digunakan. Uji kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan dilakukan oleh siswa dan
diperoleh hasil kemenarikan dengan 3,14, kemudahan dengan skor 3,34 dan
kemanfaatan 3,38. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental
design dalam bentuk nonequivalent pre-post control group design. Berdasarkan hasil uji
efektivitas, maka diketahui bahwa nilai n-gain kelas eksperimen (0,71) > kelas kontrol
(0,45). dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan pendekatan STEM telah efektif dalam
melatih keterampilan berpikir kreatif siswa.

Kata Kunci: Berpikir Kreatif, LKPD, Pendekatan STEM, Pengembangan

PENDAHULUAN dekatan saintifik/ilmiah. Pembelajaran


Permendikbud No. 65 Tahun 2013 merupakan salah satu aspek terpenting
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dalam dunia pendidikan. Kegiatan pem-
dan Menengah telah mengisyaratkan belajaran di sekolah yang bertujuan untuk
tentang perlunya proses pembelajaran meningkatkan keterampilan proses dan
yang dipadu dengan kaidah-kaidah pen- keterampilan sosial peserta didik. Menye-

85
nangkan dan menggali kreativitas Me- pembelajaran yang dilakukan dengan
nurut Depdiknas (2008), untuk meng- menggunakan beberapa disiplin ilmu.
hasilkan lulusan yang mempunyai ke- Science,Technology, Engeneering and
mampuan sesuai standar kompetensi Mathematics (STEM) merupakan pende-
lulusan, diperlukan pengembangan pem- katan baru dalam perkembangan dunia
belajaran untuk setiap kompetensi secara pendidikan yang mengintegrasikan lebih
sistematis, terpadu dan tuntas. dari satu disiplin ilmu.
Kreativitas yang dimiliki oleh Pusat Pendidikan STEM Nasional
peserta didik berkaitan erat dengan (2013) menyatakan bahwa pembelajaran
keterampilan berpikir kreatif yang mereka STEM tidak hanya berarti penguatan
miliki. Dewasa ini, dalam eksistensi pendidikan praktis bidang STEM secara
kehidupan, baik berupa pekerjaan terpisah, tetapi untuk mengembangkan
maupun profesi lainnya, membutuhkan pendekatan pendidikan yang mengin-
sumber daya yang memiliki keterampilan tegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi,
tingkat tinggi yang mensyaratkan teknik dan matematika, dengan berfokus
individu dan masyarakat agar memiliki pada pendidikan.
kebiasaan untuk senantiasa belajar, Penerapan terpadu STEM secara
bernalar, berfikir kreatif, membuat tidak langsung menuntut guru dan peserta
keputusan, dan memecahkan masalah didik untuk berfikir kreatif. Selain
(Pusfarini dkk, 2016). Bertolak dari menggunakan pendekatan integratif, guru
pemaparan tersebut, dapat dikatakan dituntut untuk kreatif dalam mengem-
siswa yang memiliki keterampilan bangkan bahan ajar. Bahan ajar yang
berpikir kreatif mampu membuat digunakan guru sangat mempengaruhi
kesimpulan yang terpercaya, memiliki hasil belajar peserta didik. Dalam pem-
wawasan yang luas, membuat keputusan belajaran sains, peserta didik dibimbing
yang bijak, menghasilkan produk yang oleh guru untuk aktif menemukan sendiri
baik, dan penemuan yang kreatif, pemahaman yang berkaitan dengan
sehingga berpikir kreatif dianggap materi pembelajaran. Kegiatan meme-
penting untuk mendukung siswa dalam cahkan masalah menjadi ciri pembel-
upaya menggali pemahaman suatu ajaran yang mengembangkan keteram-
konsep. pilan berpikir kreatif. Oleh karena itu
Proses penemuan konsep yang diperlukan suatu bahan ajar sebagai
melibatkan keterampilan-keterampilan penunjang proses pembelajaran salah
yang mendasar melalui percobaan ilmiah satunya adalah Lembar Kerja Peserta
dapat dilaksanakan dan ditingkatkan Didik (LKPD) (Abdurrahman, 2015:86).
kegiatan praktikum di laboratorium Lembar Kerja Peserta Didik
(Subagyo, 2008). Tujuan praktikum di (LKPD) merupakan lembar kerja berisi
laboratorium adalah untuk melatih peserta tugas yang dikerjakan oleh peserta didik,
didik bekerja sesuai prosedur ilmiah guna berisi petunjuk, langkah-langkah untuk
memperoleh keterampilan, pengetahuan, menyelesaikan suatu tugas berupa teori
nilai-nilai ilmiah. (Depdiknas, 2004) ataupun praktik. Lembar Kerja Peserta
Upaya yang dilakukan untuk Didik (LKPD) dapat digunakan untuk
mendapatkan lulusan yang memiliki meningkatkan keterampilan berpikir
kemampuan mengaitkan pengetahuan kreatif peserta didik yang melibatkan
yang diperoleh dengan kehidupan nyata aktivitas olah tangan seperti penyelidikan
di dunia pendidikan salah satunya dan aktivitas berpikir seperti menganalisis
menggunakan pendekatan integratif. data hasil penyelidikan.
Pendekatan integratif adalah pendekatan

86
Berdasarkan pemaparan tersebut, alternatif dengan membuat Lembar Kerja
diartikan bahwa kita dapat mengembang- Peserta Didik (LKPD) berfungsi sebagai
kan sebuah bahan ajar, khususnya LKPD, alat yang memberikan kemudahan bagi
dengan terlebih dahulu menganalisis siswa dan guru dalam proses suatu
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, pembelajaran (Abdurrahman, 2015: 94)).
menyusun rencana pembelajaran dengan LKPD tersebut dikembangkan dengan
memilih suatu model pembelajaran yang berbasis STEM untuk meningkatkan
tepat dan menuangkan sintaks model keterampilan berfikir kreatif pada materi
pembelajaran tersebut ke dalam LKPD Elastisitas dan Hukum Hooke secara
yang dikembangkan. menarik, logis, sistematis, inovasi dan
Berdasarkan hasil observasi kelas mudah digunakan sehingga dapat
XI IPA SMA Negeri 3 Metro, bahan ajar bermanfaat bagi siswa.
yang digunakan dalam kegiatan Selanjutnya, tujuan dari penelitian
pembelajaran tidak variatif karena hanya pengembangan ini adalah menghasilkan
menggunakan modul saja, sedangkan produk LKPD berbasis STEM yang valid,
sarana dan prasarana penunjang kegiatan menarik, mudah, dan bermanfaat, serta
pembelajaran seperti perpustakaan sudah efektif untuk menumbuhkan keterampilan
ada, tetapi laboratorium yang dimiliki berpikir kreatif siswa, khususnya pada
sekolah kurang lengkap sehingga jarang materi Elastisitas dan hukum Hooke.
digunakan. Berdasarkan data yang
diperoleh pada angket analisis kebutuhan METODE PENELITIAN
siswa diperoleh bahwa persentase Metode penelitian yang digunakan
menjawab “Ya” adalah 92,85 %, yaitu research and development atau
sehingga perlu dikembangkan Lembar penelitian pengembangan. Pengembangan
Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis yang dilakukan merupakan pengembang-
STEM. an Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Kebutuhan tersebut diperkuat oleh yang dikembangkan dengan berbasis
beberapa informasi yang dikumpulkan STEM untuk meningkatkan keterampilan
berdasarkan hasil angket dan wawancara berfikir kreatif siswa materi Elastisitas
yang diberikan pada siswa SMA Negeri 3 dan Hukum Hooke. Desain penelitian
Metro diketahui bahwa guru belum yang digunakan mengacu pada pendapat
menggunakan Lembar Kerja Peserta Sugiono (2011: 298). Tahapannya
Didik (LKPD) berbasis STEM untuk merupakan suatu siklus yang meliputi
mengembangkan keterampilan berfikir kajian terhadap berbagai hasil temuan di
kreatif siswa. Disamping itu, beberapa lapangan yang berhubungan dengan
guru masih menggunakan metode produk yang akan dihasilkan namun
konvensional (ceramah) sehingga siswa dibatasi hanya sampai pada tahap uji coba
belum mendapat keterampilan belajar produk dikarenakan disesuaikan dengan
yang baik terutama pembelajaran yang kebutuhan.
menuntun siswa untuk berfikir kreatif. Desain penelitian yang digunakan
Informasi dan Teknologi (IT) seperti yaitu; (1) Potensi dan masalah. Penelitian
internet disekolah kurang dimanfaatkan dilakukan atas dasar adanya potensi dan
terutama dalam pembelajaran fisika masalah. Analisis kebutuhan penelitian
sehingga proses pembelajaran yang ini dilakukan untuk mengumpulkan
menyenangkan dan berkesan bagi siswa informasi tentang permasalahan keadaan
belum dapat diciptakan. yang ada pada suatu sekolah. Analisis
Melihat permasalahan tersebut, kebutuhan dilakukan untuk mengetahui,
maka penulis mencoba memberikan apakah diperlukan adanya pengembangan

87
produk berupa Lembar Kerja Peserta mengaji indikator desain berupa
Didik (LKPD) yang dikembangkan kesesuaian komponen pada sampul,
dengan berbasis STEM untuk kesesuaian komponen desain isi Lembar
meningkatkan keterampilan berfikir Kerja Peserta Didik, dan keseluruhan
kreatif siswa pada materi Elastisitas dan pengemasan desain Lembar Kerja Peserta
Hukum Hooke di SMA Negeri 3 Metro. Didik. Uji ini dilakukan oleh ahli desain
Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan media pembelajaran yang merupakan
teknik penyebaran angket dan observasi seorang dosen Pendidikan Fisika Unila
secara langsung. Angket kebutuhan di- yang berkompeten dalam Ilmu
berikan kepada guru Fisika dan siswa di Pendidikan dan Teknologi.; (5) Perbaikan
SMA Negeri 3 Metro. Observasi dan Produk, Pada tahap ini dilakukan
analisis angket dijadikan sebagai landasan pencetakan produk setelah dilakukan
dalam penyusunan latar belakang suatu perbaikan dari hasil uji validasi berdasar
masalah; (2) Pengumpulan Data dan pada saran perbaikan yang diberikan oleh
Informasi, pada tahap ini dilakukan tim penguji. Produk pada penelitian
setelah mengetahui potensi dan masalah pengembangan ini tidak diproduksi secara
dalam penelitian pengembangan ini. masal, tetapi hanya dibuat satu buah
langkah berikutnya yaitu mengumpulkan sebagai model hasil pengembangan.; (6)
berbagai informasi yang dapat digunakan Uji Coba Pemakaian Produk. Setelah
mengatasi masalah. Informasi yang produk diperbaiki, selanjutnya produk
dikumpulkan berupa materi yang yang berupa Lembar Kerja Peserta Didik
diperukan dalam pengembangan produk; (LKPD) yang dikembangkan dengan
(3)Desain Produk, setelah mengumpulkan berbasis STEM untuk meningkatkan
informasi, langkah selanjutnya adalah keterampilan berfikir kreatif siswa pada
membuat desain produk awal berupa materi Elastisitas dan Hukum Hooke diuji
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ke kelompok kecil untuk mengetahui
berbasis STEM untuk meningkatkan tingkat keefektifan dari produk dilihat
keterampilan berfikir kreatif siswa pada dari hasil pre-test dan post-test (kognitif)
materi Elastisitas dan Hukum Hooke, dan keterampilan proses selama
sehingga produk yang dihasilkan dapat percobaan; dan (7) Perbaikan Produk
membantu guru dan siswa dalam Akhir, hasil pengujian kemenarikan,
mengoptimalkan kegiatan pembelajaran kemudahan, kemanfaatan dan keefektifan
dengan inovasi pembelajaran; (4)Validasi produk kepada guru dan beberapa siswa
Produk, setelah produk awal selesai dijadikan bahan perbaikan dan
dibuat, maka langkah selanjutnya yaitu penyempurnaan produk yang dibuat. Pada
uji validitas kepada tim ahli yang terdiri tahap ini dilakukan pencetakan produk
dari ahli materi dan ahli desain. Ahli setelah dilakukan perbaikan dari hasil uji
materi menguji apakah komponen isi coba produk. Produk pada penelitian
LKPD sesuai dengan nilai mutu yang pengembangan ini tidak diproduksi secara
telah ditetapkan oleh Pusat Kurikulum masal, tetapi hanya dibuat satu buah
dan PerLembar Kerja Peserta Didikan sebagai model hasil pengembangan.; (8)
(Puskurbuk), yaitu kelayakan isi, Uji Coba Produk. Setelah produk direvisi,
kelayakan komponen kebahasaan, dan maka selanjutnya produk yang berupa
kelayakan kualitas penyajian. Ahli materi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) diuji
yang dipilih adalah seorang guru mata ke kelompok kecil untuk mengetahui
pelajaran Fisika yang berkompeten dalam tingkat kelayakan isi, bahasa, dan
bidang terkait dengan produk penyajian dari produk.
pengembangan. Sementara ahli desain

88
Teknik pengumpulan data dilaku- diperoleh dari ahli disain dan ahli isi atau
kan dengan tiga macam teknik, yaitu; materi pembelajaran melalui uji validasi
teknik observasi, teknik wawancara, dan disain. Data yang diperoleh dari hasil
teknik angket. Observasi berfungsi validasi tersebut digunakan untuk
sebagai alat pengumpul data yang mengetahui kelayakan produk.
dilakukan secara sistematis untuk Instrumen angket penilaian uji
mendapatkan informasi variabel-variabel ahli disain dengan empat pilihan jawaban
yang akan diselidiki. Wawancara yang sesuai konten pertanyaan, yaitu: “Sangat
dilakukan merupakan wawancara tidak Menarik”, “Menarik”, “Kurang Menarik”
terstruktur atau terbuka, dimana peneliti dan “Tidak Menarik”, dan uji ahli isi atau
berusaha mendapatkan informasi awal materi pembelajaran dengan empat
tentang berbagai isu atau permasalahan kategori pilihan jawaban sesuai konten
yang ada pada obyek, sehingga peneliti pertanyaan, yaitu: “Sangat Tepat”,
dapat menentukan permasalahan atau “Tepat”, “Kurang Tepat” dan “Tidak
variabel apa yang harus diteliti. Tepat”. Setiap pilihan jawaban
Angket yang digunakan berupa mengartikan tentang kelayakan produk
daftar pertanyaan yang diberikan oleh menurut ahli. Revisi dilakukan pada
kepada responden untuk mendapatkan konten pertanyaan yang diberi pilihan
keterangan dari responden mengenai jawaban “Kurang Menarik” dan “Tidak
suatu masalah. Data dalam penelitian ini Menarik”, atau “Kurang Tepat” dan
yang diperoleh dengan menggunakan “Tidak Tepat”, atau para ahli memberikan
instrumen angket berupa angket analisis masukan secara khusus terhadap produk.
kebutuhan guru dan siswa mengenai Data kemenarikan, kemudahan,
ketersediaan bahan ajar yang digunakan dan kemanfaatan Lembar Kerja Peserta
untuk meningkatkan keterampilan Didik (LKPD) sebagai bahan ajar
berfikir siswa. Metode tes khusus untuk diperoleh dari uji kelompok kecil. Dari.
mengetahui tingkat keefektifan suatu Angket respons terhadap pengguna
produk sebagai media pembelajaran. produk memiliki pilihan jawaban sesuai
Pelaksanaan tahap uji lapangan dilakukan dengan konten pertanyaan, yaitu “Sangat
penelitian eksperimen semu (quasi Menarik”, “Menarik”,“Kurang Menarik”
experimental) dengan rancangan pretest- dan “Tidak Menarik” atau “Sangat Baik”,
postest with non equivalent control group “Baik”, “Kurang Baik” dan “Tidak Baik”.
design. Kelompok kelas eksperimen Penilaian instrumen total dilakukan dari
adalah siswa (subjek penelitian) yang jumlah skor yang diperoleh kemudian
menerapkan atau menggunakan LKPD dibagi dengan jumlah total skor, selan-
berbasis (Sains, Technology, Engeneering jutnya hasilnya dikalikan dengan banyak-
and Math (STEM) hasil pengembangan. nya pilihan jawaban.
Kelompok kelas kontrol adalah kelompok
siswa yang menerapkan pembelajaran Tabel 1. Skor Penilaian terhadap Pilihan
secara konvensional menggunakan modul Jawaban
yang biasa digunakan. Keterangan
Setelah memperoleh data, langkah Skor Kemenarikan/Kemudahan/Kemanfaat-
selanjutnya adalah menganalisis data an
tersebut. Data hasil angket analisis 4 Sangat Menarik/Mudah/Bermanfaat
kebutuhan yang diperoleh dari guru dan 3 Menarik/Mudah/Bermanfaat
siswa digunakan untuk menyusun latar 2 Kurang Menarik/Mudah/Bermanfaat
belakang. Data kesesuaian disain dan isi 1 Tidak Menarik/Mudah/Bermanfaat
atau materi pembelajaran pada produk

89
Guna menguji keefektifan produk Desain Produk
yang dikembangkan dilakukan dengan Produk yang dihasilkan dalam
memberikan pretest dan posttest kepada penelitian pengembangan ini adalah
siswa saat uji lapangan. Produk yang LKPD berbasis Science, Technology,
dikembangkan dapat dikatakan efektif Engeneering and Mathematics (STEM).
jika terdapat perbedaan antara nilai Dalam proses pengembangan ini
posttest dan pretest yang signifikan. dilakukan beberapa tahapan yaitu pada
kegiatan analisis materi dan uraian
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran yang dilakukan untuk
Hasil utama dalam penelitian dan mengetahui Kompetensi Inti (KI),
pengembangan ini adalah menghasilkan Kompetensi Dasar (KD), Indikator,
bahan ajar berupa LKPD berbasis Tujuan Pembelajaran, dan Materi
Science, Technology, Engeneering and Pembelajaran yang dibuat pada LKPD.
Mathematics (STEM) pada materi Kegiatan selanjutnya adalah penentuan
elastisitas dan hukum hooke. LKPD yang format LKPD yang dikembangkan.
dikembangkan memiliki tujuan untuk Sehingga produk yang akan dihasilkan
menumbuhkan keterampilan berpikir berupa LKPD dengan pendekatan
kreatif siswa. LKPD hasil pengembangan Science, Technology, Engeneering and
tersebut digunakan sebagai bahan ajar Mathematics (STEM) LKPD dilengkapi
untuk membelajarkan materi elastisitas dengan konten STEM seperti, science
dan hukum hooke di kelas XI semester 1. sebagai konsep, science sebagai proses,
Adapun secara rinci hasil dari setiap technology sebagai penerapan sains,
tahapan prosedur pengembangan yang engineering sebagai rekayasa sains, dan
dilakukan sebagai berikut: mathematics sebagai alat. Kemudian
LKPD juga dibuat berdasarkan beberapa
Hasil Potensi dan Masalah, komponen seperti narasi, eksperimen,
Diketahui bahwa potensi yang latihan, dan informasi fisika.
dimiliki oleh sekolah dalam hal ini adalah
SMA Negeri 3 Metro yang menjadi Uji Ahli Desain dan Materi
pilihan tempat penelitian yang telah Uji ahli desain bertujuan untuk
memiliki laboratorium dan perpustakaan mengetahui keseluruhan desain panduan
yang di dalamnya terdapat buku siswa praktikum yang dikembangkan. Penilaian
yang dapat digunakan sebagai sumber untuk ahli desain panduan ditinjau dari
belajar selama proses pembelajaran. aspek kesesuaian penggunaan jenis dan
Masalah yang ditemukan berdasarkan ukuran huruf, kesesuaian warna huruf dan
pada penelitian pendahuluan adalah guru latar, kesesuaian penggunaan gambar dan
belum mengoptimalkan sarana dan ilustrasi, kesesuaian tata letak komponen
prasarana terutama sumber belajar siswa. panduan, dan kejelasan tulisan. Uji desain
produk dilakukan oleh dosen Pendidikan
Pengumpulan Data Fisika Universitas Lampung. Tabel 2
Setelah tahap potensi dan masalah, menunjukkan hasil uji ahli desain yang
selanjutnya mengumpulkan informasi dan dilakukan dengan aspek penilaian pada
data yang digunakan sebagai bahan komponen desain sampul dan isi
perencanaan produk yang dikembangkan panduan.
oleh peneliti. Tahap awal yang dilakukan
untuk pengumpulan data yaitu wawancara Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Ahli
kepada guru fisika kelas XI untuk Desain
menganalisis kebutuhan guru.

90
Saran dan Kemenarikan 3,27 Sangat Menarik
Perbaikan yang Kemudahan 3,58 Sangat Mudah
No Masukan untuk
dilakukan Sangat
Perbaikan Kebermanfaatan 3,44
Bermanfaat
1. Kesesuaian Memperbaiki tata
komposisi pada letak, jenis tulisan
unsur tata letak, dan ukuran tulisan Berdasarkan hasil angket yang
jenis dan ukuran secara keseluruhan diperoleh, 3 siswa beranggapan LKPD
tulisan. terutama pada berbasis STEM menarik digunakan se-
sampul LKPD. bagai bahan ajar, terlihat dari variasi
2. Gambar atau Menambahkan berbagai warna, serta gambar yang
ilustrasi pada isi sumber ilustrasi atau
LKPD. gambar yang tersusun di dalamnya. Isi LKPD juga
terdapat pada LKPD mudah dipahami dan sangat membantu
3. Kesesuaian Menggunakan warna siswa Selain itu, bahasa yang digunakan
penggunaan yang tidak terlalu dalam LKPD mudah dipahami oleh
warna pada isi kontras siswa.
LKPD Langkah setelah melakukan uji ahli
materi, uji ahli desain, dan uji satu lawan
satu adalah melakukan revisi terhadap
Hasil uji isi atau materi LKPD yang produk. Produk diperbaiki sesuai dengan
dikembangkan perlu beberapa perbaikan catatan atau saran perbaikan dari masing-
mencakup kesesuaian isi LKPD dengan masing uji.
indikator, bahasa, dan penggunaan be-
berapa istilah di dalamnya. Perbaikan isi Uji Coba Pemakaian
atau materi pada LKPD berdasarkan Uji coba pemakaian pada produk
kritik dan saran penguji. Selanjutnya, LKPD berbasis Science, Technology,
setelah dilakukan perbaikan isi LKPD Engeneering and Mathematics (STEM)
dinyatakan “valid”. pada materi alat Elastisitas dan Hukum
Hooke mulai dilaksanakan pada tanggal
Uji Satu Lawan Satu 12 Mei 2017 di SMA Negeri 3 Metro. Uji
Uji satu lawan satu dilakukan coba pemakaian bertujuan untuk
dengan tujuan untuk mengetahui mengetahui tingkat kemenarikan,
kemudahan, kemenarikan, dan kemudahan, kemanfaatan produk, dan
kebermanfaatan dalam pemakaian produk keefektifan produk. Hasil uji pemakaian
yang dihasilkan sebelum dilakukan uji sesuai dengan angket kemenarikan,
coba produk. Uji satu lawan satu kemudahan, dan kemanfaatan produk
merupakan uji coba roduk yang dilakukan LKPD.
oleh 3 orang siswa SMA Negeri 3 Metro
yang dipilih secara acak. Pada tahap uji Tabel 4.. Rangkuman Hasil Respon
coba satu lawan satu ini, siswa diberikan Penilaian Siswa dalam Uji
produk secara mandiri, lalu diberikan Pemakaian
angket untuk mengetahui tingkat
Rerata Pernyataan
kemenarikan, kemudahan, dan ke- No Jenis Uji
Skor Kualitatif
manfaatan penggunaan produk LKPD. 1. Kemenarikan 3,14 Menarik
Hasil uji satu lawan satu ditampilkan LKPD
pada Tabel 3. 2. Kemudahan 3,32 Sangat
LKPD Mudah
Tabel 3. Hasil Uji Satu Lawan Satu 3. Kemanfaatan 3,38 Sangat
Aspek Rerata LKPD Bermanfaat
Klasifikasi
Penilaian Skor

91
Hasil yang diperoleh pada tahap uji Dari hasil pre-test dan post-test
coba pemakaian adalah nilai N-gain yang yang dilakukan 32 siswa di kelas ekspe-
diperoleh dari nilai pre-test dan post-test rimen diperoleh nilai N-gain siswa yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk sebesar 0,78 dengan klasifikasi tinggi.
melihat keefektifan LKPD berbasis Hal ini menunjukkan bahwa LKPD ber-
Science, Technology, Engeneering and basis Science, Technology, Engeneering
Mathematics (STEM) untuk melatih and Mathematics (STEM) layak dan
untuk menumbuhkan keterampilan efektif menumbuhkan keterampilan ber-
berpikir kreatif siswa. pikir kreatif siswa dibandingkan dengan
Pada tahap ini dilakukan lembar kerja konvensional yang diguna-
penelitian pembelajaran pada dua kelas, 1 kan pada kelas kontrol.
kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol.
Kelas eksperimen merupakan kelas yang Perbaikan Produk Akhir
melakukan kegiatan pembelajaran dengan Setelah dilakukan uji coba
menggunakan LKPD berbasis Science, pemakaian, tidak ada saran dan masukan
Technology, Engeneering and maupun kritikan khusus dari pengguna
Mathematics (STEM), sedangkan kelas yang dapat dijadikan sebagai revisi untuk
kontrol diterapkan proses pembelajaran penyempurnaan produk.
konvensional (menggunakan metode
ceramah dan lembar kerja konvensional). Kemenarikan, Kemudahan, dan Ke-
Pada pelaksanaannya yang menjadi kelas bermanfaatan LKPD Berbasis STEM
eksperimen yaitu kelas XI IPA 3 dan Siswa diberikan angket tentang
yang menjadi kelas kontrol adalah XI IPA kemenarikan, kemudahan, dan keber-
5. Hasil yang diperoleh dari uji coba manfaatan produk setelah kegiatan prakti-
pemakaian ini berupa data kuantitatif kum dengan menggunakan LKPD
(keterampilan berpikir kreatif). Sebelum berbasisScience,Technology, Engeneering
masuk dalam proses pembelajaran, kelas and Mathematics (STEM) dan penilaian
eksperimen maupun kelas kontrol sama- dilaksanakan. Hasil uji kemenarikan,
sama dilakukan pre-test untuk mengukur kemudahan, dan kebermanfaatan LKPD
kemampuan awal berpikir kreatif siswa. disajikan pada Tabel 5.
Setelah proses pembelajaran dilakukan,
diberikan post-test untuk mengukur kete- Tabel 5. Hasil Uji Kemenarikan, Ke-
rampilan berpikir kreatif siswa. mudahan, dan Kebermanfaat-
an
Tabel 4. Nilai N-Gain Kelas Eksperimen Aspek Rerata
Klasifikasi
dan Kelas Kontrol Penilaian Skor
Kelas N- Gain Klasifikasi
(1) (2) (3) Kemenarikan 3,14 Menarik

Eksperimen 0,74 Tinggi Sangat


Kemudahan 3,32
Mempermudah

Kebermanfaatan 3,38 Sangat Bermanfaat

Kualitas kemenarikan yaitu menarik


Kontrol 0,62 Sedang dengan skor 3,14 berdasarkan penilaian
dari aspek tampilan sampul LKPD, yaitu
variasi penggunaan warna, huruf, serta
gambar dan ilustrasi pada sampul. Pada

92
uji kemenarikan ini, sebagian besar siswa sebesar 0,62 dengan kategori sedang.
menyatakan bahwa variasi huruf serta Dari nilai N-Gain kelas eksperimen dan
gambar dan ilustrasi terbilang menarik. kelas kontrol terlihat bahwa LKPD
Pada uji kemenarikan, siswa menyatakan berbasis STEM dinyatakan efektif
pula bahwa isi LKPD terbilang menarik digunakan untuk menumbuhkan
dalam hal variasi penggunaan warna, keterampilan berpikir kreatif siswa,
huruf, ilutrasi, desain layout sistematika khususnya pada materi Elastisitas dan
penyusunan langkah kegiatan yang tertera Hukum Hooke.
di dalam LKPD. Berdasarkan pemaparan Beladina
Berdasarkan hasil uji kemudahan dkk. (2013), LKPD mampu digunakan
LKPD, telah didapatkan skor sebesar 3,32 untuk menunjang proses pembelajaran.
dengan kategori sangat mempermudah. Siswa secara individu dan berkelompok
Aspek kesesuaian gambar dan soal, serta dapat membangun pengetahuan mereka
kejelasan bahasa dalam LKPD. Sebagian sendiri dengan berbagai sumber belajar
besar siswa beranggapan bahwa muatan dan sebagai alat bantu untuk membangun
isi produk LKPD, gambar, dan soal yang pengetahuan siswa. Sejalan dengan
tertera sesuai dengan materi yang di- penelitian Pertiwi dkk (2017) menyatakan
pelajari, dan bahasa yang digunakan jelas, LKPD berbasis Science, Technology,
serta mudah dipahami oleh siswa. Engeneering and Mathematics (STEM)
Sementara kualitas kemanfaatan efektif melatih keterampilan berpikir
LKPD memperoleh skor 3,38 kategori kreatif siswa dilihat dari peningkatan
sangat bermanfaat. Berdasarkan penilaian keterampilan berpikir siswa pada setiap
siswa pada aspek fungsi, meningkatkan indikatornya. Siswa diajarkan untuk
kerjasama siswa dalam kelompok, LKPD mencari data melalui kegiatan pemecahan
yang dikembangkan mempermudah siswa masalah serta melalui langkah-langkah
dalam memahami materi serta secara terperinci dan sistematis sehingga
meningkatkan kemandirian belajar dan siswa dapat menjawab berbagai
keaktifan siswa, khususnya pada materi pertanyaan secara bervariasi, sehingga
Elastisitas dabn Hukum Hooke. semua indikator berpikir kreatif siswa
yakni indikator berpikir luwes, berpikir
Keefektifan LKPD Berbasis STEM merinci, berpikir asli, dan berpikir lancar.
Keefektifan produk LKPD yang Penelitian Parwati (2015) dalam
dikembangkan dilihat dari nilai N-Gain konteks lingkungan yang menunjukan
yang diperoleh dari nilai pretest dan pembelajaran STEM dapat membangun
posttest siswa. Berdasarkan hasil uji kreativitas, literasi sains dan kemampuan
lapangan terlihat hasil nilai N-Gain kelas memecahkan masalah yang sangat
eksperimen lebih besar daripada kelas diperlukan dalam menghadapi abad ke
kontrol. Kelas XI IPA 3 yang terdiri dari 21. Hal ini disebabkan pembelajaran
32 siswa berlaku sebagai kelas eks- STEM secara langsung maupun tidak
perimen yang menggunakan produk langsung melatihkan sekaligus menuntut
LKPD berbasis Science, Technology, siswa untuk mampu
Engeneering and Mathematics (STEM) Berdasarkan uji efektivitas, terlihat
saat proses pembelajaran menunjukkan bahwa LKPD berbasis STEM pada
hasil nilai N-Gain yang diperoleh sebesar pembelajaran efektif dalam
0,78 dengan kategori tinggi. Kelas XI menumbuhkan keterampilan berpikir
IPA 5 berlaku sebagai kelas kontrol yang kreatif. Hasil uji keefektifan sejalan
menerapkan pembelajaran konvensional dengan penelitian yang dilakukan oleh
di dalam kelas memperoleh nilai N-Gain Ritter (2014) yang menyatakan bahwa

93
tahap inkubasi yang merupakan fase N-gain sebesar 0,78 dan terkualifikasi
pikiran bawah sadar pada proses kreatif tinggi.
berkontribusi terhadap keterampilan
berpikir kreatif, sedangkan setiap DAFTAR RUJUKAN
individu memiliki kemampuan yang Abdurrahman. 2015. Guru Sains Sebagai
berbeda-beda dalam mencapai tahap Inovator:Merancang pembelajar-
tersebut. Namun secara keseluruhan hasil an sains inovatif berbasis riset.
yang didapat ini memberikan gambaran Yogyakarta: Media Akademi.
yang cukup baik bagaimana pembelajaran Beladina, Suyitno, dan Kusni. 2013.
berbasis STEM mampu meningkatkan Keefektifan Model Pembelajaran
keterampilan berpikir kreatif siswa dalam Core Berbantuan LKPD terhadap
waktu yang relatif singkat dan mampu Kreativitas Matematis Siswa.
memberikan kemudahan siswa dalam Unnes Journal of Mathematics
memahami suatu materi pembelajaran Education (UJME), Vol. 2(3), 36-
(Rissanen, 2014). 39.
Depdiknas.2008.Panduan Pengembangan
SIMPULAN Bahan Ajar. Jakarta:Departemen
Berdasarkan hasil penelitian dan Pendidikan Nasional. Direktorat
pembahasan, maka dapat disimpulkan Jenderal Managemen Pendidikan
hal-hal sebagai berikut: (1) Penelitian ini Dasar dan Menengah. Direktorat
menghasilkan produk berupa LKPD Pembinaan Sekolah Menengah
berbasis STEM untuk menumbuhkan Atas.
Parwati, R., Anna Permanasari, Harry
keterampilan berfikir kreatif siswa pada
Firman, Tatang Suheri (2015).
materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Studi pendahuluan: Potret mata
Karakteristik dari LKPD ini memiliki kuliah Kimia Lingkungan di
ciri-ciri STEM seperti Science sebagai beberapa LPTK. Jurnal JPII,
proses, Technology sebagai penerapan UNNES, Semarang. Vol 4(1), 1-7.
science, Engineering sebagai rekayasa Permendikbud nomor 65. 2013. Standar
science, dan Mathematics sebagai alat.; Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Menteri
(2) LKPD berbasis Science, Technology,
Pendidikan dan Kebudayaan
Engeneering and Mathematics (STEM) Indonesia. Prastowo.
layak digunakan sebagai sumber belajar Pertiwi, S., Abdurrahman, dan Rosidin,
penunjang, dengan skor kemenarikan Undang. 2017. Efektivitas LKS
3,14 kategori menarik, kemudahan 3,32 STEM untuk Melatih
dengan kategori sangat mempermudah, Keterampilan Berpikir Kreatif
dan kemanfaatan sebesar 3,38 dengan Siswa. Jurnal Pembelajaran
Fisika, Vol. 5(2), 11-19
kategori sangat bermanfaat. (3)
Pusfarini, Abdurrahman, dan Jalmo, Tri.
Selanjutnya produk LKPD berbasis
2016. Efektivitas LKPD Sains
Science, Technology, Engeneering and Berorientasi Model Pembelajaran
Mathematics (STEM) efektif digunakan Berbasis Masalah dalam Menum-
untuk menumbuhkan keterampilan berpi- buhkan Kecakapan Berpikir
kir kreatif siswa khususnya pada materi Kreatif. Jurnal Pendidikan Pro-
elastisitas dan hukum hooke dengan nilai gresif, Vol. 6(1), 86-96.
Rissanen, A. 2014. Active and Peer
Learning in STEM Education

94
Strategy. Science Education Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009.
International, Vol. 25(1), 1-7. Pengembangan Contoh Lembar
Silver. 1997. Fostering Creativity through Kerja Fisika Siswa dengan Latar
Instruction Rich in Mathemathical Penuntasan Bekal Awal Ajar
Problem Solving and Thinking in Tugas Studi Pustaka dan
Problem Posing. International Keterampilan Proses untuk SMA
Review on Mathematical Negeri 3 Bandar lampung.
Education. Vol. 29, 75-80. Prosiding Seminar Nasional
Subagyo, Y. Wiyanto dan Marwoto. Pendidikan 2009.Bandarlampung:
2008. Pembelajaran dengan Pen- Unila
dekatan Keterampilan Proses Sugiono, 2011. Metode Peneltian
Sains untuk Meningkatkan Pe- Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
nguasaan Konsep Suhu dan Bandung: Alfabeta.
Pemuaian. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia.Vol. 5(1).

95

Anda mungkin juga menyukai