Anda di halaman 1dari 20

IDENTIFIKASI SENYAWA

GOLONGAN VITAMIN
 Vitamin adalah zat aktif fisiologis yang merupakan bagian utama
dari makanan, yang diperlukan untuk berlangsungnya fungsi
metabolisme dalam tubuh, kekurangannya dapat mengakibatkan
penyakit defisiensi.
 Vitamin merupakan senyawa yang heterogen (mempunyai
struktur kimia yang sangat berbeda) dan dibedakan atas :
 Vitamin yang larut dalam air, misalnya vitamin B1 (tiamin HCl), B2
(riboflavin), B6 (piridoksin HCl), B12 (Seanokobalamin), B3
(nikotinamida), Vitamin C (Asam Askorbat) , vitamin M (Asam folat)
 Vitamin yang larut dalam minyak, misalnya : vitamin A, D, E, K
 Karena strukturnya yang sangat berbeda, tidak ada reaksi umum untuk
senyawa vitamin. Untuk identifikasi vitamin dilakukan berdasarkan sifat-
sifat atau reaksi spesifik masing-masingnya, antara lain:
 Vitamin B1 dapat diidentifikasi dari baunya tercium bau ragi
 Vitamin B2, berwarna kuning, larutannya berwarna kuning berfluoresensi
kuning hijau, dan dengan AgNO3 menghasilkan warna atau endapan
merah
 Vitamin B6 dengan FeCl3 menghasilkan warna merah darah
 Vitamin M (Asam folat), berwarna kuning
 Vitamin B12 berwarna merah
 Vitamin C berasa sangat asam dan bersifat reduktor kuat, mereduksi
fehling dalam keadaan dingin.
 Vitamin E dipanaskan dengan HNO3 menghasilkan warna merah.
 Vitamin B1
 Serbuk putih, bau lemah mirip ragi, rasa
pahit.Mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol, tidak larut dalam eter.
 Uji Spesifik:
 Zat + larutan NaOH terjadi warna kuning
 Zat + NaOH + K3Fe(CN)6 + amil alcohol, digojok
akan berfluoresensi biru ungu, bila ditambah asam,
fluoresensi hilang, bila ditambah basa fluoresensi
timbul lagi.
Vitamin B6
 Serbuk Kristal putih, tidak berbau, rasa agak pahit. Larut dalam 5
bagian air, 100 bagian etanol, tidak larut dalam aseton, eter dan
kloroform.
Uji Penggolongan :
 Berdasarkan gugusan piridin :

 Zat + Natrium bicarbonate, panaskan, tercium bau piridin

 Zat digerus dengan 2,4- dinitroklorobenzil lalu dilebur, dinginkan +


spiritus KOH terjadi warna merah tua.
Uji Spesifik :
 Zat + FeCl3 terjadi warna merah darah

 Zat + asam sitrat Kristal + asam asetat glasial panaskan di atas


penangas air, timbul warna merah anggur.
Vitamin C
 Serbuk Kristal putih atau kekuningan, tidak berbau, rasa asam. Larut dalam 3,5
bagian air, 25 bagian etanol, tidak larut dalam eter, kloroform dan benzene.
Uji Penggolongan :
 Zat + NaHCO3 akan keluar gas CO2 (yang dapat ditangkap dengan Ca(OH)2
atau Ba(OH)2, terbentuk endapan putih)

Uji Spesifik :
 Untuk kelengkapan data dapat digunakan reaksi di bawah ini:

 Dapat mereduksi Fehling

 Zat + NaOH + FeSO4 terbentuk warna violet yang berubah jadi hijau

 Reaksi Parri (+) violet

 Reaksi Cuprifiel (+)


 Uji Identifikasi Vitamin A, D, B1, B6, C
 Vitamin dan mineral adalah mikronutrien yang
sangat penting dalam membantu proses
metabolisme tubuh.
 Tidak semua nutrien diproduksi oleh tubuh, sehingga
sebagian besar harus diperoleh dari makanan
yang dikonsumsi.
 Berikut ini uji Identifikasi secara kualitatif vitamin A,
D, B1, B6 dan C:
 I. IDENTIFIKASI VITAMIN A

 Sumber vitamin A adalah karoten dan karotenoid yang banyak terdapat


dalam bahan-bahan nabati sebagai provitamin.
 Dalam jaringan hewan, vitamin A diperoleh dalam bentuk retinol. Vitamin A
dapat rusak bila dioksidasi atau didehidrogenasi.
 Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan pereaksi Carr-Price
atau pereaksi trikloroasetat (TCA).
 Jika dengan pereaksi Carr-Price memberikan warna biru yang kemudian
berubah menjadi merah coklat maka zat tersebut positif mengandung
vitamin A.
 Intensitas warna biru sebanding dengan banyaknya vitamin A yang
dikandung oleh suatu bahan sehingga dapat dijadikan dasar penentuan
kuantitatif vitamin A secara kolometri.
A. Prosedur Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi
Carr-Price
 Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan)
ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 10 tetes kloroform lalu campur dengan
baik
 Tambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan sepucuk
sendok kristal SbCl3
 Amati perubahan warna yang terjadi

 (Jika terbentuk warna biru yang berubah menjadi


merah coklat berarti positif mengandung vitamin A)
B. Prosedur Uji Identifikasi Vitamin A dengan Pereaksi
Trikloroasetat (TCA)
 Masukkan 5 tetes zat yang diuji (misalnya: minyak ikan)
ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 1 mL pereaksi trikloroasetat dalam
kloroform
 Campurlah dengan baik

 Amati perubahan warna yang terjadi

 Jika terbentuk warna biru kehijauan berarti positif


mengandung vitamin A
 II. IDENTIFIKASI VITAMIN D

 2 jenis vitamin D yang penting yaitu Vitamin D2


(ergokalsiferol) dan vitamin D3 (kolekalsiferol).
 Vitamin D2 banyak terdapat dalam bahan nabati
seperti ragi dan Vitamin D3 banyak terdapat dalam
minyak hati ikan.
 Umumnya vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam
dan oksigen.
 Vitamin D secara lambat didestruksi bila lingkungannya
alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya.
 Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak
vitamin D tetapi vitamin A akan rusak.
 Prosedur Uji Identifikasi Vitamin D:
 Masukan 10 tetes zat yang diuji (misalnya minyak ikan) ke
dalam tabung reaksi
 tambahkan 10 tetes larutan H2O2 5%
 Kocoklah campuran kira-kira 1 menit
 Panaskan di atas api kecil perlahan-lahan sampai tidak
ada gelembung-gelembung gas keluar. Usahakan jangan
sampai mendidih
 Dinginkan tabung di bawah air kran
 Lalu lakukan uji dengan pereaksi Carr-Price seperti pada
penentuan vitamin A
 Amati perubahan warna yang terjadi.
 (Jika terbentuk warna jingga-kuning berarti positif
mengandung vitamin D)
C. IDENTIFIKASI VITAMIN B1

 Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin yaitu inti


pirimidin dan thiazol.
 Dalam tanaman, terutama serealia, vitamin B1 terdapat dalam
keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat
sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP)
 Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut
lemak. Dalam larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak,
sedangkan dalam keadaan asam tahan.
 Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh
zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.
 Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B1

 Prosedur A:
 Masukkan 10 tetes larutan yang diuji (misalnya thiamin 1%)
ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 10 tetes larutan Pb-asetat 10% dan 1 mL
NaOH 6 N
 Campurlah dengan baik, perhatikan warna kuning yang
terjadi
 Lalu panaskan dan amati perubahan yang terjadi
 (Jika timbul endapan warna coklat-hitam yang menandakan
positif mengandung vitamin B1 )
 Prosedur B:
 Masukkan 10 tetes larutan yang diuji (misalnya:
thiamin 1%) ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 10 tetes larutan bismuth nitrat,
campurlah dengan baik
 Lalu tambahkan pula 2 tetes larutan KI 5%
 Perhatikan perubahan warna yang terjadi
 (Jika timbul warna endapan merah jingga berarti
positif mengandung vitamin B1 )
 D. IDENTIFIKASI VITAMIN B6

 Di alam vitamin B6 terdiri atas tiga senyawa yaitu pirodoksin,


pirodoksal dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6 terdapat
dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras dan
gandum.

 Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal


dan pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan
cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6 hanya pirodoksin yang paling
tahan terhadap pengaruh pengolahan dan penyimpanan.
Identifikasi vitamin A ada dua macam prosedur pengujian
 Prosedur Pengujian Identifikasi Vitamin B6

 Prosedur A:
 Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya pirodoksin 1%) ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 2 tetes larutan CuSO4 2% dan 10 tetes NaOH 3 N
 Amati perubahan yang terjadi
 (Jika terbentuk warna biru-ungu berarti positif mengandung vitamin B6 )
 Prosedur B:
 Masukkan 5 tetes larutan yang diuji (misalnya pirodoksin 1%) ke dalam tabung reaksi
 Tambahkan 2-3 tetes larutan FeCl3
 Amati perubahan yang terjadi
 (Jika terbentuk warna jingga sampai merah tua berarti mengandung vitamin B6 )
 E. IDENTIFIKASI VITAMIN C

 Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk


teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asam dehidroaskorbat).
Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Vitamin C banyak
ditemukan di sayuran yang berwarna hijau dan buah-buahan,

 Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam,
tetapi mudah dioksidasi terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi
akan dipercepat dengan adanya tembaga, oksigen dan alkali.
 Ada 2 prosedur pengujian vitamin C, yaitu:

 Prosedur A:
 Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)
 Tambahkan 15 tetes pereaksi benedict
 Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit
 Perhatikan endapan yang terjadi
 (Jika terbentuk warna hijau kekuningan sampai merah berarti positif mengandung vitamin C)

 Prosedur B:
 Masukkan ke dalam tabung reaksi zat yang diuji (misalnya asam askorbat 1%)
 Kemudian, netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5%
 Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3
 Amati perubahan yang terjadi
 (Jika terbentuk warna merah-ungu berarti positif mengandung vitamin C)

Anda mungkin juga menyukai