Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM:
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
BEDAK DINGIN HERBAL MAHKOTA DEWA
TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Ketua : Indah Sari (130309153) Angk. 2013
Anggota I : Surianto Siregar (130309184) Angk. 2013
Anggota II : Dewi Rani Oktavia Sinaga (130309137) Angk. 2013
Anggota III : Meliza Matari (130309226) Angk. 2013

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA


MEDAN
2015
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN EKSAKTA

1. Judul Kegiatan : Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Bedak Dingin


Herbal Mahkota Dewa Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acne
2. Bidang Kegiatan : PKMPE - Kesehatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Indah Sari
b. NIM : 130309153
c. Program Studi : Farmasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Tangguk Bongkar III No. 19, Kelurahan Tegal Sari
Mandala II, Kecamatan Medan Denai, telp. , hp.
085373209226
f. Alamat email : indahlovers19@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI
b. NIDN : 0101108304
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Helvetia Raya No. 222 Perumnas Helvetia Medan, telp.
-, hp. 081265818701
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 12.500.000,00
b. Sumber lain (sebutkan...) : Rp 0,00; Sumber lain:
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan.

Medan, 6 - 10 - 2015

Menyetujui
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Dekan Ilmu Kesehatan dan Farmasi,

(Taruli Rohana Sinaga, M.KM.) (Indah Sari)


NIP/NIK. 01106107103 NIM. 130309153

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Karnirius Harefa, S.Kp., S.Pd., M.Biomed.) (YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI)


NIP/NIK. 0103077401 NIDN. 0101108304
RINGKASAN

Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dan
bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Tanaman yang sudah lama digunakan sebagai obat
tradisional salah satunya adalah Buah Mahkota Dewa. Tanaman ini banyak
memiliki kandungan kimia yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit,
mulai dari penyakit ringan seperti eksim, jerawat dan luka gigitan serangga
sampai penyakit berat seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan asam urat.
Buah mahkota dewa ini memiliki kandungan flavonoid yang fungsinya bagi tubuh
adalah sebagai antioksidan. Antioksidan sangat baik bagi kulit karena mampu
melindungi tubuh dari radikal bebas.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa) dapat dijadikan bahan kosmetik bedak dingin sebagai anti
acne. Dan untuk mengetahui efek aktivitas bedak dingin tanaman herbal mahkota
dewa terhadap bakteri P.acnes penyebab jerawat
Metode yang digunakan adalah metode angka lempeng total, yaitu dengan
melakukan uji aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes secara langsug.

Kata kunci: Mahkota dewa, angka lempeng total, Propionibacterium acnes

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
RINGKASAN ................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 3
2.1 Morfologi Tanaman Mahkota Dewa........................................ 3
2.2 Klasifikasi Tanaman Mahkota Dewa ...................................... 3
2.3 Kandungan Kimia ................................................................... 3
2.4 Pembudidayaan Tanaman Mahkota Dewa .............................. 4
2.5 Kosmetik .................................................................................. 4
2.6 Bedak Dingin .......................................................................... 4
2.6.1 Biji Pinang....................................................................... 5
2.6.2 Temu Putih ..................................................................... 5
2.6.3 Temu giring .................................................................... 5
2.6.4 Bengkoang ..................................................................... 6
2.7 Bakteri Propionibacterium acnes ............................................ 6
2.8 Jerawat ..................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 8
3.1 Desain Peneltian........... 8
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian. ......... 8
3.3 Alat dan Bahan............. 8
3.1.1 Alat.................................................................................. 8
3.1.2 Bahan .............................................................................. 8
3.4 Prosedur Kerja Pembuatan Bedak Dingin Herbal.................... 8
3.4.1 Pembuatan Serbuk Temu Giring..................................... 8
3.4.2 Pembuatan Tepung beras ................................................ 8
3.4.3 Pembuatan Serbuk Temu Putih....................................... 8
3.4.4 Pembuatan Serbuk Biji Pinang ....................................... 9
3.4.5 Pembuatan Pasta Bengkoang .......................................... 9
3.4.6 Pembuatan Serbuk Daun Kemuning ............................... 9
3.4.7 Pembuatan Mahkota Dewa Kering ................................. 9
3.4.8 Cara Pembuatan Bedak Dingin ....................................... 9
3.5 Penentuan aktivitas AntiBakteri............................................... 9
3.5.1 Sterilisasi Alat ................................................................. 9

iv
3.5.2 Pembuatan Media Nutrien Agar...................................... 9
3.5.3 Pembuatan Media Plate Count Agar ............................... 10
3.5.4 Pembuatan Agar Miring.................................................. 10
3.5.5 Penyiapan Inokulum ....................................................... 10
3.5.6 Penentuan Angka Lempeng Total Bakteri Uji ................ 10
BAB IV. JADWAL PELAKSANAAN ....................................................... 11
4.1 Anggaran Biaya........................................................................ 11
4.2 Jadwal Penelitian...................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

v
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rincian Biaya Penelitian ................................................................ 11


Tabel 4.2 Jadwal Penelitian............................................................................ 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing ........................... 14


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran................................................................... 20
Lampiran 3. Susunan Organisasi .................................................................... 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti................................................. 23

vii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari bahan tumbuh-tumbuhan,
bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau campuran bahan-bahan tersebut. Obat
tradisional secara turun-temurun telah digunakan untuk kesehatan berdasarkan
pengalaman. Obat tradisional telah digunakan oleh berbagai aspek masyarakat
mulai dari tingkat ekonomi atas sampai tingkat bawah, karena obat tradisional
mudah didapat, harganya yang cukup terjangkau dan berkhasiat untuk
pengobatan, perawatan dan pencegahan penyakit (Ditjen POM, 1994).
Menurut Anggrianti (2014), pengobatan jerawat sering mengalami
kesulitan, karena jerawat bersifat multifaktorial, salah satu faktornya adalah
bakteri. Obat jerawat yang banyak beredar dipasaran banyak mengandung bahan
kimia obat (BKO) dengan kadar tinggi yang berbahaya dan menimbulkan efek
samping bagi kesehatan. Oleh karena itu pemanfatan tanaman berkhasiat obat
mempunyai nilai lebih ekonomis dan efek samping lebih kecil dibandingkan
dengan obat-obat sintetis. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman
obat yaitu buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa Boerl.). Secara tradisional
masyarakat menggunakan tanaman mahkota dewa untuk mengobati penyakit berat
seperti sakit lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, dan asam urat, serta
penyakit ringan yang disebabkan oleh infeksi bakterial seperti infeksi sekunder
pada eksim, disentri, batuk, demam dan jerawat. Kandungan yang terdapat di
dalam buah mahkota dewa (P. macrocarpa Boerl.) sebagai antibakteri adalah
flavonoid, saponin dan tanin. Pemberian variasi konsentrasi ekstrak buah mahkota
dewa berpengaruh secara signifikan terhadap bakteri P. acnes dan pengamatan
jumlah sel bakteri pada konsentrasi hambat minimum terdapat penurunan jumlah
sel bakteri.
Pemanfaatan berbagai tanaman herbal untuk pembuatan kosmetik
misalnya untuk bedak dingin. Tanaman herbal yang digunakan salah satunya
adalah Buah mahkota dewa yang ditanam di pekarangan rumah. Buah mahkota
dewa adalah tanaman yang sangat mudah berbuah, sehingga jika tidak
dimanfaatkan buah ini akan berjatuhan dan buah akan busuk. Buah yang busuk ini
akan mengakibatkan pencemaran lingkungan, karena buah yang jatuh akan
didatangi oleh ulat-ulat kecil dan bila buah ini tumbuh berada didekat selokan air
akan menghambat saluran air karena buah ini tidak mudah terurai dikarenakan
bijinya yang keras.
Untuk mengetahui aktivitas senyawa antibakteri yang terkandung dalam
buah mahkota dewa maka penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat
2

ekstrak buah mahkota dewa terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan


metode Angka Lempeng Total.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dari penelitian ini adalah :
- Apakah tanaman herbal mahkota dewa dapat dibuat menjadi bahan
kosmetik bedak dingin?
- Apakah bedak dingin herbal mahkota dewa mempunyai efek
aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes
penyebab jerawat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
- Untuk membuat formulasi buah mahkota dewa sebagai bahan
kosmetik bedak dingin sebagai antiacne
- Untuk mengetahui efek aktivitas antibakteri bedak dingin tanaman
herbal mahkota dewa terhadap bakteri Propionibacterium acnes
penyebab jerawat
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan hasil
guna dari buah mahkota dewa agar buah mahkota dewa tidak terbuang sia-sia dan
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu kosmetik alami terutama sebagai antiacne.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tanaman Mahkota Dewa


Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa L.) adalah tanaman perdu dari suku
Thymelaceae yang tumbuh subur pada dataran rendah hingga ketinggian 1200
meter di atas permukaan laut. Tanaman ini mempunyai 1200 spesies yang tersebar
dalam 67 negara. Penampilan tanaman ini sangat menarik, terutama saat buahnya
mulai tua dengan warna merah marun, sehingga banyak dipelihara sebagai
tanaman hias. Akhir-akhir ini tanaman mahkota dewa banyak digunakan sebagai
obat tradisional, baik secara tunggal maupun dicampur dengan obat-obatan
tradisional lainnya. Di sisi lain tanaman ini beracun dan telah menyebabkan
kematian pada sebagian hewan di Afrika dan Australia. Sebagian orang
memanfaatkan mahkota dewa sebagai racun ikan, terutama di daerah Indonesia
Timur seperti Papua dan Kepulauan Solomon (Soeksmanto dkk, 2007)
Buah mahkota dewa ini biasanya digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit dari mulai flu, rematik, paru-paru, sirosis hati sampai kanker. Di dalam
kulit buah mahkota dewa terkandung senyawa alkaloid, saponin, dan flavonoid.
Bijinya dianggap beracun, sehingga hanya digunakan sebagai obat luar untuk
mengobati penyakit kulit. Batang tanaman mahkota dewa yang bergetah
digunakan untuk mengobati penyakit kanker tulang, sehingga mungkin hanya akar
dan bunganya saja yang jarang dipergunakan sebagai obat (Soeksmanto dkk,
2007)
2.2 Klasifikasi Tanaman Mahkota Dewa
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Familia : Thymelaeaceae
Genus : Phaleria
Spesies : Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
(Sumber : Pratiwi, 2008).
2.3 Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat di dalam Mahkota dewa (Phaleria
papuana) antara lain alkaloid yang berfungsi untuk detoksikasi racun dalam
tubuh, flavonoid sebagai antiradang, immunostimulant, antioksidan,
antihiperglikemik, saponin sebagai antibakteri, antivirus, sitotoksik, dan polifenol
sebagai antihistamin (Arlini, 2006).
4

2.4 Pembudidayaan Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)


Membudidayakan mahkota dewa tidak sulit. Tanaman ini dapat hidup
dengan baik di daerah beriklim tropis, dengan produksi buah yang tidak mengenal
musim, menjadikan mahkota dewa sebagai penambah pendapatan bagi
pembudidayaan asalkan dilakukan secara intensif dan profesional. Mahkota dewa
dapat dibudidayakan pada ketinggian 10-1200 Mdpl. Lokasi pembudidayaannya
sebaiknya di daerah yang jauh dari polusi. Hal ini dilakukan agar tanaman tidak
tercemar oleh unsur-unsur polutan berupa logam berat, arsen, dan lainnya.Selain
itu, penanaman mahkota dewa dapat ditumpangsari dengan tanaman obat lain.
Dalam budidaya mahkota dewa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
terhindar dari resiko yang tidak diinginkan, yaitu pengolahan lahan, pengadaan
bibit, penanaman, perawatan, panen, dan pasca panen (Winarto, 2003).
2.5 Kosmetik
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampilan, memperbaiki bau badan, melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik (BPOM RI, 2011)
Gianti (2013), mengatakan bahwa kosmetik dapat digolongkan berdasarkan
kegunaan bagi kulit :
1. Kosmetik perawatan kulit
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser), misalnya sabun, susu
pembersih wajah dan penyegar kulit (freshner), bedak dingin.
b. Kosmetik untuk melembabkan kulit (mouisturizer), misalnya
mouisterizer cream, night cream
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sunscreen
foundation, sun block cream/lotion
d. Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit (peeling),
misalnya scrub cream yang berisi butiran-butiran halus yang berfungsi
sebagai pengampelas (abrasiver)
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make up).
Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik. Dalam kosmetik riasan, peran zat
pewarna dan zat pewangi sangat besar.
2.6 Bedak Dingin
Bedak dingin adalah sediaan kosmetika tradisional yang digunakan untuk
merawat, menyejukkan dan membuat kulit tampak cerah. Bedak dingin biasanya
dibuat dari tepung beras dikombinasikan dengan beberapa bahan-bahan alami
seperti biji pinang, temu putih, temu giring dan bengkoang. Semua bahan alami
tersebut mempunyai kandungan yang secara sinergis juga merupakan antioksidan
dan sebagai antiaging sehingga dapat menjaga kesehatan kulit. Cara
pembuatannya juga cukup sederhana dan tradisional tapi memiliki khasiat yang
sangat baik dalam mencerahkan dan menjaga perawatan kulit serta efektif dalam
5

mencegah pertumbuhan jerawat. Tanaman herba yang dikombinasikan dalam


bedak dingin adalah sebagai berikut.
2.6.1 Biji pinang (Areca catechu)
Tumbuhan pinang (Areca catechu L.) adalah salah satu jenis palma yang
memiliki banyak kegunaan antara lain untuk dikonsumsi, bahan industri
kosmetika, kesehatan, dan bahan pewarna pada industri tekstil. Tumbuhan ini
tumbuh dan tersebar luas di wilayah India,Malaysia, Taiwan, Indonesia, dan
negara Asia lainnya. Tumbuhan ini umumnya ditanam sebagai tanaman pagar
atau pembatas perkebunan (Sari, 2014).
Tumbuhan pinang memiliki banyak manfaat diantaranya adalah air
rebusan dari biji pinang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit seperti haid
dengan darah berlebihan, hidung berdarah (mimisan), koreng, borok, bisul, eksim,
kudis, difteri, cacingan (kremi, gelang, pita, tambang), mencret dan disentri (Sari,
2014).
Kandungan Kimia dari biji pinang (Areca Nut) telah diketahui sejak abad
ke-18. Komponen utama dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, serat,
polyphenol termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid, dan mineral Polyphenol dan
alkaloid dari golongan piridin mendapat perhatian lebih dari sekian banyak
kandungan kimia yang terdapat dalam pinang, dikarenakan zat-zat tersebut
diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan. ekstrak etanolik
buah pinang memperlihatkan aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar 45,4
g/ml. Aktivitas antioksidan yang terdapat dalam ekstrak etanolik pinang ini
berkorelasi positif dengan pencegahan kanker, ekstrak etanolik tumbuhan ini tidak
menginduksi perubahan kromosom (Sari, 2014).
2.6.2 Temu putih (Curcuma zedoaria)
Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Rosce) termasuk dalam famili
Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki nama daerah sama yaitu temu putih, tak
umum orang kenal karena tidak digunakan untuk bumbu masak. Temu putih
rasanya sangat pahit, pedas, berbau aromatik. Bentuk rimpangnya panjang seperti
jari, bagian luar putih kecoklatan, bagian dalam putih kekuningan. Senyawa kimia
yang terkandung dalam temu putih adalah zingiberin, sineol, kurkumin, kampen,
borneol, kampor, resin, kurkuminoid dan kurdion yang berkhasiat anti kanker.
Beberapa khasiat temu putih yang telah terbukti antara lain untuk nyeri haid, tidak
datang haid, membersihkan darah setelah melahirkan, memulihkan gangguan
pencernaan, mulas (kolik) karena masuk angin, rasa penuh di dada dan perut, luka
memar, sakit gigi, dan radang tenggorokan (Tim TPC, 2010) .
2.6.3 Temu giring (Curcuma heyneana)
Temugiring (Curcuma heyneana) adalah tanaman asli Indonesia yang
berpotensi sebagai bahan obat tradisional. Dari hasil pemisahan dengan
kromatografi lapis tipis (KLT) diketahui bahwa ekstrak etanol rimpang temu
giring mengandung komponen dari golongan terpenoid dan flavonoid, tetapi tidak
mengandung alkaloid. Analisis kuantitatif menunjukkan bahwa ekstrak etanol
6

rimpang temugiring mengandung pigmen kurkumin 0,48 %. Kurkumin pigmen


kuning berpotensi sebagai senyawa antioksidan. Ekstrak etanol rimpang
temugiring mempunyai daya antioksidan dengan nilai IC50= 47,95 g/ml (Lukiati
dkk, 2012).
Rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val &V.Zijp) secara tradisional
digunakan untuk pengobatan cacar air, cacingan, pelangsing, jantung berdebar
debar, kudis, koreng, luka, dan penyakit kulit (Fitrianaa, 2009).
Rimpang temu giring sering digunakan untuk campuran lulur guna
memperhalus dan memperkuning kulit. Temu giring juga digunakan dalam
ramuan jamu, khususnya untuk calon pengantin wanita agar mampu mencegah
rasa lelah selama upacara pernikahan. Selain itu, temu giring juga berkhasiat
untuk cacingan pada anak-anak, disentri, luka, bau badan dan campak (Santoso,
2008).
2.6.4 Bengkoang (Pachyrhizus erosus)
Bengkoang (Pachyrhizus erosus) termasuk tanaman dalam famili
Leguminosae, tanaman ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah bagian
utara. Penyebaran ke Filipina dilakukan oleh bangsa Spanyol, kemudian
menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Saat ini
tanaman bengkoang banyak diusahakan di negara-negara beriklim tropis.
Tanaman bengkoang biasanya tumbuh di dataran rendah dan terletak di beberapa
daerah di Indonesia. Bengkoang dibudidayakan di daerah perkebunan dataran
rendah, misalnya terletak pada daerah sekitar Jawa Barat dan Jawa Tengah
(Darmawan, 2013).
Tanaman bengkuang (Pachyrhizus erosus) dikenal baik oleh masyarakat
Indonesia. Kandungan kimia umbi bengkuang adalah pachyrhizon, rotenon,
vitamin B1, dan vitamin C. Selain itu umbi bengkuang mengandung inulin yang
bermanfaat bagi kesehatan dan dimanfaatkan dalam pangan fungsional. Inulin
merupakan polimer dari unit-unit fruktosa. Inulin bersifat larut di dalam air, tidak
dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan, tetapi difermentasi mikroflora kolon
(usus besar). Oleh karena itu, inulin berfungsi sebagai prebiotik (Susanto, 2011).
Daging buah pada bengkoang dapat digunakan sebagai obat berbagai
penyakit kulit. Umbi tanaman bengkoang yang berwarna putih bersifat dingin dan
menyejukkan sehingga dapat digunakan untuk mendinginkan lapisan kulit. Sifat
dingin dan menyejukkan ini membuat bengkoang banyak dicari perusahaan
kosmetik untuk diolah menjadi produk-produk perawatan kulit (Darmawan,
2013).
2.7 Bakteri Propionibacterium acnes
Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri Gram positif
berbentuk basil dan bersifat anaerob obligat. P. acnes adalah mikrobiota kulit
yang biasanya sering ditemukan pada kulit yang kaya akan kelenjar sebasea
seperti di kulit kepala dan muka. Jumlah P. acnes pada kulit terkait dengan
aktivitas kelenjar sebasea, atau dengan kata lain jumlahnya meningkat setelah
7

adanya pematangan fungsi kelenjar sebasea yaitu seiring masa pubertas (Aziz,
2010).
Klasifikasi bakteri Propionibacterium acne adalah:
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Species : P. Acnes
P.acnes membentuk asam lemak bebas dari sebum yang menyebabkan sel-
sel neutrofil menunjukan respons untuk mengeluarkan enzim yang dapat merusak
dinding folikel rambut sehingga dapat menyebabkan inflamasi. Inflamasi jaringan
ketika berhubungan dengan sistem imun akan mendukung terjadinya jerawat
(Lucyani, 2014)
P. acnes ialah agen utama etiologi inflamasi jerawat. Ia merangsang
pelepasan interleukin-1 (IL-1), IL-8, dan tumor necrosisfactor- (TNF-) dan
mengaktifkan sistem komplemen. Berbagai kelas antibiotic efektif melawan
jerawat P. acnes, seperti klindamisin, eritromisin, kuinolon, dan tetrasiklin. Akan
tetapi dalam dekade terakhir ini, resistensi antibiotik terhadap P. acnes semakin
meningkat (Aziz, 2010)
2.8 Jerawat
Jerawat merupakan penyakit kulit yang dikenal dengan acne vulgaris,
hampir semua orang pernah mengalaminya. Jerawat sering dianggap sebagai
kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Hal ini umumnya terjadi pada umur
sekitar 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria dan akan menghilang
dengan sendirinya pada usia sekitar 20-30 tahun. Namun terkadang pada wanita,
jerawat menetap sampai decade umur 30 tahun lebih (Purwanti, 2010)
Jerawat merupakan penyakit peradangan yang terjadi akibat penyumbatan
pada pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, postul, nodus dan
kista pada daerah wajah, leher, lengan atas, dada dan punggung. Peradangan
dipicu oleh bakteri Propionibacterium acne (Purwanti, 2010).
8

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini ini dilakuan berdasarkan eksperimental dengan
menggambarkan efek aktivitas bedak dingin tanaman herbal mahkota dewa
terhadap bakteri Propionilbacterium acne dengan tiga konsentrasi yaitu
konsentrasi kecil, sedang, dan tinggi dilakukan dengan metode angka lempeng
total (ALT).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium biologi Universitas Sari Mutiara
Indonesia untuk pembuatan bedak dingin tanaman herbal mahkota dewa sebagai
obat tradisional anti acne. Tahap selanjutnya pengujian angka lempeng total
bakteri Propionilbacterium acne di laboratorium biologi Universitas Sari Mutiara
Indonesia. Lama penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 sampai 5 bulan dengan
rincian jadwal kegiatan penelitian diuraikan pada tabel 4.2
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pisau, panci, baskom,
parutan, belender, kertas perkamen, lampu pijar, lemari kaca, cawan petri, jarum
ose, rak tabung, tabung reaksi, erlemeyer, timbangan, bunsen, neraca analitik,
kapas, kain kasa, benang wol, gelas ukur, pipet tetes, autoklaf dan oven.
3.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah mahkota dewa,
tepung beras, biji pinang, temu giring, daun kemuning, bengkoang, temu putih, air
suling.
3.4 Prosedur Kerja Pembuatan Bedak Dingin Herbal
3.4.1 Pembuatan Serbuk Temu Giring
Temu giring dibersihkan dari kulitnya sebanyak 1 kg kemudian dicuci
dengan air. Lalu temu giring diris-iris dengan tipis. Temu giring yang telah diiris,
dikeringkan selama 1 minggu diatas kertas perkamen dengan menggunakan
cahaya lampu pijar. Temu giring yang telah kering kemudian dihaluskan menjadi
serbuk dengan blender.
3.4.2 Pembuatan Tepung Beras
Beras sebanyak 2 kg direndam dengan air 1 liter selama 2 minggu, setiap
hari air diganti agar tidak bau. Beras yang telah di keringkan selama 2 minggu
kemudian ditiriskan di atas kertas perkamen dan dianginkan hingga kering.
Setelah beras kering Kemudian beras ditumbuk hingga halus dan menjadi tepung.
3.4.3 Pembuatan Serbuk Temu Putih
Temu putih dibersihkan dari kulitnya sebanyak 1 kg kemudian dicuci
dengan air. Kemudian temu putih diris-iris dengan tipis dan dikeringkan di atas
9

kertas perkamen dengan menggunakan cahaya lampu pijar selama 1 minggu.


Temu putih yang telah kering, diblender menjadi serbuk.
3.4.4 Pembuatan Serbuk Biji Pinang
Pinang yang telah tua dikupas dari kulitnya sebanyak 2 kg. Biji pinang
kemudian dipotong menjadi bagian yang kecil, kemudian diletakkan diatas kertas
perkamen dan dijemur selama 1 minggu dengan cahaya lampu pijar. Pinang yang
telah kering dihaluskan menjadi serbuk dengan blender.
3.4.5 Pembuatan Pasta Bengkoang
Bengkoang dibersihkan dari kulitnya sebanyak 3 kg kemudian dicuci
dengan air. Bengkoang diparut hingga halus kemudian diberi air 1 liter pada
bengkoang yang telah diparut, bengkoang yang telah diparut disaring dan
diendapkan selama 1 hari. Untuk mengambil pasta bengkoang, air yang berada
pada bagian atas dibuang dan endapan yang diambil.
3.4.6 Pembuatan Serbuk Daun Kemuning
Daun kemuning yang telah tua dan berwarna lebih hijau pekat sebanyak
10 gr dibersihkan dengan air, kemudian ditiriskan di atas kertas perkamen dan
dikeringkan selama 1 minggu dengan cahaya lampu pijar. Daun kemuning yang
telah kering dihaluskan menjadi serbuk dengan blender.
3.4.7 Pembuatan Mahkota Dewa kering
Buah mahkota dewa yang telah kering berwarna merah diambil dari
pohonnya sebanyak 30 buah, kemudian buahnya dibersihkan dengan air. Buah
mahkota dewa yang telah bersih diiris tipis dan dipisahkan dari bijinya. Buah
mahkota dewa yang diiris kemudian diletakkan diatas kertas perkamen dan
dijemur selama 1 minggu dengan menggunakan cahaya lampu pijar.
3.4.8 Cara Pembuatan Bedak Dingin
Disediakan panci yang berisi air 750 ml untuk merebus 5 gr buah mahkota
dewa yang telah kering. Setelah air rebusan mahkota dewa mendidih sampai 250
ml, kemudian disaring untuk mendapatkan airnya. Lalu disiapkan 3 wadah untuk
memisahkan air rebusan mahkota dewa dalam 3 konsentrasi yaitu 50, 75 dan 100
ml. Ke dalam masing-masing konsentrasi dimasukkan 100 gr tepung beras, 2 gr
tepung biji pinang, 3 gr tepung temu giring, 5 gr tepung daun kemuning dan 500
gr pasta bengkuang ke dalam rebusan mahkota dewa. Kemudian diaduk merata
dan adonan terus dibolak balik hingga rata dan kering. Setelah kering, adonan
dibentuk bulat-bulat dan diletakkan di atas kertas perkamen kemudian
dikeringkan dengan cahaya lampu pijar selama 1 minggu. Setelah kering,
dimasukkan dalam wadah sampel.
3.5 Penentuan Aktivitas Antibakteri
Pengujian aktivitas antibakteri dari jerawat dilakukan dengan metode
angka lempeng total, bakteri yang digunakan adalah Propionilbacterium acne.
3.5.1 Sterilisasi Alat
Alat-alat dan bahan untuk pemeriksaan mikrobiologi harus disterilkan terlebih
dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterikan di oven pada suhu 1700C selama 2
10

jam dan alat-alat jenis lainnya disterilkan di autoklaf pada suhu 1210C selama 15
menit, jarum ose dibakar dengan lampu bunsen (Lay, 1994).
3.5.2 Pembuatan Media Nutrient Agar
Komposisi media nutrient agar adalah sebagai berikut:
Beef Extract 3g
Peptone 5g
Agar 15 g
Air suling sampai 1l
Sebanyak 23 gram serbuk Nutrien Agar (NA) dilarutkan dalam air suling
hingga 1 liter dengan bantuan pemanasan sampai semua bahan larut sempurna.
Kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit (Difco
Labolatories, 1977).
3.5.3 Pembuatan Media Plate Count Agar
Sebanyak 23,5 gram serbuk plate count agar (PCA) dilarutkan dalam air
suling sebanyak 1 liter, dipanaskan sampai mendidih sampai semua serbuk PCA
larut, disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121C selama 15 menit (Difco
Labolatories, 1977).
3.5.4 Pembuatan Agar Miring
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 3 ml media nutrien agar, didiamkan
pada suhu kamar sampai sediaan membeku pada posisi miring 45 oC kemudian
disimpan dalam lemari pendingin 5 C.
3.5.5 Penyiapan Inokulum
Satu koloni bakteri Propionilbacterium acne diambil dengan
menggunakan jarum ose steril, lalu ditanam pada media NA miring dengan cara
menggores. Kemudian diinkubasi dalam inkubator pada suhu 36-37 C selama 24
jam (Ditjen POM, 1995).
3.5.6 Penentuan Angka Lempeng Total Bakteri Uji
Dari pengenceran 10-5 dipipet 0,1 ml dimasukkan ke dalam cawan petri.
Lalu dituang media PCA kedalam cawan petri sebanyak 20 ml, Cawan petri
segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspensi tersebar merata.
Setelah media memadat. Cawan diinkubasi pada suhu 35 37 C selama 24 jam
dengan posisi dibalik. Setelah itu jumlah koloni yang tumbuh diamati dan
dihitung Colony counter dilakukan percobaan triplo dengan masing-masing
konsentrasi kecil, sedang dan tinggi herbal mahkota dewa terhadap bakteri
Propionilbacterium acne.
11

BAB IV
JADWAL PELAKSANAAN

4.1 Anggaran Biaya


Anggaran biaya dalam penelitian ini secara keseluruhan adalah sebesar
Rp. 12.500.000 (Dua belas juta lima ratus rupiah) yang secara terperinci
ditampilkan dalam Tabel 4.1 dan justifikasi anggaran biaya penelitian ini dapat
dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 4.1 Rincian Biaya Penelitian


No. Jenis Pengeluaran Persentase (%) Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 25 3.125.000,00
2. Bahan Habis pakai 35 4.375.000,00
3. Perjalanan 25 3.125.000,00
4. Administrasi 15 1.875.000,00
Jumlah 100 12.500.000,00

4.2 Jadwal Penelitian


Penelitian Bedak dingin tanaman herbal Mahkota Dewa sebagai obat
tradisional anti acne, ini akan dilaksanakan selama 5 bulan, dengan perincian
pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dimulai dari bulan pertama yaitu
pembelian alat dan bahan, pengujian aktifitas bakteri Propionilbacterium acne,
evaluasi dan penyusunan hasil penelitian, dan sebagai luaran pada penelitian ini
adalah dengan dilakukannya publikasi dan seminar nasional. Seluruh proses
penelitian ini dijadwalkan selesai pada bulan kelima dan jadwal penelitian ini
dapat dilihat pada Lampiran 3.1.

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian


Jenis kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5
Pembelian alat dan bahan
Pengeringan bahan
Pengujian aktifitas bakteri
Pelaporan hasil penelitian
Publikasi
12

DAFTAR PUSTAKA

Angrianti. 2014. Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Mahkota Dewa (Phaleria


macrocarpa Boerl.) Terhadap Pertumbuhan Propionibacterium acnes.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jember. Jember. Hal
9
Anonim. 2010. Tanaman Obat Herba Berakar Rimpang. Modul. Tim Tropical
Plant Curriculum (TPC) Project. Fakultas Pertanian. Universitas Bogor.
Hal 16
Arlini. 2006. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria
Papuana) Dengan Dosis Bertingkat Terhadap Ginjal Mencit Balb/C
Diteliti Secara Histologis. Skripsi. Fakultas Kedokteran. Universitas
Diponegoro. Semarang. Hal 4
Aziz, S. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun dan Umbi Bakung
Putih. Skripsi. Program Studi Farmasi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Hal 11-13
Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Persyaratan Tekhnis Bahan Kosmetik:
Keputusan Kepal Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
No. HK.00.03.1.23.08.11.07.517
Darmawan, R. 2013. Peran Saccharomyces Cereviceae (Etanol Toleran dan
Osmotoleran) dan Acetobacter Aceti Terhadap Cuka Bengkoang Ditinjau
Dari Karakteristik Kimia, Sensoris Dan Studi Kelayakan Usaha. Skripsi.
Program Studi Teknologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. Hal 2
Difco. 1977. Difco of Dehydrate Culture Media Reagent for Microbiology and
Clinical Laboratory Procedures. Edisi Kesembilan, Michigan Detroit :
Difco Laboratories.
Dirjen POM RI. (1994). Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Obat Tradisional
Yang Baik (CPOTB). Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Fitriana M, 2009. Formulasi dan Uji Aktivitas Antijamur Secara In Vitro Salep
Minyak Atsiri Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val.) Dengan
Basis Vaselin. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta. Hal 6
Gianti. 2013. Analisa Kandungan Merkuri dan Hidrokuinon dalam Kosmetik
Krim Racikan Dokter. Skripsi. Program Studi Farmasi. Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Jakarta. Hal 5
Lay BW. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Rajawali Pers. Jakarta.
13

Lucyani N. 2004. Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Krim Tipe M/A Dari Minyak
Atsiri Kulit Buah Jeruk Pontianak (Citrus nobilis Lour. var. microcarpa)
Terhadap Isolat Propionibacterium Acnes Secara In Vitro. Skripsi.
Program Studi Farmasi. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjung Pura.
Pontianak. Hal 3
Lukiati B, Aulanniam dan Win D. 2012. Profil Distribusi Inos Dan Kadar No
Pankreas Tikus Diabetes Melitus Hasil Induksi Mld-Stz Pasca Pemberian
Ekstrak Etanol Temugiring (Curcuma Heyneana). Jurnal Kedokteran
Hewan. Vol. 6 No. 2. Hal 120
Pratiwi L. A. K. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Mahkota Dewa
(Phaleria papuana) Dengan Dosis Bertingkat Terhadap Ginjal Mencit
Balb/C Diteliti Secara Histologis. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas
Sanata Dharma. Jogjakarta. Hal 6-8
Purwanti V. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Penyebab Jerawat Dari Daun Dewa
(Gynura Pseudochina (Lour.) Dc.) Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas
Andalas. Padang. Hal 3
Sari H N. 2014 Perbandingan Kualitas Sperma Mencit (Mus musculus L) Yang
diberi Jus Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk) dengan Mencit
(Mus musculus L) yang diberi Jus Pinang Muda (Areca catechu L).
Skripsi. Program Studi Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas
Pendidikan MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Hal 7-14
Santoso H.B. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat, Agro Media, Yogyakarta,
Indonesia.
Rustifah. 2014. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Rimpang Temu
Giring (Curcuma heyneana Val.) terhadap Pertumbuhan Eschericia
coli Secara In Vitro. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Farmasi ISFI.
Banjarmasin.
Soeksmanto A. Hapsari Y. dan Simanjutak P. 2007. Kandungan Antioksidan
pada Beberapa Bagian Tanaman Mahkota Dewa, Phaleria macrocarpa
(Scheff) Boerl. (Thymelaceae). Biodiversitas. Volume 8. Halaman: 92-95
Susanto A. 2011. Pemanfaatan Umbi Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) untuk
Minuman Sinbiotik. Skripsi. Program Studi Teknologi Pangan. Fakultas
Teknologi Industri. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Timur. Surabaya. Hal 2
Winarto W. P. 2003. Mahkota Dewa, Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat.
Penebar Swadaya. Jakarta.
14

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penelitian dan Dosen Pendamping

Ketua Peneliti
A. Identitas diri

1. Nama Lengkap Indah Sari


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas Farmasi
4. NIM 130309153
5. Kelas Pararel 3-3
6. Tempat,Tanggal,Lahir Medan,27 Juli 1995
7. Email indahlovers19@yahoo.com
8. Nomor Hp 0853-7320-9226

B. Riwayat pendidikan

SD SMP SMA Perguruan


Tinggi
Nama SD Negeri Swasta Betania Katolik Tri Sakti Universitas
Sekolah 066052 Medan Medan Sari Mutiara
Cucak rawa Indonesia
Medan
Bidang - - Ilmu Pengetahuan Farmasi
Ilmu Alam
Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013 Sampai
Masuk Sekarang
IPK 3,02

C. Pengalaman berorganisasi dalam 5 Tahun terakhir


No. Tahun Organisasi Jabatan
1. 2010-2011 OSIS Bendahara
2. 2012-2013 OSIS Sekretaris
3. 2014 sampai sekarang Duta Kampus Anggota Duta
4. 2015 sampai sekarang Satgas Anti Narkoba Sari Staff Divisi
Mutiara Indonesia Pengabdian
Masyarakat

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.


Medan, 01 Oktober 2015

Indah Sari
15

Anggota Peneliti I
A. Identitas diri

Nama Lengkap Surianto Siregar


Jenis Kelamin Laki-laki
Fakultas Farmasi
NIM 130309184
Kelas Pararel 3-3
Tempat,Tanggal Lahir Sialang Buah, 11 Juni 1994
Email siregar_suryanto@yahoo.com
Nomor Hp 0859-2231-3377

B. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA Perguruan
Tinggi
Nama SD Negeri MTS.Pondok MAS.Pondok Universitas
Sekolah 106205 Pasar Pesantren. Darul Pesantren. Darul Sari Mutiara
Baru Mukhlisin Mukhlisin Indonesia
Sei-rampah Sei-rampah
Bidang - - Ilmu Pengetahuan Farmasi
Ilmu Alam
Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013 Sampai
Masuk Sekarang
IPK 3,42

C. Pengalaman berorganisasi dalam 5 Tahun terakhir


No. Tahun Organisasi Jabatan
1. 2011-2012 Penggerak bahasa Ketua
2. 2014 sampai sekarang Duta kampus Anggota
3. 2014 sampai sekarang English Club Anggota

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.


Medan, 01 Oktober 2015

Surianto Siregar
16

Anggota Peneliti 2
A. Identitas diri

Nama Lengkap Dewi Rani Oktavia Sinaga


Jenis Kelamin Perempuan
Fakultas Farmasi
NIM 130309137
Kelas Pararel 3-3
Tempat,Tanggal,Lahir Ujungbatu,09 Oktober 1994
Email dewirhany24@yahoo.com
Nomor Hp 0852-6228-1106

B. Riwayat pendidikan
SD SMP SMA Perguruan
Tinggi
Nama SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1 Universitas
Sekolah 002 Ujungbatu Ujungbatu Sari Mutiara
Ujungbatu Rokan - Riau Rokan Riau Indonesia
Rokan Riau
Bidang Pengetahuan Pengetahuan Ilmu Pengetahuan Farmasi
Ilmu Umum Umum Alam
Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013 Sampai
Masuk Sekarang
IPK 3,17

C. Pengalaman berorganisasi dalam 5 Tahun terakhir


No. Tahun Organisasi Jabatan
1. 2007-2009 Drumband Anggota grup pianika
2. 2010-2013 Drumband Anggota grup pianika
3. 2014 sampai sekarang HMF Seksi kesenian

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.


Medan, 27 September 2015

Dewi Rani Oktavia Sinaga


17

Anggota peneliti 3.
A. Identitas diri

1. Nama Lengkap Meliza Matari


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Fakultas Farmasi
4. NIM 130309226
5. Kelas Pararel 3-4
6. Tempat,Tanggal,Lahir Medan,28 Desember 1995
7. Email melizamatari28@gmail.com
8. Nomor Hp 085833944364

B. Riwayat pendidikan

SD SMP SMA Perguruan


Tinggi
Nama SD negeri SMP SMA negeri 1 Universitas
Sekolah 050772 Dharmapatra pangkalan susu Sari Mutiara
Pangkalan susu Pangkalan susu Indonesia
Bidang - - Ilmu Pengetahuan Farmasi
Ilmu Alam
Tahun 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013
Masuk Sampai
Sekarang
IPK 3,32

B. Pengalaman berorganisasi dalam 5 Tahun terakhir

No. Tahun Organisasi Jabatan


1. 2010 Paskibra Anggota
2. 2014 sampai DUTA KAMPUS Anggota Duta
sekarang

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.


Medan, 01 Oktober 2015

Meliza Matari
18

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi, S.Farm., M.Si., Apt.


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4. NIP/NIK/Identitas lainnya -
5. NIDN 101108304
6. Tempat, Tanggal Lahir Medan, 01 Oktober 1983
7. E-mail yosy_silalahi@yahoo.com
8. Nomor HP 0812-6581-8701
9. Alamat Kantor Jl. Kapten Muslim No. 79 Medan 20123
10. Nomor Telepon/Faks Telp.0618476769, 8466079 Fax.061-8471550
11. Lulusan yang Telah 20
Dihasilkan
12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Kimia Dasar
3. Kimia Analitik
4. Kimia Analisa 1
5. Kimia Analisa 2
6. Kimia Farmasi
7. Kimia Bahan Makanan

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Bidang Ilmu Farmasi Kimia Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2002-2006 2009-2011
Judul Skripsi/Tesis Evaluasi Nilai Gizi Minyak Komposisi Asam Lemak dan
Goreng yang Beredar di Pasaran Identifikasi Posisi Asam
Kota Medan Berdasarkan Palmitat pada Beberapa Minyak
Komposisi Asam Lemak Nabati dan Lemak Hewani
Drs. Chairul Azhar, M.Sc., Apt. Prof. Dr. Siti Morin Sinaga,
Nama M.Sc., Apt.
Pembimbing Drs. Immanuel S. Meliala, Prof. Dr. Julia Reveny, M.Si.,
M.Si., Apt Apt.
19

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun


Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Masyarakat Pendanaan
Sumber Jlh (Juta Rp)
1. 2012 Makanan Kesehatan 1.200.000
2. 2012 Gizi Yang Seimbang 1.300.000
3 2013 Hidup Sehat Tanpa Kanker Tim 1.400.000
4. 2013 Pola Diet Sehat Mencegah Pengmas 1.500.000
Penyakit Jantung USM
5. 2013 Manfaat Minyak Kelapa Sebagai Indonesia 1.900.000
Makanan Fungsional
6. 2015 Bakti Sosial Peduli Kasih MITOS 6.000.000
Anak-Anak Tuna Netra di Medan
SLB-A Karya Murni, jalan
Karya Wisata, Medan Johor,
Sumut sebagai Apoteker.
7. 2015 Bakti Sosial Pengobatan PSE 10.000.000
Gratis di Stasi St. Stefanus Medan
Belawan, Paroki St. Konrad
Martubung, Medan

D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Tahun
1. Komposisi Asam Lemak dan Prosiding Seminar Nasional Sabtu, 22
Identifikasi Posisi Asam Biologi di Departemen Januari
Palmitat pada Beberapa Biologi FMIPA Universitas 2011
Minyak Nabati dan Lemak Sumatera Utara
Hewani
2. Identifikasi Asam Lemak Prosiding Seminar Nasional Sabtu, 29
Palmitat pada Minyak Nabati Farmasi 2012 di Fakultas September 2012
dan Lemak Hewani Farmasi
3. Antibacteril Activity Of 4th Seminar International of Sabtu, 19
Hydrolyzed Virgin Coconut Oil Pharmaceutical Science and September 2015
Againts Probiotic Bacteria Technology
Lactobacillus casei shirota and
Pathogenic Bacteria Salmonella
thypii

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.


Medan, 1 Oktober 2015

Yosy Cinthya Eriwaty Silalahi, S.Farm., M.Si., Apt.


20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian


1. Peralatan Penunjang
Harga
Harga
Justifikasi Peralatan
Material Jlh Kuantitas Satuan
Pemakaian Penunjang
(Rp)
(Rp)
Pembuatan
Sewa Laboratorium Kimia 5 bulan 200.000 1.000.000
Bedak Dingin
Uji aktivitas
Anti Bakteri
Sewa Laboratorium Biologi 5 bulan 200.000 1.000.000
terhadap
bakteri P.acne
Proses
Lampu pijar 40 watt pengeringan 12 buah 93.750 1.125.000
bahan
Sub total (Rp) 3125000
2. Bahan Habis Pakai
Harga
Justifikasi Biaya per
Material Jlh Kuantitas Satuan
Pemakaian bulan (Rp)
(Rp)
Temu giring 1 Kg 30.000 30.000
Temu putih 1 Kg 35.000 35.000
Bengkoang Pembuatan 3 Kg 10.000 30.000
Beras bebadak dingin 2 Kg 10.000 20.000
Daun kemuning 10 Gram 1.000 10.000
Biji pinang 2 Kg 5.000 10.000
Bakteri Propionibacterium
2 Stam 300.000 600.000
acne
Benang wol 5 Gulung 5.000 25.000
Kapas Uji aktivitas 10 Bungkus 5.000 50.000
Kain kasa bakteri 5 Gulung 5.000 25.000
Kertas perkamen Propionibacter 6 Kajang 10.000 60.000
Media Nutrient Agar ium acne 1 Kg 1.000.000 1.000.000
Plate count agar 1 Kg 1.000.000 1.000.000
Masker zat kimia 1 Box 40.000 40.000
Wadah sampel 50 botol 5.000 250.000
21

Lanjutan Lampiran 1

Kertas HVS 3 rim 30.000 90.000


Flashdisk 4 buah 150.000 600.000
Catridge Pelaporan hasil 1 Set 200.000 200.000
CD blank 5 keping 10.000 50.000
Tinta printer 5 set 50.000 250.000
Sub total (Rp) 4375000
3. Perjalanan
Harga
Biaya per
Perjalanan Jumlah Kuantitas Satuan
bulan (Rp)
(Rp)
Studi Pendahuluan 40 Hari 35.000 1.400.000
Studi Kelayakan 30 Hari 45.000 1.350.000
Seminar 1 Hari 375.000 375.000
Sub total (Rp) 3.125.000
5. Lain-lain
Harga
Biaya per
Kegiatan Justifikasi Jlh Kuantitas Satuan
bulan (Rp)
(Rp)
Cetak laporan pendahuluan Laporan 2 Paket 145.000 290.000
Penggandaan laporan Kemajuan
2 Paket 115.000 230.000
pendahuluan Kegiatan
Cetak laporan akhir 2 Paket 155.000 310.000
Laporan Akhir
Penggandaan laporan akhir 3 Paket 80.000 240.000
Pencapaian
Publikasi Ilmiah 1 hari 805.000 805.000
Target Luaran
Sub total (Rp) 1.875.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN 12.500.000
22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam /
minggu)
1. Indah Sari S1 Farmasi 12 - Membeli Media Nutrien agar
(130309153) Farmasi - Membeli Plate count agar
- Membeli Bakteri Propionibacterium
acnes
- Pembuatan media plate count agar
- Penentuan angka lempeng total
- Penyusunan hasil uji serbuk tanaman
herbal terhadap aktivitas bakteri
Propionibacterium acnes
- Pelaporan hasil penelitian
- Publikasi penelitian
2. Surianto S1 Farmasi 10 - Membeli kain kasa
Siregar Farmasi - Membei kertas perkamen
(130309184) - Membeli masker kimia
- Membeli wadah sampel
- Membeli bakteri Propionibacterium
acnes
- Pelaporan hasil penelitian
- Publikasi penelitian
3. Dewi Rani S1 Farmasi 10 - Membeli temu putih
Oktavia Farmasi - Membeli temu giring
Sinaga - Membeli bengkoang
(130309137) - Membeli daun kemuning
- Membeli lampu pijar 40 watt
- Pelaporan hasil penelitian
- Publikasi penelitian
4. Meliza S1 Farmasi 10 - Membeli Bakteri Propionibacterium
Matari Farmasi acnes
(130309226) - Membeli bengkoang
- Membeli Biji pinang
- Membeli lampu pijar
- Penyusunan hasil uji serbuk tanaman
herbal terhadap aktivitas bakteri
Propionibacterium acnes
- Pelaporan hasil penelitian
- Publikasi penelitian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan judul Formulasi dan
Uji Aktivitas Antibakteri Bedak Dingin Herbal Mahkota Dewa Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acne yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan
belum dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bila mana dikemudian hari ditemukan
ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke
kas Negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Anda mungkin juga menyukai