Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Stres dalam pekerjaan dan Human Error

Disusun Oleh :

 Senifani Arti Purba / 1901077


 Vika Armaya / 1901083
 Arif Santoso Saragih / 1901091
 Asri Parika / 1901092
 Azza Zemia / 1901093

DOSEN PENGAMPU :
Ir.Adil Barus M.Si

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

MEDAN

2021

KATA PENGANTAR
           
          
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah Psikologi Indiustri dan Organisasi dapat kami susun dengan
baik.          
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah PSIKOLOGI INDUSTRI.
Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang Stres Dalam Pekerjaan
dan Human Error beserta kajiannya dapat semakin dalam. Tidak lupa kami berharap kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak demi terwujudnya makalah yang lebih baik
lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermamfaat
bagi kehidupan dan membantu dalam pelajaran perkuliahan.

MEDAN, 30 SEPTEMBER 2021

PENULIS

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1

C. Tujuan........................................................................................................
2

BAB II Isi.................................................................................................................. 3

A. Pengertian Stres........................................................................................ 3

B. Respon Individu Terhadap Stres............................................................... 3

C. Penyebab Stres Kerja................................................................................ 4-5

D. Akibat Stres Kerja.................................................................................... 6

E. Strategi Menghadapi Stres Kerja.............................................................. 6-7

F. Kategori Human Error............................................................................... 8

G. Errors Dalam Konteks Organisasi............................................................. 9

BAB III Penutup...................................................................................................... 10

A. Kesimpulan................................................................................................ 10

B. Saran.......................................................................................................... 10

Daftar Pustaka......................................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam dunia pekerjaan stress merupakan salah satu factor yang menyebabkan
menurunnya kualitas kerja yang di miliki seseorang dalam melakukan pekerjaannya.
Lingkungan kerja yang tidak kondusif juga mendorong terjadinya stressor kerja, stressor kerja
merupakan segala kondisi pekerjaan yang di persepsikan karyawan sebagai suaru tuntutan
yang dapat menimbulkan stress dalam kerja.

Dalam sejarah manusia struktur social dan ekonomi kehidupan modern sekarang ini telah
menciptakan lebih banyak stress dibanding masa-masa sebelumnya. Pekerjaan, broken home,
dan ada beberapa sumber atau penyebab stress secara umum (oleh para psikolog disebut
stressor) bisa serupa bencana besar (tsunami, gempa bumi) kejadian-kejadian didalam
kehidupan individu (kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yg dicintai karena kematian atau
putus cinta) kondisi yang tidak menyenangkan (tinggal disuatu daerah yang berhimpit dan
bising) dan masih banyak penyebab-penyebab lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi stres?


2. Bagaimana respon individu terhadap stress?
3. Apa saja penyebab stress kerja?
4. Akibat stres kerja?
5. Bagaimana strategi menghadapi stress kerja?
6. Kategori human error?
7. Bagaimana error dalam konteks organisasi?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah adalah untuk memahami

1. Definisi stres
2. Respon individu terhadap stress
3. Penyebab stress kerja
4. Akibat stres kerja
5. Strategi menghadapi stress kerja
6. Kategori human error
7. Error dalam konteks organisasi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Stres

Stres adalah keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan)
atau lingkungan, dan situasi social, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertin stress kerja adalah sumber atau
stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan
perilaku. Stressor kerja berasal dari lingkungan kerja. Stressor kerja merupakan segala kondisi
pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stress
kerja.

B. Respon Individu Terhadap Stres

Taylor (1991), menyatakan stres dapat menghasilkan berbagai respons. Berbagai peneliti telah
membuktikan bahwa respon-respon tersebut dapat berguna sebagai indikator terjadinya stress
pada individu, dan mangukur tingkat stress yang dialami individu. Respons stress dapat
terlihat dari berbagai aspek, yaitu:
a) Respon fisiologis ; dapat ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung,
detak nadi, dan sistem pernafasan.
b) Respon kognitif ; dapat terlihat lewat terganggunya proses kognitif individu, seperti
pikiran menjadi kacau, menurunnya daya konsentrasi, pikiran berulang, dan pikiran
tidak wajar.
c) Respon emosi ; dapat muncul sangat luas menyangkut emosi yang mungkin dialami
individu, seperti takut, cemas, marah, malu dan sebagainya.
d) Respon tingkah laku ; dapat dibedakan menjadi fight, yaitu melawan situasi yang
menekan, dan flight yaitu menghindari situasi yang menekan.

C. Penyebab Stres Kerja


Stressor adalah penyebab stress, yakni apa saja kondisi lingkungan tempat tuntutan fisik dan
emosional pada seseorang. Terdapat banyak stressor dalam organisasi dan aktifitas lainnya.
Stressor yang berhubungan dengan pekerjaan terbagi menjadi empat tipe utama, yaitu:

1. Lingkungan fisik
Beberapa stressor ditemukan dalam lingkungan fisik pekerjaan, seperti terlalu bising,
kurang baiknya penerangan ataupun resiko keamanan. Stressor yang bersifat fisik juga
kelihatan pada setting kantor, termasuk rancangan ruang kantor yang buruk, ketiadaan privasi,
lampu penerangan yang kurang efektif dan kualitas udara yang buruk.

2. Stres karena peran atau tugas


Stress karena peran atau tugas termasuk kondisi dimana para pegawai mengalami kesulitan
dalam memahami apa yang menjadi tugas nya, peran yang dia mainkan dirasakan terlalu berat
atau memainkan berbagai peran pada tempat mereka bekerja.
Stressor pada tahap ini mempunyai empat penyebab utama :

a) Konflik Peran
Konflik ini terjadi ketika orang-orang bersaing menhadapi berbagai tuntutan. Terdapat
beberapa tipe konflik peran dalam setting organisasional, antara lain: (1) inter-role
conflict, (2) intrarole conflict dan (3) personarole conflict. Inter-role conflict terjadi
ketika seorang pegawai memiliki dua peran yang masing-masing berlawanan. Intra-
role conflict terjadi ketika individu menerima pesan berlawanan dari orang yang
berlawanan. Sedangkan persona-role conflict terjadi ketika kewajiban-kewajiban
pekerjaan dan nilai-nilai organisasional tidak cocok dengan nilai pribadi.
b) Peran mendua / ambiguitas
Peran mendua (role ambiguity) muncul dan dirasakan ketika pegawai merasa bimbang
dengan tugas-tugas mereka, harapan kinerja, tingkat kewenangan dan kondisi kerja
yang lain. Hal ini cenderung terjadi ketika orang masuk pada situasi yang baru, seperti
menjadi anggota organisasi atau mengambil suatu tugas pekerjaan yang asing karena
bimbang dengan harapan social dan tugas-tugasnya.
c) Beban kerja
Beban kerja (workload) merupakan stressor hubungan peran atau tugas lain yang
terjadi karena para pegawai merasa beban kerja nya terlalu banyak. Hal ini dapat
disebabkan karena perasaan mengurangi tenaga kerjanya dan melakukan
restrukturisasi pekerjaan, meninggalkan sisa pegawai dengan lebih banyak tugas dan
sedikit waktu serta sumber daya untuk menyelesaikannya.
d) Karakteristik kerja (task characteristics)
Sebagian besar tugas penuh stress ketika mereka membuat keputusan pemecahan
masalah, monitoring perlengkapan atau saling bertukar informasi. Kurangnya
pengendalian, terlalu banyak aktifitas pekerjaan dan lingkungan kerja juga masuk
dalam kategori ini. Misalnya departemen atau divisi-divisi dalam lingkup marketing
merupakan bidang pekerjaan yang penuh dengan stress. Setiap hari, setiap
minggu,bahkan diakhir bulan, karyawan yang dituntut oleh target-target penjualan
yang terus bertambah dari waktu ke waktu.

3. Penyebab stress antarpribadi (inter-personal stressor)


Stressor ini akan semakin bertambah ketika karyawan dibagi dalam divisi-divisi dalam
suatu departemen yang dikompetisikan untuk memenangkan target sebagai divisi terbaik
dengan reward yang menggiurkan. Perbedaan karakter, kepribadian, latar belakang, persepsi
dan lain-lainnya memungkinkan munculnya stress.

4. Organisasi
Banyak sekali ragam penyebab stress yang bersumber dari orgnisasi. Pengurangan jumlah
pegawai merupakan salah satu penyebab stress yang tidak hanya untuk mereka yang
kehilangan pekerjaan, namun juga untuk mereka yang masih tinggal. Secara khusus mereka
yang masih tinggal mengalami peningkatan beban kerja, peningkatan rasa tidak aman dan
tidak nyaman dalam bekrja serta kehilangan rekan kerja. Restrukturisasi, privatisasi, merger,
dan bentuk-bentuk lainnya yang merupakan kebijakan perusahaan yang berpotensi
memunculkan stress. Para pekerja harus menghadapi peningkatan ketidak-amanan dalam
bekerja, bimbang dengan tuntutan pekerjaan yang semakin banyak dan bentuk-bentuk baru
dari konflik antarpribadi.

D. Akibat Stres Kerja

Dampak atau akibat dari stres bisa dilihat pada tiga aspek, yaitu:

1. Fisik

Akibat stres pada fisik mudah dikenali. Ada sejumlah penyakit yang disinyalir karena orang
tersebut mengalami stres yang cukup tinggi dan berkepanjangan, diantaranya adalah penyakit
jantung, tekanan darah tinggi, sakit kepala, gangguan tidur

2. Psikis

Dampak stres pada aspek psikis bisa dikenali, diantaranya adalah ketidakpuasan kerja,
depresi, keletihan, kemurungan dan kurang bersemangat

3. Perilaku

Akibat stres bisa dikenali dari perilaku, yaitu kinerja rendah, naiknya tingkat kecelakaan
kerja, salah dalam mengambil keputusan, tingkat absensi kerja tinggi, dan agresi ditempat
kerja.

E. Strategi Menghadapi Stres Kerja


1. Remove the Stressors

Ada banyak cara untuk menghilangkan sumber stres ditempat kerja. Salah satu solusi terbaik
adalah dengan memberdayakan para pegawai sehingga mereka memiliki kontrol yang lebih
atas pekerjaan dan lingkungan pekerjaan mereka.

Sumber stres yang berhubungan dengan tugas dapat diminimumkan lebih efektif melalui
seleksi dan penempatan pegawai sehingga persyaratan pekerjaan sesuai dengan kemampuan
mereka.

2. With Drawing from the Stressors

Para pegawai biasanya mengalami stres ketika tinggal dan bekerja dalam kultur yang berbeda.
Tidak cukup dengan asumsi-asumsi dan harapan yang umum. Perlu waktu dan keinginan yang
kuat agar mampu beradaptasi dengan cepat dengan lingkungan baru.

3. Chaging Stres Perceptions

Tingkat stres yang dialami pegawai dalam situasi yang sama mungkin dapat berbeda antara
satu individu dengan yang lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi. Oleh karena
itu sebenarnya stres dapat diminimumkan melalui perubahan persepsi atas situasi yang ada.
Kita dapat memperkuat self-efficacy dan self-esteem sehingga dapat menerima pekerjaan
sebagai tantangan dan bukan ancaman

4. Controlling the Consequences of Stress

Kadang-kadang para pegawai tidak dapat mengendalikan stres yang dialaminya. Mereka
seringkali membutuhkan bantuan untuk mengatasi stres dengan perilaku disfungsional seperti
mengonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang. Program gaya hidup sehat akan membantu
pegawai belajar bagaimana gaya hidup yang sehat. Mengendalikan stres dengan baik tentu
sangat bermanfaat.

5. Receiving Social Support

Dukungan lingkungan sekitar dapat mengurangi stres yang dialami seseorang. Dalam suatu
organisasi, ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pegawai
yang mengalami stres, yaitu;

Pertama, memperbaiki persepsi mereka bahwa mereka bernilai dan berguna

Kedua, menyediakan informasi untuk membantunya memahami masalah yang sesungguhnya


yang memungkinkan untuk menghilangkan sumber stress.

Ketiga, dukungan emosional dari yang lain dapat secara langsung membantu mengurangi
stress.

F. Kategori Human Error


1. Learning Gap

Manusia tersebut tidak tahu yang dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan akan hal yang
dikerjakannya atau kurangnya pengertian dan konsekuensi atas pekerjaan yang dia lakukan

2. Memory Gap

Manusia tersebut tahu tetapi tidak ingat, kesulitan untuk menggunakan kemampuan atau
pengetahuan yang dimiliki ketika waktu dan situasi membutuhkan kemampuan tersebut

3. Inconsistency

Tahu tetapi dalam prakteknya timbul variasi metoda atau standar menghasilkan performa dan
hasil yang tidak konsisten

4. Application

Tahu tetapi menerapkannya dengan salah, seperti salah membaca sesuatu, membuat suatu
hasil yang salah.

5. Omission

Tahu tetapi melewatkan satu tahapan atau informasi.

6. Decision

Salah mengambil keputusan dalam satu situasi, menghasilkan sebuah keputusan atau perilaku
yang salah.

G. Errors Dalam Konteks Organisasi

Love and Josephson, 2004, Hagan dan Mays (1981) mendefinisikan human error sebagai
“kegagalan dari manusia untuk melakukan tugas yang telah didesain dalam batas ketepatan,
rangkaian, atau waktu tertentu”

Human error dalam organisasi dapat terjadi dikarenakan oleh banyak faktor seperti,

1. Induced Human Error System, dimana mekanisme sistem kerja yang memungkinkan
pekerjanya melakukan kesalahan. Misalnya tidak adanya penerapan disiplin yang baik dari
pihak manajemen

2. Induced human error design, yaitu terjadinya kesalahan akibat dari kesalahan rancangan
sistem kerja yang kurang baik

3. Pure human error, ketika kesalahan itu berasal dari manusia itu sendiri. Misalnya karena
kemampuan dan pengalaman kerja yang terbatas.

Selain itu, secara sederhana human error juga bisa disebabkan oleh tiga hal yang umum biasa
terjadi dalam suatu perusahaan, seperti :

 lebih menekankan kepada individu (kurangnya pelatihan atau pendidikan pada saat
masa percobaan karyawan baru)
 yang bersifat manajerial (dimana kurangnya peranan manajemen dalam mengatur para
karyawan)
 yang lebih bersifat global (tekanan keuangan, waktu, serta perlakuan sosial dan
budaya organisasi).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Stress kerja adalah sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu
berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku. Stressor kerja berasal dari lingkungan kerja.
Stressor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai
suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stress kerja.

Human error adalah “kegagalan dari manusia untuk melakukan tugas yang telah
didesain dalam batas ketepatan, rangkaian, atau waktu tertentu”

B. Saran

Stres dalam bekerja sebaiknya dikurangi dengan berbagi teknik pengurangan stress
yang dapat digunakan serta menejemen stress tersebut dengan baik. Karena hal tersebut
mampu mencegah stress dalam bekerja serta meningkatkan efektifitas dalam bekerja. Selain
baik bagi karyawan/pekerja juga baik bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sopiah, MM., M.Pd. (200),Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Penerbit C.V ANDI
OFFSET

http://jhonmiduk8.blogspot.co.id/2015/10/makalah-stress-kerja.html?m=1

http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.hse-
excellence.com/project1.html&ei=4aftqTAz&lc=id-
ID&s=1&m=972&host=www.google.co.id&ts=1510492414&sig=ANTY_L0BKYzRlHhdIiF
ePOfAM6qjZu82YA

Anda mungkin juga menyukai