Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELELAHAN DAN KEBOSANAN KERJA


Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah MSDM II

Dosen Pengampu : Ir. PUDYARTONO M.M


Disusun oleh :
1. LATIFATUL AINIYAH 21042001
2. LAILATUL AFIYAH 21042126
3. NUR QOMARIYAH 21042088

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
Jl. Airlangga 03 Mejoyo Sukodadi Lamongan
Daftar Isi

Isi
Daftar Isi................................................................................................................................................2
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
Definisi kelelahan kerja.....................................................................................................................4
Faktor-faktor Kelelahan......................................................................................................................5
Akibat kelelahan kerja........................................................................................................................5
jenis kelelahan kerja..........................................................................................................................6
Cara mengatasi kelelahan dan kebosanan kerja................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................9
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Alloh SWT. atas segala limpahan rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun dan
isinya yang sangat sederhana. Semoga maklah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan dan petunjuk atau pedoman bagi pembaca.
Kami berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Harus kami akui bahwa makalah yang kami susun ini masih memiliki banyak
kekurangan dalam penulisannya karena sedikitnya pengalaman yang kami miliki. Oleh
karena itu kami berharap agar pembaca memberi masukan-masukan yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kelelahan kerja dan kebosanan.Kelelahan
kerja tersebut disebabkan oleh faktor dari pekerja sendiri ataudari pihak menajemen
perusahaan. Sedangkan Kebosanan atau kejenuhan kerja adalah suatu sumber frustasi
fundamental bagi karyawan. Karyawan atau pegawai yang merasa jenuh terhadap suatu
pekerjaan yang rutin dan sederhana akan berakibat karyawan tersebut melakukan kesalahan,
lamban dalam bekerja, dan cenderung bercakap– cakap dalam bekerja.
Kelelahan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja tidak mengatur
dengan benar posisi tubuhmereka saat sedang melakukan aktivitas kerja. Sedangkan faktor
penyebabyang ditimbulkan dari pihak manajemen, biasanya tidak adanya alat-alat
keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang dibuat oleh pihak manajemenmasih belum
mempertimbangkan segi ergonominya. Misalnya pekerjaanmengangkat benda kerja di atas 50
Kg tanpa menggunakan alat bantu.Kondisi ini bisa menimbulkan kelelahan dan bahkan cidera
pada pekerja.ntuk menghindari hal tersebut, pertama-tama yang dapat dilakukanadalah
mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salahdan juga mengurangi
resiko kelelahan kerja yang berlebihan. Setelah jenis pekerjaan tersebut diidentifikasi, maka
langkah selanjutnya adalahmenghilangkan cara kerja yang bisa mengakibatkan kelelahan
berlebih dan bahkan cidera pada pekerja

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi kelahan dan kebosanan kerja?
2. Apa saja Faktor-faktor kelelahan dan kebosanan kerja?
3. Apa saja jenis jenis dari kelelahan dan kebosanan kerja?
4. Apa saja akibat dari kelelahan dan kebosanan kerja ?
5. Bagaimana cara mengatasi kelelahan dan kebosanan kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengapa definisi kelahan dan kebosanan kerja?
2. Mengetahui Faktor-faktor kelelahan dan kebosanan kerja?
3. Mengetahui jenis jenis dari kelelahan dan kebosanan kerja?
4. Mengapa akibat dari kelelahan dan kebosanan kerja ?
5. Mengapa cara mengatasi kelelahan dan kebosanan kerja
.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi kelelahan kerja

Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subyektif. lelah
adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja.
Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya
bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan
tubuh .menurut Sumamur, Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat
kesalahan kerja.
Menurut yameron kelelahan kerja merupakan kriteria yang kompleks yang tidak hanya
menyangkut kelelahan fisiologis dan psikologis tetapi dominan hubungannya dengan
penurunan kinerja fisik, adanya perasaan lelah, penurunan motivasi dan penurunan
produktivitas kerja ambar, Kelelahan kerja disebut juga sejenis stress yang banyak dialami
oleh orang-orang yang bekerja dalam pekerjaan-pekerjaan pelayanan terhadap manusia
lainnya seperti perawat kesehatan, transportasi, kepolisian, dan sebagainya.
Menurut Mc arland kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan
dengan adanya penurunan efisiensi kerja,keterampilan serta peningkatan kecemasan atau
kebosanan. Dan Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah, output menurun, dan
kondisi fisiologis yang dihasilkan dari aktivitas terus-menerus.

2. Faktor-faktor Kelelahan
Timbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang terakumulasi dari
berbagai faktor penyebab yang mendatangkan ketegangan stres yang dialami oleh tubuh
manusia menurut wignjosoebroto, grandjeen (1992) dan suma'mur 1994 dari proceding
mengemukakan faktor yang mempengaruhi kelelahan ada dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Cang termasuk faktor internal antaralain faktor somatis atau faktor fisik, jenis
kelamin, usia, pengetahuandan sikap atau gaya hidup. Sedangkan yang termasuk faktor
eksternaladalah keadaan fisik lingkungan kerja kebisingan, suhu, pencahayaan, faktor kimia
Atau beracun, faktor biologis bakteri, jamur, faktor ergonomi, kategori pekerjaan, sifat
pekerjaan, disiplin atau peraturan perusahaan, upah, hubungan sosial dan posisi kerja atau
kedudukan. Menurut grandjean (1998) faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan sifat
pekerjaan yang monoton kurang bervariasi intensitas lamanya pembeban fisik dan mental.
ingkungan kerja misalnya kebisingan, pencahayaan cuaca kerja. (Faktor psikologis misalnya
rasa tanggung jawab dan khawatir yang berlebihan, serta konflik yang kronis8menahun,
status kesehatan dan status gisi.Menurut Siswanto yang dikutip dari ambar 2006 faktor
penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan.
A.Pengorganisasian yang tidak menjamin istirahat dan rekreasi, variasi kerja dan intensitas
pembebanan fisik yang tidak serasi dengan pekerjaan.
B. Faktor psikologis misalnya rasa tanggung jawab dan khawatir yang berlebihan serta
konflik yang kronis/menahun

3. Akibat kelelahan kerja


Konsekwensi kelelahan kerja menurut Randalf Schuler (1999) antara lain
1. pekerja yang mengalami kelelahan akan berprestasi lebih buruk lagi kibat kelelahan
kerja
2. Memburuknya hubungan si pekerja dengan pekerja lain.
3. Dapat mendorong terciptanya tingkah laku yang menyebabkan menurunnya kualitas
hidup rumah tangga seseorang.

Menurut Sumamur ada 30 gejala kelelahan yang terbagi dalam kategori 3 kelompok yaitu :
1. Menunjukkan terjadinya pelemahan kegiatan.Perasaan berat di kepala, menjadi lelah
seluruh badan, kaki merasa berat, sering menguap, merasa kacau pikiran, manjadi
mengantuk,marasakan beban pada mata, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak
seimbang dalam berdiri, mau berbaring.
2. Menunjukkan terjadinya pelemahan motivasi. Merasa susah berpikir, lelah berbicara,
menjadi gugup, tidak berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap
sesuatu,cenderung untuk lupa, kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tidak
dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam pekerjaan.
3. Menunjukkan gambaran kelelahan fisik akibat keadaan umum.Sakit kepala, kekakuan
di bahu, merasa nyeri di punggung, terasa pernafasan tertekan, haus, suara serak,
terasa pening, spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan, merasa kurang
sehat.
4. Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibatterjadinya kelelahan
yang kronis. ;erasaan lelah tidak saja terjadisesudah bekerja pada sore hari, tetapi juga
selama bekerja, bahkankadang-kadang sebelumnya. Perasaan lesu tampak sebagai
suatu gejala. Gejala-gejala psikis ditandai dengan perbuatan- perbuatan anti sosial dan
perasaan tidak cocok dengan sekitarnya, sering depresi kurangnya tenaga serta
kehilangan inisiatif. Tanda-tanda psikis ini sering disertaikelainan-kelainan psikolatis
seperti sakit kepala, vertigo, gangguan pencernaan,tidak dapat tidur dan lain-lain.

4. jenis kelelahan kerja


Kelelahan kerja berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
Suma’mur, (1996). Kelelahan kerja dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Berdasarkan proses dalam otot


Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum
fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu
waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan gejala yang ditunjukan tidak hanya berupa
berkurangnya tekanan fisik,namun juga pada makin rendahnya gerakan. ;ada akhirnya
kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkanseperti!
melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya
kesalahan dalam melakukan kegiatankerja, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas
kerjanya. Gejala Kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar atau
external signs (AM Sugeng Budiono, 2003)
Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori kimia dan
teori saraf pusat terjadinya kelelahan. pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa
terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa
metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Sedangkan perubahan aruslistrik
pada otot dan saraf adalah penyebab sekunder. Sedangkan pada teori saraf pusat menjelaskan
bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi
mengakibatkandihantarkannya rangsangan saraf melalui saraf sensoris ke otak yang disadari
sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam
mengendalikan Gerakan sehingga frekuensi potesnsial kegiatan pada sel saraf menjadi
berkurang. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan
kontraksi otot dan Gerakan.

2. Kelelahan umum (General Fatigue)


Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa. Semua
aktivitas menjadi terganggu dan terhambat karena munculnyagejala kelelahan tersebut. tidak
adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat dan
merasa ngantuk (AM Sugeng Budiono 2003)
Kelelahan umum biasanya ditandai berkurangnya kemauan untuk bekerja yang
disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah,
sebab- sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi (Tarwaka, 2004)

5. Cara mengatasi kelelahan dan kebosanan kerja


Beberapa tips untuk meminimalisir rasa lelah dan kebosanan saat kerja tanpa harus
bermalas-malasan sampai mendapat teguran dari atasan yang dapat kita lakukan antara lain

1. Pikirkan hal menyenangkan dari pekerjaan yang anda jalani


Ingat dan pikirkan kembali hal-hal menyenangkan yang Anda peroleh selama menekuni
pekerjaan tersebut, selain gaji yang diterima bukankah bekerja dipelayanan umum seperti
rumah sakit adalah sama dengan membantu orang lain? Tak salah bila pekerjaan Anda
bernilai ibadah ibadah. Pikirkan juga bahwa betapa banyak orang yang ingin menggantikan
Anda di posisi kerja sekarang ini. Jadikanlah hal itu sebagai motivasi untuk kembali
bersemangat dalam bekerja.

2. Gunakan target waktu


Bosan biasanya datang karena memulai pekerjaan dengan mindset yang salah. Kebanyakan
orang masuk kerja hanya sekedar untuk menunggu jam pulang saja. Ini membuat 8 jam
bekerja itu melelahkan dan jam pulang terasa semakin lama dan membosankan. Apalagi
untuk pekerjaan yang bersifat rutinitas akan lebih cepat membuat bosan. Selalu pasang target
waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain untuk motivasi, hal ini juga membuat
pekerjaan semakin menantang seperti bermain game yang ada batasan waktunya. Semakin
lama, kita akan semakin cepat dalam bekerja dan setiap hari target waktu tersebut semakin
kita perpendek dan itu semua kita lewati tanpa merasa bosan.
3. Mengkonsumsi minuman atau camilan yang sehat.
Mengkonsumsi minuman atau camilan yang sehat di sela- sela jam bekerja juga dapat
membantu Anda dalam mengatasi rasa bosan saat bekerja. Selain meningkatkan mood, hal ini
juga akan memotivasi Anda untuk bekerja kembali. Kegiatan ini dapat dilakukan pada waktu-
waktu yang memungkinkan untuk rehat sejenak dan dilakukan di pantry atau ruangan khusus,
tidak dilakukan ketika pelayanan berlangsung. Makanan atau camilan sehat antara lain salad
buah, buah potong, makanan berbahan gandum utuh, krakers rendah gula atau makanan
tradisional yang direbus. Hindari camilan yang tinggi lemak, tinggi karbohidrat dan tinggi
gula karena justru akan memicu rasa kantuk saat bekerja lagi. Minuman yang sehat yang
dapat diminum antara lain teh hangat rendah gula, jus buah, smoothies, yoghurt dan lain- lain.
4. Mendengarkan Musik
Bila pekerjaan yang sedang dilakukan memungkinkan untuk dapat mendengarkan musik,
maka alunan musik dapat diperdengarkan. Sesuaikan jenis musik yang didengar dengan
selera dan kegiatan yang dilakukan sehingga alunan musik justru tidak memecah konsentrasi
kita. Ketika mengerjakan tugas yang berhubungan erat dengan ketelitian dapat diiringi
dengan instrumental lembut. Sebuah penelitian membuktikan bahwa tingkat konsentrasi dan
kecerdasan bisa meningkat ketika melakukan aktivitas dengan mendengarkan musik
instrumental klasik.

5. Berusaha mencari kepuasan dalam bekerja


Kita wajib bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi ( Tupoksi ) yang dibebankan kepada
kita dengan baik, tapi kita juga harus berusaha mencari kepuasan dalam bekerja. Kepuasan
dalam bekerja bukan identik dengan gaji atau fasilitas yang kita dapatkan. Tetapi lebih
bersifat rohaniah dimana kita merasa bahwa kerja kita dapat membawa manfaat yang besar
baik bagi pasien, keluarga, rekan kerja dan diri kita sendiri.

6. Mengobrol dengan Rekan Kerja Anda


Terlibat pembicaraan dengan rekan kerja atau mengobrol santai dapat dilakukan di dalam
tempat kerja selama tidak mengganggu suasana dan pekerjaan. Hindari gurauan yang bersifat
tidak sopan atau menyinggung orang lain. Selain mengurangi kebosanan, hal ini juga dapat
membangun hubungan baik dan kerja sama dengan rekan kerja.

7. Bekerja Cerdas
Tarik garis lurus yang tegas antara “kerja keras” dan “kerja cerdas”. Lakukan pekerjaan
sesuai prosedur serta mulailah bekerja sebagai team work, yaitu bekerja bersama dengan
tujuan yang sama dan target yang sama sehingga tidak akan terjadi kecemburuan dalam
bekerja yang akan mengakibatkan pekerjaan tidak beres atau tidak selesai pada waktunya.
8. Berolahraga ringan setelah pulang dari bekerja
Olahraga atau gerak badan yang ringan mampu mengusir stress dan penat. Mungkin Anda
sudah lelah seharian berkutat dengan pekerjaan rutin namun, dengan bersepeda santai,
berenang, aerobik, anda bisa mendapatkan badan kembali segar, serta menghilangkan rasa
tertekan pada rutinitas kerja Anda.

Kegembiraan ataupun kesegaran yang didapatkan bisa memacu hormonhormon yang dapat
mengurangi rasa capek dan penat dari bekerja. Tentunya aktivitas ini harus disesuaikan
dengan kondisi kegiatan di rumah dan kondisi kesehatan anda.

9. Berusahalah menjadi panutan atau contoh yang baik bagi lingkungan anda
Berusaha berlaku positif selama bekerja dan berusaha untuk dapat menjadi contoh yang baik
bagi lingkungan sekitarnya akan membuat kita semakin bersemangat dalam bekerja. Bukan
dengan tujuan untuk mendapat pujian atau tambahan bonus tetapi dilakukan dengan ikhlas
dengan harapan dapat membawa energi positif dan perubahan yang baik bagi lingkungan
kerja dapat menjadi cara jitu sebagai inspirasi bagi Anda untuk menambah motivasi bekerja.
Apapun posisi jabatan atau apapun jenis pekerjaan kita bila dilakukan dengan baik selalu bisa
menjadi inspirasi bagi orang- orang di sekitar kita.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

dari makalah tersebut adalah kelelahan kerja merupakan menurunnya efisiensi,


performansi kerja dan berkurangnya kekuatan /ketahanan fisik tubuh untuk terus
melanjutkan yang harus dilakukan. Kelelahan kerja sendiri mempunyai dua macam
jenis, yaitu kelelahan otot, dan kelelahan umum. Faktor penyebab dari kelelahan kerja
dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor
internal antara lain adalah faktor somatis atau faktor fisik, gisi, jenis kelamin, usia,
pengetahuan dan sikap atau gaya hidup. Sedangkan yang termasuk faktor eksternal
adalah keadaan fisik lingkungan kerja kebisingan, suhu, pencahayaan, faktor kimia
Aat beracun1, faktor biologis bakteri, jamur, faktor ergonomi, kategori pekerjaan,
sifat pekerjaan,disiplin atau peraturan perusahaan, upah, hubungan sosial dan posisi
kerjaatau kedudukan. Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat
terjadinya kelelahan yang kronis. ;erasaan lelah tidak sajaterjadi sesudah bekerja pada
sore hari, tetapi juga selama bekerja, bahkankadang-kadang sebelumnya. ;erasaan lesu
tampak sebagai suatu gejala gejala-gejala psikis ditandai dengan perbuatan- perbuatan
anti sosial dan perasaan tidak cocok dengan sekitarnya, sering depresi,kurangnya
tenaga serta kehilangan inisiatif. Tanda-tanda psikis ini sering disertai kelainan-
kelainan psikolatis seperti sakit kepala, vertigo, gangguan pencernaan,tidak dapat
tidur dan lain-lain. Kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara yang ditujukan
kepada keadaan umum danlingkungan fisik di tempat kerja. Misalnya banyak hal
yang harus dicapai dalam jam kerja, pemberian istirahat yang tepat kamar yang tepat,
masa-masa libur dan rekreasi dan lain lain
Daftar Pustaka
* Grandjean, E. 1993 fitting the task to the Mam. 4th edition. Taylor & Francis Inc London
*Suma'mur P.K. (2009) Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Gunung Agung
*Schuler, Randall, S., dan SusanE. J. (1999) Manajemen Sumber Daya Manusia
Mengahadapi Abad 21. Jakarta: Erlangga
*Sudjana (2005) Metode Statistika. bandung: Tarsito
*Suryaningtyas, Y. dan Widajati, N (2017) iklim Kerja dan Status Gizi dengan Kelelahan
Kerja pada Pekerja di Ballast Tank bagian Reparasi Kapal PT. X Surabaya. Jurnal
Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr. Soetomo, Vol 3 No. 1, April 2017 : 31-46
*Wignjosoebroto, sritomo (2003) Ergonomi studi gerak dan waktu teknik analisis untuk
peningkatan produktivitas kerja Surabaya : Guna Widya

Anda mungkin juga menyukai