Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merukapan negara berkembang karena inilah Indonesia sangat
membutuhkan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang sehat, efesien dan
produktif. Tenaga kerja yang seperti inilah yang di harapkna mampu
berkompetisi dengan tenaga kerja lain, baik di dalam negri maupun di luar
negri. Keunggulan dalam hal ini dapat tercapai apabila semua pihak turut
berperan aktif dalam bekerja sama dengan tingkat kemampuan yang dimiliki.
Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam menentukan
keberhasilan dalam suatu lingkup dunia pembangunan dan pekerjaan. Sehubung
dengan hal ini, dapat memunculkan fenomena yang merugikan atau bahkan
dapat menghancurkan tujuan organisasi perusahaan, diantaranya yaitu ketidak
puasan kerja, kelambanan kerja, kebosanan, dan yang utama kelelahan kerja
yang dapat mengakibatkan kecelakaan dalam bekerja.
Kelelahan kerja merupakan suatu pola yang muncul di suatu keadaan, yang
secara umum terjadi pada setiap orang, dimana ketika dia tidak sanggup lagi
melanjutkan pekerjaan. Kelelahan merupakan suatu masalah yang harus
mendapat perhatian. Semua jenis pekerjaan baik formal ataupun informal yang
dapat menyebabkan kelelahan kerja.
Kelelahan kerja yang tidak di atasi dapat menimbulkan berbagai jenis
permasalahan kerja yang bersifat fatal dan mengakibatkan kecelakaan dalam
bekerja. Tujuan dari kesehatan kerja untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Salah satu tujuan dari pelaksanaan kesehatan kerja dalam bentuk
1
operasional adalah pencegahan kelelahan dan serta meningkatkan kualitas para
pekerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kelelahan kerja?
2. Apa saja jenis- jenis kelelahan kerja?
3. Apa faktor penyebab kelelahan kerja?
4. Apa dampak dari kelelahan kerja?
5. Bagaimana cara pengendalian kelelahan kerja?
6. Apa saja metode yang dapat digunakan untuk pengukuran kelelahan kerja?
7. Bagaimana cara mengetahui standar kriteria hasil pengukuran kelelahan kerja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kelelahan kerja.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kelelahan kerja.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab kelelahan kerja.
4. Untuk mengetahui dampak dari kelelahan kerja.
5. Untuk mengetahui cara pengendalian kelelahan kerja.
6. Untuk mengetahui metode pengukuran kelelahan kerja.
7. Untuk mengetahui standar kelelahan kriteria pengukuran kelelahan kerja.
D. Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian kelelahan kerja.
2. Dapat mengetahui jenis – jenis kelelahan kerja.
3. Dapat mengetahui faktor penyebab kelelahan kerja.
4. Dapat mengetahui dampak dari kelelahan kerja.
5. Dapat mengetahui cara pengendalian kelelahan kerja.
2
6. Dapat mengetahui metode pengukuran kelelahan kerja.
7. Dapat mengetahui standar kelelahan kriteria pengukuran kelelahan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
3
b) Berdasarkan waktu terjadinya kelelahan, meliputi:
Kelelahan akut, disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh organ
tubuh secara berlebihan dan datangnya secara tiba – tiba. Kelelahan ini
biasanya terjadi hanya bersifat sementara, dan dapat pulih kembali
setelah diberikan istirahat dan energi secukupnya. Jika demikian
kondisinya, maka kelelahan demikian merupakan kelelahan yang ringan.
c) Menurut penyebab
Menurut penyebabnya kelelahan kerja terbagi atas :
Kelelahan fisik yang disebabkan oleh faktor fisik, Tanda-Tanda dan
Gejala Kelelahan Fisik :
- Tubuh menjadi lemah dan lemas.
- Cepat lelah meski hanya melakukan aktivitas fisik yang ringan saja.
- Kurang motivasi untuk memulai atau melanjutkan pekerjaan.
- Kelelahan yang berkepanjangan.
- Nafas terasa pendek dan sesak.
- Kesadaran kadang hilang.
- Detak jantung terasa meningkat.
4
Kelelahan non fisik yang disebabkan oleh faktor-faktor non fisik seperti
adanya problema psikososial dalam keluarga, tempat kerjanya maupun
dalam masyarakat di lingkungannya.
5
berbahaya maka pekerja akan mengalami kelelahan yang leih cepat, dan
bisa saja riwayat penyakit kambuh tiba – tiba dan dapat menyebabkan
kecelakaan dalam bekerja yang tak terduga.
6
Iklim kerja merupakan interaksi berbagai variable seperti
temperature, kelembaban udara, hal ini sangat mempengaruhi
kelelahan kerja. Rentang suhu yang normal yang bagus untuk
menjalani pekerjaan yaitu di rentang suhu 25° - 27°.
Contoh kasus yaitu, jika bekerja pada rentang suhu di bawah 25°
maka suhu akan terasa dingin dan kualitas kerja sistem tubuh akan
menurun serta dapat menyebabkan ngantuk.
Kebisingan
Suara yang terlalu bising dan berlangsung lama dapat menimbulkan
stimulasi didekat area penerimaan pendengaran. Keadaan ini akan
menimbulkan kelelahan.
Contoh kasus yaitu, jika pada saat melaksanakan pekerjaan ada orang
lain yang memutar music dengan volume berlebihan, maka beberapa
orang akan merasa terganggu dengan suara tersebut dan
menyebabkan ketidak fokusan pada pekerja.
Faktor ergonomic
Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dan kelelahan kerja.
Ergonomi juga berperan dalam memaksimalkan kenyamanan,
keamanan dan efesiensi pekerja.
Contoh kasus yaitu, keselarasan antara alat kerja dan postur tubuh
kita, misalnya ukuran tinggi meja kerja yang sesuai dengan postur
tubuh kita sehingga meningkatkan ke rilexan pada tubuh dan
mengurangi kelelahan bekerja.
7
4. Dampak Dari Kelelahan Kerja
Kelelahan kerja dapat menimbulkan beberapa keadaan yaitu prestasi kerja yang
menurun, fungsi fisiologis motorik dan neural yang menurun, badan terasa tidak
enak dan semangat kerja yang menurun. Perasaan kelelahan kerja cenderung
meningkatkan terjadinya kecelakaan kerja, sehingga dapat merugikan diri pekerja
sendiri maupun perusahaannya karena adanya penurunan produktivitas kerja.
Kelelahan kerja terbukti memberikan kontribusi lebih dari 50% dalam kejadian
kecelakaan kerja di tempat kerja (Setyawati K.M., 2011).
8
6. Metode Pengukuran Kelelahan Kerja
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur tingkat kelelahan secara langsung.
Pengukuran-pengukuran yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya hanya
berupa indikator yang menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Menurut
Tarwaka (2011) beberapa metode pengukuran yang dapat dilakukan antaralain:
9
Uji Hilangnya Kelipan (Flicker-Fusion Test)
Kemampuan tenaga kerja untuk melihat kelipan akan berkurang ketika pekerja
dalam kondisi yang lelah. Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang
diperlukan untuk jarak antara dua kelipan. Uji kelipan, disamping untuk
mengukur kelelahan juga menunjukkan keadaan kewaspadaan tenaga kerja.
Waktu Reaksi
Kategori (mili detik)
Normal (N) 150,0 – 240,0
Kelelahan Kerja Ringan (KKR) 240,0< X < 410,0
Kelelahan Kerja Sedang (KKS) 410,0 ≤ X < 580,0
Kelelahan Kerja Berat (KKB) ≥ 580,0
10
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
1. Kelelahan merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh adanya penurunan
kesiagaan dan perasaan lelah. Perasaan lelah tersebut merupakan akibat
komulatif dari beberapa faktor seperti intensitas dan durasi kerja fisik dan
mental, monotoni, iklim kerja, penerangan, kebisingan, tanggung jawab,
kecemasan, konflik-konflik, penyakit, keluhan sakit dan nutrisi (Grandjean,
1985)
2. Ada beberapa macam kelelahan antara lain :
dibagi menurut proses pada otot, waktu terjadinya dan penyebab kelelahan itu
sendiri
3. Faktor penyebab kelelahan kerja antara lain :
a) Faktor dari dalam individu : usia, jenis kelamin, status gizi, status
kesehatan
b) Faktor dari luar antara lain : beban kerja dan masa kerja, lingkungan kerja
fisik
4. Dampak Dari Kelelahan Kerja, Kelelahan kerja dapat menimbulkan beberapa
keadaan yaitu prestasi kerja yang menurun, fungsi fisiologis motorik dan neural
yang menurun, badan terasa tidak enak dan semangat kerja yang menurun
11
Sesuai kapasitas kerja fisik
Sesuai kapasitas kerja mental
Kerja lebih dinamis
Kerja lebih bervariasi
Redesain lingkungan kerja
Kebutuhan kalori seimbang
6. Metode pengukuran kelelahan kerja yang dapat dilakukan
Kualitas dan Kuantitas Kerja
Uji Psikomotor (Psychomotor Test)
Uji Hilangnya Kelipan (Flicker-Fusion Test)
Pengukuran Kelelahan secara Subjektif (Subjective Feelings of Fatigue)
B. Saran
Demi menjaga keselamatan bersama, sebaiknya kita menjaga kesehatan kita dan
mengatur segala jam istirahat agar tidak terjadi kelelahan dalam melaksanakan
pekerjaan, dan mengurangi terjadinya kecelakaan dalam bekerja, sehingga tidak
merugikan diri sendiri dan perusahaan atau instansi tempat kita bekerja.
12
DAFTAR PUSTAKA
13