Anda di halaman 1dari 33

PENUNTUNPRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2016
Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik ii
DAFTARISI

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Tata Tertib Praktikum iv

Susunan Penulisan Laporan PraktikumKimia Fisika vi

Percobaan 1 Adsorpsi Isotermis 1

Percobaan 2 Distilasi atau Penyulingan 7

Percobaan 3 Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi 11

Percobaan 4 Sistem Zat Cair Tiga Komponen 15

Percobaan 5 Tegangan Permukaan 21

Percobaan 6 Kenaikan Titik Didih 27

Percobaan 7 VolumMolal Parsial 30

Percobaan 8 Tetapan Kesetimbangan 35

Percobaan 9 Penentuan Berat Molekul Berdasarkan Pengukuran Massa 40


Jenis Gas

Daftar Pustaka 44

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik ii


Percobaan
ADSORPSI ISOTERMIS
1
TUJUAN
Mengamati peristiwa adsorbsi suatu larutan pada suhu tetap oleh padatan.

TEORI
Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan cairan pada permukaan zat penyerap

(adsorbsi). Zat yang diserap disebut adsorbat. Zat padatterdiridariatom-atom atau

molekul-molekul yangsalingtarikmenarikdengan daya tarik Van Der Waals. Kalau

ditinjaumolekul-molekuldidalam zatpadat,makagayatarikmenarikantarasatu molekul

dengan molekul yang lain disekelilingnya adalah seimbang. Sebab gaya tarik

yangsatuakandinetralkanolehyanglainyangletaknyasimetri(atauresultantenya=

0).

Lainhalnyadenganmolekul-molekulyang letaknya dipermukaan, gaya tarik kedua

molekultersebuttidakseimbang karenapada salah satu arah disekelilingmolekul

tersebuttidakadamolekullainyangmenariknya. Akibatnya zat tersebut akanmenarik

molekul-molekul gas aatau solute kepermukaannya. Fenomena ini disebut adsorbsi.

Adsorbsi dipengaruhi :

- Macamadsorben

- Macamzat yang diadsorbsi (Adsorbat)

- Konsentrasi masing-masing zat

- Luas permukaan

- Temperatur

- Tekanan

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (1)


Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu, makin tinggi konsentrasi

adsorbat makin besar zat yang dapat diserap. Proses adsorbsi berada dalamkeadaan

setimbang apabila kecepatan desorbsi sama dengan kecepatan adsorbsi. Apabila salah

satu zat ditambah atau dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru.

Desorbsi adalah kebalikan adsorbsi, yaitu peristiwa terlepasnya kembali

adsorbatdaripermukaanadsorben.Adsorbsiisotermisadalahadsorbsiyangterjadipada

temperaturtetap.Untukmenerangkanfenomena adsorbsi secara kuantitatifkita

mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan Vant Hoff.

A. Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich :

kC n nlogClogklogX-logn
n

dimana,

X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)

m= berat adsorben (gram)

C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)

k = konstanta Freundlich

n = konstanta lain

B. Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir :

C C
Nm KNm
1
N

dimana,

N = mol asamyang teradsorbsi per gramkarbon aktif

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (2)


C = konsentrasi akhir dari asamdalam mol/liter

K = konstanta Langmuir

Nm=jumlahmolyangdiperlukanuntukmembuatlapisantunggalpada karbon

aktif.

Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya sesuai/cocok

jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal (monolayer) pada permukaan

adsorben.Keduaisotermtersebuttidakcocoklagipadatekananyanglebihtinggi, karena

lapisan adsorbat yang terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal, tetapi menjadi

lapisan multi molekuler.

Untuk kondisi ini, isotermyang lebih sesuai dipakai adalah isotermBET

(Brunauer Emmet and Teller).Isotermini dibuat atas dasar anggapan bahwa kekuatan

yang ada dipakai untuk kondensasi dan energi ikat adsorbsi multimolekuler. Kalor

adsorbsi gas pada lapisan kedua, ketiga dst dianggap sama dengan kalor pencairan gas.

Adsorbsi larutan oleh zat padat ada 3 kemungkinan :

a. Adsorbsi positif

Apabila solut relatif lebih besar teradsorbsi daripada adsorbent.

Contoh: zat warna oleh aluminiumatau Chromium.

b. Adsorbsi negatif

Apabilasolventrelatiflebihbesarteradsorbsidaripadasolutedalamlarutan. Contoh:

Alkaloid dengan karbon aktif

c. Berdasarkan kondisi kita mengenal dua jenis adsorbsi

1.Adsorbsi fisika(physisorption)

Apabilaadsorbsiberjalanpadatemperaturrendahdanprosesnyareversibel

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (3)


jumlahasamyanghilangkarenadiadsorp=pengurangankonsentrasiasam

dalamlarutan.

2.Adsorbsi kimia (chemisorption, activated adsorbsion)

Apabilaadsorbsiberjalanpadatemperaturtinggidisertaidenganreaksikimia yang

irreversibel.

ALATALATYANGDIPAKAI
1. Kertas Saring

2. Labu erlenmeyer 7 buah

3. Cawan porselin 1 buah

4. Corong 1 buah

5. Pipet ukur 1 buah

6. Buret 1 buah

7. Statif/klem 1 buah

8. Bunsen/kaki tiga/kasa 1 buah

9. Gelas arloji 1 buah

10. Labu takar/gelas ukur 50 ml, 100 ml.

BAHAN-BAHANYANGDIPAKAI
1. NaOH 0,1 N

2. AsamAsetat

3. Carbon aktif 6 gram

4. HCL

5. Indikator PP/MO

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (4)


PROSEDURPERCOBAAN
Sebagai adsorben dipakai karbon aktif dan sebagai adsorbat dipakai suatu asam
(ditentukan oleh asisten, misal asamasetat).
1. Panaskankarbondalam cawanporselin,jagajangansampaimembara,kemudian

didinginkan dalam exicator. Masukkan dalam enam buah labu erlenmeyer

dengan berat karbon masing-masing 1 gram.

2. Buatlahlarutanasamdengankonsentrasi0,15;0,12;0,09;0,06;0,03dan0,015

Mdenganvolumemasing-masing100ml.Larutaninidibuatdaripengenceran larutan

0,15 N.

3. Satuenlenmeyeryangtidakadakarbonaktifnyadisi100ml0,03Mlarutanasam asetat,

contoh ini akan dipakai sebagai kontrol.

4.Tutup semua labu tersebut dan kocoklah secara periodik selama 30 menit,

kemudian biarkan diamuntuk paling sedikit 1 jamagar terjadi kesetimbangan.

5. Saringlahmasing-masinglarutanmemakaikertassaringhalus,buang10ml pertama

dari filtrat untuk menghindarkan kesalahan akibat adsorbsi karena kertas

saring.

6. Titrasi25mllarutanfiltratdengan0,1NNaOHbakudenganindikatorPP.

Lakukan 2 kali untuk masing-masing larutan

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (5)


Percobaan
DISTILASI atau PENYULINGAN
2
TUJUAN:
Mahasiswa/praktikan mampu memisahkan bahan-bahan kimia alami dengan

proses destilasi sederhana.

PERALATAN:
Labu destilasi 500 ml
Kondenser
Labu erlenmeyer
Termometer
Pemanas (Heating mantle)

BAHAN:
Daun dan batang kayu putih
Daun dan batang kayu manis
Daun dan batang cengkeh
Dan lain-lain, Misalnya batang sereh ( Citronella)

PROSEDURKERJA:
1. Timbang25gramdaun-daunanataukulitbuahyangmengandungbahan- bahan

kimia alami dan berkhasiat, seperti kayu-putih, cengkeh, lemon, dan lain- lain

(lihat tabel 1) yang sudah dirajang halus (dengan lebar sekitar 2 5 mm),

kemudian masukkan ke dalamlabu destilasi 500 mL dan tambahkan 250 mL air.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (6)


2. Periksainstalasidansemuasambunganalatdestilasidenganseksama.Pastikan tidak

ada yang salah pasang dan kendur.

3. Nyalakankeranganairuntukpendinginankondenserdenganbukaanyangrelatif kecil

sekali ( 25%).

4. Nyalakan pemanas untuk labu distilasi ( skala 9).

5. Lakukan operasi distilasi selama 30 menit (gunakan stopwatch), mulai dari

tetesan pertama.

6. Simpan hasilnya pada labu erlenmeyer dan pisahkan di tempat yang aman.

7. Timbang25gramdaun-daunan+batangkering(ataucampurankulitbasah dan

kering), kemudian masukkan ke dalamlabu destilasi 500 mL dan tambahkan

250 ml air.

8. Ulangi seperti langkah 2 s/d 6 di atas.

TUGAS
1. Amatihasil-hasilyangdidapatdariprosedurkerjadiatas,denganparameter-

parameter sebagai berikut:

- Berat dan volume campuran,

- Bau atau aroma campuran,

- Fasa campuran,

- Warna cairan,

- Densitas produk (relatif terhadap air),

- Lain-lain (tanyakan pada koordinator atau asisten).

2. Carilahliteratur-litratur(termasukkorandanmajalahilmiahpopuler)yang

berhubungan dengan percobaan ini.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (7)


Tabel 1.Tumbuhan dan buah yang mengandung bahan-bahan kimia alami.

No. Tumbuhan ProdukMinyak

1. Cengkeh(Syzygiumaromaticum) Minyakcengkeh( 85%eugenol)

2. Kayuputih( 500species:Eucalyptus Minyakkayuputih(mayoritas:cineole,


critriodora,E.smithii,E.globulus,E. piperitone)
robusta)

3. Kulitbuahjeruklemon(Citruslimon,C. Minyaklemon(lemonoil,mengandung:d-
medica) limonenedancitral))

4. Kayumanis(Cinnamomumcassiavera, Minyakkayumanis(mayoritasmengandung:
Cinnamomuminers,Cinnamomum cinnamon,dansaffrol)
zeylanicum)

5. Nilam(Pogostemoncablin(Blanco), Minyaknilam(patchoulioil,mengandung
Pogostemonheyneanus,Pogostemon senyawaan:patchoulialcohol,patchouli
hortensis) campur,eugneno,benzaldehyde,
cinnamicaldehide,cadinene)

Gambar1. Rangkaianalatdistilasisederhana

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (8)


Gambar2.Daunkayuputih Gambar3.Daunkayumanis

Gambar4.Daunnilam Gambar5.Dauncengkeh

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (9)


Percobaan
PENGARUH KONSENTRASI DAN
SUHU PADA LAJU REAKSI 3
TUJUAN:
1. Mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi pada laju reaksi.

2. Mempelajari pengaruh suhu pada laju reaksi

PENDAHULUAN
Percobaan ini bersifat semikualitatif yang dapat digunakan untuk menentukan

pengaruhperubahankonsentrasidanpengaruh suhu pada laju reaksi.Reaksi yang

diamatiadalahreaksi pengendapankoloid belerang yang terbentuk apabila tiosulfat

direaksikandenganasam.Yangdiukurdalam percobaaniniadalahwaktuyang dperlukan

agar koloid belerang mencapai suatu intensitas tertentu.Reaksi

pengandapan belereng dapat ditulis sebagai berikut :


S 2O3 2(aq)2H(aq)H2O(I)SO2(g)S (s)

ALAT-ALATYANGDIPAKAI
1. Gelas ukur

2. Stop Watch

3. Erlenmeyer

4. Thermometer

5. Bunsen, Kaki tiga dan kasa

6. Pipet Volum

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (10)


BAHAN-BAHANYANGDIPAKAI
1.Na2S 2O3

2.HCL

PROSEDURPERCOBAAN

BagianA
1. Tempatkan50mlnatriumtiosulfat0,25Mdalamgelasukuryangmempunyai alas rata.

2. Tempatkangelasukurtadidiatassehelaikertasputihtepatdiatastandasilang hitam

yangdibuatpadakertasputihtsb,sehinggaketikadilihatdariatasmelalui larutan

tiosulfat, tanda silang itu jelas terlihat.

3. Tambahkan2mlHCL1Mdantepatketikapenambahandilakukannyalakan stop

watch. Larutan diaduk agar pencampuaran menjadi merata, sementara

pengamatan dari atas tetap dilakukan.

4. Catatwaktuyanagdiperlukansampaitandasilanghitamtidakdapatdiamatidari atas.

5. Suhu larutan diukur dan dicatat

6. Ulangilangkah-langkahdiatasdenganvolumelarutantiosulfatdanvolumeair yang

berbeda-beda

TUGAS
1. Dalampercobaan ini 1/waktu digunakan untuk mengukur laju reaksi.

Buatlah kurva laju reaksi sebagai fungsi konsentrasi tiosulfat

2. Hitung order reaksi terhadap tiosulfat

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (11)


BagianB
1. Masukkan10mllarutanNa-tiosulfat0,5Mkedalamgelasukur,laluencerkan hingga

volumenya mencapai 50 ml

2. Ambil2mlHCL1M,masukkankedalamtabungreaksi,tempatkangelasukur

dantabungreaksitersebutpadapenangasairyangsuhunya35oC. Biarkan kedua

larutan tersebu beberapa lama, sampai mencapai suhu kesetimbangan.Ukur suhu

dengan menggunakan termometer dan catat.

3.Tambahkanasam kedalam larutantiosulfat,danpadasaatyangbersamaan nyalakan

stop watch. Larutan diaduk lalu tempatkan gelas ukur diatas tanda

silanghitam.Catatwaktuyangdibutuhkansampai tanda silang tidak terlihat lagi bila

dilihat dari atas.

4. Ulangilangkahdiatasuntukberbagaisuhusampai60oC(lakukanuntuk4suhu

yang berbeda).

TUGAS
1. Lajureaksidinyakansebagai1/waktu.Buatkurvalajureaksisebagaifungsi suhu

(oC).Buat kurva log laju reaksi sebagai fungsi 1/suhu (1/oK).

2. Beri komentar mengenai bentuk kurva yang diperoleh.

PERTANYAAN
1. Faktor apa yang mempengaruhi kecepatan reaksi ?

2. Apa yang dimaksud dengan konstanta kecepatan reaksi ?

3. Peningkatan suhu tidak selalu berarti peningkatan laju reaksi.

Beri komentar anda mengenai hal ini !

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (12)


Percobaan
SISTEM ZAT CAIR
TIGA KOMPONEN 4
TUJUAN:
Membuat kurva kelarutan suatu cairan yang terdapat dalamdua cairan tertentu.

TEORI
Berdasarkan hukumfasa Gibbs, jumlah terkecil variabel bebas yang diperlukan

untuk menyatakan keadaan suatu sistemdengan tepat pada kesetimbangan diungkapkan

sebagai :

F = CP+2

dimana,

F = jumlah derajat kebebasan

C = jumlah komponen

P = jumlah fasa

Dalam ungkapandiatas,kesetimbangandipengaruhiolehsuhu,tekaanandan

komposisisistem.Jumlahderajatkebebasanuntuksistem tigakomponenpadasuhudan

tekanan tetap dapat dinyatakan sebagai :

F =3P

Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka F = 2, berarti untuk

menyatakankeadaansistem dengantepatperluditentukankonsentrasidaridua

komponennya.Sedangkanbiladalamsistemterdapatduafasadalamkesetimbangan,

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (13)


makaF=1,berartihanyasatukomponen yang harus ditentukan konsentrasinya dan

konsentrasikomponenyanglainsudahtertentuberdasarkandiagram fasauntuksistem

tersebut.Olehkarenasistem tigakompoenpadasuhudantekanantetapmempunyai

jumlahderajatkebebasanpalingbanyakdua,makadiagram fasasistem inidapat

digambarkandalam satubidangdatarberupasuatusegitigasamasisiyangdisebut

diagramterner.

Jumlahfasadalamsistemzatcairtigakompoentergantungpadadayasaling

larutantarzatcairtersebutdansuhupercobaan.AndaikanadatigazatcairA,BdanC.AdanBsalin

glarutsebagian.PenambahanzatCkedalam campuranAdanBakan memperbesar atau

memperkecil daya saling larut A dan B.

Padapercobaaninihanyaakanditinjausistem yangmemperbesardayasaling

larutAdanB.Dalam haliniAdanCsertaBdanCsalinglarutsempurna.Kelarutan

cairanCdalam berbagaikomposisicampuranAdanBpadasuhutetapdapat digambarkan

padasuatu diagram terner. Prinsip menggambarkankomposisi dalam

diagramterner dapat dilihat pada gambar (1) dan (2) di bawah ini.

A B
y

Gambar 1

TitikA,BdanC menyatakankompoenenmurni.Titik-titikpadasisiAb,BC

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (14)


dan Ac menyatakan fraksi dari dua komponen, sedangkan titik didalam segitiga

menyatakanfraksidaritigakomponen.TitikPmenyatakansuatucampurandengan

fraksi dari A, B dan C masing-masing sebanyak x, y dan z.

25 75
Q

50 50

75 25
P

A B
25 50 75

Gambar 2

TitikXmenyatakansuatucampurandenganfraksiA=25%,B=25%,danC=

50%. Titik-titik pada garis BP dan BQ menyatakan campuran dengan perbandingan

denganjumlahAdanCyangtetap,tetapidenganjumlahByangberubah.Halyang sama berlaku

bagi garis-garis yang ditarik dari salah satu sudut segitiga kesisi yang ada

dihadapannya.Daerahdidalam lengkunganmerupakandaerahduafasa.Salahsatucara untuk

menentukan garis binoidal atau kurva kelarutan ini ialah dengan cara menambah

zatBkedalam berbagaikomposisicampuranAdanC.Titik-titikpadalengkungan

menggambarkan komposisi sistem pada saat terjadi perubahan dari jernih menjadi

keruh.Kekeruhantimbulkarenalarutan tiga komponen yang homogen pecah menjadi dua

larutan konjugat terner.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (15)


ALAT-ALATYANGDIPAKAI
1. Labu tertutup 100 ml 5 buah

2. Erlenmeyer 250 ml 3 buah

3. Burat 50 ml 3 buah

4. Neraca

5. Thermometer

BAHAN-BAHANYANGDIPAKAI
1. Aseton

2. Benzena

3. Kloroform

4. Etanol

5. Asamasetat glasial

6. Aquades

JALANNNYAPERCOBAAN
1.Dalam labuerlenmeyeryangbersih,keringdantertutup,buatlah9macam campuran

cairan A dan C yang saling larut sempurna dengan komposisi sebagai berikut :

Labu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

ml A 2 4 6 8 10 12 14 16 18

ml B 18 16 14 12 10 8 6 4 2

Semua pengukuran volume dilakukan dengan buret

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (16)


2. Titrasitiapcampurandalamlabu1s/d9denganzatBsampaitepattimbul kekeruhan,

dan catat jumlah volume zat B yang digunakan.

Lakukan titrasi dengan perlahan-lahan

3. Tentukan rapat massamasing-masing cairan murni A, B dan C

4. Catat suhu kamar sebelumdan sesudah percobaan

TUGAS
1. LakukanpercobandiatasuntukzatA,BdanCsesuaidengantugasdariasisten.

Berdasarkanzatyangdiberikan,tentukansendirizatmanayangmemilikisifat

A, B dan C. Beberapa kemungkinan tugas adalah sebagai berikut :

Kloroform-aseton-air,Aseton-benzena-air,Air-kloroform-asamasetatdanAir-

benzena-etanol

2. Hitungkonsentrasiketigakomponendalamfraksimoluntuktiapcampuran ketika

terjadi perubahan jumlah fasa, dengan rumus :

xi= ni/(n1+ n2+ n3)*100%

n1= V1p1/M1,n2= V2p2/M2= V3p3/M3

3. Gambarkankesembilantitikitupadakertasgrafiksegitigadanbuatkurva binoidalnya

sampai memotong sisi AB dari segitiga

PERTANYAAN
1. Dapatkahpenggambarankomposisicairandalamdiaagramternerdinyatakan

dalampersen volum?Jelaskan !

2. Apaartigarishubung(tieline)sertabagaimanacaramenentukannyasecara

eksperimental.

3. Apa pula arti titik kritik dalamdiagramterner ?berapa derajat kebebasannya ?

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (17)


4. Gambarkandiagramterneruntuksistemyangmempunyaiduapasangcairan yang

saling larut sebagian, pasangan itu, misalnya A dan B serta B dan C.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (18)


Percobaan
TEGANGAN PERMUKAAN
5
TUJUAN:
1. Menentukan tegangan permukaan cairan secara relatif dengan air sebagai
pembanding.
2. Menentukan parakhor tunggal.

TEORI:
Molekul-molekulyangberadadalam fasacairseluruhnyaakandikelilingioleh molekul-

molekul dengan gaya tarik-menarik yang sama kesegala arah. Sedangkan

molekulpadapermukaanmengalamitarikankedalam ronggacairankarenagayatarik-

menarikdidalam ronggacairanlebihbesardaripadagayatarik-menarikolehmolekul uap

yang berada di atas permukaan cairan. Hal ini berakibat permukaan cenderung

mengkerut untuk mencapai luas yang sekecil mungkin.

Teganganpermukaan(g)didefinisikansebagai gaya tiap satuan panjang yang

bekerjapada permukaan untuk melawan pembesaran permukaan, atau sebagai energi

persatuanluasyangdiperlukanuntukmemperluas permukaan sebesar satu satuan luas pada

suhu, tekanan, dan komposisi tetap.

Metode penentuan tegangan permukaan diantaranya ialah:

1. Metode kenaikan kapiler

Bilasuatupipakapilerdimasukkankedalamsuatucairanyangmembasahi dinding,

maka cairan akan naik ke dalam kapiler karena adanya tegangan

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (19)


permukaan. Kenaikan cairan sampai ketinggian tertentu, sehingga terjadi

keseimbangan antaragaya ke atas dan gaya ke bawah menyebabkan tinggi

permukaan cairan akan stabil.

Gaya ke atas : 2r cos


Gaya ke bawah : r2h d g

Gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah sehingga didapat persamaan untuk

tegangan permukaan yaitu:

= r h d g (untuk = 0)

cos

dimana:
h = Tinggi permukaan cairan pada kapiler
d = Massa jenis cairan
g = Gaya gravitasi
r = Jari-jari pipa kapiler
= Tegangan permukaan
= Sudut kontak

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (20)


Percobaan ini dilakukan menggunakan zat cair yang telah diketahui tegangan

permukaannya sebagai pembanding.

2. Metode Berat Tetes

Suatucairanyangmembasahigelasakan berupa tetesanpada ujung pipa

vertikal.Mula-mulatetesanberupasetengah bola, kemudian memanjang dan

membentukpinggang.Padasaatakanjatuh bebas, gaya ke bawah pada tetesan

(mg)akansamadengangayakeatasyangmenahantetesan(2r), sehinggamenurut

HukumTate diperoleh:

mg= 2r atau = mg/(2r)

dimana: m = Massa satu tetesan


g = Gaya gravitasi
r = Jari-jari pipa luar
= Tegangan permukaan

Berat tetesan yang jatuh bukan berat yang ideal, karena sekitar 40% dari cairan

masih tertinggal pada ujung pipa, oleh karena itu diperlukan suatu faktor

koreksi (Fd) sehingga:


mg
.Fd
r
(2

Dimana Fdmerupakan faktor koreksi yang bergantung pada V/r3,jika V adalah

volume suatu tetesan. Nilai ini dapat dicari pada tabel Harkins dan Brown

(lihat pustaka). Nilai Fd untuk percobaan dapat dicari dengan menggunakan

grafik V/r3terhadap Fd.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (21)


Parakhor

Oleh Sugden parakhor didefinisikan sebagai:

M
P
d
DimanaMadalahberatmolekulzat,dadalahmassajeniszatdanadalahtegangan permukaan.

Parakhor bersifat aditif dan dapat dihitung dari parakhor ekivalen unsur-unsur

pembentuknya dengan mengingat ikatan-ikatan kimia yang dimiliki senyawa tersebut.

Tabel faktor koreksi untuk berat tetes:

V/r3 Fd

2.995 0.261
2.637 0.262
2.341 0.264
2.093 0.265
1.706 0.266
1.424 0.265
A B
1.211 0.264
1.124 0.263
1.048 0.262

Peralatandanbahanyangdipergunakan:
1. Pipa kapiler - Alkohol
2. Alat berat tetes - Aseton
3. Botol timbang - Benzen
4. Labu erlenmeyer - Toluen
5. Neraca - Larutan NaCl 0.2M

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (22)


6. Mikrometer atau Mistar ukur geser - dll.
7. Termometer
8. Piknometer.

ProsedurPercobaan:

1. Metode Kenaikan Kapiler

- Tentukan terlebih dahulu massa jenis masing-masing cairan dengan


menggunakan piknometer.
- Tabung diisi air, kemudian pipa kapiler dimasukkan ke tabung dan diberi
tekanan, sehingga air dalamkapiler naik dan kemudian tekanan dilepaskan
sehingga permukaan kapiler akan turun sampai pada ketinggian tertentu.
- Catat permukaan cairan di dalampipa kapiler dan di luar pipa kapiler sehingga
didapat selisih tinggi permukaan tadi yang merupakan nilai h.
- Ulangi percobaan ini sampai tiga kali pengamatan kemudian diganti dengan
cairan yang akan dicari nilai tegangan permukaannya.

2. Metode Berat Tetes

- Tabung A diisi air sampai lebih tinggi sedikit dari tanda tertentu.
- Pada tabung B diisap dengan pompa sehingga ada tetes air yang melewati
kapiler, biarkan menetes sampai tanda tertentu.
- Hitunglah banyaknya tetesan mulai dari tanda sampai dibawahnya lagi.
- Ulangi percobaan ini tiga kali untuk setiap zat cair yang akan dicari nilai
tegangan permukaannya.

Tugas:
1.a. Untuk sistem2 cairan murni yang saling larut, siapkan campuran sebanyak 50 ml

dengan komposisi 25%, 50%, dan 75% volumA.

b. Untuk sistempadat cairan yang larut sempurna, siapkan larutan dengan

konsentrasi 0.2M, 0.15M dan 0.05M.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (23)


2. Tentukan tegangan permukaan (), dan massa jenis zat murni dan larutan-larutan

yang dibuat.

3. Plot grafik terhadap komposisi larutan.

4. Untuk zat murni, tentukan faktor koreksi Fd dari perhitungan massa satu tetes (m)

dan massa jenis (d) secara grafik, yaitu grafik V/r3terhadap nilai Fd dari tabel.

Bandingkan harga dari percobaan dengan harga dari literatur.

5. Hitung pula parakhor zat murni dan bandingkan nilai yang didapat dengan

parakhor yang dihitung dari parakhor ekivalen.

Pertanyaan:
1. Untuk sistemyang anda teliti jelaskan efek zat terlarut terhadap perubahan tegangan

permukaan pelarut murni.

2. Untuk cairan yang tak membasahi gelas, apakah peralatan yang anda pakai dapat

digunakan?Jelaskan!

3. Dengan mengingat konsep parakhor, dalamhubungan dengan penelitian ilmu kimia,

pentingkah penentuan tegangan permukaan ini?

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (24)


Percobaan
KENAIKAN TITIK DIDIH
6
TUJUAN:
Untuk menentukan berat molekul suatu zat dengan metode kenaikan titik didih.

TEORI:
Apabila zat padat yang tidak mudah menguap dilarutkan dalam pelarut, maka

tekananuapakhirnyaakanturunsehinggatitikdidih larutan akan naik dan titik bekunya

akan turun dibandingkan dengan pelarut murni.

Untuklarutanideal,menurutRaoultkenaikantitikdidihsebandingdenganjumlah zat

terlarut dan dapat ditunjukkan dengan hubungan:

T= Kb.m atau Kb= MAWAT/(1000 WB)

dimana
T : Kenaikan titik didih
Kb : Tetapan kenaikan titik didih molal
m : Molalitas zat terlarut
WA : Massa pelarut (gram)
WB : Massa zat terlarut (gram)
MB : Berat molekul zat terlarut

Harga Kbdapat diketahui jika massa mzat terlarut diketahui. Jadi dari penentuan titik

didih pelarut murni, dan kenaikan titik didih larutan yang diketahui konsentrasinya,

dapat ditentukan berat molekul zat terlarut.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (25)


PERALATANYANGDIGUNAKAN:
1. Gelas piala

2. Termometer

3. Tabung reaksi

4. Bunsen

5. Pengaduk

BAHAN-BAHANYANGDIGUNAKAN:
1. NaCl

2. KCl

3. Zat X

PROSEDURPERCOBAAN:
1. Keringkan alat -alat yang akan digunakan.

2. Isi gelas piala kira-kira dengan 300ml air dan panaskan menggunakan bunsen.

3. Ukurlah titik didih pelarut murni.

4. Ukur titik didih larutan yang diketahui berat molekulnya, massa zat terlarut,

dan massa pelarut ( 3 kali ).

5. Ulangi langkah 4 untuk zat terlarut yang diberikan oleh asisten (3 kali).

TUGAS:
1. Amati betul-betul suhu pada butir 4.

2. Tentukan berat molekul zat X.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (26)


PERTANYAAN:
1. Mengapa tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni?

2. Mengapa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni?

3. Bagaimana persamaan untukmenentukan kenaikan titik didih pada teori jika

larutannya adalah larutan elektrolit (gunakan persamaan ini untuk menghitung hasil

percobaan yang menggunakan larutan elektrolit).

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (27)


Percobaan
TETAPAN KESETIMBANGAN
7
TUJUAN:
1. Mengukur tetapan kesetimbangan.

2. Memperlihatkan bahwa tetapan kesetimbangan tidak bergantung pada

konsentrasi awal reaktan.

TEORI:
Dalam pengukurantetapankesetimbangan,padapraktiknyaakanditemuibeberapa

kesulitan.Dalam menentukannilaiKcsuatureaksi,pertamakalireaksiharusditunggu

sampaiiamencapaikesetimbangan.Kemudian konsentrasi reaktan dan produk diukur,

barunilaiKcdapatditentukan.Akantetapidalam pengukurankonsentrasireaktanatau produk

seringkali sejumlah larutan diambil untuk dianalisis. Pengambilan larutan ini

akanmempengaruhi kesetimbangan. Idealnya harus digunakan suatu metode yang tidak

melibatkanpengambilanlarutanuntukdianalisis seperti metode di atas.Salah satu

metodeyangtidakmelibatkanpengambilanlarutandalam menentukankonsentrasi reaktan

atau produk adalah metode kalorimeter.

CH3COOH+ C2H5OHCH3COOC2H5+ H2O

Reaksiiniberlangsungsangatlambat,tetapidapatdikatalisisolehionH+.Walaupun

telahdikatalisis,untuk mencapaikesetimbangan masih diperlukanwaktu beberapa hari,

karena reaksinya sangat lambat. Konsentrasi reaktan atau produk dapat ditentukan

dengantitrasi yangdilakukan dengancepat agartidak mengganggukesetimbangan

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (28)


secaranyata. Tetapan kesetimbangan selanjutnya dapat dihitung menggunakan
persamaan:

CH3COOC2H5H2O
Kc
CHCOOHCHOH
3 2 5

PERALATANYANGDIGUNAKAN:
1. Buret

2. Erlenmeyer tertutup

3. Neraca

4. Pipet volum

BAHAN:
1.HCl 2M

2.Etanol (kandungan airnya diketahui)

3.Asamasetat

4.Indikator phenolpthalein (PP)

PROSEDURPERCOBAAN:

Kesetimbanganreaksiyangakandicobabarutercapaisatuminggukemudian,

sehingga larutan harus dibuat terlebih sekarang, dan dititrasi seminggu

kemudian.

Pertamakaliburet-buretyangtersediadiisidenganlarutanHCl,Asamasetat glasial,

dan Etanol.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (29)


Kemudiankedalamempatbuahlabuerlenmeyertertutupdibuatlarutandengan

komposisi seperti pada tabel di bawah. Segera setelah larutan dibuat, labu

erlenmeyer tadi ditutup dengan penutupnya untuk mencegah terjadinya

penguapan. Jangan lupa memberi tanda pada setiap labu erlenmeyer.

Nomor HCl (ml) Etanol (ml) Asamasetat (ml)

1 5 1 4
2 5 2 3
3 5 3 2
4 5 4 1

Letakkanlarutanyangtelahdibuatpadapenangasbertermostatpadasuhuruang selama

satu minggu (dapat juga ditempatkan pada tempat yang variasi suhu udaranya

kecil).

Setelah satu minggu (minimum3 hari)

1. Titrasi setiap larutan secara cepat dengan 0.1M NaOH. Gunakan indikator

PP dan catat hasilnya.

2. Titrasi 5 ml HCl 2M dengan 0.1M NaOH. Gunakan indikator PP dan catat

hasilnya.

3. Catat suhu ruang atau suhu penangas.

4. Pipet 5 ml HCl 2M, Etanol, dan Asamasetat, lalu timbang dengan

menggunakan neraca analitik.

TUGAS:
1. Hitung massa jenis asamasetat, etanol, dan HCl 2M.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (30)


2. Hitung jumlah mol air pada awal pencampuran (air berasal dari larutan HCl

2M). Untuk menghitung jumlah mol air, partamakali hitung berapa mol HCl

yang terdapat dalam5 ml HCl 2M dan kemudian hitung berat HCl yang

terdapat pada 5 ml HCl 2M. Dari berat larutan 5 ml HCl, massa air dapat

dihitung sehingga jumlah mol air juga dapat ditentukan.

3. Hitung jumlah mol asamasetat pada awal pencampuran (gunakan masa jenis

dan volumasamasetat pada awal pencampuran).

4. Hitung jumlah mol etanol pada awal pencampuran.

5. Hitung jumlah mol asamasetat pada awal kesetimbangan. Untuk

menghitungnya kurangi volume 1M NaOH yang diperlukan untuk menetralisir

campuran dengan volum1M NaOH yang diperlukan untuk menetralisir 5 ml

HCl 2M.

6. Hitung jumlah mol etanol pada saat kesetimbangan. Perlu diingat bahwa untuk

setiap mol asamasetat yang bereaksi akanmembutuhkan etanol sebanyak satu

mol.

7. Hitung konsentrasi etil asetat pada saat kesetimbangan.

8. Hitung jumlah mol air pada saat kesetimbangan.

9. Hitung konsentrasi asamasetat, etanol, etil asetat dan air pada saat

kesetimbangan (volumtotal adalah 10 ml)

10. Hitung tetapan kesetimbangan, Kc.

PERTANYAAN:
1. Nilai Hpembentukan ester adalah positip. Bila campuran dipanaskan bagaimana

pengaruh suhu ini terhadap Kc.

Laboratorium KimiaFateta UNJA: Penuntun PraktikumKimiaFisik (31)

Anda mungkin juga menyukai