Oleh: Kelompok 2
3) Nurmadinah (210103510009)
Dosen Pengampu:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
proyek yang berjudul “Analisis Penerapan Konsep Mekanika Hukum I dan
Hukum III Newton Pada Jembatan Kantilever” ini tepat pada waktunya.
Adapun penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Mechanics. Terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. Eko Hadi Sujiono, M.Si. dan Bapak Vicran Zharvan, S.Si, M.Si. selaku
dosen pengampu mata kuliah Mechanics yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program
studi yang kami tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
B. Tujuan Proyek..................................................................................................6
A. Desain Proyek................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
sebuah regangan dan tegangan menyebabkan setiap bagian jembatan yang
berbentuk segitiga membagi berat beban jembatan secarasama rata sehingga
peningkatan suatu perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan
(Saripudin, 2009 : 134).
3
dan Hukum Newton 3. Di samping itu sebagai penghormatan, nama "Newton"
diabadikan sebagai satuan gaya. Secara ringkas, Hukum Newton 1 berkaitan
dengan konsep kelembapan yang sebelumnya telah digagas oleh Galileo.
Hukum Newton 2 terkait percepatan dan gaya sebagai penyebab percepatan.
Lalu, Hukum Newton 3 membahas mengenai aksi- reaksi (Anwar, 2022).
ΣV =0 , Σ M =0 , Σ H=0
dimana :
∑ = Penjumlahan Gaya
V = Gaya Vertikal
M = Momen Gaya
H = Gaya Horizontal
Pada aksi-reaksi (Hukum III Newton), gaya aksi yang diberikan oleh
beban kepada tumpuan akan dibalas oleh tumpuan dengan gaya reaksi yang
besarnya sama namun arahnya berlawanan, hal tersebut membuktikan bahwa
prinsip kesetimbangan benda egar teraplikasikan pada pembangunan
jembatan.
4
Gambar 1.1 Hukum aksi-reaksi yang terjadi pada jembatan
(Sumber : Canticha, 2021)
Selain itu, terdapat elemen lain yang memanfaatkan prinsip
kesetimbangan benda tegar. Elemen struktur tersebut adalah rangka batang
yang dibuat berbentuk segitiga dengan berbagai macam pola, hal tersebut
dimaksud agar tidak ada gaya geser dari beban yang bekerja. Prinsip
kesetimbangan benda tegar diaplikasikan untuk menghitung tegangan dan
tarikan dari batang-batang rangka jembatan tersebut (Canticha, 2021 : 122).
Setiap benda yang memiliki gaya berat pasti memiliki gaya yang
besarnya sama dan berlawanan arah dengan gaya berat tersebut yaitu gaya
normal. Prinsip Hukum III Newton tersebut berguna dalam pembangunan
struktur jembatan. Hukum aksi-reaksi berlaku pada tumpuan jembatan.
Setiap gaya aksi yang diterima oleh tumpuan akan mendapat reaksi yang
besarnya sama dari tumpuan kepada beban tersebut. Sehingga sistem
jembatan tetap dalam keadaan diam (statis). Prinsip aksi reaksi ini
dimanfaatkan untuk menghitung reaksi peletakan.
Pada gambar di atas, jembatan ini dibebani dengan gaya aksi yaitu
5
beratnya sendiri dan juga beban hidup berupa truk, maka masing-masing
ujung jembatan akan memberi sebuah reaksi yang besarnya sama namun pada
arahnya berlawanan (Canticha, 2021 : 122).
Agar sebuah benda dalam keadaan diam, hukum kedua Newton
menyatakan bahwa jumlah semua gaya yang bekerja padanya harus nol.
Karena gaya adalah sebuah vector, maka tiap-tiap komponen dari gaya
nettonya juga harus sama bernilai nol. Sehingga persyaratan untuk
tercapainya kesetimbangan adalah
Σ F x =0 , Σ F y =0 , Σ F z =0
Gaya-gaya yang sebidang yaitu gaya yang bekerja pada bidang yang
sama, sehingga biasanya akan dibutuhkan komponen-komponen x dan y saja.
Komponen gaya menunjukkan kearah x atau y negative, maka nilainya juga
harus bertanda negative. Persamaan (1.3) disebut persyaratan pertama untuk
kesetimbangan. Persyaratan kedua untuk kesetimbangan: bahwa jumlah
semua torsi yang bekerja pada sebuah benda dihitung terhadap sumbu
manapun harus bernilai nol.
Στ=0
Persyaratan ini akan memastikan bahwa percepatan sudut, α ,
mengelilingi sumbu manapun akan bernilai nol (Giancoli, 2001: 290).
B. Tujuan Proyek
Tujuan dari penulisan laporan proyek ini adalah :
1. Mengetahui metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
jembatan kantilever menggunakan konsep analisis Hukum Newton.
6
BAB II
DESAIN DAN PEMBAHASAN PROYEK
A. Desain Proyek
Rancangan bentuk atau sketsa merupakan sebuah gambaran bagaimana
bentuk jembatan yang akan dibuat. Gambar sketsa dapat dibuat secara manual
maupun menggunakan teknologi komputer.
7
muncul akibat adanya pasangan gaya yang arahnya saling mendekati, sedangkan
regangan timbul karena adanya pasangan gaya yang arahnya saling bertolak.
8
mendistribusikan beban dengan merata. Struktur kantilever memungkinkan
beban yang diterapkan pada ujung jembatan didistribusikan secara efisien ke
tiang penyangga. Hal ini membantu dalam menjaga kestabilan struktural dan
meminimalkan regangan yang berlebihan pada elemen-elemen jembatan.
9
kantilever. Melalui prinsip Hukum Gerak Newton, insinyur dapat
mengidentifikasi dan memodelkan gaya-gaya yang akan bekerja pada
jembatan, seperti beban kendaraan, beban angin, dan beban lainnya.
Analisis beban ini penting untuk memastikan bahwa jembatan dirancang
dengan mempertimbangkan kekuatan dan keandalan struktural yang
memadai.
10
Dalam konteks jembatan kantilever, prinsip kesetimbangan Newton dapat
diterapkan untuk menganalisis gaya-gaya yang bekerja pada struktur jembatan dan
memastikan kesetimbangan strukturalnya. Terdapat tiga hukum Newton yang
relevan dalam analisis kesetimbangan jembatan kantilever, yaitu:
Hukum Newton Pertama (Hukum Inersia): Hukum Newton pertama
menyatakan bahwa sebuah benda cenderung tetap dalam keadaan diam atau
bergerak lurus beraturan dengan kecepatan konstan jika jumlah gaya yang bekerja
pada benda tersebut adalah nol. Dalam konteks jembatan kantilever, jika struktur
jembatan tidak mengalami percepatan atau rotasi, maka jumlah gaya horizontal
dan vertikal yang bekerja pada jembatan harus saling seimbang.
Hukum Newton Kedua (Hukum Gerak): Hukum Newton kedua menyatakan
bahwa gaya total yang bekerja pada suatu objek akan menyebabkan percepatan
pada objek tersebut. Dalam jembatan kantilever, hukum ini dapat digunakan untuk
menganalisis respons struktural terhadap beban yang diterapkan. Gaya-gaya yang
bekerja pada jembatan, seperti beban kendaraan atau beban angin, akan
menyebabkan respons struktural dalam bentuk regangan dan deformasi.
Hukum Newton Ketiga (Hukum Aksi dan Reaksi): Hukum Newton ketiga
menyatakan bahwa setiap gaya aksi memiliki gaya reaksi yang sama besar namun
berlawanan arah. Dalam konteks jembatan kantilever, ketika jembatan mengalami
beban, reaksi gaya akan terjadi pada titik penyangga atau fondasi jembatan. Gaya
reaksi ini harus seimbang dengan gaya-gaya yang bekerja pada jembatan untuk
mempertahankan kesetimbangan struktural.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
persyaratan kesetimbangan dan stabilitas. Prinsip-prinsip ini membantu
memastikan bahwa gaya-gaya yang bekerja pada jembatan terdistribusi
dengan baik dan tidak menyebabkan deformasi atau keruntuhan struktural
yang tidak diinginkan.
B. Saran
Sebelum melakukan pembuatan proyek, sebaiknya terlebih dahulu
memahami konsep dasar dari proyek serta memahami apa yang akan
dibuat sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pembuatan proyek serta
proyek yang dihasilkan dapat berjalan dan berfungsi dengan dengan baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
14