Anda di halaman 1dari 9

JUDUL PROGRAM

APLIKASI DERET FOURIER PADA PERHITUNGAN LENDUTAN PLAT


SEGI EMPAT DAN JEMBATAN PENYEBRANGAN ORANG

Diusulkan oleh :
Avilia Asfida S. 3115041073
M. Choirul R. 3115041074
Fahrul Fahrizi 3115041075
Shyntia Marini S 3115041077
Putri Ayu 3115041078
Kevin Prakosa U. 3115041079
Kevin Raenaldo 3115041080
Yuni Pristiana 3115041081

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2016
ABSTRAK
Penyelesaian berbagai masalah dalam bidang teknik sipil (pembangunan) dapat
diselesaikan dengan berbagai medium atau cara. Salah satunya dengan menggunakan
Persamaan Deferensial atau yang sering disebut dengan turunan yang terkadang dinotasiakan
dengan 𝑑 x/𝑑y atau bisa juga dengan x’. Salah satu perkembangan dari Deferensial
adalah deret fourier. Deret fourier dapat diaplikasikan untuk memermudah dalam
perhitungan lendutan pada segi empat dan jaga beban pada jembatan penyebrangan
orang yang kemudian hasilnya dapat menentukan penggunaan struktur, material,
pengkondisian lapangan dan lain sebagainya dalam hal pembangunannya.

PENDAHULUAN
Di era yang semakin modern ini tentu dapat diketahui bawasananya ilmu dan
teknologi akan semakin berkembang. Tak luput dengan ilmu teknik sipil. Tentunya
semakin maju suatu zaman pasti akan semakin maju dan berkembang pesat suatu
pembangunan. Baik transportasi, gedung, dibidang air ataupun yang lainnya.
Semakin maju suatu zaman pasti akan semakin banyak permasalahn-permasalahan
yang timbul diberbagai bidang. Dan dari permasalahan permasalahan tersebut pasti
akan muncul suatu cara untuk menanggulanginya.
Dalam ilmu matematika kita dapat mengenal tentak apa itu deverensial dan
seiring berkembangnya suatu permasalahan cara penyelesaiannya pun juga akan
berkembang. Seperti halnya dengan deferensial yang berkembang menjadi deret
fourier yang nantinya dapat dipergunakan untun penyelesaian masalah dalam hal
perhitungan seperti perhitungan pada pelat segi empat dan perhitungan beban pada
jembatan penyebrang orang yang nantinya dapat diketahui nilai respon struktur
dengan mengacu standar yang ada (Wahyuni, 2012). Dari permasalahan yang ada
makalah ini ditujukan agar dapat megetahui tentang aplikasi fourier terhadap bidang
teknik sipil.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Persamaan Diferensial
Suatu persamaan diferensial yang mengandung variabel-variabel x, y serta
𝑑𝑦 𝑑²𝑦
turunan-turunan y terhadap x  F (x,y, 𝑑𝑥 , 𝑑𝑥², …) = 0

2
Order dari suatu persamaan differensial adalah orde tertinggi dari turunan.
Missal :
𝑑²𝑦 𝑑𝑦
1. + 2𝑑𝑥 – 8y = 0 (persamaan diferensial orde 2)
𝑑𝑥²

2. 𝑑𝑦 = (2𝑥 + 𝑦)𝑑𝑥 (persamaan diferensial orde 1)


𝑑²𝑦 𝑑𝑦
3. + 3(𝑑𝑥 )³ + 2𝑦 = 0 (persamaan diferensial orde 2 derajat 3)
𝑑𝑥²

B. Deret Fourier
Suatu fungsi periodik terhadap waktu, xp(t), dengan perioda dasar T0, dapat
dinyatakan sebagai jumlah tak terhingga dari gelombang-gelombang
sinusoidal. Fungsi periodik: xp(t) = xp(t+T0)
Dapat dinyatakan dalam bentuk deret fourier sebagai berikut:
2𝜋
Xp(t)=a0 + 2∑∞
𝑛=1 (an cos nω0t + bn sin nω0t) , Dimana, ω0 = 𝑇ₒ

An, bn = koefisien Fourier


𝑇ₒ 𝑇ₒ 𝑇ₒ
1 1 1
a0= 𝑇ₒ ∫ 2𝑇ₒ 𝑥 p (t) dt an = ∫ 2𝑇ₒ 𝑥 p (t) cos nω0t bn = ∫ 2𝑇ₒ 𝑥 p (t) sin nω0 t
− 𝑇ₒ − 𝑇ₒ −
2 2 2

dt n= 1,2,…… dt n=1,2,….

Sifat-sifat :
1. Fungsi Genap
2. Fungsi Ganjil
Jika f(t)=f(-t) untuk setiap t
𝑎 Jika f(t) = -f(-t) untuk setiap t
∫−𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡=2 𝑎
𝑎
∫𝑎 𝑓(𝑡)𝑑𝑡= 0
∫0 𝑓(𝑡)𝑑𝑡
Contoh :
Contoh :
f(t) = t
f(t) =t2 ,f(t) = cos (t)
f(t) = sin t
C. Beban
Beban mati adalah beban yang ada selama hidup konstruksi. Misalnya
beban tembok, beban atap, beban trotoar, dll.

3
Beban hidup atau beban berjalan adalah beban yang tidak tetap.
Misalnya beban kendaraan, beban orang berjalan, kucing berjalan, dll.
(Wibowo, 2013)
Menurut cara bekerjanya, beban dibagi menjadi tiga yaitu beban
terpusat, beban merata, dan beban tidak merata. Beban terpusat, merupakan
beban yang bekerjanya jatuh pada satu titik lokasi seperti gantungan lampu,
beban tiang tangga putar, dsb. Beban merata, bisa berupa berat lantai sendiri
pada bangunan bertingkat, beban atap, dsb. Beban tidak merata, bisa berupa
pada bidang segitiga. Sedangkan untuk beban sinusoidal, secara praktis di
lapangan, beban sinusoidal itu tidak ada (yang ada adalah beban merata,
beban terpusat, dan beban segitiga) yang harus diekspansikan dulu ke dalam
deret Fourier.

METODOLOGI
1. Identifikasi Permasalahan
Identifikasi permasalahan difokuskan pada contoh-contoh aplikasi
turunan (deferensial) khususnya pada deret fourier terhadap bidang-bidang
yang berhubungan pada ilmu keteknik sipilan.
2. Studi Literatur
Studi literatur dengan memelajari berbagai referensi dari journal, buku,
dan lain sebagainya terkait dengan permasalahan yang akan dibahas yaitu
aplikasi deferensial khususnya deret fourier pada bidang ilmu teknik sipil.
3. Analisis
Analisi yang kami lakukan yaitu penyelidikan terhadap suatu peristiwa
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya mengenai aplikasi turunan
khususnya deret fourier pada bidang teknik sipil berdasar pada literatur-
literatur yang ada.
4. Pembahasan
Pembahasan diuraikan berdasarkan Identifikasi permasalahan yang telah
ditelaah berdasarkan studi literatur dan kemudian diperoleh hasil pembahasan

4
melalui sintesis mengenai aplikasi turunan khususnya deret fourier pada
bidang teknik sipil.
5. Penulisan laporan
Penulisan laporan berdasarkan pembahasan yang diperoleh berdasarkan
pembelajaran literatur.

PEMBAHASAN

1. Lendutan Pelat Segi Empat (Menggunakan deret fourier sinus)

Secara praktis di lapangan, beban sinusoidal tidak ada (yang ada adalah
beban merata, beban terpusat, dan beban segitiga). Beban merata, beban
terpusat, dan beban segitiga ini nanti harus diekspansikan dulu ke dalam deret
fourier.

Penyelesaian lendutan dengan deret fourier tunggal dikembangkan oleh Levy


pada tahun 1899.
Bentuk persamaan lendutan :

Asumsi tumpuan pada x=0 dan x = a adalah sendi yang sejajar sumbu,
sehingga diperlukan adanya penyesuaian system koordinat.
Persamaan umum lendutan : Catatan:
wp adalah lendutan pelat ke arah sumbu x saja
dengan asumsi tumpuan sisi y= ±b/2 di ±x,
sehingga :

5
Proses integrasi 4x dan 4c Maka penyelesaian wp(x) :
𝟏 𝒎𝝅𝒙
dengan kondisi batas x = 0 dan x Wp(x) = 4qa4∑∞𝒎=𝟏 5 sin
𝒎 𝒂

=a 𝝅D5

Penyelesaian wH(x,y) :

Dengan c1, c2, c3, c4dihitung untuk


Persamaan diferensial biasa (ordinary
kondisi batas padax = 0 dan x = a :
𝒒 differential equation)orde 4, linier,
Wp(x) = 𝟐𝟒𝑫 (x4 – 2ax3 + a3x)
homogeny dengan penyelesaian umum:
Selanjutnya, ekspansikan dalam deret
Fourier tunggal :
𝒎𝝅𝒙
Wp(x) =∑∞
𝒎=𝟏 𝑨m sin 𝒂
𝒂
𝟐 𝒎𝝅𝒙
Sehingga :Am = ∫𝟎 𝑾p (x) sin dx Dengan:
𝒂 𝒂

= 4qa4
𝝅5m5D

6
2. Deret Fourier untuk perhitungan beban pada jembatan penyebrangan
orang.
Beban kelompok meloncat dengan menggunakan analisis numerikal.
Analisa ini didasarkan atas hasil eksperimen dari 64 orang yang meloncat
secara kelompok dan individu. Model dasar dari beban berkelompok yang
bergerak ini didasarkan atas asumsi bahwa beban tersebut merupakan beban
harmonis yang merupakan perkalian dari beban individu dan tambahan dari
faktor pembebanan dinamik yang diselesaikan dengan menggunakan analisa
Fourier, yang merupakan sebuah subjek yang mempelajari fungsi trigonometri
yang lebih sederhana (Ellis, 2004) Berdasarkan beban load individual dan
experimen pada kelompok orang yang melakukan jumping diperoleh
kesimpulan bahwa beban berkelompok bisa diaplikasikan sebagai model
beban dinamis struktur.
Pengaruh dari tumit manusia ketika berjalan juga dimasukkan dalam
model beban (Fugueiredo, 2008). Dilakukan studi dari beberapa jembatan
penyeberangan orang dengan tipe komposit dengan panjang jembatan antara
10-35 meter. Pembebanan pada jembatan penyeberangan orang akibat beban
manusia merupakan beban harmonik. Beban harmonik ini didasarkan atas
interaksi antara beban satu kaki ketika berjalan dan simultan dengan satu kaki
lagi yang tidak membebani. Model beban dalam studi ini dinyatakan dalam
bentuk matematis dimana amplitudo terbesar adalah di tengah, dan frekuensi
dimisalkan sama dengan frekuensi fundamental jembatan. Model pembebanan
dinamis yang biasanya dimodelkan secara matematis dengan Series Fourier.
Kemungkinan tidak sesimple series tersebut, karena adanya pengaruh tumit
manusia ketika berjalan sehingga ada waktu transient dari model
pembebanannya. Pengaruh tumit manusia dalam model beban ini dibuat faktor
1.12, namun demikian perlu ditekankan bahwa nilai ini sangat terpengaruh
atau berbeda antara satu orang dengan yang lainnya (Ellis, 2004).
Model beban dinamis akibat manusia berjalan didapatkan dengan
melakukan beberapa pengetesan dari hubungan manusia berjalan dengan

7
struktur. Model beban manusia tersebut dibuat secara matematis sehingga bisa
diterapkan dalam perhitungan analisa struktur jembatan. Pembebanan
tersebutmerupakan pembebanan secara dinamis, sehingga akibat orang yang
berjalan akan menghasilkan reaksi vertikal dan horisontal dan yang berubah
terhadap waktu. Model beban manusia berjalan sebagai beban dinamispada
struktur yang didapatkan dari studi literatur dan penelitian terdahulu
(Wahyuni, 2009b). Model beban dinamis manusia dapat berupa model
individu dan kelompok. Pada Makalah ini hanya dibatasi akibat beban
individu. Ellis (2004) telah memodelkan beban individu dengan persamaan
F (t) = waktu variasi beban
G = berat individu
n = jumlah masa Fourier
rn = koefisien Fourier (dinamis load
factor)
Tp = periode beban siklik
fn = fase lag masa n

Beban tersebut dapat divariasikan dengan waktu, berat individu dan


periode yang berbeda-beda. Program SAP2000 versi 14 akan digunakan
sebagai alat bantu untuk menganalisa pembebanan manusia bergerak tersebut
dengan metode Time History. Beberapa uji numerik dengan variasi tersebut
yang akan dilakukan sehingga beban tersebut dapat digunakan dalam
melakukan analisa perilaku dinamis struktur jembatan.

KESIMPULAN
Perhtungan pelat segi empat dan perhitungan beban jembatan
penyebrangan orang dapat diselesaikan dengan mengunakan perhitungan
deferensial yaitu deret fourier. Dengan Fourier dapat memercepat proses
perhitungan yang ditujukan agar dapat memberikan hasil yang nantinya
diaplikasikan dalam suatu pembangunan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budi, A. (2012). Pengolahan Sinyal Digital . Jakarta: Universitas Pendidikan


Indonesia.
Praharseno. (2014). Persamaan Deferensial. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Wahyuni, E. (2012). Studi Kelakuan Dinamis Struktur Jembatan Penyebrangan
Orang (JPO) Akibat Beban Individual Manusia Bergerak. Surabaya: ITS Press.
Zacoeb, A. (2014). Aplikasi pada pelat. Malang: Universitas Brawijaya.
Ellie. (2014). Persamaan Deferensial Deret Fourier. Jakarta:PNJ

Anda mungkin juga menyukai