Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Fungsi dan Hubungan Islam dengan Sains

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Islam dan sains

Dosen Pengampu :

Ali Nur Roeiq, S.Th.I.,M.Ag

Disusum Oleh Kelompok 1 MBS C :

Ziyan Zuqna Al- Faridsya 23403083


Rifan Prawira Samudra 23403091
Nabilla Rohmatul Laily 23403098
Bagas achmad firmansyah 23403114

PROGAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Dengan segala bantuan dari pihak yang senantiasa berkontribusi untuk
menyelesaikan ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak atas
tugas yang telah diberikan. Makalah dengan judul " Pengertian Fungsi dan
Hubungan Islam dengan Sains" disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam
dan sains. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
penulis dan juga bagi para pembaca. Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini,
penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Penulis menyadari
bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempuma. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kita nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kediri,1 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Sains.......................................................................................................6
1. Memperteguh Keyakinan Terhadap Allah..............................................................7
2. Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an.................................................................................7
3. Menyempurnakan Tanggung Jawab Ibadah...........................................................8
2.2 Fungsi Ilmu pengetahuan dalam pandangan islam..................................................9
1. ilmu alam berfungsi sebagai dasar bagi pengembangan teknologi....................9
2. ilmu alam berfungsi sebagai penjelasan atas segala hal yang terjadi...............10
3. ilmu berfungsi sebagai cahaya kebenaran........................................................11
4. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.......13
5. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan harkat dan martabat...........13
2.3 Hubungan...............................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama yang memiliki banyak pandangan terkait dengan


ilmu pengetahuan dan sains. Sains yang diartikan ilmu pengetahuan menjadi
bagian penting dalam Islam. Suatu keilmuan yang kita cari harus mampu menjadi
jembatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Allah menurunkan wahyu
Al-Qur’an sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi manusia yang Allah
ciptakan dengan segala kesempurnaannya yaitu akal untuk berpikir. Dalam
sejarahnya, Islam telah memberikan kontribusi besar dan dorongan yang kuat
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang mulai dari
matematika, astronomi, kedokteran, hingga filsafat. Kontribusi besar para
ilmuwan Muslim dalam sejarah telah memberikan dampak yang signifikan
terhadap kemajuan peradaban manusia. Pandangan Islam terhadap sains
didasarkan pada keyakinan bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah dan bahwa
pengetahuan tentang alam semesta merupakan bagian dari kewajiban manusia
untuk memahami kebesaran dan kebijaksanaan Allah. Dalam Al-Quran, terdapat
ayat yang mendorong umat Islam untuk memperhatikan tanda-tanda kebesaran
Allah dalam alam semesta dan juga terdapat ayat yang menekankan pentingnya
observasi atas ciptaan Allah, serta mengajak manusia untuk memperoleh
pengetahuan yang mendalam tentang alam semesta. Pemahaman ini memberikan
landasan bagi hubungan antara Islam dan sains. Islam tidak hanya menghargai
pengetahuan sebagai alat untuk memahami alam semesta, tetapi juga
memandangnya sebagai bagian dari kewajiban religius untuk suatu kebenaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian sains atau ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam?

2. Apa saja fungsi sains dalam pandangan Islam?


3. Bagaimana Hubungan antara Islam dengan Sains?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sains atau ilmu pengetahuan dalam pandangan
Islam

2. Untuk mengetahui fungsi sains dalam pandangan Islam

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Islam dengan Sains


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sains


Sains berasal dari bahasa Latin yaitu 'scientia' yang artinya adalah
pengetahuan. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, sains dikenal sebagai
'science'..Ada beberapa pendapat tentang difenisi sains menurut Istilah, namun
secara umum dapat diartikan sebagai keutamaan dalam mencari kebenaran 1 .
Menurut R.H.Bube, sains adalah pengetahuan yang berkaiatan dengan alam
semula jadi yang diperoleh melalui interaksi akal dengan alam 2. Berdasarkan
defenisi tersebut dapat ditegaskan bahwa sains adalah suatu proses yang
terbentuk dari interaksi akal dan panca indera manusia dengan alamsekitarnya.
Dengan arti kata, objek utama kajian sains adalah alam empiriktermasuk juga
manusia. Sedangan objek sains yang utama adalah mencari kebenaran.
Sains dalam pengertian umum yaitu ilmu pengetahuan. Di dalam Al-
Qur'an banyak sekali ayat-ayat tentang Ilmu dan ilmuan, al-Qur’an sentiasa
mengarahkan manusia untuk menggunakan akal fikirannya memerangi
kemukjizatan dan memberi motivasi meningkatkan ilmu. Selain itu Al-Qur’an
memberikan penghargaan yang tinggi terhadapilmuan. Al-Qur’an menyuruh
manusia berusaha dan bekerja serta selalu berdo’a agar bertambahnya ilmu.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 164, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal." Oleh karena
itu, sains dalam Islam dilihat sebagai cara untuk memahami tanda-tanda
kebesaran Allah. Sains Islam didasari oleh keyakinan bahwa Allah SWT
adalah pencipta alam semesta dan segala isinya. Hal ini mendorong para
ilmuwan Muslim untuk mencari ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
memahami kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Sains dalam pengertian khusus mempunyai peran penting dalam
kehidupan seorang muslim, ia disejajarkan dengan ilmu-ilmu keislaman yang
1 George Thompson, (1961) The Inspiration of science, Oxford Univessiti Press, Oxford,hal 14.

2 R.H. Hube, (1976) The Ecounter Between Science and Christianity. Grand Rapids:W.B Eerdmans, hal 3
lain,dan bila diklasifikasikan maka sains ini termasuk fardu kifayah, karena
dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan keimanan seseorang, hal
ini dapatdilihat pada beberapa hal berikut:

1. Memperteguh Keyakinan Terhadap Allah


Sains adalah pengkajian terhadap fenomena alam dengan mengunakan
metode ilmiah, sains mempunyai korelasi dengan proses pengenalan manusia
terhadap sifat-sifat Tuhan.Setiap benda dan setiap fenomena alam menjadi
bukti kewujudan dan kekuasaan Allah SWT Sains mempunyai peran
memperteguh keyakinan manusia terhadap Allah SWT. Sains telah
membuktikan bahwa jagad raya ini bersifat tertib, dinamis dan segala
elemennya saling berkaitan dengan cara yang rapi dan teratur. Penemuan
seperti ini membuktikan kekuasaan Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam.

2. Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an


Untuk membuktikan kemu’jizatan Al-Qur’an, sains juga dianggap sebagai
sesuatu yang penting. Ketika Al-Qur'an diturunkan, manusia memahami
fenomena alam seperti contohnya adalah asal muasal manusia, sebagaimana
diriwayatkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Muminun Ayat ke-12 yang artinya
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah". Dalam kajian sains, bahwayang dimaksud dengan tanah pada ayat
tersebut adalah tanah yang terdiri beberapa unsur tertentu. Menurut analisa
kimia terdapat 105 unsur pada tanah yang semuanya ada pada diri manusia
walaupun kadarnya berbeda- beda, selain itu ada unsur-unsur kecil lainnya
yang tidak dapat dideteksi.Oleh sebab itu penemuan sains amat penting3.

3. Menyempurnakan Tanggung Jawab Ibadah


Menjalani kehidupan manusuia butuh beberapa bantuan,pengetahuan
tentang sains merupakan salah satu yang dibutuhkan, begitupula dalam hal

3 Muhajir Ali Musa (1976) Lessons From The History of The Quran, Lahore:Muhammad Asyraf, hal 2
hubungannya dengan Allah sebagai tuhan semasta,pengetahuan tentang sains
juga dibutuhkan. Shalat sebagai ibadah yangwajib ditunaikan diperintahkan
untuk menghadap kiblat, Untukmenentukan arah kiblat diperlukan ilmu
geografi dan astronomi, begitujuga terhadap penetuan waktu-waktu
menjalankan shalat serta penentuanawal dan akhir bulan Ramadan. Dengan
demikian sains diperlukan dalamibadah puasa ramadhan.
Dalam hal zakat, ilmu matematika tidak bisa diabaikan begitu saja, begitu
pula dengan ibadah haji yang membutuhkan petunjuk arah dan transportasi
untuk digunakan sebagai sarana transportasi dari berbagai penjuru dunia
menuju kota Makkah yang membutuhkan ilmu pengetahuan. Berkat ilmu
pengetahuan, dokter dapat mendeteksi dan mengobati berbagai penyakit, dan
kesehatan akan tetap terjaga sehingga masyarakat dapat beribadah kepada
Tuhan sepenuhnya. Dengan demikian dapatlah difahami bahwasains
merupakan salah satu sarana penunjang untuk kesejahteraan kehidupan
manusia serta penunjang kesempurnaan ibadah seorang hamba terhadap
tuhannya.
Alam semesta ini diciptakan Allah untuk kepentingan dan kebutuhan
hidup manusia sebagaimana dijelaskan pada surah Lukman ayat 20. Dalam
rangka mendapatkan berbagai fasilitas diperlukan pengolahan terhadap
sumber daya alam yang dikaruniakai Allah SWT, dan untuk memperoleh hasil
yang maksimal tentunya diperlukan berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu
pengatahuan tentang sains dan teknologi. Pemanfaatan sumber daya alam
adalah sebagaian dari aktivitas sains. Dalam konteks ini, menurut Muhammad
Qutb, pada prinsipnya sains merupakan suatu cara melaksanakan tugas yang
diamanahkan oleh Allah SWT kepada umat manusia4.

2.2 Fungsi Ilmu pengetahuan dalam pandangan islam

Ilmu pengetahuan memiliki banyak fungsi, tergantung dari manusia yang


menggunakannya. Oleh karena itu, pada hakikatnya ilmu (science: ilmu alam)

4 Muhammad Qutb, The concept of Islamic Education. Proceedings Second WorldConfrerence Muslim Education, Islamabad, jl 2, hal 73
itu dari segi objeknya adalah netral, tergantung kepada ma- nusia yang
menggunakannya. Sehubungan dengan itu, ilmu mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.

1. ilmu alam berfungsi sebagai dasar bagi pengembangan teknologi.


Secara harfiah terknologi, berasal dari kosakata technology berarti ilmu
tentang teknik, atau teknik.5 Masyarakat pada umumnya melihat teknologi
secara fisik atau bendanya. Penglihatan seperti ini sungguhnya kurang tepat.
Teknologi sesungghnya merupakan konsep, gagasan, pemikiran dan idenya
yang bersifat nonfisik, atau yang bersifat Software (peringkat lunak), Sebuah
handpohe yang digunakan adalah produk teknologi. Adapun teknologinya
adalah konsepnya, hasil rancang bangunnya, hasil penelitiannya yang
mungkin menghabiskan biaya yang handphonenya yang adalah cassing-nya
yang harganya tidak terlalu mahal dibandingkan dengan konsepnya yang
merupakan hasil penelitian. Demikian pula produk teknologi lainnya, seperti:
radio, televisi, kamera, kendaraan, dan pesawat, adalah produk teknologi.
Adapun teknologinya adalah berupa ilmu hasil penelitian yang dipadukan
dengan teknik dan dipraktikkan Dengan demikian, produk teknologi tidak
akan ada jika tidak ada ilmu pengetahuan yang dipadukan dengan teknik; dan
ilmu pengetahuan yang dipadukan dengan teknik tidak akan ada jika tidak ada
hasil penelitian. Dengan demikian, menjadi jelas, bahwa ilmu pengetahuan
berfungsi sebagai dasar bagi pembentukan dan pengembangan teknologi.
Selanjutnya, karena berbagai produk teknologi tersebut dapat memberikan
berbagai kenyamanan bagi kehidupan manusia, seperti dalam berkomunikasi,
bepergian, mendapatkan berbagai keperluan hidup, air, udara, bahan makanan,
minuman, pakaian, pendidikan, kesehatan, hiburan, keamanan, dan lain
sebagainya, maka berarti telah memberi rahmat bagi umat manusia. Karena
produk teknologi tersebut berdasar pada ilmu pengetahuan, maka yang
memberi rahmat sesungguhnya adalah ilmu pengetahuan, dan karena ilmu
pengetahuan dihasilkan dari kajian terhadap alam jagat raya dengan
5 John M.Echols dan Hassan Shadily, kamus inggris indonesia, jakarta: Gramedia,1980), Cet. VII, hal. 581.
menggunakan pancaindra, dan akal pikiran yang diciptakan dan diberikan
Tuhan, maka dalam pandangan Islam, yang memberi rahmat itu pada
hakikatnya adalah Tuhan. Dengan pandangan yang demikian itu, maka dalam
Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak boleh disalahgunakan. Ia harus
digunakan untuk mensyukuri karunia Allah SWT dan digunakan untuk
beribadah kepada-Nya.

2. ilmu alam berfungsi sebagai penjelasan atas segala hal yang terjadi.
Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai peristiwa atau kejadian
yang membutuhkan penjelasan. Di sebuah desa misalnya terjadi tanah longsor,
banjir bandang, penyakit menular, konflik sosial, peredaran narkoba, dan
berbagai kejahatan lainnya. Mengapa semua ini bisa terjadi? Kaum agama
mungkin menjelaskan timbulnya masalah tersebut secara teologis, atau
berdasarkan keyakinan keagamaan dan menghubungkannya dengan "azab dari
Tuhan, karena perbuatan dosa yang dilakukan manusia." Jika ini yang diyakini
penyebabnya, maka cara mengatasinya dengan introspeksi diri (muhasabah),
dilanjutkan dengan bertobat, memohon ampun (istighfar dan bertobat) kepada
Tuhan, serta melakukan amal ibadah, dan berbuat kebaikan dalam hidup. 6
Namun seorang ilmuwan, akan memberikan penjelasan atas masalah tersebut
dari pendekatan ilmiah, yaitu dengan mencari sebab-sebab atau hukum
kausalitas yang dapat diamati, diprediksi atau dapat diramalkan, sebagaimana
hal ini biasa terjadi pada berbagai temuan dalam bidang ilmu pengetahuan,
yakni adanya hukum-hukum yang mendasari sebuah teori ilmu pengetahuan.
Terjadinya longsor misalnya, dijawab dengan mengatakan sebagai akibat dari
adanya rongga-rongga atau perenggangan pada tanah yang terjadi di musim
kemarau, yang kemudian rongga- rongga atau bagian yang renggang pada
tanah tersebut terisi air hujan, sedangkan pada bagian kiri kanan tanah tersebut
tidak ada pohon-pohon atau dinding yang menghalanginya, maka tanah
tersebut akan longsor. Cara mengatasinya, adalah dengan menanami pohon-

6 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 28.
pohon pada tanah tersebut, sehingga di musim kemarau tidak akan terjadi
rongga-rongga atau perenggangan pada tanah tersebut. Demikian pula
terjadinya banjir bandang, sebab-sebabnya hampir sama dengan terjadinya
tanah longsor, yaitu karena adanya air yang demikian besar tidak dapat
disimpan oleh tanah, sebagai akibat tanah tersebut sudah gundul, sehingga
tidak dapat menyimpan air. Demikian pula terjadinya penyakit bisa dicari
sebabnya, seperti karena masyarakat membuang kotoran atau limbah
sembarangan yang menimbulkan bau busuk, tercemarnya air dan udara serta
menimbulkan sesak napas dan sebagainya. Cara mengatasinya antara lain
dengan memelihara kebersihan lingkungan. Selanjutnya terjadinya konflik
sosial bisa dijelaskan dengan mencari sebab-sebabnya, misalnya karena
adanya kesenjangan ekonomi antara penduduk setempat dan kaum pendatang
yang menimbulkan kecemburuan, iri dan sebagainya. Cara mengatasinya
dengan melahirkan kebijakan atau program yang menimbulkan pemerataan
kesejahteraan hidup. Melalui pendekatan keilmuan ini, maka perlu
keterlibatan ilmuwan untuk melakukan berbagai penelitian yang berkaitan
dengan mencari sebab-sebab yang objektif, empirik, dan rasional mengenai
sebab-sebab terjadinya berbagai permasalahan tersebut.7

3. ilmu berfungsi sebagai cahaya kebenaran.


Di dalam ajaran Islam ilmu pengetahuan terkadang disebut cahaya. Imam
Syafi'I ketika mengadu kepada gurunya yang bernama Waqi', karena kesulitan
dalam memahami suatu ilmu mengatakan, bahwa ilmu itu cahaya, dan cahaya
Allah itu tidak akan diberikan kepada orang yang berdosa. Ilmu sebagai
cahaya yang mensyaratkan kebersihan diri bagi orang yang akan
mendapatkannya, tempaknya terkait dengan ilmu yang langsung diberikan
oleh Tuhan yang selanjutnya dikenal sebagai ilmu hudluri, yakni ilmu yang
hadir, datang atau diberikan oleh Tuhan kepada seseorang yang telah
menyiapkan dirinya (al-istidadiyah), yang selanjutnya disebut dengan nama
al-faidh (emanasi-limpahan), al-ma'rifah, al-mauhubah, al-isyraqiyah, al-
laduni, dan sebagainya. Ilmu sebagai cahaya ini dapat pula dipahami dari
7 Ibid.
adanya kehendak Tuhan yang memberikan cahaya kepada orang yang
dikehendaki-Nya sebagaimana dijelaskan dalam surah an- Nuur (24) ayat 35,
yang artinya: "Allah memberikan hidayah dengan cahaya-Nya kepada orang
yang dikehendaki-Nya." Ilmu sebagai cahaya ini erat kaitannya dengan orang
yang berjalan di tengah malam, kemudian ada orang yang memberikan obor
sehingga jalan yang akan dilaluinya tampak jelas dan terang benderang. Hal
yang demikian erat sekali dengan peran dan fungsi yang dimainkan oleh ilmu,
baik ilmu yang langsung datang dari Tuhan (ilmu al-hudluri), maupun ilmu
yang diusahakan manusia (ilmu al-hushuli). 8 Sebagaimana arti dari sebuah
ilmu secara bahasa, yakni alamat, tanda, dan simbol, maka semuanya itu akan
menjadi penerang dan penjelas bagi manusia tentang arah yang akan dituju.
Demikian pula keinginan untuk memperoleh jawaban atas berbagai problema
yang dapat dijelaskan oleh ilmu pengetahuan sebagaimana tersebut di atas,
menunjukkan bahwa ilmu itu adalah cahaya. Demikian pula orang yang
tersesat jalan, banyak melakukan kesalahan, lupa diri, gelap pikiran, dikuasai
oleh hawa nafsu, dan bujukan setan yang menguasai hati dan akal pikirannya,
akan kembali ke jalan yang lurus, melakukan kebaikan, dan penuh tanggung
jawab, terjadi setelah ia memperoleh pencerahan melalui ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu yang berasal langsung dari Tuhan yang mengambil bentuk
ilham, taufiq atau hidayah.

4. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup


manusia.

Dengan ilmu pengetahuan kualitas hidup manusia akan meningkat. Mulai


dari sikap mental, karakter, moral dan kepribadian manusia dapat ditingkatkan
dengan ilmu pengetahuan, terutama ilmu yang terkait dengan pembinaan
karakter. Cara ia bersikap, bertutur kata, makan, minum, berjalan, dan
sebagainya akan berbeda kualitasnya dengan orang yang tidak berilmu.
Demikian pula makanan dan minuman yang ia konsumsi, bahan pakaian,
8 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 39.
model dan desainnya yang dipakai oleh orang yang berilmu berbeda dengan
orang yang tidak berilmu. Orang di desa misalnya, memasak singkong, akar
ketela misalnya hanya sekadar menjadi makanan yang sederhana dan jika
dijual harganya murah, maka orang di kota dengan bantuan ilmu dan teknologi
dapat mengolah akar ketela atau singkong tersebut menjadi aneka macam
makanan yang menarik bentuk dan rasanya yang memiliki nilai jual tinggi.
Dengan ilmu pengetahuan dapat meningkatkan nilai tambah, yang dalam
bahasa aga- ma disebut dengan keberkahan. Selanjutnya, dapat pula
dibandingkan kualitas hidup orang yang berilmu pada aspek peralatan
komunikasi, interaksi, transportasi, kesehatan, pakaian, tempat tinggal,
persenjataan, jembatan, gedung, dan lain sebagainya memiliki kualitas yang
berbeda.9

5. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan harkat dan


martabat.
Ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan etika, akhlak, adab,
sopan santun, dan moral yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang
mulia dan harus saling memuliakan; demikian juga makhluk lainnya ciptaan
Tuhan, air, api, tanah, udara, gas, barang tambang, batu mulia, tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan segenap makhluk Tuhan lainnya, yakni malaikat, jin
yang saleh merupakan makhluk Tuhan yang antara satu dan lainnya saling
membutuhkan. Untuk itu perlu ada sebuah ilmu yang mengatur hubungan
yang baik dengan segenap makhluk tersebut, yakni ilmu akhlak, sehingga
manusia tidak tergelincir ke dalam kehidupan yang hina dan nista. Ilmu yang
demikian itu adalah ilmu akhlak.

Berbagai keuntungan yang akan diperoleh manusia berkat ilmu


pengetahuan yang dilandasi iman dan takwa kepada Allah SWT, sebagaimana
dinyatakan dalam firman-Nya: Allah akan mengangkat derajat orang beriman
dan ilmu pengetahuan beberapa derajat (QS. al-Muja- adilah [58]: 11).

9 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 30.
Pernyataan dan janji Tuhan ini pasti benar dan dalam realita dapat disaksikan
dan dirasakan, bahwa orang yang berilmu lebih merasakan keberkahan
dibandingkan dengan yang tidak berilmu. Orang yang berilmu tampak lebih
berbudaya dan beradab dibandingkan dengan yang tidak berilmu.10

Karena demikian besar fungsi dan peran yang diberikan ilmu pengetahuan,
maka tidaklah mengherankan jika Tuhan mewajibkan manusia menuntut ilmu
pengetahuan, menumbuhkan, membina dan mengembangkannya melalui
kegiatan penelitian dalam arti yang seluas-luasnya, serta menyebarkan dan
memanfaatkan ilmu tersebut guna menyejahterakan kehidupan umat manusia.

2.3 Hubungan

10 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 31.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
George Thompson, (1961) The Inspiration of science, Oxford Univessiti Press,
Oxford,hal 14.

R.H. Hube, (1976) The Ecounter Between Science and Christianity. Grand
Rapids:W.B Eerdmans, hal 3

Muhajir Ali Musa (1976) Lessons From The History of The Quran,
Lahore:Muhammad Asyraf, hal 2

Muhammad Qutb, The concept of Islamic Education. Proceedings Second


WorldConfrerence Muslim Education, Islamabad, jl 2, hal 73

John M.Echols dan Hassan Shadily, kamus inggris indonesia, jakarta:


Gramedia,1980), Cet. VII, hal. 581.

Nata Abuddin(,2018) ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia


Group.

Anda mungkin juga menyukai