Dosen Pengampu :
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Dengan segala bantuan dari pihak yang senantiasa berkontribusi untuk
menyelesaikan ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak atas
tugas yang telah diberikan. Makalah dengan judul " Pengertian Fungsi dan
Hubungan Islam dengan Sains" disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam
dan sains. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
penulis dan juga bagi para pembaca. Setelah berhasil menyelesaikan makalah ini,
penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Penulis menyadari
bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempuma. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kita nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Sains.......................................................................................................6
1. Memperteguh Keyakinan Terhadap Allah..............................................................7
2. Bukti Kemu’jizatan Al-Qur’an.................................................................................7
3. Menyempurnakan Tanggung Jawab Ibadah...........................................................8
2.2 Fungsi Ilmu pengetahuan dalam pandangan islam..................................................9
1. ilmu alam berfungsi sebagai dasar bagi pengembangan teknologi....................9
2. ilmu alam berfungsi sebagai penjelasan atas segala hal yang terjadi...............10
3. ilmu berfungsi sebagai cahaya kebenaran........................................................11
4. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.......13
5. ilmu berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan harkat dan martabat...........13
2.3 Hubungan...............................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
Kesimpulan...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sains atau ilmu pengetahuan dalam pandangan
Islam
2 R.H. Hube, (1976) The Ecounter Between Science and Christianity. Grand Rapids:W.B Eerdmans, hal 3
lain,dan bila diklasifikasikan maka sains ini termasuk fardu kifayah, karena
dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan keimanan seseorang, hal
ini dapatdilihat pada beberapa hal berikut:
3 Muhajir Ali Musa (1976) Lessons From The History of The Quran, Lahore:Muhammad Asyraf, hal 2
hubungannya dengan Allah sebagai tuhan semasta,pengetahuan tentang sains
juga dibutuhkan. Shalat sebagai ibadah yangwajib ditunaikan diperintahkan
untuk menghadap kiblat, Untukmenentukan arah kiblat diperlukan ilmu
geografi dan astronomi, begitujuga terhadap penetuan waktu-waktu
menjalankan shalat serta penentuanawal dan akhir bulan Ramadan. Dengan
demikian sains diperlukan dalamibadah puasa ramadhan.
Dalam hal zakat, ilmu matematika tidak bisa diabaikan begitu saja, begitu
pula dengan ibadah haji yang membutuhkan petunjuk arah dan transportasi
untuk digunakan sebagai sarana transportasi dari berbagai penjuru dunia
menuju kota Makkah yang membutuhkan ilmu pengetahuan. Berkat ilmu
pengetahuan, dokter dapat mendeteksi dan mengobati berbagai penyakit, dan
kesehatan akan tetap terjaga sehingga masyarakat dapat beribadah kepada
Tuhan sepenuhnya. Dengan demikian dapatlah difahami bahwasains
merupakan salah satu sarana penunjang untuk kesejahteraan kehidupan
manusia serta penunjang kesempurnaan ibadah seorang hamba terhadap
tuhannya.
Alam semesta ini diciptakan Allah untuk kepentingan dan kebutuhan
hidup manusia sebagaimana dijelaskan pada surah Lukman ayat 20. Dalam
rangka mendapatkan berbagai fasilitas diperlukan pengolahan terhadap
sumber daya alam yang dikaruniakai Allah SWT, dan untuk memperoleh hasil
yang maksimal tentunya diperlukan berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu
pengatahuan tentang sains dan teknologi. Pemanfaatan sumber daya alam
adalah sebagaian dari aktivitas sains. Dalam konteks ini, menurut Muhammad
Qutb, pada prinsipnya sains merupakan suatu cara melaksanakan tugas yang
diamanahkan oleh Allah SWT kepada umat manusia4.
4 Muhammad Qutb, The concept of Islamic Education. Proceedings Second WorldConfrerence Muslim Education, Islamabad, jl 2, hal 73
itu dari segi objeknya adalah netral, tergantung kepada ma- nusia yang
menggunakannya. Sehubungan dengan itu, ilmu mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.
2. ilmu alam berfungsi sebagai penjelasan atas segala hal yang terjadi.
Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai peristiwa atau kejadian
yang membutuhkan penjelasan. Di sebuah desa misalnya terjadi tanah longsor,
banjir bandang, penyakit menular, konflik sosial, peredaran narkoba, dan
berbagai kejahatan lainnya. Mengapa semua ini bisa terjadi? Kaum agama
mungkin menjelaskan timbulnya masalah tersebut secara teologis, atau
berdasarkan keyakinan keagamaan dan menghubungkannya dengan "azab dari
Tuhan, karena perbuatan dosa yang dilakukan manusia." Jika ini yang diyakini
penyebabnya, maka cara mengatasinya dengan introspeksi diri (muhasabah),
dilanjutkan dengan bertobat, memohon ampun (istighfar dan bertobat) kepada
Tuhan, serta melakukan amal ibadah, dan berbuat kebaikan dalam hidup. 6
Namun seorang ilmuwan, akan memberikan penjelasan atas masalah tersebut
dari pendekatan ilmiah, yaitu dengan mencari sebab-sebab atau hukum
kausalitas yang dapat diamati, diprediksi atau dapat diramalkan, sebagaimana
hal ini biasa terjadi pada berbagai temuan dalam bidang ilmu pengetahuan,
yakni adanya hukum-hukum yang mendasari sebuah teori ilmu pengetahuan.
Terjadinya longsor misalnya, dijawab dengan mengatakan sebagai akibat dari
adanya rongga-rongga atau perenggangan pada tanah yang terjadi di musim
kemarau, yang kemudian rongga- rongga atau bagian yang renggang pada
tanah tersebut terisi air hujan, sedangkan pada bagian kiri kanan tanah tersebut
tidak ada pohon-pohon atau dinding yang menghalanginya, maka tanah
tersebut akan longsor. Cara mengatasinya, adalah dengan menanami pohon-
6 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 28.
pohon pada tanah tersebut, sehingga di musim kemarau tidak akan terjadi
rongga-rongga atau perenggangan pada tanah tersebut. Demikian pula
terjadinya banjir bandang, sebab-sebabnya hampir sama dengan terjadinya
tanah longsor, yaitu karena adanya air yang demikian besar tidak dapat
disimpan oleh tanah, sebagai akibat tanah tersebut sudah gundul, sehingga
tidak dapat menyimpan air. Demikian pula terjadinya penyakit bisa dicari
sebabnya, seperti karena masyarakat membuang kotoran atau limbah
sembarangan yang menimbulkan bau busuk, tercemarnya air dan udara serta
menimbulkan sesak napas dan sebagainya. Cara mengatasinya antara lain
dengan memelihara kebersihan lingkungan. Selanjutnya terjadinya konflik
sosial bisa dijelaskan dengan mencari sebab-sebabnya, misalnya karena
adanya kesenjangan ekonomi antara penduduk setempat dan kaum pendatang
yang menimbulkan kecemburuan, iri dan sebagainya. Cara mengatasinya
dengan melahirkan kebijakan atau program yang menimbulkan pemerataan
kesejahteraan hidup. Melalui pendekatan keilmuan ini, maka perlu
keterlibatan ilmuwan untuk melakukan berbagai penelitian yang berkaitan
dengan mencari sebab-sebab yang objektif, empirik, dan rasional mengenai
sebab-sebab terjadinya berbagai permasalahan tersebut.7
9 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 30.
Pernyataan dan janji Tuhan ini pasti benar dan dalam realita dapat disaksikan
dan dirasakan, bahwa orang yang berilmu lebih merasakan keberkahan
dibandingkan dengan yang tidak berilmu. Orang yang berilmu tampak lebih
berbudaya dan beradab dibandingkan dengan yang tidak berilmu.10
Karena demikian besar fungsi dan peran yang diberikan ilmu pengetahuan,
maka tidaklah mengherankan jika Tuhan mewajibkan manusia menuntut ilmu
pengetahuan, menumbuhkan, membina dan mengembangkannya melalui
kegiatan penelitian dalam arti yang seluas-luasnya, serta menyebarkan dan
memanfaatkan ilmu tersebut guna menyejahterakan kehidupan umat manusia.
2.3 Hubungan
10 Nata Abuddin, ISLAM ILMU PENGETAHUAN, Jakarta: prenadamedia Group, hal 31.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
George Thompson, (1961) The Inspiration of science, Oxford Univessiti Press,
Oxford,hal 14.
R.H. Hube, (1976) The Ecounter Between Science and Christianity. Grand
Rapids:W.B Eerdmans, hal 3
Muhajir Ali Musa (1976) Lessons From The History of The Quran,
Lahore:Muhammad Asyraf, hal 2