PENDAHULUAN
1
Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain dengan
Metode gravitasi (gaya berat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan
elektromagnetik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai mengenai salah satu
parameter dari ilmu geofisika itu sendiri yang berkaitan dengan gravitasi yang
dinyatakan dalam Hukum Newton sebagai formulasi dari ilmu Fisika.
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya
yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi
terhadap titik observasi lainnya.
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral
dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan
rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah
permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik
minyak maupun meneral lainnya.
2
1.4 Manfaat
Adapun Makalah disusun ini dapat bermanfaat bagi setiap mahasiswa
pertambangan dalam pengenalan tentang Gravitasi yang merupakan salah satu
metode Geofisika yang dibahas dalam Hukum Newton dan sebagai dasar ilmu
pembelajaran bagi mahasiswa juga bermanfaat bagi segenap komponen dalam
jurusan teknik pertambangan dalam rangka peningkatan kepustakaan pada
Jurusan Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Kupang
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
Berdasarkan ide gravitasi Bumi inilah Newton dengan bantuan dan
dorongan sahabatnya Robert Hooke (1635 – 1703) menyusun hukum gravitasi
umumnya yang sangat terkenal.
5
Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R,
maka besar gaya gravitasi antar kedua benda adalah :
Dimana;
F = besar dari gaya gravitasi antara kedua massa benda tersebut
G = konstanta gravitasi
m1 = besar massa benda pertama
m2 = besar massa benda kedua
r = jarak antara kedua massa benda, dan
g = percepatan gravitasi =
6
menghitung Berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut
dengan percepatan gravitasi bumi.
Bila terdapat suatu obyek bermassa pada posisi maka medan gravitasi yang
disebabkan oleh obyek tersebut di titik dirumuskan sebagai :
Dimana :
G = konstanta universal gravitasi newton
= massa penyebab medan gravitasi
Perhatikan bahwa tidak seperti dalam hal rumusan medan listrik, di mana
muatan dapat berharga positif atau negatif, dalam hal medan
gravitasi massa selalu berharga positif, sehingga medannya selalu menuju atau
mengarah ke titik pusat penghasil medannya. Dengan kata lain apabila di dalam
lingkungan medan gravitasi ditempatkan obyek bermassa, maka obyek tersebut
akan mengalami gaya gravitasi yang arahnya menuju penyebab medan gravitasi.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa gaya gravitasi selalu bersifat tarik-
menarik. Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan
sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi
pada permukaan Bumi (permukaan laut).
7
sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar gn
didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per
detik2. Pada ketinggian p maka menurut International Gravity Formula.
Simbol g pertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan teknologi ruang
angkasa, yang digunakan untuk membatasi percepatan yang dirasakan oleh kru pesawat
ulang-alik, disebut juga sebagai g forces. Istilah ini menjadi populer di kalangan kru
proyek luar angkasa. Sekarang ini berbagai pengukuran percepatan gravitasi diukur
dalam satuan g. Istilah satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini.
8
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa kekuatan
medan gravitasi di setiap titik merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada setiap
satuan massa di titik tersebut.
c. Gravitasi di Sekitar Permukaan Bumi
Pada awal tulisan ini, kita telah mempelajari Hukum gravitasi Newton dan
menurunkan persamaan gravitasi Universal. Sekarang kita mencoba
menerapkannya pada gaya gravitasi antara bumi dan benda-benda yang terletak
di permukaannya. Kita tulis kembali persamaan gravitasi universal untuk
membantu kita dalam menganalisis :
m1m2
𝐹𝑔 = G
y2
Untuk persoalan gravitasi yang bekerja antara bumi dan benda-benda yang
terletak di permukaan bumi, m1 pada persamaan di atas adalah massa bumi (mB),
m2 adalah massa benda (m), dan r adalah jarak benda dari permukaan bumi, yang
merupakan jari-jari bumi (rB). Gaya gravitasi yang bekerja pada bumi merupakan
berat benda, mg. Dengan demikian, persamaan di atas kita ubah menjadi :
9
perhitungan menggunakan persamaan ini. Hal ini bisa dilakukan karena telah
diketahui konstanta universal, percepatan gravitasi dan jari-jari bumi.
Ini adalah persamaan percepatan gravitasi efektif. Jika ditanyakan
percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di dekat permukaan bumi, maka kita
dapat menggunakan persamaan ini. Jika kita menghitung berat benda yang
terletak di permukaan bumi, kita menggunakan m.g .
d. Hukum-hukum dalam Gravitasi
Hukum ketiga : gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang
sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi
gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F
kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda.
Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi
dan –F adalah reaksinya.
10
4. Segala benda yang ada di permukaan bumi tetap ada pada tempatnya
tidak mengalami perubahan meskipun bumi sedang mengalami rotasi.
5. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar
menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-
benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang
ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di
luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya,
termasuk satelit buatan manusia.
2.4 Aplikasi Hukum Gravitasi Universal Newton dalam bidang Fisika, Geologi
dan Pertambangan
Adapun pengapilkasian Hukum Newton Grafitasi dalam berbagi
bidanglainnya selain penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
bidang fisika, bidang geologi maupun bidang pertambangan.
Seperti kita ketahui berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data
tersebut digunakan untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa
yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium, Seperti :
1. Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi
R = 6,37 106 m (bumi dianggap bulat sempurna) maka kita dapat
menghutungnya seperti berikut ini :
11
berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari. Sehingga
kita dapat menghitungnya seperti berikut ini:
12
4. Menghitung Jarak Orbit Sateli Bumi
Satelit merupakan benda luar angkasa yang mengitari benda lainnya yang
memiliki massa yang lebih besar dari massa satelit tersebut, seperti bulan yang
merupakan satelitnya bumi. Menghitung kecepatan satelit dapat digunakan
dalam dua cara yaitu dengan hukum gravitasi dan gaya sentrifugal. Berdasar
hukum kedua Newton kita dapat menghitung kecepatan satelit yaitu dengan
memanfaatkan nilai massa Bumi (M) dan jari-jari bumi (R). Rumus dan
caranya yaitu sebagai berikut :
13
2. Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan
struktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai
metode awal saat akan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi
hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam berbagai macam
hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam
membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan
tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-
langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi
metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
3. Metode gravitasi cocok digunakan dalam pemetaan Salt Dome, karena secara
keseluruhan, garam mepunyai densitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan formasi yang berada disekitarnya.
4. Metode gravitasi juga dapat digunakan dalam mempelajari air tanah, dan
untuk mendeteksi mineral-mineral berat, seperti Chromites dan lainya.
5. Metode gravitasi yang menggunakan gravitimeter yang sangat ensitive dapat
digunakan untuk mendeteksi terowongan bawah tanah, dan lokasi dari
pemakaman-pemakanman di Pyramid.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ilmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi bawah permukaan
berdasarkan formulasi- formulasi Fisika. Dengan demikian ilmu
Geofisika dibangun atas parameter-parameter fisika seperti gravitasi,
magnetis, kelistrikan, radiasi, seismik dan sebagainya.
2. Berbagai metode dari geofisika yang sangat membantu dalam pelaksaan
berbagai kegiatan survey yang bertujuan mencari sumber daya mineral
dan batubara salah satunya adalah dengan metode gravitasi.
3. Metode gravitasi sendiri berasal dari pengembangan dari gaya gravitasi
yang ditemukan oleh Isac Newton, melalui teori-teorinya tentang Hukum
Gravitasi Newton, yang makin dikembangkan hari-keharinya.
4. Gravitasi hingga kini dikembangkan menjadi aplikasi atau alat (tools)
yang diterapkan dalam mendukung kehidupan manusia hari-kehari.
Diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia fisika, bidang
geologi serta dalam bidang pertambangan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://fatmausman.blogspot.co.id/2016/10/gravitasi.html
http://www.softilmu.com/2015/11/pengertian-rumus-dan-aplikasi-hukum.html
https://fisikakontekstual.wordpress.com/materi-hukum-newton-tentang-gravitasi/
http://komangsugianti.blogspot.co.id/2016/10/bab-5-gravitasi-a.html
http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/02/peran-geofisika-dalam-eksplorasi-
migas-dan-tambang
16