Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi bawah permukaan
berdasarkan formulasi- formulasi Fisika. Dengan demikian ilmu Geofisika
dibangun atas parameter-parameter fisis mekanika, gravitasi, magnetik,
elektromagnetik, panas, radiasi, listrik dan parameter-parameter lain yang
senantiasa dikembangkan untuk dapat diterapkan dalam rangka mengetahui
segala sesuatu yang terdapat di bawah permukaan bumi baik yang bersifat padat
maupun cair.
Sebagai ilmu pengetahuan yang merupakan alat (tools) dari berbagai
bidang ilmu lain yang bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan
bumi, dan ilmu Geofisika sendiri saat ini dan ke depan sangat dibutuhkan
penerapan dan pengembangannya dalam rangka lebih mengoptimalkan
pengelolaan sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi baik berupa
sumber daya mineral dan batubara sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Dapat juga membantu dalam krisis energi yang banyak terjadi dengan
menemukan berbagai energi alternatif yang bersifat renewable sebagaimana
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang energi dan
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Geothermal ataupun yang
ditemukan melalui banyak survey-survey geofisika lainnya.
Berperan pula sebagai alat dalam berbagai bidang lain seperti survey
ketersediaan air tanah,mitigasi bencana seperti gunung api, longsor, gempa,
tsunami, dan berbagi bencana lainnya, maupun dalam geoteknik sebagai alat
pengambilan keputusan konstruksi bangunan dan masih banyak lagi yang terkait.

1
Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain dengan
Metode gravitasi (gaya berat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan
elektromagnetik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai mengenai salah satu
parameter dari ilmu geofisika itu sendiri yang berkaitan dengan gravitasi yang
dinyatakan dalam Hukum Newton sebagai formulasi dari ilmu Fisika.
Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya
yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi
terhadap titik observasi lainnya.
Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral
dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan
rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah
permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik
minyak maupun meneral lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun makalah yang dibuat dalam beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu Hukum Newton (Gravitasi) ?
2. Bagaimana Sejarah Hukum Newton (Gravitasi) ?
3. Bagaimana Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana Aplikasinya dalam bidang Fisika, bidang Geologi
serta Pertambangan ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
1. Agar dapat memahami apa itu Hukum Newton Gravitasi
2. Agar dapat mengetahui bagaimana sejarah Hukum Newton Gravitasi
3. Serta dapat memahami aplikasi dari Hukum Newton Gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari serta penerapannya dalam berbagai bidang lainnya
4. Serta sebagai syarat memenuhi nilai tugas mata kuliah Geofisika

2
1.4 Manfaat
Adapun Makalah disusun ini dapat bermanfaat bagi setiap mahasiswa
pertambangan dalam pengenalan tentang Gravitasi yang merupakan salah satu
metode Geofisika yang dibahas dalam Hukum Newton dan sebagai dasar ilmu
pembelajaran bagi mahasiswa juga bermanfaat bagi segenap komponen dalam
jurusan teknik pertambangan dalam rangka peningkatan kepustakaan pada
Jurusan Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Kupang

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Hukum Newton (Gravitasi)


Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul tentang gerakan Bulan
dan planet-planet pada orbitnya yang mendekati bentuk lingkaran, tetapi belum
ada suatu penjelasan pada saat itu yang mampu menjelaskan mengapa benda-
benda angkasa itu bergerak seperti itu. Pada tahun 1686 inilah Sir Isaac Newton
memberikan kunci untuk menguak rahasia itu, yaitu dengan menyatakan hukum
tentang gravitasi.

Dia mengamati bahwa suatu benda yang dilepaskan dari ketinggian


tertentu di atas permukaan bumi selalu akan jatuh bebas ke permukaan Bumi
(tanah). Hal ini tentu saja disebabkan pada benda itu bekerja sebuah gaya tarik,
yang disebutnya gaya gravitasi. Jika pada suatu benda bekerja suatu gaya, maka
gaya itu pasti disebabkan oleh benda lainnya (Hukum III Newton).
Oleh karena itu setiap benda yang dilepas selalu jatuh bebas ke permukaan
Bumi, maka Newton menyimpulkan bahwa pusat Bumilah yang mengerjakan
gaya pada benda itu, yang arahnya selalu menuju ke pusat Bumi.Menurut suatu
cerita, ketika itu Newton sedang duduk santai di taman rumahnya dan
memperhatikan sebuah apel yang jatuh dari pucuk pohon. Tiba-tiba saja timbul
insiprasinya bahwa jika gaya gravitasi Bumi bekerja pada pucuk pohon, dan
bahkan pada pucak gunung, maka gaya gravitasi Bumi tentu saja dapat bekerja
pada bulan.

4
Berdasarkan ide gravitasi Bumi inilah Newton dengan bantuan dan
dorongan sahabatnya Robert Hooke (1635 – 1703) menyusun hukum gravitasi
umumnya yang sangat terkenal.

Pada sejarahnya, sebenarnya hukum gravitasi sudah pernah dipikirkan


oleh orang-orang pada zaman Yunani kuno dulu. Persoalan yang menjadi dasar
pemikiran mereka tentang fenomena gravitasi yaitu, pertama, mengapa benda-
benda selalu jatuh ke permukaan tanah dan yang kedua tentang pergerakan planet-
planet. Ini juga merupakan pemikiran dasar Newton tentang gravitasi. Namun,
yang membedakan antar keduanya adalah orang-orang Yunani pada waktu itu
menganggap antara peristiwa benda yang jatuh dengan pergerakan planet
merupakan dua hal yang berbeda. Sedangkan Newton memandang kedua
peristiwa tersebut disebabkan oleh satu hal saja dan diikat oleh hukum yang sama
yakni gaya gravitasi.

2.2 Hukum Gravitasi Universal Newton


Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel
yang mempunyai massa dialam semesta. Fisika modern mendeskripsikan
gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum
gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang
cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
a. Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa benda menarik semua massa benda lainnya dengan gaya segaris
dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa benda tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua massa benda tersebut. Atau Hukum gravitasi
universal menyatakan bahwa setiap massa benda menarik massa benda lainnya
dengan gaya yang menghubungkan kedua benda. Besar gaya ini yaitu berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua massa benda tersebut.

5
Jika dua buah benda bermassa m1 dan m2 dipisahkan oleh jarak R,
maka besar gaya gravitasi antar kedua benda adalah :

Dimana;
F = besar dari gaya gravitasi antara kedua massa benda tersebut
G = konstanta gravitasi
m1 = besar massa benda pertama
m2 = besar massa benda kedua
r = jarak antara kedua massa benda, dan

g = percepatan gravitasi =

Kedua Benda Yang Mengalami Gravitasi


Pada gambar diatas, F12 merupakan gaya gravitasi yang dikerjakan m1
pada m2 sedangkan F21 merupakan gaya yang dikerjakan m2 pada m1. F12
bekerja pada m2 menuju m1, begitu juga sebaliknya F21 bekerja pada m1 dan
menarik m1 menuju m2. F12 dan F21 mempunyai besar yang sama dengan arah
yang saling berlawanan sehingga disebut dengan pasangan aksi reaksi. Pada
gambar juga terdapat unsur r, dimana r merupakan jarak antara pusat m1 dan pusat
m2.

Dalam sistem internasional,F diukur dalam newton(N), m1 dan m2 dalam


kilograms (kg), r dalam meter (m), dsn konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 ×
10−11 N m2 kg−2. Dari persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk

6
menghitung Berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut
dengan percepatan gravitasi bumi.

Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: W = mg. W adalah


gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah percepatan gravitasi.
Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.

Medan gravitasi adalah medan yang menyebabkan suatu benda bermassa


mengalami gaya gravitasi. Medan ini dibangkitkan oleh suatu benda bermassa.

Bila terdapat suatu obyek bermassa pada posisi maka medan gravitasi yang
disebabkan oleh obyek tersebut di titik dirumuskan sebagai :

Dimana :
G = konstanta universal gravitasi newton
= massa penyebab medan gravitasi

= posisi massa ke-i.


= posisi tempat medan gravitasi dihitung.

Perhatikan bahwa tidak seperti dalam hal rumusan medan listrik, di mana
muatan dapat berharga positif atau negatif, dalam hal medan
gravitasi massa selalu berharga positif, sehingga medannya selalu menuju atau
mengarah ke titik pusat penghasil medannya. Dengan kata lain apabila di dalam
lingkungan medan gravitasi ditempatkan obyek bermassa, maka obyek tersebut
akan mengalami gaya gravitasi yang arahnya menuju penyebab medan gravitasi.
Dengan demikian dapat dimengerti mengapa gaya gravitasi selalu bersifat tarik-
menarik. Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan
sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi
pada permukaan Bumi (permukaan laut).

Nilai sebenarnya percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat


lain tergantung ketinggian dan kondisi geologi. Simbol g digunakan

7
sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar gn
didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per
detik2. Pada ketinggian p maka menurut International Gravity Formula.

g = 978,0495 (1+0.0052892 sin2 (p) - 0.0000073 sin2 (2p)) sentimeter per


detik2. (cm/s2).

Simbol g pertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan teknologi ruang
angkasa, yang digunakan untuk membatasi percepatan yang dirasakan oleh kru pesawat
ulang-alik, disebut juga sebagai g forces. Istilah ini menjadi populer di kalangan kru
proyek luar angkasa. Sekarang ini berbagai pengukuran percepatan gravitasi diukur
dalam satuan g. Istilah satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini.

Hukum Gravitasi menjelaskan gaya gravitasi dan besarnya yang selalu


berbeda tergantung dari jarak dan massa benda yang terlibat. Hukum II Newton
menghubungkan gaya total yang bekerja pada sebuah benda dengan massa dan
percepatan benda tersebut.

b. Kuat Medan Gravitasi dan Percepatan Gravitasi


Pada pembahasan mengenai Hukum Newton tentang Gravitasi, kita telah
meninjau gaya gravitasi sebagai interaksi gaya antara dua atau lebih partikel
bermassa. Partikel-partikel tersebut dapat saling berinteraksi walaupun tidak
bersentuhan. Pandangan lain mengenai gravitasi adalah konsep medan, di mana
sebuah benda bermassa mengubah ruang di sekitarnya dan menimbulkan medan
gravitasi. Medan ini bekerja pada semua partikel bermassa yang berada di dalam
medan tersebut dengan menimbulkan gaya tarik gravitasi. Jika sebuah benda
berada di dekat bumi, maka terdapat sebuah gaya yang dikerjakan pada benda
tersebut. Gaya ini mempunyai besar dan arah di setiap titik pada ruang di sekitar
bumi. Arahnya menuju pusat bumi dan besarnya adalah m.g.
Jadi jika sebuah benda terletak di setiap titik di dekat bumi, maka pada
benda tersebut bekerja sebuah vektor g yang sama dengan percepatan yang akan
dialami apabila benda itu dilepaskan. Vektor g tersebut dinamakan kekuatan
medan gravitasi. Secara matematis, besar g dinyatakan sebagai berikut : g =f/m

8
Berdasarkan persamaan di atas, kita dapat mengatakan bahwa kekuatan
medan gravitasi di setiap titik merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada setiap
satuan massa di titik tersebut.
c. Gravitasi di Sekitar Permukaan Bumi
Pada awal tulisan ini, kita telah mempelajari Hukum gravitasi Newton dan
menurunkan persamaan gravitasi Universal. Sekarang kita mencoba
menerapkannya pada gaya gravitasi antara bumi dan benda-benda yang terletak
di permukaannya. Kita tulis kembali persamaan gravitasi universal untuk
membantu kita dalam menganalisis :
m1m2
𝐹𝑔 = G
y2
Untuk persoalan gravitasi yang bekerja antara bumi dan benda-benda yang
terletak di permukaan bumi, m1 pada persamaan di atas adalah massa bumi (mB),
m2 adalah massa benda (m), dan r adalah jarak benda dari permukaan bumi, yang
merupakan jari-jari bumi (rB). Gaya gravitasi yang bekerja pada bumi merupakan
berat benda, mg. Dengan demikian, persamaan di atas kita ubah menjadi :

Berdasarkan persamaan ini, dapat diketahui bahwa percepatan gravitasi pada


permukaan bumi alias g ditentukan oleh massa bumi (mB) dan jari-jari bumi (rB)

G dan g merupakan dua hal yang berbeda. g adalah percepatan gravitasi,


sedangkan G adalah konstanta universal yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Setelah G ditemukan, manusia baru bisa mengetahui massa bumi lewat

9
perhitungan menggunakan persamaan ini. Hal ini bisa dilakukan karena telah
diketahui konstanta universal, percepatan gravitasi dan jari-jari bumi.
Ini adalah persamaan percepatan gravitasi efektif. Jika ditanyakan
percepatan gravitasi pada ketinggian tertentu di dekat permukaan bumi, maka kita
dapat menggunakan persamaan ini. Jika kita menghitung berat benda yang
terletak di permukaan bumi, kita menggunakan m.g .
d. Hukum-hukum dalam Gravitasi

Hukum pertama : setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan


kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti
jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau
bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan).

Hukum kedua : sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan


sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan
besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau
F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

Hukum ketiga : gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang
sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi
gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F
kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda.
Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi
dan –F adalah reaksinya.

2.3 Aplikasi Hukum Gravitasi Universal Newton dalam kehidupan sehari-hari


Dari berbagai aturan Hukum Newton mengenai Gravitasi yang telah kita
ketahui diatas maka dapat dari aturan tadi dapat diterapkan dan diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari seperti :
1. Benda yang dilemparkan keatas akan tetap jatuh kebawah
2. Buah yang jatuh dari pohon akan jatuh kebawah permukaan bumi
sebagai pusat gaya tarik
3. Makluk hidup dibumi tetap tidak melayang-layang seperti diluar
angkasa karena adanya gaya gravitasi pada bumi

10
4. Segala benda yang ada di permukaan bumi tetap ada pada tempatnya
tidak mengalami perubahan meskipun bumi sedang mengalami rotasi.
5. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar
menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-
benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang
ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di
luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya,
termasuk satelit buatan manusia.

2.4 Aplikasi Hukum Gravitasi Universal Newton dalam bidang Fisika, Geologi
dan Pertambangan
Adapun pengapilkasian Hukum Newton Grafitasi dalam berbagi
bidanglainnya selain penerapannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
bidang fisika, bidang geologi maupun bidang pertambangan.
Seperti kita ketahui berdasarkan hukum gravitasi Newton, data-data
tersebut digunakan untuk menghitung besaran lain tentang benda ruang angkasa
yang tidak mungkin diukur dalam laboratorium, Seperti :
1. Menghitung Massa Bumi
Massa bumi dapat dihitung dengan menggunakan nilai G yang telah
diperoleh dari percobaan Cavendish. Anggap massa bumi M dan jari-jari bumi
R = 6,37 106 m (bumi dianggap bulat sempurna) maka kita dapat
menghutungnya seperti berikut ini :

2. Menghitung Massa Matahari


Jari-jari rata-rata orbit bumi rB = 1,5 × 1011 m dan periode bumi dalam
mengelilingi matahari TB = 1 tahun = 3 × 107 s.

11
berdasarkan kedua hal tersebut serta dengan menyamakan gaya matahari
dan gaya sentripetal bumi, maka dapat diperkirakan massa matahari. Sehingga
kita dapat menghitungnya seperti berikut ini:

3. Menghitung Kecepatan Satelit


Suatu benda yang bergerak mengelilingi benda lain yang bermassa lebih
besar dinamakan satelit, misalnya bulan adalah satelit bumi. Sekarang banyak
satelit buatan diluncurkan untuk keperluan komunikasi, militer, dan riset
teknologi. Untuk menghitung kecepatan satelit dapat digunakan dua cara,
yaitu hukum gravitasi dan gaya sentrifugal.
o Menghitung kecepatan satelit menggunakan hokum gravitasi
Anggap suatu satelit bermassa m bergerak melingkar mengelilingi bumi
pada ketinggian h dari permukaan bumi. Massa bumi M dan jari-jari bumi
R.
o Menghitung kecepatan satelit menggunakan gaya sentrifugal
Sebuah satelit memilki orbit melingkar, sehingga dalam acuan ini, satelit
akan merasakan gaya sentrifugal (mv2/r2). Gaya sentrifugal muncul
karena pengamatan dilakukan dalam system non inersial (system yang
dipercepat, yaitu satelit). Gaya sentrifugal besarnya sama dengan gaya
gravitasi.

12
4. Menghitung Jarak Orbit Sateli Bumi
Satelit merupakan benda luar angkasa yang mengitari benda lainnya yang
memiliki massa yang lebih besar dari massa satelit tersebut, seperti bulan yang
merupakan satelitnya bumi. Menghitung kecepatan satelit dapat digunakan
dalam dua cara yaitu dengan hukum gravitasi dan gaya sentrifugal. Berdasar
hukum kedua Newton kita dapat menghitung kecepatan satelit yaitu dengan
memanfaatkan nilai massa Bumi (M) dan jari-jari bumi (R). Rumus dan
caranya yaitu sebagai berikut :

Serta pengaplikasian Hukum Newton (Gravitasi) dalam metode Gravitasi


Geofisika untuk penerapan dalam kegiatan Pertambangan maupun kegiatan
Geoteknik lain seperti :

1. Kegiatan Eksplorasi yang mengukuran medan gravitasi pada kelompok-


kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu area tertentu. Tujuan
dari eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari
perbedaan distribusi rapat massa dan juga jenis batuan.

13
2. Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan
struktur yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai
metode awal saat akan melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi
hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi
mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam berbagai macam
hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam
membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan
tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-
langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya. Eksplorasi
metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
3. Metode gravitasi cocok digunakan dalam pemetaan Salt Dome, karena secara
keseluruhan, garam mepunyai densitas yang lebih rendah dibandingkan
dengan formasi yang berada disekitarnya.
4. Metode gravitasi juga dapat digunakan dalam mempelajari air tanah, dan
untuk mendeteksi mineral-mineral berat, seperti Chromites dan lainya.
5. Metode gravitasi yang menggunakan gravitimeter yang sangat ensitive dapat
digunakan untuk mendeteksi terowongan bawah tanah, dan lokasi dari
pemakaman-pemakanman di Pyramid.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ilmu Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi bawah permukaan
berdasarkan formulasi- formulasi Fisika. Dengan demikian ilmu
Geofisika dibangun atas parameter-parameter fisika seperti gravitasi,
magnetis, kelistrikan, radiasi, seismik dan sebagainya.
2. Berbagai metode dari geofisika yang sangat membantu dalam pelaksaan
berbagai kegiatan survey yang bertujuan mencari sumber daya mineral
dan batubara salah satunya adalah dengan metode gravitasi.
3. Metode gravitasi sendiri berasal dari pengembangan dari gaya gravitasi
yang ditemukan oleh Isac Newton, melalui teori-teorinya tentang Hukum
Gravitasi Newton, yang makin dikembangkan hari-keharinya.
4. Gravitasi hingga kini dikembangkan menjadi aplikasi atau alat (tools)
yang diterapkan dalam mendukung kehidupan manusia hari-kehari.
Diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia fisika, bidang
geologi serta dalam bidang pertambangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

 http://fatmausman.blogspot.co.id/2016/10/gravitasi.html
 http://www.softilmu.com/2015/11/pengertian-rumus-dan-aplikasi-hukum.html
 https://fisikakontekstual.wordpress.com/materi-hukum-newton-tentang-gravitasi/
 http://komangsugianti.blogspot.co.id/2016/10/bab-5-gravitasi-a.html
 http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/02/peran-geofisika-dalam-eksplorasi-
migas-dan-tambang

16

Anda mungkin juga menyukai