MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan:
F = Gaya gravitasi antara dua titik massa yang ada (N)
G = Konstanta Gravitasi Newton (6673 x 10-11 Nm2/kg2)
m1 = Massa benda pertama (Kg)
m2 = Massa benda kedua (Kg)
r = Jarak antar benda pertama dengan kedua (m)
Konsep gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara dua buah massa, dua buah
objek atau dua buah partikel. Gaya gravitasi terjadi antar obyek sehingga merupakan
kekuatan tarik antara semua benda yang ada. Metode gravitasi adalah metode
geofisika berdasar pada hukum gravitasi Newton atau hukum gaya tarik antar
partikel (Telford, 1999 ; Blakely, 1995).
Hukum Newton menyatakan bahwa gaya gravitasi yang dihasilkan sebanding
didefinisikan sebagai arah vertikal ke pusat bumi (Nettleton, 1962). Nilai medan
gravitasi bumi bervariasi mengikuti perubahan massa yang berada di bawah
permukaan bumi dan bentuk permukaan bumi. Perbedaan nilai medan gravitasi
disebut dengan anomali medan gravitasi. Jika bumi merupakan massa dengan
densitas homogen maka anomali medan gravitasinya adalah 0, sedangkan pada
kenyataannya bumi adalah suatu massa yang densitasnya tidak hogmogen. Arah
medan gravitasi dari benda yang tidak homogen akan bervariasi terhadap arah
vertikal. Anomali medan gravitasi dilambangkan dengan ∆ ⃗g . Jika nilai anomali
medan gravitasi dibandingkan dengan medan gravitasi, maka nilai anomali medan
gravitasi nilainya sangat kecil. Secara matematis, anomali medan gravitasi Bouguer
lengkap pada topografi dirumuskan sebagai :
∆ ⃗g BL ( x , y , z )=⃗g m ( x , y , z )−[ ⃗gn ( x , y , z )+ BL( x , y , z) ]
adalah nilai medan gravitasi mutlak di topografi, ⃗gn ( x , y , z ) adalah nilai medan
gravitasi teoritis di topografi dan BL ( x , y , z ) adalah koreksi Bouguer lengkap
( LaFehr, 2012).
Metode gravitasi prinsip dasarnya yaitu memanfaatkan variasi nilai densitas
yang terdistribusi kedalam setiap lapisan bumi. Setiap lapisan pasti tersusun atas
batuan serta mineral yang berbeda-beda hal itu menyebabkan pula nilai densitasnya
berbeda-beda dan hal tersebut dapat mempengaruhi variasi medan gravitasi bumi.
Sehingga akan terjadi suatu anomali gravitasi. Parameter yang diukur dalam metode
ini yaitu nilai percepatan gravitasi pada lokasi survey. Adanya anomali gravitasi
menandakan bahwa terdapat perbedaan striuktur lapisan maupun jenis batuan dan
mineralnya. Batuan yang memiliki nilai densitas yang rendah maka nilai
porositasnya tinggi. Porositas juga berbanding lurus dengan permeabilitas.
2.2 Aplikasi Metode Gravitasi Dalam Eksplorasi
Alat yang digunakan untuk pengukuran pada metode gravitasi ini yaitu
gravimeter
Gambar 2.3 Pengaruh Pasang Surut dan Penyimpangan Alat Pada Percepatan
Gravitasi
3. Koreksi Udara Bebas
Koreksi udara bebas bertujuan untuk mereduksi pengaruh elevasi dan
kedalaman titik pengukuran atau perbedaan nilai gravitasi yang terletak di mean sea
level (geoid) dengan gravitasi yang terukur dengan elevasi h.
4. Koreksi Bouguer
Koreksi bouguer memperhitungkan massa batuan yang terdapat di antara
stasiun amat dengan bidang geoid. Koreksi ini dilakukan dengan cara menghitung
tarikan gravitasi yang disebabkan oleh batuan berupa slab yang memiliki ketebalan
H dan densitas rata-rata ρ.
Gambar 2.3 Koreksi Bouguer
Gambar 2.7 Contoh Peta Anomali Gaya Berat Regional; Kiri Contoh Peta Gaya
Berat Anomali Residual
Tahap terakhir dari pengolahan data yaitu profil bawah permukaan dengan
forward modelling. Forward modelling adalah suatu metode interpretasi yang
diturunkan dengan fitting antara anomali metode Bouguer yang ada di lapangan
dengan anomali kalkulasi yang modelnya dikembangkan dengan tiga langkah, yaitu
perhitungan anomali dari model, pembandingan anomali yang telah dihitung dengan
yang ada di lapangan, dan pengaturan model. Tujuan dilakukannya forward
modelling yaitu untuk melihat kesesuaian antara peta distribusi kontras rapat massa
dengan penampang model bawah permukaan bumi yang didasarkan pada data
anomali Bouguer.
3.1 Kesimpulan
Metode gravitasi adalah hukum Newton tentang gaya tarik menarik antar
partikel. Dari besar gaya tarik-menarik yang kita dapatkan, kita dapat mengetahui
besar medan yang mempengaruhi alat pengukur yang digunakan. Metode gravitasi
termasuk kedalam metode geofisika pasif. Disebut pasif karena sumbernya berasal
dari alam dan bukan buatan. Metode gravitasi prinsip dasarnya yaitu memanfaatkan
variasi nilai densitas yang terdistribusi kedalam setiap lapisan bumi
Secara umum daerah yang memiliki anomali tinggi diinterpretasikan sebagai
basement high (tinggian) yang disebabkan oleh adanya proses tektonik sehingga
terangkat ke atas. Sedangkan, daerah yang memiliki anomali rendah diinetrpretasikan
sebagai cekungan sedimen.
Akuisisi data gravitasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran secara
absolut dan relative.
1. Pengukuran secara Absolut
Dilakukan dengan mengukur langsung besar medan gravitasi yang
memengaruhi titik pengukuran
2. Pengukuran secara Relative
Dilakukan dengan membandingkan medan gravitasi pada satu titik terhadap
satu titik acuan.
3.2 Saran
Kami dari kelompok 7 sangat mengharapkan kritikan, saran yang sifatkan
membangun dari ibu IR. Emi Prasetyawati Umar, S.SI., M.T., IPP. Selaku dosen
mata kuliah Geofisika Tambang Dan juga teman-teman dan kakak-kakak. Agar
kedepanya pepar kami dapat bermaanfaat untuk diri kami dan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, Imam., dkk, 2016. Delineasi Cekungan Sedimen dan Interpretasi Geologi
Bawah Permukaan Cekungan Tanimbar Berdasarkan Analisis Data
Gayaberat. Jurnal Geo-Science, 17(3), pp.153-169.
Wachidah, N. and Pembimbing rer nat Eko Minarto, D. (2017) ‘“a”, Pongkor, Jawa
Barat’.