Anda di halaman 1dari 3

Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-

menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi
berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap
partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-
menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya ().
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan sebagai berikut():

Dengan :
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M1 : massa benda 1 (kg)
m2 : massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)
G : tetapan gravitasi
Percepatan Gravitasi di permukaan Bumi yang kita ketahui sebesar 9,80665
m/s2,sebenarnya adalah nilai besarnya gaya gravitasi yang dirasakan benda persatuan massa.
Gaya gravitasi hanya akan bekerja pada benda yang memiliki massa. Percepatan gravitasi juga
berpengaruh pada ketinggi dan benda-benda yang bermassa besar disekitarnya. Umunya besar
percepatan gravitasi digunakan nilai9,81 m/s2 untuk mudahnya. Untuk nilai percepatan
Graviatasi digunakan rumus () :

Dengan :
G = Percepatan gravitasi (m/s2)
F = Gaya gravitasi (N)
M = Massan benda (kg)

Metode Gravity adalah metode yang dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah
permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling
(r=gram/cm3). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal.
Perpisahan anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan
filter matematis atau filter geofisika. Metode gravity merupakan metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan
dipermukaan bumi, dikapal maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi
medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam
pelaksanaanya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi
terhadap titik observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat
yang digunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi().
Data yang didapatkan dari hasil penelitian di lapangan belumlah berbentuk nilai gravitasi
daerah tersebut. Dari nilai yang didapatkan di lapangan, perlu dilakukan serangkaian koreksi
agar nilai gravitasi akhir dapat diketahui. Ada serangkaian koreksi mulai dari koreksi baca alat
hingga koreksi bouguer. Koreksi yang dilakukan berguna untuk menghilangkan nilai noise yang
di dapat saat pengukuran di lapangan berlangsung. Noise atau gangguan ini bias berasal dari
berbagai macam factor, seperti akibat matahari dan bulan, maupun akibat medan dari lapangan
tempat pengambilan data tersebut().
Koreksi yang dilakukan dalam metode gravity antara lain adalah koreksi baca alat adalah
koreksi yang dilakukan ketika kita melakukan pengukuran terkadang terjadi kesalahan
pembacaan alat, kesalahan pembacaan alat ini dinamakan dengan koreksi baca alat atau
skala.Koreksi pasang surut (tidal) adalah koreksi yang dilakukan karena data gravitasi yang
terekam oleh alat di pengaruh oleh gravitasi benda-benda di luar bumi seperti bulan dan
matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini
maka, dilihatlah perbedaan nilai gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Koreksi
kelelahan alat (drift) adalah koreksi yang terjadi karena adanya penggunaan dua gravimeter
secara bersamaan pada saat pengukuran, dimana penggunaan gravimeter yang secara bersamaan
akan semakin meninggikan nilai noise yang didapatkan. Hal ini disebabkan oleh adanya
perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan
karena adanya guncangan pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke
stasiun lainnya atau disebut juga dengan koreksi kelelahan alat. Koreksi lintang adalah Koreksi
yang dilakukan karena bentuk bumi tidak bulat sempurna tetapi dianggap berbentuk ellips
sehingga jari-jari bumi tidak sama atau berbentuk pepat pada daerah ekuator dan juga karena
rotasi bumi. Hal tersebut membuat adanya perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang
yang ada di bumi. Koreksi udara bebas (Free Air Correction) adalah merupakan koreksi untuk
memperhitungkan variasi dalam percepatan gravitasi yang diamati yang berhubungan dengan
pengaruh ketinggian titik pengamatan dan datum (mean sea level) atau disebut koreksi
ketinggian karena permukaan bumi yang tidak rata dan datar. Koreksi Bouguer dilakukan dengan
menggunakan pendekatan benda berupa slab. Pada koreksi ini dianganggap terdapat massa
dengan densitas tertentu antara spheroid dan titik pengukuran namun menghilangkan pengaruh
massa yang berada di atas Bouguer Slab dan massa yang hilang di lembah. Pengaruh massa
batuan terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada koreksi
udara bebas. Koreksi medan (Terrain Correction) ini dilakukan sebagai akibat dari adanya
pendekatan bougeur. Pada saat pengukuran, elevasi topografi yang tidak teratur di sekitar titik
pengukuran, biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya ().

Anda mungkin juga menyukai