Anda di halaman 1dari 18

1.

Gravity Method (Metode Gaya Berat)


Ditulis pada 29 Agustus 2012
Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah
permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.
Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil
trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral
dan lainnya.
Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat
massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur
bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah
permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik
minyak maupun mineral lainnya. Untuk menggunakan metode ini dibutuhkan
minimal dua alat gravitasi, alat gravitasi yang pertama berada di base sebagai
alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut gravitasi, alat yang kedua
dibawa pergi ke setiap titik pada stasiun mencatat perubahan gravitasi yang
ada. Biasanya dalam pengerjaan pengukuran gravitasi ini, dilakukan
secaralooping.
Hukum Gravitasi Newton
Pada dasarnya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara dua benda yang
memiliki rapat massa yang berbeda, hal ini dapat diekspresikan oleh rumus
hukum Newton sederhana sebagai berikut:

Dengan menggunakan rumus dasar inilah maka survey geofisika metode


gravitasi dapat dilakukan, namun seperti halnya metode geofisika lainnya, tentu
saja metode ini memiliki koreksi. Koreksi dalam metode gaya berat adalah
sebagai berikut :
a. Koreksi baca alat/skala
Koreksi baca alat adalah koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam
pembacaaan alat gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan
alat dapat ditulis sebagai berikut :

Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal


b. Koreksi pasang surut (tidal)
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh gravitasi benda-benda di
luar bumi seperti bulan dan matahari, yang berubah terhadap lintang dan waktu.
Untuk mendapatkan nilai pasang surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai
gravitasi stasiun dari waktu ke waktu terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal
dapat ditulis sebagai berikut :

dimana:

c. Koreksi apungan (drift)


Koreksi apungan akibat adanya perbedaan pembacaan gravity dari stasiun yang
sama pada waktu yang berbeda, yang disebabkan karena adanya guncangan
pegas alat gravimeter selama proses transportasi dari suatu stasiun ke stasiun
lainnya.

dimana :

Sehingga dapat dikatakan bahwa gravitasi terkoreksi drift (g std) adalah :


dimana:
g std (n) = gravitasi terkoreksi drift pada stasiun ke n
g st(n)= gravitasi terkoreksi tidal pada stasiun ke n
d. Koreksi lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi yang tidak sepenuhnya bulat
sempurna, tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga karena rotasi bumi. Hal
tersebut membuat ada perbedaan nilai gravitasi karena pengaruh lintang yang
ada di bumi. Secara umum gravitasi terkoreksi lintang dapat ditulis sebagai
berikut :
dimana :

e. Koreksi udara bebas (Free Air Correction)


Koreksi ini dilakukan untuk mengkompensasi ketinggian antara titik pengamatan

dan datum (mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :

f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada
koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

g. Koreksi medan (Terrain Correction)


Koreksi medan mengakomodir ketidakteraturan pada topografi sekitar titik
pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi topografi di sekitar titik pengukuran,
biasanya dalam radius dalam dan luar, diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini
dapat ditulis sebagai berikut :

sumber : https://basdargeophysics.wordpress.com/2012/08/29/gravity-methodmetode-gaya-berat/ 16 feb 2016

2. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan suatu massa dari suatu titik
ke titik tertentu. Suatu benda dengan massa tertentu dalam sistem ruang akan menimbulkan medan
potensial di sekitarnya. Dimana medan potensial bersifat konservatif, artinya usaha yang dilakukan
dalam suatu medan gravitasi tidak tergantung pada lintasan yang ditempuhnya tetapi
hanya tergantung pada posisi awal dan akhir (Rosid, 2005). Medan potensial dapat dinyatakan
sebagai gradien atau potensial skalar (Blakely, 1996), melalui persamaan:

Fungsi U diatas disebut potensial gravitasi, sedangkan percepatan gravitasi g merupakan medan
potensial. Tanda minus (-)menunjukkan arah gaya beratnya menuju ke titik yang dituju.
Dengan mengasumsikan bumi bersifat homogen dan berbentuk bola dengan jari-jari R, potensial
gravitasi di permukaan dapat didefinisikan dengan persamaan:

http://teukufachrianta.blogspot.co.id/2014/04/metode-gravitasi-teori.html 16 feb
2016

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GRAVITASI SUATU


TEMPAT
DI PERMUKAAN BUMI
Gravitasi merupakan sifat percepatan pada bumi yang menghasilkan
benda jatuh secara bebas. Percepatan gravitasi pada setiap tempat di
permukaan bumi tidaklah sama. Di equator percepatan gravitasi sekitar 9,78
m/s, sedangkan di daerah kutub sekitar 9,83 m/s. Terdapat dua faktor yang
mempengaruhi hal tersebut. Pertama bumi kita tidak benar-benar bulat,
percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat bumi. Kedua,
percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap permukaan bumi.
Ketiga, kepadatan massa bumi yang berbeda-beda (Daryono, 1992: 14).
Pertama, bentuk bumi yang tidak benar-benar bulat yaitu bulat pepat
seperti gambar disamping ini. Sehingga gaya sentrifugal yang menentang
gravitasi lebih besar di equator. Hal inilah yang menyebabkan jarak equator ke

pusat bumi lebih jauh dari pada jarak kutub ke


pusat bumi. Akibatnya percepatan gravitasi
bumi di equator lebih kecil daripada dikutub.
Kedua, topografi permukaan bumi yang

lingkaran
a
b

beragam menyebabkan perbedaan percepatan


gravitasi.

Karena

percepatan

gravitasi

tergantung dari jaraknya terhadap permukaan


bumi. Sehingga semakin tinggi sebuah benda dari permukaan bumi, semakin
kecil percepatan gravitasi.
Ketiga, kepadatan atau kerapatan massa bumi yang berbeda-beda
menghasilkan gravitasi pada permukaan bumi yang berbeda pula. Makin padat
atau rapat massa bumi maka makin kecil gravitasinya. Daratan merupakan
wilayah yang memiliki kerapatan massa yang tinggi sehingga gravitasinya lebih
kecil daripada wilayah lautan (Daryono, 1992: 14-15).
Sumber :
1. Daryono dan Agus Sutedjo. 1992. Geologi Umum. Surabaya. IKIP
PRESS
2. http://www.wikipedia.com/ tanggal akses 17 Desember 2010
3. http://modernjumb.blogspot.com/ tanggal akses 17 Desember 2010

4. Koreksi-Koreksi Pada Metode Gravity "Gaya Berat"


Dalam pengukuran metode gravitasi, percepatan gravitasi yang diukur tidak hanya
berasal dari densitas yang dipengaruhi oleh anomali saja, tetapi ada faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi data percepatan gravitasi yang diukur, diantaranya yaitu efek variasi waktu
(efek kelelahan alat (drift) dan efek pasang surut (tidal)) dan satu lagi yaitu efek variasi
spasial (efek topografi, efek lintang dan lain sebagainya).
Oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi nilai pengukuran gravitasi, maka
perlu
dilakukan
koreksi-koreksi
di
dalam
proses
pengolahan
datanya.

A. Koreksi Karena Variasi Waktu


Drift and Tidal Correction (Koreksi Kelelahan Alat dan Pasang Surut)

elips

Koreksi drift dilakukan karena adanya kelelahan alat (pegas) ketika


dilakukan pengukuran. Setelah dipakai berulang-ulang pada satu hari pengukuran maka
pegas tersebut akan mengalami kelelahan untuk koreksinya ialah dengan
kembali melakukan pengukuran di titik base sesering mungkin. Pengukuran kembali
di titik base dapat dilakukan setiap satu jam sekali atau dua jam sekali tergantung kondisi
yang terjadi di lapangan. Namun, semakin sering melakukan pengukuran kembali maka akan
semakin baik dalam mendapatkan data untuk koreksi.
Koreksi tidal ialah koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan efek tarikan
gravitasi dari benda-benda ruang angkasa (bulan dan matahari) yang berubah terhadap
waktu. Biasanya koreksi ini dilakukan bersamaan dengan koreksi drift. Persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.

B. Koreksi Karena Variasi Spasial


Koreksi ini dilakukan karena bentuk pengaruh dari bentuk bumi yang ellipsoid (tidak
bulat sempurna) menyebabkan terjadinya perbedan jari-jari bumi, pengaruh ketinggian dan
juga pengaruh dari efek topografi bumi.

Latitude Correction (Koreksi Lintang)


Koreksi ini dilakukan untuk mengoreksi nilai gaya berat pada setiap lintang geografis
yang disebabkan oleh bentuk bumi yang ellipsoid dan adanya gaya sentrifugal yang
disebabkan oleh rotasi bumi. Persamaan untuk koreksi lintang adalah :

Free Air Correction (Koreksi Udara Bebas)


Koreksi ini untuk menghilangkan pengaruh dari ketinggian terhadap nilai pengukuran
pada suatu titik pengamatan. Dengan h adalah ketinggian stasiun titik pengamatan dari
permukaan laut.

Bouger Slab Correction (Koreksi Bouger)


Koreksi ini merupakan koreksi pertama yang dilakukan untuk perhitungan kelebihan massa

pada titik observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi ini menghitung defisiensi
massa pada titik observasi yang terletak di bawah permukaan laut. Bentuk persamaan dari
koreksi ini adalah :

dengan r ialah densitas rata-rata dari batuan di sekitar area pengukuran.

Terrain Correction (Koreksi Topografi)


Koreksi ini menghitung variasi percepatan gravitasi yang disebabkan variasi
dari topografi pada setiap titik observasi. Bentuk dari persamaannya adalah :

Nilai gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah permukaan
dikenal dengan anomali gravitasi (anomali Bouger). Anomali gravitasi menggambarkan
variasi lateral dari densitas batuan yang secara tidak langsung menggambarkan struktur
geologi bawah permukaan. Hal ini menyebabkan metode gravitasi digunakan sebagai
pengukuran geofisika tahap awal dalam eksplorasi migas (basement setting), tambang, panas
bumi
dan
lain
sebagainya.

Isostasy Correction
Isostasy berlaku pada pegunungan skala yang luas, pegunungan di tengah laut.
Anomali gravitasi berskala besar menunjukkan bahwa litosfer yang didukung hidrostatik
yaitu kolom batu mengapung di atas tingkat kompensasi. Anomali gravitasi skala besar
akibatnya mencerminkan struktur litosfer. Beberapa daerah dari Bumi, meskipun, tidak
seimbang isostatik .
Sebuah pengukuran gravitasi di pegunungan akan menampilkan gravitasi Bouguer
negatif, karena gunung-gunung memiliki akar kepadatan rendah .

Keseimbangan isostatic bertanggung jawab untuk elevasi.

http://rizky-ramadhan-tanjung.blogspot.co.id/2014/04/koreksi-koreksi-padametode-gravity.html 17 feb 2016

5. Jenis-Jenis Instrumen Gravitymeter Dan


Spesifikasinya
Setiap gravity meter menggunakan prinsip yang berbeda-beda, dimana terdapat alat
yang menggunakan prinsip elektrik dan ada juga alat yang menggunakan barometer.
Kebanyakan alat gravity meter menggunakan konsep anjakan satu jisim kecil yang digantung
dengan penggantung yang menganjal sebagai fungsi gravity.
Ada dua jenis gravity meter yaitu gravity meter jenis stabil dan gravity
meter jenis tak stabil :
A. Gravity meter jenis stabil
Gravity meter jenis ini menggunakan prinsip spring untuk mengimbangkan gravity
dengan daya yang berlawanan. Anjakan bisa diukur dengan perubahan (pertambahan ataupun
pengurangan) gravity yang akan memanjangkan atau memendekkan spring utama dan hanya
boleh dikembalikan pada nilai rujukan yang tetap dengan merubah ketegangan spring pelaras.
Nilai pelarasan ketegangan tersebut ialah fungsi secara langsung perubahan gravity dari nilai
rujukan.

Prinsip kerja gravity meter jenis stabil


Contoh gravity meter jenis ini yaitu :
Scintrex CG3/3M
Scintrex CG-3/3M ialah sejenis alat gravity meter microprocessor based automatic
dimana
alat
ini
bisa mengukur hingga 7000 mGal
tanpa
perlu
resetting serta mempunyai ketelitian hingga 0.005mGal (CG3) atau 0.001 mGal (CG
3M). Bisa digunakan di berbagai medan permukaan tanah sehingga ke kawasan yang sangat
luas dalam melakukan pengukuran gravity.

Scintrex CG-3/3M

Alat ini memiliki spesifikasi yaitu :


Resolusi hingga 0,005mGal.
Jangkauan operasi minimum 7000 mGal.
Residual pergeseran jangka panjang kurang dari 0,02 mGal/day.
Berat 11 kg termasuk baterai.
48K RAM.
240 mm x 310 mm x 320 mm.
5 Wat + 25c.
Kalibrasi dari alat ini yaitu :
Konstanta kalibrasi utama GCALI, ditentukan pada Orangeville Kalibrasi Line, 70 km
sebelah utara dari kota Toronto.
Instrumen diangkut dengan mobil dan diikat ke kursi belakang tanpa perhatian transportasi
khusus untuk instrument.
Line ini yang mencakup dua stasiun absolut, didirikan dan dikelola oleh Geological Survey
of Canada. Jenis yang digunakan untuk CG-3 kalibrasi dan pengujian terdiri dari 5 stasiun
tersebar di jarak 70 km yang mencakup interval gravitasi dari 106 mGal (baru-baru ini diubah
menjadi 119 mGal).
Alat ini diaplikasikan untuk verifikasi pelengkap pemindahan diukur dengan GPS dan
VLBI, penentuan geoid, studi permukaan laut global untuk mengetahui pemanasan global,
pendeteksi gerak vertikal kerak bumi dan lain sebagainya.

A-10 Gravity Meter


A-10 gravity meter ialah alat yang menggabungkan sensor ukuran berbagai perubahan
gravity di kawasan yang dekat dan jauh. Dikarenakan terdapat berbagai bahan mineral di
bawah tanah sehingga tarikan gravity di suatu titik dengan titik lainnya berubah. Unit

penderiaan gravity ialah dalam bentuk bulat dan bergantung pada satu magnetik yang stabil.
A-10 gravity meter mempunyai satu cairan yaitu liquid helium filled.

A-10 Gravity Meter

Alat ini mempunyai spesifikasi yaitu :


Beban total 25 A 300 W dan rata-rata beban 16 A 200 W.
Berat 105 kg.
Akurasi 10 Gal (absolut) dan ketelitian 10 Gal dalam 10 menit (di lokasi yang tenang).
12-14 V DC.
Suhu internal 18c-38c.
Kalibrasi dari alat yaitu alat yang baru perlu dikalibrasi minimal dua kali untuk
memastikan alat berada dalam kondisi terbaiknya dimana kadar perbedaan yang dibenarkan
yaitu sebanyak 100 mGal.
Alat ini diaplikasikan untuk digunakan dalam kerja-kerja eksplorasi migas dan
mineral-mineral lainnya, pembuatan peta geologi, kajian gravity bumi dan lain sebagainya.

B. Gravity meter jenis tak stabil


Dalam jenis ini, anjakan yang disebabkan oleh gravity akan diperbesarkan oleh daya
ketiga (seperti pada gambar). Terdapat neraca antara spring utama dan gravity yang
bertindak. Pemberat tambahan diletakkan di atas pivot dan tidak akan memberi kesan daya
momen kepada alur ufuk jika keadaan seimbang. Setidaknya ada pertambahan
nilai g dengan g akan menyebabkan alur sedikit miring dan pemberat tambahan akan
menambah momen putaran yang berpuncak dari gravity yang akan menyebabkan spring
terpanjang. Prinsip ini akan memudahkan pengukuran anjakan yang kecil.

Prinsip kerja gravity meter jenis tak stabil


Contoh gravity meter jenis ini yaitu :
FG5 LA-COSTE ROMBERG
FG-5 menggunakan prinsip jatuhan bebas yaitu sesuatu objek dijatuhkan ke dalam
bekalan vakum. Objek yang jatuh itu akan diawasi dengan menggunakan laser interferometer
yang berakurasi tinggi. Arah jatuhan bagi bahan yang digunakan dalam prinsip jatuhan
bebas ialah merujuk sepenuhnya kepada spring aktif yang kukuh yang dipanggil
superspring. Superspring membekal pengecualian gempa bumi yaitu sebagai rujukan optik
untuk meningkatkan penunjukan noise pada alat FG-5. Peminggiran optikal berlaku dalam
interferometer supaya dapat jarak pengukuran yang lebih jitu. Dalam sistem ukur ini boleh
dijadikan sebagai standart absolute wavelength. Setidaknya didapati masa yang dibekalkan
terlalu panjang maka alat FG-5 perlu dibuat kalibrasi gravity.

FG5 LA-COSTE ROMBERG

Alat ini mempunyai spesifikasi yaitu :


Akurasi absolute +/- 2 Gal.
Ketelitian alat +/- 1 Gal.
Waktu integrasi ke 1 Gal yaitu 1 jam.

Penggunaan alat bisa di luar ruangan maupun di dalam ruangan (di lingkungan yang aman).
Kalibrasi alat yaitu setiap kisaran yang berbeda pada alat LaCoste mempunyai
konstanta kalibrasi tersendiri. Dalam hal ini revisi bisa dilakukan dengan melihat bacaan
meter pada beberapa inkliriasi meja sengget. Prosedur ini biasanya diserahkan pada pembuat
alat.
Alat ini diaplikasikan untuk digunakan bagi pengukuran diatas permukaan bumi. Bisa
disesuaikan untuk pengukuran di dasar lautan dengan menempatkannya di dalam ruang
tertekan serta dilengkapi dengan alat kawalan jauh dan alat pencatit.

Worden Gravitymeter
Alat Worden gravitymeter digunakan untuk pengukuran perbedaan gravity bumi dan
ia bisa mendeteksi 1:100.000.000 daripada gravity normal bumi. Desain bagi alat
tersebut yaitu pengukuran perbedaan gravity yaitu 0.01 miligal atau 1 inci dalam perubahan
ketinggian dapat dilakukan. Alat Wordengravitymeter yang istimewa ini masih dipakai
pada saat kini dan mudah dibawa serta pada pengukuran dan berketelitian tinggi. Alat
Worden gravitymeter ini hanya satu-satunya alat yang telah mencapai 1500 unit dalam
penjualannya. Alat Worden gravitymeter ini adalah berdasarkan kepada pembinaan sistem
kenyalan dari quartz. Dirancang dengan dipasangkan 3 spring untuk mendapatkan zero-lengt.

Worden Gravitymeter

Alat ini mempunyai spesifikasi yaitu :


Akurasi absolut +/- 10 Gal.
Ketelitian alat +/- 5 Gal.
Waktu integrasi ke 10 Gal yaitu 5 menit.
Penggunaan alat bisa di luar ruangan ataupun di dalam ruangan (di lingkungan agak
ekstrim).
Akuisisi selama 30 menit termasuk penyetelan, pengerjaan dan waktu keseluruhan.
Kalibrasi alat yaitu bacaan diambil untuk beberapa set kisaran skrup penyelarasann
supaya konstanta kalibrasi dapat direvisi untuk keseluruhan kisaran alat ukur tersebut. Untuk
beberapa hal yang khas yaitu spring kedua juga dikalibrasi sehingga konstanta keseluruhan
bacaan serupa dengan konstanta bacaan dialat.
Alat ini diaplikasikan untuk digunakan dalam pengukuran di atas permukaan bumi.
Bisa disesuaikan untuk pengukuran di dasar lautan serta dilengkapi dengan alat kawalan jauh
dan alat pencatit.

http://rizky-ramadhan-tanjung.blogspot.co.id/2014/04/jenis-jenis-instrumengravitymeter-dan.html 17 feb 2016

6.pengertian

7.

feedback gravitymeter :
skala pembacaan : Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan
oleh para ahli geofisik adalah gravimeter tipe lacoste dan Romberg
.Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length
spring dan termasuk Gravimeter tak stabil. Gravimeter tersebut
mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian 0.01
mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap
. pengukuran perbedaan percepatan gravitasi bias dilakukan dengan
mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama .
http://www.madesapta.com/2014/10/mengenal-gravimeter-lacostaromberg.html 17 feb 2016
Dengan dilakukannya koreksi Bouger tidak menghilangkan anomali massa
yang terdapat di atas datum karena densitas massa yang digunakan
dalam perhitungan koreksi Bouguer adalah densitas rata-rata dengan
menganggap massa topografi bersifat homogen. Seperti halnya koreksi
udara-bebas, dengan dilakukan koreksi Bouguer tidak berarti secara fisis
memindahkan titik-titik amat ke ref spheroid, dan tidak menimbulkan
diskontinyuitas densitas dari massa-massa yang berada di atas dan di
bawah reference spheroid. Sumber : Prak Metode Gravitasi dan Magnetik
UGM
Gravitasi Absolut : Penentuan percepatan gravitasi secara absolut
memerlukan prosedur percobaan yang sangat hati-hati dan biasanya
hanya dilakukan dalam kondisi laboratorium. Dua metode pengukuran
yang digunakan, yaitu benda jatuh (falling body) (Gambar 1.1) dan
metode ayunan pendulum. Namun, pengukuran variasi gravitasi relatif
lebih mudah, murah dan menarik untuk explorationists.
Gravitasi Relatif
Dalam eksplorasi gravitasi itu biasanya tidak perlu menentukan nilai
gravitasi absolut, melainkan hanya mengukur variasi relatifnya saja.
Sebuah base station (yang dapat dihubungkan dengan IGSN 71) dipilih
dan jaringan sekunder stasiun gravitasi didirikan. Semua data gravitasi
yang diperoleh pada stasiun yang diduduki selama survei dikurangi secara
relatif terhadap base station. Jika tidak ada kebutuhan untuk menentukan
nilai absolut g, nilai gravitasi di base stasion lokal secara arbiter ditandai
sebagai nol. http://taufiqarifan.blogspot.co.id/2014/04/pengukurangravitasi.html 17 feb 2016

Metode Gravity

Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan
berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling. Metode ini adalah
metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini
disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai

purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya
dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa
dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika.
Di pasaran sekarang didapat alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), dengan
demikian anomali kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan
dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran
variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal
maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yang
diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yang digunakan harus
mempunyai ketelitian yang tinggi.
Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur
yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan
melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga
banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam
berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam
membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan
ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral
lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
Dalam metode ini penelitian dapat digolongkan menjadi 3 tahap, tahap ini umum
digunakan juga pada metode geofisika yang lainnya. Antara lain adalah Akuisisi Data,
Prosesing Data, dan Interpretasi. Dalam hal ini kita akan coba bahas beberapa point dalam
proses akuisisi data. Akuisisi data ini adalah proses pengambilan data di lapangan. Dalam
proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan. Mulai dari mengatahui
informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu
adalah

Seperangkat Gravitimeter

GPS

Peta Geologi dan peta Topografi

Penunjuk Waktu

Alat tulis

Kamera

Pelindung Gravitimeter

Dan beberapa alat pendukung lainnya

Setelah peralatan telah tersedia, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta
geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base
station yang telah diketahui harga percepatan gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa
parameter lain yang dibutuhkan juga dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan
titik ikat. Antara lain adalah :

Letak titik pengukuran harus jelas dan mudah dikenal.

Lokasi titik pengukuran harus dapat dibaca dalam peta.

Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan
bermotor, mesin, dll.

Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari
satelit dengan baik tanpa ada penghalang.
Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang stabil
dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting, karena pengambilan data
lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan,
dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik
ikat yang sudah terukur sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukan dengan proses
looping. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi
apungan alat (drift) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan
berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gayaberat terdapat beberapa
data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari, jam, dan tanggal), nilai pembacaan
gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran (lintang dan bujur) dan ketinggian titik ukur.
Pengambilan data dilakukan di titik-titik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan
interval jarak pengukuran tertentu.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan menentukan
titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data gayaberat di titik-titik ukur
lainnya. Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik ikat) pengukuran
dapat dilakukan dengan persamaan :
gbs = gref + ( Gpembacaan bs + gpembacaan ref )
gbs = harga medan gravitasi base station
gref = harga medan gravitasi titik referensi
gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station
gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi

Pengolahan data
Pengolahan data dalam metode gravitasi meliputi tahapan-tahapan: konversi hasil
pembacaan gravitymeter ke nilai milligal koreksi tinggi alat, koreksi drift (apungan) koreksi
pasang surut koreksi gravitasi normal koreksi udara bebas (free-air correction) koreksi
Bouguer.Sampai pada tahapan ini diperoleh nilai anomali Bouguer sederhana pada
topografi.Selanjutnya dilakukan koreksi medan (terrain correction) dan hasilnya
diperolehanomali Bouguer lengkap di topografi.Untuk keperluan interpretasi lebih lanjut nilai

anomali Bouguer lengkap yang masihterpapar pada topografi harus dibawa ke suatu bidang
datar tertentu dengan caramelakukan proyeksi kebidang datar. pengolahan data tahap
selanjutnya adalah pemisahan Anomali Regional terhadap anomali Bouguerlengkap yang
sudah terpapar pada suatu bidang datar tertentu. Beberapa metodeyang dapat digunakan
adalah: metode kontinuasi ke atas (upward continuation) metode pencocokan polinomial
(polynomial fitting) prosedur pengolahan data.
- Interpretasi
Dalam menentukan sebuah besaran tertentu dari anomali Bouguer yang telah
diperoleh, perlu adanya proses lanjutan yaitu interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi
gayaberat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu interpretasi kualitatif dan kuantitatif
a. Interpretasi Kualitatif
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gayaberat berupa anomali Bouguer.
Anomali tersebut akan memberikan hasil secara global yang masih mempunyai anomali
regional dan residual. Hasil interpretasi dapat menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk
benda, tetapi tidak sampai memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta kontur
anomali Bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat ditafsirkan sebagai struktur
batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah
penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.
b. Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi
kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali. Teknik
interpretasi kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek gayaberat
kemudian membandingkan dengan gayaberat yang diamati. Interpretasi kuantitatif pada
penelitian ini adalah analisis model bawah permukaan dari suatu penampang anomali
Bouguer dengan menggunakan metoda poligon yang diciptakan oleh Talwani. Metoda
tersebut telah dibuat pada software GRAV2DC.
Metoda yang digunakan dalam pemodelan gayaberat secara umum dibedakan
kedalam dua cara, yaitu pemodelan kedepan (forward modelling) dan inversi (inverse
modelling). Prinsip umum kedua pemodelan ini adalah meminimumkan selisih anomali
perhitungan dengan anomali pengamatan, melalui metoda kuadrat terkecil (least square),
teknik matematika tertentu, baik linier atau non linier dan menerapkan batasanbatasan untuk
mengurangi ambiguitas. Menurut (Talwani, 1959), pemodelan ke depan untuk menghitung
efek gayaberat model benda bawah permukaan dengan penampang berbentuk sembarang
yang dapat diwakili oleh suatu poligon bersisi-n dinyatakan sebagai integral garis sepanjang
sisi-sisi poligon .
*Semoga Bermanfaat*
8.

Anda mungkin juga menyukai