dimana:
dimana :
dan datum (mean sea level). Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
dimana :
f. Koreksi Bouguer
Koreksi bouger dilakukan untuk mengkompensasi pengaruh massa batuan
terdapat antara stasiun pengukuran dan (mean sea level) yang diabaikan pada
koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :
2. Potensial Gravitasi
Potensial gravitasi adalah energi yang diperlukan untuk memindahkan suatu massa dari suatu titik
ke titik tertentu. Suatu benda dengan massa tertentu dalam sistem ruang akan menimbulkan medan
potensial di sekitarnya. Dimana medan potensial bersifat konservatif, artinya usaha yang dilakukan
dalam suatu medan gravitasi tidak tergantung pada lintasan yang ditempuhnya tetapi
hanya tergantung pada posisi awal dan akhir (Rosid, 2005). Medan potensial dapat dinyatakan
sebagai gradien atau potensial skalar (Blakely, 1996), melalui persamaan:
Fungsi U diatas disebut potensial gravitasi, sedangkan percepatan gravitasi g merupakan medan
potensial. Tanda minus (-)menunjukkan arah gaya beratnya menuju ke titik yang dituju.
Dengan mengasumsikan bumi bersifat homogen dan berbentuk bola dengan jari-jari R, potensial
gravitasi di permukaan dapat didefinisikan dengan persamaan:
http://teukufachrianta.blogspot.co.id/2014/04/metode-gravitasi-teori.html 16 feb
2016
lingkaran
a
b
Karena
percepatan
gravitasi
elips
pada titik observasi terhadap permukaan laut. Selain itu, koreksi ini menghitung defisiensi
massa pada titik observasi yang terletak di bawah permukaan laut. Bentuk persamaan dari
koreksi ini adalah :
Nilai gravitasi yang benar-benar ditimbulkan oleh sumber batuan bawah permukaan
dikenal dengan anomali gravitasi (anomali Bouger). Anomali gravitasi menggambarkan
variasi lateral dari densitas batuan yang secara tidak langsung menggambarkan struktur
geologi bawah permukaan. Hal ini menyebabkan metode gravitasi digunakan sebagai
pengukuran geofisika tahap awal dalam eksplorasi migas (basement setting), tambang, panas
bumi
dan
lain
sebagainya.
Isostasy Correction
Isostasy berlaku pada pegunungan skala yang luas, pegunungan di tengah laut.
Anomali gravitasi berskala besar menunjukkan bahwa litosfer yang didukung hidrostatik
yaitu kolom batu mengapung di atas tingkat kompensasi. Anomali gravitasi skala besar
akibatnya mencerminkan struktur litosfer. Beberapa daerah dari Bumi, meskipun, tidak
seimbang isostatik .
Sebuah pengukuran gravitasi di pegunungan akan menampilkan gravitasi Bouguer
negatif, karena gunung-gunung memiliki akar kepadatan rendah .
Scintrex CG-3/3M
penderiaan gravity ialah dalam bentuk bulat dan bergantung pada satu magnetik yang stabil.
A-10 gravity meter mempunyai satu cairan yaitu liquid helium filled.
Penggunaan alat bisa di luar ruangan maupun di dalam ruangan (di lingkungan yang aman).
Kalibrasi alat yaitu setiap kisaran yang berbeda pada alat LaCoste mempunyai
konstanta kalibrasi tersendiri. Dalam hal ini revisi bisa dilakukan dengan melihat bacaan
meter pada beberapa inkliriasi meja sengget. Prosedur ini biasanya diserahkan pada pembuat
alat.
Alat ini diaplikasikan untuk digunakan bagi pengukuran diatas permukaan bumi. Bisa
disesuaikan untuk pengukuran di dasar lautan dengan menempatkannya di dalam ruang
tertekan serta dilengkapi dengan alat kawalan jauh dan alat pencatit.
Worden Gravitymeter
Alat Worden gravitymeter digunakan untuk pengukuran perbedaan gravity bumi dan
ia bisa mendeteksi 1:100.000.000 daripada gravity normal bumi. Desain bagi alat
tersebut yaitu pengukuran perbedaan gravity yaitu 0.01 miligal atau 1 inci dalam perubahan
ketinggian dapat dilakukan. Alat Wordengravitymeter yang istimewa ini masih dipakai
pada saat kini dan mudah dibawa serta pada pengukuran dan berketelitian tinggi. Alat
Worden gravitymeter ini hanya satu-satunya alat yang telah mencapai 1500 unit dalam
penjualannya. Alat Worden gravitymeter ini adalah berdasarkan kepada pembinaan sistem
kenyalan dari quartz. Dirancang dengan dipasangkan 3 spring untuk mendapatkan zero-lengt.
Worden Gravitymeter
6.pengertian
7.
feedback gravitymeter :
skala pembacaan : Salah satu contoh gravimeter yang banyak di gunakan
oleh para ahli geofisik adalah gravimeter tipe lacoste dan Romberg
.Gravimeter tipe LaCoste dan Romberg termasuk ke dalam tipe zero length
spring dan termasuk Gravimeter tak stabil. Gravimeter tersebut
mempunyai skala pembacaan dari 0-7000 mGal, dengan ketelitian 0.01
mGal. Gravimeter ini dalam penggunaannya memerlukan suhu yang tetap
. pengukuran perbedaan percepatan gravitasi bias dilakukan dengan
mengukur dua tempat yang berbeda dengan alat yang sama .
http://www.madesapta.com/2014/10/mengenal-gravimeter-lacostaromberg.html 17 feb 2016
Dengan dilakukannya koreksi Bouger tidak menghilangkan anomali massa
yang terdapat di atas datum karena densitas massa yang digunakan
dalam perhitungan koreksi Bouguer adalah densitas rata-rata dengan
menganggap massa topografi bersifat homogen. Seperti halnya koreksi
udara-bebas, dengan dilakukan koreksi Bouguer tidak berarti secara fisis
memindahkan titik-titik amat ke ref spheroid, dan tidak menimbulkan
diskontinyuitas densitas dari massa-massa yang berada di atas dan di
bawah reference spheroid. Sumber : Prak Metode Gravitasi dan Magnetik
UGM
Gravitasi Absolut : Penentuan percepatan gravitasi secara absolut
memerlukan prosedur percobaan yang sangat hati-hati dan biasanya
hanya dilakukan dalam kondisi laboratorium. Dua metode pengukuran
yang digunakan, yaitu benda jatuh (falling body) (Gambar 1.1) dan
metode ayunan pendulum. Namun, pengukuran variasi gravitasi relatif
lebih mudah, murah dan menarik untuk explorationists.
Gravitasi Relatif
Dalam eksplorasi gravitasi itu biasanya tidak perlu menentukan nilai
gravitasi absolut, melainkan hanya mengukur variasi relatifnya saja.
Sebuah base station (yang dapat dihubungkan dengan IGSN 71) dipilih
dan jaringan sekunder stasiun gravitasi didirikan. Semua data gravitasi
yang diperoleh pada stasiun yang diduduki selama survei dikurangi secara
relatif terhadap base station. Jika tidak ada kebutuhan untuk menentukan
nilai absolut g, nilai gravitasi di base stasion lokal secara arbiter ditandai
sebagai nol. http://taufiqarifan.blogspot.co.id/2014/04/pengukurangravitasi.html 17 feb 2016
Metode Gravity
Metode Gravity (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan
berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling. Metode ini adalah
metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini
disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai
purba, lubang di dalam masa batuan, shaff terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya
dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat masa
dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika.
Di pasaran sekarang didapat alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), dengan
demikian anomali kecil dapat dianalisa. Hanya saja metode penguluran data, harus dilakukan
dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran
variasi medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal
maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yang
diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik observasi
lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yang digunakan harus
mempunyai ketelitian yang tinggi.
Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur
yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan
melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga
banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam
berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam
membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan
ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral
lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang.
Dalam metode ini penelitian dapat digolongkan menjadi 3 tahap, tahap ini umum
digunakan juga pada metode geofisika yang lainnya. Antara lain adalah Akuisisi Data,
Prosesing Data, dan Interpretasi. Dalam hal ini kita akan coba bahas beberapa point dalam
proses akuisisi data. Akuisisi data ini adalah proses pengambilan data di lapangan. Dalam
proses ini dibagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan. Mulai dari mengatahui
informasi dari daerah yang akan diukur dan persiapan alatnya. Beberapa diantara alat itu
adalah
Seperangkat Gravitimeter
GPS
Penunjuk Waktu
Alat tulis
Kamera
Pelindung Gravitimeter
Setelah peralatan telah tersedia, langkah awal untuk pengukuran adalah menggunakan peta
geologi dan peta topografi, hal ini bertujuan untuk menentukan lintasan pengukuran dan base
station yang telah diketahui harga percepatan gravitasinya. Akan tetapi ada beberapa
parameter lain yang dibutuhkan juga dalam penentuan base station, lintasan pengukuran dan
titik ikat. Antara lain adalah :
Lokasi titik pengukuran harus mudah dijangkau serta bebas dari gangguan kendaraan
bermotor, mesin, dll.
Lokasi titik pengukuran harus terbuka sehingga GPS mampu menerima sinyal dari
satelit dengan baik tanpa ada penghalang.
Sehingga dapat disimpulkan lokasi titik acuan harus berupa titik/tempat yang stabil
dan mudah dijangkau. Penentuan titik acuan sangat penting, karena pengambilan data
lapangan harus dilakukan secara looping, yaitu dimulai pada suatu titik yang telah ditentukan,
dan berakhir pada titik tersebut. Titik acuan tersebut perlu diikatkan terlebih dahulu pada titik
ikat yang sudah terukur sebelumnya. Dalam alur pengambilan data dilakukan dengan proses
looping. Tujuan dari sistem looping tersebut adalah agar dapat diperoleh nilai koreksi
apungan alat (drift) yang disebabkan oleh adanya perubahan pembacaan akibat gangguan
berupa guncangan alat selama perjalanan. Dalam pengukuran gayaberat terdapat beberapa
data yang perlu dicatat meliputi waktu pembacaan (hari, jam, dan tanggal), nilai pembacaan
gravimeter, posisi koordinat stasiun pengukuran (lintang dan bujur) dan ketinggian titik ukur.
Pengambilan data dilakukan di titik-titik yang telah direncanakan pada peta topografi dengan
interval jarak pengukuran tertentu.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah melakukan kalibrasi alat dan menentukan
titik acuan (base station) sebelum melakukan pengambilan data gayaberat di titik-titik ukur
lainnya. Mencari besarnya harga medan gravitasi suatu base station (titik ikat) pengukuran
dapat dilakukan dengan persamaan :
gbs = gref + ( Gpembacaan bs + gpembacaan ref )
gbs = harga medan gravitasi base station
gref = harga medan gravitasi titik referensi
gpembacaan bs = harga pembacaan gravitasi di base station
gpembacaan ref = harga pembacaan gravitasi di titik referensi
Pengolahan data
Pengolahan data dalam metode gravitasi meliputi tahapan-tahapan: konversi hasil
pembacaan gravitymeter ke nilai milligal koreksi tinggi alat, koreksi drift (apungan) koreksi
pasang surut koreksi gravitasi normal koreksi udara bebas (free-air correction) koreksi
Bouguer.Sampai pada tahapan ini diperoleh nilai anomali Bouguer sederhana pada
topografi.Selanjutnya dilakukan koreksi medan (terrain correction) dan hasilnya
diperolehanomali Bouguer lengkap di topografi.Untuk keperluan interpretasi lebih lanjut nilai
anomali Bouguer lengkap yang masihterpapar pada topografi harus dibawa ke suatu bidang
datar tertentu dengan caramelakukan proyeksi kebidang datar. pengolahan data tahap
selanjutnya adalah pemisahan Anomali Regional terhadap anomali Bouguerlengkap yang
sudah terpapar pada suatu bidang datar tertentu. Beberapa metodeyang dapat digunakan
adalah: metode kontinuasi ke atas (upward continuation) metode pencocokan polinomial
(polynomial fitting) prosedur pengolahan data.
- Interpretasi
Dalam menentukan sebuah besaran tertentu dari anomali Bouguer yang telah
diperoleh, perlu adanya proses lanjutan yaitu interpretasi terhadap data tersebut. Interpretasi
gayaberat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu interpretasi kualitatif dan kuantitatif
a. Interpretasi Kualitatif
Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gayaberat berupa anomali Bouguer.
Anomali tersebut akan memberikan hasil secara global yang masih mempunyai anomali
regional dan residual. Hasil interpretasi dapat menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk
benda, tetapi tidak sampai memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta kontur
anomali Bouguer diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat ditafsirkan sebagai struktur
batuan berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah
penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.
b. Interpretasi Kuantitatif
Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil interpretasi
kualitatif dengan membuat penampang gayaberat pada peta kontur anomali. Teknik
interpretasi kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan menghitung efek gayaberat
kemudian membandingkan dengan gayaberat yang diamati. Interpretasi kuantitatif pada
penelitian ini adalah analisis model bawah permukaan dari suatu penampang anomali
Bouguer dengan menggunakan metoda poligon yang diciptakan oleh Talwani. Metoda
tersebut telah dibuat pada software GRAV2DC.
Metoda yang digunakan dalam pemodelan gayaberat secara umum dibedakan
kedalam dua cara, yaitu pemodelan kedepan (forward modelling) dan inversi (inverse
modelling). Prinsip umum kedua pemodelan ini adalah meminimumkan selisih anomali
perhitungan dengan anomali pengamatan, melalui metoda kuadrat terkecil (least square),
teknik matematika tertentu, baik linier atau non linier dan menerapkan batasanbatasan untuk
mengurangi ambiguitas. Menurut (Talwani, 1959), pemodelan ke depan untuk menghitung
efek gayaberat model benda bawah permukaan dengan penampang berbentuk sembarang
yang dapat diwakili oleh suatu poligon bersisi-n dinyatakan sebagai integral garis sepanjang
sisi-sisi poligon .
*Semoga Bermanfaat*
8.