I. PENDAHULUAN
Maka dari itu akan kami sajikan dalam makalah ini beberapa konten penting
terkait geologi dan juga kaitan nya dengan ilmu fisika. Kajian bertema
geologi ini meliputi bagaimana geologi bekerja, relevansi dari geologi,
geologi sekarang dan masa mendatang, serta contoh hasil penggunaan geologi
dalam mempelajari bumi.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini antara ain sebagai berikut:
1.3.1 Dapat menjelaskan macam-macam metode geofisika.
1.3.2 Mengetahui relevansi dari geologi.
1.3.3 Mengetahui geologi sekarang dan masa mendatang.
1.3.4 Mengetahui hasil penggunaan geologi dalam mempelajari bumi.
3
II. PEMBAHASAN
Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi
melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan
metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan
sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali
densiti. Dasar teori yang dipakai dalam metoda ini adalah Hukum Newton
tentang gravitasi bumi. Untuk bumi yang berbentuk bulat, homogen, dan
tidak berotasi, maka massa bumi (M) dengan jari-jari (R) akan
menimbulkan gaya tarik pada benda dengan massa (m) di permukaan bumi
sebesar.
= =
2
4
dengan (g) adalah percepatan gaya berat vertikal permukaan bumi. Harga
rata-rata gaya berat di permukaan bumi adalah 9,80 m/s2, satuan yang
digunakan adalah gaya berat adalah miliGal (1mGal = 10-3 Gal = 10-3
cm/s2 atau sama dengan 10 gu (gravity unit). Karena bentuk bumi bukan
merupakan bola pejal yang sempurna, dengan relief yang tidak rata,
berotasi dan ber evolusi dalam sistem matahari, tidak homogeny. Oleh
karena itu variasi gaya berat di setiap titik permukaan bumi akan
dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu lintang, ketinggian, topografi, pasang
surut, variasi densitas bawah permukaan. Adapun prosedur lapangan
adalah Targetan observasi harus mempunyai kontras densiti yang jelas
(significant) agar dapat dideteksi oleh gravimetri. Grid (lintasan) yang
umum digunakan cukup lebar yaitu antara 200 m s/d 1 km (500 ft s/d 1
mil). Setiap titik pengamatan diusahakan bebas dari angin, pohon-pohon,
pengaruh (getaran) tanah, dll. Elevasi setiap titik observasi harus diketahui
dengan akurat karena akan diperhitungkan dalam pengkoreksian hasil
pembacaan alat. Begitu juga dengan waktu setiap pengukuran. Series dari
hasil perhitungan akan diplot pada kertas grafik terhadap waktu (Gambar
2.1)
Gambar 2.1 Contoh pemplotan hasil pengukuran (0,01 mgal = 0,1 g.u)
5
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa, harga pengukuran gaya berat di
permukaan bumi dipengaruhi oleh 5 faktor. Sedangkan dalam melakukan survei
gayaberat diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas bawah permukaan,
sehingga pengaruh 4 faktor lainnya (lintang, ketinggian, topografi, pasang surut)
harus direduksi atau dihilangkan dari harga pembacaan alat.
a. Koreksi lintang (latitude)
Koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi. dimana
Gambar 2.3 Model yang digunakan untuk koreksi topografi dan diagram
perhitungan
b. Metode Magnetik
Metode dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran anomali medan
magnet akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu terhadap
yang lainnya. Metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal
karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat
kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena
itu metode ini digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai
mempunyai potensi Geothermal.
Ada beberapa tipe bjih seperti magnetit,ilmenit, dan phirotit yang
dibawa oleh bijih sulfide menghasilkan distorsi dalam magnet kerak
bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir sebaran bijih. Dalam
perumusan metoda magnetic dapat diuraikan sebagai berikut:
= .
2
satu konsep adanya medan utama ini adalah dari teori dinamo).
Mineral-mineral dengan sifat magnet yang cukup tinggi antara lain :
a. Oksida-oksida besi : FeO Fe2O3 TiO2
b. Sulfida-sulfida dalam series troilite-phyrotit
Suatu contoh sederhana hasil interpretasi dari hasil pengukuran lapangan dapat
dilihat pada Gambar 2.6
maksimum 1600
c. Metode Seismik
Prinsip dasar dari metoda seismik pantul ini adalah pengiriman sinyal
ke dalam bumi, dan karena adanya bidang perlapisan (bidang kontak)
maka bidang tersebut dapat menjadi bidang pantul (reflektor). Sinyal
yang dikirim melalui alat peledak (S) direfleksikan oleh bidang
reflektor oleh titik refleksi (R), dan sinyal yang dipantulkan direkam
oleh detektor berupa geofon (G). Jika h adalah ketebalan lapisan, maka
waktu (t) yang dibutuhkan oleh sinyal untuk sampai ke detektor
adalah:
1. Untuk 1 (satu) lapisan :
- Geometri penembakan
- Filter (high-cut dan low-cut).
Gambar 2.9 Refraksi sinar (atas), dan terbentuknya sudut kritis (bawah)
Jika jarak dari break point diketahui, maka dapat diperoleh ketebalan lapisan
antara bidang refraksi, yaitu :
Perencanaan Survei
Tahap pertama dari suatu perencanaan survei seismik refraksi adalah
memilih lokasi dan panjang lintasan survei dengan menggunakan peta
topografi daerah penyelidikan. Lokasi lintasan survei harus di set untuk
mencapai tujuan survei secara efisien, yaitu menggunakan informasi yang
ada pada peta topografi dan peta geologi. Rekaman titik penerima
kedatangan pertama (first arrival) merupakan gelombang langsung dan
kedatangan pertama (first break) dari gelombang refraksi tidak muncul.
Pengambilan Data
Untuk mendapatkan kualitas rekaman seismik refraksi yang tinggi dan
mengandung bentuk first break yang tajam perlu dilakukan beberapa
teknik, diantaranya adalah stacking, mempertinggi kekuatan sumber dan
filtering. Sistem perekam seismik yang bisa digunakan adalah system
perekam seismik 24 channel. Sedangkan sumber seismik yang sering
digunakan adalah dinamit. Bila menggunakan dinamit sebagai sumber,
perlu dipilih tempat yang tepat untuk melakukan peledakan, yaitu tempat
dimana energi dinamit dapat terkonversi menjadi energi seismik secara
efektif. Biasanya, dinamit diledakkan di dalam lubang bawah permukaan.
Bila jarak sumber ke penerima lebih dari seratus meter, akan lebih baik
meledakkan dinamit di dalam air dengan kedalaman lebih dari 50 cm atau
19
a. Metode Wenner
K = 2a
d. Metoda Pole-dipole
Pada Gambar 2.17 dapat dilihat contoh grafik hasil pengukuran lapangan dan
interpretasi bawah permukaan yang diperkirakan.
23
Metoda yang digunakan dalam interpretasi data tahanan jenis ini adalah metoda
pencocokan kurva (curve mutching). Metoda ini dilakukan karena dari data hasil
pengukuran lapangan yang kita dapatkan adalah harga resistivitas semu (apparent
resestivity) sebagai fungsi dari spasi elektrodanya, as = f(AB/2) atau log as =
log f(AB/2). Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam metode ini, yaitu
interpretasi lapangan, dengan menentukan bentangan maksimal dan penentuan
tipe kurva lapangan
a. Interpretasi awal untuk menentukan harga resistivitas masing-masing
lapisan dengan menggunakan kurva standar dan kurva bantu (curve matching
partial) Setelah diperoleh nilai resistivitas lapisan dan ketebalannya, maka
selanjutnya dapat kita interpretasikan jenis batuan berdasarkan tabel
resistivity beberapa jenis batuan (Tabel 1)
b. Interpretasi akhir, pada tahapan ini merupakan hasil interpretasi pendahuluan
yang harus dikonfirmasikan dengan data lainnya, misalnya data geologi,
sehingga informasi yang disajikan lebih lengkap.
24
Gambar 2.18 Resistivitas semu versus frekuensi dan beda fase versus frekuensi
plot.
Hasil menath dari survei CSAMT adalah sering ditampilkan dalam grafik log-log
resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi. Namun, merencanakan sejumlah
konvensi lainnya dapat diterapkan tergantung pada parameter tertentu yang
sedang diukur. Kombinasi inversi resistivitas 1D atau fase gabungan / resistivitas
inversi mengarah pembentukan 2D pseudosections dari resistivitas terhadap
kedalaman. Dalam gambar daerah resistivitas rendah dit ampilkan warna biru.
resistivitas tinggi dalam merah.
Gambar 2.19 Grafik log-log resistivitas semu dan fase terhadap frekuensi
27
Alat GPR mempunyai 2 Antena, yaitu antenna pemancar (transmitter) dan juga
antenna penerima (receiver). Dari Antena pemancar, gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi gelombang tertentu dipancarkan kebawah permukaan. Dengan
mealui berbagai media yang tersaji di bawah permukaan, maka kecepatan
gelombangnya tidak konstan, tergantung dari dua parameter yaitu permitivitas dan
konduktivitas media itu sendiri. Ketika gelombang mengenai media atau bidang
batas antara satu media dengan media yang lainnya, maka ada beberapa
kemungkinan gelombang itu akan diperlakukan oleh media tersebut, baik
direfleksikan, mengalami refraksi, ditransmisikan atau mengalami difraksi. Hasi
dari perlakuan media terhadap gelombang yang datang itu nantinya akan
ditangkap oleh antenna penerima yang nanatinya akan tersaji dalam bentuk
radargram.
Ilmu bumi (Inggris: earth science, geoscience) adalah suatu istilah untuk
kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu ini
menggunakan gabungan ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, dan
biologi untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif dari lapisan-lapisan
bumi. Dalam melaksanakan kajiannya, ilmuwan dalam bidang ini
menggunakan metode ilmiah, yaitu formulasi hipotesa melalui observasi
dan pengumpulan data mengenai fenomena alam yang dilanjutkan dengan
pengujian hipotesa-hipotesa tersebut. Dalam ilmu bumi, peranan data
sangat penting dalam menguji dan membentuk suatu hipotesa.
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
atau graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut
oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang
mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Laut sendiri adalah
bagian darihidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian
padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian
gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan
sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi
dikelompokkan ke dalam biosfer.
Mineralogi merupakan ilmu bumi yang berfokus pada sifat kimia, struktur
kristal, dan fisika (termasuk optik) dari mineral. Studi ini juga mencakup
proses pembentukan dan perubahan mineral.
Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang
berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu
pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata
seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Dengan
demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana,
ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu
geofisika. Gempa bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755
di Lisboa, Portugal menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami
besar, dapat dicatat sebagai tonggak awal pemicu perkembangan
seismologi modern.
abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun
1960-an. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di
bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas
mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat
astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan
sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama
karenaviskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih
dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku
lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan
yang tinggi.
yang diajukan oleh pakar-pakar filsafat Yunani. Geologi sejak itu berkembang
menjadi ilmu pengetahuan tentang bumi. Dengan semakin majunya peradaban
dimana banyak benda-benda kebutuhan manusia dibuat yang memerlukan
bahan-bahan tambang seperti besi, tembaga, emas dan perak, kemudian juga
batubara dan minyak bumi sebagai sumber energi, dan karena semua ini harus
diambil dari dalam Bumi, maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai
ilmu terapan, yang dalam hal ini berfungsi sebagai penuntun penting didalam
eksplorasi.
Pada dasarnya hubungan antara ilmu geologi dan lingkungan tidak dapat
dipisahkan, mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat
dari eksploitasi sumberdaya alam merupakan subyek dan obyek dari ilmu
geologi. Geologi pada awalnya merupakan ilmu yang kurang mendapat
perhatian dari para ahli teknik maupun para pembuat kebijakan. Ilmu ini mulai
mendapat perhatian ketika eksploitasi sumberdaya alam meningkat tajam dan
berdampak pada degradasi dan kerusakan lingkungan. Oleh karenanya,
pengetahuan geologi sangat diperlukan dalam upaya memanfaatkan
sumberdaya alam secara efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan hidup
manusia masa kini dan masa mendatang dengan seminimal mungkin
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan kata lain
geologi dapat diartikan sebagai penerapan informasi geologi dalam
pembangunan terutama untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk
meminimalkan degradasi lingkungan sebagai akibat perubahan perubahan
yang terjadi dari pemanfaatan sumberdaya alam.
Salah satu teori yang masih dipakai sampai saat ini adalah teori tektonik
lempeng. Teori ini menyebutkan bahwa permukaan bumi terdiri dari
beberapa lempeng yang saling bergerak dan bertubrukan satu sama
lainnya. Arah dan kecepatan gerakan lempeng tektonik saat ini direkam
dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Dengan
38
Bumi saat ini tentusaja bisa kita lihat saat ini juga. Kondisi saat ini
merupakan kondisi ideal untuk hidupnya manusia.
39
Bumi dimasa kini. Daerah yang tektoniknya paling aktif tentu saja Asia
Tenggara atau Indonesia.
Gambar 2.27 Beginilah rupa bumi 250 juta tahun yang akan datang
Pangea Ultima akan terbentuk setelah 250 juta tahunn lagi. Benua
Pangea masa depan, Pangea Ultima terbentuk akibat penunjaman
kerak-kerak samodera yang habis menunjam kedalam mantle bumi.
Akhirnya mempertemukan seluruh benua-benua yang ada di Bumi.
41
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini antara lain:
1. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi yang terdapat
dalam perut bumi adalah dengan menggunakan metode survei
geofisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain
metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas)
dan elektromagnetik serta GPR.
2. Geologi memiliki relevansi dengan berbagai bidang lain, diantaranya
adalah:
a) Hubungan geologi dengan Astroheologi
b) Hubungan geologi dengan Geodesi
c) Hubungan geologi dengan Geofisika
d) Hubungan geologi dengan Geologi Panas Bumi
e) Hubungan geologi dengan Ilmu Bumi
f) Hubungan geologi dengan Oseanografi
g) Hubungan geologi dengan Mineralogi
h) Hubungan geologi dengan Seismologi
i) Hubungan geologi dengan teori tektonika lempeng
DAFTAR PUSTAKA
Prodi Teknik Geofisika, Jurusan Teknik Geologi. 1997. Buku Pegangan Kuliah
Lapangan Geofisika. FTM-ITB
Parasnis, D.S. 1973. Mining Geophysics.New York: Elsevier Scientifics
Publishing Company
Quainator.2016.makalah kaitan ilmu geologi dengan ilmu
lain.http://quainator.com/12343231/int/http://teorigeologi99.blogspot.co.id
/2016/02/makalah-kaitan-ilmu-geologi-dengan-ilmu.html. Diakses tanggal
25 September 2017
Geofisika.2010.Metode-metode Geofisika.http://geofisika-
ceria.blogspot.co.id/2010/12/metode-metode-geofisika.html. Diakses pada
tanggal 26 September 2017