Komponen Pemboran
Beberapa komponen atau peralatan pemboran yang diperlukan untuk kegiatan
pemboran diantaranya adalah sebagai berikut:
2.1 MESIN BOR
Didalam pemboran ada beberapa jenis mesin bor diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mesin Bor Tumbuk
Mesin bor tumbuk yang biasanya disebut cable tool atau spudder rig yang diopersikan
dengan cara mengangkat dan menjatuhkan alat bor berat secara berulang- berulang ke
dalam lubang bor.
Mata bor akan memecahkan batuan terkosolidasi menjadi kepingan kecil,atau akan
melepaskan butiran – butiran pada lapisan.Kepingan atau hancuran tersebut merupakan
campuran lumpur dan fragmen batuan pada bagian dasar lubang, jika di dalam lubang tidak
dijumpai air, perlu ditambahkan air guna membentuk fragmen batuan
(slurry).Pertambahan volume slurry sejalan dengan kemajuan pemboran yang pada jumlah
terentu akan mengurangi daya tumbuk bor.
Bila kecepatan laju pemboran sudah menjadi sangat menjadi sangat lambat, slurry
diangkat ke permukaan dengan menggunakan timba (bailer) atau sand pump. Beberapa
factor yang mempengaruhi kecepatan laju pemboran (penetrasi) dalam pemboran tumbuk
diantaranya adalah: Kekerasan lapisan batuan,Diameter kedalam lubang bor, Jenis mata
bor, Kecepatan dan jarak tumbuk, Beban pada alat bor
Kapasitas mesin bor tunbuk sangat tergantung pada berat perangkat penumbuk yang
merupakan fungsi dari diameter mata bor, diameter dan panjang drill-stemnya. Adapun
beberapa kelebihan dan kekurangan mesin bor tumbuk jika dibandingkan denngan mesin
bor putar dapat dijelaskan sebagai berikut:
2. Mesin Bor Putar
Mesin bor putar merupakan jenis mesin bor yang mempuyai mekanisme yang paling
sederhana, untuk memecahkan batuan menjadi kepingan kecil, mata bor hanya
mengandalkan putaran mesin dan beban rangkaian stang bor. Jika pemboran dilakukan
pada formasi batuan yang cukup keras, maka rangkain stang bor dapat ditambah dengan
stang pemberat. Kepingan batuan yang hancur oleh gerusan mata bor akan terangkat ke
permukaan karena dorongan fluida. Contoh yang populer dari jenis ini adalah meja putar
dan elektro motor.Pada jenis meja putar, putaran vertical yang dihasilkan oleh mesin
penggerak dirubah menjadi putaran horizontal oleh sebuah meja bulat yang ada pada
bagian bawahnya terdapat alur – alur yang berpola konsentris, sedangkan pada elektro
motor, energi mekanik yang digunakan untuk memutar rangkaian stang bor berasal dari
generator listrik yang dihubungkan pada sebuah elektro motor.
Komponen – komponen utama dari mesin bor putar adalah: Swivel, Kelly bar,
Stabilizer, Mata bor, Stang bor, Stang pemberat
3. Mesin Bor- Hidrolik
Pada mesin bor putar – hidrolik, pembebanan pada mata bor terutama diatur oleh sistem
hidrolik yang terdapat pada unit mesin bor, disamping beban yang berasal dari berat stang
bor dan mata bor. Cara kerja dari jenis mesin bor ini adala mengombinasikan tekanan
hidrolik, stang bo dan putaran mata bor di atas formasi batuan.
Formasi batuan yang tergerus akan terbawa oleh fluida bor ke permukaan melalui
rongga anulus atau melalui rongga stang bor yang bergantung pada sistem sirkulasi fluida
bor yang digunakan.
Adapun contoh mesin bor putar – hidrolik adalah:
a. Top Drive
Unit pemutar pada jenis Top Drive bergerak turun naik pada menara, tenaganya berasal
dari unit transmisi hidrolik yang digerakkan oleh pompa.
Penetrasinya dapat langsung sepanjang stang bor yang dipakai (umumnya sepanjang 3,6m
– 9 m), sehingga jenis mempuyai kinerja yang paling baik.
b. Spindle
Pada jenis ini pemutarannya bersifat statis, kemajuan pemboran sangat dipengaruhi oleh
panjang spindle (umumnya antara 60 m – 100 m), dan tekanan hidrolik yang dibutuhkan.
Dari hasil pengamatan praktikum pemboran yang dilakukan maka dapat rangkum dalam
hasil pengamatan saya sebagai berikut
3.1 Waktu dan Tempat
Tempat : Pengamatan ini berdasarkan kegiatan pemboran coring yang dilakukan pada
samping lab. Emboran dan geomekanikan teknik pertambangan Undana
Waktu : pukul 10.00-13.00 (6 maret 2018)
3.2 Alat
ALAT BOR CORING yang mengunakan sistem hidrolik Toho rakitan.
3.3 Prosedur Pemboran Coring
a.Menentukan titik kedalaman bor.
Pada tahapaan ini sesuai dengan spesifikasi alat maka pemboran dilakukan dengan
kedalam lapisan kurang dari 100m
b.Mempersiapkan peralatan serta pelaksanaan pemboran.
Persiapan alat bor telah disiapkan para juru bor pemasangan mata bor, pengecekan
bahan bakar, perbersihan casing serta alat pompa air, dan lainnya
c.Melaksanakan kegiatan pemboran.
Pemboran dilakukan juru bor, alat bor mengunakan sistem hidrolik dimana sistem
ini berjalan layaknya menjalankan motor dengan gigi, Pada kegiatan pemboran coring
ini dengan kedalaman 1-2 meter masih menggunakan bor biasa sedangkan ketika
sudah lebih dalam pemburannya dipasangi casing agar lapisan core terhindar dari
runtuhan.
d.Melakukan pengangkatan sampel coring hasil pengeboran.
Setelah menjacapai kedalaman dimana telah pas dan mata bor kemudian diangkat
dan dikeluarkan dengan pompa air.
e.Meletakan sampel coring diatas meja dan ditaruh didalam core box.
f. Menganalisis atau mendeskripsi coring
BAB 4
KESIMPULAN
a) Sesuai hasil pengamatan yang telah dilakukan kami dapt mengetahui prosedur
dari slah satu jenis pengeboran yaitu pengeboran coring dimana pengeboran
ini dilakukan intuk mengetahui lapisan suatu daerah, dimana keadaan tersebut
tidak dapat kita lihat hanya dari permukaan saja
b) Sesuai pengamatan sampel yang didapat bebarapa lapisan yng didapat
merupakan lapisan gamping dan ad beberapa lapisan yang hilang, pemasangan
casing membantu mengihidarkan sempel dari runtuhan dinding bor.
c) Pengunaan alat bor yang digunakan dapat di analogikan seperti pengunaan
motor gigi dengan pengunaan alat sesuai tuas gigi dapat ditingkatkan
tenaganya dan pengunaan bahan bakar yang lebih efisien dibanding mesin bor
matic.