LANJUT
TORSI MOTOR INDUKSI
Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan pada
waktunya dengan judul TORSI MOTOR INDUKSI. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sistem Proteksi.
Dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik atas
bantuan dari dosen pengampu, bapak Slamet Hani, S.T., M.T., juga teman-teman,
maka dengan kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih.
Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempuanaan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membagun kesempurnaan dari makalah ini
dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, bagi ilmu
pengetahuan, penulis dan bagi pembaca.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas
digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja
berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor
ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik
di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah
motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan
pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang
industri, sedangkan motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase
yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga
seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor
induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.
Torsi (torque) Pada Motor - Secara umum torsi (torque) merupakan gaya
yang digunakan untuk menggerakan sesuatu dengan jarak dan arah tertentu. Torsi,
seperti bekerja, diukur adalah pound-feet (lb-ft). Namun, torsi, tidak seperti
tempat kerja, mungkin ada meskipun gerakan tidak terjadi. Dari penjelasan
tersebut , maka rumusan untuk torsi dapat diturunkan menjadi :
Sedangkan hubungan torsi (Torque) terhadap daya (power) pada sbuah motor
adalah :
Untuk motor listrik, rumusan untuk kecepatan sudut adalah :
Dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat bahwa power yang dibutuhkan
oleh motor sebanding dengan besarnya torsi yang dihasilkan pada kecepatan
putaran tertentu.
Suatu persamaan torsi pada motor induksi dapat dihasilkan dengan bantuan
teori rangakaian thevenin. Dalam bentuk umumnya, teorema thevenin
mengijinkan penggantian sembarang jaringan yang terdiri atas unsur unsur
rangkaian linier dan sumber tegangan fasor tetap. Rangkaian rotor direfrensikan
terhadap stator.
BAB 2
PEMBAHASAN
Pg : Pm : Pr2 = 1: (1 s) : s (3.26)
Kemudian rugi-rugi daya aktif pada kumparan primer motor induksi 3-fasa
perfasa (P1) dapat dibuatkan sebagai berikut.
P1 = I12 r1 (3.27)
Daya masukan motor induksi 3-fasa perfasa menjadi:
Pin = P2 + Pg (3.28)
Selanjutnya daya 3-fasanya dapat dibuatkan sebagai berikut.
Pin (3ph) = 3. Pin(3ph) (3.29)
Pin (3ph) = VL. IL. Cos (3.30)
Dengan = perbedaan sudut antara VL dan IL.
2.4 Torsi Motor Induksi
Torsi berhubungan dengan kemampuan motor untuk mesuplai beban
mekanik. Oleh karena itu Torsi (T) secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut.
Torsi start yang dibutuhkan pada motor induksi dapat dihitung dengan
memasukkan nilai s = 1 pada persamaan. Selanjutnya dengan memperhatikan
persamaan, torsi mekanik yang bermanfaat untuk memutar rotor menjadi:
Torsi maksimum (1/2k) tersebut dicapai pada slip positif (mesin bertindak
sebagai motor induksi) dan pada slip negatif (mesin bertindak sebagai generator
induksi).
s, kemudian arah medan putar tibatiba di balik, maka akan terjadi rotor
mempunyai slip (2 s), kecepatan turun menuju nol dan dapat dibawa ke kondisi
standstill. Cara ini adalah cara pengereman motor yang disebut dengan plugging.
Besaran-besaran penting dalam motor induksi.
Dengan mempelajari karakteristik motor induksi ini kita akan mengenal sifat-
sifat motor sehingga kita dapat menentukan motor tersebut cocok untuk
digunakan pada pekerjaan tertentu.
2.5 Karakteristik Motor Induksi
4 Karakteristik yang penting diketahui adalah :
1. Arus Start ( Is )
2. Arus Nominal ( In )
3. Torsi Start ( Ts )
4. Torsi Beban penuh ( Tf )
5. Kecepatan rotor ( nr )
6. Power Factor ( Cos )
Yang dimaksud Arus start adalah Arus mula yang diperlukan motor induksi
untuk memulai putaran rotornya.Yang dimaksud Arus Nominal adalah arus motor
induksi yang diperlukan untuk memutar beban penuhnya. Motor saat Start akan
mengambil arus yang cukup besar dari jala-jala yang jika tidak dibatasi makan
akan berbahaya bagi motor itu sendiri. Besarnya arus start ini sekitar 4 sampai
dengan 8 kali arus nominal.
Torsi dapat disebut sebagai gaya rotasional. Jadi Torsi motor dapat dianggap
kekuatan putar pada poros motor / rotor . Semakin besar Tenaga dari motor dapat
dinyatakan menghasilkan torsi yang besar juga.
Secara fisika Torsi dapat digambarkan sebagai berikut :
Jadi jika motor dibebani pada beban yang berat ( beban nominal ) maka poros
motor harus menghasilkan torsi yang besar juga. Torsi Start adalah torsi yang
dibutuhkan motor untuk mulai memutar poros. Besarnya Torsi start sekitar 0,5
sampai dengan 1,5 Torsi Nominal.Torsi Nominal adalah torsi pada poros motor
saat dibebani penuh.
Kecepatan Rotor (nr) pada Motor Induksi dapat berubah ubah dari 0 sampai
dengan kecepatan penuh yaitu, sama dengan Kecepatan Medan Putar (ns). Namun
karena sifat Motor induksi dimana pada saat kecepatan rotor sama dengan
kecepatan medan putar maka rotor akan otomatis diperlambat, sehingga akan
selalu timbul slip, sehingga selalu terjadi beda kecepatan rotor dengan kecepatan
medan putar. Nilai Slip yang penting dan ditulis pada nameplate motor adalah slip
pada saat motor diberi beban penuh.
Berikut Kurva karakteristik motor induksi :
Motor listrik adalah beban induktif. Sebagaimana sifat beban induktif maka
daya yang diambil dari sumber jala-jala tidak dapat dikonversi menjadi daya nyata
semuanya.
S = P + jQ
S : Daya Semua ( VA )
P : Daya aktif / Nyata ( Watt )
Q : Daya Reaktit (VAR )
Atau dapat juga ditulis :
V.I = V.I.Cos + j V.I.Sin
Daya Nyata adalah daya yang mampu dikonversi oleh motor untuk disalurkan
menjadi daya mekanik yang menggerakkan rotor. Besar Daya Nyata ini sangat
tergantung Cos , dimana nilainya antara 0-1 . Jika Cos mendekati 1 maka
permormansi motor semakin baik.
Jadi Power Factor atau Cos adalah Faktor daya yang menunjukkan
pemakaian daya nyata pada motor induksi.
Standar NEMA
Berdasarkan Standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufacturers
Association (NEMA) Motor Induksi dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas
berdasarkan karakteristik masing-masing, yaitu kelas A, B, C, dan D.
- Karakteristik Motor Kelas A :
1. Mempunyai rangkaian resistansi ritor kecil
2. Beroperasi pada slip sangat kecil (s<0,01) dalam keadaan berbeban
3. Untuk keperluan torsi start yang sangat kecil
- Karakteristik Motor Kelas B :
1. Untuk keperluan umum , mempunyai torsi starting normal dan arus
starting normal
2. Regulasi kecepatan putar pada saat full load rendah ( dibawah 5%)
3. Torsi starting sekitar 150% dari rated
4. Walaupun arus starting normal, biasanya mempunyai besar 600% dari
full load
- Karakteristik Motor Kelas C :
1. Mempunyai torsi statring yang lebih besar dibandingkan motor kelas B
2. Arus starting normal, slip kurang dari 0,05 pada kondisi full load
3. Torsi starting sekitar 200% dari rated
4. Untuk konveyor , pompa , kompresor dll
- Karakteristik Motor Kelas D :
1. Mempunyai torsi statring yang besar dan arus starting relatif rendah
2. Slip besar
3. Pada slip beban penuh mempunyai efisiensi lebih rendah dibandingkan
kelas motor lainnya
4. Torsi starting sekitar 300%