Anda di halaman 1dari 37

2.

KLASIFIKASI BEBAN
KEPADATAN BEBAN
• Kepadatan beban merupakan nilai yang menunjukkan perbandingan
antara beban terhadap luasan daerah.
• Satuan kepadatan beban adalah MVA/km2. khusus untuk gedung
menggunakan satuan VA/m2.
• Kepadatan beban ini digunakan untuk merencanakan perluasan sistem
distribusi listrik di suatu daerah.
• Beban yang digunakan di dalam perhitungan ini adalah beban tertinggi
dalam 1 (satu) hari, bulan atau tahun.
• Beban tertinggi ini hanya terjadi dalam kurun waktu sekitar 15-30 menit.
BEBAN TERTINGGI TRAFO DISTRIBUSI

Trafo
Distribusi 30 KVA

10 KVA 10 KVA 10 KVA 10 KVA

A B C D
A

Beban tertinggi trafo distribusi tidak sama dengan penjumlahan beban tertinggi
masing-masing rumah.
Beban tertinggi pelanggan berbeda waktu antara yang satu dengan lainnya.
1. DAYA
• DAYA merupakan banyaknya perubahan tenaga terhadap
waktu dalam besaran tegangan dan arus. Satuan daya adalah
WATT
• DAYA :
– Daya sesaat
– Daya Semu
– Daya Aktif
– Daya Reaktif
– Daya Phasor
1.1. DAYA SESAAT
• Persamaan : p = e i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1.1)
dimana e =nilai sesaat dari beda tegangan
i = nilai sesaat arus
• Untuk gelombang sinusoida :
p = Vmaks cos wt Imaks cos(wt-j)
p = Vmaks Imaks cos wt cos(wt-j) . . . . . . . . . .(1.2)
dimana :
Vmaks dan Imaks adalah nilai maksimum dari perbedaan tegangan dan
perbedaan arus
Sudut j positip bila arus mengikuti tegangan dan negatip bila arus
mendahului tegangan
• Persamaan 1.2 dapat ditulis
p  Vmaks2I maks cos j (1  cos wt )  Vmaks2I maks sin j sin 2wt ...(1.3)
VmaksI maks
dimana 2 dapat diganti dengan V . I ; dimana V dan I adalah nilai
efektifnya.
1.1. DAYA SESAAT

IR V
IR = I I I cos j dan IX = I I I sin j; nilai maksimum I : Imax
j IR = (Imaks cos j) cos jt
IX = (Imaks sin j) sin wt
V = Vmaks cos wt

VIR = VmaksImaks cos j cos wt cos wt


IX I = VmaksImaks cos j cos2 wt

Vmaks I maks
VI R  cos j (1  cos 2wt )
2
Vmaks I maks
VI X  sin j (1  sin 2wt )
2
1.2. DAYA SEMU

• DAYA SEMU untuk sistem fasa tunggal, sirkuit dua kawat adalah perkalian
skalar arus efektif dan beda tegangan efektifnya.
• DAYA SEMU S:
– FasaTunggal : S = I V I.I I I
– Fasa Tiga : S = √3 VL IL
Dimana : VL = tegangan jala
IL = arus jala
1.3. DAYA AKTIF
• Formula 1
T
P   p(t )dt
T 0
• Dari persamaan 1.3 di mana suku pertamanya mengandung cos j yang
nilai rata-ratanya selalu positip yaitu Vmaks I maks cos j yang merupakan daya
aktif (P). 2
• Jadi V I
P  maks maks cos j
2
atau P  V I cos j
Di mana :
P = daya aktif
` V dan I = tegangan dan arus efektif
• Bila beban tiga phasanya seimbang maka :

P  3 VL I L cos j
• Beban per phasanya sebesar 1/3 dari rumus di atas.
1.4. DAYA REAKTIF
• Daya Reaktif, satuan Volt Amper Reaktif (VAR)
Vmaks I maks
Q sin j
2
atau Q  V . I . sin j

• Daya reaktif beban tiga phasa seimbang:


Q 3 VL . I L sin j
1.5. DAYA PHASOR
Daya phasor untuk sirkuit tunggal, dua kawat yang bentuk gelombang arus dan
tegangannya sinussoida adalah: V.I.
jj1
Bila V  Vm dan I  I m jj 2

Maka V .I  Vm I m j (j1 j2 )


Yang dicari adalah sudut antara V dan I,
V
sehingga I nya harus dicari conjugate.
Rumus di atas berubah menjadi:
j V .I *  Vm jj1 .I m  jj2
I j1
j2 V .I *  Vm .I m
j (j1 j 2 )

V .I *  VI j (j1j 2)  VI jj  VI (cos j  j sin j )  P  jQ


V * .I  VI j ( j1j 2)  VI  jj  VI (cos j  j sin j )  P  jQ
Yang biasa digunakan V.I*
Daya semu S = P + jQ .........(15)
SEGITIGA DAYA

S S  P2  Q2
Q P  S cos j
Q  S sin j
j
Q
tan j 
P P
SEGITIGA DAYA BEBAN INDUKTIF DAN KAPASITIF
P2
j2
Q2
S1 S2
Q1
SR
Q1+Q2=QR
j1
jR

P1

P1+P2=PR

Beban terdiri dari :


a. beban induktif (S1, P1, Q1)
b. Beban kapasitif (S2, P2, Q2)
Kedua beban tersebut membentuk segitiga daya (SR, PR, QR)
2.1. KEBUTUHAN (DEMAND)
Kebutuhan (demand) suatu sistem adalah beban rata-rata yang dibutuhkan
selama selang waktu tertentu.

1
Pu demand maksimum

Beban puncak dlm


0,9 waktu 1 jam
0,8

0,7

0,6

0,5

0,4

0,3

0,2

0,1

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu
2.2. KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
Kebutuhan-puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu intalasi beban
(kebutuhan) di-definisikan sebagai suatu yang terbesar/tertinggi yang terjadi
selama periode tertentu
500

450
Selang waktu
400 15 menit

350
Selang waktu
300
30 menit
Beban ( kW)

250

200

150

100

50

0
7.00

9.00
8.00

11.00

12.00
10.00

Jam
2.2.KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
• Kurva beban dengan selang waktu 30 menit lebih rendah
dibandingkan dengan selang waktu 15 menit. Artinya bahwa
beban puncak dengan selang waktu 15 menit lebih
teliti/akurat.
• Kebutuhan beban maksimum ditentukan berdasarkan :
a. macam kurva beban yang ditinjau dari beban harian, bulanan atau
tahunan, jadi periode dari kurva tersebut;
b. menetapkan selang waktu yang dipakai, misalnya 15 menit atau 30
menit dan metoda yang dipakai dalam menentukan nilai rata-
ratanya.
2.4. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Faktor Kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum
(beban puncak) dengan daya tersambung.

kebutuhan maksimum
Faktor Kebutuhan ( Fk ) 
jumlah daya tersambung
Dimana :
Kebutuhan maksimum adalah beban tertinggi yang dicapai pada
saat beban bersamaan masuk dalam jaringan
Jumlah daya tersambung adalah jumlah daya yang tersambung
dalam jaringan.
• Nilai faktor kebutuhan selalu lebih kecil dari 1 (satu).
• Nilai Faktor Kebutuhan = 1, bila semua daya tersambung masuk secara
serentak ke dalam jaringan dalam periode waktu tertentu.
• Faktor kebutuhan ini digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas
sumber daya yang dipasang (pembangkit, transformator, jaringan).
2.4. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Contoh :
Sebuah rumah tangga mempunyai 4 buah lampu 25 watt, 5 buah lampu 40
watt, 1 lemari pendingin 100 watt, 1 pendingin udara 500 watt dan 1
televisi 100 watt.
Total daya peralatan listrik adalah jumlah daya yang dibutuhkan sebesar
1.000 watt.
Bila beban yang dinyalakan secara bersamaan sebesar 650 watt, maka
650
Faktor Kebutuhan   65%
1000
• Faktor kebutuhan dari beberapa jenis bangunan :
a. Perumahan sederhana 50 - 75%
b. Perumahan besar 40 - 65%
c. Kantor 60 - 80%
d. Toko sedang 40 – 60%
e. Toko serba ada 70 -90%
f. Industri sedang 35 -65%
g. Industri besar 50-90%
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-ratanya terhadap
beban puncaknya dalam periode tertentu.- Beban rata-rata dan beban puncak
dapat dinyatakan dalam kilowatt, kilovolt-amper, amper dan sebagainya,
tetapi satuan dari keduanya harus sama.
Faktor beban dihitung untuk periode tertentu biasanya dipakai harian,
bulanan atau tahunan.-
beban rata  rata dalam periode tertentu
Faktor Beban(Fb ) 
beban puncak periode tersebut
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
BEBAN (KW)
1 450 900 Beban puncak
2 350 800 KW
3 250 800
4 300
5 350 700
6 200
7 200
600 Beban rata-2
8 250
9 400
404 KW
Kilowatt

10 450 500
11 400
12 300 400
13 350
14 400 300
15 300
16 250
17 350
200
18 600
19 800 100
20 750
21 600 0
22 500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
23 450
24 450 Waktu
Beban Rata-rata 404,17

404,17
Faktor Beban   0,51 atau 51%
800
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor Beban pada pusat pembangkit

beban rata  rata Pratarata T


Faktor Beban   
beban puncak Ppuncak T
Dimana :
T = periode waktu
Prata2 = beban rata-rata dalam periode T
Pp = beban puncak yang terjadi dalam periode T pada selang waktu tertentu
PrataxT = kWh yang dihasilkan/dibangkitkan
PpxT = kWh maks yg dibangkitkan 900
800

700 Beban Puncak


600
Energi yg bisa dibangkitkan
500
Beban Rata-rata
400

300

200
Energi yg dibangkitkan
100

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
BEBAN HARIAN
SISTEM JAWA BALI
BEBAN PUNCAK BULANAN
SISTEM JAWA-BALI
20.000

15.000

10.000
Cuti Lebaran

5.000

-
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
SOAL 1
Beban Puncak A+B A B A+B
90
1 15 20 35
80 2 12 15 27
3 11 13 24
70 4 12 16 28
Beban Puncak A 5 14 13 27
60 6 15 10 25
7 10 8 18
50
Beban Puncak B 8 25 20 45
9 35 25 60
40 10 40 30 70
11 35 22 57
30 12 33 20 53
13 35 30 65
20
14 38 40 78
10 15 40 33 73
16 35 28 63
- 17 30 25 55
18 45 30 75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 19 50 35 85
20 47 28 75
A B A+B 21 40 27 67
22 30 25 55
23 20 15 35
Beban Puncak A+B < Beban Puncak A + Beban Puncak B 24 15 13 28

Tentukan besar faktor beban gabungan, kurva A dan kurva B


2.6. FAKTOR DIVERSITAS
Faktor diversitas adalah perbandingan antara jumlah beban puncak dari
masing-masing pelanggan dari satu kelompok pelanggan dengan beban
puncak dari kelompok pelanggan tersebut.

D1  D2  D3  ........Dn Di = beban puncak (kebutuhan maksimum) dari


Fd 
Dk masing-masing beban i yang terjadi pada
n

D i
waktu yang tidak bersamaan
Fd  i 1 Dk = beban puncak dari n kelompok beban
Dk

Nilai Faktor diversitas ini selalu lebih dari satu.


Nilainya 1 apabila beban puncak secara ekstrim tidak terjadi pada saat yang
bersamaan.
2.6. FAKTOR DIVERSITAS

D
Beban

Beban
C

A B C D A

Waktu Waktu

Beban tidak bersamaan Beban bersamaan secara


secara ekstrim ekstrim
2.6. FAKTOR DIVERSITAS

4 (empat) pelanggan memiliki beban masing-masing seperti pada tabel di


bawah ini
JAM A B C D JLH BEBAN

18.00 8,0 6,0 9,0 7,0 30,0


18.30 8,2 6,0 8,5 8,8 31,5
19.00 9,0 8,0 8,0 8,3 33,3
19.30 7,5 8,5 8,0 7,0 31,0
20.00 7,0 8,0 7,5 6,0 28,5
20.30 6,5 6,0 7,0 5,0 24,5

Tentukanlah faktor diversitasnya.

Jawaban :
Faktor Diversitas : 9  8,5  9  8,8  1,06
33,3
2.7. FAKTOR KEBERSAMAAN(WAKTU) ATAU
COINCIDENCE FACTOR
• Faktor kebersamaan (waktu) adalah perbandingan beban puncak
(kebutuhan maks.) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dengan beban
puncak dari masing-masing pelanggan dari kelompok tersebut.

• Faktor Kebersamaan (FC): FC 


Dk
D1  D 2  D3  .....D n
1
FC 
Fd
SOAL 2
Suatu Gardu distribusi memasok beban dalam sehari sebagai berikut:
Beban A : Kelompok rumah tangga
antara pukul 24.oo s/d 8.oo = 30 kw
antara pukul 8.oo s/d 12.oo = 50 kw
antara pukul 12.oo s/d 18.oo = 80 kw
antara pukul 18.oo s/d 22.oo = 150 kw
antara pukul 22.oo s/d 24.oo = 30 kw
Beban B : Kelompok Industri
antara pukul 8.oo s/d 14.oo = 220 kw.
Beban C : Kelompok Usaha
antara pukul 15.oo s/d 22.oo = 10 kw

a) Tentukan faktor beban harian dari gardu ini.

b) Tentukan faktor diversitas dari aneka macam beban ini dan berapa besar kapasitas (dalam
kva) transformator dari gardu ini dengan anggapan faktor-daya dari beban-beban ini
adalah 0,8 induktif.
2.8. FAKTOR RUGI

Faktor rugi adalah perbandingan antara rugi daya rata-rata dengan rugi daya
pada beban puncak, selama periode waktu tertentu.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
rugi daya rata  rata
Faktor rugi 
rugi daya puncak
(P ) rata rata ( I 2 R ) rata rata R( I 2 ) rata rata
  
( P ) puncak ( I 2 p R ) puncak R( I 2 p ) puncak

Bila periode 1 hari atau 24 jam maka (I²R) rata-rata


adalah: 24
R  I 2 dt
( I 2 R) rata rata  0
24
2.8. FAKTOR RUGI

Rugi daya pada beban puncak (I²R)puncak = R.I²p;maka faktor rugi dapat
dinyatakan sebagai:
24

 dt
2
I
Fr  0
24 xI 2 p
24

 dt
2
S
Fr  0

24 xS 2 p

Faktor Rugi bisa juga dinyatakan sebagai :

kwadrat demand rata  rata


kwadrat demand puncak
2.8. FAKTOR RUGI
I
25
I2

20

15

10

I
5

0
0 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu
Gambarr-2.21. Kurva arus I dan rugi daya

Rugi daya selama 24 jam adalah 1 watt selama 4 jam, 4 watt selama 6jam; 9
watt selama 6 jam; 16 watt selama 6 jam dan 25 watt selama 2 jam.
Jumlah total : 1x4+4x6+9x6+16x6+25x2=228
....... Watt jam.
Nilai rata-rata : .........
228/24=9,5 Watt.
Bila tahanan sirkuit 1 ohm, nilai rata-rata I2 = ......
9,5 Amper
Energi rugi tembaga sebesar 228.... Watt-jam.
2.9.1. JAM EKIVALEN PEMBEBANAN

Definisi dari Jam Ekivalen Pembebanan adalah:


Jam Ekivalen Pembebanan seharga dengan banyaknya waktu(jam) yang
diperlukan oleh beban/demand-puncak, guna menghasilkan Energi yang
sama dengan beban sebenarnya dalam periode waktu tertentu.

Prata2 24jam Prata  24jam kwh sehari


Fb    
Pp 24jam Pp  24jam Pp 24jam
 energi(kwh )
Jam ekivalen pembebanan 
beban puncak
2.9.2. JAM EKIVALEN RUGI

Definisi dari Jam Ekivalen Rugi adalah:


Jam Ekivalen Rugi seharga dengan banyaknya waktu(jam) yang diperlukan
oleh beban/demand-puncak, guna menghasilkan Susut Energi yang sama
dengan beban sebenarnya dalam periode waktu tertentu.
(beban ) 2  lamanya ( jam )
Jam Ekivalen Rugi 
(beban maksimum) 2

susut energi (dalam sehari)


Faktor Rugi  Fr 
( I P ) 2  R  24
Jumlah susut energi ( dalam sehari)
Fr 
PP ( kw)  24
2
2.10. KURVA LAMA BEBAN
(LOAD DURATION CURVE)
• Kurva lama beban menggambarkan hubungan beban/demand terhadap
waktu. Lamanya selang waktu dari beban/demand. Dinyatakan dalam
prosen
300 BEBAN BEBAN LAMANYA
WAKTU
270 • . A B C TOTAL (JAM)
24.00-08.00 30 30 8
240
08.00-12.00 50 220 270 4
210 12.00-14.00 80 220 300 2
14.00-15.00 80 80 1
180
15.00-18.00 80 10 90 3
150 18.00-22.00 150 10 160 4
120 22.00-24.00 30 30 2

90

60

30

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Gambar Kurva Lama Beban
100%

90%

80%
Besarnya beban

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Lamanya (%)
Gambar-2.24. Kurva lamanya beban
2.11. FAKTOR DAYA
Faktor daya pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan daya-aktip dengan
daya-semu, dan dinyatakan
Daya aktif P
Faktor daya  
Daya semu S
P
Faktor daya  cos j 
S
Sudut j adalah sudut phasanya di mana arus mengikuti tegangan dari beban.
Faktor daya macam-macam peralatan :
– Lampu neon 0,6 - 0,8
– Neon reklame 0,4 - 0,5
– Kipas angin 0,4 - 0,8
– Pemanas induksi 0,8
– Dapur listrik dengan tahanan 0,6 - 0,9
– Busur tungku listrik 0,3 - 0,5
– Dapur listrik induksi 0,6
– Las busur 0,3 - 0,5
– Las tahanan 0,65
– motor induksi 0,55 - 0,85
2.6. FAKTOR DIVERSITAS
Kebutuhan maksimum
Faktor Kebutuhan 
Jumlah daya tersambung
Kebutuhan maksimum  Jumlah daya tersambung  Fk
n

 TDT  F
i ddi
Di mana : TDTi= jumlah daya tersambung dari suatu
kelompok atau beban i
Fd  i 1

Dk Fddi = Faktor kebutuhan dari suatu kelompok


atau beban i

Anda mungkin juga menyukai