KLASIFIKASI BEBAN
KEPADATAN BEBAN
• Kepadatan beban merupakan nilai yang menunjukkan perbandingan
antara beban terhadap luasan daerah.
• Satuan kepadatan beban adalah MVA/km2. khusus untuk gedung
menggunakan satuan VA/m2.
• Kepadatan beban ini digunakan untuk merencanakan perluasan sistem
distribusi listrik di suatu daerah.
• Beban yang digunakan di dalam perhitungan ini adalah beban tertinggi
dalam 1 (satu) hari, bulan atau tahun.
• Beban tertinggi ini hanya terjadi dalam kurun waktu sekitar 15-30 menit.
BEBAN TERTINGGI TRAFO DISTRIBUSI
Trafo
Distribusi 30 KVA
A B C D
A
Beban tertinggi trafo distribusi tidak sama dengan penjumlahan beban tertinggi
masing-masing rumah.
Beban tertinggi pelanggan berbeda waktu antara yang satu dengan lainnya.
1. DAYA
• DAYA merupakan banyaknya perubahan tenaga terhadap
waktu dalam besaran tegangan dan arus. Satuan daya adalah
WATT
• DAYA :
– Daya sesaat
– Daya Semu
– Daya Aktif
– Daya Reaktif
– Daya Phasor
1.1. DAYA SESAAT
• Persamaan : p = e i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(1.1)
dimana e =nilai sesaat dari beda tegangan
i = nilai sesaat arus
• Untuk gelombang sinusoida :
p = Vmaks cos wt Imaks cos(wt-j)
p = Vmaks Imaks cos wt cos(wt-j) . . . . . . . . . .(1.2)
dimana :
Vmaks dan Imaks adalah nilai maksimum dari perbedaan tegangan dan
perbedaan arus
Sudut j positip bila arus mengikuti tegangan dan negatip bila arus
mendahului tegangan
• Persamaan 1.2 dapat ditulis
p Vmaks2I maks cos j (1 cos wt ) Vmaks2I maks sin j sin 2wt ...(1.3)
VmaksI maks
dimana 2 dapat diganti dengan V . I ; dimana V dan I adalah nilai
efektifnya.
1.1. DAYA SESAAT
IR V
IR = I I I cos j dan IX = I I I sin j; nilai maksimum I : Imax
j IR = (Imaks cos j) cos jt
IX = (Imaks sin j) sin wt
V = Vmaks cos wt
Vmaks I maks
VI R cos j (1 cos 2wt )
2
Vmaks I maks
VI X sin j (1 sin 2wt )
2
1.2. DAYA SEMU
• DAYA SEMU untuk sistem fasa tunggal, sirkuit dua kawat adalah perkalian
skalar arus efektif dan beda tegangan efektifnya.
• DAYA SEMU S:
– FasaTunggal : S = I V I.I I I
– Fasa Tiga : S = √3 VL IL
Dimana : VL = tegangan jala
IL = arus jala
1.3. DAYA AKTIF
• Formula 1
T
P p(t )dt
T 0
• Dari persamaan 1.3 di mana suku pertamanya mengandung cos j yang
nilai rata-ratanya selalu positip yaitu Vmaks I maks cos j yang merupakan daya
aktif (P). 2
• Jadi V I
P maks maks cos j
2
atau P V I cos j
Di mana :
P = daya aktif
` V dan I = tegangan dan arus efektif
• Bila beban tiga phasanya seimbang maka :
P 3 VL I L cos j
• Beban per phasanya sebesar 1/3 dari rumus di atas.
1.4. DAYA REAKTIF
• Daya Reaktif, satuan Volt Amper Reaktif (VAR)
Vmaks I maks
Q sin j
2
atau Q V . I . sin j
S S P2 Q2
Q P S cos j
Q S sin j
j
Q
tan j
P P
SEGITIGA DAYA BEBAN INDUKTIF DAN KAPASITIF
P2
j2
Q2
S1 S2
Q1
SR
Q1+Q2=QR
j1
jR
P1
P1+P2=PR
1
Pu demand maksimum
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Waktu
2.2. KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
Kebutuhan-puncak (kebutuhan maksimum) dari suatu intalasi beban
(kebutuhan) di-definisikan sebagai suatu yang terbesar/tertinggi yang terjadi
selama periode tertentu
500
450
Selang waktu
400 15 menit
350
Selang waktu
300
30 menit
Beban ( kW)
250
200
150
100
50
0
7.00
9.00
8.00
11.00
12.00
10.00
Jam
2.2.KEBUTUHAN PUNCAK/MAKSIMUM BEBAN
• Kurva beban dengan selang waktu 30 menit lebih rendah
dibandingkan dengan selang waktu 15 menit. Artinya bahwa
beban puncak dengan selang waktu 15 menit lebih
teliti/akurat.
• Kebutuhan beban maksimum ditentukan berdasarkan :
a. macam kurva beban yang ditinjau dari beban harian, bulanan atau
tahunan, jadi periode dari kurva tersebut;
b. menetapkan selang waktu yang dipakai, misalnya 15 menit atau 30
menit dan metoda yang dipakai dalam menentukan nilai rata-
ratanya.
2.4. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Faktor Kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum
(beban puncak) dengan daya tersambung.
kebutuhan maksimum
Faktor Kebutuhan ( Fk )
jumlah daya tersambung
Dimana :
Kebutuhan maksimum adalah beban tertinggi yang dicapai pada
saat beban bersamaan masuk dalam jaringan
Jumlah daya tersambung adalah jumlah daya yang tersambung
dalam jaringan.
• Nilai faktor kebutuhan selalu lebih kecil dari 1 (satu).
• Nilai Faktor Kebutuhan = 1, bila semua daya tersambung masuk secara
serentak ke dalam jaringan dalam periode waktu tertentu.
• Faktor kebutuhan ini digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas
sumber daya yang dipasang (pembangkit, transformator, jaringan).
2.4. FAKTOR KEBUTUHAN (DEMAND FACTOR)
• Contoh :
Sebuah rumah tangga mempunyai 4 buah lampu 25 watt, 5 buah lampu 40
watt, 1 lemari pendingin 100 watt, 1 pendingin udara 500 watt dan 1
televisi 100 watt.
Total daya peralatan listrik adalah jumlah daya yang dibutuhkan sebesar
1.000 watt.
Bila beban yang dinyalakan secara bersamaan sebesar 650 watt, maka
650
Faktor Kebutuhan 65%
1000
• Faktor kebutuhan dari beberapa jenis bangunan :
a. Perumahan sederhana 50 - 75%
b. Perumahan besar 40 - 65%
c. Kantor 60 - 80%
d. Toko sedang 40 – 60%
e. Toko serba ada 70 -90%
f. Industri sedang 35 -65%
g. Industri besar 50-90%
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-ratanya terhadap
beban puncaknya dalam periode tertentu.- Beban rata-rata dan beban puncak
dapat dinyatakan dalam kilowatt, kilovolt-amper, amper dan sebagainya,
tetapi satuan dari keduanya harus sama.
Faktor beban dihitung untuk periode tertentu biasanya dipakai harian,
bulanan atau tahunan.-
beban rata rata dalam periode tertentu
Faktor Beban(Fb )
beban puncak periode tersebut
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
BEBAN (KW)
1 450 900 Beban puncak
2 350 800 KW
3 250 800
4 300
5 350 700
6 200
7 200
600 Beban rata-2
8 250
9 400
404 KW
Kilowatt
10 450 500
11 400
12 300 400
13 350
14 400 300
15 300
16 250
17 350
200
18 600
19 800 100
20 750
21 600 0
22 500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
23 450
24 450 Waktu
Beban Rata-rata 404,17
404,17
Faktor Beban 0,51 atau 51%
800
2.5. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR)
Faktor Beban pada pusat pembangkit
300
200
Energi yg dibangkitkan
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
BEBAN HARIAN
SISTEM JAWA BALI
BEBAN PUNCAK BULANAN
SISTEM JAWA-BALI
20.000
15.000
10.000
Cuti Lebaran
5.000
-
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
SOAL 1
Beban Puncak A+B A B A+B
90
1 15 20 35
80 2 12 15 27
3 11 13 24
70 4 12 16 28
Beban Puncak A 5 14 13 27
60 6 15 10 25
7 10 8 18
50
Beban Puncak B 8 25 20 45
9 35 25 60
40 10 40 30 70
11 35 22 57
30 12 33 20 53
13 35 30 65
20
14 38 40 78
10 15 40 33 73
16 35 28 63
- 17 30 25 55
18 45 30 75
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 19 50 35 85
20 47 28 75
A B A+B 21 40 27 67
22 30 25 55
23 20 15 35
Beban Puncak A+B < Beban Puncak A + Beban Puncak B 24 15 13 28
D i
waktu yang tidak bersamaan
Fd i 1 Dk = beban puncak dari n kelompok beban
Dk
D
Beban
Beban
C
A B C D A
Waktu Waktu
Jawaban :
Faktor Diversitas : 9 8,5 9 8,8 1,06
33,3
2.7. FAKTOR KEBERSAMAAN(WAKTU) ATAU
COINCIDENCE FACTOR
• Faktor kebersamaan (waktu) adalah perbandingan beban puncak
(kebutuhan maks.) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dengan beban
puncak dari masing-masing pelanggan dari kelompok tersebut.
b) Tentukan faktor diversitas dari aneka macam beban ini dan berapa besar kapasitas (dalam
kva) transformator dari gardu ini dengan anggapan faktor-daya dari beban-beban ini
adalah 0,8 induktif.
2.8. FAKTOR RUGI
Faktor rugi adalah perbandingan antara rugi daya rata-rata dengan rugi daya
pada beban puncak, selama periode waktu tertentu.
Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
rugi daya rata rata
Faktor rugi
rugi daya puncak
(P ) rata rata ( I 2 R ) rata rata R( I 2 ) rata rata
( P ) puncak ( I 2 p R ) puncak R( I 2 p ) puncak
Rugi daya pada beban puncak (I²R)puncak = R.I²p;maka faktor rugi dapat
dinyatakan sebagai:
24
dt
2
I
Fr 0
24 xI 2 p
24
dt
2
S
Fr 0
24 xS 2 p
20
15
10
I
5
0
0 02 04 06 08 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu
Gambarr-2.21. Kurva arus I dan rugi daya
Rugi daya selama 24 jam adalah 1 watt selama 4 jam, 4 watt selama 6jam; 9
watt selama 6 jam; 16 watt selama 6 jam dan 25 watt selama 2 jam.
Jumlah total : 1x4+4x6+9x6+16x6+25x2=228
....... Watt jam.
Nilai rata-rata : .........
228/24=9,5 Watt.
Bila tahanan sirkuit 1 ohm, nilai rata-rata I2 = ......
9,5 Amper
Energi rugi tembaga sebesar 228.... Watt-jam.
2.9.1. JAM EKIVALEN PEMBEBANAN
90
60
30
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Gambar Kurva Lama Beban
100%
90%
80%
Besarnya beban
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Lamanya (%)
Gambar-2.24. Kurva lamanya beban
2.11. FAKTOR DAYA
Faktor daya pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan daya-aktip dengan
daya-semu, dan dinyatakan
Daya aktif P
Faktor daya
Daya semu S
P
Faktor daya cos j
S
Sudut j adalah sudut phasanya di mana arus mengikuti tegangan dari beban.
Faktor daya macam-macam peralatan :
– Lampu neon 0,6 - 0,8
– Neon reklame 0,4 - 0,5
– Kipas angin 0,4 - 0,8
– Pemanas induksi 0,8
– Dapur listrik dengan tahanan 0,6 - 0,9
– Busur tungku listrik 0,3 - 0,5
– Dapur listrik induksi 0,6
– Las busur 0,3 - 0,5
– Las tahanan 0,65
– motor induksi 0,55 - 0,85
2.6. FAKTOR DIVERSITAS
Kebutuhan maksimum
Faktor Kebutuhan
Jumlah daya tersambung
Kebutuhan maksimum Jumlah daya tersambung Fk
n
TDT F
i ddi
Di mana : TDTi= jumlah daya tersambung dari suatu
kelompok atau beban i
Fd i 1