Anda di halaman 1dari 11

RESUME STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Standar Akuntansi Pemerintahan
oleh Dosen Dr. H. Moch. Saedinobrata, M.Si

Di susun oleh:

Nabila Isbaniah

6320118011

ADMINISTRASI PUBLIK

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

WIDYAPURI MANDIRI SUKABUMI

2021
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)

 Teori keuangan negara membahas keuangan badan-badan publik baik keuangan


negara dan daerah
 Keuangan negara selain dari sudut sosial ekonomi juga sudut hukum publik, sudut
administratif organisatoris dan sudut sosial ethis
 Berkaitan dengan Rumah Tangga Negara dan Rumah tangga Daerah
 Sejak zaman kuno di Yunani dan Romawi membahas keuangan negara yaitu
Pendapatan negara
 Lebih tua dari ilmu ekonomi

Sistimatika Pengeluaran Negara

1. Pembelanjaan konsumsif
2. Bunga dan Sumbangan dalam kerugian
3. Subsidi untuk penurunan harga
4. Transfer pendapatan
5. Investasi
6. Transfer kekayaan
7. Pemberian kredit dan penyertaan
8. Utang negara

Sistimatika Penerimaan Negara

1. Penjualan barang-barang & jasa-jasa


2. Bunga dan keuntungan ekspoltasi
3. Pajak yang menaikan harga pokok
4. Transfer pendapatan
5. Deinvestasi2
6. Transfer kekayaan
7. Pelunasan kredit dan likwidasi
8. Utang negara dan penghapusan

Prawiraamidjaja (1980 :1) Ilmu Keuangan Negara mempelajari soal-soal


pembelanjaan dari Rumah Tangga Negara (RTN), didorong motif “Social economy”, motif
mencari penghasilan untuk kepentingan umum.
Tiga tugas ilmu keuangan negara

1. Tugas analisis, menganalisa gejala masyarakat yang timbul akibat tindakan-tindakan


pemerintah.
2. Tugas normatif, mempelajari bagaimana tindakan-tindakan pembelanjaan
pemerintah dapat digunakan untuk mencapai tujuan masyarakat secara efektif,
efisien, ekonomis, produktif.
3. Tugas historis diskriptif, mempelajari kondisi yang berlainan dari HTN di beberapa
negara.

Pembahasan segi pengeluaran pemerintah

1. Pengeluaran Pemerintah
2. Cara menutup pengeluaran , yaitu meninjau alat-alat untuk membiayai pengeluaran
tersebut (Pajak-pajak, Pinjaman)
3. Anggaran Belanja Pemerintah
 Adam Sminth, Pemerintah mempunyai tiga kewajiban
1. Melindungi masyarakat terhadap kekuasaan dan penyerbuan musuh
2. Melindungi masyarakat terhadap ketidakadilan/ penindasan
3. Melaksanakan pekerjaan umum
 Cara pendekatan ilmu pemerintahan (Technical approach)
1. Pendekatan legalistic (keadaan aturan yang berlaku)
2. Pendekatan empirik (keadaan nyata dilapangan)
3. Pendekatan formalistik (keadaan ketentuan resmi)
 Pemerintahan sebagai ilmu,dimana disebut sebagai ilmu bahkan kini menjadi suatu
disiplin ilmu pemerintahan yang berdiri sendiri:
1. Pemerintahan,sebagai disiplin ilmu pemerintahan memiliki obyek materia yaitu
negara,artinya melihat dari pokok masalah yang dibahas,maka negaralah sosok yang
dibahas
2. Pemerintahan sebagai disiplin ilmu yang mandiri memiliki forma,dalam arti sudut
pandangannya adalah hubungan antara penguasa dan rakyat yang dipimpinnya,untuk
memiliki hubungan ini bisa dilihat dari berbagai peristiwa dan gejala pemerintahan.
Hubungan pemerintah dengan rakyatnya adalah pemerintahan yang demokratis dan
otonomi daerah.
Pemerintahan sebagai seni (Art)

1. Dikenal berbagai cipta,rasa dan karsa seorang birokrat yang mempengaruhi


rakyatnya,membuat serta keputusan yang mengikat tanpa paksaan,memiliki seni
olah suara dalam retorika dan penguasaan massa.
2. Seni = bakat alam yang bibawa sejak lahir,dalam ilmu pemerintahan seni
memerintah adalah bagaimana tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan pemberdayaan dengan menggunakan ESQ
3. GR Terry ‘the art is personal creative power skill in performance (seni adalah
kekuatan pribadi seseorang yang kreatif dengan keahliannya dalam penampilan
tugas-tugasnya.

Pemerintahan sebagai moral

1. Pemerintah harus mengajak kebaikan dan menghindari terjadinya penurunan moral


aparatur/birokrat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pembangunan dan
pemberdayaan serta pelayanan public
2. Dalam penyelenggaraan tugas-tugas pelayanan menghindari terjadinya mal
administrasi,yaitu merupakan suatu bentuk yang menyimpang dari etika
administrasi/pemerintahan atau politik administrasi yang menjauhkan dari
pencapaian tujuan administrasi
 Nigro-Nigro (1999) bentuk mal administrasi :
Ketidakjujuran,perilaku yang buruk,mengabaikan hukum,favoritisme dalam
menafsirkan hukum,perilaku tidak adil,in efisiensi,menutup-nutupi kesalahan dan
gagal menunjukan inisiatif
 Perilaku KKN :
1. Graf,korupsi internal tanpa melibatkan pihak III
2. Bribery,korupsi eksternal suap,sogok.
3. Nipotisme (kekerabatan)
 Demokratisasi pasca 1998, sejalan dengan perubahan sistim politik di Indonesia dari
sistem politik otoriter menjadi sistem politik demokrasi, yaitu pemerintah oleh, dari
dan untuk rakyat, berimplikasi terhadap perubahan paradigma penyelenggaraan
pemda, dari sistem pemda dengan azas sentralisasi ke sistem pemda dengan azas
desentralisasi, yaitu hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur &
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut
azas desentralisasi/otonom dan tugas pembantuan.
 UU 23/2014 jo 32/2004 "Desentralisasi dengan pemberian otonomi luas kepada
daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan memperhatikan prinsif demokrasi.
 Desentralisasi, berupa pengurangan peran & intervensi negara kepada masyarakat
lokal serta pelibatan secara luas partisipasi masyarakat dalam urusan publik.
 Pemerintahan adalah obyektivasi pemerintah
Talizudhu Ndhraha : 2 pemahaman pemerintahan, yaitu
1) Normatif dan
2) Kybernologi.
 Secara Normatif pemerintahan adalah kegiatan lembaga publik dalam menjalankan
fungsinya untuk mencapai tujuan negara.
 Pendekatan normatif mengedepankan lembaganya dulu baru kemudian kegiatannya.
 Sedangkan pendekatan kybernologi menggunakan pendekatan empirik, dimana
dikedepankan dulu nilai-nya, yaitu jasa-jasa yang diberikan (providingnya) yang
disebut pemerintahan, baru kemudian yang menjalankn (Provider) disebut
pemerintah.
 Pemerintahan kata sifat dari pekerjaan atau tugas pemerintah.
 Pemerintahan pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan
tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat
serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat
mengembangkan kemampuan & kreativitsnya demi mencapai tujuan bersama

Pengertian Keuangan Negara

Adalah semua hak dan semua kewajiban yang dapat dinilai dengan uang. Demikian
pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan negara,
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut (Harjono Sumosudirdjo, SH,
1983 dalam Gade Muhamad, 1993 :33).

Pengertian Luas Keuangan Negara

1. Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah, baik di pusat maupun di daerah


2. Semua kekayaan negara yang ada pada depertemen-departemen & lembaga-lembaga
negara serta lembaga-lembaga pemerintah non departemen termasuk instansi
verticalnya
3. Semua kekayaan daearh berserta instansi vertical
4. Semua kekayaan negara yang terpisahkan
5. Semua kekayaan dari Badan, baik badan hak public maupun private yang dibiayai
atau disubsidi negara, ataupun dimana negra mempunyai kepentingan keuangan

Pengurusan Khusus Keuangan Negara

 Pejabat yang mengendalikan dalam pergelolaan keuangan negara


1. Penguasa primer (Otorisator)
2. Penguasa Skunder (Ordonatur)
 Pengurusan keuangan negara khusus adalah Comptabel (saat ini Bendaharawan)
 Sistem pegelolaan keuangan negara (APBN) diatur dlm ICW (Indische
Comptabilitiets Wet) Stbl 1925 No. 448 jo. UU 9/1968

Pengeluaran Pemerintah

1. Defensive/pertahanan
2. Melindungi hokum
3. Untuk pekerjaan dan lembaga umum (Jalan, Sekolah, sarana keagamaan)
4. Disamping untuk memelihara keberadaan penguasa
 Wagner dalam Prawiraamidjaja (1980:5), Pengeluaran Pemerintah merupakan alat untuk
dapat memenuhi kebutuhan kolektif
1. Individual Bedurfnisse (Kebutuhan perorangan)
2. Gemeine Bedurfnisse (Kebutuhan Kolektif)
 Bertujuan Untuk :
1. Mempertahankan hukum & kekuasaan Negara (Adil)
2. Memelihara perkembangan kebudayaan & Kemakmuran (Sekolah dan Rumah sakit)

Tujuan Politik Pengeluaran Negara

1. Penetapan Kebijakan Pengeluaran negara


2. Mempertahankan tingkat kesempatan kerja tanpa menimbulkan ketegangan pada
faktor produksi
3. Stabilitas tingkat harga
4. Keseimbangan neraca Perdagangan
5. Pentingnya aspek kesempatan kerja daripada politik pengeluarn negara, dalam rangka
memaksimalkan kesejahteraan

Tiga Syarat Utama Pemenuhan Kebutuhn RTN

1. Efisiensi produksi.
Hal ini berkaitan dengan politik pengeluaran, politik pajak, terutama politik subsidi
2. Aloksi optimal tenaga produktif.
Membandingkn kegunaan dg pembiayaan sosial marjinal
3. Keikutsertaan semua tenaga produktif

Pendapatan

A. Pendapatan dari Pemilikan Negara


1. Pendapatan Domein
2. Pendapatan monopoli-monopoli fiscal
3. Pendapatan dari Perusahaan negara monopoli
4. Pendapatan dari perusaan negara tidak monopoli
5. Pengikutsertaan dalam perusahaan
6. Cadangan yang ditanamkan
B. Pungutan (penguasaan publik dari RTP)
1. Retribusi
2. Sumbangan
3. Pajak
4. Denda
5. Premi
C. Pendapatan lain-lain.
Pendapatan yang tidak termasuk dari pendapatan pemilikan negara dan pungutan.

Pembagian pengeluaran :

1. Konten Stellen (Biaya tempat).


Adalah pembagian biaya menurut tempat/kesatuan organisasi yang melakukan
pengeluaran tersebut (Departemen, Direktorat, Biro, Bagian)
2. Kosten Arten (Biaya jenis)
Adalah pembagian biaya menurut jenis pengeluaran (Gaji, rek listrik, air, Telkom).
 Pengeluaran pemerintah dapat mengetahui :
1. Besarnya dan susunan national product
2. Besarnya national income & employment
3. Distribution of income
4. Penggunaan income untuk Saving & Investment
5. Naik turunya price
6. Neraca pembayaran Luar negeri
 Bidang Akuntansi dalam kegiatan manusia dalam 5 kelompok
1. Commerce – perdagangan
2. Industry – industry
3. Government – pemerintahan
4. Banking
5. Large land ownership – kepemilikn lahan luas

Persyaratan Akuntansi Pemerintahan

1. Sistem akuntansi harus dirancang untuk memenuhi ketentuan UUD, UU & peraturan
lainnya
2. Sistem akuntansi harus dikaitkan dengan klasifikasi anggaran. Fungsi anggaran &
akuntansi merupakan unsur-unsur yang saling melengkapi dari pengurusan keuangan
dan harus di integrasikan secara erat
3. Perkiraan-perkiraan harus diselenggarkan dengan cara yang dapat mengidentifikasi
obyek-obyek & tujuan-tujuan untuk apa dana yang telah diterima itu digunakan serta
dapat mengidentifikasi para pejabat yang bertanggung jawab atas penyimpangan dan
penggunaan dana-dana dalam pelaksanaan program
4. Sistem akuntansi harus diselenggarakan dengan cara yang memungkinkan pelaksaan
pemeriksaan oleh lembaga pemeriksa ekstern serta dapat menyediakan informasi-
informasi yang diperlukan untuk pemeriksaan
5. Sistem akuntasi harus dikembangkan dengan cara yang memungkinkan
dilaksanakannya pengawasan secara administratif terhadap dana-dana &
pelaksananya, manajemen program serta penilaian dan pemeriksaan intern
6. Perkiraan-perkiraan harus dikembangkan agar dapat mengungkapkan hasil-hasil
secara ekonomi dan keuangan dari pelaksanaan program, termasuk pengukuran
pendapatan , identifikasi biaya serta penetapan hasil operasi (posisi lebih atau
kurang) dari pemerintah dengan program dan organisasinya
7. Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi keuangan yang mendasar
yang diperlukan dalam penyusunan rencana & program serta penelaaahan &
penilaian terhadap pelaksanaan secara fisik & keuangannya.
8. Perkiraan-perkiraan harus diselenggarkan dengan cara yang memungkinkan dapat
tersedianya data keuangan yang berguna untuk analisa ekonomi dan reklasifikasi
transaksi pemerintah serta membantu dalam penyusunan perkiraan nasional.

Karakteristik Akuntansi Pemerintahan

 Karakteristik khusus dari akuntansi pemerintahan adalah menggunakan istilah dana


(Fund), sehingga sering disebut sebagai akuntansi dana
 Sistem akuntansi pemerintahan direncanakan, diorganisasikan serta dijalankan atas
dasar dana
 Dana dalam AP adalah satuan akuntansi & fiskal dengan seperangkat buku besar yang
mencacat kas dan sumber-sumber keuangan lain beserta segala kewajiban-kewajiban
yang berkaitan dan sisa modal atau saldo-saldo dan perubahan-perubahan nya yang
dipisahkan dengan maksud melaksanakan kegiatan dengan tujuan tertentu

Persamaan Akuntansi Pemerintah & Perusahaan

1. Tujuannya sama , menyediakan informasi keuangan yang lengkap, cermat dan tepat
waktu
2. AP menggunakan konsep-konsep akuntansi, konvensi-konvensi, praktek-praktek,
prosedur-prosedur yang dapat dipakai Akuntansi Perusahaan
3. Menggunakan siklus yang sama
4. Menggunakn istilah-istilah yang sama (buku harian, buku besar, laporan keuangan)
5. Konsep-konsep akuntansi yang diakui secara luas (conistency, obyectivity, cost, full
disclosure, materiality, concervatisme
6. Dimulai dengan pengakuan dan analisa dokumen transkasi yang sama. Diikuti
dengan pencatatan ke dalam buku kas harian dan pencatatan ke dalam buku kas besar
serta buku tambahannya. Diringkaskan untuk menyusun laporan Harian

Perbedaan AP dengan Akuntansi Perusahaan

1. Kegiatn-kegiatan pemerintahan tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebagai


mana kegiatan-kegiatan perusahaan
2. Pemerintah memberikn pelayanan bagi kepentingan keamanan kesejahteraan, &
manfaat umum lainya kepada masyarakat. Perusahaan menjual barang & jasa yg
dihasilkan nya
3. Penyumbang dana kepada pemerintah seperti wajib pajak tidak bertindak sukarela &
mengharpkan dana diurus secara efektif, efisien, ekonomis untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat, sedangkan pemberi modal kepada perusahaan adalah
secara sukarela untuk ikut bisnis, dengan mengharap keuntungan
4. Hubungan antara rakyat sebagai penyedia dana & rakyat sebagai konsumen barang-
barang & jasa-jasa dari pelayanan tersebut tidak langsung & tidak terdapat pasar
terbuka untuk menguji barang-barang & jasa dihasilkan. Sedangkan hubungan antara
penjualan & pembeli dalam dunia usaha dilaksanakan pada pasar atau bursa terbuka
5. Anggaran tahunan negara yang disiapkan oleh pemerintah merupakan rencana
operasi keuangan yang harus mendapat persetujaun DPR. Jumlah anggaran dalam
APBN merupakan batas maksimal. Bilamana melebihi batas anggaran yang telah
disetujui harus mendapat perseutujuan lagi DPR. Pada perusahaan dibuat anggaran
tahunan dan dilaksanakan oleh Direksi dan dipertanggungjawban pada RUPS
6. AP bersifat kaku dengan banyaknya peraturan-peraturan yang mengaturnya,
sedangkan akuntansi perusahaan bersifat luwes atau fleksibel
7. AP tidak mneyusun perhitungan R/L, seperti dilakukan perusahaan
8. Pada AP tidak membuat pencatatan pemilikan pribadi/ownership, seperti pada
perusahaan
9. Pada AP tidak melakukan perkiran penyusutan aktiva, pada akuntansi perusahaan
merupakan keharusan

 Akuntansi adalah suatu proses pengumpulan, pencatatan, penganalisasan, peringkasan,


pengklasifikasian & pelaporan transsaksi keuangan dari satu kesatuan ekonomi untuk
menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan yang berguna untuk
pengambilan keputusan

 Sistem akuntansi pemerintah terdiri 2 sistem utama yang mempunyai hubungan


data/informasi akuntansi timbal balik, yaitu :
1. Sistem akuntansi pusat yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan
2. Sistem akuntansi Instansi yang diselenggarakan oleh Departemen/Lembaga
 Sistem Akuntansi Pusat terdiri dari 3 Sub Sistem yaitu :
1. Akuntansi Umum
2. Akuntansi Kas Umum
3. Akuntansi Bagian Anggaran XVI ( Bagian Pembiayaan dan Perhitungan)
 Sistem Akuntansi Instansi terdiri dari 4 Sub Sistem, yaitu :
1. Tingkat Depatemen/Lembaga
2. Tingkat Eselon I
3. Tingkat Kantor Wilayah
4. Tingkat Proyek
 Sistem akuntansi yang diimplementasikan Pemda memiliki keterkaitan dengan standar
akuntansi pemerintahan yang ditetapkan
 Sistem Akuntansi pemerintahan dengan Standar Akuntansi harus terdapat sinkronisasi &
harmonisasi
 Sistem akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan laporan keuangan Pemda sedangkan
standar akuntansi merupakan pedoman yang mengatur bagaimana laporan keuangan
seharusnya disajikan.

Anda mungkin juga menyukai