Kelompok :
Naura Chesya Anggini (24)
Putri Clarissa (27)
Kelas :
X MIPA IV
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengurus urusan yang ada di daerah. Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi dimaknai sebagai penyerahan wewenang
pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada aparat pemerintah
pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah pusat di daerah. dengan kata
lain, dekonsentrasi adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Menurut Undang-
undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dekonsentrasi didefinisikan sebagai
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil
pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Menurut Ryaas Rasyid, tujuan utama dibentuknya pemerintahan adalah menjaga ketertiban
dalam kehidupan masyarakat sehingga setiap warga dapat menjalani kehidupan secara tenang,
tenteram dan damai. Secara umum fungsi pemerintahan mencakup tiga fungsi pokok yang
seharusnya dijalankan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (H.
Nurul Aini dalam Haryanto dkk, 1997 : 36-37).
1. Fungsi Layanan (Servicing Function). Fungsi pelayanan dilakukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara tidak diskriminatif dan tidak
memberatkan serta dengan kualitas yang sama. Dalam pelaksanaan fungsi ini
pemerintah tidak pilih kasih, melainkan semua orang memiliki hak sama, yaitu hak
untuk dilayaani, dihormati, diakui, diberi kesempatan (kepercayaan), dan sebagainya.
2. Fungsi Pengaturan (Regulating Function). Fungsi ini memberikan penekanan bahwa
pengaturan tidak hanya kepada rakyat tetapi kepada pemerintah sendiri. Artinya,
dalam membuat kebijakan lebih dinamis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
sekaligus meminimalkan intervensi negara dalam kehidupan masyarakat. Jadi, fungsi
pemerintah adalah mengatur dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam
menjalankan hidupnya sebagai warga negara.
3. Fungsi Pemberdayaan. Fungsi ini dijalankan pemerintah dalam rangka pemberdayaan
masyarakat. Masyarakat tahu, menyadari diri, dan mampu memilih alternatif yang
baik untuk mengatasi atau menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Pemerintah
dalam fungsi ini hanya sebagai fasilitator dan motivator untuk membantu masyarakat
menemukan jalan keluar dalam menghadapi setiap persoalan hidup.
Kewenangan Pemerintah adalah hak dan kekuasaan Pemerintah untuk menentukan atau
mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah. Kewenangan Pemerintah
mencakup kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan,
moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lain (UU No. 25 Tahun 2000, Pasal 2).
Selain kewenangan tersebut, pemerintah pusat memiliki kewenangan lain, yaitu sebagai berikut.
1. Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara makro.
2. Dana perimbangan keuangan.
3. Sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara.
4. Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
5. Pendayagunaan sumber daya alam dan ppemberdayaan sumber daya strategis.
6. Konservasi dan standarisasi nasional.
Ada beberapa tujuan diberikannya kewenangan kepada pemerintah pusat dalam pelaksanaan
otonomi daerah, meliputi tujuan umum, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2. Pemerataan dan keadilan.
3. Menciptakan demokratisasi.
4. Menghormati serta menghargai berbagai kearifan atau nilai-nilai lokal dan nasional.
5. Memperhatikan potensi dan keanekaragaman bangsa, baik tingkat lokal maupun
nasonal.
Keinginan untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik melalui otonomi daerah
memang bukanlah hal yang mudah, masih banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat
menciptakan otonomi daerah yang maksimal demi menciptakan pemerintahan khususnya
pemerintahan daerah yang lebih baik.