Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : Jami’ah, M.Pd
Nama : Aulia
Nim : 220101010864
Lokal : PAI D
SOAL
1. Jelaskan perbedaan dan persamaan HAM dalam islam dan barat !
2. Sudah maksimalkah pemerintah Negara republik Indonesia menegakkan HAM warga
negaranya?
3. Jika YA atau BELUM, jelaskan bukti- bukti kesungguhan / ketidakseriusan pemerintah
dalam hal penegakan HAM di Indonesia!
4. Mengapa otonomi daerah dan desentralisasi menjadi pilihan bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah ?
5. Bagaimana pelaksanaan otonomi daerah selama ini ? dan faktor apa saja yang menghambat
keberhasilan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah ?
6. Jelaskan pengertian Good and Clean Governance ?
7. Bagaimana peran lembaga pemberantasan korupsi dalam rangka mewujudkan good and
clean governance di dindonesia ?
8. Mengapa masyarakat madani diperlukan dalam membangun tata kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang demokratis?
9. Sikap apa saja yang harus dikembangkan oleh mahasiswa dalam rangka keterlibatan
mereka dalam pengembangan demokrasi dan masyarakat madani di Indonesia?
10. Peran apa saja yang bisa dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) dan lembaga
swadaya masyarakat (LSM) dalam membangun masyarakat madani di Indonesia ?

JAWAB
1. Perbedaan HAM dalam Pandangan Islam dan Barat
Dalam Pandangan Islam :
• Bersifat teosentris (Segala sesuatu berpusat kepada Tuhan)
• Allah lah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu, sedangkan manusia adalah ciptaan
Allah untuk mengabdi kepada-Nya.
• HAM dalam Islam didasarkan premis bahwa aktifitas manusia sebagai khalifah Allah
di muka bumi.
• HAM dalam Islam mengangap dan meyakini bahwa hak-hak manusia merupakan
anugerah dari Tuhan dan oleh karenanya setiap individu akan merasa bertanggung
jawab kepada Tuhan.
Dalam Pandangan Barat :
• Bersifat antroposentris (Segala sesuatu berpusat kepada manusia ).
• Manusia lah yang menjadi tolak ukur segala sesuatu.
• Pola tingkah laku hanya ditentukan oleh Negara untuk mencapai aturan publik yang
aman.
• Hak asasi manusia dinilai sebagai perolehan alamiah sejak lahir.
Persamaan HAM dalam Pandangan Islam dan Barat
 Baik Islam maupun Barat sama-sama mengakui eksistensi HAM sebagai hak yang
melekat pada diri manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, memperoleh
justifikasi secara moral, dan mendapat jaminan dalam konstitusi.
 Sama-sama menyetujui untuk mempergunakan peraturan konvensi tentang
perlindungan HAM serta kebebasan dasar (Convention forthe protection of human
rights and fundamental freedom).

2. Menurut saya penegakan hak asasi manusia di Indonesia belum cukup maksimal, hal ini
dikarenakan penegakan hukum tentang hak asasi manusia belum diterapkan dan ditegakkan
secara tegas karena masih terdapat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi
di Indonesia. Lemahnya kemampuan institusi negara dalam upaya penegakan hak asasi
manusa dan rendahnya kepatuhan hukum dalam perlindungan hak asasi manusia. Meskipun
sudah terdapat landasan hukum tentang hak asasi manusia dan lembaga perlindungan
Komnas HAM, sudah seharusnya setiap warga negara Indonesia sadar dan peduli untuk
menegakkan hak asasi manusia. Namun kenyataannya, masih banyak terjadi kasus
pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi hingga sampai saat ini.

3. Bukti-bukti ketidakseriusan pemerintah dalam menegakkan HAM :


 Buktinya dari 103 program utama dalam rancangan aksi nasional Hak Asasi Manusia
dan rencana pembangunan jangka panjang menengah nasional dalam bidang Hak
Asasi Manusia 2004-2009, hanya terlaksana 56 program atau 54,6%.
 Masih gencarnya kriminalisasi terhadap pers atau pekerja media.
 Tidak seriusnya pemerintah dalam penegakan Hak Asasi Manusia juga terlihat dari
penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang tidak maksimal. Kasus
Trisakti, Semanggi I dan II serta Wamena6-Wasior sampai sekarang masih stagnan.
 Timpangnya perlakuan antara pejabat pemerintah dengan masyarakat biasa.

4. Alasan mengapa otonomi daerah dan desentralisasi menjadi pilihan bangsa Indonesia
dalam penyelenggaraan pemerintaahan didaerah yaitu, karena otonomi daerah dan
desentralisasi merupakan satu-satunya cara yang dapat membantu pemerintah untuk
mengurus dalam penyelenggaraan pemerintahan secara lebih efektif dan efisien ke seluruh
pelosok wilayah negara Indonesia yang memiliki kondisi wilayah yang sangat luas, yang
mencakup berbagai kepulauan, dan memiliki masyarakat dengan latar belakang budaya yang
sangat beragam.
Sesuai dengan UUD No 5 1945 dengan adanya otonomi daerah diharapkan mampu
meningkatkan dayaguna dan hasilguna penyelenggaraan pemerintahan di daerah, terutama
dalam pelaksanaan pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat serta untuk
meningkatkan pembinaan kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

5. Pelaksanaan otonomi daerah pascareformasi dinilai berdampak positif bagi kemajuan


daerah, tetapi masih belum optimal karena masih terjadi rendahnya serapan anggaran daerah
serta banyaknya korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Kemajuan suatu daerah
sangat dipengaruhi faktor kepemimpinan kepala daerah. Meskipun otonomi daerah sudah
dilaksanakan, perekonomian di Indonesia masih belum merata. Daerah yang miskin pada
1999 kontribusinya juga masih kecil.
Faktor-faktor yang dapat menghambat jalannya otonomi daerah di Indonesia adalah:
 Komitmen Politik, Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilakukan oleh pemerintah
pusat selama ini cenderung tidak dianggap sebagai amanat konstitusi.
 Masih terpaku pada sentralisasi, Daerah masih memiliki ketergantungan tinggi
terhadap pusat, sehingga mematikan kreativitas masyarakat dan perangkat
pemerintahan di daerah.
 Kesenjangan Antar daerah, Kesenjangan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia, serta intra struktur ekonomi.
 Ketimpangan Sumber Daya Alam, Daerah yang tidak memiliki kekayaan sumber
daya alam tetapi populasi penduduknya tinggi akan terengah-engah dalam
melaksanakan otonomi.
 Benturan Kepentingan, Adanya perbedaan kepentingan yang sangat melekat pada
berbagai pihak yang menghambat proses otonomi daerah, seperti benturan keinginan
pimpinan daerah dengan kepentingan partai politik.
 Keinginan Politik atau Political Will, Keinginan politik yang tidak seragam dari
pemerintah daerah untuk menata kembali hubungan kekuasaan pusat dan daerah.
 Perubahan perilaku elit lokal, elit lokal mengalami perubahan perilaku dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah karena pengaruh kekuasaan yang dimilikinya.

6. Istilah good governance memiliki pengertian akan segala hal yang terkait dengan tindakan
atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan
publik untuk mewujudkan Nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks
ini, pengertian good governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata,
tetapi menyangkut semua lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah (lembaga
swadaya masyarakat) dengan istilah good corporate.
Clean governance berarti pemerintahan yang bersih yaitu model pemerintahan yang efektif,
efisien, jujur, transparan dan bertanggung jawab. Jadi pemerintahan yang bersih yaitu
pemerintahan yang terbuka terhadap public dan bebas dari permasalahan Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN). Pemerintahan yang bersih akan membuat rakyat percaya terhadap
pemerintah sehingga tidak ada saling curiga antara rakyat kepada pemerintah.
Jadi, Good and Clean Governance (Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih) tidak
sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan semata, tetapi semua lembaga baik pemerintah
dan non pemerintah dan lembaga-lembaga sosial. Pengejawantahan nilai-nilai luhur dalam
mengarahkan warga negara kepada masyarakat dan pemerintahan yang berkeadaban melalui
wujud pemerintahan yang suci dan damai. (baik, bersih dan berwibawa). Pemerintahan yang
baik dan bersih adalah Sikap dimana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat yang bdiatur oleh
berbagai level pemerintah negara yang berkaitan dengan sumber-sumber sosial, budaya,
politik serta ekonomi. Wujud pemerintahan yang baik dan bersih adalah efektif, efisien, jujur,
transparan dan bertanggung jawab.

7. Kedudukan lembaga-lembaga pemberantasan korupsi dalam sistem ketatanegaraan di


Indonesia adalah sebagai Lembaga Negara untuk membantu dalam upaya pemberantasan
korupsi yang semakin merajalela. Peran lembaga pemberantasan korupsi dalam mewujudkan
Pemerintahan Good and Clean Governance yaitu :
 Melaksanakan fungsi-fungsinya secara efektif, termasuk bersikap responsif terhadap
kebutuhan rakyat dan memberi lebih banyak peluang partisipasi dibandingkan
mengontrol rakyatnya.
 Memastikan sistem pemerintahan berjalan efektif, transparan, dan akuntabel.
 Supervise; penyelidikan, penyidikan dan penuntutan; melakukan tindakan
pencegahan; dan melakukan pemantauan (monitoring).
 Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.

8. Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari
perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan. Bahkan masyarakat madani dapat dikatakan
sebagai tiang utama kehidupan politik yang demokratis.Sebab masyarakat madani tidak saja
melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, tetapi juga merumuskan dan
menyuarakan aspirasi masyarakat. Selain itu, masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki
multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas,
transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten memiliki
bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan
hak asasi. Dengan adanya masyarakat Madani diharapkan Kehidupan Demokrasi di Indonesia
sesuai dengan yang diharapkan.

9. Sikap yang harus dikembangkan oleh mahasiswa dalam keterlibatan mereka dalam
pengembangan demokrasi dan masyarakat madani di Indonesia antara lain :
 Pertama, sikap santun dan kerjasama. Dalam artian tidak melakukan hal yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip dan pilar-pilar demokrasi. Sebagai contoh ketika
ingin menyamapaikan pendapat kepada para birokrasi, hendaknya mereka melakukan
dengan cara yang damai (tidak anarkis) sehingga tidak merugikan masyarakat sekitar.
 Kedua, yaitu mahasiswa harus mengembangkan sikap sosial dan toleransi dalam
artian memiliki sikap saling peduli, baik itu antar mahasiswa maupun antar
masyarakat. Karena kita sebagai mahasiswa harus mempraktekkan bahwa kita ini
adalah orang-orang yang berpendidikan. Sehingga kita harus menjadi tauladan yang
baik di mata masyarakat umum, terkhusus di mata para birokrasi.
 Ketiga, mahasiswa harus mengembangkan sikap aktif dan bertanggungjawab. Seperti
ikut serta dalam pemilihan kepala pemerintahan, baik itu pusat maupun daerah .

10. Peran Ormas dan LSM dalam membangun masyarakat Madani :


 Ormas dan LSM berfungsi mengawasi dan terlibat dalam kebijakan-kebijakan atau
program-program pembangunan demi kepentingan publik.
 Ormas dan LSM juga memiliki fungsi menjaga stabilitas politik dan sosial.
 Menengahi berbagai kepentingan yang terjadi di antara kelompok masyarakat
sehingga dapat meminimalisir potensi konflik sosial.
 Sebagai fasilitator dan katalisator.
 Sebagai lembaga penggerak peran serta mmasyarakat.Sebagai wadah organisasi yang
menampung, memproses, mengelola dan melaksanakan semua aspirasi masyarakat
dalam bidang pembangunan terutama pada bagian yang sering tidak diperhatikan oleh
pemerintah.
 Aktif dalam memelihara dan menciptakan suasana yang kondusif didalam kehidupan
masyarakat.
 Ikut melaksanakan, mengawasi, memotivasi dan merancang proses dan hasil
pembangunan secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai