Anda di halaman 1dari 10

PEMBAHASAN

1.1 Sumber Unsur dan Kelimpahan Unsur Nonlogam Golongan Gas Mulia

Helium cukup langka di Bumi, tetapi merupakan unsur paling berlimpah kedua di
Bumi setelah Hidrogen (76% H, 23% He) dan merupakan komponen utama
bintang. Secara komersial, helium diperoleh dari gas alam. Gas mulia lainnya,
kecuali radon, ada dalam jumlah kecil di udara (lihat Tabel 8-16) dan biasanya
diperoleh secara fraksional distilasi udara cair. Helium digunakan sebagai
atmosfer lembam untuk pengelasan busur, dalam cuaca dan balon lainnya, dan
dalam campuran gas yang digunakan dalam menyelam di laut dalam, di mana ia
memberikan suara nada yang lebih tinggi, tetapi kurang larut dalam darah
dibandingkan nitrogen. Baru-baru ini, helium cair (dengan titik didih 4,2 K)
semakin banyak digunakan sebagai pendingin untuk magnet superkonduktor
dalam instrumen NMR. Argon, gas mulia paling murah, biasanya digunakan
sebagai atmosfer lembam untuk mempelajari reaksi kimia, pada proses metalurgi
suhu tinggi, dan untuk mengisi lampu pijar. Salah satu kegunaan yang berguna
dari gas mulia adalah bahwa mereka memancarkan cahaya warna-warna cerah
ketika debit listrik melewati mereka; Spektrum emisi neon, memancarkan warna
oranye-merah terang pada neon.

Gas mulia membentuk sekitar 1% dari atmosfer bumi di mana komponen terbesar
adalah Ar. Konsentrasi yang lebih kecil berada dalam batuan beku, tetapi
atmosfer adalah sumber komersial utama dari Ne, Ar, Kr dan Xe, yang diperoleh
sebagai produk sampingan dari fraksi-fraksi dan pemisahan udara. Beberapa Ar
juga diperoleh dari sintesis tanaman ammonia, dimana ia terakumulasi setelah
226
masuk sebagai pengotor dalam N2 dan H2. Radon dibentuk oleh peluruhan Ra
dalam rantai peluruhan 238U.
Kelimpahan gas mulia di udara kering diantaranya kelimpahan helium sebesar
5,24 ppm, neon sebesar 18,21 ppm, argon sebesar 9340 ppm, krypton sebesar
1,14 ppm, dan xenon sebesar 0,087 ppm.
Kelimpahan gas mulia di batuan beku diantaranya kelimpahan Helium sebesar 3×
10-3 ppm, Neon ppm 7×10 -5 ppm, Argon 4×10 -2 ppm dan kelimpahan Radon
yaitu sebesar 1,7×10 -10 ppm.

1.2 ihkuhkuagksug

1.3 Sifat Periodik dan Fisik Serta Kecenderungannya dalam Satu Golongan

Sifat Fisik He Ne Ar Kr Xe Rn
Konfigurasi 1s2 [He]2s [Ne]3s [Ar]3d104 [Kr]4d105 [Xe]4f145d10
2
Elektron 2p6 2
3p6 s24p6 s25p6 6s26p6
Jari-jari atom
Energi 2372 2080 1520 1351 1170 1037
Ionisasi(kJ/mo
l)
Keelektronega 4,16 4,787 3,242 2,966 2,582 2,60b
tivan 0
Afinitas
Elektron
Titik - - - -157,20 -111,80 -71
Leleh(°C) 248,61 189,37
Titik - - - -153,35 -108,13 -62
Didih(°C) 268, 246,06 185,86
93
Wujud(STP)
Densitas STP 0,17 0,8999 1,7838 3,7493 5,8971 9,73
(mg/m3) 850 4
Kekerasan
Konduktifitas 0,14 0,0461 0,0169 0,00874 0,00506 -
Termal (0°C) 18
(J/s m K)
Konduktifitas
Listrik
Entalpi - 0,34 1.12 1.37 1.81 -
Pembentukan(
kJ/mol)
Entalpi 0.08 1.71 6.43 9.08 12.62 18.0
Penguapan(kJ/
mol)
Entalpi
pembakaran
(kJ/mol)
Entalpi
disosiasi

1.4 Syarat Persenyawan dan Senyawaan Gas Mulia

Selama studi dengan gas PtF6 yang sangat reaktif, N Bartlett menemukan bahwaa
dengan oksigen, terbentuk suatu padatan Kristal [O2+][PtF6]-. Ia mencatat bahwa
karena entalpi pengionan Xe adalah benar-benar sama dengan O 2, suatu reaksi
yangn analog dapat diharapkan, dan memang benar dalam 1962 ia melaporkan
senyawaan pertama yang mengandung suatu gas mulia, yaitu padatan Kristal
merah yang pertama kali siyakini sebagai Xe+PtF6-, namun sekarang diketahui
menjadi lebih rumit.

Sekarang terdapat kimiawi xenon yang luas dengan ikatan kepaada F dan O;
dikenal suatu senyawaan dengan ikatan Xe-N, namun senyawaan yang
mempunyai ikatan dengan unsur lain sangat tidak stabil. Terdapat sedikit sekali
senyawaan krypton, namun sementara harus ada kimiawi Rn yang luas, waktu
hidup isotopnya yang pendek membuat setudi ini menjadi tidak mungkin. Xenon
hanya bereaksi langsung dengan fluor, namun senyawaan oksigen dapat diperoleh
dari fluoride.

a. Oksida
1. Xenon Trioksida

Xenon trioksida dibentuk dalam hidrolisis XeF4 dan XeF6


3
3XeF4(s) + 6H2O(l) XeO3(s) + 2Xe(g) + O 2(g) + 12HF(aq)
2
XeF6(s) + 3H2O(l) XeO3(s) + 6HF(aq)

Larutan XeO3 yang tak berwarna,tak berbau, dan stabil, tampaknya


mengandung molekul XeO3. Dalam penguapan XeO3 diperoleh sebagai
suatu padatan putih yang mudah menguap di udara yang berbahaya karena
mudah meledak.

Dalam larutan yang bersifat basa, ion xenat (VI) dibentuk :

XeO3(s) + OH−(aq) HXeO4−(aq)

Namun ion HXeO4− berdisproposionasi lambat menghasilkan ion


xenat(VIII) atau perxenat :

2HXeO4−(aq) + OH−(aq) XeO64−(aq) + Xe(g) + O2(g) + 2H2O(l)

2. Perxenat

Persenat dibentuk tidak hanya dengan disproporsionasi HXeO 4− namun


juga ion ini dioksidasi dengan ozon. Larutan perxenat adalah ku∙ Na 4XeO6
∙8H2O stabil dan larut sebagian dalam air. Dalam larutan alkali, bentuk
utama ialah ion HXeO63−,dan perxena hanya direduksi lambat oleh air.
Meskipun demikian, dalam larutan asam reduksi juga berlangsung segera:
1
H2XeO62−(aq) + H+ HXeO4−(aq) + H2O(l) + O (g)
2 2

dan radikal hidroksil terlibat sebagai suatu intermediet.


b. Halida

1. Xenon difluorida
Dibuat paling baik dengan interaksi Xe dengan kekurangan F 2 pada
tekanan tinggi. Ia larut dalam air menghasilkan larutan dengan bau tajam
XeF2. Hidrolisis berlangsung lambat dalam larutan asam, namun cepat
dengan adanya basa:
Xe(g) + F2(g) XeF2(g)

2. Xenon tetrafluorida

Adalah yang paling mudah dibuat diantara ketiga fluorids. Dalam


pemanasan suatu campuran Xe dan F2 1:5 pada 400° dan tekanan kira-kira
6 atm untuk beberapa jam, XeF4 dibentuk secara kuantitatif.

Xe(g) + 2F(g) 400° 6 atm XeF4(g) (Xe:F2 = 1:5)

3. Xenon heksafluorida

Diperoleh dengan interaksi XeF4 dan F2 di bawah tekanan, atau


berlangsung dari Xe dan fluor pada suhu diatas 250°C dan tekanan >50
atm.

Xe(g) + 3F(g) 300° 60 atm XeF6(g) (Xe:F = 1:20)

c. Senyawaan Lain Gas Mulia

Radon memiliki energi ionisasi yang lebih rendah daripada Xe, sehingga
dapat diharapkan untuk membentuk senyawa lebih mudah. Ada bukti untuk
pembentukan RnF2, dan senyawa kationik, seperti [RnF] [SbF6], tetapi
karakterisasi terperinci frustrasi oleh radioaktivitas mereka. Krypton memiliki
energi ionisasi yang jauh lebih tinggi daripada Xe dan kemampuannya untuk
membentuk senyawa lebih terbatas. Krypton difluoride, KrF 2, disiapkan
dengan melewatkan listrik pelepasan atau radiasi pengion melalui krypton
fluor campuran pada suhu rendah (196 ° C). Seperti halnya XeF 2,Senyawa
kripton adalah zat padat yang tidak mudah menguap dan molekul linear. Ini
adalah senyawa endergonik dan sangat reaktif harus disimpan pada suhu
rendah. Ketika HF monomer difotolisis dalam argon padat dan dianilhingga
18 K, HArF terbentuk. Senyawa ini stabil hingga 27 K dan mengandung ion
HAr+ dan F−. Ion molekuler terkait, HHe+, HNe+, dan HXe+ telah diamati
dengan spektroskopi. Gas mulia yang lebih berat membentuk clathrates.
Argon, Kr, dan Xe membentuk clathrates dengan quinol (1,4- C6H4(OH)2)
dengan satu atom gas sampai tiga molekul kuinol. Mereka juga membentuk
hidrat klatrat dengan air dalam perbandingan satu atom gas dengan 46
molekul H2O. Helium dan Ne terlalu kecil untuk membentuk klatrat yang
stabil. Titan, Saturnus,bulan, memiliki atmosfer yang padat di mana tingkat
Kr dan Xe habis dibandingkan dengan Ar. Diyakini bahwa Kr dan Xe
terperangkap dalam clathrates sedangkan atom Ar lebih kecil terperangkap
kurang efektif. Kompleks fullerene endohedral, di mana atom ‘tamu’ atau ion

n+¿ n+¿
berada di dalam sangkar fullerene, telah diamati untuk C ¿ dan C ¿ (n
60 70

n+¿
1, 2, atau 3) dengan He dan C ¿ dengan Ne. Perhitungan orbital molekul
60

n+¿
menunjukkan bahwa Ar seharusnyamampu menembus kandang C ¿,
60
meskipun kompleks belum diamati. Selain kompleks fullerene, yang
diidentifikasi secara sementara dalam balok molekul berenergi tinggi, atau
kompleks van der Waals di dalam fase gas, tidak ada senyawa He yang
diketahui. Namun, perhitungan teoritis memprediksi HeBeO bersifat
eksergonik.
1.5 Penggunaan Nama “Gas Mulia” Serta Kontroversinya

Karena gas mulia sangat tidak reaktif dan jarang terkonsentrasi di alam, gas mulia
luput dari pengakuan sampai akhir abad 19. Memang, Mendeleev tidak membuat
tempat bagi mereka dalam tabel periodiknya karena keteraturan kimia dari unsur-
unsur lain yang menjadi dasar tabelnya, tidak menyarankan keberadaan mereka.
Namun, pada 1868 garis spektral baru yang diamati dalam spektrum Matahari
tidak sesuai dengan unsur yang diketahui. Garis ini pada akhirnya dikaitkan
dengan helium, dan pada waktunya elemen itu sendiri dan terlihat ditemukan di
Bumi.

Pada tahun 1785 H. Cavendish melewatkan lucutan listrik melalui udara untuk
membentuk oksida nitrogen.Ia kemudian melarutkan oksida ini ddalam air untuk
membentuk suatu asam nitrat. Meskipun dengan menggunakan oksigen berlebih,
Cavendish tidak mampu untuk membuat semua udara bereaksi. Kemudian ia
menyatakan bahwa udara mengandung sebuah gas yang tidak reakstif dan
jumlahnya dari 1/120 dari keseluruhan. John Rayleigh dan William ramsay
mengisolasi gas ini seabad kemudian (1894) dan menamainya argon. Nama itu
berasal dari kata yunani argos, “yang malas” berarti “lembam (inert)”.
Ketidakmampuanya memebentuk senyawa kimia dengan unsure lain,
kelembaman kimianya ternyata adalah ciri yang paling istimewa dari argon.
Dikarenakan argon tidak memiliki kemiripan sifat dengan unsure lain yang sudah
diketahui maka ramasay menempatkannya dalam golongan terpisah pada table
berkala dan menjelaskan bahwa seharusnya ada anggota lain dalam golongan ini.

Tetapi penemuan pertama helium, yang uniknya menjadi satu-satunya unsur yang
ditemukan diluar bumi sebelum ditemukan di bumi.Selama gerhana matahari
pada tanggal 18 Agustus 1868, sebuah garis kuning baru diamati di dekat garis
sodium D dalam spektrum kromosfer matahari. Hal ini membuat JN Lockyer
(pendiri pada tahun 1869 dari jurnal Nature) dan E. Frankland menyarankan
keberadaan sebuah unsur baru yang dinamakan helium (Yunani helios, matahari).
Hal yang sama diamati oleh L. Palmieri pada tahun 1881 dalam spektrum gas
vulkanik dari Gunung Vesuvius, dan keberadaan helium di bumi akhirnya
dikonfirmasi oleh W. Ramsay, pada tahun 1895 ia mengekstarksi helium dari
mineral uranium. Beberapa tahun kemudian yaitu pada tahun 1898, melalui
destilasi yang sangat cermat pada cairan argon ia dapat mengekstraksi tiga gas
lembam lainnya yaitu kripton (Yunani : kryptos, tersembunyi), neon (Yunani :
neos, baru) dan xenon (Yunani : xenos, aneh/asing). Pada tahun 1900 ditemukan
satu lagi suatu unsure radioaktif yang juga memiliki sifat lembam yaitu radon.

Dinamai gas “mulia” atau “noble” gases karena sifat ketidakreaktifanya. Tetapi
pada tahun 1962 seorang kimiawan Neil Bartlett telah berhasil menemukan
persenyawaan gas mulia ketika Xe bereaksi dengan PTF 6 menjadi (XePtF6),
karena penemuannya tersebut maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak
dapat bereaksi. Seharusnya penggunaan nama gas “mulia” atau “noble” gases
tidak dapat dipertahankan lagi, tetapi pada kenyataannya nama gas “mulia” tetap
melekat pada golongan 18, hal ini dikarenakan unsur-unsur golongan gas mulia
stabil dalam keadaan monoatomik. Sifat-sifat unsur pada umumnya ditentukan
oleh konfigurasi elektron. Kestabilan gas mulia ini terlihat dari konfigurasi
elektron yang orbitalnya terisi penuh ( ns2, ns2np6).

1.6 Kegunaan Unsur-Unsur dan Senyawanya

1. Helium
Helium digunakan sebagai gas inert dan sebagai sumber cahaya laser dan
lampu pelepasan listrik; helium cair adalah suhu yang sangat rendah
pendingin. Karena kepadatannya yang rendah dan tidak mudah terbakar,
Ia digunakan di balon dan pesawat yang lebih ringan dari udara. Titik
didihnya sangat rendah mengarah ke penggunaannya yang luas dalam
cryogenics dan sebagai suhu yang sangat rendah pendingin; itu adalah
pendingin untuk magnet superkonduktor digunakan untuk spektroskopi
NMR dan pencitraan resonansi magnetik. Ini juga digunakan sebagai
atmosfer lembam untuk menumbuhkan kristal bahan semikonduktor,
seperti Si. Dicampur dengan O2 dalam Rasio 4: 1 untuk memberikan
suasana buatan bagi penyelam, di mana itu kelarutan yang lebih rendah
dari nitrogen meminimalkan bahaya penyebabnya 'tikungan', atau penyakit
dekompresi.

2. Argon
Penggunaan Ar yang paling luas adalah untuk memberikan suasana
lembam untuk produksi senyawa peka udara dan sebagai selimut gas
lembam untuk menekan oksidasi logam ketika mereka di las. Argon juga
digunakan sebagai pendingin dan cryogenic isi celah di antara panel-panel
di jendela berlapis ganda yang tersegel karena konduktivitas termal yang
rendah mengurangi kehilangan panas. Argon digunakan sebagai suasana
lembam di lampu pijar bola lampu, di mana mengurangi pembakaran
filamen. Di setiap kasus, pelepasan listrik melalui gas mengionisasi
beberapa atom dan mempromosikan ion dan atom netral menjadi
tereksitasi menyatakan bahwa kemudian memancarkan radiasi
elektromagnetik saat kembali ke a keadaan lebih rendah.

3. Xenon
Xenon memiliki sifat anestesi tetapi tidak banyak digunakan karena itu
sekitar 2000 kali lebih mahal daripada N2O. Isotop Xe juga digunakan
dalam pencitraan medis.
4. Radon
Radon, yang merupakan produk dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan
peluruhan radioaktif Th dan U yang terjadi secara alami adalah suatu
kesehatan bahaya karena radiasi nuklir pengion yang dihasilkannya.
Biasanya merupakan kontributor kecil untuk radiasi latar yang timbul dari
sinar kosmik dan sumber terestrial. Namun, dalam daerah tempat tanah,
batu di bawahnya, atau bahan bangunan mengandung konsentrasi U yang
signifikan, jumlah berlebihan gas telah ditemukan di gedung-gedung.
Karena kurangnya reaktivitas kimia, gas mulia banyak digunakan dalam
berbagai sumber cahaya, termasuk konvensional sumber (tanda-tanda
neon, lampu neon, dan lampu kilat xenon lampu) dan laser (helium neon,
ion argon, dan ion kripton) laser).

Anda mungkin juga menyukai