Anda di halaman 1dari 7

1

UNSUR-UNSUR GAS MULIA

o Golongan 18, gas mulia, terdiri atas enam buah unsur,


yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon.
o Secara umum unsur-unsur tersebut, kecuali radon yang
merupakan unsur radioaktif, tidak aktif, inert secara
kimia, dan berbentuk gas di udara, sehingga dikenal
sebagai gas tidak aktif atau gas inert.
o Kecuali radon, semuanya terdapat di udara dengan
kadar kecil, sehingga sering pula disebut sebagai gas
jarang.
o Di antara unsur-unsur tersebut yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon (0,941 bagian dalam
100 bagian udara) sedangkan yang paling sedikit
adalah xenon (1 bagian dalam 1.700.000 bagian udara.
1. Cara isolasi gas mulia dari udara
(i) Dengan menghilangkan gas-gas lainnya di udara:
udara masuk
logam Cu logam Mg

air kapur

CaCl 2

(ii) Absorpsi pada arang menurut metode Dewar:

campuran gas ke pompa

arang batok kelapa

pendingin
2

Pemisahan terjadi karena perbedaan daya absorpsi pada


suhu yang berbeda:

Campuran gas mulia


(Ar, Kr, Xe, Ne, He)
Kontak dengan arang batok pada suhu -100oC

Diserap: Ar, Kr, Xe Residu: Ne, He


Arang dikontakkan dengan arang lain
Kontak dengan arang pada -180oC
pada suhu udara cair

Arang pertama: Ne diserap sisa: Helium


Arang kedua
Ar Kr, Xe
Suhu dinaikkan ke
-90oC

Kr terpisah Sisa: xenon

2. Isolasi gas mulia dari udara cair


Unsur-unsur di udara dalam keadaan cair memiliki
titik didih yang berbeda:
Helium : -268,83oC Oksigen : -182,9
o
Neon : -245,92 C Kripton : -151,7oC
Nitrogen : -195,7oC Xenon : -106,9oC
Argon : -185,84oC

Dengan demikian pemisahan gas mulia dari gas lain di


udara dan dari gas mulia lainnya dapat dilakukan dengan
distilasi bertingkat terhadap udara cair.

Pada gambar berikut tercantum alat distilasi Claude.


Dari gambar tersebut dapat ditunjukkan bahwa:
a. He dan Ne tercampur dengan gas nitrogen
b. Argon berada di atas oksigen cair
c. Kr dan Xe berada dalam oksigen cair
3

3. Pembentukan senyawa oleh gas mulia


o Atom-atom gas mulia sangat stabil, sehingga potensial
ionisasinya sangat tinggi, sedangkan afinitas
elektronnya amat sangat kecil.
o Atom-atom ini sulit membentuk senyawa. Namun,
beberapa senyawa dapat dibuat, dengan beberapa cara.
a. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan koordinasi
sistem argon, boron trifluorida.
Ar.BF3; Ar.2BF3; Ar (8-16) BF3
Senyawa ini analog dengan senyawa yang terbentuk dari
BF3 dan dimetil eter.
b. Senyawa yang terbentuk melalui induksi dipol-dipol
Ar.6H2O
Kr.6H2O
Xe.6H2O
4

c. Senyawa yang terbentuk pada kondisi tereksitasi


o Boomer (1925) melaporkan pembentukan senyawa tipe
WHe2 melalui tembakan elektron pada helium.
o Manley (1927) melaporkan adanya aliran muatan listrik
pada raksa dan helium akan menyebabkan terbentuknya
senyawa tipe HgHe10 atau HgHe2.

4. Senyawa xenon
Xenon membentuk senyawa stabil dengan fluor dan
oksigen. Barlett (1962) telah membuat XePtF4 pada suhu
ruang:
suhu kamar
Xe + PtF4 XePtF 4
(i) Fluorida xenon
Xe membentuk 3 macam fluorida, XeF2, XeF4 dan XeF6.
a. Xenon difluorida
Pembuatan XeF2
Ni
Xe + F4 XeF2
400oC
Sifat-sifat:
Padatan kristal tidak berwarna, titik didih = 140oC.
Teroksidasi oleh H2 dan H2O menghasilkan xenon
Terhidrolisis oleh larutan basa
Bereaksi dengan SbF5 dan AsF5, membentuk senyawa
ion
Struktur XeF2
Xenon difluorida mengalami hibridisasi sp3d:

5s 5p 5d

xenon dalam keadaan dasar

xenon dalam keadaan tereksitasi

hibridisasi sp3d
5

Strukturnya adalah molekul garis lurus, yang simetri


dengan 3 pasang elektron bebas.

Xe

b. Xenon tetra fluorida


Pembuatan:
Xenon tetra fluorida dibuat dengan cara
mencampurkan 1 : 10 Xe dan F2 melalui pemanasan
dalam tabung nikel.
Sifatnya:
Padatan kristal tidak berwarna, meleleh pada 117o C.
Dapat direduksi oleh H2 pada suhu 130oC dan oleh Hg
dan BCl3
Teroksidasi oleh KI membentuk I2
Membentuk senyawa ion dengan SBF5
Dengan H2O membentuk senyawa yang mudah
meledak:
2XeF4 + 3H2O → Xe(g) + XeO3(s) + 6HF (aq) + F2(g)
Struktur XeF4:
Xenon tetrafluorida terbentuk melalui orbital hibrida
sp3d, dengan 2 pasang elektron bebas.

F F

Xe
F
F
6

Struktur: segi empat datar, sedangkan jika dengan


memperhatikan juga pasangan elektron bebas yang
ada, strukturnya oktahedral.

c. Xenon heksa fluorida


Pembuatan:
Xenon heksa fluorida dibuat melalui pemanasan Xe
dengan F2 berlebih (1:20) di bawah tekanan dalam
tabung nikel.
Sifat:
Padatan tidak berwarna, tetapi uapnya kuning
kehijauan.
Meleleh pada 49,5oC.
Tereduksi oleh H2, HCL, dan NH3.
Jika terhidrolisis akan menghasilkan XeOF4 yang pada
akhirnya akan membentuk XeO3.
Dengan bahan penerima ion fluorida akan membentuk
spesi ion.
Bereaksi dengan donor ion fluorida, misalnya CsF dan
NOF, membentuk senyawa ion.

(ii) Oksida xenon


a. Xenon trioksida
o Diperoleh melalui hidrolisis XeF4 atau XeF6 (lihat
reaksi sebelumnya).
o Merupakan padatan tidak mudah menguap, larut
dalam air.
o Jika dilarutkan dalam natrium hidroksida
membentuk natrium perxenat.
2XeO3 + 4NaOH + 6H2O → Xe + O2 +
Na4XeO6.8H2O
Oksida ini merupakan oksidator kuat, dapat
mengoksidasi Pu(III) menjadi Pu(IV).
Struktur:
xenon dalam keadaan dasar

xenon dalam keadaan tereksitasi

membentuk 3 ikatan σ membentuk 3 ikatan π


dengan 3 atom O dengan 3 atom O
7

hibridisasi sp3
tetrahedral dengan 1 pasang
O
Xe elektron bebas
O

b. Xenon tetroksida, XeO4


Merupakan gas tidak berwarna dan diperoleh melalui
reaksi asam sulfat pada barium perxenat.
Ba2XeO6 + 2H2SO4 → XeO4 + 2BaSO4 + 2H2O
Senyawa ini merupakan senyawa tetrahedral dengan
hibridisasi sp3.
O

Xe
O
O

O
(iii) oksi fluorida xenon
Xe membentuk dua macam oksi fluorida, XeO2F2 dan
XeOF4. Xenon oksifluorida, XeOF4 lebih penting, dan
diperoleh melalui hidrolisis XeF6.
XeF6 + H2O → XeOF4 + 2HF
Struktur:
Strukturnya dianggap merupakan hasli hibridisasi sp3d2
pada atom Xe, dengan bentuk piramid segi empat.

F F

Xe
F
F

Tugas:
Hitung bilangan oksidasi masing-masing senyawa xenon yang telah ditulis di atas.
Buatlah tabel yang memuat contoh-contoh senyawa, wujud, titik leleh, struktur dan
stabilitasnya pada masing-masing bilangan oksidasi.

Anda mungkin juga menyukai