Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PERCOBAAN K1
KOEFISIEN MUAI PANJANG

Hari : Kamis Tanggal : 22 Februari 2024 Jam Ke :

Disusun Oleh :

Listya Sri Astuti (184231042)

Anggota Kelompok 5 :
1. Livia Eka Setia Devi (184231044)
2. Bening Widhi Utomo (184231041)

Dosen Pembimbing : Jan Ady, S.Si., M.Si.


Asisten Dosen : Nadia Septiana W

LAPORAN FISIKA DASAR


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
A. TUJUAN
Menentukan koefisien muai panjang batang logam besi (Fe),
alumunium (Al), dan tembaga (Cu)

B. DASAR TEORI

Pemuaian dapat didefinisikan sebagai perubahan ukuran suatu


benda ketika benda tersebut mengalami perubahan suhu. Semua zat, baik
zat padat, zat cair, maupun gas mengalami pemuaian. Pemuaian pada zat
padat terdiri dari muai panjang, muai luas dan muai volume. Faktor-faktor
yang mempengaruhi muai panjang adalah panjang awal benda, koefisien
muai panjang dan perubahan suhu. (Jua, S. K., Sarwanto, S., & Sukarmin,
S. 2017)

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor


yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan
suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis
benda atau jenis bahan (Wulandari, P. S., & Radiyono, Y. 2015).

Sebuah batang logam jika dipanaskan pada Sebuah batang logam


jika dipanaskan pada suhu tertentu akan mengalami pertambahan panjang.
Fenomena ini disebut dengan pemuaian panjang. Nilai pertambahan
panjang perpanjang mula-mula batang ini berbanding lurus dengan
koefisien muai panjang (a) dan kenaikan suhunya.

Jika panjang batang logam pada suhu 0 °C adalah l0, dan pada
suhu T °C adalah 1 maka :

l = l0(1+ T)

Melalui persamaan tersebut koefisien muai panjang logam dapat


ditentukan. Berikut ini
gambar peranti percobaan muai panjang.

Benda-benda yang terbuat dari logam dapat mengalami pemuaian


jika terkena panas atau mengalami kenaikan suhu. Selain itu, pemuaian
pada logam dipengaruhi oleh koefisien muai panjang. Secara teori, nilai
koefisien muai panjang pada baja yaitu 11 x 10-6 / ° ∁, kuningan 19 x 10-6 /
° ∁, tembaga 16 x 10-6 / ° ∁, Alumunium 24 x 10-6 / ° ∁, logam besi 12 x 10-6
/ ° ∁ (Pujayanto, P., Budiharti, R., Radiyono, Y., Masithoh, D. F., & Arfian,
F. 2016).

C. ALAT DAN BAHAN

1. Peranti percobaan muai panjang terdiri dari :


a. Batang pipa logam
b. Jarum skala
c. Papan skala
2. Mistar
3. Termometer
4. Jangka Sorong
5. Erlenmeyer
6. Pipa plastik uap air panas
7. Gelas beaker
8. Kompor listrik
9. Air pemanas

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Praktikan mengeraskan semua sekrup di setiap ujung batang sambil
memperhatikan posisi ujung jarum pada papan skala.
2. Praktikan mengukur jarak (l1) sekrup ke sekrup dengan mistar, panjang
jarum skala (l) dengan mistar, jarak (r) dengan ujung belakang jangka
sorong, serta mencatat posisi ujung jarum skala dan suhu ruangan (T1).
3. Kemudian, praktikan menghubungkan pipa plastik ke ujung pipa batang
logam. praktikan memanaskan air dalam erlenmeyer sampai mendidih,
lalu membiarkannya selama kira-kira 5 menit.
4. Praktikan mengamati dan mencatat posisi ujung jarum pada papan skala.
Besar pergeseran posisi jarum skala menyatakan nilai a.
5. Praktikan mencatat suhu pada termometer bejana didih, dan suhu pada
ujung akhir batang logam. Suhu batang setelah dipanasi kami tentukan
' ''
T 2 +T 2
dari: T2 = . Pertambahan panjang batang logam praktikan nyatakan
2
ar
oleh: x =
l

J. LAMPIRAN
Gambar 1.1 Pengukuran Jarum Gambar 1.2 Pengukuran
menggunakan jangka sorong

Gambar 1.3 Posisi Ujung Jarum Gambar 1.4 Pemanasan Air

Gambar 1.5 Pengaliran uap panas dari Gambar 1.6 Pengukuran Suhu ketika
ujung (Tembaga) pengaliran uap (Tembaga)

Gambar 1.7 Proses muai panas alumunium Gambar 1.8 Proses muai panas besi

Anda mungkin juga menyukai