Anda di halaman 1dari 7

ACARA 3

PEMUAIAN PANJANG

A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum fisika dasar acara III “Pemuaian Panjang”
adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh perubahan temperatur terhadap
aluminium dan besi.
2. Mahasiswa mampu mengukur besarnya koefisien pemuaian panjang pada
aluminium dan besi.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi koefisien
muai panjang aluminium dan besi.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Jika benda mengalami kenaikan suhu maka panjang benda bertambah.
Disamping mengalami perubahan panjang, benda juga mengalami perubahan
luas. Baik perubahan panjang maupun luas, keduanya berbanding lurus
dengan panjang atau luas mula-mula yang kemudian dikalikan oleh
perubahan suhu (Abdullah, 2016). Temperatur secara operasional dapat
diartikan sebagai apa yang dapat kita hitung dengan termometer. Pada
bahasan teori kinetik gas, temperatur sebanding dengan besar rata-rata energi
kinetik gas untuk translasi. Suatu bahan biasanya akan memuai saat terjadi
pertambahan suhu antara 00C - 40C (kecuali substansi air). Pemuaian yang
terjadi dengan logan akan langsung berpengaruh kepada panjang dari logam
(Gebresilasie, 2015).
Suatu benda akan memuai ketika dipanaskan dan menyusut bila
didinginkan. Ada tiga jenis pemuaian dalam pembelajaran fisika yaitu
pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume. Pemuaian panjang
adalah perubahan panjang suatu zat padat, misalnya berwujud batang atau
kawat yang diakibatkan karena kenaikan suhu, yang terpenting dari
pemuaian ini adalah perubahan panjangnya. Sedangkan pada pemuaian luas
dan volume, bahan yang dipanaskan berupa pelat/lembaran, baik perubahan
panjang, lebar, dan tinggi diperhitungkan (Sears, 1968). Zat padat yang
ukuran panjangnya jauh lebih besar dari ukuran luas dan tebalnya dianggap
hanya bertambah panjang pada saat dipanaskan. Zat padat semacam ini
dikatakan mengalami pemuaian panjang (Ermawaty et al., 2015 ).
Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang berbeda-beda.
Faktor yang menentukan besarnya pemuaian panjang suatu jenis zat
dinamakan koefisien muai panjang (α). Koefisien muai untuk padatan atau
cairan biasanya tidak banyak berubah dengan tekanan, tetapi dapat berubah
dengan temperatur (Wulandari dan Radiyono, 2015). Pemuaian panjang suatu
benda juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu panjang awal benda,
koefisien muai panjang, dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang
itu sendiri dipengaruhi oleh jenis bahan (Inbanathan dkk, 2007).
Pertambahan panjang akibat adanya pemuaian dapat dituliskan dengan
persamaan berikut.
ΔL= αLΔT
Namun dengan α yang disebut sebagai koefisien muai linear memiliki
nilai yang konstan yang bernilai 1/0C (Gebresilasie, 2015). Koefisien muai
panjang dapat didefinisikan sebagai perubahan panjang suatu benda per
satuan panjang perderajat celcius (atau Kelvin). Koefisien muai panjang
besarnya tergantung suhu, namun karena perubahan koefisien akibat
perubahan suhu sangat kecil, koefisien muai panjang dapat dianggap konstan
(Surya, 2009). Pemuaian panjang akibat panas merupakan fenomena yang
lumrah untuk semua jenis bahan. Namun dalam bahan seperti beton, hal ini
sukar dipahami karena diferensial dari pertambahannya bergantung kepada
tekanan internalnya (Sinha, 2014).

Pemuaian terjadi apabila sebatang logam yang panjang awalnya L0,


memiliki temperatur awal T0. Bila kemuadian batang logam itu dipanaskan,
sehingga temperaturnya menjadi Ta maka batang logam itu akan mengalami
pertambahan panjang karena proses pemuaian sehingga panjangnya menjadi
La. Untuk setiap jenis logam tertentu ternyata masing-masing memiliki nilai
besaran tertentu yang membedakan anatar kemampuan muai panjang logam
yang satu dengan yang lainnya. Adapun alat muai panjang yanf digunakan
untuk membuktikan suatu hubungan empirik yang menyatakan bahwa
pemuaian panjang suatu logam ditentukan oleh kenaikan temperatur.

Nilai α dari setiap jenis batang logam uji terukur dengan teliti bila
dilakukan pengukuran suhu (ΔT) dan perubahan panjang (ΔL) dengan teliti.
Pengukuran ΔT dilakukan secara teliti bila kondisi uap air didalam tugku uap
air yang digunakan untuk memanaskan batang logam uji dalam keadaan
jenuh, sehingga suhu terbaca oleh kedua thermometer, pada masing-masing
ujung batang logam, dan senilai. Pengukuran ΔL bisa dikatakan telitibila
sensor ΔL memiliki kepekaan tinggi dan ΔL terbaca melalui tampilan
numerisdigital (Irwan dkk, 2004). Nilai α rerata dianggap akurat digunakan
untuk menggambarkan proses ekspansi termal bahkan ketika perubahan suhu
mencapai 1000K atau lebih (Kane and Sternheim, 1997). Prinsip kerja dari
pemuaian adalah apabila terjadi kenaikan suhu, maka akan berpengaruh
kepada energi kinetik dari setiap atom. Dalam padatan atom yang sangat
rapat, dengan adanya energi kinetik akan membuat masing-masing atom
berusaha untuk mendorong atom lain. Hal ini yang menyebabkan perubahan
jarak antar atom dan yang membuat wujud padatan seperti membesar (Smith,
2016).

Koefisien ekspansi linier merupakan perubahan panjang suatu objek


karena adanya kenaikan temperatur 10C. Untuk menentukan koefisien
ekspansi linier secara akurat, maka perubahan panjang yang terjadi pada
objek harus diamati dengan saksama. Metode yang bisa digunakan antara lain
dengan menggunakan mikrometer kapasitans, x-ray, dan interferometri
unltrasonik (Astuti, dkk, 2009). Dalam dunia industri aplikasi pemuaian
panjang sering misalnya pada tutup botol kemasan yang terbuat dari logam,
biasanya pada kemasan botol kecap, saus, sirup, dsb (Halliday et al., 2012).
C. METODE PENELITIAN
1. Alat
a. Alat ukur panjang
b. Ketel air
c. Kompor listrik
d. Satu set peralatan muai panjang model Pasco TD-8558
e. Selang
f. Termometer
2. Bahan
a. Logam aluminium
b. Logam tembaga
3. Cara Kerja

Pemasangan alat

Aluminium
dan tembaga Pemastian logam uji terjepit kuat

Pengukuran panjang mula-mula L0

Peletakkan skala pertambahan panjang pada klem


penyiku logam dan pemastian skala dapat berputar bebas

Penentuan titik 0 skala

Air Pengisian ketel dan penghidupan pemanas

Pencatatan pertambahan panjang setiap kenaikan suhu


20C hingga mendapat 9 data

Pematian pemanas

Pengisian tabel dan pembuatan grafik hubungan dengan


ΔL dengan ΔT

Penghitungan koefisien muai panjang

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Pemuaian Panjang pada Logam


DAFTAR PUSTAKA

1. Majalah/jurnal ilmiah dengan penulis kurang dari 5 orang


Ermawaty, I.R., Y. Soenarto, Tri, I.H.2015. Menentukan Nilai Muai Panjang
Logam dengan Alat Muchenberg dan Alat Muai Panjang
Sederhana (Hasil Eksperimen) Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka. Jurnal Nasional.
Ibanathan, S.S.R., Moorthy, K., dan Bralasubramanian, G. 2007.
Measurement and Demostration of Thermal Expansion Coefficient.
Journal of The Physics Teacher. 45(9) : 566-567.
Irwan, B.M. dan Bambang P. 2004. Penggunaan Potensiometer Sebagai
Transduser Untuk Menentukan Muai Panjang Batang Logam. Jurnal
Fisika Indonesia. 7(23).
Pluta, Z. and Hryniewicz, T. 2012. Thermal Expansion of Solids. Journal of
Modern Physics Vol. 3: 793-82.
Rosana, D. 2014. Pengembangan Alat Praktikun Sains (Fisika) untuk Anak
Penyandang Ketunaan serta Aplikasinya pada Pendidikan Inklusif .
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF). 4(2): 1-7 .
Sinha, D.A. 2014. Thermal properties of concrete. Indian Journal of
Research Vol. 3(2).
Wulandari, P.S. dan Radiyono, Y. 2015. Penggunaan Metode Difraksi Celah
Tunggal pada Penentuan Koefisien Pemuaian Panjang Aluminium
(AL). Jurnal Materi dan Pembahasan Fisika (JMPF) Vol. 5(2).
2. Buku Teks
Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar 1. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Gebresilasie, D. 2015. Mechanics, Thermodynamics, Oscillation, and waves:
College Physics 1: Notes and exercise 1st edition. Bookboon.com.
Halliday, D., Resnick, R. and Walker, J. 2002. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Kane, J.W. and Strenheim, M.M. 1991. Fisika Edisi Ketiga. Bandung.
Sears, F.W. 1968. Fisika untuk Universitas 1 Mekanika Panas Bunji.
Binatjipta. Jakarta.
Smith, James. 2016. College Physics for AP® Courses. Rice University.
Texas.
Surya, Y. 2009. Suhu dan Termodinamika. Kandel. Tangerang.

3. Prosiding
Astuti, E.T. 2016. Menentukan Koefisien Ekspansi Linier Batang Kuningan
Dengan Teknik Espi. Seminar Nasional Sains dan Teknologi, ISSN :
2541-3546. Prodi Teknik Mesin Universitas Pamulung.
Had, A.L dan Haryono, E. 2012. Kinerja Mesin Diesel Akibat Pemasangan
Thermostat pada Nanchang Type 2105-3, Dalam: Holman, Karyanto,
Kreith, Ozisik, Rahmat, Sokoco, Wiranto. Prosiding Hasil Penelitian ,
6 .Universitas Hasanuddin
Wulandari, P.S. dan Radiyono, Y. 2015. Penggunaan Metode Difraksi Celah
Tunggal pada Penentuan Koefisien Pemuaian Panjang Aluminium
(AL). Dalam: Cromer, Fakhruddin, Inbanathan, Serway, dan Tipler.
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF)
ke-6. Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai