Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA UNIVERSITAS


Percobaan : K1
KOEFISIEN MUAI PANJANG
Pelaksanaan Praktikum
Hari : Jumat Tanggal : 10 November 2017 Jam : 9-10

Oleh :

NIM : 051711133
Anggota Kelompok :
1. Andre Alwi Azhari (051711133215)
2. Friesca Surya Nurhaidah (051711133219)
3. Annisa Febriani Putri (051711133223)
4. Wiwin Dwi Rahmadani Tukloy (051711133227)
5. (051711133)
6. Larasati Ajeng Lestari (051711133235)
7. Neesha Nabilah binti Mokhtar (051711133239)

Dosen Pembimbing : Yhosep Gita Yhun Y., S.Si., M.T.


Asisten Pembimbing : Mirna Putri Anggraeni

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
A. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui koefisien muai panjang dari logam besi (Fe),
alumunium (Al), dan tembaga (Cu)

B. Dasar Teori
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu
benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal
sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga
lebar dan tebal dianggap tidak ada. Saat sebuah logam dipanaskan akan
mengalami pertambahan panjang. Hal ini yang biasa disebut dengan
pemuaian panjang. Pertambahan panjang tersebut dapat diukur dan
bernilai. Nilai pertambahan panjang per panjang mula – mula batang ini
berbanding lurus dengan koefisien muai panjang (α) dan kenaikan
suhunya. Jika panjang batang logam pada suhu 0 oC adalah L0 dan pada
suhu T oC adalah L maka :
L = L0 (1 + αT)
Dari rumus persamaan tersebut, kita dapat mengerti bahwa
pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu.
Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda
atau jenis bahan.

C. Alat dan Bahan

1. Batang pipa logam


2. Jarum skala
3. Papan skala
4. Mistar
5. Termometer
6. Jangka sorong
7. Erlenmeyer
8. Pipa plastik uap air panas
9. Gelas beaker
10. Kompor listrik
11. Air pemanas

D. Prosedur Percobaan
1) Mengeraskan semua sekrup di setiap ujung batang sambil
memperhatikan posisi ujung jarum pada papan skala.
2) Mengukur jarak (l1) sekrup ke sekrup dengan mistar, panjang jarum
skala (l) dengan mistar, jarak (r) dengan ujung belakang jangka
sorong, serta mencatat posisi ujung jarum skala dan suhu ruangan
(T1).
3) Menghubungkan pipa plastik ke ujung pipa batang logam.
Kemudian memanaskan air dalam erlenmeyer sampai mendidih,
kemudian membiarkannya selama kira-kira 5 menit.
4) Mengamati dan mencatat posisi ujung jarum pada papan skala.
Besar pergeseran posisi jarum skala menyatakan nilai a
5) Mencatat suhu T2’ pada termometer bejana didih dan suhu T2’’ pada
ujung akhir batang logam. Menentukan suhu batang yang telah

T '2 +T ''2
dipanasi dengan : T2 =
2
ar
6) Menyatakan pertambahan panjang logam dengan : x =
l

Anda mungkin juga menyukai